21 0 54 KB
SUNTIK KB
SPO
1 .
Pengertian
2 .
Tujuan
3 .
Kebijakan
4 .
Referensi
5 .
Prosedur
No. Dokumen
:
No. Revisi
:
0
Pembuat SPO
:
K. KIA
Tanggal Terbit
:
2 Januari 2015
Unit Pemeriksa
:
POKJA II
Halaman
:
1/2
Kontrasepsi suntikan progestin adalah mencegah terjadinya kehamilan dengan cara disuntik intra muskuler yang berdaya kerja 3 bulan dan tidak membutuhkan pemakaian setiap hari atau setiap akan mengandung hormon progesteron dan tidak mengganggu produksi ASI. Mencegah kehamilan selama 3 bulan yang digunakan untuk menunda kehamilan, menjaga jarak kehamilan.
1. 2. 3. 4.
Undang Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009. Kepmenkes RI No. 279/Menkes/SK/IV/2006. Permenkes RI No. 269/Menkes/Per/III/2008 Permenkes RI Nomor HK 02.02/Menkes/0680/1/2010.
a. Persiapan Bahan dan Alat :
Spuilt disposibel Bak instrument Kartu obat/buku obat Bengkok Kapas/ kasa antiseptic Obat dalam vial Baskom berisi larutan klorin 0,5% Tempat sampah medis Handuk/lap tangan sekali pakai
Prosedur : 1. Melakukan informed consent sebelum melakukan tindakan. Sapa pasien dengan ramah dan beritahukan tujuan pemeriksaan. 2. Menyiapkan alat dan bahan secara berurutan, alat dan bahan disusun sesuai tahapan penggunaan. 3. Mengatur posisi pasien. Privacy pasien dijaga dan pasien ditempatkan senyaman mungkin. 4. Mencuci tangan dengan sabun cair dan air mengalir, melepaskan semua perhiasan sebelum mencuci tangan dan dilakukan sebersih mungkin termasuk di bagian sela-sela jari. 5. Mejelaskan kepada pasieb tentang prosedur yang akan dilakukan. 6. Ambil spuilt isi dengan obat yang akan disuntikan. Buka dan buang tutup kaleng pada vial. Buka bungkus spuilt. Jika jarum ke suntik terpisah gabungkan jarum dengan pipa suntik. Balikan vial dengan mulut kebawah. Masukkan cairan suntik ke dalam spuilt, masukan semua obat ke dalam spuilt. Jika spuilt terisi semua, keluarkan udara dari pipa suntik, jangan sampai terdapat udara dalam pipa spuilt pada saat penyuntikan. 7. Atur posisi klien untuk penyuntikan obat, klien bias duduk dan berbaring. 8. Bersihkan tempat yang akan disuntik dengan kapas alcohol atau air steril. 9. Suntikan jarum di daerah penyuntikan dengan arah tegak lurus hingga mencapai daerah otot. Apabila daerah penyuntikan terlalu dangkal maka penyerapan obat akan lambat dan
tidak bekerja segera dan efektif. 2/2 10. Sebelum penyuntikan obat, perlahan-lahan tarik sedikit pompa, bila ada darah masuk ke dalam pipa suntik, tarik keluar jarum dan suntikkan di tempat lain/bagian otot didekatnya. 11. Lakukan kembali aspirasi. 12. Angkat keluar jarum suntik dan bersihkan kulit sekali lagi dengan kapas alcohol. 13. Membuang spuilt yang telah dipakai ke tempat sampah khusus. 14. Mencuci tangan dengan sabun. 15. Menulis di buku catatan mengenai tindakan yang telah dilakukan dan merencanakan tanggal penyuntikan berikutnya
6 .
Unit Terkait
7 .
Dokumen Terkait
1.