Sosiometri [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN



A. Latar Belakang Asesmen dalam bimbingan dan konseling merupakan proses mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data tentang peserta didik dan lingkungannya.Terbagi dalam dua katagori non tes dan nontes. Selain itu konselor juga harus memilki kompetensi dalam asesmen, antara lain dapat menggunakan berbagai instrumen asesmen. Agar dapat mengetahui peserta didik secara optimal salah satunya adalah mengumpulkan data tentang pola



dan



struktur



hubungan



antar



individu-individu



dalam



suatu



kelompok.



Pengemembangannya didasarkan pada pemikiran bahwa kelompok mempunyai struktur yang terdiri dari hubungan-hubungn interpersonal yang kompleks. Posisi setiap individu dan hubungan-hubungan yang terjadi dalam struktur kelompoknya dapat diukur secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil sosiometri merupakan gambaran jumlah skor yang diperoleh setiap orang, pola hubungan, intensitas hubungan, dan posisi peserta didik dalam kelompoknya.



B. Rumusan Masalah



Adapun rumusan masalah yang terdapat dalam makalah ini di antaranya : 1. Menjelaskan pengertian sosiometri 2. Macam-macam sosiometri 3. Tujuan sosiometri 4. Manfaat sosiometri 5. Langkah-langkah sosiometri 6. Menjelaskan daftar checklist 7. Manfaat daftar checklist 8. Tujuan dan ciri-ciri daftar checklist yang baik 9. Langkah-langkah daftar checklist



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Sosiometri Istilah sosiometri berasal dari bahasa Latin socius yang berarti sosial, dan “metrum” yang diartikan sebagai pengukuran. Berdasarkan kata dasar ini, sosiometri digunakan sebagai cara untuk mengukur tingkat antarhubungan individu dalam kelompok. pengukuran tentang antarhubungan tersebut berguna tidak anya dalam melakukan assesment terhadap perilaku individu dalam kelompok, tetapi juga untuk melakukan intervensi untuk menghasilkan perubahan positif dan menetukan seberapa luasnya perubahan itu. Dalam kerja kelompok, sosiometri merupakan alat untuk mengukur kekuatan penurunan konflik dan memperbaiki komunikasi, karena sosiometri kelompok memperbolehkan kelompok untuk melihat dirinya secara objektif dan untuk menganalisis dinamika kelompoknya. Sosiometri ini juga alat yang bagus untuk meng-assess (assessing) dinamika dan perkembangan dalam kelompok pencurahan untuk terapi dan pelatihan. Dengan demikian, sosiometri dapat diartikan sebagai suatu metode atau teknik untuk memahami individu terutama untuk memperoleh data tentang jaringan hubungan sosial antarindividu (antar pribadi) dalam suatu kelompok, berdasarkan prefensi pribadi antar anggotaanggota kelompok. Prefensi pribadi dinyatakan dalam kesukaan untuk berada bersama dalam melakukan kegiatan tertentu atau dinyatakan dalam ungkapan perasaan terhadap anggotaanggota kelompok untuk melakukan suatu kegiatan tertentu. Dalam hal ini sering terjadi bahwa dalam kegiatan yang berbeda, individu memilih teman yang berbeda pula. Teknik sosiometri bermaksud menemukan dan mencatat relasi aktif tentang struktur kelompok, yaitu pola saling tertarik dan saling menolak. Untuk itu ada dua kriteria yang digunakan oleh pengumpul data, yaitu kriteria afektif dan kriteria fungsional. Instrumen atau alat untuk memperoleh materi sosiometri adalah angket sosiometri, yaitu dengan menggunakan beberapa pertanyaan yang berisi mengenai siapa yang disukai (dipilih) dan siapa yang tidak disukai (ditolak) diantara anggota kelompoknya. Jawaban responden tentang siapa yang disukai maupun yang tidak disukai tersebut dapat terdiri dari satu,dua,tiga orang atau lebih. (GUDNANTO, 2013) Untuk meneliti bentuk-bentuk struktur dari kelompok, sosiometri bisa dimanfaatkan pula untuk tujuan-tujuan praktis, antara lain ialah : 1. Tujuan diagnostis dan teraupetis.



2



2. Memperbaiki humaniralition / kontrak sosial diantara para anggota suatu kelompok tertentu. 3. Menentukan tim tim kerja, agar bisa beroperasi secara efisien. Meneliti kemampuan memimpian dari pada seorang individu.



