SOP Ranap [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Dun
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN RAWAT INAP BARU



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1.



Pengertian



Menerima pasien Puskesmas untuk dirawat sesuai yang berlaku dirawat inap



2.



Tujuan



3.



Kebijakan



4.



Prosedur



Sebagai acuan dalam protap perawatan dasar langsung



Persiapan : 1. Menerima pasien dan keluarganya dengan ramah. 2. Lihat kondisi pasien (bisa berdiri, duduk atau berbaring) 3. Lakukan pengkajian data melalui anamnese dan pemeriksaan fisik. 4. Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan. 5. Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tata tertib yang



berlaku



di



Puskesmas



serta



orientasi



keadaan



ruangan/fasilitas yang ada. 6. Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan pasien. 7. Memberitahukan dilakukan



5.



Unit Terkait



1.



Unit Tindakan



2.



Unit Rawat Inap



prosedur



perawatan/tindakan



yang segera



PROSEDUR MEMBERI NOMOR REGISTER PASIEN BARU RAWAT INAP No. Kode : VIII/SPO/UKP/RI/01 Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Terbitan : 01 Bunut Hilir No. Revisi : 00 SPO Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2014 Halaman : 1/ 3. DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Memberi nomor urut pada buku register pasien rawat inap 1. Untuk mengetahui jumlah pasien rawat inap dalam satu tahun 2. Untuk memudahkan mencari data/status pasien rawat inap



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk melakukan pemberian nomor regester rawat inap.



3. Kebijakan 4. Prosedur



1. Menerima pasien/keluarga di ruang tindakan 2. Meminta keluarga untuk mendaftar di loket pendaftaran 3. Menulis nomor urut register pada buku register sesuai dengan nomor urut pasien yang dirawat inap 4. Mengantar status rawat inap pasien ke ruang tindakan 5. Nomor urut register dibuat setiap tahun yang diawali mulai tanggal 1 Januari dengan nomor 01 sampai dengan tanggal 31 Desember



5. Unit Terkait



1.



Unit Tindakan



2.



Unit Rawat Inap



PROSEDUR PEMERIKSAAN FISIK



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian tertentu yang dianggap perlu



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik



3. Kebijakan 4. Prosedur



BAGIAN TUBUH YANG DIPERIKSA : 1. Rambut



2. Extermitas /atas/ bawah



3. Kepala



4. Genetalia



5. Muka



6. Telinga



7. Mata



8. Leher



9. Hidung



10. Dada



11. Mulut



12. Perut / abdomen



Selain pemeriksaan di atas perlu diperhatikan juga gejala-gejala objektif pasien, misalnya : -



Sikap pasien : ketakutan, apatis dan sejenisnya.



-



Sikap tubuh : biasa, lordosa atau kyposa



CARA PEMERIKSAAN : -



Melihat (inspeksi)



-



Meraba (palpasi)



-



Mengetuk (perkusi



-



Mendengar (Auskultasi)



PERSIAPAN : -



Alat :



Lampu baterey



Stetoskop



Spatel lidah



Bengkok



Sarung tangan dan vaselin



Kom berisi larutan desinfektan



Refleks hammer



Tensi meter



Termometer



Catatan medik



Buku catatan perawat



Blangko resep dan blangko pemeriksaan lanjutan



Pasien : -



Pasien diberi tahu



-



Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan.



PELAKSANAAN : -



Gorden dan sampiran dipasang.



-



Lakukan anamnesa lanjutan pemeriksaan daerah kepala.



-



Pasien dibantu membuka baju, kemudian dilakukan pemeriksaan daerah dada setelah selesai baju dipasang kembali.



-



Pakaian pasien bagian bawah diturunkan, kemudian dilakukan pemeriksaan bagian perut dan sekitarnya, setelah selesai pakain bawah dipasang kembali.



-



Selanjutnya pemeriksaan dilakukan terhadap tungkai pasien dengan menggunakan refleks hammer.



5. Unit Terkait



-



Tekanan darah diukur bila perlu.



-



Setelah pemeriksaan selesai pasien dirapikan.



-



Peralatan dibereskan kembali dan dikembalikan ke tempat semula.



1.



Unit Tindakan



2.



Unit Rawat Inap



3.



PUSTU / POLINDES



4.



Rawat Jalan



5.



