SOP Pemeriksaan Malaria [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PEMERIKSAAN GOLONGAN



SOP



No. Dokumen



:



No. Revisi



:



Tgl. Terbit : Halaman







PUSKESMAS OKI BARU



KEPALA PUSKESMAS



MARTHAG.PATTINASARANY NIP. 199720830 1999301 2 001 1. Pengertian



Pemeriksaan parasit malaria adalah : pemeriksaan darah penderita yang diduga malaria, baik secara pemeriksaan mikroskopis maupun pemeriksaan cepat dengan Rapid Diagnostic test (RDT). Penderita dinyatakan positif malaria apabila pada pemeriksaan secara mikroskopis ditemukan Plasmodium sp. Dalam darahnya atau apabila pemeriksaan RDT positif.



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium parasit malaria dan untuk menigkatkan mutu diagnosis pemeriksaan darah malaria disemua fasilitas pelayanann kesehatan.



3. Kebijakan



SK Kepala Puskesmas No



4. Referensi



Pedoman teknis pemeriksaan malaria, Kementrian Kesehatan RI.



5. Alat dan



a. Alat



Bahan



a. Lancet steril b. Objek glass c. Pipet tetes d. Mikroskop b.Bahan a. Kapas Alkohol 70%



b. Oil Imersi c. Larutan Giemsa d. Larutan Methanol e. Larutan Aquadest



6. Prosedur A. PENGAMBILAN SEDIAAN DARAH MALARIA 1. Untuk bahan pemeriksaan yang terbaik adalah darah dari ujung jari 2. Bila menggunakan darah vena,sebaikanya darah yang digunakan adalah darah yang belum tercampur dengan anti koagulan (darah yang masih dalam spuit) sediaan darah harus segera dibuat sebelum darah membeku. 3. Bila menggunakan darah dengan anti koagulan harus segera dibuat SD malaria,karena bila sudah lebih dari 1 jam,jumlah parasit berkurang dan morfologi dapat berubah 4. Untuk darah yang dimasukkan ke dalam tabung yang berisi anti koagulan,tabung tersebut harus di isi penuh dengan darah yang akan diperiksa



7. Hasil



B. Pembuatan sediaan darah malaria Jenis sediaan darahuntuk membuat SD malaria dibuat 2 jenis SD,yaitu sediaan darah tebal dan sediaan darah tipis. 



Sediaan darah tebal Terdiri dari sejumlah besar sel darah yang terhemolisis. Parasite yang ada terkonsentrasi pada area yang lebih kecil sehingga akan lebih cepat terlihat di bawah mmikroskop.







Sediaan darah tipis Terdiri dari satu lapisan sel darah merah yang tersebar dan digunakan untuk membantu identifikasi parasit malaria setelah ditemukan dalam SD tebal.



C. Pembuatan sediaan darah 



Pegang tangna kiri pasien dengan posisi telapak tangan menghadap keatas.



 Pilih jari tengah atau jari manis (pada bayi usia 6-12 bulan darah diambil dari ujung jari kaki dan bayi 10 parasit dalam 1 lapang pandang tebal



E. PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SEDIAAN DARAH Informasi yang harus dicatat dari pasien yang diperiksa darahnya adalah: 1. Wilayah, provinsi atau kecamatan dimana pemeriksaan dilakukan 2. Alamat lengkap pasien (jalan, RT/RW, dsb) 3. Nama, umur dan jenis kelamin pasien 4. Kode sediaan darah 5. Hasil pemeriksaan ; a) Tidak ditemukan parasite malaria b) Ditemukan parasite malaria;  Spesies parasite malaria  Stadium parasite malaria  Jumlah parasite malaria (bila memungkinkan). F. Pemeriksaan Rapid Diagnostic Test (RDT) 1. Ada 3 jenis Antigen yang dipakai untuk pemeriksaan yaitu :  HRP-2 (Histidine Rich Protein-2) adalah Antigen yang, disekresi ke sirkulasi darah penderita oleh stadium trofozoit dan gametosit muda plasmodium falcipharum.  pLDH (pan Lactate Dehydrogenase) stadium seksual dan aseksual plasmodium malaria dari keempat spesies plasmodium yang



