4 0 89 KB
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL No. Dokumen SOP No. Revisi Tanggal Terbit Halaman
: PKM Kencong/C/ REV.SOP-
/17
/
: 01 : 06 Maret 2017 : 1/10
UPT. PUSKESMAS KENCONG 1. Pengertian
dr. Agustina Yuniarti. R
NIP. 19680609 200212 2 005
1. Retensio plasenta adalah plasenta yang belum lepas setelah bayi lahir dalam waktu setengah jam. 2. Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi
dan
manipulasi
tangan
penolong
persalinan
yang
dimasukkan langsung kedalam kavum uteri 2. Tujuan
Sebagai acuan dalam Sebagai acuan dalam melakukan tindakan manual placenta agar placenta terangkat sempurna dan tidak terjadi komplikasi
3. Kebijakan
Keputusan Kepala UPT. Puskesmas Kencong Nomor : 440/
/311.36/2017 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis di
UPT Puskesmas Kencong 4. Referensi
1. Manuaba 2004 2. Achadiat, Chrisdiono. 2004
5. Alat dan Bahan
1. Alat 1.1. Alat tulis 1.2. Tensi meter + Termometer Axila 1.3. Alat Pelindung Diri 1.4. Tempat plasenta 2. Bahan 2.1. Cairan infus 2.2. Infus Set + Mediket 18 2.3. Kateter 2.4. Klem talipus 2.5. Handscoon steril 2.6. Laruta klorin 0,5% 2.7. Oksitosin injeksi
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
6. Langkah-langkah
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
/17
/
Halaman : 2/10 1. Persiapan sebelum tindakan : 1.1. Sapa pasien dengan ramah 1.2. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan resikonya 1.3. Pasien / keluarga menandatangani informed consent 1.4. Lakukan persiapan alat 1.5. Lakukan persiapan pasien ( cairan dan slang infus terpasang) 1.6. Lakukan persiapan petugas ( operator dan asisten ) 2. Pencegahan infeksi sebelum tindakan 2.1. Cuci tangan hingga siku dengan sabun di bawah air mengalir 2.2. Keringkan tangan dengan handuk 2.3. Pakai baju dan alas kaki kamar tindakan, masker dan kacamata pelindung 2.4. Pakai sarung tangan steril 2.5. Pasien dengan posisi lithotomi, pasangkan alas bokong 3. Tindakan penetrasi ke kavum uteri 3.1. Beri sedative atau analgetik 3.2. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus kiri dan kanan ke lateral sehingga tampak muara uretha, dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, masukkan kateter ke uretha hingga 0,5 cm, lepaskan labium mayus, pindahkan telunjuk kiri ke dinding depan vagina ( dasar uretha ) kemudian dorong kateter ( dengan tuntunan telunjuk kiri ) hingga memasuki kandung kemih 3.3. Setelah kandung kemih dikosongkan, lepaskan kateter, masukkan kedalam wadah yang tesedia, jepit tali pusat dengan kocher kemudian tegangkan tali pusat dengan tangan kiri (sejajar lantai ) 3.4. Secara Obstetrik tangan kanan ( punggung tangan ke bawah ) dimasukkan ke vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah hingga serviks 3.5. Setelah tangan kanan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan kiri penolong menahan fundus uteri 3.6. Sambil menahan fundus uteri dengan tangan kiri, tangan kanan masuk kedalam kavum uteri hingga menemukan tempat implantasi plasenta di corpus uteri bagian belakang atau bagian depan, temukan tepi plasenta yang paling bawah 3.7. Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam, dengan ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
/17
/
Halaman : 3/10 4. Melepas plasenta dari dinding uterus 4.1. Bila berada di belakang, tali pusat tetap disebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas 4.2. Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan dimasukkan ke vagina dengan menelusuri tali pusat bagian menghadap dinding uterus. Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama ( punggung tangan menghadap dinding uterus ) tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan 4.3. Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan plasenta dapat dilepaskan 4.4. Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu ( pasien ) lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit 5. Mengeluarkan Plasenta 5.1. Sementara tangan kanan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus 5.2. Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus bagian bawah 5.3. Kemudian instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan menarik plasenta keluar 5.4. Setelah plasenta lahir, letakkan plasenta kedalam tempat yang telah disediakan 5.5. Tangan kiri sedikit mendorong uterus ke dorsokranial ( untuk mengembalikan posisi uterus ) 5.6. Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar 6. Dekontaminasi 6.1. Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan bahan dan instrument yang akan dipergunakan lagi, kedalam wadah yang mengandung larutan klorin 0,5 % dan rendam selama 10 – 20 menit 6.2. Buang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yg tersedia
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
/17
/
Halaman : 4/10 6.3. Bersihkan bagian – bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh dengan larutan klorin 0,5 % 6.4. Bersihkan sarung tangan dengan larutan klorin 0,5 % kemudian lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut 7. Cuci tangan pasca tindakan 7.1. Setelah melepas sarung tangan, cuci tangan kembali dengan sabun dibawah air mengalir 7.2. Keringkan tangan dengan handuk / tissu yang bersih 8. Perawatan pasca tindakan 8.1. Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan intruksi apabila diperlukan 8.2. Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan didalam kolom yang tersedia pada catatan medik penderita 8.3. Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal - hal penting yang memerlukan pemantauan ketat. ( Pitosin drip diberikan hingga 6 jam pasca tindakan ) Bila keadaan umum baik, lepaskan infus 8.4. Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan 8.5. Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan perawatan apa yang masih diperlukan , lama perawatan serta melaporkan pada petugas jika ada keluhan / gangguan 8.6. Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan intruksi perawatan dan pengobatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjut ditemukan perubahan – perubahan seperti yang ditulis dalam catatan pasca tindakan
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
7. Bagan Alir
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
Halaman 1. Persiapan sebelum tindakan
/17
/
: 5/10
Sapa pasien dengan ramah
Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan resikonya
Pasien / keluarga menandatangani informed consent
Lakukan persiapan alat
Lakukan persiapan pasien ( cairan dan slang infus terpasang)
Lakukan persiapan petugas ( operator dan asisten
)
2. Pencegahan infeksi sebelum tindakan
Cuci tangan hingga siku dengan sabun di bawah air mengalir
Keringkan tangan dengan handuk
Pakai baju dan alas kaki kamar tindakan, masker dan kacamata pelindung
Pakai sarung tangan steril
Pasien dengan posisi lithotomi, pasangkan alas bokong
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
/17
/
Halaman : 6/10 3. Tindakan penetrasi ke kavum uteri Beri sedative atau analgetik
Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, sisihkan labium mayus kiri dan kanan ke lateral sehingga tampak muara uretha, dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, masukkan kateter ke uretha hingga 0,5 cm, lepaskan labium mayus, pindahkan telunjuk kiri ke dinding depan vagina ( dasar uretha ) kemudian dorong kateter ( dengan tuntunan telunjuk kiri ) hingga memasuki kandung kemih
Setelah kandung kemih dikosongkan, lepaskan kateter, masukkan kedalam wadah yang tesedia, jepit tali pusat dengan kocher kemudian tegangkan tali pusat dengan tangan kiri (sejajar lantai )
Secara Obstetrik tangan kanan ( punggung tangan ke bawah ) dimasukkan ke vagina dengan menelusuri tali pusat bagian bawah hingga serviks
Setelah tangan kanan mencapai pembukaan serviks, minta asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan kiri penolong menahan fundus uteri
Sambil menahan fundus uteri dengan tangan kiri, tangan kanan masuk kedalam kavum uteri hingga menemukan tempat implantasi plasenta di corpus uteri bagian belakang atau bagian depan, temukan tepi plasenta yang paling bawah
