SP-001 Welded Line Pipe [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Judul Proyek DED Waterflood Belimbing – Production Line & Trunkline (c/w Manifolds) and Injection Distribution Line



Nomor Dokumen: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Nomor Kontrak 1344/EP0600/SP3MP/2018-S0



Validasi: 36 Bulan Tanggal Berakhir: 22 April 2022



Organisasi Penyusun PT. Synergy Engineering



Welded Line Pipe Specification



General comment : Tabel-tabel atau lampiran dari kode/standard yang menjadi acuan di dokumen ini dapat ditampilkan sebagai lampiran.



Rev



Tanggal



Dibuat



Diperiksa



Disetujui



Deskripsi



Company



A



22 March 2019



AST



BEN



AWW



Issued for Review



PT. Synergy



PERTAMINA EP DED Waterflood Belimbing – Production Line & Trunkline Client Comment Response Sheet Document No.



: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Document Title & Rev.



: Welded Line Pipe Specification



Response Date



: 22-Apr-19



No. 1.



Reviewer Fir



Section 1.5



2.



Fir



2



3.



Fir



7



4.



Fir



12



5.



Niswahyudi



1.5



6.



Niswahyudi



2



7.



FENG – 005



TJL



General



Client Comments Direvisi redaksinya 1. Cara direvisi menjadi Prosedur. 2. Tiap prosedur dijelaskan baik dengan kalimat atau sket yang menjelaskan maksud & tujuan yang dicapai. Dilampirkan referensinya Diberikan sampel drawing/gambar agar lebih jelas Diperjelas lagi keterangan API RP 5LW To add underlined word: kesehatan dan keamanan dan lingkungan Pasa sub 2. kriteria pembuatan pipa. Bagaimana dengan kriteria pemilihan pipa, batasan pipa dan komponennya? misalnya pemilihan secara umum komponen mengikuti daftar dalam AML, indeks spesifikasi pipa Pemilihan pipa agar sesuai penggunaan nya dan life time nya, memperhatikan rekayasa teknik seperti sistim tekanan, suhu yang sesuai, jenis material yang digunakan, jenis fluida yang mengalir, kapasitas fluida yang dialirkan. dll.



- Cek dan detailkan isi uraian dalam dokumen spesifikasi ini, lengkapi dengan gambar/skema spesifikasi teknisnya - Perbaiki typo dan bahasa teknis yang sesuai. - Spesifikasi ini harus mencangkup semua persyaratan teknik produksi pipa dari manufaktur mulai dari : - Persyaratan teknik untuk manufaktur pipa - Material (spesifikasi material yang digunakan dalam dokumen/proyek ini) - Uraian detail persyaratan spesifikasi teknis produksi pipa, mulai dari persiapan, identifikasi material, dimensi, pengelasan untuk produk pipa weldseam, pembuatan pipa seamless,



Contractor Response 1. Diperbarui. 2. Diperbarui.



3. Referensi mengacu ke API 5L Ditambahkan. Diperbarui. Diperbarui.



Kriteria, batasan, komponen material pipa diperbarui.



Tekanan dan lifetime pipa tercakup dalam perhitungan tebal pipa dengan material yang digunakan adalah pipa karbon API 5L. Jenis fluida yang mengalir dan kapasitas dicakup dalam perhitungan process flow assurance. Diperbarui. Uraian didetailkan dan gambar ditambahkan. Diperbarui. Terminologi dalam bahasa inggris ditambahkan. Diperbarui.



Diperbarui. Spesifikasi tidak mencakup pipa seamless.



Rev.0; 01062014 The controlled version of this Document resides online in Company Web portal (Orange). Printed copies are UNCONTROLLED



PERTAMINA EP DED Waterflood Belimbing – Production Line & Trunkline Client Comment Response Sheet Document No.



: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Document Title & Rev.



: Welded Line Pipe Specification



Response Date



: 22-Apr-19



No.



Reviewer



Section



Client Comments - Uraian detail persyaratan untuk inspeksi quality - Uraian detail uji merusak dan uji tidak merusak serta kriteria penerimaan nya - Uraian detail persyaratan kerja untuk Pressure test pipa - Uraian detail persyaratan penolakan pipa yang cacat, perbaikan cacat pipa serta traceabilitynya - Uraian detail persyaratan laporan, sertifikat manufaktur dan traceability. - Uraian detail persyaratan packaging, handling dan transportasi pipa dari manufaktur sampai ke field



Contractor Response Diperbarui. Diperbarui.



Diperbarui. Diperbarui. Diperbarui.



Diperbarui. Detail akan mengacu ke spesifikasi khusus.



8.



TJL



1.3



penerimaan



Diperbarui.



9.



TJL



1.3



Paragraf diperbarui.



10.



TJL



1.4



11.



TJL



1.4



Persyaratan kode/standard spesifik untuk produksi pipanya ? Samakan dengan defenisi yang telah ada di dokumen sebelumnya Inspektor manufaktur/vendor..kontraktor...???



12.



TJL



1.5



13.



TJL



1.5



14.



TJL



1.5



15.



TJL



1.5



16.



TJL



1.5



17.



TJL



1.



18.



TJL



1.



19.



TJL



2



20.



TJL



3



FENG – 005



To add underlined word: dari edisi yang terbaru dari kode dan serta standar berikut ini maka VENDOR wajib membawa masalah ini kepada PERTAMINA EP untuk mendapatkan penyelesaian dan persetujuan secara tertulis. Dalam hal ini Contractor responbility ?????



Regulasi standar Indonesia ; SNI...?Kep.Men....? ASTM E4..E8..E709..E1417.. ASNT-TC-1A... ASME Sect.IX... Dokumen spesifikasi Perusahaan dan lainnya....? - Uraikan detail spesifiknya Detail spesifik material pipa yang digunakan dalam proyek/dokumen spesifikasi ini ??



Diperbarui. Dihapus. Definisi tersebut tidak digunakan dalam Spesifikasi Line Pipe ini. Diperbarui.



Diperbarui.



Spesifikasi dan Fabrikasi dari pipa adalah tanggung jawab dari Vendor/ Pabrikan Pipa. Ditambahkan. Ditambahkan. Ditambahkan. Ditambahkan. Ditambahkan. Kriteria material dan proses pembuatan pipa ditambahkan. Diperbarui. Ditambahkan Tabel 2-1.



Rev.0; 01062014 The controlled version of this Document resides online in Company Web portal (Orange). Printed copies are UNCONTROLLED



PERTAMINA EP DED Waterflood Belimbing – Production Line & Trunkline Client Comment Response Sheet Document No.



: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Document Title & Rev.



: Welded Line Pipe Specification



Response Date



: 22-Apr-19



No. 21.



Reviewer TJL



Section 4



22.



TJL



5



23.



TJL



5



24.



TJL



5



25.



TJL



5



26.



TJL



6



27.



TJL



6



28.



TJL



7



29.



TJL



9



30.



TJL



10



31.



TJL



10



32.



TJL



10



33.



TJL



11



34.



TJL



12



FENG – 005



Client Comments Detailkan penjelasan persyaratan proses pembuatan pipa dari manufaktur mulai dari raw material sampai dengan produk jadi secara spesifik Detailkan urutan persyaratan inspeksi mulai dari pengelasan pipa untuk produk pipa dengan weldseam dan inspeksi untuk produk pipa seamless sampai dengan akseptabilitas produk ‘Pipa yang tidak dapat diterima oleh wakil diatas adalah milik pabrik’ ???



Paragraf ini tidak jelas..bahas sifat material spesifik ?? Uji mekanis material ?? Detailkan urutan persyaratan inspeksi mulai dari pengelasan pipa untuk produk pipa dengan weldseam dan inspeksi untuk produk pipa seamless sampai dengan akseptabilitas produk Temuan cacat berdasarkan hasil tes dan uji sesuai dengan kode & standar/spesifikasi..bukan wakil dari siapapun !!!! Detailkan parameter/toleransi acceptance nya Detailkan dengan gambar attachment persyaratan spesifik nya Detailkan persyaratan dokumentasi/laporan/traceability sesuai persyaratan spesifikasi serta kode dan standard Peran manufaktur/vendor/kontraktor..??? Bagaimana penerapan ITP..Inspection Test Plan ? Uraikan detail parameter penolakan produk pipa secara spesifik Packaging, transportasi, handling, loading & unloading, storage..? Dokumen spesifikasi ini harus dibuat jelas dan detail, kode serta standard sebagai salah satu referensi saja diantara dokumen spesifikasi teknis lainnya untuk acuan dokumen ini.



Contractor Response Diperbarui.



Diperbarui.



Kata-kata direvisi. Terminologi Vendor/Manufaktur akan digunakan, menggantikan kata Pabrik. Diperbarui. Persayaratan uji mekanis material ditambahkan. Diperbarui.



Dicatat.



Diperbarui. Ditambahkan parameter toleransi acceptance. Diperbarui. Diperbarui. Diperbarui.



Ditambahkan persyaratan ITP dalam Bagian 7. Penolakan produk pipa dibahas dalam bagian 6.7, 7.10.1 berdasarkan syarat spesifik. Paragraf diperbarui. Pengemasan, transportasi, penanganan, pemuatan, dan pembongkaran dan penyimpanan pipa akan dimuat dalam spesifikasi khusus.



Rev.0; 01062014 The controlled version of this Document resides online in Company Web portal (Orange). Printed copies are UNCONTROLLED



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



Revisi No. Dokumen Judul Dokumen Revisi Rev A



Perihal Issued For Review



DED-01B-BEL-PL-SP-001



: : :



DED-01B-BEL-PL-SP-001 Welded Line Pipe Specification A Tanggal 22 Apr 2019



Revisi



Dicek oleh Pertamina EP



First Issuance



Page 2 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



Daftar Isi REVISI ............................................................................................................................ 2 DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3 1. KATA PENGANTAR ................................................................................................... 5 1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 5 1.2 Tujuan............................................................................................................ 6 1.3 Ruang Lingkup............................................................................................... 6 1.4 Definisi ........................................................................................................... 6 1.5 Singkatan ....................................................................................................... 6 1.6 Kode dan Standar .......................................................................................... 8 2. KRITERIA UMUM ..................................................................................................... 11 3. PROSES PEMBUATAN PIPA ................................................................................... 14 3.1 Pembuatan Pipa Baja Karbon ERW / HFW .................................................. 14 3.2 Ketentuan Umum Pembuatan Pipa .............................................................. 14 3.3 Ketentuan Proses Pembuatan Pipa ............................................................. 15 3.4 Pengujian Kualifikasi Prosedur Pembuatan Pipa ......................................... 18 3.5 Prosedur dan Dimensi FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) ........................ 18 4. MATERIAL ................................................................................................................ 20 4.1 Sifat Mekanik ............................................................................................... 20 4.2 Komposisi Kimia .......................................................................................... 20 4.3 Ekuivalensi Karbon ...................................................................................... 21 4.4 Material Awal ............................................................................................... 21 5. MATERIAL FRP........................................................................................................ 22 5.1 FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) ............................................................ 22 5.2 Struktur Material........................................................................................... 22 5.3 Resin dan Serat Kaca (Fiber Glass) ............................................................. 22 5.4 Koneksi ........................................................................................................ 23 5.5 Komponen ................................................................................................... 23 6. DIMENSI, KUALITAS PEKERJAAN, DAN KECACATAN .......................................... 24 6.1 Dimensi........................................................................................................ 24 6.2 Ujung Pipa ................................................................................................... 24 6.3 Tebal Pipa.................................................................................................... 24 6.4 Kebulatan (Out of Roundness) ..................................................................... 24 6.5 Panjang ....................................................................................................... 24 6.6 Sambungan ................................................................................................. 24 6.7 Kualitas Pekerjaaan dan Kecacatan............................................................. 24 6.7.1 6.7.2 6.7.3 6.7.4 6.7.5 6.7.6



