Sop Penetapan Dan Klasifikasi Gizi Buruk [PDF]

Citation preview

PENETAPAN DAN KLASIFIKASI BALITA GIZI BURUK DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN



SOP Puskesmas Rantau Pandan 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur



No. Dokumen No revisi TanggalTerbit Halaman



SOP/ 00



/



/2021



M. Junaidi, SKM NIP. 196412311988031076 : Penetapan status gizi balita dan kondisi klinis untuk dapat menentukan klasifikasi kasus masalah gizi balita yang ditemukan dan dirujuk oleh kader atau anggota masyarakat terlatih, sehingga mendapatkan tatalaksana gizi sesuai standar : Menjadi acuan dalam melakukan tindak lanjut balita gizi buruk atau yang beresiko gizi buruk dan dirujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) untuk mendapatkan perawatan yang cepat dan tepat. : SK Kepala Puskesmas No. /KAPUS/ /2021 Tentang Deteksi Dini dan Rujukan Balita Gizi Buruk atau yang Berisiko Gizi Buruk. 1.UU No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2.Permenkes No 4 tahun 2019 tentang SPM Bidang Kesehatan 3.Permendagri Nomor 19 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Posyandu 4.Permenkes No 2 tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak 5.Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk Pada Balita di Layanan Rawat Jalan: Bagi Tenaga Kesehatan.-Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Tahun 2020 Persiapan 1.Menyiapkan Alat antropometri 2.Menyiapkan Formulir asuhan gizi Pelaksanaan 1 Anamnesa awal (Adanya syok/renjatan, Letargis, diare atau dehidrasi) 2 Melakukan pemeriksaan fisik klinis (gangguan sirkulasi/syok, gangguan dehidrasi, gangguan kesadaran, hipoglikemi, hipotermi) dan Antropometri (Menimbang BB dan mengukur PB dan TB) 3 Melakukan anamnesa lanjutan (Kapan terjadinya gizi buruk, riwayat makan, riwayat imunisasi dan pemberian vit. A, riwayat penyakit penyerta, riwayat tumbang, status ekonomi keluarga) 4 Jika BB/TB