Buka tangan obstetrik menjadi seperti memberi salam, dengan ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk
4. Melepas plasenta dari dinding uterus Bila berada di belakang, tali pusat tetap disebelah atas. Bila di bagian depan, pindahkan tangan ke bagian depan tali pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas
Bila plasenta di bagian belakang, lepaskan plasenta dari tempat implantasinya dengan jalan menyelipkan ujung jari diantara plasenta dan dinding uterus, dengan punggung tangan menghadap dinding uterus. Bila plasenta di bagian depan, lakukan hal yang sama ( punggung tangan menghadap dinding uterus ) tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
Halaman
: 7/10
REV.SOP-
/17
/
Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser ke kranial sehingga semua permukaan plasenta dapat dilepaskan
Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu ( pasien ) lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit
5. Mengeluarkan Plasenta
Sementara tangan kanan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplorasi ulangan untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus bagian bawah
Kemudian instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik tali pusat sambil tangan kanan menarik plasenta keluar
Setelah plasenta lahir, letakkan plasenta kedalam tempat yang telah disediakan
Tangan kiri sedikit mendorong uterus ke dorsokranial ( untuk mengembalikan posisi uterus )
Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA
MANUAL UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
REV.SOP-
Halaman 6. Dekontaminasi
/17
/
: 8/10
Sementara masih menggunakan sarung tangan, masukkan bahan dan instrumen yang akan dipergunakan lagi, kedalam wadah yang mengandung larutan klorin 0,5% dan rendam selama 10 – 20 menit
Buang bahan habis pakai kedalam tempat sampah yang tersedia
Bersihkan bagian – bagian yang tercemar darah atau cairan tubuh dengan larutan klorin 0,5 %
Bersihkan sarung tangan dengan larutan klorin 0,5% kemudian lepaskan secara terbalik dan rendam dalam larutan tersebut
7. Cuci tangan pasca tindakan 8. Perawatan pasca tindakan Periksa kembali tanda vital pasien, segera lakukan tindakan dan intruksi apabila diperlukan
Catat kondisi pasien pasca tindakan dan buat laporan tindakan didalam kolom yang tersedia pada catatan medik penderita
Buat instruksi pengobatan lanjutan dan hal - hal penting yang memerlukan pemantauan ketat. ( Pitosin drip diberikan hingga 6 jam pasca tindakan ) Bila keadaan umum baik, lepaskan infus
Beritahukan pada pasien dan keluarganya bahwa tindakan telah selesai dilaksanakan dan pasien masih memerlukan perawatan
Bersama petugas yang akan melakukan perawatan, jelaskan perawatan apa yang masih diperlukan , lama perawatan serta melaporkan pada petugas jika ada keluhan / gangguan
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL
UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
Halaman
: 9/10
REV.SOP-
/17
/
Tegaskan pada petugas yang merawat untuk menjalankan intruksi perawatan dan pengobatan serta laporkan segera bila pada pemantauan lanjut ditemukan perubahan – perubahan seperti yang ditulis dalam catatan pasca tindakan
8. Unit Terkait
VK PONED
9. Dokumen Terkait
1. Berkas Rekam Medis 2. Buku register VK PONED 3. Buku Rujukan 4. Lembar Observasi 5. Lembar Partograf
PENANGANAN RETENSIO PLACENTA DAN PLACENTA MANUAL
UPT. PUSKESMAS KENCONG
SOP
No. Dokumen
: PKM Kencong/C/
No. Revisi
: 01
Tanggal Terbit
: 06 Maret 2017
Halaman
: 10/10
REV.SOP-
/17
/
10. Rekaman Historis Perubahan
No 1.
Yang Diubah
Tanggal mulai
Isi Perubahan
Tata naskah
Diubah
sesuai
tata
naskah
diberlakukan yang
06 Maret 2017
terbaru 2.
Kebijakan :
1. SK
Kebijakan :
pemberlakuan
06 Maret 2017
SOP Keputusan Kepala UPT. Puskesmas
Pengembangan Pelayanan di Kencong Nomor : UPT.
Puskesmas
Nomor: 440/ 2. SK
standart
Prosedur UPT.
440/
/311.36/2017 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis di UPT.
/414/2015 Puskesmas Kencong Operasional
Layanan
Puskesmas
Nomor: 440/
Kencong
Klinis
di
Kencong /414/2015