Lekuk ............................................................................................................25 Titik Keras (Hard Spot) .................................................................................25 Retak ............................................................................................................25 Laminasi .......................................................................................................25 Cacat Lainnya ..............................................................................................25 Cacat dan Perbaikan ....................................................................................25



7. INSPEKSI DAN PENGUJIAN ................................................................................... 26 7.1 Pengujian Komposisi Kimia .......................................................................... 26 7.2 Pengujian Sifat Mekanik Pipa....................................................................... 26 7.3 Uji Tarik ....................................................................................................... 26 7.4 Uji Ketangguhan terhadap Retakan (Fracture Toughness) .......................... 27 7.4.1



7.5 7.6 7.7 7.8



Tes charpy v-notch .......................................................................................27



Uji kekerasan (Hardness)............................................................................. 28 Uji Linyak (Flattening Test) .......................................................................... 28 Frekuensi Inspeksi ....................................................................................... 28 Kriteria Penerimaan ..................................................................................... 29 7.8.1 7.8.2



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Analisa Panas ..............................................................................................29 Analisa Produk .............................................................................................29 Page 3 of 38



PT. Pertamina EP 7.8.3 7.8.4 7.8.5 7.8.6 7.8.7 7.8.8 7.8.9 7.8.10 7.8.11 7.8.12 7.8.13



Welded Line Pipe Specification Uji Tarik Longitudinal ....................................................................................30 Uji Charpy V-Notch .......................................................................................30 Uji Kekerasan pada hard spot ......................................................................30 Uji Tidak Merusak (Non-Destructive) ...........................................................30 Uji hidrostatik ................................................................................................30 Pemeriksaan Visual ......................................................................................30 Pemeriksaan Dimensi ..................................................................................31 Diameter Luar dan Out-of-roundness ..........................................................31 Ketebalan Pipa .............................................................................................31 Kelurusan .....................................................................................................31 Magnet sisa (Residual Magnetism) ..............................................................31



7.9 Uji Lasan (Weldability Test) ......................................................................... 31 7.10 Uji Hidrostatik (Sebelum pengujian Non-Merusak) ....................................... 31 7.10.1 7.10.2



Persyaratan Uji Hidrostatik ...........................................................................31 Verifikasi Uji Hidrostatik ................................................................................32



7.11 Inspeksi visual ............................................................................................. 32 7.12 Inspeksi Tidak Merusak (Non-Destructive) ................................................... 32 7.13 Retest .......................................................................................................... 32 7.14 Pengujian dan Pelaporan Material ............................................................... 32 7.15 Uji Pipa FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) ............................................... 33 8. PENANDA PIPA ....................................................................................................... 34 8.1 Sertifikasi Pabrik Pipa .................................................................................. 35 8.2 Penanda Pipa FRP ...................................................................................... 35 9. PENANGANAN, PENYIMPANAN, PERBAIKAN DAN TRANSPORTASI .................. 36 9.1 Pelacakan Pipa / Tally Sheet ....................................................................... 36 10. DOKUMENTASI........................................................................................... 38 10.1 Ketentuan Umum ......................................................................................... 38 10.2 Pengajuan Awal ........................................................................................... 38 10.3 Catatan Data Pembuatan (Manufacturing Data Record) .............................. 38



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 4 of 38



PT. Pertamina EP



1. 1.1



Welded Line Pipe Specification



KATA PENGANTAR Latar Belakang



Lapangan Belimbing merupakan salah satu fasilitas dari Pertamina EP yang terletak di Muara Enim, Sumatera Selatan. Lapangan ini merupakan bagian dari Limau dan berdekatan dengan Betung di sisi barat dan Niru di sisi timur. Saat ini, terdapat 38 sumur di lapangan Belimbing yang terdiri dari 7 sumur produksi, 6 sumur injeksi, 1 abandoned, dan 24 suspended dengan total produksi mencapai 789 bopd (watercut 95%). Untuk menambah kapasitas produksi, Pertamina EP bermaksud untuk mengembangkan lapangan Belimbing dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR) melalui program waterflooding. Struktur waterflood yang baru terdiri dari 6 sumur produksi (BEL-WF1, BEL-WF2, BEL-WF3, BELWF4, BEL-WF5 and BEL-WF6). Flowline baru untuk produksi dibutuhkan untuk mengangkut fluida hasil produksi dari sumur-sumur ini ke Manifold Cluster terdekat seperti ditunjukkan pada gambar skematik di bawah Well BEL-WF1 MANIFOLD CLUSTER BEL-19



Well BEL-WF5



Well BEL-TMS



Well BEL-WF3 MANIFOLD CLUSTER WELL PROD-1



Well BEL-WF4



Well BEL-TM



MANIFOLD CLUSTER BEL-12



SP BELIMBING



Well BEL-WF2



Well BEL-WF6



Well BEL-WF7



MANIFOLD CLUSTER WELL INJ-4



Well BEL-WF8



Gambar 1-1 Diagram Skematik Lapangan Belimbing Untuk keperluan injeksi, struktur waterflood Lapangan Belimbing yang baru melibatkan 7 sumur injeksi yang terdiri dari 4 sumur baru (BEL-INJ1, BEL-INJ2, BEL-INJ3, BEL-INJ4) dan 3 sumur existing ( BEL-14, BEL-16, BEL-19). Flowline baru untuk injeksi ini dibutuhkan untuk mengangkut air hasil injeksi dari SP Belimbing ke setiap sumur injeksi melalui sub-manifold BEL-12. Total kecepatan injeksi air adalah 8750 bwpd dengan kapasitas maksimum 1250 bwpd untuk setiap sumur. Design injection pressure diset di 1000 psig (WHP maksimal 1127 psig). Well BEL-INJ2



Well BEL-14



Well BEL-INJ3



MANIFOLD CLUSTER BEL-12



SP BELIMBING



Well BEL-19



Well BEL-INJ4



Well BEL-INJ1



Well BEL-16



Gambar 1-2 Diagram Skematik Water Injection Lapangan Belimbing



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 5 of 38



PT. Pertamina EP 1.2



Welded Line Pipe Specification



Tujuan



Tujuan dari spesifikasi ini adalah sebagai pedoman pengadaan pipa yang akan digunakan untuk mengalirkan fluida hasil produksi dan injeksi ke sumur produksi menggunakan fluida air pada Proyek Pembangunan Fasilitas Injeksi Air Terproduksi baru di Lapangan Belimbing, Sumatra Selatan.



1.3



Ruang Lingkup



Spesifikasi ini mencakup hal-hal yang berkaitan dengan: material, cara pembuatan, kualitas, penerimaan, ukuran, inspeksi, pengujian, marking, packing, pengiriman dan garansi. Klausul dalam API 5L Edisi ke-45 yang tidak disebutkan dalam Spesifikasi ini tetap tidak berubah th dan berkekuatan penuh. Jika hanya sebagian paragraf dalam API 5L 45 Edition yang diubah oleh dokumen ini, sisa paragraf tersebut akan tetap berlaku. MANUFAKTUR diharuskan merupakan pabrikan Pipa API 5L yang memiliki lisensi yang disetujui oleh API dan akan bertanggung jawab atas pembuatan, inspeksi, pengujian, dan penyediaan pipa dengan kepatuhan penuh terhadap persyaratan edisi terbaru API 5L, Spesifikasi ini dan semua kode desain dan standar yang berlaku. Semua pipa yang disediakan harus menyandang monogram API sesuai Lampiran O dari API 5L.



1.4



Definisi



Dalam spesifikasi ini, istilah dibawah ini memiliki pengertian sebagai berikut: PROYEK



: Pembangunan Fasilitas Injeksi Air Terproduksi di Lapangan Belimbing, Sumatera Selatan



PERUSAHAAN



: Adalah PT PERTAMINA EP selaku Pemilik dan Pengguna Fasilitas Akhir



KONTRAKTOR



: Pihak yang dipilih oleh PERUSAHAAN sebagai pelaksana pekerjaan DED (Detailed Engineering Design) di Lapangan Belimbing, yang akan bertanggungjawab kepada PERUSAHAAN sebagaimana dirinci dalam kontraknya, scope of work atau work order



KONSULTAN/PMC



: Pihak yang ditunjuk oleh dan sebagai wakil dari PERUSAHAAN untuk pengawasan PROYEK



VENDOR/MANUFAKTUR : Pihak Lain yang akan menyediakan sesuatu untuk kebutuhan proyek selain yang disediakan oleh PERUSAHAAN dan KONTRAKTOR disebut VENDOR, dimana tanggungjawabnya langsung kepada KONTRAKTOR baik terhadap PO atau bentuk perjanjian lain antara VENDOR dan KONTRAKTOR. MIGAS



1.5



; Suatu Badan dari Pemerintah Indonesia yang bertanggungjawab terhadap proses persetujuan & ijin untuk semua fasilitas di Lingkungan Minyak dan Gas



Singkatan



ASME



American Society of Mechanical Engineers



ASNT



American Society for Non-destructive Testing



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 6 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



