Start-Up & Shut Down Pompa [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Dosen: Ach. Muhib Zainuri, ST., MT.



Kelas



3



Minggu ke-11



POMPA INDUSTRI



Prosedur Start-up dan Shutdown Pompa Abstrak Bagian ini menjelaskan bagaimana prosedur prestart dan start pada pompa.



This course note is prepared by Ach. Muhib Zainuri, ST., MT.



POMPA INDUSTRI



PROSEDUR START-UP DAN SHUTDOWN POMPA UNTUK PEKERJAAN PEMELIHARAAN Shut down pada pompa barangkali merupakan tugas termudah atas pompa. Namun demikian, seperti tugas-tugas yang lain, seseorang harus mengikuti urutan yang benar demi meningkatkan ketahanan pompa dan supaya tempat istalasi pompa tersebut tidak terlalu berserakan.



Keselamatan (Safety) Seperti biasa, pikirkan masak-masak reaksi dari setiap tindakan yang dilakukan setelah menyelesaikan tugas tersebut, buatlah equipment tetap aman. Membiarkan pompa dalam keadaan stand by akan meyakinkan bahwa pompa tersebut siap dipakai dan mengurangi resiko terhadap orang yang kemudian melakukan start up. Aspek keselamatan pada saat start pompa akan dibahas kemudian.



Komunikasi Praktekkan atau biasakan bekerja dengan baik yaitu membangun komunikasi yang baik dengan operator atau orang-orang yang bertanggung jawab atas pompa tersebut. Bersama-sama dengan tim, pompa dapat dimatikan dan dihidupkan dengan gangguan sekecil-kecilnya terhadap proses kerjanya. Beritahukan kepada operator ruang kontrol jika akan mematikan pompa tersebut. Hal ini dapat meningkatkan faktor keselamatan.



Menghentikan dan Membuang Beban Pompa Sebelum pompa sentrifugal dimatikan valve buang harus ditutup dengan cepat dan terkendali. Alasannya: 1.



Untuk mengurangi slap hidrolik.



2.



Menghindari/memperkecil terjadinya kekacauan aliran proses.



Page 2



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



Slap Hidrolik Slap hidrolik dapat terjadi apabila pompa hidrolik dihentikan dengan valve terbuka. Hal ini terutama bisa terjadi bila terdapat perbedaan besar antara tekanan kepala isap (suction head) dan tekanan kepala buang (discharge head). Apabila ketika pompa berhenti, aliran cairan akan berhenti dan non-return valve akan tertutup. Semakin cepat perubahan tekanan terjadi, semakin cepat pula slam pada nonreturn valve menutup. Bisa saja terdengar suara hentakan yang keras karena tertutupnya valve tersebut. Hal ini dapat merusak non-return valve tersebut. Apabila valve buang sedikit terbuka, valve tersebut dapat juga mengalami slap hidrolik. Mungkin timbul pertanyaan, "Mengapa non-return valve terbuka pada pompa yang sedang bekerja dan tertutup jika pompa berhenti?" Bila motor pompa macet, nonreturn valve akan menutup dan mencegah terjadinya arus dari sisi buang yang bertekanan lebih tinggi menuju ke sisi isap yang bertekanan lebih rendah. Arus tersebut harus dihindari karena: 1.



Mencegah pompa dari kemungkinan putaran balik.



2.



Mencegah/memperkecil kekacauan aliran.



Gambar 1. Non return valve dalam posisi tertutup dan terbuka



Ach. Muhib Zainuri



Page 3



POMPA INDUSTRI



Mencegah Kekacauan Aliran Menutup valve buang dengan perlahan akan memberikan kesempatan kepada operator atau valve pengontrol arus untuk menyesuaikan aliran yang berubahubah. Dengan valve buang tertutup, hentikan pompa dari panel start/stop dan perhatikan apakah pompa benar-benar berhenti. Ada dua faktor yang dapat menunda berhentinya pompa walaupun anda sudah mematikannya. Pertama, beberapa pompa memiliki switch penunda waktu yang bekerja secara magnetis. Switch-switch tersebut berfungsi bila pompa berada pada situasi krisis dan menunda matinya pompa antara 3 sampai 5 detik apabila terjadi tegangan jatuh. Bila anda bermaksud mematikan pompa, tombol stop harus ditahan selama tenggang waktu tersebut. Kedua, pada panel start/stop terdapat sekumpulan tombol yang merupakan bagian switch-switch. Mungkin saja tombol start macet ke dalam, sehingga anda tidak dapat menghentikan pompa sampai tombol tersebut bebas lagi.



