Spiritualitas Dan Spiritual Care Dalam Asuhan Kebidanan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Spiritualitas dan Spiritual Care dalam Asuhan Kebidanan Category: Pengantar Mingguan Created: Monday, 29 July 2019 08:35 Hits: 13408



Print



   



Email



“Seorang bidan menganut filosofis yang mempunyai keyakinan di dalam dirinya bahwa semua manusia adalah makhluk bio-psikososio-kultural dan spiritual yang unik merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang utuh dan tidak ada individu yang sama”. Dalam implementasinya: “Praktik kebidanan dilakukan dengan menempatkan perempuan sebagai partner dengan pemahaman holistik terhadap perempuan, sebagai satu kesatuan fisik, psikis, emosional, sosial, budaya, spiritual serta pengalaman reproduksi”. Kutipan di atas merupakan pernyataan yang termuat dalam falsafah kebidanan yang menjadi panduan dalam menjalankan praktik kebidanan yang termuat dalam Standar Profesi Bidan



Indonesia. Profesi bidan berperan dalam memberikan asuhan yang aman, bersifat holistik, dan berpusat pada individu di segala batasan usia dan berbagai setting kehidupan. Pendekatan holistik merupakan pendekatan yang paling komprehensif dalam pelayanan kesehatan, termasuk kebidanan. Dalam pendekatan ini, seorang individu merupakan sebuah kesatuan yang terdiri dari dimensi fisik, mental, emosional, sosio kultural dan spiritual, dan setiap bagiannya memiliki hubungan dan ketergantungan satu sama lain. Untuk mempertahankan seorang individu sebagai satu kesatuan, pemenuhan kebutuhan spiritual merupakan salah satu aspek yang harus diperhatikan disamping pemenuhan terhadap kebutuhan lain. Kajian tentang spiritualitas dalam kaitannya dengan pelayanan kesehatan sebagian besar hanya membahas tentang spiritualitas pada akhir kehidupan, sedangkan aspek spiritualitas sendiri juga melekat pada praktik dan peran bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan (kebidanan), dan termasuk di dalamnya adalah proses kelahiran. Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dalam penelitiannya berjudul “Keseimbangan Fisik, Psikis, dan Spiritual Islam pada Masa Kehamilan dan Persalinan” memaparkan tentang pentingnya keseimbangan fisik, psikis dan spiritual dalam asuhan kebidanan. Dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa Indonesia merupakan negara yang menganut budaya ketimuran dalam tatanan kehidupan sehari-hari masyarakatnya. Keberagaman agama dan budaya merupakan entitas yang mendasari pentingnya pemenuhan kebutuhan spiritual ibu hamil dengan mempertemukan kedua komponen tersebut. Spiritualitas Hingga saat ini masih terjadi perdebatan terkait definisi spiritualitas. Donia Baldacchino (2015) dalam publikasinya yang berjudul Spiritual Care Education of Health Care Professionals menyebutkan bahwa spiritualitas dapat diartikan sebagai sebuah kekuatan yang menyatukan semua aspek manusia, termasuk komponen agama, memberikan dorongan kepada seseorang untuk menemukan arti, tujuan, dan pemenuhan dalam kehidupan, serta dan menumbuhkan semangat untuk hidup. Konsep spiritualitas merupakan hal yang tidak dapat diabaikan dalam pelayanan kebidanan. Price et al. (2007) dalam penelitiannya yang berjudul “The Spiritual Experience of High‐Risk Pregnancy” menyebutkan bahwa aspek spiritualitas membantu dalam mengatasi stres pada kehamilan risiko tinggi, dan diyakini dapat meningkatkan kesejahteraan ibu dan janin. Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dalam publikasinya menyebutkan bahwa asuhan kebidanan yang diberikan selama kehamilan dengan memperhatikann keseimbangan fisik, psikis dan spiritual pada wanita dengan risiko rendah dapat menurunkan intervensi medis dalam proses persalinan. Dalam publikasi yang sama, Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) dengan mengutip dari berbagai sumber menyebutkan efek positif dari pemenuhan kebutuhan spiritualitas dalam asuhan kebidanan, baik saat kehamilan, persalinan, maupun nifas yang dikutip dari berbagai sumber. Dalam kehamilan, asuhan kebidanan yang diberikan secara seimbang, baik aspek fisik, psikis, dan spiritual akan meningkatkan derajat kesehatan, serta menghindarkan kecemasan. Kondisi ini jika dijaga, dapat meningkatkan keyakinan ibu hamil serta menghindarkan ibu dari persoalan psikologis saat menghadapi dan menjalani proses persalinan, disebabkan spiritualitas sendiri merupakan bentuk coping dalam menghadapi persalinan. Dalam masa setelah melahirkan, spiritualitas membantu proses penyembuhan dan mengurangi depresi postpartum. Spiritual Care