ASTM



American Society for Testing and Materials



CE



Carbon Equivalent



DAF



Dynamic Amplification Factor



DN



Diameter Nominal



ERW



Electric Resistance Welded



HAZ



Heat-Affected Zone



HFW



High Frequency Welding



HRC



Rockwell Hardness



HSEQ



Health, Safety, Environment, & Quality



HSS



Heat Shrinkable Sleeve



HV



Vickers Hardness



ID



Internal Diameter



ISO



International Organization for Standardization



ITP



Inspection and Test Plan



MPS



Manufacturing Procedure Specification



MPQ



Manufacturing Procedure Qualification



NDT



Non-destructive testing



OD



Outside Diameter



OOR



Out of Roundness



PQT



Pre-qualification Test



PQR



Procedure Qualification Records



PSL



Product Specification Level



QA



Quality Assurance



QC



Quality Control



QCM



Quality Control Manual



SMYS



Specified Minimum Yield Strength



SNI



Standar Nasional Indonesia



WPS



Welding Procedure Specification



WT



Wall Thickness



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 7 of 38



PT. Pertamina EP 1.6



Welded Line Pipe Specification



Kode dan Standar



Apabila tidak disyaratkan secara khusus, maka desain pipeline harus dibuat dengan memenuhi spesifikasi dan persyaratan edisi yang terbaru dari kode serta standar berikut ini. Jika terjadi perbedaan antara spesifikasi ini dengan dokumen lain seperti data sheet, atau standar dan kode lain yang terkait, maka yang harus berlaku adalah dokumen dengan persyaratan yang paling ketat. Walaupun VENDOR telah memenuhi ketentuan-ketentuan dalam spesifikasi ini, tidak berarti melepaskan tanggung jawabnya sampai disitu saja, tapi VENDOR tetap harus bisa menjamin hingga terpenuhinya standar operasi peralatan dan kelengkapannya sesuai desain yang memenuhi kondisi servis yang telah ditetapkan / specified service condition dan juga memenuhi peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia yang mengatur tentang desain, fabrikasi, kesehatan keamanan dan lingkungan. •







Peraturan pemerintah berikut merupakan bagian dari persyaratan yang digunakan dalam proyek ini. Peraturan yang diacu adalah: -



Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M.PE/1997 tentang Keselamatan Kerja Pipa Penyalur Minyak dan Gas Bumi



-



Peraturan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 06 P/0746/M.PE/1991 tentang Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi, Peralatan dan Teknik yang Dipergunakan dalam Pertambangan Minyak dan Gas Bumi dan Pengusahaan Sumberdaya Panasbumi



-



Keputusan Dirjen Migas No. 84.K/38/DJM/1998 – Pemeriksaan Keselamatan Kerja atas Instalasi dan Peralatan (SKPI & SKPP)



Kode dan standar berikut merupakan bagian dari persaratan minimum yang digunakan dalam proyek ini. Jika tidak dinyatakan lain dalam spesifikasi ini, maka standar yang diacu adalah: SNI 3474



Sistem Penyaluran dan Distribusi Pipa Gas



SNI 3473



Sistem Transportasi Pipa Penyalur untuk Cairan Hidrokarbon dan Cairan Lain



API 5L



Specification for Line Pipe



API 15HR



Specification for High Pressure Fiberglass Line Pipe (FRP)



API RP 5L1



Recommended Practice for Railroad Transportation of Line Pipe



API RP 5L5



Recommended Practice for Marine Transportation of Line Pipe



API RP 5LW



Recommended Practice for Transportation of Line Pipe on Barges and Marine Vessels



ASTM A-370



Standards Methods and Definition for Mechanical Testing of Steel Product



ASTM E-3



Preparation of Metallographic Specimens



ASTM E-4



Standard Practices for Force Verification of Testing Machines



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 8 of 38



PT. Pertamina EP







Welded Line Pipe Specification



ASTM E-8



Standard Test Methods for Tension Testing of Metallic Materials



ASTM E-23



Notched Bar Impact Testing of Metallic Materials



ASTM E-709



Standard Guide for Magnetic Particle Testing



ASTM E-1417



Standard Practice for Liquid Penetrant Testing



ASTM E-112



Test Method for Determining Average Grain Size



ASME Sect. V



Nondestructive Examination



ASME Sect. IX



Welding, Brazing, and Fusing Qualifications



ASME B31.4



Liquid Petroleum Transportation Piping System



ASME B31.8



Gas Transmission and Distribution Piping Systems



ASME B36.10



Welded and Seamless Wrought Steel Pipe



ASTM A53



Standard Specification for Pipe, Steel, Black and Hot-Dipped, Zinc-Coated, Welded and Seamless



ASTM A751



Standard Test Methods, Practices, and Terminology for Chemical Analysis of Steel Products



API STD 1104



Standard for Welding Pipe Line End Related Facilities



API Std 5B



Specification for Threading, Gaging, and Thread Inspection of Casing, Tubing and Line Pipe Threads



API RP 5B1



Recommended Practice for Gaging and Inspection of Casing, Tubing and Line Pipe Threads



API 15TL4



Recommended Practice for care and Use of Fiberglass Tubulars



ASNT TC-1A



Personnel Qualification and Certification in Non-destructive Testing



ASTM D1598



Test Method for Short-Time, Hydraulic Failure Pressure of Plastic Pipe, Tubing and Fittings, 1995



ASTM D2105



Test Method for Longitudinal Tensile Properties of reinforced Thermosetting Resin Pipe and Fittings, 1991



ASTM D3567



Method for Determining Dimensions of Reinforced Thermosetting Resin pipe (RTRP) and Fittings, 1991



ISO 9001



Quality Management Systems – Requirements



ISO 9712



Non-Destructive Testing – Qualification and Certification of Personnel



Spesifikasi Proyek DED-01B-BEL-PL-SP-002



Field Joint Coating Specification



DED-01B-BEL-PL-SP-003



Onshore Pipeline Construction Specification



DED-01B-BEL-PL-SP-004



Non-Destructive Examination Specifications



DED-01B-BEL-PL-SP-005



Pipeline Welding Specifications



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 9 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



DED-01B-BEL-PL-SP-006



Pipeline Handling, Specification



DED-01B-BEL-PL-SP-007



Pipeline Pre-commissioning and Commissioning Specification



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Repair,



Storage



and



Transportation



Page 10 of 38



PT. Pertamina EP



2.



Welded Line Pipe Specification



KRITERIA UMUM



Semua pipa harus diproduksi oleh pabrik tunggal dari sumber baja tunggal. Semua pipa harus siap dilas tanpa perlu perlakuan panas awal (preheat) atau perlakuan panas pasca lasan pada lasan lingkar (post weld heat treatment of girth welds). Pipa juga harus sesuai untuk pengelasan otomatis. VENDOR harus menyediakan laporan uji lasan (weldability test report). Pipa juga harus sesuai untuk pelapisan film tipis (thin film coating), termasuk persyaratan untuk pemanasan dalam proses pelapisan untuk aplikasi HSS tanpa efek yang merugikan. Semua pipa harus dibuat dengan kriteria Spesifikasi Produk Level 2 (PSL 2). Pipa harus memiliki properti sesuai tabel berikut.



API 5L



Tabel 2-1 Persyaratan Pipa Deskripsi Proses Pembuatan (Manufacturing Process) Grade Pipa Diameter Luar Ketebalan Dinding Pipa Nominal (tnom) Panjang Pipa/ Pipe Joint Length (L) SMYS level NDT Temperatur Desain: Maximum (Tmax)



Tipe/ Ukuran HFW/ERW API 5L Grade B N/M 6” (168.3mm), 4” (114.3mm) dan 3” (88.9mm) Mengacu ke Datasheet 40 ft(12.20m) ± 0.98ft 0.3m) 245MPa Sesuai API 5L 40.5 (105.0 °F)



VENDOR harus memelihara sistem jaminan kualitas sesuai dengan persyaratan ISO 9001: 2000. PERUSAHAAN akan diizinkan mengakses oleh VENDOR ke semua area manufaktur, fabrikasi, dan inspeksi sebelum penyetujuan (award) dan saat pekerjaan sedang dilakukan untuk PERUSAHAAN. VENDOR akan mengajukan persetujuan PERUSAHAAN, Rencana Mutu (Quality Plan) yang merinci semua kegiatan proses. Rencana Mutu, minimal, harus mencakup Spesifikasi Prosedur Pabrikasi/Manufacturing Procedure Specification (MPS), Rencana Inspeksi dan Uji/Inspection and Test Plan (ITP) dan prosedur Uji. Prosedur pengendalian kualitas harus sesuai dengan bagian ISO 9000 yang relevan. PERUSAHAAN berhak untuk melakukan inspeksi tambahan atau pengujian bahan baku atau produk akhir selama setiap tahap Pekerjaan. VENDOR bertanggung jawab atas desain lengkap, fabrikasi, penyediaan, dan pengujian pipa yang harus sesuai dengan spesifikasi proyek ini, Peraturan dan Peraturan Pemerintah Indonesia, SKK MIGAS, MIGAS dan semua kode desain dan standar desain yang berlaku dari Industri yang berlaku. VENDOR akan bertanggung jawab untuk menyerahkan kepada PERUSAHAAN semua prosedur pengujian, hasil pengujian dan semua dokumentasi yang diperlukan untuk membantu PERUSAHAAN dalam memperoleh sertifikasi yang diperlukan untuk mengizinkan pengoperasian pipeline. VENDOR akan mengoperasikan, memelihara, dan memantau Sistem Manajemen Mutu (Quality Management System). Sistem Manajemen Mutu VENDOR harus diaudit oleh PERUSAHAAN.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 11 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



VENDOR akan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa persyaratan Jaminan Kualitas (Quality Assurance) sebagaimana ditentukan dalam Dokumen Pembelian dan Dokumen Kontrak diterapkan untuk semua bahan dan peralatan yang terdiri dari pipa baja karbon. VENDOR adalah pabrikan Pipa API yang terdaftar dan berlisensi, dan akan bertanggung jawab atas pembuatan, inspeksi, pengujian dan penyediaan pipa dengan kepatuhan penuh terhadap persyaratan edisi terbaru API 5L, spesifikasi proyek ini dan semua kode desain dan standar yang berlaku. Semua pipa yang disediakan harus mempunyai monogram API sesuai Lampiran O dari API 5L. VENDOR akan menetapkan Spesifikasi Prosedur Pembuatan/ Manufacturing Procedure Specification (MPS) dan Manual Kontrol Kualitas/ Quality Control Manual (QCM) untuk pembuatan dan inspeksi pipa, menjelaskan semua operasi yang diusulkan dalam urutan yang benar bersama dengan kegiatan inspeksi dan pengujian yang terkait. MPS dan QCM harus memenuhi persyaratan API 5L dan semua persyaratan tambahan perusahaan sebagaimana dirinci dalam spesifikasi proyek ini dan harus diserahkan untuk ditinjau oleh PERUSAHAAN dan disetujui dalam waktu 2 minggu setelah menerima pemesanan (receipt of order). Prosedur (MPS) dan Manual (QCM) harus mencakup perincian sebagai berikut sebagai syarat minimum: •



Prosedur pembuatan baja







Prosedur pengecoran (casting) baja







Komposisi kimia







Prosedur pengerollan pelat dan heat treatment







Prosedur pembentukan pipa







Prosedur pengelasan (seam welding) dan pengujian kualifikasi







Prosedur perawatan panas pasca-pengelasan pada weld seam







Pengujian mekanis produksi - jenis dan frekuensi







Kontrol dimensi dan prosedur pengukuran







Pengujian hidrostatik







Inspeksi Tidak Merusak (Non Destructive Inspection)







Ketertelusuran (Traceability)







Dokumentasi akhir



Jadikan satu di uraian FRP, hal.38



Untuk FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) prosedur harus memuat hal-hal antara lain: •



Prosedur pembuatan FRP







Prosedur DSC (Differential Scanning Calorimetry) untuk FRP



Untuk pipa FRP, sample test tidak boleh lebih kecil dari 2 inch dengan ratio OD/t ≤ 10. Tes dilakukan pada temperature 150°F atau lebih sesuai API 15HR. VENDOR harus secara ketat mematuhi persyaratan HSE PERUSAHAAN. Semua Pekerjaan harus diselesaikan dengan cara yang aman sehingga tidak ada kecelakaan atau kerusakan yang disebabkan oleh personil atau lingkungan baik di fasilitas VENDOR atau selama transportasi atau di lokasi.