Mempersiapkan Pompa untuk Maintenance Sebelum dilakukan maintenance terhadap pompa, kita harus yakin bahwa pekerjaan itu dapat dilakukan dengan aman. Pompa tersebut harus: • Nonaktif (terisolasi) total dari proses. • Kosong. • Listrik tidak aktif. • Bebas dari peralatan bantu seperti sistem pendingin air, seal steam. Ketika anda menonaktifkan peralatan tersebut, anda harus ingat bahwa pompa tersebut sudah siap untuk anda atau orang lain kerjakan dengan keselamatan penuh, baik ada anda maupun tidak. Apabila tidak terjamin keselamatan mutlak, bisa saja terjadi kecelakaan atau bahkan kematian. Ketika mempersiapkan pompa untuk kepentingan maintenance, anda perlu memakai pakaian keselamatan yang sesuai termasuk goggle dan sarung tangan keselamatan.



Page 4



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



Urut-urutan pengisolasian adalah sebagai berikut: 1. Non aktifkan pompa dari proses. Tutuplah semua valve, yaitu valve isap dan buang, ventilasi casing, valve saluran warm up dan saluran arus minimum. Anda harus menutup semua valve demi isolasi yang sempurna. 2. Flush pompa - bila mungkin untuk melakukan flush pada pompa. Hal ini perlu dilakukan bila pompa: (a) Terisi oleh bahan-bahan berat (seperti bitumen) yang tidak mau keluar dari casing pompa dengan sendirinya. (b) Terisi oleh bahan-bahan kimia yang memang harus dibersihkan dari system pompa sebelum dilakukan maintenance. 3.



Bebaskan pompa dari tekanan dan keringkan pompa. Anda harus memakai goggle dan sarung tangan keselamatan sebelum melakukan hal ini. (Sarung tangan yang dipakai adalah sarung tangan kulit atau PVC jika pompa mengandung bahan kimia beracun). Pertama-tama, berikan ventilasi pada casing pompa dengan membuka valve pada bagian atas pompa. Pastikan bahwa valve ini mengarah ke tempat yang aman. Biasanya indikator tekanan buang pompa memiliki saluran ventilasi/drazn yang mengarah ke udara yang dapat anda pergunakan untuk keperluan ini. Kemudian, bukalah saluran drain pada casing pompa dan keringkan pompa. Pengeringan tersebut harus diarahkan ke lokasi yang aman dan dilakukan secara terkendali. Perlu diingat bahwa drain valve yang sedikit terhalang dapat tiba-tiba lepas dan menyemprot diri anda. Oleh karena itu jangan lupa memakai goggle dan sarung tangan keselamatan. Coba bandingkan volume cairan yang terbuang dengan volume kapasitas pompa beserta pipa-pipanya. Bila sebagian dari cairan tersebut sudah terbuang, lebarkan bukaan valve dengan tetap mengendalikan proses pengeringan tersebut. Teruskan proses tersebut dan semakin lebarkan drain valve sampai terbuka lebar dengan tetap mengendalikan aliran.



Ach. Muhib Zainuri



Page 5



POMPA INDUSTRI



Suatu saat cairan tidak akan keluar lagi. Bila anda masih belum yakin bahwa pengeringan tersebut sudah sempurna, periksalah apakah valve terhalang atau tertutup. Apabila pompa masih tetap mengeluarkan cairan dalam periode tertentu, periksalah apakah valve-valve isolasi pompa mengalirkan cairan dari aliran balik yang menuju ke pompa. (Jika pompa masih panas, periksalah temperatur valve untuk mengetahui apakah masih ada aliran di sana.) Jika pompa yang anda hadapi adalah pompa untuk LPG, pompa tersebut harus diarahkan ke udara bebas. Pompa ini memiliki saluran yang menuju ke sistem refinery flare. Jika anda ingin menghilangkan tekanan pada pompa ini, hubungkan dengan sistem pembuangan yang sesuai (sistem flare). 4.



