SPLN 80 1989 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

tEf



STANIfAtrI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA



SPLN BO:19Et9 Ll ri rrr;i l urr S uratK eputusl nD i reksiP L N N o.' 048,' D l .R 8' t. tanggrl.10D i -' senrber 198 9



STANDAROPERASI PUSATLISTRIKTENAGAGAS



DAN ENERGI D E P A R T E M E NP E R T A M B A N G A N



PERUSAHAANUMUM LISTRIK NEGARA L O KM 1 / 1 3 5K. E B A Y O R A N B A R U . J A K A R T A J A I A NT R U N O J O YBO



SPLN 80 :1989



STAI\DAR OPERASI PUSAT LISTRIK TENAGA GAS



Disusunoleh:



1. KELOMPOK PEMBAKUAN BIDANG PEMBANGKITAN Dengan Surat Keputusan Direksi PerusahaanUmum Listrik NegaraNo.:079/DIR/88, tanggal21 September1988; 2. KEI-OMPOK KERIA STANDAR OPERASI PLTU/PLTG DenganSurat KeputusanKepalaPusatPenyelidikanMasalah kelistrikanNo.:024LMtr?88,tanggal30Agustus1988.



Diterbitkanoleh : DEPARTEMEN PERTAMBANGANDAN ENERGI PERUSAHAANUMUM LISTRIK NEGARA Jln.TrunojonoBlok M Vl35 KebayoranBaru Jakarta 1989



- t -



SPLN 80: 1989 pembakuan Bidang Pembangkitan Berdasarkan surat Keputusan Direksi Susunan Anggota Kelompok 21 September 19&3 Perusahaan{Jmum Listrik Ncgara No.: 079/DIR/88 TANGGAL L. Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan



(ex-officio)*)



: Sebagai Ketua merangkap Anggota Tetap



2. Ir.Sudadijo



SebagaiKetua Harian merangkap Anggota Tetap



3.Ir.Hoedojo



SebagaiSekretaris merangkap Anggota Tetap



4. Ir.M.Agus Djumhana



SebagaiWakil Sekretaris merangkap Anggota Tetap



a 5. Ir.M.Samhir Sasmitaatmadj



Sebagai Anggota TetaP



6. Ir.Ardi Yogi



SebagaiAnggota TetaP



T.Ir.SetiaPurba



SebagaiAnggota TetaP



8. Ir.J.Soekarto



SebagaiAnggota TetaP



9. Istigno,MSc



SebagaiAnggota TetaP



10.Ir.SoenarjoSastrosewojo



SebagaiAnggota TetaP



1L.Ir.BambangIrawadi



SebagaiAnggota TetaP



L2.Ir.HusniSamsiTamin



SebagaiAnggota TetaP



L3.Ir.M. Ilyas



SebagaiAnggota TetaP



14.Ir.MargoSantoso



: SebagaiAnggota TetaP



15.Ir.Djoko HarsoYo



: SebagaiAnggota TetaP



0z4lLMw88 tanggal30Agustus1988 susunanAnggotaKelompokKerja Standaroperasi PLTU/PLTG No.: l.Ir.Sudadijo



SebagaiKetuamerangkaPAnggota



2. Ir.SyahbudinHarahaP



SebagaiSekretarismerangkapAnggota



3. Ir.FirdausAkmal



SebagaiAnggota



4 Ir.MarsnaniKaramoY



SebagaiAnggota



5. Istigno,MSc



SebagaiAnggota



6. Ir.Hoedojo



: SebagaiAnggota



7. Ir.SintongHutaPea



SebagaiAnggota



8. Ir.RislyHaliman



SebagaiAnggota



9. Ir.I-aksoIsworo



SebagaiAnggota



10.Drs.BarilSumargono



SebagaiAnggota



L1-.Ir.Suprowo



SebagaiAnggota



.



