Sop Peb [PDF]

  • Author / Uploaded
  • iim
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PUSKESMAS GEKBRONG



PENATALAKSANAAN PENANGANAN Pre-eklamsia No. Dokumen



SOP Pengertian



Tujuan Kebijakan



Referensi Alat dan Bahan Prosedur



DITETAPKAN KEPALA PUSKESMAS GEKBRONG



: : 01



dr. Cecep Willy Budiman.



Halaman



: 01



NIP: 19710915 200604 1 017



Tanggal Terbit



: 2016



No Revisi



Pre-eklamsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan diatas 20 minggu yang ditandai dengan adanya difungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi spesifik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Tanda utama penyakit ini adanya hypertensi dan protein urea. Pre-eklamsia merupakan masalah kedokteran yang serius dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi. Besarnya masalah ini bukan hanya karena pre-eklamsia berdampak pada ibu saat hamil dan melahirkan, namun juga menimbulkan masalah paska persalinan. Pasien terlayani sesuai dengan kebutuhan Surat keputusan tentang layanan klinis yang menjamin kesinambungan Nomor 445/386/433.106.6/2015 Surat keputusan tentang layanan klinis Nomor 445/285/433.106.6/2015 Permenkes No 5 tahun 2011 tentang panduan praktek klinik dokter 1. Obat oral: metildopa, nifedipine 2. Infus set, abocat, cairan infus (RL), MgSO4 20%-40%, spuit 10cc, poly catheter, urine bag. Sarung tangan. Kapas alkohol 1. Petugas melaksanakan anamnesa 2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik 3. Penatalaksanaan: A. Tata laksana pre-eklamsi ringan. 1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal: tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa tubuh, ukuruan uterus, dan gerakan janin. 2. Rawat jalan (ambulatoir) - ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring) - konsumsi susu dan air buah - obat antihipertensi: indikasi utama pemberian anti hipertensi pada kehamilan adalah untuk keselamatan ibu dalam mencegah penyakit cerebrovaskular. Meskipun demikian, penurunan tekanan darah dilakukan secara bertahap tidak lebih dari 25% penurunan dalam waktu 1 jam. Hal ini untuk mencegah terjadinyan penuruna aliran darah utero plasenter. Obat antihipertensi yang dapat diberikan : a. Metildopa, biasanya dimulai pada dosis 250-500 mg per oral 2 atau 3 kali sehari, dengan dosis maksimum 3 gram perhari, atau b. Nifedipine 10 mg kapsul peroral di ulang tiap 15-30 menit,



dengan dosis maksimal 30 mg B. Tata laksana pre-eklamsi berat. Pemberian MgSO4 dosis awal dengan cara: ambil 4 mg MgSO4 (10 ml larutan MgSO4 40%) dan larutkan dalam 10 ml aquades. Berikan secara perlahan IV selama 20 menit. Jika akses IV sulit berikan masing-masing 5 mg MgSO4 (12,5 ml larutan MgSO4 40%) IM dibokong kiri dan kanan. 4. kriteria rujukan Rujuk bila ada satu atau lebih gejala dan tanda-tanda pre-eklamsia berat ke fasilitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis obstetri dan ginekologi setelah dilakukan tata laksana pada pre-eklamsia berat.



Hal-hal yang perlu diperhatikan Unit Terkait Dokumen terkait



Keadaan umum ibu (TTV)



KIA Poned Rekam Medis