Pisahkan semua sistem peralatan bantu dari pompa Pisahkan sistem pendingin air dari pompa. Pisahkan juga rumahan yang menyangga pompa, suplai air pendingin yang menuju ke sistem pendingin (jika ada), saluran air pendingin (jika ada, dan lain-lainnya). Bukalah drain air pendingin pada sisi pompa untuk membuang air pendingin. Periksalah apakah air pendingin tersebut sudah terbuang semuanya. Bebaskan sistem seal flush pompa dari seal/gland pompa. Periksalah apakah aliran dari seal sudah berhenti mengeluarkan cairan.



5.



Cucilah pompa - bila mungkin Mungkin anda perlu mencuci pompa sehingga bebas dari bahan-bahan kimia. Ada dua bahan pembersih yang biasa dipakai pada industri petrokimia. Kedua bahan tersebut adalah 'uap' dan 'gas lembam' seperti nitrogen. Uap air dipakai sebagai bahan pembersih. Uap air terutama digunakan pada produk-produk berat. Uap tidak boleh digunakan untuk produk seperti LPG karena kondensasi uap air akan bercampur dengan gas dan membentuk hidrat yang akan membekukan seal. Dalam hal ini nitrogenlah yang digunakan sebagai bahan pembersih.



Page 6



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



6.



Non aktifkan listrik. Driver pompa harus dilepaskan untuk menghindari kemungkinan start secara tidak sengaja.



7.



Berikan tag pada pompa. Berikan tag pada semua pompa baik yang terbuka ataupun tertutup, dengan tulisan 'Do Not Operate". Valve-valve yang dimaksud adalah: valve isap dan buang, indikator tekanan isap, saluran arus minimum, saluran warm up buang dan indikator tekanan buang, casing pompa, saluran ventilasi dan saluran drain. Pegangan valve juga harus dirantai dan dikunci untuk menghindarkan kemungkinan terbukanya secara tidak sengaja. Tag 'Do Not Operate' harus memuat: (a) Nama dan deskripsi pekerjaan yang sedang dilakukan terhadap pompa tersebut. (b) Tanggal isolasi. (c) Tanda tangan orang yang bertanggung jawab atas isolasi tersebut.



Percobaan Operasi Pompa Setelah Maintenance Keselamatan (Safety) Operator yang mempersiapkan pompa untuk kembali beroperasi setelah maintenance akan menanggung berbagai macam resiko keselamatan. Salah satu resiko yang paling berbahaya adalah emisi hidrokarbon ke udara bebas yang tidak terkendali dari drain valve atau jika bleed valve masih terbuka. Flens yang tidak dikencangkan secara kuat atau bila dipasang dengan gasket yang salah dapat juga menimbulkan bahaya. Keselamatan anda dan orang lain ada di tangan anda. Dengan pemikiran yang teliti, pemeriksaan ulang dan mengikuti prosedur yang benar, sebagian besar kecelakaan dapat dihindari. Sebelum mengoperasikan pompa, periksalah ulang untuk memastikan bahwa bleed valve sudah tertutup rapat. Periksalah kembali sebelum menjalankannya. Tidak adanya cairan yang keluar dari valve ventilasi dan drain valve ketika