*) Dipl.-Ing.'Ih.I{.L,umbantoruan -11-



SPLN 80 : 1989 Daftar Isi Halaman



PasalSatu - RuangLingkup dan Tlrjuan L. RuangLingkup 2. Maksuddan tujuan Pasal Dua - Definisi



3. Definisi Waktu



L



4. Definisi Kapasitasdan Kemampuan



2



5. Definisi Faktor Pengusahaan



2



6. Definisi Efisiensi



3 Pasal Tiga - Pola Operasi dan Manajemen Operasi



7. Persiapan personel, komisioning dan Operasi Komersial



5



8. Pola Operasi



6



9. Syarat dan Tugas Operator



7



Pasal Empat - Pemeliharaan dan Pengadaan Suku Cadang 10. Pemeliharaan



7



11. Jenis Pemeliharaan



8



L2. Pemeliharaan Periodik



8



L3. PersediaanSuku Cadang (Spare Parts)



9



PasalLima - Uqiuk Kerja 14.Unjuk Kerja PLTG



9



15.FaktoryangMempengaruhiUnjuk Kerja PLTG



9



L6.PolaPembebanan MempengaruhiEfisiensi



10



PasalEnam - Faktor Pengusahaan L7.Rumusan



L1" PasalTujuh - Efisiensi



L8.Rumusan



11 PasalDelapan- Personalia



L9. Pengertian



L2



20. SebutanJabatan



13



2L.ProgramLatihan



T3



SPLNE0:1989



PasalSembllan'PenutuP 22.Penutup



t4



LAMPIRAN: ANGI(A PATOKANFAKTOR PENGUSAHAANPLTG



15



SPLN 80 :1989



STANDAROPERASIPUSATLISTRIK TENAGA GAS



Pasal Satu



RUANG LINGKUP DAN TUJUAN



1,. Ruang Lingkup Standar ini mencakup pedoman pengusahaan PLTG , agar dapat dicapai unjuk kerja yang optimal dan andal. Standar iniberlaku untuk PLTG daur sederhana(simple cycle).



2.



Maksud dan tujuan Memberikan pedoman yang terarah dan seragamdalam pengusahaan PLTG, penyusunanrencana kerja atau anggaran operasi, penilaian unjuk-kerja dan sebagai masukan untuk perencanaan investasi.



Pasal Dua



DEFINIST



3.



Definisi waktu



3.1 Jam tersedia (Available hours : AH) Jumlah jam unit dalam keadaan operasi maupun tidak beroperasi tapi siap dioperasikan. 3.2 Jam pelayanan (Service Hours : SH) Jumlah jam unit paralel dengan jaringan. 3.3 Jam keluar terencana (Planned Outage Hours : POH) Jumlah jam unit tidak beroperasi dan tidak siap operasi untuk keperluan pemeliharaan , pemeriksaan berkala dan pemeriksaan besar (overhaul), yung umurnnya sudah dijadwalkan. 3.4 Jam keluar paksa (Forced Outage Hours : FOH) Jumlah jam unit tidak dapat dioperasikankarena kerusakanunit yang bersangkutan - 1



SPLN E0 : 1989 3.5 Jam periode (Period Hours : PH) Jumlahjam dalam suatuperiode tertentu,misalnyal bulan ataubiasanya1 tahun : 8760jam .



4.



Definisi Kapasitas dan Kemampuan



4.L Kapasitasterpasang(InstalledCapacity : I C) Kapasitasterpasangunit sesuaidenganyrt'g terterapadaplatnrunayangterkecil padaturbin (padabeban dasar)atau generator. 4.2 KamampuanstandarISO Daya maksimumyangdapat dibangkitkanmenurutstandarISO (2314)tahun L973.



4.3 Kemampuanbebandasar Daya maksimumyangdapat dibangkitkansecaraterus menerus. 4.4 Kemampuanbebanpuncak Daya maksimumyangdapat dibangkitkanuntuk jatgka waktu yangpendeksesuaibuku petunjuk.



5.