Asuhan kebidanan yang dilakukan secara holistik pada masa kehamilan berdampak positif pada hasil persalinan. Pengabaian terhadap aspek spiritual dapat menyebabkan klien akan mengalami tekanan secara spiritual. Dalam melakukan asuhan kebidanan yang holistik, pemenuhan kebutuhan spiritual klien dilakukan dengan pemberian spiritual care. Aspek penghormatan, menghargai martabat dan memberikan asuhan dengan penuh kasih sayang merupakan bagian dari asuhan ini. Donia Baldacchino (2015) dalam publikasinya yang berjudul Spiritual Care Education of Health Care Professionals menyebutkan bahwa dalam memberikan spiritual care, tenaga kesehatan (bidan) berperan dalam upaya mengenali dan memenuhi kebutuhan spiritual klien dengan memperhatikan aspek penghormatan pada klien. Bidan juga berperan memfasilitasi klien dalam melakukan kegiatan ritual keagamaan. Selain itu, membangun komunikasi, memberikan perhatian, dukungan, menunjukkan empati, serta membantu klien untuk menemukan makna dan tujuan dari hidup, termasuk berkaitan dengan kondisi yang sedang mereka hadapi. Spiritual care dapat membantu klien untuk dapat bersyukur dalam kehidupan mereka, mendapatkan ketenangan dalam diri, dan menemukan strategi dalam menghadapi rasa sakit maupun ketidaknyamanan yang dialami, baik dalam masa kehamilan, maupun persalinan. Selain itu, hal ini juga akan membantu klien dalam memperbaiki konsep diri bahwa kondisi sakit ataupun tidak nyaman yang dialami juga bentuk lain dari cinta yang diberikan oleh Tuhan. Kehamilan dan persalinan merupakan peristiwa transformatif dalam kehidupan seorang wanita. Pemberian asuhan kebidanan dengan tidak mengabaikan aspek spiritual merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang kebutuhan klien. Ibu dan bayi yang sehat, fase tumbuh kembang anak yang sehat, serta menjadi manusia yang berhasil dan berkontribusi positif bagi masyarakat merupakan harapan bersama. Bidan sebagai tenaga kesehatan yang berperan dalam kesehatan ibu dan anak diharapkan agar dapat memberikan asuhan dengan pemahaman holistik terhadap wanita. Mengutip dari Fatma Sylvana Dewi Harahap (2018) "merekonstruksi bangunan keseimbangan kesehatan dengan sinergitas fisik, psikis, dan spiritualitas perlu dilakukan melalui pendidikan dan pelayanan kebidanan". Oleh: Muliati Dolofu (Mahasiswa S2 IPK FK - KMK UGM)



Pengobatan



Holistic



adalah,



Pengobatan



dengan



menggunakan



Konsep



Menyeluruh, yaitu keterpaduan antara Jiwa dan raga, dengan method Alamiah yang ilmiah, serta ilahia yang mana Tubuh manusia merupakan keterpaduan system yang sangat Kompleks, dan saling berinteraksi satu sama lainnya dengan sangat kompak dan otomatis terganggunya satu fungsi/ elemen / unsure tubuh manusia dapat mempengaruhi fungsi yang lainnya. Keterkaitan antara jiwa dan raga tidak terpisahkan, sebagaimana dikenal bahwa : Didalam raga yang sehat terdapat jiwa yang sehat, dan juga sebaliknya jiwa yang sehat dapat membentuk raga yang sehat.., dan Pembentukan Jiwa yang sehat adalah dengan berserah diri secara penuh dan ikhlas kepada Sang Pencipta. Aromaterapi merupakan istilah generik bagi salah satu jenis pengobatan alternatif yang menggunakan bahan cairan tanaman yang mudah menguap, dikenal sebagai minyak esensial, dan senyawa aromatik lainnya dari tumbuhan.Aromaterapi adalah metode pengobatan untuk merevitalisasi (menggiatkan kembali) dan meregulasi (mengatur) kinerja organ-organ tubuh dengan menggunakan minyak esensial (sari pati) dari tumbuhtumbuhan beraroma. Aromaterapi sendiri adalah terapi menggunakan essential oil atau sari minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjadi kesehatan, membangkitkan semangat, gairah, menyegarkan serta menenangkan jiwa, dan merangsang proses penyembuhan. Aromaterapi selalu dihubungkan dengan hal-hal menyenangkan agar membuat jiwa,tubuh dan pikiran merasa relaks dan 'bebas.' Pada tahun 1928 penggunaan istilah aromaterapi dipopulerkan oleh Rene Maurice Gattefosse di Perancis. Pengobatan dengan aromaterapi bersifat sangat individual, setiap karakter seseorang membutuhkan aromaterapi yang berbeda pula, misal: orang yang pemarah sebaiknya diberi aromaterapi yang dapat bersifat menenang.



