Standar Kompetensi Flebotomi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

DRAFT STANDAR KOMPETENSI FLEBOTOMI Kode Unit Judul Unit Uraian Unit



: AKA.UJI.047.A : MELAKUKAN PENGAMBILAN DARAH (FLEBOTOMI) : Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan untuk pengambilan darah dari pasien tertentu atau kelompok pasien dan tidak termasuk teknik pengambilan darah yang kompleks.



SUB KOMPETENSI 1. Persiapan pasien



2. Mempersiapkan pengambilan darah



3. Melakukan pengambilan darah



4. Prosedur setelah pengambilan darah



KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Memastikan kesesuaian data pasien dan persiapan yang dilakukan pasien 1.2 Ijin pengambilan darah dimintakan dari pasien yang bersangkutan 1.3 Menempatkan posisi pasien secara nyaman (ergonomis) 1.4 Mengkomunikasikan rencana pengambilan sampel darah dan resiko yang mungkin terjadi kepada pasien 2.1 Menggunakan alat pelindung diri 2.2 Menyiapkan peralatan dan bahan pengambilan darah yang sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta 2.3 Memilih peralatan yang tepat dan tabung penampung darah dan diletakkan secara rapi untuk meyakinkan darah yang ditampung sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta. 3.1 Melakukan pemilihan lokasi pengambilan darah dengan tepat 3.2 Melakukan proses desinfeksi sebelum melakukan pengambilan darah 3.3 Melakukan pemasangan torniquet dengan benar 3.4 Melakukan penusukan terhadap pembuluh darah dengan tepat 3.5 Melakukan pengambilan sampel darah dengan volume yang tepat. 3.6 Melepaskan torniquet 3.7 Memasukkan darah ke tabung yang telah disiapkan sesuai dengan jenis pemeriksaan 3.8 Melakukan homogenisasi sampel sesuai dengan persyaratan 3.9 Menangani dan mengobservasi lokasi pengambilan darah terhadap kemungkinan terjadinya akibat yang tidak diinginkan. 4.1 Memisahkan sampah umum dan dan sampah yang terkontaminasi dan membuang sesuai dengan prosedur pengendalian infeksi (SOP) 4.2 Memberi label pada tabung berisi catatan waktu dan tanggal pengambilan, data rinci pasien dan informasi lain yang dibutuhkan. 4.3 Menyiapkan sampel yang telah dikumpulkan untuk diproses lebih lanjut atau disimpan sesuai dengan kebutuhan jenis pemeriksaan



I. PERSYARATAN / KONDISI UNJUK KERJA Dalam melaksanakan unit kompetensi ini perlu didukung tersedianya : 1. Prosedur Operasional Standar (SOP) untuk pengambilan darah yang berlaku di tempat kerja, meliputi : a. Punksi vena pada orang dewasa, orang tua, anak-anak dan bayi. b. Pengambilan darah kapiler dari orang dewasa, orang tua tetapi tidak termasuk bayi prematur. c. Permintaan pemeriksaan dan beberapa keperluan khusus, misalnya waktu pengambilan, pengaruh obat, permintaan pengambilan darah saat puasa, perlindungan keutuhan spesimen. d. Prosedur penyimpanan spesimen. e. Jaminan kerahasiaan informasi pasien. f. Istilah-istilah medik yang berhubungan dengan pengambilan darah. g. Etika yang berhubungan dengan pengambilan darah.



2. Alat pelindung diri, meliputi : a. Sarung tangan b. Jas laboratorium c. Masker 3. Peralatan yang digunakan untuk pengambilan darah, meliputi : a. Torniquet b. Tabung-tabung pengambilan/penampung sampel darah c. Tabung vakum d. Spuit dan jarum e. Jarum multisampel dan "holder" nya f. Wing infusion set g. Evacuated Blood Collection equipment h. Lancet i. Anestesi lokal/skin krim j. Lap steril k. Wadah untuk menampung benda-benda tajam 4. Keperluan untuk penyimpanan spesimen yang benar, meliputi : a. Penggunaan es/es kering. b. Tempat penyimpanan pada temperatur hangat. c. Pengatur waktu penyimpanan d. Perlindungan dari cahaya. II. ACUAN PENILAIAN 1. Pengetahuan yang dibutuhkan 1.1. Pengetahuan mengenai penganbilan darah sesuai dengan tanggung jawabnya dan pengetahuan untuk merujuk permasalahan ke supervisor. 1.2. Mengikuti ketentuan dan prosedur di tempat kerja termasuk penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan prosedur pengendalian Infeksi. 1.3. Teknik yang benar untuk pengambilan darah punksi vena maupun punksi kapiler. 1.4. Memiliki pengetahuan tentang risiko klinik pada prosedur pengambilan darah. 1.5. Mengatur peralatan dan bahan untuk pengambilan dengan rapi di meja kerja. 1.6. Memiliki teknik pemindahan spesimen untuk menghindari kontaminasi.