Delinisi Faktor Pengusahaan



5.1 Faktor kapasitas(CapacityFactor : CF) RasiokWh bruto sela-a jam pelayananterhadapkWh bruto yangdapatdibangkitkanbila dibebanisesuai dengankapasitasterpasangselamajam periode. 5.2 Faktor keluaran(Output Factor : OF) RasiokWhbruto selamajam pelayananterhadapkWhbruto yangdapatdibangkitkanbila dibebanisesuai dengankapasitasterpasangnyaselamajam pelayanan. (ServiceFactor : SF) 5.3 Faktor jam pelayanan/penggunaan Rasiojam pelayananterhadapjam periode. 5.4 Faktor ketersediaan(OperatingAvailabilityFactor : OAF) Rasiojam tersediaterhadapjam periode. 5.5 Faktor keluar terencana(PlannedOutageFactor : POF) Rasio jam keluar terencanaterhadapjam periode, yang menunjukkan ketidaktersediaanunit karena adanyapemeliharaan,pemeriksaanberkalatermasukpemeriksaanbesar(overhaul).



5.6 Faktor keluarpaksa(ForcedOutageFactor : FOF) Rasio jam keluar paksa terhadapjam periode, yang menunjukkanketidaktersediaanunit karcne (dengancatatan: apabiladiketahuibahwauntuk mengatasikeru-sa\an kerusakanunit yangbersangkutan. maka tersebutdiperlukansukucadangyangtidak tersediadi gudangdanterpaksamenunggupengadaan. mulai saatitu dinyatakansebagaijam keluarterencana).



SPLN 80 : 1989 5.7 Faktor keandalar asut (Starting Reliai:ilitv Factor : SRF) Rasio jurnlah asut yang be:-hasilterhadap jumlah stari yang dilakukan .



6.



DefinisiEfisiensi



6.1 Tara kalor unit bruto (FIRg) Jumlahkalor bahanbakaryangdihitungbcrdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkan setiapkWh bruto. 6.2 Tara kalorunit neto (I{R.x) Jumlahkalor bahanbakaryangdihitungberdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkan setiapkWh neto. 6.3 ProduksikWh bruto (kwhil) Produksienergilistrik yangdiukur padaterminalgenerator. 6.4 ProduksikWh neto (kWh61) a. ProduksikWh neto pusat pembangkit(kWhlrp; Produksienergi listrik yangdiukur pada terminal generator,dikurangipemakaiansendiriatau alat bantu dan susuttrafo mesin(yangdipakaiuntuk laporanpengusahaan) ; b" ProduksikWh neto unit pembangkit(kWhN{uy Produksienergilistrik yang diukur pada terminal generatordikurangipemakaiansencliriatau alat bantu. o



Catatan : Produksi kWh neto pusat pembangkit adalah produksienergi listrik dikurangi lossestrafo tegangan tinggi dan pemakaian sendiri.



6 . 5 kWh pemakaiansendiri(kwhps) Energilistrik yangdibutuhkanuntukmenggerakkan alat-alatbantu,diukur paclatranformatorpemakaian sendiri. 6.6 Efisiensitermalunit ( T th) Persentase keluaranenergiterhadapmasukankalor. 6.7 Baganbatasandaerahpengukuran(Limit of ControlVolume)sepertiterlihatdi bawahini (Gambar1).



-3-



SPLN 80 : 1989



kWhn



kWhu,



Udsra



Gambar 1 - Bagan batasan daerah pengukuran Qin



kWhs kWhNu kWhpp TM l:?S G T C R



Masukankalor. kilowatt jam Bruto. kilowatt jam Neto unit pembangkit. kilowatt jam Neto pusatpembangkit. : Trafo Mesin. : Trafo PemakaianSendiri. : Generator. : Turbin. : Compressor. : Ruangbakar.



