6 0 310 KB
ULKUS MULUT
SOP
UPTD PuskesmasWaho 1. Pengertian
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
TanggalTerbit
: 05 Maret 2018
Halaman
:1/4
La Joni, AMK Nip.197904161999031005 Merupakan penyakit mukosa mulut tersering yang dapat diakibatkan oleh virus atau akibat gejala penyakit sistemik lainnya. Sebagian besar kasus bersifat ringan, self-limiting, dan seringkali diabaikan oleh pasien.
2. Tujuan
Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
dalam
melakukan
tatalaksana ulkus mulut 3. Kebijakan
Surat
KeputusanKepala
UPTD
Puskesmas
Waho
No.440/SK/C/VII/112/03/2018 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis 4. Referensi 5. Persiapan
PPK Dokter di Fasyankes Alat : 1. Alat tulis 2. Rekam Medik pasien 3. Senter 4. Minor set 5. Tensimeter 6. Stetoskop 7. Pengukur BB 8. Pengukur TB 9. Termometer
6. Prosedur
1.
Perawat poli menerima rekam medis dari loket
2.
Perawat poli memanggil pasien sesuai identitas yang tertera pada rekam medis.
3.
Perawat poli melakukan pemeriksaan TB, BB, Tekanan darah, pengukuran Nadi, pernapasan dan suhu pasien dan mencatatnya dalam Rekam medis pasien
1|Ul kus mul ut
4.
Perawat poli memberikan status pasien kepada Dokter poli Umum
5.
Dokte rmemeriksa kesesuaian identitas pasien dengan data pada
rekam medis 6.
Dokter melakukan anamnesis kepada pasien
7.
Dokter mendapatkan anamnesis berupa : Keluhan Luka yang terasa nyeri pada mukosa bukal, bibir bagian dalam, atau sisi lateral dan anterior lidah, bau mulut, rasa lemas. Faktor Resiko
8.
Dokter melakukan konfirmasi dengan pemeriksaan fisik dan menemukan: Lesi berupa vesikel, berbentuk seperti kubah, berbatas tegas, berukuran 2 –3 mm, biasanya multipel, dan beberapa lesi dapat bergabung satu sama lain. Lokasi lesi dapat di bibir sisi luar dan dalam, lidah, gingiva, palatum, atau bukal. Mukosa sekitar lesi edematosa dan hiperemis, demam, pembesaran kelenjar limfe servikal, tanda-tanda penyakit imunodefisiensi yang mendasari
9.
Dokter menegakkan diagnosis klinis
10. Dokter melakukan penatalaksanaan berupa;
Larutan kumur chlorhexidine 0,2% untuk membersihkan rongga mulut. Penggunaan sebanyak 3 kali setelah makan, masing-masing selama 1 menit.
Kortikosteroid topikal, seperti krim triamcinolone acetonide 0,1% in ora base sebanyak 2 kali sehari setelah makan dan membersihkan rongga mulut.
11. Dokter melakukan konseling edukasi Pasien perlu menghindari trauma pada mukosa mulut dan makanan atau zat dalam makanan yang berpotensi menimbulkan SAR, misalnya: kripik, susu sapi, gluten, asam benzoat, dan cuka. Pencegahan rekurensi dimulai dengan mengidentifikasi faktorfaktor pencetus dan selanjutnya melakukan penghindaran. Faktorfaktor yang biasanya memicu stomatitis herpes rekurens, antara lain trauma dan paparan sinar matahari. 12. Dokter melakukan kriteria rujukan
2|Ul kus mul ut
Dokter di pelayanan kesehatan primer perlu merujuk ke layanan sekunder, bila ditemukan: Gejala-gejala ekstraoral yang mungkin terkait penyakit sistemik yang mendasari, seperti:
lesi genital,
kulit, atau mata , gangguan gastrointestinal, penurunan berat badan, rasa lemah, batuk kronik, demam, limfadenopati, Hepatomegali, Splenomegali. 13. Mempersilahkan pasien menuju apotek untuk mengambil obat jika telah selesai. 14. Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam Rekam Medis 7. Bagan Alir Perawat poli menerima RM dari loket
Memanggil Pasien sesuai identitas di RM
Dokter memeriksa kesesuaian identitas pasien dengan RM Melakukan Anamnesa
Melakukan pemeriksaan TB,BB,TD,Nadi, RR, Suhu
Perawat poli memberikan status kepada dokter
Melakukan Pemeriksaan Fisik
Memberikan Konseling edukasi
Menegakkan Diagnosis
Melakukan Penatalaksanaan
Menanyakankeluhandanpo li yang dituju Melakukan Kriteria Mempersilahkan pasien menuju Apotek Rujukan
Mendokumentasikan hasil pemeriksaan dalam RM
8. Hal-hal yang perludiperhatikan
1. Pemberian edukasi 2. Kriteria rujukan
9. Unit terkait
1. Loket Pendaftaran 2. Apotik 1. RekamMedik
10. Dokumenterkait
3|Ul kus mul ut
11. Rekamanhistorisperub ahan
No 1 2 3
4|Ul kus mul ut
Yang diubah
Isi perubahan
Tanggalmulai di berlakukan