SOP Penyelidikan Epidemiologi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI No. Dokumen : No. Revisi



SOP/ DBD – 03/2016



:



SOP Tanggal Terbit : 04 Januari 2016 PUSKESMAS PLANDAAN



Halaman



Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Plandaan



: 1/2 dr. ASNAN BUDI SASMITO NIP. 196910242002121003



1.



Pengertian



Penyelidikan Epidemiologi adalah kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainnya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan rumah atau bangunan sekitar termasuk tempat tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100m



2.



Tujuan



Mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penanggulangan yang perlu dilakukan di wilayah sekitar tempat tinggal penderita



3.



Kebijakan



SK.Kepala Puskesmas Plandaan No.188.4/03.9/415.25.15/2016 tentang Pedoman Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit DBD



4.



Referensi



Modul Pengendalian DBD, Kemenkes RI Tahun 2011



5.



Alat dan Bahan



Senter Alat tulis Blangko PJB



6.



Langkah – langkah



1. Setelah menemukan atau menerima laporan adanya penderita DBD, petugas puskesmas atau koordinator DBD segera mencatat dalam buku catatan harian penderita DBD. 2. Menyiapkan peralatan survei seperti tensimeter, termometer, senter, formulir PE, dan surat tugas. 3. Memberitahukan kepada Kepala Desa bahwa di wilayahnya ada penderita DBD dan akan dilaksanakan PE. 4. Pelaksanaan PE sebagai berikut: a. Petugas puskesmas memperkenalkan diri dan selanjutnya melakukan wawancara dengan keluarga untuk mengetahui ada tidaknya penderita DBD lainnya. b. Bila ditemukan penderita demam tanpa sebab yang jelas dilakukan pemeriksaan kulit dan uji tourniquet. c. Melakukan pemeriksaan jentik pada tempat penampungan air. d. Kegiatan PE dilakukan dalam radius 100m dari lokasi tempat tinggal penderita. e. Bila hasil PE positif dilakukan penanggulangan fokus (Fogging, Penyuluhan, PSN dan Larvasidasi.) sedangkan bila negatif dilakukan Penyuluhan, PSN dan Larvasidasi. f. Hasil PE segera dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan.



7.



Diagram Alir Setelah menerima laporan tersangka DBD, koordinator DBD mencatat dalam buku harian



Menyiapkan peralatan Memberitahukan kepada Kepala Desa



Pelaksanaan PE 8.



Hal – hal yang perlu diperhatikan



-



9.



Unit Terkait



Lintas Program LintasSektor



10. Dokumen Terkait



-



11. Rekaman Historis Perubahan



No Yang diubah



Isi Perubahan



1/2



Tanggal mulai diberlakukan



PEMERIKSAAN JENTIK BERKALA No. Dokumen : No. Revisi



SOP/ DBD – 05/2016



:



SOP Tanggal Terbit : 04 Januari 2016 PUSKESMAS PLANDAAN



1. Pengertian



Halaman



Ditetapkan Oleh Kepala UPTD Puskesmas Plandaan



: 1/2 dr. ASNAN BUDI SASMITO NIP. 196910242002121003



Pemeriksaan Jentik Berkala adalah pemeriksaan tempat penampungan air dan tempat perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti untuk mengetahui adanya jentik nyamuk yang dilakukan di rumah dan tempat umum secara teratur sekurang-kurangnya tiap 3 bulan



2. Tujuan



Untuk menurunkan angka kesakitan/kematian karena penyakit DBD



3. Kebijakan



SK.Kepala Puskesmas Plandaan No.188.4/03.9/415.25.15/2016 tentang Pedoman Program Pencegahan dan Pengandalian Penyakit DBD



4. Referensi



Modul Pengendalian DBD, Kemenkes RI Tahun 2011



5. Alat dan Bahan



Senter, formulir PJB, Bollpoint



6. Langkah – langkah



1. Petugas mendatangi rumah penduduk, mengucapkan salam, dan menyampaikan maksud kedatangannya. 2. Petugas memeriksa semua tempat penampungan air dengan menggunakan senter. 3. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di formulir PJB. 4. Koordinator DBD melaporkan hasil kegiatan kepada Kepala Puskesmas dan ke Dinas Kesehatan.



7. Diagram Alir



Petugas mendatangi rumah penduduk yang akan diperiksa



Petugas memeriksa semua TPA Petugas mencatat hasil pemeriksaan Koordinator DBD melaporkan hasil rekapan kepada kepala Puskesmas dan ke Dinkes



8. Hal – hal yang perlu diperhatikan



1/2



9. Unit Terkait



-



10. Dokumen Terkait



-



11. Rekaman Historis Perubahan



No



Yang diubah



Isi Perubahan



1/2



Tanggal mulai diberlakukan



1/2