6.8 Tara kalor Turbin gasbebandasarbruto adalahjumlah pemakaiankalor yangdihitungberdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkanlistrik 1 kWh bruto padabebandasar. Tara kalor ini ditentukanoleh desain,suhuatmosfirdan tekananbarometersetempat. Tara kalor Turbin Gas : fara kalor desainx koreksi suhux koreksitinggi setempat. 6.9 Tara kalor turbin gasbeban dasarneto, adalahjumlah pemakaiankalor bahan bakar yang dihitung berdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkanlistrik l kwh neto padabebandasar. 6.10 Tara kalor turbin gasbebanpuncakbruto adalahjumlah pemakaiankalor bahanbakar yangdihitung berdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkanlistrik L kWh bruto padabebanpuncak. 6.11 Tara kalor turbin gasbebanpuncakneto, adalahjumlah pemakaiankalor bahanbakar yangdihitung berdasarkannilai kalor bawahuntuk menghasilkanlistrik 1 kWh neto padabebanpuncak.



SPLN 80 : 1989 Pasal Tiga



POI.A OPERASIDAN MANAIEMEN OPER.dSI



7.



Persiapanpersonel,komisioningdan operasikomersial



7.L Personeloperasi dan pemeliharaanPLTG perlu dipersiapkandan diikutsertakan dalam latihan atau pendidikan ymg diadakanbaik di Pabrik (FactoryTraining) maupundi lapangan(site training) dalam masapembangunanunit yangbersangkutandan ikut sertadi dalamkomisioning. 7.2 KomisioningdilaksanakansesuaidenganSPLN No.58:1-984 KomisioningPLTG. 7.3 Operasikomersialdimulai sejakpenyerahanPLTG dari kontraktor kepadaPLN yangdinyatakandengan berita acaraserahterima (BAST). 7.4 Masa garansidihitung 12bulan sejaktanggalBAST Sebelummasagaransihabisharusdilakukanpemeriksaanlaluan gaspanas. 7.5 SegerasetelahBAST ditandatangani,dilakukanserahterima Fisik Teknik (STFT) dari satuanPLN yang melaksa-nakanpembangunankepadasatuanPLN yangmelaksanakanpengusahaan. Pelaksanaan STFT tersebutdilengkapidengan: a. Daftar perlengkapanPLTG dengansarananyatermasuksukucadang,sesuaidengankontrak ; b. LaporanKomisioohg,pengujianpabrik dan laporan lengkap(completionsreport) ; c. Buku petunjuk operasidan pemeliharaanyanglengkaptermasukgambarperlengkapanterpasang (asbuilt drawing) sertagambarperakitan(shopdrawing). Serah terima administrasi finansial (STAF) dilakukan segera setelah STFT dari satuanPLN yang melaksanakanpembangunankepadasatuanPLN yangmelaksanakanpengusahaan, dilengkapidengan: a. Nota keuanganterinci sesuaikodeperkiraanPLN; b. Dokumenmengenaisertifikattanah,lzinmendirikanbangunandan pernyataantidak keberatan masyarakatsesuaidenganundang-undang gangguan; c. Sertifikat inn operasidari instansiyang berwenang. 7.6 Bagantatakala kegiatanpengusahaan PLTG yangdiuraikandiatasdapatdilihat padagambar2 (kecuali periodepemeliharaanditentukanlain oleh pabrikan).



-5-



SPLN E0 : 1989



PLTG Gambar2 - Bagantata-kalakegiatanpengusahaan BAST STFT STAF MI HGPI CI



: : : : : : :



Berita acaraserahterima dari kontraktor ke PLN Dimulai operasikomersial SerahTerima Fisik Teknik SerahTerima AdministrasiFinansial PemeriksaanKeseluruhan(Major Inspection) Pemeriksaanlaluan gaspanas(Hot GasPath Inspection) ruangbakar (CombustionInspection) Pemeriksaan



: Gambar2 ini berlakuumum,kecualiditentukanlain oleh pabrikyangbersangkutan. C-atatan



8.



