Sop Melatih Menggunakan Alat Bantu [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP MELATIH MENGGUNAKAN ALAT BANTU : KURSI RODA, KRUCK DAN TRIPOD “Ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah II” Dosen Pembimbing : Susmadi, M.Kep



Disusun oleh : Kelompok 5 Firda Ardhani



(P17320319063)



Hilda Vartya Risqina



(P17320319065)



Ismi Sarah



(P17320319068)



Novi Alviani



(P17320319074)



Nur Aulia Rahma



(P17320319075)



Rismayani Lubis



(P17320319084) Tingkat 2B



POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN BANDUNG PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN BOGOR



KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya lah tulisan ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan tugas yang berjudul “SOP Melatih Menggunakan Alat Bantu : Kursi Roda, Kruck dan Tripod” Penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangankekurangan. Hal ini disebkan oleh keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,semua kritik dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati demi perbaikan tugas lebih lanjut . Tulisan ini dapat sepenuh diselesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya lah dapat kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, terutama rekan-rekan mahasiswa dan dosen Poltekkes Kemenkes Bandung Prodi D-III Keperawatan Bogor yang telah memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan naskah tulisan ini. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari sempurna ini ada manfaatnya.



Bogor, 5 Maret 2021



Penulis



SOP MELATIH MENGGUNAKAN ALAT BANTU : KURSI RODA, KRUCK DAN TRIPOD



Definisi



SOP ALAT BANTU KURSI RODA Kursi roda adalah alat bantu yang digunakan oleh orang yang mengalami kesulitan berjalan menggunakan kaki,



Tujuan



baik dikarenakan oleh penyakit, cedera, maupun cacat. 1. .Meningkatkan kekuatan otot, pergerakan sendi dan kemampuan 2. mobilisasi. 3. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi. 4. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain. 5. Meningkatkan rasa percaya diri klien. 6. Memelihara dan mengembalikan fungsi otot 7. Mencegah kelainan bentuk, seperti kaki menjadi bengkok 8. Memelihara dan meningkatkan kekuatan otot 9. Mencegah komplikasi seperti otot mengecil dan



Indikasi



kekakuan sendi 1. Paraplegia 2. Tidak dapat berjalan atau tirah baring 3. Pada pelaksanaan prosedur tindakan, misal klien akan foto rontgen



Kontraindikasi



4. Pasca amputasi kedua kaki 1. Klien bedah spinal, trauma medula spinalis, atau trauma sistem syaraf 2. Klien dengan paralisis atau kelumpuhan total 3. Jalanan yang akan dilewati kursi roda membahayakan pasien seperti jalan licin, curam, dan lainnya. 4. Pasien post operasi tertentu seperti pasien post operasi sectio caesaria, BPH, HIL, dan lain sebagainya yang menggunakan bius epidural atau total.



Prosedur



A. Pastikan kebutuhan pasien dengan mengkaji ulang B. Persiapan Lingkungan 1. Mengatur lingkungan klien 2. Jaga privacy klien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman 3. Dekatkan alat-alat 4. Atur posisi klien senyaman mungkin C. Persiapan alat 1. Pastikan alat dalam keadaan baik dan dapat dipakai oleh pasien. 2. kursi roda 3. handscoon (jika perlu) D. Persiapan klien 1. Pasien berada ditempat tidur 2. Perawa menjelaskan prosedur pada pasien 3. Perawat mengatur posisi tempat tidur pasien pada posisi paling rendah, sampai kaki pasien bisa menyentuh lantai 4. Perawat meletakkan kursi roda sejajar atau sedekat mungkin dengan tempat tidur, kunci semua roda kursi E. Tahap Pra Interaksi 1. Mempersiapkan diri perawat 2. Melakukan pengecekan program terapi 3. Mencuci tangan 4. Menyiapkan alat F. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam dan menyapa pasien 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan 3. Memberi tahu kontrak waktu dan persetujuan serta kesiapan pasien. G. Tahap Kerja



