Sop Penanganan Pasien Gawat Darurat [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Rofi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP PENANGANAN PASIEN GAWAT DARURAT



Nomor No. Revisi SOP Tanggal Terbit Halaman



: C/ /SOP/PKMJ/1/2016 : : : 1/2



ROCHIMIN, SKM NIP:197405251995031006



KABUPATEN SUMBAWA BARAT



1. Pengertian



UPTD PUSKESMAS JEREWEH



Maksud dari pelayanan gawat darurat adalah bagian dari pelayanan kedokteran yang dibutuhkan oleh penderita dalam waktu segera untuk menyelamatkan kehidupannya. Unit kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan rawat darurat disebut dengan nama Instalasi Gawat Darurat (IGD). Tergantung dari kemampuan yang dimiliki, keberadaan IGD dapat beraneka macam. Namun



2. Tujuan



yang lazim ditemukan adalah yang tergabung dalam rumah sakit 1. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat 2. Menerima rujukan pasien atau mengirim pasien 3. Melakukan penanggulangan korban musibah masal dan bencana yang terjadi dalam maupun diluar rumah sakit 4. Suatu UGD harus mampu memberikan pelayanan dengan kualitas tinggi pada masyarakat dengan problem medis akut



3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur/Langkah



1. Melakukan tindakan keperawatan mengacu pada standar prosedur operasional yang telah ditentukan sesuai dengan tingkat kegawatan pasien, berdasarkan prioritas tindakan : a.



Pelayanan keperawatan gawat darurat rumah sakit 1) Melakukan triase, 2) Melakukan tindakan penanganan masalah penyelamatan jiwa dan pencegahan kecacatan, 3) Melakukan tindakan sesuai dengan masalah keperawatan yang muncul. Contoh: Jalan nafas tidak efektif Tindakan Mandiri Keperawatan a)



Monitor pernafasan : rate, irama, pengembangan dinding dada, ratio inspirasi maupun ekspirasi, penggunaan otot tambahan



pernafasan, bunyi nafas, bunyi nafas abnormal dengan atau tanpa stetoskop, b) Melakukan pemasangan pulse oksimetri, c)



Observasi produksi sputum, jumlah, warna, kekentalan,



d) Lakukan jaw thrust (khusus pasien dengan dugaan cedera servikal ), chin lift, atau head tilt, e)



Berikan posisi semi fowler atau berikan posisi miring aman



f)



Ajarkan pasien untuk nafas dalam dan batuk efektif,



g) Berikan air minum hangat sesuai kebutuhan, h) Lakukan phisioterapi dada sesuai indikasi i)



Lakukan suction bila perlu



j)



Lakukan



pemasangan



Oro



Pharingeal



Airway



(OPA),



Nasopharyngeal Airway (NPA), Laryngeal Mask Airway (LMA) Tindakan Kolaborasi a) Beri obat sesuai indikasi : bronkodilator, mukolitik, antibiotik, steroid, a) Pemasangan EndoTracheal Tube (ETT) 2. Melakukan monitoring respon pasien terhadap tindakan keperawatan, 3. Mengutamakan prinsip keselamatan pasien ( patient safety ), dan privacy, 4. Menerapkan prinsip standar baku ( standar precaution ), 5. Mendokumentasikan tindakan keperawatan. 6. Diagram Alir 7. Unit terkait



Unit gawat darurat