Ach. Muhib Zainuri



Page 7



POMPA INDUSTRI



pompa dipancing (prime) bukan merupakan jaminan bahwa valve-valve tersebut sudah tertutup rapat. Beberapa kali terjadi drain valve dibiarkan terbuka dan 'meletus' setelah beberapa saat dicoba. Sebelum mengoperasikan pompa, pastikan bahwa daerah sekitar anda sudah bebas dari kemungkinan terpeleset dan tersangkut. Resiko tersebut dapat saja berasal dari minyak di lantai, mur, baut dan sampah. Anda perlu menjaga kebersihan area tersebut. Anda tidak pernah tahu kapan anda harus mengendalikan pompa secepat-cepatnya dengan tanpa halangan. Pastikan bahwa anda juga memiliki akses ke valve isap dan valve buang secara mudah. Anda mungkin perlu menyingkirkan perancah atau tangga. Semua resiko pompa pada saat ini mulai anda hadapi. Pompa yang di-overhaul atau dibongkar untuk suatu keperluan, fokus pemeriksaan restart akan menjadi lebih besar apabila kita ingin mencegah kerusakan seal dan potensi resiko yang lain. Pakailah goggle pada saat anda melakukan percobaan operasi pompa dan start up. Goggle tersebut dapat menyelamatkan penglihatan anda. Anda harus mengetahui tempat pembilas mata terdekat.



Percobaan Operasi Percobaan operasi pada pompa setelah maintenance dilakukan dengan langkahlangkah berikut: Pastikan bahwa area tersebut aman. Periksalah kelengkapan pompa. Isi dan pancinglah (prime) pompa. Kembalikan peralatan listrik seperti semula. Lakukan pemeriksaan pre start dan coba jalankan pompa. 1.



Pastikan bahwa area sudah aman. Pada semua sisi kerja pada bidang industri, housekeeping yang baik memainkan peran penting dalam keselamatan. Sebelum pompa kembali beroperasi, kita harus memastikan bahwa area sekitar sudah bebas dari segala kotoran atau resiko terpeleset, seberapapun kecilnya. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, akses ke valve-valve yang tidak terhalang



Page 8



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



merupakan hal yang juga penting. Pastikan bahwa anda mengetahui rute untuk melarikan diri bila temyata diperlukan. 2. Periksalah Kelengkapan Pompa Tugas penting dalam percobaan operasi pompa adalah memastikan bahwa pompa tersebut sudah siap untuk dicoba. Gunakan waktu selama beberapa menit saja untuk memeriksa pompa secara menyelumh demi menghindari pekerjaan besar yang melelahkan atau bahkan potensi resiko pada saat berikutnya. Periksalah apakah penutupnya sudah terlepas. Pastikan bahwa flens sudah dipasang serta gasket dan bautnya sudah kencang. Amati rakitan pompa dan periksalah semua stud, valve, gauge saluran warm up, saluran drain dan ventilasi untuk mengetahui apakah sudah terpasang dengan baik. Periksalah kopling dan penutupnya apakah juga sudah terpasang dengan baik. 3. Isi dan Pancinglah (Prime) Pompa Sebelum mengisi dan memancing pompa, tutuplah semua bleed valve dan valve ventilasi. Jika anda sudah yakin bahwa pompa tidak lagi berhubungan dengan udara bebas, isilah pompa dengan cairan secara perlahan melalui saluran warm up. Perlu diingat bahwa jika saluran warm up tidak mengalirkan cairan melalui valve buang, anda perlu membuka valve buang tersebut. Bukalah perlahan drain pada dasar case pompa untuk membuang semua udara dan uap air dari dasar case tersebut. Tutuplah jika sudah ada cairan yang keluar. Bukalah perlahan lobang ventilasi, atau lobang ventilasi di bagian atas yang lain asalkan dapat menjadi lobang ventilasi yang aman. Keluarkan semua udara dan uap air sarnpai tampak cairan, kemudian tutup lagi lobang ventilasi tersebut. Bukalah perlahan bleed gauge untuk mengeluarkan udara dari saluran ini. Tutuplah jika sudah keluar cairan. Selama mengerjakan ini, kenakan goggle anda, lakukanlah dengan perlahan dan tutuplah semua valve setelah memancing. Perhatikan jenis produk yang anda ventilasikan dan arah ventilasi tersebut.



Ach. Muhib Zainuri



Page 9



POMPA INDUSTRI



Jika pompa sudah penuh, periksalah apakah ada kebocoran. Jika anda sudah yakin bahwa pompa dan pipa-pipanya baik dan bebas bocor, lanjutkan dengan memancingnya. Bukalah perlahan valve isap lebarlebar. Jika kita mengisi pompa melalui saluran isap dan bukan saluran warm up, pompa cadangan (jika terpasang) dapat mengalami kavitasi. 4.