Ruang Bersalin



PROSEDUR MENGUKUR TENSI



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Tata cara mengukur Tensimeter



2. Tujuan



Untuk mengetahui ukuran tekanan darah pasien.



tekanan darah dengan menggunakan



3. Kebijakan 4. Prosedur



persiapan alat : 1. stestoskop 2. tensi meter lengkap 3. buku catatan 4. alat tulis



penatalaksanaan : 1. Memberi tahu pasien tindakan yang akan dilakukan 2. Lengan baju dibuka atau digulung. 3. Manset tensimeter dipasang pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi luar tangan. 4. Pompa tensimeter dipasang. 5. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskope ditempatkan pada daerah tersebut. 6. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka, selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik. 7. Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan terakhir. 8. Hasil dicatat.



5. Unit Terkait



1.



Unit Tindakan



2.



Unit Rawat Inap



3.



KIA



4.



Ruang Bersalin



5.



Rawat Jalan



6.



Pustu /Polindes



PROSEDUR MENGHITUNG NADI DAN RESPIRASI



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Menghitung jumlah nadi dan pernafasan pasien selama 1 menit Untuk mengetahui volume, ritme, jumlah nadi, pernafasan per menit.



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk penghitungan jumlah nadi dan pernafasan



3. Kebijakan 4. Prosedur



PERSIAPAN ALAT : 1. Jam tangan 2. Timer PENATALAKSANAAN NADI : 1. Perawat cuci tangan. 2. Pasien dibaringkan dalam posisi memungkinkan (mengatur posisi tangan),



terlentang,



bila



3. mencari denyut pada pergelangan tangan (arteri radilais) sambil melihat jam. 4. Menghitung denyut nadi, dapat dilakukan pada arteri radialis, menutup selama 1 menit. 5. Observasi volume, nadi, rytme dan irama nadi. 6. Menghitung selama 1 menit nadi. 7. Mencatat hasil observasi kedalam catatan perawat. 8. Perawat cuci tangan.



PENATALAKSANAAN MENGHITUNG RESPIRASI : 1. Perawat cuci tangan. 2. Pasien dibaringkan dalam posisi terlentang, kecuali pasien sesak nafas bisa didudukkan 3. Tekan tombol timer. 4. Menghitung respirasi selama 1 menit. 5. Menghitung selama 1 menit nadi. 7. Mencatat hasil observasi kedalam catatan perawat.



8. 5. Unit Terkait



Mencuci tangan.



1.



Unit Tindakan



2.



Unit Rawat Inap



3.



KIA



4.



Ruang Bersalin



5.



Rawat Jalan



6.



Pustu /Polindes



PROSEDUR PENGAMBILAN OBAT APOTEK UNTUK RAWAT INAP



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



2. Tujuan



Proses pengambilan obat dari apotek untuk pasien rawat inap Sebagai acuan dalam pengambilan obat penderita ke apotek 1. Untuk mendisiplinkan pemakaian dan pengambilan obat 2. Untuk meringankan rekening penderita sewaktu pulang 3. Pemberian resep sebaiknya disesuaikan dengan keadaan penderita 4. Untuk resep injeksi sebaiknya dilakukan tiap hari, kecuali obat per oral



3. Kebijakan 4. Prosedur



1. Adanya blangko pengambilan obat tertulis  Nama penderita  Bangsal / Ruangan  Macam obat  Tanggal pengambilan 2. Dimasing-masing bangsal & di apotek harus punya buku dan harus ada tanda tangan siapa yang bertanggung jawab 3. Mengecek ke masing-masing ruangan tentang obat injeksi ataupun oral yang diberikan kepada penderita tiap hari oleh petugas apotek



5. Unit Terkait



1.



Apotek



2.



Unit Rawat Inap



PROSEDUR PEMBERIAN OBAT INJEKSI



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Tatacara pemberian obat per injeksi Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC.



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk pemberian obat per injeksi.



3. Kebijakan 4. Prosedur



PERSIAPAN ALAT : 1. 2. 3. 4. 5.