1.7. Mendokumentasikan dan menyimpan data dengan benar sesuai prosedur. 1.8. Pengetahuan dasar anatomi dan fisiologi manusia mengenai vaskuler, arterial dan sistem syaraf serta yang berhubungan dengan macam-macam prosedur pengambilan darah maupun tempat/lokasi pengambilan darah. 1.9. Kemampuan untuk menjelaskan penggunaan tabung-tabung pengumpulan darah yang diberi antikoagulan EDTA, Natrium sitrat, Lithium/Natrium heparin, Fluorida oksalat dan separation gel. 1.10. Pengetahuan tentang fungsi jarum dan spuit, torniquet, larutan pembersih swabs serta sistem evakuasi. 1.11. Pengetahuan mengenai faktor-faktor yang bisa berpengaruh pada analisa kimia darah. 1.12. Kemampuan untuk melaksanakan prosedur penyimpanan spesimen. 1.13. Pengetahuan tentang kewajiban menjaga rahasia informasi pasien. 1.14. Pengetahuan istilah-istilah medik yang berhubungan dengan pengambilan darah. 1.15. Pengetahuan tentang etika yang berhubungan dengan pengambilan darah. 2. Persyaratan Dasar 2.1. Kualifikasi pendidikan formal minimal SMK jurusan Analis Kesehatan 2.2. Kesehatan fisik dan mental yang mendukung. 3. Memiliki pengetahuan kerja tentang : 3.1. Memiliki teknik pemindahan spesimen untuk menghindari kontaminasi 3.2. Mendokumentasikan dan menyimpan data dengan benar sesuai prosedur 3.3. Menginterpretasikan permintaan pemeriksaan darah dan beberapa keperluan khusus seperti waktu pengambilan darah yang sesuai, pengaruh obat, jarak waktu pengambilan pada saat puasa, perlindungan keutuhan spesimen. 3.4. Mempunyai keterampilan menentukan lokasi pengambilan dan menggunakan prosedur pengambilan darah yang benar sesuai prosedur ditempat kerja. 3.5. Mendemonstrasikan fungsi jarum dan spuit, torniquet, larutan pembersih dan swabs, sistem evakuasi serta alat-alat lainnya yang disposible. 3.6. Memilih peralatan dan mempersiapkan tabung-tabung pengumpul darah secara spesifik atau secara seri, untuk tes patologi, tidak termasuk pengambilan darah arteri, arterial/venous fsitula atau kegagalan pengambilan darah karena penusukan yang salah 3.7. Pemberian label secara benar pada tabung-tabung pengumpul darah 3.8. Anatomi dan fisiologi yang berhubungan dengan proses pengambilan darah 3.9. Pertolongan pertama yang berhubungan dengan resiko pada pengambilan darah. 3.10. Menggunakan aturan standar dan aturan tambahan 3.11. Mendemonstrasikan prosedur penanganan apabila ada komplikasi punksi vena 3.12. Alat Pelindung Diri (APD) yang berhubungan 4. Aspek kritis kompetensi 4.1 Mengetahui teknik yang benar untuk pengambilan darah punksi vena maupun punksi kapiler. 4.2. Pengetahuan tentang risiko klinik pada prosedur pengambilan darah. 4.3. Pengetahuan yang berkaitan dengan tanggung jawab dan kemampuan untuk merujuk permasalahan ke supervisor.



4.4. Mengikuti ketentuan dan prosedur di institusi laboratorium tempat kerja termasuk Alat Pelindung Diri dan Prosedur Pengendalian Operasi. 4.5. Memiliki kemampuan teknik memindahkan spesimen untuk menghindarkan kontaminasi. 4.6. Kemampuan memilih prosedur dokumentasi dan penyimpanan yang tepat. 5. Metode Penilaian Kompetensi harus didemonstrasikan dalam bentuk kemampuan untuk melakukan prosedur pengambilan darah. Penilaian dilakukan dengan: 5.1. Tanya jawab dan penjelasan dengan diagram. 5.2. Ujian praktek dan tugas-tugas 5.3. Tanya jawab secara verbal, menggunakan sumber : • Praktek nyata atau simulasi lingkungan tempat kerja yang berhubungan dengan komunikasi antara penerima pasien, pengambilan darah, penerima spesimen dan laboratorium. • Menggunakan lengan buatan atau menniqueen yang diperlukan. • Seluruh keperluan peralatan dan tabung pengambilan darah. • Prosedur /manual laboratorium yang dianjurkan di tempat kerja. 5.4. Ujian tertulis termasuk multiple choice 5.5. Komentar klien. 5.6. Recollection rate.