9 0 97 KB
Pemberian Imunisasi Td pada Calon Pengantin, Wanita Usia Subur dan Ibu Hamil
PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN KEPULAUAN SERIBU SELATAN
1. Pengertian
SOP
No. Dokumen
: PKM-KSS/SOP/UKP-017
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
: 8 Agustus 2016
Halaman
: 1/3
1. Imunisasi
adalah
Dr.Syukur Pelianus T NIP. 197011152002121002
suatu
upaya
untuk
menimbulkan
/
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan 2. Tetanus adalah penyakit yang disebakan oleh tetanospasmin, yaitu
sejenis neurotoksin yang
diproduksi
oleh Clostridium
tetani yang menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku 3. Difteri adalah radang tenggorokan yang sangat berbahaya dapat menyebabkan kematian anak hanya dalam beberapa hari saja 4. Imunisasi Td (tetanus difteri) merupakan salah satu upaya yang 2. Tujuan
dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit tetanus difteri Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan imunisasi Td bagi ibu hamil, calon pengantin, dan wanita usia subur (WUS) untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus
3. Kebijakan
difteri di Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Surat Keputusan Kepala Pusat Kesehatan MasyarakatKecamatan Kepulauan Seribu Selatan Nomor 4 Tahun 2016 Tentang JenisJenis Pelayanan di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan
4. Referensi
Kepulauan Seribu Selatan 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat 3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor43 Tahun 2016Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan 4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor28 Tahun 2017 Tentang Praktek Kebidanan 5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
6. Buku Pedoman Imunisasi Tetanus Pada Wanita Usia Subur, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2011 7. Modul Pelatihan Imunisasi Bagi Petugas Pusat Kesehatan Masyarakat,Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.2013 8. Pedoman Pengelolaan
Cold
Chain
Petugas Imunisasi.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2013 5. Alat dan Bahan
9. Effective Vaccine Management. Kemenkes. 2014 1. Termos / Vaksin carrier 2. Cool Pack / Kotak dingin cair 3. Vaksin Td 4. Alat suntik ADS 0,5 cc 5. Safety box (kotak pengaman) 6. Kapas dan wadah 7. Alat tulis (kertas, pulpen) 8. Kartu Imunisasi / Buku KIA 9. Tempat sampah 10. Buku register imunisasi 11. Kit Anafilaktik Syok
6. Prosedur / langkah-langkah
12. Formulir KIPI 1. Tenaga kesehatan melakukan identifikasi, skrining (penentuan status imunisasi Td), dan anamnesa dengan menanyakan pada pasien : nama, umur dan alamat, apakah ada alergi terhadap obat-obatan, dan riwayat imunisasi Td 2. Tenaga kesehatan memastikan kondisi pasien dalam keadaan sehat, suhu dan tekanan darah normal 3. Pasien mengisi inform consent 4. Tenaga kesehatan mencuci tangan sebelum melakukan tindakan 5. Tenaga kesehatan menyiapkan alat dan bahan 6. Tenaga kesehatan membuka tutup jarum suntik dan segera buang tutup jarum tersebut ke dalam safety box. Tusukkan jarum tersebut ke karet penutup vial vaksin, pastikan ujung jarum selalu berada di dalam cairan vaksin sehingga tidak ada udara yang masuk ke dalam spuit. Tarik torak perlahan-lahan agar cairan vaksin masuk ke dalam spuit. Cabut jarum dari karet pada vial, keluarkan udara yang tersisa denga cara mengetuk alat suntik dan mendorong torak sampai tepat pada
No. Dokumen No. Revisi Halaman
: PKM-KSS/SOP/UKP-017 : 00 : 2/3
skala 0,5 ml 7. Tenaga kesehatan membersihkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air matang. Tunggu hingga kering. 8. Kemudian suntikan vaksin di lengan atas sedikit dibawah insertion M. deltoid secara Intra Muscular, setelah terlebih dahulu dilakukan aspirasi untuk memastikan gelembung udara tidak masuk ke pembuluh darah. 9. Alat suntik bekas langsung dimasukkan dalam safety box tanpa ditutup kembali (no reccaping). 10. Pada lokasi suntikan, kemudian ditekan dengan kapas baru yang kering. Jangan memijat-mijat daerah bekas suntikan 11. Sesudah melaksanakan tindakan cuci tangan 12. Tenaga kesehatan mencatat pada rekam medis dan buku KIA/Kartu imunisasi Td, dan menjelaskan kepada pasien 7. Dokumen Terkait 8. Unit Terkait
kapan harus suntik Td berikutnya 1. Kartu imunisasi / Buku KIA 2. Rekam medis pasien 3. Buku register imunisasi Ruangan Imunisasi, Ruangan KIA (Ibu)
9.Rekaman Historis Perubahan No Yang dirubah
Isi Perubahan
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tgl.Terbit
: PKM-KSS/SOP/UKP-017 : 00 : 3/3