DELETED



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 12 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



VENDOR harus mengembangkan dan menerapkan sistem manajemen HSEQ yang disetujui untuk Pekerjaan. VENDOR harus menetapkan dan memelihara sistem jaminan kualitas sesuai dengan ISO 9001.



DELETED



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 13 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



3.



PROSES PEMBUATAN PIPA



3.1



Pembuatan Pipa Baja Karbon ERW / HFW



Pipa las listrik (electric welded pipe) dibuat dari strip panjang dan rata yang disebut skelp yang telah digulung sampai ketebalan dinding (wall thickness) yang diinginkan dari pipa jadi. Strip memiliki lebar sama dengan keliling pipa. Di pabrik pipa, skelp diproses melalui serangkaian gulungan (roll) yang membentuknya menjadi sebuah silinder. Ujung silinder dilas bersama-sama menggunakan hambatan listrik/electric resistance weld (ERW) atau induksi/high frequency induction (HFI) dan tekanan dari gulungan untuk membuat jahitan longitudinal. Tidak ada logam pengisi (filler metal) yang ditambahkan ke lasan, dan setelah "flash" dari lasan dipangkas, akan sulit untuk menemukan secara visual lasan pada diameter luar/outer diameter (OD). Pada diamater dalam/inner diameter (ID) operasi pemangkasan flash menciptakan depresi kecil yang membuat garis las dapat dibedakan dalam banyak kasus. Zona panas sempit (narrow heat affected zone) yang terkena dampak sepanjang jahitan diberi perlakuan panas (jahitan dinormalisasi) setelah pengelasan menggunakan kumparan pemanas induksi lokal. Pipa EW biasanya tidak diberi perlakuan panas tambahan dan sifat mekanisnya ditentukan oleh sifat asli skelp. Pembentukan, ukuran akhir, dan pelurusan semua dilakukan secara dingin. Pipa ERW memiliki permukaan akhir yang lebih baik dan panjangnya bisa lebih seragam daripada pipa seamless. Keuntungan dari kualitas permukaan yang lebih baik adalah bahwa untuk pipa berlapis FBE lebih kecil kemungkinan adanya masalah dengan holiday pada lapisan coating.



Gambar 3-1 Proses Pembuatan Pipa ERW / HFW



3.2



Ketentuan Umum Pembuatan Pipa



Pipa harus dibuat sesuai dengan ketentuan yang tertulis pada spesifikasi ini, ketentuan API 5L, dan datasheet pipa. Selain persyaratan yang dinyatakan dalam API 5L, persyaratan berikut ini akan diterapkan: •



Pemangkasan skelp (persiapan tepi untuk pengelasan) harus dengan mesinan dan bukan dengan shearing.







Jointer tidak diizinkan.







Pipa tidak boleh dibuat dari potongan skelp.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 14 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification







Gulungan skelp dan / atau pipa dari setiap panas harus tetap terpisah selama seluruh proses pembuatan, pengujian, inspeksi, dan pengiriman.







Jika jahitan las (weld seam) diproduksi sebagai bagian dari proses produksi pipa, jahitan harus longitudinal dan hanya ada satu jahitan.







Posisi jahitan las harus ditandai di kedua ujung setiap pipa dengan metode yang disetujui oleh PERUSAHAAN.







Lapisan las (weld seam) harus rata dengan bahan induk (parent material) untuk jarak minimum 200mm dari ujung pipa pada permukaan internal dan eksternal.







Bahan pipa dan diagram alir proses.







Prosedur pelacakan dan penelusuran pipa.







Prosedur penanganan bahan pengelasan (weld consumable).







WPS dan PQR untuk pembuatan pipa dan untuk perbaikan lasan.







Peralatan dan prosedur inspeksi.



Selain dari ketentuan API 5L, berikut tambahan ketentuan yang harus diterapkan pada proses pembuatan pipa HFW:



3.3







Jika menggunakan metode pengelasan HFW untuk pembuatan pipa, pelacakan batas pengelasan (weld seam) harus dikontrol secara otomatis, tidak secara manual.







Setelah pengelasan, batas pengelasan pipa (weld seam) HFW harus dinormalisasi dengan cara memanaskan ulang area pengelasan dengan temperatur > 870°C dan didinginkan dengan temperatur udara terbuka sampai mendapatkan temperature < 540°C. Untuk melakukan normalisasi perlu menggunakan peralatan thermometer.







Apabila proses produksi pipa terhenti (karena penyebab tertentu), maka semua pipa yang tidak mendapatkan perlakuan panas penuh (full heat treatment) harus ditandai untuk dipotong. dengan proses manufaktur Electric Resistance



Ketentuan Proses Pembuatan Pipa



Welding (ERW)/High FrequencyElectric Welding (HFW)



Semua pipa harus dibuat berdasarkan API 5L Bagian 8. Level Spesifikasi Produk (Product Specification Level) yang berlaku untuk semua pipa yang diproduksi adalah PSL 2. Semua pipa harus dibuat dari baja yang fully-killed (logam yang di-deoksidasi sepenuhnya), menggunakan oksigen dasar, atau electric-furnace. Gas yang berada di dalam baja harus sepenuhnya dihilangkan dan baja dinormalisasi (perlakuan fine-grain). Strip dan plat yang digunakan untuk pembuatan pipa harus diroll dengan continuous cast atau pressure cast. Untuk pipa HFW, ujung dari strip atau plat harus dihaluskan dan diratakan sebelum pengelasan. Strip dan plat yang digunakan untuk pengelasan pipa harus diinspeksi secara visual setelah proses rolling. Inspeksi visual dari strip yang digunakan pada pembuatan pipa dapat dilakukan pada strip yang tidak tergulung atau ujung dari yang tergulung. Setiap ujung pipa harus dilakukan beveling sesuai pada API 5L, dengan besar sudut bevel 30°. Diameter luar dari badan pipa, ujung pipa dan ketebalan dinding pipa harus sesuai dengan API 5L. DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 15 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



Reinforcement las bagian dalam dan luar harus ground flush dengan kontur pipa untuk jarak 50mm dari tiap ujung. Pipa yang dikirim harus diberikan proteksi (yang terbuat dari logam) pada bevel dan pelindung/ dop yang terbuat dari plastik (plastic insert caps) untuk menjaga ujung pipa dan kerusakan selama transportasi dan handling. Pelindung plastik (plastic insert cap) tersebut harus dapat mencegah benda asing masuk ke dalam pipa pada saat penanganan dan penyimpanan. Sebelum mengirim pipa kepada vendor yang bertugas untuk coating, pipa perlu dilapisi dengan pernis (varnish) untuk mencegah korosi. Mill-welded jointers tidak boleh digunakan. Pipa dapat mengalami cold expansion atau tidak mengalami ekspansi sama sekali. Apabila terdapat cold expansion maka perlu merujuk pada API 5L bagian 8.9, yaitu rasio dari pipa yang mengalami cold expansion harus berada pada rentang 0,003 dan 0,015. Panjang minimal pipa adalah 12.2m (40ft), sesuai dengan Tabel 12 API 5L. Pengukuran diameter pipa harus dilakukan minimal setiap 4 jam dalam satu shift operasi dan menggunakan circumferential tape, ring gauge, snap gauge, caliper atau alat pengukur optik. Toleransi diameter dan out of roundness pipa harus sesuai dengan Tabel 10 API 5L, yaitu sebagai berikut: Tabel 3-1 Toleransi diameter dan out of roundness Out of Roundness, mm(in)



Diameter Tolerances, mm (in) Specified outside diameter, D mm (in)



Pipe except the end



a



Welded



Pipe except a the end



Pipe end



-0,4 (0.016) to +1,6 (0.063)



1,2 (0.048) 0,020 D for D/t ≤ 75; by agreement for D/t > 75



0,9 (0.036) 0,015 D for D/t ≤ 75; by agreement for D/t > 75



±0,005D, but max. of ±1,6 (0.063)



0,020D



0,015D



a,c



Welded



< 60,3 (2.375)



− 0,8 (0.031) to + 0,4 (0.016)



≥ 60.3 (2.375) to ≤ 168,3 (6.625)



± 0,0075 D



≥ 168,3 (6.625) to ≤ 610 (24.000)



a,c



Pipe end



± 0,0075 D, but max. of ± 3,2 (0.125)



a The pipe end includes a length of 100mm (4.0in) at each of the pipe extremities. c For pipe with D ≥ 219,1 mm (8.625 in), the diameter tolerance and the out-of-roundness tolerance may be determined using the calculated inside diameter (the specified outside diameter minus two times the specified wall thickness) or measured inside diameter rather than the specified outside diameter. (See 10.2.8.3.) d Included in the diameter tolerance



Uraian serta tabel ini di pindahkan saja ke dalam paragraf 6 "Dimensi, Kualitas Pekerjaan dan Cacat", hal.24



VENDOR harus memperhatikan bahwa hal hal ini tercakup dalam proposal pekerjaan:



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 16 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification







Deskripsi singkat dari operasi pembuatan baja dan pipa, khususnya ladle treatment untuk desulfurisasi, casting, skelp, atau rolling plat, dan prosedur pemantauan perlakuan panas pengelasan.







Deskripsi singkat dari operasi pabrik pipa, termasuk semua peralatan pengujian destruktif dan non destruktif, diagram yang mencakup lokasi dari peralatan tersebut pada pabrik.







Kondisi perlakuan panas akhir pada pipa, yaitu proses termomekanis yang digunakan.







Untuk pipa HFW, pipa harus mempunyai satu las sambungan elektrik yang lurus memanjang (straight longitudinal electric seam weld).







Spesifikasi Prosedur Manufaktur/ Manufacturing Procedure Specification (MPS) yang lengkap harus diajukan kepada PERUSAHAAN untuk direview dan mendapatkan persetujuan. PERUSAHAAN akan meminta kualifikasi ulang jika terdapat perubahan pada parameter manufaktur.



VENDOR harus menyerahkan Spesifikasi Prosedur Manufaktur untuk direview oleh PERUSAHAAN. Spesifikasi Prosedur Manufaktur minimal harus mencakup semua hal berikut, dan menyatakan dengan jelas rentang yang diizinkan untuk setiap parameter untuk proses pembuatan yang digunakan. Persyaratan Spesifikasi Prosedur Manufaktur tambahan adalah sebagai berikut: •



Menjelaskan apakah pabrik produksi baja terintegrasi dengan pabrik pipa atau tidak. Jika tidak, maka pabrik yang memasok slab, ingot, billets, dan/ atau skelp perlu dijelaskan pada prosedur.