B. Macam-macam sosiometri Metode sosiometri ini mencoba untuk menemukan individu dalam situasi dimana mereka secara spontan mengungkapkan hubungannya, sosiometri dibedakan menjadi tiga tipe (USMAN, 2010), yaitu: 1. Sosiometri tipe nominatif Dalam tipe ini setiap individu dalam kelompok ditanyai, siapa-siapa kawan yang disenangi / tidak disenangi untuk diajak untuk melakukan suatu aktivitas tertentu atau siapa kawannya dalam suatu pola hubungan tertentu. Pilihan itu harus ditulis berurutan dari pilihan pertama (paling disenangi), pilihan kedua dan seterusnya. Contoh-contoh pertanyaan untuk sosiometri tipe nominatif anatara lain sebagai berikut:  Dengan siapakah anda ingin duduk dalam satu bangku?  Dengan siapa anda senang bermain?  Siapakah kawan yang terbaik?  Dengan siapakah anda senang bekerjasama?  Apabila anda mendapatkan kesulitan-kesulitan, kepada siapakah anda biasanya meminta pertolongan?  Apabila kelas anda akan melakukan kerja kelompok, dengan siapakah anda senang berkelompok? 2. Sosiometri tipe skala bertingkat Dalam tipe ini disediakan sejumlah statement yang disusun secara bertingkat, yaitu dari statement yang menyatakan hubungan yang paling dekat, sampai dengan statement yang menyatakan hubungan yang paling jauh. Dalam setiap statement kepada individu diminta untuk mengisi nama salah seorang temannya yang hubungannya sesuai dengan yang dinyatakan tersebut. Adapun cotoh-contoh statementnya adalah sebagai berikut:  Saya sangat menyenangi teman ini. Saya sangat senang bersama-sama dengan teman ini kemanapun saya pergi. Kalau saya mempunyai problem kepadanya saya meminta bantuan. Sebaliknya, saya pun senantiasa siap membantunya. Teman tersebut adalah …………………….  Saya menyenangi teman ini. Saya sering bekerjasama dengannya dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu. Saya juga sering berbincang-bincang dengannya. Teman yang saya maksud tersebut adalah ………………………….. 3



 Saya dapat bergaul secara baik dengan teman ini. Saya tidak keberatan kalau ia merupakan salah satu anggota kelompok kami, saya dapat bekerjasama dan bermain dengan teman ini dalam kegiatan-kegiatan sekolah, walaupun di luar sekolah saya jarang sekali berhubungan dengannya. Teman tersebut adalah………………………….  Saya tidak menyukai teman ini. Saya selalu berusaha untuk menghindari pertemuan dengan teman ini. Saya keberatan kalau ia dimasukkan kedalam kelompok kami. Teman yang saya maksud tersebut adalah ………………………… 3. Sosiometri tipe siapa dia Dalam tipe ini disediakan sejumlah statement tentang sifat-sifat individu. Sebagian dari statement-statement tersebut mengungkapkan sifat yang positif dan sebagian lagi mengungkapkan sifat yang negatif. Kepada masing-masing anggota kelompok diminta memilih kawan-kawannya yang mempunyai sifat yang cocok dengan yang diungkapkan oleh statementnya tersebut. Sosiometri tipe ini sering juga disebut tipe “terkalah dia” ( guess who ). Dan karena pada setiap statement ada kemungkinan pilihan lebih dari seorang, maka tipe ini sering juga disebut tipe “siapa mereka” (who are they). Contoh-contoh statementnya antara lain:  Dalam keadaan kelas ini ada teman yang hamper tidak pernah marah walaupun diganggu oleh temannya. Teman tersebut adalah ………………………………..  Lam kelas ini ada teman yang sering murung. Ia jarang bergurau atau bercerita tentang hal-hal yang lucu. Dia/mereka adalah...................................  Dalam kelas ini ada teman yang angkuh dan tidak pernah mau menghargai pendapat orang lain. Ia sering marah-marah kalau ada orang lain yang menyangkal pendapatnya. Dia / mereka adalah ......................................  Dalam kelas ini ada teman yang dapat bekerjasama secara baik dengan setiap orang. Ia bekerja dengan giat dan bertanggung jawab terhadap setiap tugas yang diberikan kepadanya. Dia / mereka adalah ……………………………………… C. Manfaat sosiometri Dengan mempelajari data sosiometri konselor dapat: 1. Untuk memperbaiki struktur hubungan sosial para siswa di dalam kelasnya 2. Memperbaiki penyesuaian hubungan social siswa secara individual 3. Mempelajari akibat-akibat praktik-praktik sekolah terhadap hubungan sosial di kalangan siswa 4. Mempelajari mutu kepemimpinan dalam situasi yang bermacam-macam 5. Menemukan norma-norma pergaulan antarsiswa yang diinginkan dalam kelompok / kelas bersangkutan. (MULFAYETTI, 2011) Sosiometri sebagai alat penilai non tes sangat berguna bagi guru dalam beberapa hal, antara lain: untuk menentukan pembentukan kelompok kerja (pembagian tugas), untuk pengarahan dinamika kelompok, untuk memperbaiki hubungan individu dalam kelompok dan memberi bimbingan kepada setiap anak. 4