A. Manfaat dan Kegunaan Aromaterapi Dalam aplikasinya di bidang pengobatan, penggunaan aromaterapi harus memperhatikan berbagai aspek, antara lain kondisi pasien, keluhan yang dialami, jenis, jumlah dan dosis minyak esensial yang digunakan juga harus diperhatikan. Khususnya untuk ibu yang sedang hamil, penggunaan aromaterapi harus sangat diperhatikan, ada beberapa minyak esensial yang aman digunakan oleh ibu hamil, tetapi juga banyak jenis minyak esensial yang justru berbahaya bagi kehamilan. Berkonsultasi kepada ahli aromaterapi merupakan langkah terbaik yang dapat dilakukan sebelum menggunakan minyak esensial apapun. Dengan menggunakan jenis minyak esensial yang tepat, banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan menerapkan aromaterapi pada ibu hamil, antara lain : 1. Dapat melancarkan sirkulasi darah. 2. Meringankan keluhan-keluhan semasa kehamilan seperti mual dan muntah. 3. Serta dapat membantu proses persalinan.



Dalam penggunaan minyak esensial, perlu memperhatikan beberapa hal antara lain: 1. Memilih minyak esensial yang sudah diencerkan. 2. Menggunakan minyak esensial dalam dosis yang tepat, pemakaian yang berlebihan saat hamil bisa menyebabkan mual, muntah dan pusing. Selain itu, dosis yang tidak tepat dapat mengganggu kerja ginjal dan hati. 3. Akan lebih baik jika berkonsultasi dulu ke ahlinya agar hasilnya maksimal, sebab reaksi tiap orang terhadap pemakaian aromaterapi tidak selalu sama. 4. Minyak aromaterapi harus mencantumkan apa bahan pembawanya, prosentase minyak atsirinya (misalnya 5% Citrus oil dalam bahan pembawa), cara penggunaan (apakah dioles, dicampur air hangat, dan lain-lain), caution dan precaution. Dua kaidah dalam penggunaan minyak esensial :



1. Kaidah Spritzer : Membuat spritzer dengan menggabungkan dua tetes minyak esensial anda dengan empat ons air. Tuang campuran ke dalam botol semburan kecil dan kocok dengan baik. Kemudian, simpan bekas di dalam peti ais hingga ke hari kerja dan menggunakannya dengan cara yang berikut: 



Spritz ke dalam air mandi anda dan rendam di dalamnya pada hari kerja anda







Spritz pada sapu tangan anda dan tetap dengan diri sendiri sepanjang hari







Semburkan sedikit ke ruangan bersalin untuk menyegarkan udara di sekitar anda selama persalinan







Membuat kaki anda bersih dan segar dengan spritzing di atasnya. Anda akan merasa baik tentang itu selama persalinan



2. Kaidah Bowl : Isi sebuah mangkuk kecil dengan air panas dan tambah minyak esensial anda ke dalamnya. Tempat di suatu tempat di bilik bersalin anda atau tempat lain di mana anda berdua boleh menghirup itu dan dari mana ia dapat dengan mudah dihilangkan. Beberapa resep aromaterapi yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan selama kehamilan antara lain: 3. Kondisi mual, morning sickness dan pusing Pada kondisi ini aromaterapy yang dibutuhkan adalah jenis yang memberikan relaksasi lebih, menenangkan serta memberikan rasa kesegaran. Aromaterapy yang dapat digunakan yaitu: tea tree, dan lavender. 4. Kondisi pusing dan gejala flu Campurkan 3 tetes lavender, 1 tetes minyak kayu putih ke dalam air panas kemudian hirup asapnya . 5. Kondisi mual dan sakit kepala berdenyut-denyut Tambahkan 1 tetes lavender, 1 tetes peppermint pada sebuah ember berisi air panas, hirup asapnya dalam-dalam.