1. Rendahkan posisi tempat tidur pada posisi terendah sehingga kaki klien dapat menyentuh lantai. Kunci semua roda tempat tidur. 2. Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat mungkin dengan tempat tidur. Kunci semua roda dari kursi roda. Bantu klien pada posisi duduk di tepi tempat tidur. 3. Kaji adanya hipotensi sebelum memindahkan klien dari tempat tidur. 4. Ketika klien turun dari tempat tidur, perawat harus berdiri tepat dihadapannya dan klien meletakkan



tangannya



Selanjutnya,



perawat



dipundak meletakkan



perawat. tangannya



dipinggang klien. 5. Sementara klien mendorong badannya ke posisi berdiri, perawat membantu mengangkat bagian atas tubuh klien. 6. Klien dibiarkan berdiri selama beberapa detik untuk memastikan tidak adanya pusing. 7. Perawat tetap berdiri menghadap klien lalu memutar tubuh klien sehingga membelakangi kursi roda. Setelah itu, perawat memajukan salah satu kakinya dan memegang kedua lutut untuk menjaga keseimbangan, kemdian membantu klien untuk duduk dikursi roda. H. Tahap Terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan yang baru dilakukan 2. Berpamitan dengan klien 3. Mencuci tangan 4. Mencatat dokumentasi keperawatan.



SOP ALAT BANTU KRUCK



Definisi



Tongkat atau alat bantu untuk berjalan, biasanya digunakan secara berpasangan yang diciptakan untuk



Tujuan



mengatur keseimbangan pada saat berjalan 1. Meningkatkan kekuatan otot, penggerak sendi dan kemampuan mobilisasi 2. Menurunkan resiko komplikasi dari mobilisasi 3. Menurunkan ketergantungan pasien dan orang lain



Indikasi



4. Meningkatkan rasa percaya diri pasien 1. Pasien dengan fraktur ekstremitas bawah 2. Pasien dengan postop amputasi ekstremitas bawah 3. Pasien dengan kelemahan kaki atau post stroke



Kontraindikasi



1. Penderita demam dengan suhu tubuh lebih dari 37˚C 2. Penderita dalam keadaan bedrest (istirahat total)



Prosedur



3. Penderita dengan post operasi A. Pastikan kebutuhan pasien dengan mengkaji ulang B. Persiapan Lingkungan 1. Mengatur lingkungan klien 2. Jaga privacy klien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman 3. Dekatkan alat-alat 4. Atur posisi klien senyaman mungkin C. Persiapan alat 1. Pastikan alat dalam keadaan baik dan dapat dipakai oleh pasien. 2. kruck 3. kursi D. Persiapan klien 1. Meminta persetujuan klien bahwa akan dilakukan pelatihan penggunaan alat bantu jalan 2. Mengatur posisi pasien senyaman mungkin 3. Merapikan tempat Latihan dan menata ruangan 4. Menilai kesiapan klien/lansia dan kemampuan klien/lansia



E. Tahap Pra Interaksi 1. Melakukan verivikasi data sebelumnya 2. Mencuci tangan 3. Mendekatkan alat di dekat pasien dengan benar F. Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada keluarga atau pasien 3. Menanyakan kesiapan pasien G. Tahap Kerja 1. Teknik berjalan dengan kruk a. Langkah I, dengan kruk tetap di tempatnya, tekanan tempat di tangan anda b. Langkah II, pindahkan kaki dioperasikan dan kedua kruk maju pada saat yang sama c. Langkah III, mencari dan lurus ke depan, langkah pertama dengan kaki dioperasikan diikuti oleh kaki anda acreage 2. Teknik turun tangga a. Pindahkan berat badan pada kaki yang tidak sakit b. Letakkan kruk pada anak tangga dan mulai memindahkan berat badan pada kruk c. Gerakkan kaki yang sakit ke depan d. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak angga dengan kruk 3. Teknik naik tangga a. Pindahkan berat badan pada kruk b. Julurkan tungkai yang tidak sakitantara kruk dari anak tangga c. Pindahkan berat badan dari kruk ke tungkai



yang tidak sakit d. Luruskan kaki yang tidak sakit pada anak tangga dengan kruk 4. Teknik duduk a. Klien diposisi pada tengah depan kursi dengan aspek posterior kaki menyentuh kursi b. Memberi metode yang aman untuk duduk dan bangun dari kursi c. Klien



memegang



kruk



dengan



tangan



berlawanan dengan tungkai yang sakit d. Bila kedua tungkai sakit, kruk ditahan, pegang pada tangan klien yang lebih kuat 5. Teknik naik kendaraan Tubuh dirapatkan ke mobil, kemudian pegang bagian atas pint, bokong diangkat kemudian naikkan kaki yang sakit H. Tahap Terminasi 1. Memberi kesempatan untuk bertanya 2. Menyampaikan rencana tindak lanjut 3. Berpamitan dengan klien 4. Cuci tangan