D. Tujuan Sosiometri Adapun tujuan dari penggunaan sosometri adalah sebagai berikut: 1. Menemukan murid mana yang ternyata mempunyai masalah penyesuain diri dalam kelompoknya. 2. Membantu meningkatkan partisipasi social diantara murid-murid dengan penerimaan sosialnya. 3. Membantu meningkatkan pemahaman dan pengertian murid terhadap masalah pergaulan yang sedang dialami oleh individu tertentu. 4. Merencanakan program yang konstruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian di kelas tertentu. (PANGARIBUAN, 2013). E. Langkah-langkah sosiometri 1. Tahap persiapan  Menentukan kelompok siswa yang akan diselidiki  Memberikan informasi atau keterangan tentang tujuan penyelenggaraan sosiometri dan  Mempersiapkan angket sosiometri 2. Tahap persiapan  Membagikan dan mengisi angket sosiometri  Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah angket sudah diisi dengan benar 3. Tahap pengolahan  Memeriksa hasil angket  Mengolah data sosiometri dengan cara menganalisa indeks menyusun tabel tabulasi, dan membuat sosiogram. (MULFAYETTI, 2011) F. Menggambarkan Hasil Angket Sosiometri Data psikologis yang dikumpulkan dengan angket sosiometri masih sulit untuk dianalisis dan dipahami (dibaca) apabila belum diolah. Agar data sosiometri tersebut mudah dipahami siapa yang populer (paling disukai/disenangi) dan siapa terisolasi (tidak disukai atau tidak dipilih), maka data tersebut harus disajikan dalam bentuk tabel (disebut matriks sosiometri) dan bentuk gambar (disebut sosiogram). Penggunaan sosiometri terikat pada suatu pergaulan sosial atau kriterium (criterion) tertentu yang lingkupnya tidak terlalu luas, misalnya satu kelas di sekolah. Sosiometri sebagai salah satu metode memahami interaksi sosial individu dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: a. Menentukan kelompok yang akan dipahami dengan metode sosiometri 5



b. Menyusun angket sosiometri atau tes sosiometri untuk diisi oleh anggota kelompok. (catatan: pengertian tes (angket) sosiometri tidak sama dengan istilah tes pada teknik testing dalam pemahaman individu) c. Siswa yang tergabung dalam suatu kelompok, misalnya kelas, diberi penjelasan bahwa perlu dibentuk kelompok-kelompok yang lebih kecil (antara 4-6 orang) dalam rangka mengadakan kegiatan tertentu, seperti “kelompok belajar”; “kamping di hutan wisata”; dan “teman duduk sebangku”. Kegiatan tertentu tersebut merupakan situasi pergaulan sosial (criterion) yang menjadi dasar bagi pilihan-pilihan individu dalam kelompok Bimbingan dan konseling SMP Pringgodani Kudus ANGKET SOSIOMETRI



PETUNJUK: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan sejujurnya, karena jawaban anda berguna bagi konselor untuk membantu membentuk kelompok belajar di kelas anda. Selain itu juga untuk membantu masalah yang anda hadapi. Kami menjamin kerahasiaan jawaban anda, karena itu tidak perlu ragu-ragu dalam menjawab.



6



Nama:................................



Jenis kelamin:........................



Kelas:...............................



Nomor absen:........................



