SPM Southwest Kelompok 3 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SISTEM PENGENDALIAN MANAGEMENT SOUTHWEST AIRLINES CORPORATION



Disusun Oleh :



Fachrur Reiza Rizky Ramadhan ( 14 ) Jane Anita ( 21 ) Nathania Rebecca Yakub ( 34 ) Veranita Indriani ( 44 )



JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TRISAKTI SENTUL CITY 2019



I. Latar Belakang Southwest Airlines Corporation memulai pelayanan jasa transportasinya pada pertengahan tahun 1971, dengan hanya berbekal 3 pesawat Boeing 737 aircraft yang melayani penerbangan dari 3 kota yang ada di Texas, Dallas, dan San Antonio. Awal mula terbentuknya bisnis Southwest ini didasari dengan kebutuhan perusahaan-perusahaan di daerah Texas yang tidak puas dengan transportasi yang mereka gunakan saat itu.



Didirikan oleh Rollin King dengan Herb Keller, Southwest mengimplementasikan strategi bisnis untuk menyediakan maskapai penerbangan domestik bertarif rendah namun tetap memperhatikan tingkat kepuasan pelanggannya. Di tahun 2004, Southwest sudah memiliki armada sebanyak 417 buah Boeing 737 Jets dan menyediakan jasa penerbangan ke lebih dari 60 bandara di 31 negara bagian yang ada di Amerika Serikat.



Southwest merupakan perusahaan yang memiliki struktur biaya yang paling rendah dibandingkan pesaingnya yang ada di industri maskapai penerbangan dan tetap konsisten untuk menawarkan tarif yang sederhana dan murah untuk pelanggannya. Hal ini mendorong Southwest untuk berkembang dengan cepat, di tahun 2004, Southwest telah memiliki 31.000 karyawan dan berhasil menghasilkan total pendapatan sebesar $ 6.5 miliar.



Keberhasilan Southwest ini membuat perusahaannya sering memperoleh penghargaan baik dari majalah-majalah bisnis maupun dari perusahaan pemeringkat. Di tahun 2005, Southwest selama 9 tahun berturut-turut mendapatkan penghargaan dari majalah Fortune dengan predikat perusahaan penerbangan yang paling dikagumi di dunia maupun di semua industri. Selain itu, Southwest juga mendapatkan penghargaan “The American Customer Satisfaction Index (ASCI)” telah mencatatkan bahwa Southwest Airline sebagai perusahaan yang memiliki tingkat kepuasan yang tertinggi dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain.



II. Identifikasi Masalah 1. Apakah strategi yang digunakan oleh Southwest? Apakah dasar yang digunakan Southwest dalam membangun keunggulan kompetitif? 2. Bagaimanakah peran sistem pengendalian Southwest dalam menerapkan strategi perusahaan?



III. Pembahasan Sebelum mengidentifikasi strategi yang digunakan oleh Southwest Airlines, diperlukan analisis terhadap core competencies dan opportunities yang dimiliki oleh Southwest Airlines, dengan cara melakukan analisis SWOT. Berikut analisis SWOT pada Southwest Airlines :



1.



Strength (Kekuatan) • Southwest Airlines memiliki sistem landing dan takeoff yang efisien, dimana proses tersebut hanya membutuhkan waktu



sekitar 20-25 menit, sebagai



perbandingan dengan United Airlines membutuhkan waktu sekitar 35 menit. • Southwest juga berhasil menerapkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan minyak, sehingga dapat menghemat biaya bahan bakar sebesar $455 juta. • Karyawan Southwest Airlines memiliki motivasi yang tinggi, pekerja yang produktif, dan terkenal dengan keramahannya. • Tempat kerja Southwest dirancang senyaman mungkin untuk para karyawannya. 2.



Weakness (kelemahan) • Southwest Airlines hanya melayani penerbangan jarak pendek yaitu di benua Amerika dan belum ada penerbangan jarak jauh untuk penerbangan Internasional. • Meningkatnya risiko terjadinya kecelakaan dan membahayakan keselamatan karyawan karena tidak ada pembatasan jam terbang untuk pilot dalam Southwest Airlines.



3.



Opportunities (Peluang) • Southwest mampu untuk menerapkan perencanaannya dengan tepat dalam rangka meningkatkan pelayanannya. • Southwest mampu untuk mengembangkan pelayanannya hingga ke berbagai negara



4.



Threats (Ancaman) • Perkembangan teknologi dan pertumbuhan dari pesaing-pesaing baru yang sangat pesat akan menjadi sesuatu yang buruk bagi Southwest Airlines. •



Faktor-faktor eksternal seperti cuaca dapat menjadi penghambat bagi perusahaan seperti ditundanya penerbangan yang dapat menyebabkan kerugian pada perusahaan dan ketidakpuasan pelanggan.



