6 0 1 MB
STABILITAS SUDUT ROTOR
3. STABILITAS TRANSIEN (SUDUT ROTOR) 3.1 Pengantar Stabilitas Sudut Rotor Stabilitas Transien adalah kemampuan dari suatu sistem tenaga untuk menjaga sinkronisasi ketika terganggu dari suatu gangguan transien yang besar, yang terdiri dari: -
Gangguan pada penghantar, trafo dan bus Trip pembangkitan Lepasnya beban
Dampak dari gangguan ini menyebabkan penyimpangan dari sudut rotor generator yang sangat dipengaruhi oleh hubungan antar daya output dan sudut rotor yang sifatnya non-linier.
3.1.1 Penyederhanaan Model dari Transient Stability Untuk perhitungan stabilitas transien dasar menggunakan suatu sistem dan model sederhana seperti pada gambar ....
Gambar. Sistem generator tunggal β infinite bus
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
1
STABILITAS SUDUT ROTOR
Gambar..: Jaringan ekivalen
Gambar..: Reduksi jaringan ekivalen Gambar ...: Representasi sistem dengan generator direpresentasikan oleh model klasik Daya output elektrikal generator adalah sebagai berikut:
ππ =
πΈ β² πΈπ΅ π πππΏ = ππππ₯ π πππΏ ππ
Asumsi resistansi stator diabaikan, sehingga ππ merepresentasikan daya air-gap yang diasumsikan sama dengan daya terminal.
3.1.2 Hubungan antara Daya-Sudut Kurva hubungan daya dan sudut rotor, dengan persamaan diatas dapat digambarkan sebagai berikut:
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
2
STABILITAS SUDUT ROTOR
Gambar ..: Kurva hubungan antara daya dan sudut rotor Kurva 1 merepresentasikan penghantar dengan 2 transmisi, dimana pada titik βaβ (π0 = ππ ). Kurva 2 merepresentasikan penghantar dengan satu transmisi tidak beroperasi sehingga impedansi jaringan ππ berubah (menjadi lebih besar), sehingga ππππ₯ kurva 2 lebih rendah dari kurva 1, dimana π0 = ππ beroperasi pada titik βbβ.
2.2.3 Respon Sistem Terhadap Gangguan Hubung Singkat a. Kondisi Stabil terhadap Gangguan Hubung Singkat Berikut adalah respon sistem terhadap waktu penormalan pada t-cl tertentu untuk kasus stabil.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
3
STABILITAS SUDUT ROTOR
Gambar ..: Kurva hubungan antara daya dan sudut rotor Kronologis gangguan adalah sebagai berikut: a. Pra gangguan ο·
Kedua transmisi beroperasi, sehingga ππ = ππ , πΏ = πΏ0
ο·
Beroperasi pada titik βaβ
b. Pada saat gangguan ο·
Pada saat gangguan, daya output ππ akan turun karena hubung singkat, sehingga titik operasi bergerak dari βaβ ke βb.
ο·
Inersia pembangkit menahan πΏ untuk berubah secara instan
ο·
ππ > ππ , sehingga rotor akan diakselerasi ke titik operasi c
c. Paska gangguan
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
4
STABILITAS SUDUT ROTOR
ο·
Pada saat penghantar yang terganggu ditripkan, titik operasi bergerak ke titik βdβ.
ο·
ππ > ππ , sehinga percepatan rotor turun
ο·
Kecepatan rotor ππ > π0 , sehingga πΏ meningkat
ο·
Titik operasi bergerak dari titik βdβ ke titik βeβ sehingga luas π΄1 > π΄2 .
ο·
Pada titik operasi e, kecepatan rotor ππ > π0 dan πΏ = πΏπ
ο·
ππ > ππ , sehingga percepatan rotor ππ diperlambat dan kecepatan sudut rotor ππ menujuπ0
ο·
Sudut rotor menurun dan titik operasi bergerak kembali dari titik βeβ ke βdβ.
ο·
Tanpa damping, rotor akan terus berisolasi.
b. Kondisi Tidak Stabi lterhadap Gangguan Hubung Singkat
Gambar ..: Kurva hubungan antara daya dan sudut rotor Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
5
STABILITAS SUDUT ROTOR
Pada kondisi tidak stabil luas area π΄2 yang diatas ππ kurang dari luas area π΄1 . Pada saat titik operasi mencapai βeβ, energi kinetik yang diperoleh pada saat periode akselerasi tidak cukup untuk bertambah, sehingga kecepatan sudut rotor masih diatas π0 dan πΏ bertambah secara kontinu. Disebelah kanan titik βeβ,ππ < ππ sudut rotor akan dipercepat lagi, kecepatan rotor dan sudut rotor meningkat akan menyebabkan hilang sinkron (loss of synchronism).
3.2. Praktikum Stabilitas Transien (Sudut Rotor) Pada program Digsilent Powerfactory, simulasi transien dapat dievaluasi menggunakan kurva P- Ξ΄.