Kembalikan Peralatan Listrik Seperti Semula Sebelum perlengkapan listrik dikembalikan, pekerjaan maintenance harus sudah selesai dan tag 'Do Not Operate' sudah dilepas. Pelepasan tag berarti bahwa semua pekerjaan pada pompa sudah selesai. Jika motor dilepaskan, anda harus memeriksa lagi arah putarannya. Bersama dengan ahli listrik, dengan menghidupkan dan mematikan motor sesaat, anda akan tahu arah putaran motor tersebut. Biasanya pada casing motor pompa terdapat anah panah yang menunjukkan arah putaran motor.



5.



Lakukan Pemeriksaan pre-start dan Coba Jalankan Pompa Biasanya perbaikan terhadap pompa diikuti dengan mencoba menjalankan pompa tersebut setelah selesai. Hal ini akan membuktikan kelengkapan pekerjaan dan memberikan kesempatan untuk pengaturan (seperti gland packing).



Anda hams melakukan pemeriksaanpre start sebelum melanjutkan dengan start up. Pemeriksaan harus sering dilakukan dan dilakukan secara menyeluruh, khususnya bila pompa dimatikan karena sesuatu hal. Setelah mencoba menjalankannya, atau bila sedang tidak diperlukan, pompa harus berada pada keadaan stand by.



Start-up Pompa Lihatlah atlit profesional! Persiapan pra kompetisi adalah hal yang sangat penting. Hal ini bukan saja meningkatkan kinerja tetapi juga mengurangi resiko kecelakaan. Pompa pun tidak jauh berbeda. Pompa juga akan bekerja dengan



Page 10



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



maksimal bila sudah dilakukan persiapan pre start yang baik. Hal ini juga mengurangi resiko kerusakan selama start-up.



Keselamatan (Safety) Resiko khusus apa yang kita hadapi ketika menjalankan pompa? Potensi kerusakan seal mekanis pada saat start up. Walaupun kita sudah melakukan persiapan secara menyeluruh, pompa tidak akan pernah mencapai temperatur kerja. Karena muka-muka seal tidak berputar, panas pun tidak akan timbul. Kerusakan seal yang sudah parah dapat menimbulkan bahaya besar. Resiko yang dihadapi bervariasi antara terkena semprotan produk yang dipompakan sampai pada timbulnya asap kimia yang tebal yang dapat mencapai sumber api. Bagaimana cara mengatasinya? Ikuti prosedur start-up yang benar dan kenakan goggle. Anda harus mengetahui tempat mandi dan pembilas mata terdekat. Anda juga harus mengetahui tempat pemadam kebakaran dan pompa air. Memancing pompa (prime) juga mengandung resiko. Selalu arahkan bleed ke lokasi yang aman. Sistem saluran buang yang beruap tebal memiliki resiko timbul ledakan.



Persiapan Men-start pompa dan mempersiapkan dikelompdkkan menjadi tiga tugas: 1.



Panasi dan pancing pompa.



2.



Periksalah sistem alat bantu.



3.



Start dan berikan beban pada pompa.



pompa



untuk



operasi



dapat



Untuk keselamatan diri anda sendiri dan untuk melindungi pompa, ketiga langkah berikut ini harus anda ikuti: 1.



Pancing dan Panasi Pompa Jika mungkin, persiapkan pompa untuk start up jauh sebelum pompa tersebut diperlukan. Hal ini akan membuat pompa mencapai temperatur produknya.