Di dalam organisasi, strategi dibagi menjadi 2 level yaitu corporate level dan business unit level. Corporate level (tingkat korporat) mengacu mengenai keberadaan perusahaan di tengah-tengah bauran bisnis yang tepat. Oleh karena itu, strategi korporat lebih berkenaan dengan pertanyaan “dimana sebaiknya perusahaan bersaing.” Permasalahan utama yang ada pada strategi tingkat korporat adalah mengenai definisi bisnis dimana perusahaan akan berpartisipasi dan penugasan sumber daya antar bisnis-bisnis tersebut. Sedangkan untuk business unit level (tingkat unit bisnis), mengacu mengenai tindakan untuk melakukan penyebaran sumber daya dengan tepat. Ada 2 aspek yang saling berkaitan dalam tingkat unit bisnis yaitu misi (tujuan yang ingin dicapai perusahaan) dan keunggulan kompetitif perusahaan (cara atau strategi yang digunakan untuk mencapai misi perusahaan). Adapun misi dari strategi unit bisnis yaitu build/bangun (meningkatkan pangsa pasar, meskipun harus mengorbankan aliran kas / earning jangka pendek), hold/pertahankan (melindungi pangsa pasar unit bisnis & posisi kompetitifnya), harvest/panen (memaksimalkan earning jangka pendek & aliran kas walaupun harus mengorbankan pangsa pasar), dan divest/divestasi (apakah akan mundur dari bisnis baik lewat likuidasi atau penjualan segera). Southwest Airlines tidak bisa dikategorikan ke salah satu dari keempat misi tersebut karena Southwest Airlines termasuk ke dalam single industry, perusahaan yang hanya bergerak di dalam 1 industri. Keempat misi tersebut menjelaskan pada tingkat mana sebuah unit bisnis beroperasi dan bagaimana mengalokasikan sumber dana ke bisnis unit lain yang membutuhkan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Southwest Airlines hanya bergerak pada satu bidang saja (penerbangan), sehingga unit bisnis yang bergerak pada satu bidang saja tidak bisa dikategorikan ke dalam misi perusahaan.



1. Strategi Perusahaan Beberapa strategi yang diimplementasikan oleh Southwest untuk membangun keunggulan kompetitifnya, diantaranya adalah sebagai berikut :



A. Strategi Tiket Online Sekitar 60% dari pendapatan penumpang Southwest dihasilkan oleh pemesanan online



melalui



website



southwest.com.



PhoCusWright



melaporkan



bahwa



southwest.com merupakan situs web maskapai penerbangan nomor satu menurut pendapatan dan Nielsen / Net Rating mengidentifikasi web tersebut sebagai situs maskapai terbesar dalam hal pengunjung unik.



B. Biaya Penerbangan Rendah karena Efisiensi Bahan Bakar Southwest telah berkubu sebagai maskapai penerbangan dengan tarif rendah, kepuasan pelanggan yang tinggi. Southwest memiliki struktur biaya operasi paling rendah di industri penerbangan domestik, dan secara konsisten menawarkan tarif terendah dan paling sederhana. Rute penerbangan Southwest adalah jarak pendek dan jarak menengah, serta point-to-point (Contohnya: Dallas ke Houston, Los Angeles ke Phoenix). Berkaitan dengan biaya operasi, bahan bakar merupakan beban terbesar. Southwest mulai mengelola bahan bakar dengan cara praktek lindung nilai kebutuhan bahan bakar dan minyak sekitar 85% dan sebagai hasilnya dapat menghemat sebesar $455 juta.



C. Memberikan Insentif Southwest adalah perusahaan yang pertama kali memberikan inisiatif untuk melakukan program bagi hasil kepada para pegawainya di tahun 1974 dan kemudian menawarkan program tersebut untuk karyawannya setiap tahun. Melalui program ini, setiap pekerja akan memiliki 10% dari saham perusahaan sehingga para karyawan akan ikut merasa memiliki perusahaan. Hal ini dapat memotivasi para karyawan untuk bekerja secara efektif dan efisien sehingga dapat memajukan perusahaan.



D. Pemilihan Bandara yang Baik Southwest memilih bandara-bandara yang kurang padat dalam melakukan operasinya seperti Baltimore daripada Washington’s Dulles atau Reagan; Manchester, N.H., daripada Boston, Mass. Hal ini dilakukan Southwest untuk mempercepat proses pesawat dari landing sampai take off tanpa harus ikut mengantri dengan penerbangan maskapai lainnya ( biasanya di bandara-bandara yang cukup padat, pesawat harus saling mengantri ketika mau melakukan landing ataupun takeoff ). Waktu yang diperlukan Southwest untuk landing sampai takeoff lagi sekitar 20-25 menit dimana waktu yang diperlukan lebih sedikit dibandingkan dengan United Airlines yang memerlukan waktu sekitar 35 menit. Dengan menerapkan strategi ini, maka Southwest dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan yang lebih untuk pelanggannya.