Ladle treatment (penyulingan sekunder), degassing, super heat, detail mitigasi dan pemantauan segregasi, system soft reduction dan peralatan untuk casting yang kontinu.







Jumlah dari slab yang dihilangkan pada penuangan awal dan akhir, metode untuk melakukan analisa ladle, penerapan scarfing.







Temperatur untuk pemanasan ulang slab, penerapan rolling termasuk urutan rolling, temperatur rolling pada titik awal dan akhir, pengontrol ketebalan, total reduksi dan reduksi per pass, prosedur inspeksi dan detail dari pendinginan terakselerasi apabila digunakan.







Kisaran temperature pendinginan.







Detail dari persiapan ujung plat, joint forming pipa, pengujian non destruktif dan inspeksi.







Detail dari prosedur pengelasan yang mencakup: - Kontrol input panas selama pengelasan - Pengontrolan tekanan roll - Pengontrolan consumables pengelasan - Kemampuan produksi pipa tiap satu batch dari tiap ukuran pipa - Metode untuk mengendalikan arus, tegangan dan kecepatan dari pengelasan - Parameter dan toleransi untuk perlakuan panas setelah pengelasan (post-weld heat treatment). - Prosedur perbaikan pengelasan. - Kisaran temperature untuk perlakuan panas pada lintasan pengelasan.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 17 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification







Metode pengontrolan pipa saat produksi pipa terhenti karena alasan apapun selama proses pengelasan atau saat perlakuan panas.







Pengangkatan flash dari pengelasan dan toleransi pengerjaan.







Variabel yang penting untuk setiap tahap pembuatan pipa harus ditetapkan. Sebagai tambahan dari ketentuan yang ada pada API 5L, berikut keadaan pada proses pembuatan pipa yang akan memerlukan kualifikasi ulang: -



Setiap terdapat perubahan pada konten material scrap



-



Setiap terdapat perubahan pada proses pembuatan baja, penerapan logam (alloy), kondisi rolling dan perlakuan panas, atau bahan kimia yang diluar dari kisaran yang telah disebutkan pada prosedur.



-



Setiap terdapat perubahan pada proses pembentukan (forming) pipa.



-



Perubahan apa pun dalam kondisi perlakuan panas akhir (final heat treatment) dari badan pipa atau sambungan las (weld seam) di luar yang disyaratkan.



-



Setiap perubahan metode untuk ekspansi/ pengurangan dingin (cold expansion/reduction) dan setiap peningkatan ekspansi / ukuran / finishing dingin dari yang digunakan selama kualifikasi.



Prosedur pembuatan pipa harus dapat menjelaskan semua poin diatas dan toleransi yang perlu diaplikasikan pada tiap tahap pembuatan pipa.



3.4



Pengujian Kualifikasi Prosedur Pembuatan Pipa



VENDOR harus melakukan Pengujian Kualifikasi Prosedur Pembuatan (Manufacturing Procedure Qualification Test) pipa untuk menunjukkan bahwa integritas dari produk akhir telah memenuhi sifat mekanis seperti yang telah disebutkan pada API 5L dan spesifikasi ini. Berikut ketentuan untuk pengujian prosedur pipa:



3.5







Selama pengujian prosedur berlangsung, coil dan plat pengujian perlu dipilih. Pipa untuk pengujian harus dipilih dari lokasi di coil atau plat.







Kualifikasi penuh untuk prosedur akan memerlukan pengujian seperti yang tertulis pada API 5L pada kisaran parameter minimal dan maksimal, jika diajukan oleh PERUSAHAAN. Pengujian ini akan bergantung kepada parameter, produk yang akan dihasilkan, dan rentang yang disebutkan oleh VENDOR.







Pengujian kandungan kimia dan pengujian mekanik yang sesuai dengan spesifikasi ini.







Pengujian charpy pada area pengelasan.







Pengujian strain aged charpy.







Pada pipa yang telah selesai, sampel badan pipa diberi tegangan (strain) sebesar ≥ 2% pada arah aksial.







Pengujian partikel magnet atau penetran pada seluruh garis pengelasan eksternal.



Prosedur dan Dimensi FRP (Fiberglass Reinforced Plastic)



Jadikan satu uraian FRP di hal. 38



Untuk pipa FRP diproduksi dengan compression molding (CM), centrifugal casting (CC), filament winding (FW), atau resin transfer molding (RTM). DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 18 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



Permukaan ujung FRP rata (tanpa bevel) atau dengan thread sesuai API standard 5B. Toleransi untuk internal diameter (ID) adalah -1.00 mm dan +1.0 mm dan toleransi untuk ketebalan adalah -0.0% dan +12.5%. Jadikan satu uraian FRP di hal. 38



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 19 of 38



PT. Pertamina EP



4.



Welded Line Pipe Specification



MATERIAL



deleted Komposisi kimia (chemical composition) pada material baja harus memenuhi ketentuan untuk pipa PSL 2, yang ada pada API 5L Tabel 5. Komposisi kimia harus dikontrol dalam batas yang ditentukan, mengacu ke nilai maksimum yang ada pada Tabel 4-2 dalam spesifikasi ini. VENDOR akan menyerahkan kisaran yang diusulkan dan nilai target untuk setiap elemen kimia untuk persetujuan PERUSAHAAN. Rentang target yang disepakati harus diberikan dalam Prosedur Produksi (Manufacturing Procedure for Production) yang disetujui. VENDOR harus memasukkan nominal komposisi kimia pada purchase order pekerjaan pembuatan pipa. Jika pada purchase order menyatakan bahwa pipa akan mengalami bend induction, VENDOR harus memastikan bahwa logam dasar dan consumables untuk pengelasan yang dipilih dapat memenuhi ketentuan sifat mekanik setelah dilakukan bend.



4.1



Sifat Mekanik



Kekuatan luluh dari material baja pipa PSL 2 harus memenuhi ketentuan pada API 5L Tabel 7, yaitu sebagai berikut: Tabel 4-1 Sifat Mekanik dari Pipa Ketentuan Yield Strength (Minimum) Yield Strength (Maximum) Tensile strength (Minimum)



Nilai untuk API 5L Grade B 245 MPa (35500 psi) 450 MPa (65300 psi) 415 MPa (60200 psi)



Tensile strength (Maximum) Tensile Strength (Minimum) for Weld seam of HFW



4.2



655 MPa (95000 psi) 415MPa (60200 psi)



deleted



Komposisi Kimia



Komposisi kimia dari material baja harus memenuhi ketentuan API 5L. Material pipa PSL 2 Grade B harus sesuai dengan komposisi kimia dari Tabel 5 Spesifikasi API 5L yang disusun dalam tabel Tabel 4-2 di bawah. Tabel 4-2 Komposisi Kimia pada Pipa untuk t ≤ 25mm



Grade Logam (2)



C



L245N or BN L245M or BM



Ekuivalen Karbon (1) %maksimum



Fraksi Masa, sesuai dengan analisa produk dan panas %maksimum



0,24 0,22



Si 0,40 0,45



Mn



(2)



1,20 1,20



P



S Pipa welded



0,025



0,015



0,025



0,015



V



Nb



Ti



Selain



CEIIW



CEPcm



(3)



(3)



0,04



(4),(5)



0,43



0,25



0,04



(4),(5)



0,43



0,25



0,05



0,05



Catatan: 1. Berdasarkan analisis produk. Batas CEIIW berlaku jika fraksi massa karbon lebih besar dari 0.12% dan batas CEPCM berlaku jika fraksi massa karbon kurang dari atau sama dengan 0.12%. 2. Untuk setiap pengurangan 0.01% di bawah karbon maksimum yang ditentukan, peningkatan sebesar 0.05% di atas batas maksimum yang ditentukan untuk Mangan (Mn) diizinkan, hingga maksimum 1.65%. 3. Kecuali disepakati lain, Niobium + Vanadium ≤ 0,06 %. 4. Kecuali disepakati lain, konsentrasi tembaga ≤ 0,50 %; konsentrasi Nikel ≤ 0,30 %; konsentrasi Kromium ≤ 0,30% dan konsentrasi Molibdenum ≤ 0,15 %. 5. Kecuali disepakati lain, tidak boleh ada penambahan Boron yang disengaja dan residu Boron harus kurang dari atau sama dengan 0,001%. 6. Berdasarkan produk analisis, untuk fraksi massa karbon sama dengan atau kurang dari 0,12%, Carbon Equivalent, CEPCM, harus ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 20 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



CE PCM = C + 7.



Si Mn Cu Ni Cr Mo V + + + + + + + 5B 30 20 20 60 20 15 10



Berdasarkan produk analisis, untuk fraksi massa karbon lebih dari 0,12%, Carbon Equivalent, CEIIW, harus ditentukan dengan menggunakan persamaan berikut:



CE IIW = C +



Mn (Cr + Mo + V ) ( Ni + Cu ) + + 6 5 15



Pengujian komposisi kimia (chemical composition test) harus dilakukan di pabrik baja yang bukan bagian dari pabrik pipa yang terintegrasi. Oleh sebab itu, analisa panas (heat analysis) harus dilaporkan oleh MANUFAKTUR sebelum memulai produksi pipa.



4.3



Ekuivalensi Karbon



Ekuivalensi karbon harus mengacu pada Tabel 5 API 5L, dan dapat dilihat pada Tabel 4-2 pada spesifikasi ini.



4.4



Material Awal



Plat yang digunakan sebagai material awal untuk pembuatan pipa harus dibuat dengan proses berbasis oksigen atau electric furnace. Baja tersebut harus fully-killed (logam yang di deoksidasi sepenuhnya) dan dibuat sesuai dengan praktik fine grain. Ketentuan slab untuk hot-rolled coil harus memakai proses yang dapat terkontrol secara thermomekanik.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 21 of 38



PT. Pertamina EP



5.