Ach. Muhib Zainuri



Page 11



POMPA INDUSTRI



Hal ini penting untuk menghindari terjadinya pemuaian suhu yang tidak merata yang dapat terjadi secara tiba-tiba pada bagian-bagian yang bersambungan. Jika hal ini tidak dilakukan maka dapat timbul keausan ring atau seal dan berakhir pada kerusakan. Kebanyakan pompa yang dipakai untuk memompa cairan panas dipasangkan. dengan saluran warm up (pemanas). Saluran tersebut biasanya tidak menutup valve buang dan non return valve. Untuk memanaskan pompa, pastikan bahwa valve isap sudah terbuka sepenuhnya dan bukalah saluran warm up. Memancing pompa adalah hal yang paling penting. Memancing pompa berarti mengisi lobang isap pompa dan casing dengan cairan sebelum pompa di-start. Jika pompa sentnfugal tidak dipancing, impeller hanya akan mengeluarkan udara atau uap air dan tidak ada pengisapan. Juga bila pompa distart tanpa pancingan yang baik, seal mekanis dapat kekeringan dan menyebabkan luka pada muka-muka seal. Jika dipakai gland packing, ring packing dan porosnya dapat rusak. Di situ akan timbul gesekan dan dapat timbul luka pada ring, yang kesemuanya dapat merupakan pengeluaran biaya perbaikan yang besar. Bagaimana memastikan bahwa casing pompa sudah penuh dengan cairan? Keluarkan semua uap air dan udara melalui lobang ventilasi case pompa. Jika sudah tampak ada cairan yang keluar, tutuplah lobang tersebut. 2. Periksalah Sistem Alat Bantu Sebelum menstart pompa, pastikan bahwa sistem alat bantu dapat bekerja dengan baik. Pikirkan kemungkinan akibat bila pompa berjalan tanpa oli lubrikasi, tidak ada air pendingin dan tidak ada seal flush. Untuk sistem lubrikasi, pastikan bahwa constant level oiler dan saluran transfer yang menuju ke rumahan bearing dapat bekerja dengan baik. Kualitas oli juga harus diperiksa. Keluarkan air yang ada, jangan menjalankan pompa jika masih terdapat partikel padat. Amati seal pompa dan aturlah seal flush sehingga terdapat sedikit kebocoran pada seal tersebut. Page 12



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



Seal flush dapat dipasangkan dengan mulut yang permanen, di mana valve flush harus terbuka sepenuhnya. Jikaflush-nya adalah uap dan tertutup, keluarkan sampai batas normal sampai uapnya berkondensasi bebas di depan lobang tersebut. Pakailah goggle. Pastikan bahwa valve air pendingin yang mengarah ke luar dan ke dalam sudah terbuka sepenuhnya. Amati alirannya dari indikator aliran. Lakukan back flush pada sistem air. Mungkin usaha anda akan terlihat kurang bermanfaat, tetapi akan terasa berguna bila akhimya anda ketahui bahwa terdapat kerusakan bearing yang disebabkan oleh panas berlebihan karena kandungan kerak yang cukup banyak di dalam sistem pendingin. Setelah melakukan back flush pastikan bahwa saluran air pendingin sudah kembali seperti semula. 3.



Start-up dan Berikan Beban pada Pompa Bila mungkin pompa sentrifugal harus distort dengan valve buang tertutup atau setidak-tidaknya hanya terbuka satu putaran saja. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi beban start pada motor listrik. Jika beban start pada motor terlalu tinggi, motor tersebut dapat trip (macet) sebelum mencapai kecepatan penuh. Valve buang yang tertutup pada saat start juga meningkatkan tekanan pompa, dan mengurangi kemungkinan terjadinya kavitasi. Ada beberapa pompa yang harus distort dengan valve buang terbuka. Pompa-pompa tersebut memiliki fasilitas start otomatis atau start jarak jauh. Jadi, setelah menyelesaikan pemanasan dan pemancingan serta pemeriksaan sistem alat bantu, pompa dapat distart dari panel start/stop setempat. Amati pompa dan motornya pada saat distart dan jalankan hingga kecepatan penuh. Bukalah valve buang perlahan-lahan dengan tetap mengamati tekanan buangnya. Jika tekanannya masih tetap stabil, bukalah valve buang sampai terbuka penuh. Tekanan buang yang tidak stabil menunjukkan adanya kavitasi dan anda harus menutup valve buang tersebut. Jika kavitasi masih tetap terjadi, periksalah saluran isapnya dan apakah masih ada produk di sana.