1. Pilihlah dua orang diantara teman anda sekelas yang paling anda sukai sebagai teman dalam kelompok belajar. Pilihan1:.........................................alasannya........................................................ ................................................................................................................................ Pilihan2:.........................................alasannya........................................................ ................................................................................................................................ 2. Sebutkan dua orang di antara teman anda sekelas yang paling tidak anda sukai sebagai teman dalam kelompok belajar. Pertama..:.......................................alasannya......................................................... ................................................................................................................................ Kedua:.................................................................................................................... ................................................................................................................................



Kudus,................................... Yang mengisi, .............................................. (tanda tangan dan nama terang) d. Setiap siswa diminta untuk menulis pada blanko yang disediakan (blanko angket atau tes sosiometri) nama beberapa teman di dalam kelompok, dengan siapa dia ingin dan lebih suka melakukan kegiatan itu, dan dengan siapa dia tidak ingin dan tidak suka melakukan kegiatan itu. Jumlah teman yang dipilih dan tidak dipilih sebagai teman kelompok ditentukan satu orang, dua orang, ataukah tiga orang dengan urutan pilihan pertama, kedua, dan ketiga. e. Setelah angket sosiometri diisi, kemudian dikumpulkan untuk ditabulasi dalam matriks sosiometri f. Berdasarkan matriks sosiometri, maka data sosiometri dianalisis dengan cara: a) Menggambar sosiogram; 7



b) Menganalisis hubungan sosial secara keseluruhan; c) Menghitung indeks sosiometr; dan d) Mengisi kartu sosiometri secara individual.



Dengan melihat sosiogram kita akan dapat memperoleh informasi tentang:  Besarnya jumlah pemilih untuk setiap individu  Arah pemilihan dari dan terhadap individu tertentu  Kualitas arah pilihan  Ada tidaknya isolasi  Kecenderungan terbentuknya anak kelompok



Sebagai gambaran pelaksanaan metode sosiometri dalam pelayanan bimbingan dan konseling, berikut ini disajikan pada tabel-tabel dan gambar-gambar sebagai berikut:



A memilih B dan C



F memilih B dan H



B memilih A dan C



G memilih B dan C



C memilih E dan A



H memilih F dan A



D memilih B dan A



I memilih J dan A



E memilih A dan B



J memilih A dan F



Matriks Sosiometri Arah Pilih Teman Kelompok Belajar Dipilih



A



B



C



A



X



1



2



B



1



X



2



C



2



D



2



1



E



1



2



D



E



F



G



H



I



J



x



1



Pemilih



X



F



1



G



1



H



2



I



2



J



1



1 x x X



2



2 X



1



2 8



x



x



Jumlah pilihan 1



3



4



0



0



1



1



0



0



0



1



Jumlah pilihan 2



4



1



3



0



0



1



0



1



0



0



Jumlah seluruhnya



7



5



3



0



1



2



0



1



0



1



Sosiogram Arah Pilih Teman Duduk Sebangku Siswa Kelas X-9 Sma Pringgodani Kudus



7-



A



6-



B



5-



4-



C



3-



F



2-



1-



0-



H



E D



G



Sosiogram Bentuk Grafik



9



I



J



Sosiogram arah pilih teman duduk sebangu Siswa kelas X-9 SMA Pringgodani Kudus



I H J D



G C



A F



B



E



Keterangan



: laki-laki



: perempuan



: Pilihan 1



Sosiogram bentuk sirkuler



10



: Pilihan 2



Di dalam sosiogram biasanya arah penolakan tidak digambarkan, yang digambarkan adalah arah pemilihan dengan memberikan bentuk garis yang berbeda warnanya atau bentuknya. Misalnya wrna hitam untuk pilihan pertama dan warna hijau untuk pilihan kedua, atau garis utuh untuk pilihan pertama, dan garis terputus-putus untuk pilihan kedua. Contoh: A



B



arah panah menunjukkan pemilihan A kepada B



A



B



saling memilih pilihan 1 antara A dan B



A



B



A memilih B sebagai pilihan pertama, tetapi B memilih A sebagai pilihan kedua



A



B



A dan B saling memilih sebagai pilihan kedua.