MATERIAL FRP



5.1



FRP (Fiberglass Reinforced Plastic)



Welded Line Pipe Specification



FRP termasuk dalam material komposit. Komposit adalah material yang terdiri dari dua penyusun utama yaitu matrik atau resin dan penguat (reinforced). FRP terdiri dari material sintetis thermosetting plastic yang kandungan utamanya terdiri dari bahan resin (berupa resin polyester atau resin epoxy) dan bahan penguat atau reinforced (berupa fiber glass roving atau fiber glass chopped strand atau fiber glass woven fabric) dan material tambahan lainnya (seperti pasir, pewarna, zat aditif untuk ketahanan terhadap api, dan lain-lain). Keuntungan pemakaian FRP dibanding material logam diantaranya: a) Memiliki ketahanan korosi yang baik oleh faktor penyebab : Faktor Kimiawi : Kelarutan O2 tinggi, kadar Chlorine besar, adanya kandungan gas H2S, dan kadar keasaman yang tinggi Faktor Fisik : Adanya gelembung udara Faktor Biologi : Adanya bio fouling b) Anti scale pada internal pipa c) Ringan



Jadikan satu uraian di halaman terakhir..hal.38



d) Tahan terhadap sinar matahari (ultraviolet)



5.2



Struktur Material



Struktur material pipa harus terdiri dari : a) Lapisan dalam, mengandung resin minimal 70% dan penguat dari C Glass cloth atau woven polyester. Minimum ketebalan dari lapisan dalam adalah 0.5 mm. Resin harus tidak mengandung zat aditif pigment. b) Lapisan untuk kekuatan mekanik. c) Lapisan ini harus menggunakan glass reinforced thermosetting resin. Resin harus tidak mengandung zat aditif pigmen. d) Lapisan luar. Sama dengan resin (gel coat) pada lapisan dalam atau lapisan kekuatan mekanik. Hanya ditambahkan zat aditif untuk meningkatkan sifatnya. Aditif bisa satu atau kombinasi dari :



5.3







Pigmen, untuk perlindungan UV







Grafit, untuk meningkatkan ketahanan permukaan







Alumina atau antimony oxide untuk ketahanan terhadap panas api.



Resin dan Serat Kaca (Fiber Glass)



Material pipa FRP terdiri dari resin dan serat kaca (fiber glass) a) Resin yang boleh dipakai adalah Epoxy, Polyester dan Vinylester b) Ada 2 tipe serat kaca yang boleh digunakan yaitu tipe "C-glass" dan tipe "E-glass". Untuk lapisan dalam menggunakan "C-glass" dan untuk lapisan kekuatan mekanik DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 22 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



menggunakan "E-glass", dalam bentuk rovings, mats, fabrics dan chopped fibers.



5.4



Koneksi



Koneksi pipa FRP menggunakan : a) Cement Joint



Jadikan satu uraian di halaman terakhir..hal.38



b) Flange : tipe fix flange dan loosen flange c) Joint mekanik



5.5



Komponen



Komponen FRP mengandung polimer yang diperkuat dengan serat kaca (fiber glass). Polimer dapat terdiri dari resin epoxy, resin polyester dan resin vinyl ester.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 23 of 38



PT. Pertamina EP



6.



Welded Line Pipe Specification



DIMENSI, KUALITAS PEKERJAAN, DAN KECACATAN



Pipa harus diproduksi sesuai dengan spesifikasi ini, persyaratan API 5L dan lembar data (data Tambahkan : sheet) pipa.



6.1



Dimensi



- OD pipa harus berada dalam kisaran +/- 0.75% dari ketentuan dengan maksimum +/- 3.2mm. - Setiap panjang pipa harus memiliki kelurusan kurang dari atau sama dengan 0.15% dari panjang pipa (masukkan gambar di hal.39)



Tingkat pengujian dimensi dan penerimaan toleransi dimensi diberikan dalam Bagian 9 dari API 5L dan spesifikasi ini.



6.2



Ujung Pipa



Setiap ujung pipa harus dibevel sesuai Bagian 3.3 dari dokumen ini. Bevel harus mematuhi API 5L bagian 9.12.5.2. Kerusakan pada ujung lasan harus dihilangkan dengan pengerjaan ulang bevel sesuai dengan lembar data. Pelindung bevel jika diperlukan oleh lembar data (data sheet) atau persyaratan Pesanan Pembelian (Purchase Order) lainnya harus diterapkan.



6.3



Tebal Pipa



Ketebalan dinding (wall thickness) setiap pipa harus diperiksa sepanjang keliling di kedua ujungnya. Selain itu, ketebalan dinding harus diperiksa di lokasi tengah badan pipa pada posisi jam 12, jam 3, jam 6, dan jam 9 setidaknya tiga kali per shift. Semua dimensi dan toleransi harus diukur dan dicatat setidaknya 3 kali per shift. Catatan-catatan ini harus diserahkan kepada PERUSAHAAN. Toleransi ketebalan dinding harus ± 0,1 t. Toleransi plus tidak berlaku untuk area lasan.



6.4



Kebulatan (Out of Roundness)



Tambahkan : Ketebalan didinding yang diukur harus +/- 10% dari ketebalan dinding nominal spesifik diukur hingga 150mm dari masing-masing ujung pipa



Setiap pipa harus diukur Kebulatan-nya (Out-of-Roundness) sejauh 100 mm dari ujung pipa. Pengukur dering (ring gauge), pasak ukur (go-no go gauge), kaliper, atau perangkat lain yang mampu mengukur diameter minimum dan maksimum aktual harus digunakan. Penggunaan dongkrak (jack) untuk mencapai kriteria di atas tidak diperbolehkan. Toleransi Kebulatan (Out of Roundness) sesuai Tabel 10 API 5L.



6.5



Panjang



Pindahkan Tabel 3.1 hal.16



Panjang rata-rata pipa minimum adalah 12,2 m (40 kaki) sesuai toleransi dimensi pada Tabel 12 API 5L, kecuali disepakati lain.



6.6



Sambungan



Sambungan yang dilas oleh pabrikan (mill welded jointers) tidak dapat diterima.



6.7



Kualitas Pekerjaaan dan Kecacatan



Cacat permukaan dapat diterima tanpa dressing hanya jika tingkatannya dapat dengan mudah dinilai dengan pemeriksaan visual oleh PERUSAHAAN. Duri (burr) dan proyeksi tajam harus dihilangkan dari permukaan luar pipa dengan menggiling. Jika ditemukan duri (burr), jahitan, keropeng, goresan tajam, goresan tajam, kerusakan atau cacat lain, dll., Dari kedalaman yang tidak diketahui, VENDOR akan melakukan eksplorasi dengan gerinda sampai tingkat cacat diketahui sebelum pipa diperiksa atau diperbaiki. Perbaikan untuk pipa yang dilas (welded pipe) harus sesuai dengan API 5L dengan persyaratan tambahan berikut: DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 24 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification







Perbaikan pengelasan tidak diizinkan di luar zona las.







Perbaikan berulang dari lokasi yang sama tidak diizinkan.







Area yang diperbaiki harus diperiksa secara non-destruktif dengan radiografi atau dengan inspeksi ultrasonik manual.



Prosedur pengelasan untuk perbaikan (repair welding) harus memenuhi syarat sesuai dengan Lampiran. D dari API 5L. Ketika kecacatan atau penyimpangan, yang mendekati tetapi berada dalam batas yang ditentukan dari Spesifikasi ini dan API 5L, terjadi berulang kali pada potongan-potongan berturut-turut maka secara kumulatif dikategorikan sebagai "cacat yang merugikan" dan karenanya menjadi alasan untuk penolakan atas dasar pengerjaan. Penyebab cacat berulang tersebut harus diperbaiki ketika diminta secara tertulis oleh PERUSAHAAN untuk diperhatikan oleh VENDOR. PERUSAHAAN tidak akan menerima produksi berikutnya yang mengandung cacat atau penyimpangan yang berulang-ulang.



6.7.1



Lekuk



Ukuran lekuk/penyok yang diijinkan tidak boleh melebihi dimensi yang disediakan dalam Bagian 9.10.5.2 dari API 5L. Disposisi/pengaturan lekuk harus dilakukan sesuai dengan Lampiran C API 5L.



6.7.2



Titik Keras (Hard Spot)



Bagian pipa di mana nilai kekerasan (hardness) melebihi nilai penerimaan harus dipotong sebagai silinder. Asalkan panjang pipa yang tersisa lebih besar dari panjang minimum yang ditentukan sesuai bagian 6.5, pipa dapat diterima.



6.7.3



Retak



Bagian yang mengandung retakan (crack) harus dipotong sesuai dengan persyaratan Lampiran C API 5L.



6.7.4



Laminasi



Semua cacat laminasi atau inklusi / diskontinuitas terkait bevel atau persiapan las ujung pipa dianggap cacat yang tidak dapat diterima dan harus dihilangkan dengan pengerjaan ulang menggunakan mesin.



6.7.5



Cacat Lainnya



Setiap kecacatan (imperfection) yang memiliki kedalaman lebih dari 5% dari ketebalan dinding nominal pipa, diukur dari permukaan pipa, dianggap cacat dan harus diperbaiki sesuai dengan Lampiran C API 5L.



6.7.6



Cacat dan Perbaikan



Setiap perbaikan yang diizinkan oleh spesifikasi ini harus dilakukan sebelum pengujian hidrostatik pabrik tahap akhir. a)



Perbaikan cacat dengan pengelasan



b)



Perbaikan cacat pada badan pipa dengan pengelasan tidak dapat diterima.



c)



Cacat mungkin digerinda dalam batas toleransi ketebalan dinding (wall thickness) pipa.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 25 of 38



PT. Pertamina EP



7.



Welded Line Pipe Specification



INSPEKSI DAN PENGUJIAN



Rencana Inspeksi dan Uji/ Inspection and Test Plan (ITP) harus diberikan kepada PERUSAHAAN untuk ditinjau dan disetujui sebelum pekerjaan dapat dimulai.



7.1



Pengujian Komposisi Kimia



KONTRAKTOR harus melakukan pengujian yang mencakup hal-hal berikut ini: •



Analisa panas/ komposisi kimia tiap nomor heat







Analisa produk pipa yang telah selesai (satu pipa per nomor heat, atau satu tiap 100 pipa. Gunakan kriteria dengan jumlah pipa paling sedikit)



7.2



Pengujian Sifat Mekanik Pipa



Persyaratan ketahanan impak berikut berlaku untuk semua pipa: •



Spesimen Charpy V-notch harus diuji sesuai dengan API 5L, Bagian 9.8.







Nilai rata-rata untuk energi yang diserap untuk spesimen ukuran penuh harus memenuhi kriteria yang dinyatakan dalam API 5L Tabel 8 dan Bagian 9.8.3.







Suhu uji harus 0 ° C atau suhu minimum operasi, mana yang lebih rendah.







Pengujian kekerasan harus dilakukan pada frekuensi yang ditentukan, mengacu kepada Tabel 7-1 spesifikasi ini.







Rasio kekuatan luluh (yield strength) terhadap kekuatan tarik (tensile strength) tidak boleh melebihi 0,93.



Pengujian sifat mekanik pipa harus mencakup hal hal berikut ini: •



Uji tarik







Uji ketangguhan terhadap retak (fracture toughness test)







Uji kekerasan (hardness test)







Uji lengkung (bend test) apabila menggunakan metode HFW







Uji alur pengelasan apabila menggunakan metode HFW (grooving corrosion)







Uji linyak (flattening test)



Rincian setiap uji mekanis harus diuraikan dalam sub-bagian selanjutnya.