Pola Operasi



8.1 pengoperasianPLTG dilaksanakansecaraamandan andalsesuaipedomandan petunjuk operasinya. B.Z pLTG hanyadioperasikanpadapola operasidenganposisisaklarpemilih padakemamPuandasar(Pada panel mesin biasa ditulis "Basen). PengoperasianPLTG pada tingkat diatas kemampuandasar akan mengakibatkancepatnyakerusakanpadabagian-bagianlaluangaspanas. dalamsistem PLTG dibagimenjadi4 (empat)kategori,se- suaidenganpenggunaannya 8.3 Pengoperasian yaitu: 8.3.1PLTG yangberoperasidenganjam operasi l(satu) tahun lebih besaratau samadengan6000jam dan lebih kecil atau samadengan8760jam termasukPLTG kategoribebandasar. 8.3.ZPLTGyangberoperasidenganjam operasi l(satu) tahun tebih besaratau samadengan2000jam dan lebih kecil atau samadengan6000jam termasukPLTG kategoribebansemidasar. 8.3.3PLTG yangberoperasidenganjamoperasi1(satu)tahunlebihbesaratausamadengan500jam danlebih kecil atausamadengan?ffijam termasukPLTG kategoribebanpuncak. denganjam operasi1.(satu)tahunlebihkecilatausamadengan500jam termasuk 8.3.4PLTG yangberoperasi PLTG katagoricadangandarurat. jenisPLTG dapatterlihatpadaLampiran. dari masing-masing 8.4 Polapengusahaan



SPLN 80 : 1989 8.5 PLTG dioperasikanoleh operator yangtelah dididik dan dilatih sesuaidengankualifikasiy*g diperlukan.



9.



Syarat dan tugas operator



9.L Personel yang menangani pengopcrasian PLTG sedikitnya adalah lulusan STM atau sederajat yang telah dididik dan dilatih sesuai pendidikan yang diselenggarakan Pusdiklat serta memiliki sertifikat operator PLTG. 9 .2 Operator yang bertugas harus mengetahui kondisi semuaperalatan dan menjaga agarcatatan operasi (log book) selalu memuat informasi yang mutakhir. Catatan operasi sekurang-kurangnya memuat : a. Jumlah, nama dan kedudukan operator yang bertugas ; b. Prosedur operasi yang baru (bila ada) dan menyebutkan pemberi instruksi; c. Kondisi peralatan yang tidak normal, jam terjadinya dan tindakan mengatasinya; d. Status peralatan yang sedang dalam perbaikan atau pemeliharaan ; e. Laporan pengamatan peralatan di lokasi. 9.3 Operator harus yakin bahwa sistem pengaman dapat berfungsi elenganbaik dengan memeriksa, diantaranya: L. Pengaman tekanan dan temperatur lebih (minyak pelumas, air pendingin). 2. Pengaman kecepatan putar lebih 3. Pengaman generator. 4. Tanda peringatan (alarm, lampu, kartu peringatan).



Pasal Empat



PEMELIHAIT{VilYDAN PENGADAANSUKU CADANG



10. Pemeliharaan L0.1 Pemeliharaan PLTG adalah kegiatan melaksanakan perawatan, pemeriisaan dan perbaikan untuk mempertahan- kan efisiensi dan keandalan. 10.2 Personel pemeliharaan dididik dan dilatih dalam hal pemeliharaan PLTG sesuaibidang tugasnya.



-7



SPLN E0 : 1989 11. JenisPemeliharaan 11.1PemeliharaanPreventif padasaatunitberoperasimaupunsiapjalan. a. Rutin : Pemeliharaanyangdilaksanakan yangterdiri b. Periodik : Pemeliharaanyangdilaksanakanpadasaatunit dikeluarkandari pengusahaan dari: - Pemeriksaanruangbakar (CombustionInspection). - Pemeriksaanlaluan gaspanas(GasPath Inspection). - PemeriksaanseluruhbagianPLTG (Major Inspection). 11.2 PemeliharaanPrediksi Pemeliharaanyangdilaksanakanberdasarkanperkiraankondisi peralatan. 11.3 Perbaikan Pemeliharaanyangdilaksanakansesudahterjadi kerusakanperalatan.