E. Merekrut Pilot yang Independen Pilot yang bekerja dalam Southwest Airlines adalah pilot yang tidak terikat pada anggota serikat tenaga kerja nasional. Hal ini bertujuan agar Southwest Airlines memiliki pilot yang dapat bekerja secara profesional dan memiliki jam terbang yang lebih tinggi dibandingkan Airlines yang lain.



F. Pemilihan Tempat Duduk dan Penentuan Gaji Awak Pesawat Dalam penerbangan Southwest penumpang tidak boleh memilih tempat duduknya sendiri. Hal ini dilakukan oleh southwest untuk efisiensi, penghematan biaya, dan pemaksimalan kapasitas pesawat dalam sekali penerbangan. Dalam penentuan gaji, Southwest menggunakan perjalanan yang dilayani awak pesawat sebagai dasarnya dimana hal ini adil. Awak pesawat yang melayani perjalanan lebih banyak akan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan awak pesawat yang melayani perjalanan lebih sedikit.



G. Otonomi Lokal Pekerja lain pada Southwest merupakan pekerja nasional (Total serikat pekerja mencapai 81% pada tahun 2005), tetapi kontrak kerja mereka cukup fleksibel untuk memungkinkan mereka masuk membantu di tempat lain yang terlihat membutuhkan bantuan, terlepas dari tugas yang mereka sedang kerjakan. Dari saat sebuah pesawat mendarat hingga siap lepas landas, butuh waktu sekitar 20-25 menit di Southwest, dan membutuhkan satu kru landasan yang terdiri dari 4 orang dan ditambah 2 orang lagi pada pintu gerbang. Sebagai perbandingan, waktu penyelesaian pada United airlines membutuhkan waktu sekitar 35 menit dan membutuhkan kru landasan yang terdiri dari 12 orang ditambah dengan 3 orang pada pintu gerbang. Jadi apabila dibandingkan, kinerja Southwest sangat efisien dibandingkan dengan pesaingnya.



H. Meningkatkan Kepuasan Karyawan Southwest sangat mengapresiasi karyawannya dengan mendukung budaya kerja keras, rasa senang, puas, dan semangat tinggi karyawan sehingga mereka akan benarbenar memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Karyawan juga diberikan pelatihan di University of People. Apabila pelanggan merasa puas, maka mereka akan menggunakan Southwest Airlines lagi sehingga shareholder juga turut senang. Selain itu, dinding Southwest juga dipenuhi dengan foto-foto karyawannya sebagai bentuk



apresiasi terhadap kinerja mereka. Bahkan, ada lebih dari 1.000 pasang karyawan (2.000 karyawan) yang menikah dan bekerja di Southwest Airlines. Hal ini menunjukkan bahwa Southwest Airlines tidak melarang sesama karyawannya menikah. Gaji yang diperoleh dari para pekerja juga merupakan jumlah gaji yang paling tinggi dalam industri jasa penerbangan.



Keunggulan Kompetitif



A. Penerbangan Pendek dengan Frekuensi yang banyak Southwest tidak menggunakan pendekatan “hub-and-spoke” seperti yang digunakan oleh maskapai lain seperti United, American, dan Delta. Pendekatan yang digunakan Southwest adalah penerbangan jarak pendek, penerbangan jarak sedang dan point-topoint (seperti Dallas to Houston, Los-Angeles to Phoenix ). Sebagai hasilnya, penumpang Southwest terbang tanpa berhenti dengan jarak sekitar 758 mil dan lebih mudah dalam menentukan jadwal yang cocok dengannya (karena frekuensi yang banyak).



B. Cost Leadership Southwest telah memiliki predikat sebagai maskapai penerbangan domestik yang memiliki tarif rendah dan memiliki frekuensi penerbangan yang tinggi. Hal ini dikarenakan Southwest telah menerapkan pendekatan “point-to-point”. Selain itu, diketahui bahwa 60% pendapatan yang didapatkan oleh Southwest diperoleh dari pemesanan berbasis on-line via southwest.com. Pemesanan melalui sistem online sengaja dibuat lebih murah dibandingkan cara konvensional untuk menarik lebih banyak konsumen yang menggunakan perangkat mobile untuk memesan tiket penerbangan melalui sistem online. Selain itu, bandara yang digunakan Southwest adalah bandara yang tidak terlalu lama agar dapat menghemat waktu lepas landas. dengan strategi-strategi tersebut, Southwest berhasil menempatkan dirinya lebih baik dibandingkan oleh pesaing-pesaingnya.