Definisi



SOP ALAT BANTU TRIPOD Tongkat piramid kaki tiga biasa disebut dengan tripod terbuat dari bahan saitlesteel yang kuat, namun ringan. Karena digunakan untuk alat bantu jalan, tongkat kaki tiga ini desain yang mempertimbangkan keamanan, kaki tiga dibuat dengan pressisi yang sesuai dengan kaidah fisika sehingga terjamin kestabilannya. Untuk mencegah slip / tergelincir di lantai setiap kaki dilapisi dengan



Tujuan



bantalan karet. 1. Mampu mempertahankan tonus otot 2. Mampu mencegah terjadinya kontraktur sendi dan



fleksi otot 3. Mampu memperlancar peredaran darah 4. Mampu mempertahankan fungsi tubuh Indikasi



5. Mampu mengembalikan pada aktivitas semula Indikasi dilakukan pada klien yang mengalami penurunan kekuatan otot dan patah tulang pada anggota gerak bawah



Kontraindikasi



serta gangguan keseimbangan Kontraindikasi tidak dilakukan



pada



klien



yang



mengalami penurunan kesadaran (bedrest), fraktur yang parah dan belum ada penyatuan tulang, pasien yang Prosedur



mengalami kelemahan (malaise) E. Pastikan kebutuhan pasien dengan mengkaji ulang F. Persiapan Lingkungan 5. Mengatur lingkungan klien 6. Jaga privacy klien dan ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman 7. Dekatkan alat-alat 8. Atur posisi klien senyaman mungkin G. Persiapan alat Pastikan alat dalam keadaan baik dan dapat dipakai oleh pasien. H. Persiapan klien 5. Sampaikan



salam



(sesuai



SOP



komunikasi



terapeutik) 6. Jelaskan kepada klien tentang tujuan & prosedur tindakan yang akan dilakukan 7. Menjaga privacy klien I. Tahap Pra Interaksi 1. Verifikasi data sebelumnya (bila ada) 2. Mencuci tangan 3. Menyiapkan alat  Tripod J. Tahap Interaksi



1. Memberikan salam terapeutik 2. Menjelaskan tujuan dan prosedur alat bantu tripod 3. Menanyakan persetujuan/kesiapan pasien 4. Melakukan kontrak dengan pasien K. Tahap Kerja 1. Atur posisi pasien senyaman mungkin 2. Atur posisi duduk klien berada ditepi tempat tidur dengan tungkai kebawah tempat tidur 3. Letakkan tongkat kaki disamping tangan klien 4. Gunakan tongkat pada sisi tubuh klien yang paling terkuat 5. Jelaskan pada klien untuk memegang tongkat dengan tangan yang sehat 6. Klien mulai melangkah dengan kaki yang terlemah, bergerak maju dengan tongkat, sehingga berat badan klien terbagi antar tongkat dan kaki yang terkuat 7. Kaki yang terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah dan berat badan klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat. 8. Berjalanlah disisi bagian tungkai klien yang lemah. Klien kemungkinan jatuh ke arah bagian tungkai yang lemah tersebut 9. Ajak klien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan dalam rencana keperawatan. 10. Jika



klien



kehilangan



keseimbangan



atau



kekuatannya dan tidak segera pulih, masukkan tangan anda ke ketiak klien, dan ambil jarak berdiri yang luas untuk mendapatkan dasar tumpuan yang baik. 11. Sandarkan klien pada pinggul anda sampai tiba



bantuan, atau rendahkan badan anda dan turunkan klien secara perlahan ke lantai. L. Tahap Terminasi 1. Lakukan evaluasi tindakan 2. Kontrak untuk kegiatan selanjutnya 3. Pamitan pada pasien 4. Bereskan alat 5. Cuci tangan 6. Catat/dokumentasikan kegiatan



Link video: https://www.youtube.com/watch?v=4Na7JaLM2as https://youtu.be/YJEU6byo8Pc



Sumber : https://id.scribd.com/document/402111472/Sop-Melatih-Penggunaan-Alat-BantuBerjalan https://id.scribd.com/document/387737950/SOP-tripod-docx http://annangdsz.blogspot.com/2018/04/sop-teknik-penggunaan-kruk.html?m=1 https://bisamandiri.com/blog/2014/10/alat-bantu-mobilitas-kruk/