Spry-Advace Training For Berau [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

SPRY SCHEDULER – Advance Training



Presented by Mitrais



MATERIAL – ADVANCE TOOLS 1. Preschedule Calculator 2. Inventory Constraint 3. PAF NAF Management 4. Haulage by vector 5. Spreadsheet Report Customization



1. Preschedule Calculator Merupakan menu yang digunakan untuk melakukan update/pemotongan topografi surface berdasarkan progress pada tiap periode tertentu seperti misalnya perbulan, pertahun, dll. Langkah-langkah update topografi surface pada Spry adalah sebagai berikut: 1. Membuat field preschedule calculator pada setup field disetiap data yang ada.



Lanjutan 2. Membuat field initial state field pada setup field:



Lanjutan 3. Lakukan proses pencocokan pada proses produktif seperti dibawah ini:



4. Import triangulasi dari topo update kedalam SPRY:



Lanjutan 5. Kemudian masuk ke setting – initial state dan lakukan setup seperti dibawah:



Lanjutan 6. Kemudian kembali ke setting –initial state dan pilih apply now. Pastikan pada path initial statenya sudah tercentang semua blok sudah terproses.



Lanjutan 7.



Lakukan run scheduling dan reload solid untuk melihat hasilnya



2. Inventory Constraint Merupakan menu yang digunakan untuk menunjukan proses alur dari coal mining dan coal processing dimana menu ini akan membantu user untuk menentukan kapasitas ROM, crusher, ataupun sequence dari coal mining dari aktifitas penambangan.



Ada dua tipe inventori constraint yaitu: 1. “Adding” dengan tipe Source constraint



dan “Removing” dengan tipe Source



constraint 2. “Adding” dengan tipe Destination constraint dan “Removing” dengan tipe source constraint



Lanjutan Inventory Constraint Conditions 2



1



Condition when the stockpile/inventory start in the first of particular time. It still has remain stock from previous period. Adding process (coal mining) and removing process (coal processing) is not constrained



Condition when at any particular time the stockpile reach the maximum size, the adding process ( coal mining) will be constrained



3



4



Condition when the stockpile/inventory maximum size has been increased based on the current date. Adding process (coal mining) and removing process (coal processing) is not constrained



Condition when at any particular time the stockpile is empty, the removing process (coal processing) will be constrained



Lanjutan Langkah-langkah constraint: 1.



menggunakan



inventory



Membuat setup level untuk area stockpile dan setup field untuk stockpile



Lanjutan 2. Buka sourceConstraint table, kemudian isi didalam field stockpile jumlah keseluruhan Inventory Setup tonase batubara yang ada dalam project schedulling



Lanjutan Lakukan setup proses untuk proses coal proses dan setup satu alat untuk coal Inventory Constraint Setup processing unitnya.



3.



Lanjutan Lakukan setup proses untuk proses coal proses dan setup satu alat untuk coal Inventory Constraint Result processing unitnya.



3.



a. Menggunakan tipe adding Source constraint dan tipe removing source constraint



Lanjutan Inventory Result Parameter yang Constraint harus ditentukan adalah sebagai berikut: 1. hourly rate dari alat coal processing unitnya 2. Kapasitas maksimal stockpile 3. Target akhir dari coal processing proses harus mengikuti target coal mining.



Produksi original tanpa inventory constraint



Lanjutan Inventory Constraint Result Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0 – dengan hourly rate alat 100 tons/hr



Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0- dengan hourly rate alat 800 tons/hr



Lanjutan Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0- dengan hourly rate alat Inventory Constraint Result 800 tons/hr



Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0 – dengan hourly rate alat 100 tons/hr



Lanjutan Inventory Result b. MenggunakanConstraint tipe adding destination constraint dan tipe removing source constraint



Produksi original tanpa constraint



Lanjutan Inventory Constraint Result Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0 – dengan hourly rate alat 100 tons/hr



Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0- dengan hourly rate alat 800 tons/hr



Lanjutan Inventory Constraint Result Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0 – dengan hourly rate alat 100 tons/hr



Lanjutan Inventory Constraint Result Hasil dengan inventory maksimum 10,000 dan nilai awal 0- dengan hourly rate alat 800 tons/hr



3. Haulage Using Vector What Vector? “Look toIsyour left and walk 5m. Look to your right and walk until you reach the wall. Climb the ladder and touch the roof” – aturan dasar untuk memulai vector. Vectors Properties : a. Starting Point



b. Direction



Starting point dibuat dari langkah paling awal dimana untuk setiap haulage rule memerlukan langkah pertama berupa sebuah poin



c. Magnitude (distance) Arah dari vector dikontrol dengan bearing, grade, koordinat dan Batasan garis



Jarak merupakan perpotongan dengan sesuatu dimana akan difokuskan pada satu titik ataupun garis.



Lanjutan



Bearing to 97°



Grade 2%



Lanjutan Vector Intersection bisa berupa: a. Distance b. Z level c. Line (To Points) d. Line ( Point and bearing) 200 m



Acuan elevasi



Lanjutan



Z source vector



Z source line



Lanjutan



Point 1



Point 2



Z source vector



Z source line



Lanjutan



Point



Z source vector



Z source line



Lanjutan Vector Setup For Special Condition 1. Setup faktor 50% Vektor jarak akan diaplikasikan setengah dari angka yang ditetapkan 2. Limit maximum length akan membatasi panjang vektor 3. Minimum Z level source adalah minimum elevasi dari vektor yang dibuat 4. Maximum Z level source adalah maksimum elevasi dari vektor yang dibuat



4. PAF NAF MANAGEMENT • Adanya potensi material pembentuk asam (PAF) di area penambangan membutuhkan penanganan khusus sesuai dengan aturan dari pemerintah. • Sistem penanganan material PAF dititik beratkan pada area disposal dimana dibutuhkan metode kapsul untuk mengcover material PAF dengan material NAF (material yang tidak berpotensi membentuk asam)



Lanjutan Langkah – langkah untuk melakukan setup PAF NAF pada SPRY Scheduler: • Lakukan setup field dengan menyesuaikan kebutuhan untuk material PAF dan NAF, contohnya seperti berikut:



Lanjutan Data yang akan terbentuk adalah sebagai berikut:



Lanjutan • Pilih menu Processes dan lakukan setup proses yang mendeskripsikan material PAF dan NAF yang sudah tersimpan didalam database.



• Pilih menu Equipment dan lakukan setup equipment. Setup equipment untuk area source path dilakukan sama dengan setup scheduling standar.



Lanjutan • Siapkan area dumping untuk area PAF dan NAF. Untuk material PAF biasanya diletakan dibawah dan NAF diletakan diatas menutupi material PAF dengan bentuk seperti kapsul. Untuk mendukung hal itu diperlukan setup database tabel destination yang sesuai dengan masing-masing material tersebut.



Lanjutan • Lakukan setup destination path dengan seksama dan pastikan posisi dumping material PAF dan NAF sesuai dengan disposal yang disiapkan. Contoh destination path untuk alokasi dumping material NAF



Lanjutan • Tambahkan dependencies pendukung untuk masingmasing area pit dan disposal untuk mengatur sequence dalam pit dan disposalnya seperti contoh berikut.



Lanjutan • Atur pewarnaan disposal dengan menggunakan menu destination custom color set agar simulasi penimbunan material PAF dan NAF dapat lebih mudah dilihat dengan animasi.



Lanjutan • Berikut adalah hasil dari proses simulasi penambangan dan penimbunan material PAF dan NAF didalam SPRY.



5. SPREADSHEET REPORT CUSTUMIZE