C. Meningkatkan Kepuasan Karyawan Pendiri Southwest, Herb Kelleher, sangat berkomitmen pada filosofi mengutamakan karyawan. “Jika mereka bahagia, puas, berdedikasi, dan penuh semangat, mereka



akan menangani pelanggan dengan sangat baik. Ketika pelanggan senang, mereka akan kembali. Dan itu membuat para pemegang saham senang. "



D. Pilot yang tidak terikat serikat tenaga kerja Pilot maskapai lain biasanya dibatasi jam terbangnya dikarenakan peraturan dari serikat tenaga kerja nasional. Pilot dari maskapai Southwest tidak terikat dengan serikat nasional sehingga dapat bekerja dengan jam terbang yang lebih banyak daripada pilot maskapai lain. Hal ini membuat pilot dari Southwest lebih berpengalaman dan profesional karena memiliki jam terbang ekstra. Alhasil, Southwest dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan yang lebih bagi penumpangnya ( seperti landing yang lebih baik )



2. Sistem Pengendalian Southwest Airlines



A. Mendukung Kebijakan Budaya Kerja Southwest sangat mengedepankan budaya kerja keras pada karyawan dimana dalam kontraknya para karyawan diijinkan untuk bekerja secara fleksibel artinya setiap karyawan diijinkan untuk membantu karyawan di bagian lain pada saat sedang mengerjakan pekerjaannya. Hal ini bertujuan agar kepentingan bersama dapat tercapai karena adanya inisiatif sendiri dari karyawan untuk membantu terselesainya pekerjaan. Selain itu, perusahaan



juga memberikan apresiasi atas kerja keras



karyawan melalui program bagi hasil.



B. Merekrut Karyawan Baru Pada tahun 2004, Southwest mempekerjakan 1.706 karyawan baru. Proses perekrutan perusahaan cukup unik, yakni: rekan menyeleksi kandidat dan melakukan wawancara; pilot merekrut pilot, dan penjaga gerbang merekrut penjaga gerbang.



C. Gaya Manajemen Walking Around Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan harus dibarengi dengan pengendalian internal yang baik pula. Oleh karena itu, manajer harus menerapkan gaya manajemen yang sudah menjadi budaya di dalam perusahaan ini. Budaya yang ada diperusahaan ini adalah dengan cara melakukan pengawasan secara berkeliling kantor, selain bertujuan untuk mengawasi pekerjaan para pegawai, hal ini diperlukan juga untuk



menjaga komunikasi para manajer dengan para karyawannya sehingga apabila karyawan menemukan kesulitan dalam bagaimana menyelesaikan sesuatu, dia dapat bertanya kepada manajernya untuk menemukan solusi.



IV. Kesimpulan Dari hasil analisis kasus yang telah kita lakukan terhadap perusahaan Southwest, dapat kita simpulkan bahwa Southwest merupakan salah satu perusahaan penerbangan yang sukses dalam menerapkan strategi bisnisnya di Amerika Serikat. Southwest memiliki salah satu rekor pelayanan pelanggan terbaik, perusahaan ini juga memiliki penerapan strategi yang berbeda dari para pesaingnya; rute penerbangan yang dijalankan Southwest adalah jarak pendek atau menengah (point-to-point), tidak dapat memilih tempat duduk sehingga maskapai dapat memaksimalkan kapasitasnya, menggunakan bandara yang kurang padat, dapat melakukan reservasi online pada situs web southwest.com, proses penyaringan dan perekrutan dilakukan oleh orang yang mengerti masalah di lapangan, pilot tidak berasal dari serikat tenaga kerja sehingga pilot yang mereka miliki akan lebih bersikap independen dan pekerja-pekerja fleksibel terhadap tugas serta situasi. Sementara itu, pembentukan budaya yang mengedepankan kepuasan karyawan juga memberikan dampak positif yaitu turnover karyawan yang rendah sehingga mengakibatkan biaya tenaga kerja yang rendah ( seperti biaya pelatihan ) dan apabila karyawan puas, maka karyawan dapat melayani pelanggan dengan sangat baik yang mengakibatkan pelanggan senang dan akan kembali lagi. Waktu penerbangan Southwest Airlines juga singkat dan komplain dari pelanggan juga sedikit dibandingkan dengan para kompetitornya. Dengan budaya tersebut, maka Southwest berharap karyawan akan merasa puas dan bahagia bekerja untuk perusahaan.