7 0 57 KB
SOP
UPTD PUSKESMAS PERAWATAN BETUNGAN
SYOK ANAFILAKTIK No. : /UKP/I/2019 Dokumen No.Revisi : 00 Tanggal : Januari 2019 terbit Halaman : 1/2 Tanda Tangan Survival Laut, SKM, M.Si NIP. 197010241992031002 ...................................
1. Pengertian
Syok anafilaktik adalah suatu reaksi hipersensitivitas yang berlebihan terhadap masuknya protein/ zat asing ke dalam tubuh.
2. Tujuan
Sebagai acuan dalam menerapkan langkah-langkah penanganan syok anafilaktik dalam rangka peningkatan mutu kinerja di Puskesmas Perawatan Betungan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Perawatan Betungan Nomor : 800/ /PKM-BTG/I/2019 tentang Pelayanan Klinis Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I 2013, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia A. Persiapan alat dan bahan 1. Alat pemasangan infuse (Infuset) 2. Oksigen 3. Obat penanganan syok B. Petugas yang melaksanakan : 1. Petugas pendaftaran C. Langkah-langkah : 1. Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab. 2. Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala (trendelenburg). 3. Berikan Oksigen 3-5 L/menit. 4. Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran). Jika cairan tersebut tidak tersedia, Ringer Laktat (RL) atau NaCl fisiologis dapat diberikan sebagai cairan pengganti sampai tekanan darah kembali optimal dan stabil. 5. Adrenalin : 0,3-0,5 ml dari larutan 1 : 1000 IM, dapat diulangi 5-10 menit. 6. Jika tidak respo, diberikan Adrenalin 0,1-0,2 ml dilarutkan dalam 10 ml larutan NaCl fisiologis diberikan secara IV perlahan-lahan. 7. Aminofilin : 250 mg diberikan perlahan-lahan selama 10 menit IV, dilanjutkan 250 mg lagi melalui drip infus bila dianggap perlu, diberikan apabila bronkospasme belum hilang dengan pemberian adrenalin. 8. Antihistamin : Difenhidramin HCl 5-20 mg IV 9. Kortikosteroid : Deksametason 5-10 mg IV, Hidrokortison 100250mg IV. 10. Resusitasi Kardio Pulmoner (RKP), seandainya terjadi henti jantung (cardiac arrest). 11. Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang lebih 4 jam. 12. Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan pengawasan tenaga medis.
3. Kebijakan 4. Referensi
5. Prosedur/ Langkahlangkah
SOP Syok Anafilaktik
1/2
6. Bagan Alir Hentikan pemberian obat/ antigen penyebab
Baringkan penderita dengan posisi tungkai lebih tinggi dari kepala
Berikan Oksigen 3-5 L/menit
Pasang infus dengan cairan plasma expander (Dextran)
Jika syok sudah teratasi, penderita diawasi / diobservasi selama kurang lebih 4 jam
Penderita yang tidak membaik dirujuk ke RS terdekat dengan pengawasan tenaga medis
7. Hal-hal yang Setiap tindakan dicatat dalam rekam medis pasien Perlu di perhatikan 8. Unit Terkait
IGD
9. Dokumen Terkait
RM pasien
10. Rekaman Historis Perubahan
No
SOP Syok Anafilaktik
Yang di ubah
Isi Perubahan
Tanggal mulai diberlakukan
2/2