Hubungan atau relasi sosioal dari individu-individu dalam suatu kelompok membentuk suatu susunan tertentu yang disebut konfigurasi. Dalam sosiogram terdapat lima macam bentuk konfigurasi, yaitu: a. Konfigurasi bentuk segitiga (triangle), hubungan persahabatan erat, intensitas tinggi dan hubungan bersifat menyeluruh A



B



C



b. konfigurasi bentuk pasangan (mutual), intensitas tinggi, hubungan bersifat timbal balik. A



B



c. konfigurasi bentuk rantai (chain), intensitas hubungan sosial kurang baik, cepat rapuh. A



B



C



D



d. konfigurasi berbentuk bintang (star), hubungan sosial tidak menyeluruh, tidak akrab, dan mudah rapuh. Jika A sebagai pemimpin maka kelompok tidak ada dan kelompok akan bubar.



11



D



C



F



G



A



H



B



K



E



e. konfigurasi bentuk jala (network), konfigurasi ini mempunyai intensitas sosial yang kuat, yang tidak mudah terpisah karena masing-masing mempunyai hubungan sosial yang baik



A B



C



D



E



Sebagaimana telah dikemukakan di atas, data sosiometri juga dapat dianalsis secara indeks (analisa indeks), dalam analisis ini kita menghitung berapakah jumlah indeks setiap individu dalam tiap-tiap kelompok yang dikenai sosiometri. Di dalam analisis indeks ini ada tiga kedudukan individu dalam kelompoknya, yaitu: a. status pemilihan (choice status: cs) b. status penolakan (rejection status: rs); dan c. status pemilihan penolakan (choice and rejection status: crs) Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang analisis indeks tersebut, berikut merupakan contohnya: A memilih B dan C, menolak J dan I B memilih A dan C, menolak F dan H C memilih E dan A, menolak H dan F D memilih B dan A, menolak E dan C E memilih A dan B, menolak J dan F 12



F memilih B dan H, menolak I dan D G memilih B dan C, menolak D dan F H memilih F dan A, menolak B dan C I memilih J dan A, menolak D dan E J memilih A dan F, menolak D dan E



Matriks sosiometri pilih teman kelompok belajar Dipilih



A



B



C



A



X



1



2



B



1



X



2



C



2



D



2



1



E



1



2



D



E



F



G



H



I



J



(3)



(4)



Pemilih



X



1



(4)



X



1



G



1



2



(3)



(4)



(4)



(4)



(3)



(3) X



F



(3)



(4)



(4)



X



(3)



(4)



(3) 2



(3)



X



H



2



1



X



I



2



(3)



(4)



J



1



(3)



(4)



2



Jumlah pilihan 1



3



4



0



0



1



1



0



0



0



1



Jumlah pilihan 2



4



1



3



0



0



1



0



1



0



0



Jumlah seluruhnya Jumlah penolakan 1 (3) Jumlah penolakan 2 (4) Jumlah pilihan



7



5



3



0



1



2



0



1



0



1



0



1



0



3



1



1



0



1



1



2



0



0



2



1



2



3



0



1



1



0



0



1



2



4



3



4



0



2



2



2



X



1 X



Dalam berbagai literatur, analisis indeks sosiometri biasanya ditinjau dari status pemilihan (cs= choice status), status penolakan (rs= rejection status), dan indeks pemilihan penolakan (crs= choice and rejection status). Rumus yang digunakan untuk mencari masing-masing status sebagai berikut: a. versi teori



13



 status pemilihan (choice status= cs) cs A =



jumlah orang yang memilih 𝐴 N−1



atau: cs A =



jumlah pemilih N−1



keterangan: A= kode orang yang diselidiki dalam kelompok N= jumlah orang dalam kelompok Indeks pemilihan ini bergerak dari 0 hingga 1. Kalau seseorang memperoleh indeks yang mendekati angka 1 berarti tingkat popularitasnya tinggi, sedang yang memperoleh indeks 0 berarti tidak ada yang memilih (tingkat populer, terasing).



 Status penolakan (rejection status= rs) rs B =



jumlah orang yang menolak 𝐵 N−1



keterangan: B: kode orang yang diselidiki dalam kelompok N: jumlah orang dalam kelompok



rs B =



jumlah penolak N−1



x−1



Indeks penolakan ini bergerak dari 0 hingga -1. Individu yang memperoleh indeks rs= -1 berarti semua siswa dalam kelompok menolak individu yang bersangkutan, sedang individu yang memperoleh indeks rs= 0 berarti tidak ada yang menolak.  Indeks pemilihan penolakan (choice and rejection status = crs)



14



rs C =



jumlah pemilih C − jumlah penolak C N−1



keterangan: C: kode orang yang diselidiki dalam kelompok N: jumlah orang dalam kelompok



Indeks pemilihan penolakan ini bergerak dari -1 hingga 1. Indeks -1 berarti individu paling ditolak, sedang 1 berarti paling populer.