Bak spuit Spuit sesuai dengan kebutuhan Obat suntik (siap pakai) Kapas desinfektan Alas/perlak



6. Pembendung/stuing 7. Bengkok 8. Bad side/plester 9. Buku injeksi 10. Gunting



PENATALAKSANAAN 1. Membaca daftar obat klien. 2. Perawat cuci tangan. 3. Mengambil spuit. 4. Melarutkan lebih dahulu obat yang perlu dilarutkan (mempersiapkan obat ). 5. Membaca kembali daftar obat, kemudian melakukan desinfektan dengan kapas alkohol : -



Leher botol/ ampul sebelum digergaji



-



Karet penutup flakon ( botol obat )



6. Spuit diisi obat sesuai dengan dosis yang telah ditentukan 7. Mengatur posisi klien. 8. Permukaan kulit yang disuntik didesinfektan dengan alkohol. 9. Menenangkan kulit 10. Memasukan jarum tegak lurus (25 -90O) pada permukaan kulit. 11. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-1ahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan secara perlahan. 12. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alkohol.



13. cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status 5. Unit Terkait



1.



Unit Rawat Inap



2.



Ruang Tindakan



3.



Rawat Jalan



4.



Pustu / Polindes



5.



Ruang Bersalin



PROSEDUR PENGADAAN STOK ATK RAWAT INAP



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian Tata cara pengadaan ATK Rawat Inap



2. Tujuan



1. Sebagai acuan untuk pengamanan stok ATK Rawat Inap 2. Jumlah aman adalah apabila jumlah minimal ATK yang ada di Rawat Inap lebih dari 2 kali dari ATK yang digunakan



3. Kebijakan 4. Prosedur



1. Melakukan pengecekan ATK Rawat Inap setiap bulan untuk melihat jumlah yang memenuhi jumlah aman 2. Melakukan permintaan pada petugas ATK puskesmas Apabila jumlah sudah dibawah aman petugas administrasi 3. Petugas ATK memberikan sesuai dengan permintaan barang jika masih ada stok dibagian ATK puskesmas



5. Unit Terkait



Bagian ATK



PROSEDUR PEMINDAHAN PASIEN



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



2. Tujuan



Proses perpindahan pasien dari satu TT ke TT yang lain



Sebagai acuan untuk melakukan tindakan Pemindahan pasien.



3. Kebijakan 4. Prosedur



5. Unit Terkait



1. Motifasi sekali lagi terhadep pasien dan keluarganya tentang keadaan den bentuk pelayanen madis dan perawatan diruangan yang baru nanti, agar pihak keluarga mampu beradaptasi. 2. Hubungi ruangan yang akan dituju dengan menjelaskan - Gejala / diagnose klinis. - Keadaan umum. - Memakai infus / tidak, DK / tidak dsb. Dan jelaskan kebutuhan yang perlu disiapkan diruangen yang baru : - O2 - Alat penghisap (section) - Posisi setengah duduk. 3. Siapkan catatan medik dan obat-obatan. 4. Siapkan pasien : - Atur pasien serapi mungkin. - Atur pasien senyaman mungkin, sesuai keadaan umumnya. - Dalam kasus tertentu, kalau perlu O2 dibawa selama perjalanan pindah 5. Selama perjalanan pemindahan observasi perubahan yang mungkin terjadi : - Nafas tersengal-sengal - Cyanosis - Berhenti nafas - Kejang-kejang 6. Selama perjalanan jangan ditutup/menghentikan pengatur tetesan infus (mematikan) 7. Setelah pasien pindah, bersihkan ruangan yang ditinggalkan tersebut, rapikan dan siapkan untuk pasien baru. 1. Unit Tindakan 2. Unit Rawat Inap



PROSEDUR OPERAN JAGA



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



2. Tujuan



Pengaturan operasi jaga adalah tata cara serah terima jaga.



Protap ini disusun sebagai acuan dalam : a.



Menjaga kestabilan pelayanan yang berhubungan dengan kolabirasi dengan medis



b.



Meningkatkan komunikasi antar perawat, perawat dengan penderita dan keluarga.



3. Kebijakan 4. Prosedur



1. Petugas shift selanjutnya datang langsung ambil buku laporan harian, petugas jaga sebelumnya memberikan waktunya untuk keliling timbang terima penderita : mengenai advis dokter dan tindakan selanjutnya ke penderita. 2. Sebagian dari petugas, ada yang operan alat-alat dan yang lain perlu dioperkan di ruang jaga.