7.3



Uji Tarik



Pengambilan spesimen untuk keperluan uji tarik transversal dan longitudinal pipa HFW menyesuaikan dengan ketentuan pada Tabel 20 dan Gambar 5 pada API 5L, yaitu sebagai berikut.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 26 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



Gambar 7-1 Ilustrasi pemotongan specimen pipa HFW Tabel 7-1 Jumlah, Orientasi, dan Lokasi Benda Uji untuk Uji Tarik Pipa HFW



Tipe Pipa



HFW



Lokasi pengambilan sampel



Body Pipa Ujung Pengelasan (Seam weld)



Tipe tes



Uji Tarik Uji Tarik



< 219,1 (8.625)



Diameter Luar, D mm (in) ≥ 323,9 ≥ 219,1 (8.625) (12.750) to to < 323,9 (12.750) < 508 (20.000)



≥ 508 (20.000)



1L90(2



1T180(3



1T180(3



1T180(3



-



1W



1W1



1W



Catatan: 1. Lihat Gambar 7-1 untuk penjelasan simbol yang digunakan untuk menentukan orientasi dan lokasi. 2. Benda uji longitudinal dengan bagian penuh dapat digunakan. 3. Jika disetujui, benda uji annular dapat digunakan untuk menentukan kekuatan luluh melintang dengan tes ekspansi cincin hidrolik sesuai dengan ASTM A370.



Uji tarik harus dilakukan pada frekuensi yang dipersyaratkan oleh API 5L. Frekuensi pengujian pada body pipa maupun pada las jahitan longitudinal (seam weld) sesuai dengan ketentuan yang ada pada Tabel 7-1 di spesifikasi ini.



7.4



Uji Ketangguhan terhadap Retakan (Fracture Toughness)



Hal hal yang perlu dicakup pada pengujian ini adalah:



7.4.1



Tes charpy v-notch Satu set (terdiri dari tiga buah) spesimen uji charpy v-notch yang diambil dari satu pipa yang mewakili tiap ketebalan pipa dari tiap nomor heat. Spesimen tersebut harus diambil dari bagian tengah ketebalan pipa (mid-wall thickness). Tiga buah spesimen harus diuji pada temperature minimum 0°C (32°F). Dari ketiga spesimen tersebut, tiga besaran energi yang terserap dapat dihitung nilai rata ratanya, kemudian dibandingkan dengan ketentuan penerimaan yang disebutkan dalam spesifikasi ini. Jika rata rata energi tersebut masih tidak memenuhi ketentuan minimal, maka nomor heat tersebut tidak boleh digunakan pada produksi pipa.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 27 of 38



PT. Pertamina EP 7.5



Welded Line Pipe Specification



Uji kekerasan (Hardness)



Untuk pipa HFW, setiap titik keras (hard spot) yang lebih besar dari 50 mm ke arah mana pun memerlukan uji kekerasan. Uji kekerasan harus dilakukan sesuai dengan ISO 6506, ISO 6507, ISO 6508 atau ASTM A370 menggunakan alat uji kekerasan portabel dan metode yang sesuai dengan ASTM A956, ASTM A1038 atau ASTM E110 masing-masing tergantung pada metode yang digunakan oleh KONTRAKTOR. Setiap titik keras (hard spot) yang lebih besar dari 50 mm ke arah mana pun harus diklasifikasikan sebagai cacat (defect) jika kekerasannya melebihi 35 HRC, 345 HV10 atau 327 HBW, berdasarkan indentasi/ lekukan individu.



7.6



Uji Linyak (Flattening Test)



Berdasarkan ketentuan dari Spesifikasi API 5L Uji Linyak harus dilakukan berdasarkan ISO 8492 atau ASTM A370. Sesuai dengan Gambar 8-2, salah satu dari dua spesimen yang diambil dari dua ujung coil harus diuji dengan posisi arah jam 6 atau jam 12, dimana 2 spesimen lainnya harus diuji dengan arah jam 3 atau arah jam 9.



Gambar 7-2 Posisi uji linyak untuk pipa EW grade ≥L245 atau B



Gambar 7-3 Ilustrasi uji linyak untuk pipa EW grade ≥ L245 atau B dan LW dengan D < 323,9mm



7.7



Frekuensi Inspeksi



Frekuensi inspeksi untuk beragam pengujian terhadap pipa HFW harus dilakukan berdasarkan tabel berikut: Tabel 7-1 Frekuensi Inspeksi Jenis Inspeksi Analisa Panas DED-01B-BEL-PL-SP-001



Frekuensi Inspeksi 1 analisa tiap nomor heat Page 28 of 38



PT. Pertamina EP Jenis Inspeksi Analisa Produk Uji tarik pada body pipa D ≤ 141,3 mm (5.563 in) Uji tarik pada body pipa D>141.3mm (5.563in) dan ≤ 323,9mm (12.750in) Uji tarik pada las jahitan longitudinal dengan D ≥ 219,1 mm (8,625 in) dan ≤ 323,9 mm (12,750in) Uji tarik pada las jahitan longitudinal dengan D> 323,9 mm (12.750 in) Tes charpy v-notch dari badan pipa seperti yang tertera pada Tabel 22 API 5L Jika disetujui, Tes charpy v-notch dari las jahitan longitudinal seperti yang tertera pada Tabel 22 API 5L Uji Linyak (Flattening Test) Tes kekerasan pada bagian pipa yang keras (hard spot) Tes Hidrostatik Pemeriksaan Visual Diameter luar dan out of roundness Tebal dinding pipa Pemeriksaan Dimensi lainnya Pemeriksaan Berat pipa Pemeriksaan Panjang pipa Tes Non Destruktif



7.8



Welded Line Pipe Specification Frekuensi Inspeksi 2 analisa tiap nomor heat 1 tiap unit uji yang tidak lebih dari 400 pipa dengan rasio ekspansi dingin yang sama 1 tiap unit uji yang tidak lebih dari 200 pipa dengan rasio ekspansi dingin yang sama



1 tiap unit uji yang tidak lebih dari 200 pipa dengan rasio ekspansi dingin yang sama



1 tiap unit uji yang tidak lebih dari 100 pipa dengan rasio ekspansi dingin yang sama 1 set contoh tiap unit tes pipa, untuk kuantitas dari sampel dapat melihat bagian 7.4.1.



1 set contoh tiap unit tes pipa, untuk kuantitas dari sampel dapat melihat bagian 7.4.1.



Sesuai dengan Gambar 8-2 dan Gambar 8-3 Setiap titik keras melebihi 50 mm ke arah mana pun. Semua pipa Semua pipa Setidaknya sekali per 4 jam per shift operasi dan setiap kali perubahan ukuran pipa terjadi selama shift operasi Semua pipa Pengujian acak, dengan rincian sesuai kebijaksanaan pabrikan Semua pipa Semua pipa Sesuai dengan Lampiran E API 5L



Kriteria Penerimaan



Kriteria penerimaan untuk beragam pengujian pada pipa HFW dapat dilihat pada sub-bagian berikut.



7.8.1



Analisa Panas



Kriteria penerimaan untuk analisa panas dapat merujuk pada Tabel 5 API 5L, yang dapat dilihat pada Tabel 4-2 pada spesifikasi ini.



7.8.2



Analisa Produk



Kriteria penerimaan untuk analisa produk dapat merujuk pada Tabel 5 API 5L, yang dapat dilihat pada Tabel 4-2 pada spesifikasi ini. DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 29 of 38



PT. Pertamina EP 7.8.3



Welded Line Pipe Specification



Uji Tarik Longitudinal



Kriteria penerimaan uji tarik longitudinal harus merujuk pada Tabel 7 API 5L, dapat dilihat pada Tabel 6.3 berikut ini: Tabel 7-2 Ketentuan hasil uji tarik Garis lasan HFW



Body pipa welded



Grade Pipa



L245N or BN L245M or BM



Yield strength



Tensile strength



Rt0,5 , Mpa (psi)



Rm , Mpa (psi)



Min



Maks



245 (35 500)



450 (2) (65 300)



(2)



Ratio



(1)



Elongation on 50mm or 2in



Kuat tarik



Rt0,5/Rm



Af



Rm , Mpa (psi)



Min



Maks



Maks



Min



Min



415 (60 200)



655 (95 000)



0,93



f



415 (60 200)



Catatan: 1. Batasan ini berlaku untuk pipa dengan D> 323,9 mm (12,750 inci). 2. Untuk pipa yang membutuhkan pengujian longitudinal, kekuatan luluh (yield strength) maksimum harus ≤ 495 MPa (71 800 psi).



7.8.4



Uji Charpy V-Notch



Jika potongan uji subsize (skala lebih kecil) digunakan, rata-rata minimum (satu set tiga buah) nilai energi yang diserap adalah nilai yang diperlukan untuk potongan uji ukuran penuh dikalikan rasio lebar tertentu dari potongan uji subsize dengan lebar dari benda uji ukuran penuh, dengan nilai turunan tersebut dibulatkan ke satuan Joule terdekat. Nilai uji individual untuk setiap benda uji harus ≥ 75% dari rata-rata minimum yang disyaratkan (satu set tiga buah) nilai energi yang diserap. Pengujian yang dilakukan pada suhu yang lebih rendah dari suhu uji yang ditentukan dapat diterima jika persyaratan yang berlaku untuk penyerapan energi dan daerah fraktur geser (shear fracture area) dipenuhi pada suhu yang lebih rendah.



7.8.5



Uji Kekerasan pada hard spot



Setiap titik keras (hard spot) yang lebih besar dari 50 mm harus digolongkan sebagai cacat jika kekerasannya melebihi 35 HRC, 345 HV10 atau 327 HBW, berdasarkan dekik individu.



7.8.6



Uji Tidak Merusak (Non-Destructive)



Kriteria penerimaan untuk NDT harus sesuai dengan API 5L, Lampiran E.



7.8.7



Uji hidrostatik



Pipa harus tahan uji hidrostatik tanpa ada kebocoran melalui jahitan las (weld seam) atau badan pipa.



7.8.8



Pemeriksaan Visual



Semua pipa harus bebas dari cacat dalam kondisi akhir. Semua pipa harus bebas dari keretakan, keringat (sweat), dan kebocoran.



Cacat dimensi, cacat las, cacat visual DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 30 of 38



PT. Pertamina EP 7.8.9



Welded Line Pipe Specification



Pemeriksaan Dimensi



Pipa harus dibuat sesuai dimensi yang ditentukan dalam pesanan pembelian, dan tunduk pada toleransi yang berlaku.



7.8.10



Diameter Luar dan Out-of-roundness



Diameter luar yang ditentukan dan Out-of-roundness dari badan pipa harus berada dalam batas yang berlaku yang diberikan dalam Tabel 10 API 5L.



7.8.11



Ketebalan Pipa



Ketebalan pipa (wall thickness) yang ditentukan harus dalam batas yang berlaku yang diberikan dalam API 5L, Tabel 9.



7.8.12



Kelurusan



Deviasi total dari garis lurus, di atas seluruh panjang pipa, harus ≤ 0,2% dari panjang pipa. Deviasi lokal dari garis lurus di bagian 1,0 m (3,0 kaki) di setiap ujung pipa harus ≤ 4,0 mm (0,156 in).