12. PemeliharaanPeriodik 12.1 Untuk menentukanperiode pemeliharaandipergunakanrumus pendekatan.Untuk kondisi yangsesuai tersebutpada butir t2.2, L2.3 dan 12.4.(kecuali di PLN maka diperotehangka-angkasebagaimana pabrikan yangbersang-kutan menentukanlain) PLTG selamawaktu tertentusetiap300 kali asut12.2Pemeriksaanruangbakar.Adalah memberhentikan nyala atau 3000jam operasi (bahan bakar minyak) dan 4000jam operasi (bahan bakar gas) untuk keperluanpekerjaanantaralain : a. Pemeriksaanruangbakar,saluranantara(transitionpiece),suduturbin tingkat satu ; b. Kalibrasiulangperalatankontrol,ukur dan pengamanan ; yangkorosi dankotoranpada peralatan-peralatan kerusakan keausan, c. Mendapatkandatatingkat sertasuduturbin tingkat satu ; peralatandi ruangbakar dan kelengkapannya d. Untuk merencanakankebutuhansuku cadang. I2.3 Pemeriksaanlaluan gaspanas Adalah menghentikanPLTG selamawaktu tertentu setiap600 kali asut-nyala atau 6000jam operasi (bahanbakar minyak)dan 8000jam operasi(bahanbakargas) untuk keperluanpekerjaanantaralain : butir L2.2.; a. Pemeriksaan bagiandalamturbin-kompresor; b. Pemeriksaan c. Mendapatkandata tingkat kerusakanbagianruangbakar dan turbin ; d. Untuk merencanakankebutuhansuku cadang. I2.4 PemeriksaanseluruhbagianPLTG Adalah menghentikanPLTG selamawaktu tertentu setiap1200kali operasi(bahanbakarminyak)dan 16000jam operasi(bahanbakargas),kecuali asut-nyalaatau1.2000jam ditentukanlain oleh pabrik untuk keperluanpekerjaanantaralain : a. Pemeriksaan butir I2.3.; b. Pemeriksaan seluruhbagianturbin ;



SPLN 80 : 1989 c.Mendapatkandata tingkat kerusakanseluruhbagianturbin ; d.Untuk mercncanakan kebutuhansukucadang.



f3. Persediaansuku cadang(SparcParts) 13.1 Pengadaansukucadanguntuk kebutuhan3 (tiga) tahun pertamamasaoperasikomersial,pengadaannya dicakupdalamkontrakpengadaanPLTG. 13.2 Sesudahpemeriksaanyang pertama pemeriksaanlaluan gas panasdisusulkanpengadaansuku cadang berdasarkanhasil pemeriksaantersebut. o



Catatan: Pemeliharaandan penyediaansuku cadangini berlaku umum, kecualiyang ditentukanlain oleh pabrik yang bersangkutan.



Pasal Lima



I]NJUK KERIA



L4. Unjuk kerja PLTG Unjuk kerja PLTG mencerminkanaspek kemampuan,pemanfaatan, keandalandan efisiensiyang dinyatakandenganangkafaktor- faktor pengusahaan sebagaiberikut: a. Faktor Keluaran,menggambarkan efektivitaspembebananselamajam pelayanan; b. Faktor ketersediaan,menggambarkan tingkat kesiapanoperasi,nilainyaakantinggi bila faktor keluar nya rendah,baik keluar terencanamaupunterpaksa.Faktor pelayanannilainyaakan samadengan faktor ketersedianbila PLTG dioperasikanterusselamajam ketersediannya ; c. Faktor kapasitasmenggambarkan tingkatpemanfaatan PLTG padaperiodetertentu; d. Efisiensi,menggambarkantingkat pemanfaatanenergi masukanbahanbakar ; e. Faktor keandalanstart,menggambarkan tingkatkeberhasilan start.



