SOP Pelayanan Imunisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Induk



Status Dokumen



Salinan



No. Distribusi



SOP PELAYANAN IMUNISASI DI POSYANDU No. Dokumen 11



Tanggal Terbit Protap Pelayanan Imunisasi



No. Revisi



Halaman 1 to 2



DISETUJUI KEPALA DINAS KESEHATAN



19 Januari 2015 dr. H. Achmad Kustijadi, M.Epid NIP. 19580623 198711 1 001



1. UU No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak; Pasal 4, 8, 45, 46 dan 77 3. Kepmenkes RI No.1611/MENKES/SK/XI/2005 Tentang Bentuk Penyelenggaraan Imunisasi



Dasar Hukum



Menurunkan kesakitan dan kematian akibat Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi(PD3I)



Tujuan



1.



2. 3.



4. Pengertian



5.



1



SOP Pelayanan Imunisasi



|



Imunisasi adalah upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga dapat mencegah/mengurangi pengaruh infeksi organisme alami atau “liar”. Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif. Kegiatan Imunisasi Rutin adalah kegiatan yang telah baku atau dengan kata lain telah terbukti efektif dan efisien. Kegiatan ini terdiri atas: imunisasi dasar pada bayi(Hepatitis B, BCG, Polio, DPTHB-Hib dan Campak), pada anak Sekolah Dasar kelas 1(Campak&DT), kelas 2-3(Td) dan imunisasi TT pada WUS(Wanita Usia Subur). Kegiatan Imunisasi Tambahan adalah kegiatan imunisasi khusus hanya dilakukan atas dasar ditemukannya masalah dari hasil pemantauan, dan atau evaluasi. Meskipun beberapa diantaranya telah memiliki langkah-langkah yang baku, namun karena ditujukan untuk mengatasi masalah tertentu maka tidak dapat diterapkan secara rutin. Kegiatan imunisasi tambahan ini meliputi: a. Backlog Fighting : upaya aktif untuk melengkapi imunisasi dasar pada anak yang berumur di bawah 3 tahun pada desa yang tidak UCI(Universal Child Immunization) selama 2 tahun berturut-turut. b. Crash Program : kegiatan yang ditujukan pada satu wilayah yang memerlukan intervensi cepat untuk mencegah terjadinya KLB(Kejadian Luar Biasa) pada desa yang tidak UCI selama 3 tahun berturut-turut.



c. MNTE (Mathernal Neonatal Tetanus Elimination), Catch Up Campaign Campak. d. Outbreak Respons Immunization (ORI) 1. Tercapainya cakupan imunisasi dasar lengkap kepada 90% bayi 011 bulan 2. Tercapainya Universal Child Immunization (UCI) di seluruh desa dan kelurahan 3. Tercapainya cakupan 95% anak SD/ MI yang mendapatkan imunisasi



Kebijakan



1. 2. 3. 4. 5.



Memberikan akses pelayanan Menjamin kecukupan dan ketersediaan vaksin dan logistik Introduksi Vaksin Pentavalen (DPT/HB/Hib) secara bertahap Pelayanan imunisasi dilaksanakan oleh tenaga profesional Memanfaatkan perkembangan metoda dan teknologi yang efektif, berkualitas, efisien. 6. Memperkuat infra struktur ( kompetensi SDM, cold chain) dan manajemen (petugas imunisasi secara berjenjang / RS, UPS)



Strategi



Pelayanan Imunisasi di Luar Gedung(Posyandu, SD/MI & pelayanan luar gedung lainnya)



2



SOP Pelayanan Imunisasi



|



1. Sehari sebelum pelayanan, pastikan kepada kader bahwa semua sasaran sudah mendapatkan informasi dan kesiapan pelaksanaan posyandu 2. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksin dan logistic (termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa, jumlah sesuai sasaran siap untuk dibawa. 3. Jangan lupa membawa surat tugas dan buku pencatatan hasil imunisasi(buku kuning/kohort bayi). 4. Pastikan kesiapan kendaraan yang akan digunakan ke posyandu. 5. Kemas semua peralatan dengan baik di kendaraan. 6. Setiba di posyandu, letakkan semua logistic ditempat aman. 7. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastik sampah dibawah meja. 8. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi. 9. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini. 10. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini. 11. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B, tidak beku dan tidak kadaluarsa. 12. Untuk imunisasi oral, ambil alat penetes, keluarkan dari plastik kemasan, buang kemasan ke dalam plastik sampah. 13. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastik kemasan, buang kemasan ke dalam plastik sampah. 14. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik ke dalam plastik sampah. 15. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaskin sesuai dengan SOP persiapan vaksin. 16. Tusukan jarum suntik ke dalam botol vaksin pastikan ujung jarum selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan.



17. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botol vaksin. 18. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin. 19. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu hingga kering. 20. Berikan vaksin sesuai dengan SOP cara pemberian vaksin. 21. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya(non recapping) ke dalam safety box. 22. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya. 23. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu untuk memantau kemungkinan terjadinya efek samping. 24. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku kohort bayi/buku kuning. 25. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik. 26. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi. 27. Setelah selesai semua pelayanan, lakukan evaluasi kegiatan bersama kader dengan tahapan: a. Hitung jumlah sasaran yang dating untuk setiap jenis vaksin yang diberikan b. Bandingkan dengan data target sasaran pada bulan ini, diskusikan dengan kader kemungkinan penyebab ketidakhadiran sasaran. c. Susun rencana tindak lanjut termasuk bagaimana motivasi sasaran yang tidak hadir. 28. Bawa pulang sisa logistik yang belum digunakan dan limbah ke puskesmas. 29. Setiba di puskesmas, simpan kembali vaksin ke dalam lemari es pada tempat yang terpisah atau diberi tanda. 30. Catatan hasil imunisasi dan pemakain logistic diserahkan kepada koordinator imunisasi.



3



Pelayanan Imunisasi di Dalam 1. Sehari sebelum pelayanan, masukkan pelarut dan cool pack ke dalam Gedung(Puskesmas & Fasilitas lemari es. kesehatan lainnya) 2. 30 menit sebelum ke posyandu, pastikan semua vaksin dan logistic (termasuk anafilaktik kit) dalam kondisi VVM A/B dan tidak kadaluarsa. 3. Siapkan buku pencatatan hasil imunisasi(buku kuning/kohort bayi). 4. Ambil vaksin dan pelarut dari lemari es sesuai dengan perkiraan kebutuhan, dan masukkan kedalam vaksin carrier yang telah berisi cool pack. 5. Vaksin carrier harus diletakkan pada meja yang tidak terpapar sinar matahari langsung, disebelahnya diletakkan alat suntik, kapas, air hangat, format pencatatan dan anafilaktik kit. Letakkan safety box dan plastik sampah dibawah meja. 6. Cuci tangan dengan sabun setiap akan memberikan imunisasi. 7. Lakukan skrining setiap sasaran meliputi umur, riwayat imunisasi sebelumnya, KIPI yang pernah dialami, riwayat penyakit, keadaan kesehatan saat ini. 8. Tentukan dan informasikan kepada orang tuanya jenis dan manfaat imunisasi yang akan diberikan saat ini. 9. Ambil vaksin yang akan diberikan dan pastikan kondisi VVM A/B, tidak beku dan tidak kadaluarsa. 10. Untuk imunisasi oral, ambil alat penates, keluarkan dari plastik kemasan, buang kemasan ke dalam plastik sampah. SOP Pelayanan Imunisasi



|



11. Ambil alat suntik, pastikan bahwa tidak kadaluarsa, keluarkan dari plastik kemasan, buang kemasan ke dalam plastik sampah. 12. Buka tutup jarum suntik, buang tutup jarum suntik ke dalam plastik sampah. 13. Untuk vaksin yang membutuhkan pelarutan, larutkan vaskin sesuai dengan SOP persiapan vaksin. 14. Tusukan jarum suntik ke dalam botol vaksin pastikan ujung jarum selalu berada didalam cairan vaksin, sedot vaksin sesuai dengan dosis yang dibutuhkan. 15. Apabila terdapat gelembung pada alat suntik atau kelebihan dosis, buang gelembung atau kelebihan dosis yang ada tanpa mencabut jarum dari botol vaksin. 16. Lepaskan alat suntik dari botol vaksin. 17. Bersihkan lokasi penyuntikkan dengan kapas basah, tunggu hingga kering. 18. Berikan vaksin sesuai dengan SOP cara pemberian vaksin. 19. Buang langsung alat suntik yang telah digunakan tanpa menutupnya(non recapping) ke dalam safety box. 20. Berikan informasi kepada orang tua tentang kapan kunjungan berikutnya, dan kemungkinan efek samping yang akan dialami oleh anak sesudah imunisasi serta cara penanggulangannya. 21. Beritahu orangtua agar menunggu sekitar 30 menit di posyandu untuk memantau kemungkinan terjadinya efek samping. 22. Catat hasil imunisasi sesuai dengan kolom yang tersedia pada buku kohort bayi/buku kuning. 23. Pastikan limbah bukan tajam dimasukkan ke dalam kantong plastik. 24. Cuci tangan dengan sabun setiap selesai pemberian imunisasi. 25. Vaksin sisa dan yang belum digunakan disimpan kembali ke dalam lemari es pada tempat yang terpisah dan di beri tanda. 26. Catatan hasil imunisasi dan pemakaian logistik diserahkan kepada koordinator imunisasi.



4



SOP Pelayanan Imunisasi



|