7.8.13



Magnet sisa (Residual Magnetism)



Ketika diukur dengan gaussmeter efek-Hall atau dengan jenis instrumen lain yang setara, ratarata bacaan harus ≤ 3,0 mT (30 Gs), dan tidak ada yang bacaan yang melebihi 3,5 mT (35 Gs).



7.9



Uji Lasan (Weldability Test)



Untuk semua pipa yang dispesifikasikan dalam pesanan pembelian (purchase order), pengujian kemampuan las (weldability test) harus dilakukan. Bahan tersebut harus memenuhi syarat dalam kualifikasi prosedur pembuatan/manufacturing procedure qualification (Lampiran B API 5L). Persyaratan untuk komposisi kimia baja dan nilai batas CEPcm dan CEIIW harus sesuai Tabel 4-2 Spesifikasi ini yang mengacu kepada Tabel 5 API 5L. VENDOR harus menyerahkan prosedur terperinci untuk uji lasan (weldability test) yang menyebutkan tes yang berlaku untuk pipa, untuk kemudian mendapat persetujuan oleh PERUSAHAAN.



7.10



Uji Hidrostatik (Sebelum pengujian Non-Merusak)



7.10.1



Persyaratan Uji Hidrostatik



Pengujian hidrostatik harus dilakukan sesuai dengan API 5L kecuali jika pipa harus diuji pada tekanan yang menghasilkan tegangan melingkar 75 persen atau lebih dari kekuatan luluh minimum (specified minimum yield strength), berdasarkan pada ketebalan dinding (wall thickness) nominal. Tekanan uji harus dipertahankan selama minimum lima detik. Segel ujung (end seal) yang digunakan untuk uji hidrostatik tidak boleh menghalangi pengujian atau pengamatan pipa lebih dari 50mm pada setiap ujung setiap sambungan. Jika VENDOR tidak dapat mematuhi hal ini, jarak halangan harus dinyatakan dalam quotation-nya. Tes hidrostatik harus dilakukan setelah semua proses pembuatan (termasuk perbaikan dan perawatan panas/heat treatment) selesai. Lasan jahitan (seam weld) harus diposisikan di kuadran atas (arah pukul 12:00) sebelum penerapan tekanan. Setiap pipa yang jahitannya tidak berada di kuadran atas selama pengujian tekanan harus diuji kembali. Setidaknya satu pengamat inspeksi harus hadir selama uji tekanan DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 31 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification



untuk mengamati lapisan las, dari lokasi yang aman, untuk mengamati kebocoran yang mungkin tidak menyebabkan penurunan tekanan yang jelas pada pengukur tes. Pipa bocor yang semacam itu harus ditolak. Jika segel hidrostatik berada di permukaan ujung pipa dengan menggunakan ram, formula dalam para. 10.2.6.6 dalam Spesifikasi API. 5L memberikan kompensasi beban akhir (end load) yang sesuai.



7.10.2



Verifikasi Uji Hidrostatik



Alat pengukur tekanan uji harus dikalibrasi, dan kalibrasi harus disaksikan dan didokumentasikan pada awal produksi dan setidaknya satu kali per shift. VENDOR harus memastikan bahwa tekanan uji pada setiap pipa berada dalam rentang ± 3% dari nilai yang disarankan. Catatan permanen pengujian harus dihasilkan untuk setiap pipa, yang menunjukkan identifikasi pipa, tekanan uji dan waktu penahanan (hold time).



7.11



Inspeksi visual



Ketidaksempurnaan permukaan (Surface imperfection) dapat diterima tanpa dressing hanya jika tingkatannya dapat dengan mudah dinilai dengan pemeriksaan visual. Duri dan proyeksi tajam harus dihilangkan dari permukaan luar pipa dengan gerinda. Jika duri, jahitan, kerak, tanda gulungan, goresan tajam, atau kerusakan atau cacat lainnya yang dalamnya tidak diketahui ditemukan, VENDOR harus melakukan penggerindaan eksplorasi sampai tingkatan cacat diketahui sebelum menawarkan pipa diperiksa atau diperbaiki.



7.12



Inspeksi Tidak Merusak (Non-Destructive)



Persyaratan untuk Inspeksi Tidak Merusak (Non-Destructive) yang mencakup personel untuk inspeksi, inspeksi oleh Perusahaan dan metode inspeksi termasuk prosedur untuk NDT harus memenuhi ketentuan yang disebutkan dalam Non-Destructive Examination Specification (No. Dokumen: DED-01B-BEL-PL-SP-004).



7.13



Retest



Harus memenuhi ketentuan API 5L



Kriteria pengujian ulang harus sesuai dengan API 5L bagian 10.2.12.



7.14



Pengujian dan Pelaporan Material



Dua salinan dari masing-masing pengujian berikut atau catatan analisis, yang sesuai dengan persyaratan dalam API 5L dan Spesifikasi ini harus diserahkan kepada PERUSAHAAN. Catatan dan laporan meliputi: •



Nomor pesanan, diameter luar pipa, tebal dinding, berat per meter, jenis jahitan las (weld seam), dan grade.







Analisis Panas dan pemeriksaan setiap panas dan jumlah pada pipa yang sudah selesai diperiksa. Komposisi baja total, termasuk silikon, elemen micro-alloying yang ditambahkan untuk meningkatkan kemampuan pengerasan, dan carbon equivalent harus dilaporkan.







Sifat tarik (kekuatan tarik, kekuatan leleh, dan persen pemanjangan) untuk setiap lot dan uji tarik kontrol pabrik untuk setiap panas.







Hasil uji impak dan kekerasan.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 32 of 38



PT. Pertamina EP



Welded Line Pipe Specification







Jika pipa diekspansi secara dingin (cold expanded), jumlah maksimum ekspansi harus dilaporkan.







Hasil uji hidrostatik.







Catatan dan log Inspeksi Tidak Merusak (non-destructive).



7.15



Uji Pipa FRP (Fiberglass Reinforced Plastic) •



Untuk FRP mengacu kepada API Specification 15HR (high pressure fiberglass line pipes).







Untuk pipa FRP, pengujian dilakukan pada temperatur tes 150 °F atau lebih.







Pada FRP boleh menggunakan jointer dan panjangnya tidak boleh lebih dari 5% panjang pipa.







Pada FRP semua dilakukan uji DSC (Differential Scanning Calorimeter) dengan maximum heating rate 40°C/menit, dan temperatur lebih dari 30°C maksimal 150°C.







Pengecekan dimensi harus dilakukan 100% untuk pipa dan aksesorinya (fitting dll)







Cek diameter dalam dan ketebalan mengacu ASTM D2122 dan ASTM D2996.







Batasan untuk temperatur operasi pipa FRP adalah sebagai berikut : Resin Epoxy Polyester Vinyl Ester



Reinforced Fiber Glass Fiber Glass Fiber Glass



Min. temp. (°C) -29 -29 -29



Max. temp. (°C) 149 Jadikan satu uraian di 93 halaman terakhir..hal.38 93







Batasan untuk temperatur operasi pipa FRP adalah sebagai berikut :







Batasan maksimum tekanan pipa FRP (untuk temperatur tertentu) adalah 1000 psi bila menggunakan spec. API 5LR atau 5000 psi bila menggunakan Spec. API 5HR.







Pipa FRP harus dilakukan tes hidrostatik (hydrotest) sebelum digunakan dengan tekanan 1.5 kali tekanan desain.



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 33 of 38



PT. Pertamina EP



8.



Welded Line Pipe Specification



PENANDA PIPA



Setiap pipa harus dapat diidentifikasi menggunakan nomor unik dimana riwayat pembuatan dan inspeksi pabrik pipa dapat dilacak dari nomor tersebut. Semua pipa harus ditandai dengan cat dan stensil di bagian luar pipa pada jarak 500mm dari ujung pipa, dan di bagian dalam pipa pada jarak 200mm dari ujung pipa dengan huruf yang mempunyai tinggi 20mm. Kemudian cat tersebut perlu dilapisi dengan cat pelindung. Berikut ini adalah informasi yang perlu dicakup pada penanda pipa: •



Nama PROYEK (bagian luar pipa saja)







Nama PERUSAHAAN (bagian luar pipa saja)







Nama VENDOR (bagian luar pipa saja)







Nomor Purchase Order (bagian luar dan dalam pipa)







Diameter Luar Pipa (bagian luar pipa saja)







Material Baja API 5L dan Gradenya







Tebal dinding pipa (bagian luar pipa saja)







Panjang joint pipa (bagian luar pipa saja)







Berat pipa (bagian luar pipa saja)







Tekanan Tes pipa (bagian luar pipa saja)







Nomor unik pipa dan nomor heat (bagian luar dan dalam pipa)



Atau dapat juga menempelkan nomor barcode pada tiap pipa. Barcode tersebut harus dicetak pada label yang dapat merekat dan tahan terhadap segala cuaca. Label tersebut ditempelkan pada bagian dalam dan luar pipa, pada satu sisi saja. Barcode tersebut harus mencakup semua informasi yang disebutkan sebelumnya. Contoh penandaan pipa API 5L dapat dilihat pada gambar di bawah.



Gambar 8-1 Contoh Penanda Pipa API 5L DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 34 of 38



Di rubah simbol huruf perwakilan saja, seperti.. XXXX API Spec 5L Grade B Welded Line Pipe Specification HFW XXXX XXXX Tested .....



PT. Pertamina EP



Contoh penanda berdasarkan ketentuan minimum API 5L adalah sebagai berikut: PTR-PIPE API Spec 5L 168 12,7 Gr.B PSL 2 HFW SUCOFINDO DU03013 TESTED 17,5 MPa Prosedur penandaan (marking) harus diserahkan oleh VENDOR untuk disetujui oleh PERUSAHAAN. Penataan nomor pipa unik yang akan diterapkan harus disetujui pada persetujuan Spesifikasi Prosedur Pabrikasi/Manufacturing Procedure Specification (MPS). Penandaan pipa menggunakan die stamping tidak diperkenankan. Tanda cat berwarna putih harus ditempatkan pada lokasi lasan jahitan longitudinal di kedua ujung pipa, pada permukaan internal atau eksternal pipa.



8.1



Sertifikasi Pabrik Pipa



Semua analisis harus disertifikasi dan PERUSAHAAN harus menyaksikan semua uji mekanis jika memungkinkan, sesuai dengan API 5L, Lampiran O.



8.2



Penanda Pipa FRP



Untuk FRP, identifikasi/ marking saat pengiriman pipa harus mencantumkan informasi minimal sebagai berikut : •



Nama Manufaktur dan Merk







Kelas Material







Ukuran Nominal Pipa







Waktu Pembuatan



Jadikan satu uraian bersama uraian FRP di halaman sebelumnya



Tambahkan uraian untuk Pipa FRP di halaman 40-55



DED-01B-BEL-PL-SP-001



Page 35 of 38