13 0 84 KB
POLTEKKES KEMENKES
SOP
KALTIM
Pemberian Oksigen ( nasal kanul ) Disusun Oleh : Kelompok 6 Dosen Pembimbing : Ns. Lukman Nulhakim, M.Kep Mempertahankan dan memenuhi kebutuhan oksigen
1
2
Tujuan Ruang Lingkup
Indikasi : 1. Pasien hipoksia 2. Oksigenasi kurang sdangkan paru normal 3. Oksigenasi cukup sedangkan paru tidak normal 4. Oksigenasi cukup, paru normal, sedangkan sirkulasi tidak normal 5. Pasien dengan tekanan partial karbondioksida ( PaCO2 ) rendah Kontra indikasi : 1. Pasien dengan obstruksi nasal, apneu. 2. Fraktur dasar tenkorak kepala, dan trauma maksiofasial
3
Acuan
4
Definisi
5
Prosedur
Fitriani, Riska. 2019. http://45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/RISKAFITRIANI_190_3R EGD.pdf Pemberian oksigen melalui alat nasal kanul atau masker dengan aliran 1-6 liter/menit dengan konsentrasi 24%-44%. KOMPONEN
Ya
Tdk
Tahap pra interaksi : 1. Identifikasi kebutuhan pasien 2. Cuci tangan 3. Persiapkan alat Persiapan Alat 1. Tabung oksigen (O2) lengkap dengan manometer 2. Pengukur aliran flow meter dan humidifier 3. Kanul nasal 4. Selang oksigen 5. Plester Tahap orientasi 1. Petugas memperkenalkan diri 2. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan 3. Berikan kesempatan klien untuk bertanya Tahap kerja 1. Cuci tangan dan pasang handscoon 2. Bantu klien pada posisi semi fowler jika memungkinkan, untuk memberikan kemudahan ekspansi dada dan pernafasan lebih mudah
3. Pasang peralatan oksigen dan humidifier. 4. Nyalakan oksigen dengan aliran sesuai advis. 5. Periksa aliran oksigen pada selang. 6. Sambung nasal kanul dengan selang oksigen. 7. Pasang nasal kanul pada hidung. 8. Letakkan ujung kanul ke dalam lubang hidung dan selang serta kaitkan dibelakang telinga atau mengelilingi kepala. Yakinkan kanul masuk lubang hidung dan tidak ke jaringan hidung.
9. Plester kanul pada sisi wajah, selipkan kasa di bawah selang pada tulang pipi untuk mencegah iritasi.
10. Kaji respon klien terhadap oksigen dalam 15-30 menit, seperti warna, pernafasan, gerakan dada, ketidaknyamanan dan sebagainya.
11. Periksa aliran dan air dalam humidifier dalam 30 menit. 12. Kaji klien secara berkala untuk mengetahui tanda klinik hypoxia, takhikardi, cemas, gelisah, dyspnoe dan sianosis.
13. Kaji iritasi hidung klien. Beri air / cairan pelumas sesuai kebutuhan
untuk melemaskan mukosa membran.
Tahap terminasi
1. Evaluasi respon klien : a. Evaluasi subjektif b. Evaluai subjektif
2. Tindak lanjut klien Sikap : 1. Bekerja dengan Hati-hati 2. Sabar dan tidak tergesa-gesa 3. Bersikap sopan dan ramah