menginfeksi manusia menghasilkan enzim pLDH, isomer enzim ini dapat membedakan spesies P. falcipharum dan P. vivax  pan aldolase adalah enzim yang dihasilkan keempat spesie plasmodium yang menginfeksi manusia. Jenis RDT yang beredar pada umumnya ada 2 jenis :  Single : hanya mendiagnosis infeksi P. falciparum (contoh; paracek Pf)  Combo/pan spesifik : dapat mendognosis infeksi P.Falciparum dan non P. falciparum. 2. Prosedur kerja RDT parasite malaria a. Jari manis/tengah penderita dibersihkan dengan kapas alkohol 70% (atau dengan disposable alcohol swab) b. Kemudian jari diseka kembali dengan kasa steril untuk membersihkan kemungkinan adanya sisa alkohol di jari. c. Tusuk jari manis/jari tengah dengan lanset steril. d. Seka darah yagn pertama keluar dengan kapas kering. e. Ambil darah dengan loop/micro capiler tube yang tersedia. Jumlah darah yang diambil haris tepat. Pastikan loop terisi penuh oleh darah (jumlah darah harus tepat). f. Teteskan darah tersebut di kotak tempat sampel darah.Dengan cara menyentuhkan loop pada kotak untuk darah (posisi loop harus vertikal/tegak lurus). g. Kemudian teteskan cairan buffer. Jumlah tetesan tergantung Janis RDT (umumnya 4-6 tetes). Posisi botol buffer tegak lurus. h. Diamkan dan biarkan darah tercampur dan meresap pada kotak T (tes) i. Umumnya hasil dibaca setelah menit 15 (maksimal sampai 30 menit) baca hasil tes ditempat yang terang j. Tulis hasil tes dekat kotak T (Tes/hasil) dan pada buku laporan tes. k. Tes tanpa garis control berarti tidak valid, tes harus diulang dengan menggunakan RDT yang baru



l. Bila telah melewati 30 menit, hasil tidak boleh dibaca lagi karena sudah tidak valid 3.



Cara membaca hasil tes a. Cara membaca hasil tes RDT jenis single (contoh :Paracheck P.f)  Bila terdapat 1 (satu) garis berwarna pada jendela Tes (T) dan 1 (satu) garis pada jendela konrol (C)menunjukkan pisitif P. falciparum.  Bila tidak terdapat garis berwarna pada jendela Control (C) menunjukkan kesalahan pada RDT (tes harus diulangi).  Bila terdapat garis pada jendela control (C)menunjukkan positif P.falciparum b. Cara membaca hasil pemeriksaan RDT jenis Combo/Pan (contoh: Parascreen combo) :  Bila terdapat 2 garis berwarna pada jendela tes (T) dan 1 garis pada jendela control (C) menunjukkan infeksi P. falciparum atau infeksi campur. (HRP-2, pan LDH, Aldose)  Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela T(HRP-2) dan 1 garis pada jendela C,menunjukkan adanya infeksi non falciparum.  Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela T (pan-LDH/Aldose) dan 1 garis pada jendela C,menunjukkan adanya infeksi non falciparum.  Bila terdapat 1 garis berwarna pada jendela C menunjukkan negative.  Bila tidak terdapat garis berwarna pada jendela C menunjukkan kesalahan pada RDT (test harus diulang/invalid).



G. Hal-hal Yang perlu diperhatikan



Kondisi mikroskop



H. Unit terkait



1. UGD 2. Poli Umum 3. Ruang KIA KB 4. Peskesmas pembantu



I. Dokumen



Form permintaan lab



terkait J. Rekaman Historis



No



Halaman



Dibuat oleh Disetujui oleh



Yang dirubah



perubahan



Diberlakukan Tgl