5. Unit Terkait



Bagian Keperawatan



PROSEDUR PASIEN KELUAR RAWAT INAP



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Pasien keluar adalah : 1. Pulang sembuh (selesai pengobatan) 2. Pulang paksa (pasien / keluarga pasien meminta pulang walau belum sembuh) 3. Dirujuk ke RS 4. Meninggal



2. Tujuan



Sebagai pedoman dalam proses pasien keluar dari rawat inap puskesmas dan adminstrasi pasien keluara rawat inap



3. Kebijakan 4. Prosedur



1. Meminta pasien yang dinyatakan pulang atau keluar rawat inap oleh dokter, pihak keluarga mengurus penyelesaian administrasi di bagian loket rawat inap pada jam kerja. 2. Mengembalikan status pasien ke petugas loket oleh perawat rawat inap dan bila pasien masih diinfus, maka perawat melepaskan infuse set dahulu 3. membuat perincian pembayaran sesuai tarif dan membuatkan surat kontrol untuk pasien 4. Meminta menandatangani pernyataan pulang paksa dengan disertai alasan yang ditulis oleh keluarga pasien pada ststus rawat inap apabila pasien pulang paksa. 5. Berikan obat pulang 6. Berikan konseling dan edukasi 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : Pasien keluar dengan jaminan pemeliharaan kesehatan seperti askes PNS / social, Askeskin / SKTM diperbolehkan pulang jika sudah melengkapi administrasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.



5. Unit Terkait



1. Loket 2. Ruang Rawat Inap 3. Ruang bersalin



PROSEDUR PASIEN MENINGGALKAN RAWAT INAP TANPA IZIN



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Tindakan yang dilakukan untuk menangani pasien yang meninggalkan Puskesmas tanpa ijin dokter dan perawat lebih dari tiga jam.



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk penanganan pasien yang meninggalkan Puskesmas tanpa izin



3. Kebijakan 4. Prosedur



1



Mencari pasien di dalam kamar, sekitar ruangan dan dalam lingkungan Puskesmas.



2. Bila ada telepon keluarga : -. Menghubungi keluarga Bila pasien ada di rumah disarankan untuk kembali ke Puskesmas. Bila pasien tidak mau kembali ke Puskesmas, disarankan untuk datang ke Puskesmas untuk menyelesaikan administrasi. Melaporkan masalah tersebut kepada koordinator ruang perawatan, dokter dan petugas loket pembayaran rawat inap 3. Bila tidak ada telepon : a



Melaporkan masalah kepada koordinator ruang perawatan, dokter dan petugas pembayaran rawat inap



b.



Menghubungi orang terdekat (tetangga/ keluarga pasien)



c.



petugas mendatangi sesuai alamat yang ada di les pasein



4. Melaporkan kembali kepada koordinator ruang perawatan, dokter mengenai informasi tentang hasil tindakan. 5. Unit Terkait



1.



Rawat Jalan



2.



Rawat Inap



3.



Ruang Bersalin



4.



Pustu /Polindes



PROSEDUR PEMBERIAN KOMPRES HANGAT



SPO



No. Kode Terbitan No. Revisi Tgl. Mulai Berlaku Halaman



: VIII/SPO/UKP/RI/01 : 01 : 00 : 24/11/2014 : 1/ 3.



Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Bunut Hilir



DENY KURNIAWAN NIP: 19850402 200902 1 001



1. Pengertian



Tatacara pemberian kompres hangat kepada pasien yang mengalami panas tinggi Menurunkan suhu tubuh



2. Tujuan



Sebagai acuan untuk pemberian kompres hangat pada pasien rawat inap untuk menurunkan suhu pasien.



3. Kebijakan 4. Prosedur



PERSIAPAN ALAT : 1. Air panas dalam baskom 2. Waslap 3. Perlak dan pengalas 4. Termometer



PENATALAKSAAN : 1. Mendekatkan peralatan disamping pasien 2. Mengukur suhu tubuh pasien 3. Perawat cuci tangan 4. Memberitahukan pasien dan keluarga 5. Memasang perlak dan pengalas pada tempat yang akan dikompres 6. Waslap dibasahi dengan air hangat dan diletakkan pada tempat yang akan dikompres 7. Mengobservasi respon pasien dan mengukur suhu tubuh 8. Mencatat kegiatan dan respon pasien ke dalam catatan perawatan Perawat cuci tangan



5. Unit Terkait



1.



Rawat Jalan



2.



Rawat Inap



3.



Ruang Bersalin



4.



Pustu /Polindes