15.



Faktor yang mempengaruhi unjuk kerja PLTG adalah : a. Program latihan, menentukan tingkat kemampuan dan keterampilan pelakana ; b. Manajemen pemeliharaan, menentukan kemampuan menekan tingkat gangguan ; c. Manajemen operasi, mengatur pola pembebanan ; d. Program suku cadang, menentukan tingkat ketersediaan dan keterandalan ; e. Manajemen keluar,mempersingkatjam keluar ; -9-



SPLN 80 : 1989 f. Desainperlengkapan, menentukanspesifikasidesainr:nit sebaqaisatukesatuanrnauprinseniluaper lengkapansecaraindividual.



HubunganFaktor tersebutdenganunjuk kerja terlihatpadagarnbar3 di bawahini :



Gantbar 3 - Bagan Faktor PengusaltaanPLTG



16. Pola pembebananmempengaruhiefisiensi. Efisiensiyangterbaikdiperolehpadabebandasar, yangumumnyamendekatikapasitasterpasang.Pengawasanrutin (harian)terhadaptingkat efisiensidilakukandenganmemantaupemakaianbahanbakar spesifik (SFC,ykwh untukminyakatauMSCF/kWhuntukgas).Pengujianeflsiensiyangtelitidilakukan padawaktu sebelumdan sesudahPLTG diberhentikanuntuk kegrerluan pemeriksaanberkala (ruang bakar,laluangaspanasdan seluruhbagianPLTG) denganmenggunakan kurvapabrik padabatassuhu gasbuangsesuaiatmosfirsetempat.PemantauanefisiensiPLTG diutamakanpadaPLTG yangmemikul bebandasarsistem.



10-



t



SPLN 80 : 1989 Pasal Enam



FAKTOR PENGUSAHAAN



17.



Rumusan Angka-angkafaktor pengusahaan tahunandirumuskandenganformula sebagaiberikut : 1. Faktor kapasitanrr



xL00 Vo



2. Faktor keluaran . 3. Faktor jam pelayanan



xL00 Vo



xtffi Vo



W 4. Faktor jam ketersediaan



xL00 Vo



5. Faktor keluar terencana



xI00 Vo



6. Faktor keluar paksa



xI00 Vo



7. Angka keluar :



xIffi



Vo



pLTG Lihat pula Lampiran - Ar,gka PatokanFaktor Pengusahaan



PasalTujuh



EFISIENSI



18.



Rumusan



18.1 Efisiensi



PLTG



:



859-845



dimnna



hesernva



teroenfrrn-



hoh,'-



*oLi-



ri--.,i



L-t-^-



*^l-:-



L^^^-



efisiensinya. L8.2Untuk keperluanrutin operasionaldapatdigunakanformulasipraktis: - Tara kalor bruto



H.Rs : tkfoHu-



kcaVkwh



-11-



SPLN 80 : 1989 Tara kalor neto



H.Rru:



kcaVkWh



18.3Pemakaian bahan bakar spesifik : a.Bahan bakar minyak spesifik, bruto



//kwh ( bruto) b.Bahanbakar minyakspesifik,neto //kWh (neto) c.Bahan bakar gas spesifik



sFC:AAScfft# Bru/kwh dimana :



MSCF Qr HV LHV HHV kWhs kWhrs Mr .



Catatan:



: Seribu "StandardCubicFeet" : Jumlahbahanbakar yangdip$ai dalamliter : HeatingValue dalamBTU/ft' : Nilai kalor bawahbahanbakaryangdigunakan,dalamkJ/kg atau kcaVkg. : Nilai kalor atasbahanbakar yangdigunakan,dalam Wkgatau kcal/kg. : Jumlahkwh yangdibangkitkangenerator : JumlahkWh yangdibutuhkanuntuk pemakaiansendiri. : Beratbahanbakarselamapengujian(kg).



