Sop Vulnus Laceratum [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SOP



VULNUS LASERATUM No.Dokumen :160.pu /SOP / PKMPTW/2019 No.Revisi : 00 Tanggal Terbit : 16-02- 2019 Halaman : 1-3



PUSKESMAS PERTIWI



dr. Hj. Elvira Aznidar NIP.19601151997032002



1. Pengertian



Vulnus laseratum: luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan atau compang-camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul. Sebagai acuan tatalaksana Vulnus Laceratum



2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi



5. Prosedur /Langkahlangkah



SK Kepala Puskesmas Pertiwi Nomor : 07/KEP/PKMPTW/I/2019 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Pertiwi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama  Pemeriksaan diagnostik yang perlu di lakukan terutama jenis darah lengkap tujuanya untuk mengetahui tentang infeksi yang terjadi.  Anamnesis Penting untuk menentukan cara penganganan dengan menanyakan dimana, bagaimana, dan kapan luka terjadi. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau dibiarkan terbuka.  Pemeriksaan Fisik - Lokasi: penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya cedera pada struktur yang lebih dalam.  Eksplorasi: dikerjakan untuk menyingkirkan kemungkinan cedera pada struktur yang lebih dalam, menemukan benda asing yang mungkin tertinggal pada luka serta menentukan adanya jaringan yang telah mati Penatalaksanaan: Tindakan Antisepsis Daerah yang akan dibersihkan harus lebih besar dari diameter luka. Prinsip saat menyucihamakan kulit adalah mulai dari tengahdan bekerja ke arah luar dengan pengusapan secara spiral dimana daerah yang telah dibersihkan tidak boleh diusap lagi menggunakan kassa yang telah digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang digunakan adalah povidone iodine 10% Pembersihan Luka • Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan benda asing (debridement) sehingga akan mempercepat penyembuhan. Irigasi dilakukan dengan menggunakan cairan garam fisiologis 1/3



atau air bersih. Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam. • Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Tepi yang compang-camping sebaiknya dibuang. • Beri antiseptik. • Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia lokal. Penjahitan Luka Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan/atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per secundam atau per tertiam. Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain dapat dibuat dari guntingan sarung tangan.fungsi drain adalah untuk mengalirkan cairan keluar (darah atau serum) pada dead space. Penutupan Luka Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. Fungsi kulit adalah sebagai sarana pengatur penguapan cairan tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri patogen. Pada luka fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau bahakan hilang sama sekali (misalnya pasa kehilangan kulit akibat luka bakar) sehingga untuk membantu mengembalikanfungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka. Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap). Bila tidak memungkinkan maka sebagai alternatif digunakan kassa (sampai luka menutup dan dilakukan pentupan dengan kulit). Pembalutan Fungsi balutan antara lain: • Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi. • Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhab, menciptakan kelembaban, sebagai kompres, menyerap eksudat/produk lisis jaringan (adsorben). • Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan terjadi. • Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan hematom. Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangatbergantung pada penilaian kondisi luka. Luka sayat, bersih, ukuran kecil yang dapat mengalami oroses penyembuhan primam tidak perlu penutup/pembalut. Sebaliknya pada luka luas dengan kehilangan kulit atau disertai eksudasi dan produk lisis jaringan memerlukan penggantian balutan sampai 5-6 kali sehari. 2/3



Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik. 6. Bagan Alir 7. Unit Ruang Tindakan Terkait 8. Rekaman Historis Yang Perubahan No Dirubah



Isi Perubahan



Tanggal Mulai Diberlakukan



3/3