Airnya juga dapat digunakan sebagai



kompres kepala untuk menghilangkan perasaan pening. 6. Meningkatkan keseimbangan serta kesegaran tubuh



Tambahkan 3-4 tetes lavender ke dalam air mandi, dan gunakan untuk berendam selama 2-3 menit. Air tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mencuci muka sehingga ibu hamil merasa lebih segar dan tidak gerah. 7. Kondisi mual terus menerus Ada



beberapa



pilihan



aromatherapy



yang



dapat



dimanfaatkan



untuk



menghilangkan rasa mual yang berkepanjangan, yaitu: orange, lemon, bergamot dan grapefruit.



Caranya yaitu dengan menambahkan masing-masing 1 tetes



minyak tersebut ke dalam minyak zaitun, Massage lembut pada bagian perut hingga perasaan mual tersebut hilang. 8. Kondisi tubuh pegal-pegal, terutama di bagian kaki yang mulai bengkak Dapat menggunakan aromaterapi dari minyak cypress, geranium, lemon dan lavender. Tambahkan 2-3 tetes ke dalam air mandi dan gunakan untuk berendam selama 3-4 menit. Atau dapat ditambahkan 1-2 tetes dalam minyak zaitun dan gunakan sebagai minyak untuk massage lembut kaki yang mulai bengkak. 9. Mencegah stretch mark pada kulit Mandarin oil 4ml, rose hip seed oil 20 ml, minyak hazelnut 200ml. Massage pada bagian kulit yang rentan terhadap timbulnya stretch mark, lakukan sejak bulan kedua kehamilan hingga bulan kesembilan (Schanaubelt, 1998).



10. Menyembuhkan stretch mark akibat kehamilan Sage oil 1ml, minyak rosemary tipe verbenone 2ml, rose hip seed oil 20ml, minyak hazelnut 40ml. Massage pada kulit menggunakan loofah sponge, terapi ini membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan (Schanaubelt, 1998). Perlu diperhatikan pula jenis-jenis minyak essensial yang tidak boleh digunakan selama kehamilan, karena beberapa dari minyak tersebut bersifat abortivum. Contoh dari minyak yang tidak boleh digunakan yaitu Anise oil, Atlas cedar oil, Eucalyptus dives oil, Rosemary oil (tipe Verbenone), dan lain-lain. Minyak-minyak tersebut mengandung senyawa keton dalam dosis tinggi. Senyawa keton dapat bersifat toksik karena dapat menyerang sistem saraf (Schanaubelt, 1998). Selain yang disebutkan diatas, ada beberapa minyak-minyak esensial yang harus dihindari selama masa kehamilan. Berikut daftarnya: 1. Basil oil



2. Cedarwood oil 3. Cinnamon oil 4. Clary sage oil (OK during labour) 5. Clove oil 6. Cypress oil (OK after 5 months) 7. Fennel oil 8. Hyssop oil 9. Jasmine oil (OK during labour) 10. Juniper oil 11. Lemongrass oil 12. Myrrh oil 13. Parsley oil 14. Pennyroyal oil 15. Peppermint oil 16. Sweet marjoram oil 17. Thyme oil



B. Pengaruh Aroma Terapi dan Cara kerja dalam tubuh Bagaimana cara kerja aromaterapi itu? Ketika hidung menghirup wangi minyak esensial, molekul-molekul ini sangat kecil dan bisa memasuki tubuh dengan sempurna (melalui kulit dan paru-paru) kemudian menyebar ke darah di berbagai bagian tubuh tanpa meninggalkan racun.yang telah terbukti mampu mempengaruhi emosi. Minyak yang dihirup akan membuat vibrasi di hidung. Dari sini minyak yang mempunyai manfaat tertentu itu akan mempengaruhi sistem limbik, tempat pusat memori, suasana hati, dan intelektualitas berada. Menurut Dr. Alan Huck (neurology psikiater dan Direktur Pusat Penelitian Bau dan Rasa di Chicago), bau berpengaruh langsung terhadap otak manusia, mirip narkotika. Ternyata hidung kita memiliki kemampuan untuk membedakan lebih dari 100.000 bau yang berbeda yang mempengaruhi kita dan itu terjadi tanpa kita sadari. Bau-bauan tersebut mempengaruhi bagian otak yang berkaitan dengan mood (suasana hati), emosi, ingatan, dan pembelajaran. Misalnya, dengan menghirup aroma lavender maka akan meningkatkan gelombang-gelombang alfa di dalam otak dan gelombang inilah yang membantu kita untuk merasa rileks.