3.2.1 Menginput parameter dinamik di komponen tenaga listrik Untuk studi stabilitas transien parameter dinamik yang harus diisi pada generator adalah sebagai berikut: 1. Data dasar (basic data) generator. 2. Data sistem eksitasi. 3. Data sistem governor. Berikut adalah langkah-langkah untuk memasukkan parameter dinamik pada generator, adalah sebagai berikut: 1. Data dasar (basic data) generator dapat diisikan pada library generator pada sheet RMS-Simulation.
2. Data sistem eksitasi dapat dilakukan dengan klik kanan pada generator yang akan di set AVR nya, define > Automatic Voltage Regulator (AVR)
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
6
STABILITAS SUDUT ROTOR
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
7
STABILITAS SUDUT ROTOR
3. Kemudian pilih tipe AVR dapat dipilih pada Database \ Library \ Models (old version) \ IEEE \ Models 4. Input data parameter AVR pada kolom dibawah ini
5. Tipe frame yang akan kita tentukan dapat dipilih pada Database \ Library \ Models (old version) \ IEEE \ Frames \ IEEE-SYM Frame 6. Setelah seting Sistem Eksistasi / AVR kemudian, data governor dapat dilakukan dengan klik kanan pada generator yang akan di set governor nya, define > Governor and Turbine
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
8
STABILITAS SUDUT ROTOR
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
9
STABILITAS SUDUT ROTOR
7. Kemudian pilih tipe governor dapat dipilih pada Database \ Library \ Models (old version) \ IEEE \ Models 8. Input data parameter governor pada kolom dibawah ini
9. AVR dan Governor yang sudah terpasang pada frame adalah sebagai berikut
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
10
STABILITAS SUDUT ROTOR
3.2.2 Menentukan skenario gangguan Beberapa skenario gangguan yang dapat dilakukan untuk mengevaluasi stabilitas transien pada suatu sistem dapat dilakukan sebagai berikut: 1. Simulasi respon pembangkit terhadap gangguan pada sistem sederhana. 2. Simulasi respon pembangkit terhadap gangguan pada sistem 9 bus.
3.2.3 Membuat dan menjalankan kurva P- Ξ΄ Untuk membuat kurva P- Ξ΄ pada program Digsilent Powerfactory, berikut langkah-langkahnya. 1. Set skenario gangguan pada transmisi, klik kanan pada jaringan Defineο Short circuit event
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
11
STABILITAS SUDUT ROTOR
2. Set tipe gangguan pada transmisi, baik waktu (Execution Time) dan jenis gangguan (Fault Type)
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
12
STABILITAS SUDUT ROTOR
3. Set pembukaan PMT pada jaringan setelah terjadi gangguan, klik kanan Defineο Switch Event
4. Set waktu pembukaan PMT transmisi (Execution Time) dan perintah pada PMT (Breaker or Element Action)
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
13
STABILITAS SUDUT ROTOR
5. Semua event dapat dilihat dan diedit pada
6.
(Edit simulation events)
Setelah skenario gangguan telah diset, selanjutnya menampilkan parameter yang akan ditampilkan, dalam hal ini adalah parameter generator P (daya) dan Ξ΄ (sudut rotor).
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
14
STABILITAS SUDUT ROTOR
7. Parameter dapat ditampilkan dengan klik
(Edit result variables)
8. Insert sheet gambar untuk menampilkan kurva / grafik, dengan klik kanan pada sheet, Insert Pageο Create New Page
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
15
STABILITAS SUDUT ROTOR
9. Pilih Newο Virtual Instrument Panelο Execute
10. Untuk Kurva P- Ξ΄, maka pilih Create VIο X-Y Plot
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
16
STABILITAS SUDUT ROTOR
11. Pilih parameter yang akan ditampilkan dengan klik kanan pada grafik, kemudian isikan dengan parameter yang telah kita tentukan.
12. Kemudian jalan simulasi transien, dengan urutan klik
(Calculate initial conditions)
dan (Start simulation) 13. Setelah run program Kurva P- Ξ΄ dapat ditampilkan
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
17
STABILITAS SUDUT ROTOR
3.2.4 Penentuan Critical Fault Clearing Time Untuk membuat fault clearing time pada secara manual adalah sebagai berikut:
1. Untuk Kurva P- Ξ΄ yang masih pada kondisi stabil dapat dilihat pada Kurva P- Ξ΄ seperti yang diatas.
2. Untuk mendapatkan besar fault clearing time adalah dengan memperbesar jarak waktu antara gangguan dan pelepasan PMT secara bertahap sampai diperoleh Kurva P- Ξ΄ yang tidak stabil.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
18
STABILITAS SUDUT ROTOR
3.3. Studi Kasus Untuk studi kasus akan menggunakan sistem 9 busbar yang akan dievaluasi kestabilannya dengan fault clearing tertentu. 1. Berikut adalah sistem 9 busbar yang akan dievaluasi kestabilannya untuk setiap gangguan pada tiap penghantar.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
19
STABILITAS SUDUT ROTOR
2. Set ganguan 3 fasa pada transmisi pada penghantar Line 7-6. 3. Set waktu pelepasan PMT pada pada penghantar Line 7-6. 4. Buat Kurva P- Ξ΄ untuk skenario di atas, kemudian ulangi untuk transmisi yang lain.
Simple, Inspiring, Performing, Phenomenal
20