Indeks pemilihan (cs) versi teori Subjek



Sekor



N-1



Indeks cs



A



7



9



0,778



B



5



9



0,556



C



3



9



0,333



D



0



9



0



E



1



9



0,111



F



2



9



0,222



G



0



9



0



H



1



9



0,111



I



0



9



0



J



1



9



0,111



Jumlah



2,222



Indeks penolakan (rs) versi teori Subjek



sekor



N-1



x-1



A



0



9



-1



0



B



1



9



-1



-0,111



C



2



9



-1



-0,222



D



4



9



-1



-0,444



E



3



9



-1



-0,333



F



4



9



-1



-0,444



G



0



9



-1



0



15



Indeks rs



H



2



9



-1



-0,222



I



2



9



-1



-0,222



J



2



9



-1



-0,222



Jumlah



Indeks pemilihan penolakan (crs) versi teori Subjek



c



R



N-1



A



7



0



9



0,778



B



5



1



9



0,444



C



3



2



9



0,111



D



0



4



9



-0,444



E



1



3



9



-0,222



F



2



4



9



-0,222



G



0



0



9



0



H



1



2



9



-0,111



I



0



2



9



-0,222



J



1



2



9



-0,111



Jumlah



Indeks crs



0,000



Kegiatan berikutnya yang dapat dilakukan oleh konselor setelah melakukan tahapantahapan dalam pelaksanaan metode sosiometri, adalah mencatat data individu dalam kartu sosiometri, (GUDNANTO, 2013), sebagaimana contoh berikut:



Bimbingan dan konseling SMP Pringgodani Kudus KARTU SOSIOMETRI



Nama siswa



: Fauzi



Nomor induk



: 14376



Kelas



: II-1



Kegiatan



: Kelompok Belajar



Jumlah siswa dalam kelompok



: 10 orang



Dipilih oleh



: 1. Haris 16



2. Jumadi Ditolak oleh



: 1. Banowati 2. Cinderella 3. Ernawan 4. Gunadi



Teman yang dipilih



: 1. Bonawati 2. Haris



Teman yang ditolak



: 1. Intan 2. Dewi



Jumlah pemilih



: 2 orang



Jumlah penolak



: 4 orang



Indeks cs



: 0,22



Indeks rs



: 0,44



Indeks crs



: -0,22



Catatan / komentar  Secara keseluruhan hubungan sosial Fauzi kurang baik. Hal ini dapat diketahui dari angka indeks di atas  Hubungannya dengan Haris terlihat dari saling memilih diantara mereka, walaupun kualitas pilihannya berbeda  Hubungannya dengan Banowati tidak baik, hal ini dapat dilihat dari penolakan oleh banowati, walaupun Fauzi memilih Banowati sebagai teman belajar kelompok. Kudus, 03 April 2019 Konselor



Drs.Bambang teuka.M.pd kons.



17



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Sosiometri mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam Bimbingan dan Konseling. Sosiometri bermanfaat untuk merencanakan program yang kontruktif untuk menciptakan iklim sosial yang lebih baik dan sekaligus membantu mengatasi masalah penyesuaian dalam lingkungan pergaulan di



sekolah. Sosiometri juga bermanfaat



membantu siswa dalam menyelesaikan masalah penyesuaian diri dalam kelompok. Disetiap lingkungan pergaulan atau kelompok selalu ada seorang (pihak) yang terkucil. Entah itu karena dia menarik diri dari pergaulan dikelompoknya atau dia dikucilkan oleh teman-temannya. Untuk itu dengan sosiometri, guru dapat melihat siswa-siswa yang terkucil di kelas tertentu. teknik ini biasanya diterapkan oleh guru BK ( Bimbingan Konseling ).



18



DAFTAR PUSTAKA Husaini, Usman dkk. Metode-motode Penelitian Sosial. (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2010). Husin, Amir Pangaribuan. Instrumentasi dalam bimbingan dan konseling. ( Medan: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, 2013). Mulfayetti, Sri. Asesmen Psikologis Teknik Non Tes. Medan: Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2011) Rahardjo Susilo dan gudnanto. Pemahaman Individu Teknik Nontes. (Jakarta: Kencana, 2013).



19