= 0.2388 kcal = 0,948 BTU = 0,00027 kWh kWh : 4,187W I kcal = 0,001163 l kwh = 859,845kcal (IEC 461962) 1 k g = 2.205 lb



1kJ



Pasal Delapan



PERSONALIA



19. Pengertian 19.1 Pendidikan adalah usahayangbertujuan meningkatkan pengetahuandan keterampilan kepada seseorang agar mampu melaksanakantugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.



SPLN 80 : 1989 L9.2 Seseorangyang diberi tugasdan tane€Engjawab harusmendapatkanpendidikan dan latihan terlebih dahulu dalam suatu program latihan yang materinyadisusundan disesuaikandengantugasyang akan diberikan kepadanya. L9.3 Tugaspengoperasiandan pemeliharaanPLTG sequa fungsionalharusdapatdilaksanakandan tercakup oleh sebutanjabatan(iob title) yangada dalamstrukturorganisasiPLTG. L9.4Sebutanjabatanmenunjukanjenjangkarier yangjelasdan terarahbagi petugaspelaksanayangmenangani pengoperasiandan pemeliharaanPLTG. 19.5Materi programlatihandisusunberdasarkankebutuhanuntuk mendapatkantingkat kemampuanyang bakubagisetiapsebutanjabatan.Dengan tingkatkemampuanyangbakutersebut,makauntukmenangani masing-masing PLTG hanya diperlukan pengakraban(familiarization) instalasiperalatandan petunjuknya (instructionmanual).



20. SebutanJabatan 20.1.Sebutanjabatanadalahunsurformasipegawaiyangpalingmendasar(elementer)didalamorganisasidan berlakubagisemuabentukstrukturorganisasi. 20.2 Sebutanjabatan yang diperlukanbagi karier petugasuntuk pengoperasiandan pemeliharaandalam organisasiPLTG adalahsebagaiberikut: a. Petugaspengoperasian - Kepalaoperator - Operator b. Petugaspemeliharaan - Montir (teknisipemeliharaan) - Mekanik mesin - Mekanik listrik - Mekanikinstrument - Pembantumekanik 20.3 Seorangoperatormaksimummengoperasikan 2 (dua) unit pLTG. 20.4 Seorangmontir (teknisi pemeliharaan)maksimummembawahi3 (tiga) mekanik,dan bila diperlukan seorangmekanikdibantuoleh seorangpembantumekanik. 20.5Seorangmontir maksimummelayanipemeliharaan L (satu)unit PLTG.



2L. Program t atihan 21.1 Materi program latihan disusun untuk masing-masingsebutan jabatan, dengan tujuan mendapatkan kemampuan yang baku dari penyandangsebutanjabatan tersebut. 21.2 Sebutanjabatan diberikan kepada personel yang telah menyelesaikanprogram latihan yang sesuaidan mendapat sertifikat lulus



13.



SPLN 80 : 1989



Pasal Sembilan



PENUTUP



Penutup Standarini memberikanpedomandan petunjuk operasisertahal yangberkaitandenganoperasisecara garis besar.Pedomanoperasi dan pemeliharaan secararinci harus tercantum pada buku petunjuk operasi dan pemeliharaanyangdikeluarkanoleh pabrikan.



SPLN 80 : 1989 LAMPIRAN:



ANGKA PATOKAN FAKTOR PENGUSAHAANPLTG



POI-A PENGUSAI{AAN



BEBAN DASAR BEBAN SEMI DASAR



BEBAN PUNCAK



CADANGAN



SATUAN



DARURAT



1



Jam Operasi (H)



2



Bahan Bakar



3



Faktor Keluaran



60003H33760



2m0slkl6000



s003H70



6L -70



53-61



50



16-50



3-16



S3



7o



85



85



85



85



Vo



(oF) 4



Faktor Kapasitas (CF)



5



Faktor ketersediaan



(oAF) 6



Faktorjampelayan-



1002 SFa68,4



22,8\SF\68,4



5,73SF322,8



sF