Ach. Muhib Zainuri



Page 13



POMPA INDUSTRI



Proses menjalankan pompa disebut sebagai proses memberikan beban (loading) pada pompa tersebut. Sejalan dengan semakin besarnya beban pompa, arus pada motor pun akan naik. Beban lebih pada pompa dapat menyebabkan motor macet (trip). Untuk mengontrol proses secara cepat, periksalah arus motor pompa. Jika motor pompa hampir trip, arus perlu dikurangi atau dipasang pompa cadangan untuk membagi beban. Menjalankan pompa terlalu lama dengan valve buang tertutup dapat menyebabkan terjadinya panas berlebih. Bila anda sudah puas dengan pompa yang berjalan tanpa ada masalah, saluran pemanas harus ditutup.



Pemeriksaan Operasional Setelah pompa bekerja pada kecepatan normal dan berjalan dengan beban, anda harus melakukan pemeriksaan dengan frekuensi yang tetap. 1.



Periksalah stuffing box untuk memastikan bahwa kebocoran dari gland sudah cukup untuk memberikan lubrikasi pada packing, tetapi tidak terlalu besar.



2.



Periksalah banyaknya oli, sirkulasi oli dan banyaknya air pendingin (bila ada) pada bearing.



3.



Dengarkan pompa apakah ada suara-suara yang tidak wajar.



4.



Amati pompa apakah terdapat perubahan-perubahan bentuk yang tidak wajar.



5.



Catatlah tekanan isap dan tekanan buang. Perubahan yang ada pada salah satu tekanan tersebut dapat merupakan petunjuk adanya masalah pada pompa.



6.



Jika dipasang strainer pada saluran isap maka tekanan diferensial hams dimonitor apakah terdapat penurunan tekanan pada salah satu sisinya. Jika terjadi penurunan tekanan yang besar pada salah satu sisi strainer, hal tersebut dapat menunjukkan terjadinya penyumbatan pada strainer.



7.



Monitorlah temperatur casing. Beberapa pompa dihubungkan dengan probe temperatur untuk menunjukkan temperatur kerja pada bagian-bagian tertentu pada pompa. Jika tidak terdapat gauge temperatur yang terpasang, coba rabalah casing pompa dengan tangan anda. Dengan



Page 14



Ach. Muhib Zainuri



POMPA INDUSTRI



pengalaman anda akan tahu apakah panas pada casing tersebut terlalu tinggi atau tidak. 8.



Monitorlah temperatur bearing dengan teknik yang sama.



9.



Secara periodik, ukurlah tingkat getaran pada bearing dan catatlah hasilnya.



Catatan: Daftar di atas merupakan saran; prosedur yang berlaku di site harus selalu diikuti.



Soal-soal Latihan 1.



Sebutkan langkah-langkah isolasi pada pompa sebelum maintenance.



2. Sebutkan langkah-langkah dalam melakukan percobaan operasi pompa setelah maintenance. 3. Ketika melakukan start pada pompa setelah maintenance, mengapa anda perlu memancing dan memanasi pompa-pompa tertentu? 4. Pemeriksaan operasional apa yang harus dilakukan jika pompa sudah beroperasi?



Ach. Muhib Zainuri



Page 15



POMPA INDUSTRI



Kunci Jawaban 1.



(a)



Non aktifkan pompa dari proses.



(b) (c)



Periksalah kelengkapan pompa. Bebaskan tekanan pompa dan keringkan pompa.



(d) (e) (f) (g)



Isolasi semua sistem alat bantu dari pompa. Cucilah pompa bila mungkin. Bebaskan pompa dari catu daya listrik. Berilah tag pada pompa.



2. (a)



Pastikan bahwa daerah tersebut sudah aman.



(b)



Periksalah kelengkapan pompa.



(c)



Isi dan pancing (prime) pompa.



(d)



Kembalikan perlengkapan listrik seperti semula.



(e)



Lakukan pemeriksaan pre-start dan coba j alankan pompa.



3.



Untuk memastikan bahwa temperatur pompa mencapai temperatur kerja sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya pemuaian temperatur yang tidak merata yang terjadi secara tiba-tiba pada bagian-bagian yang bersambungan.



4.



(a)



Periksalah stuffing box.



(b) (c) (d) (e) (f) (g) (h) (i)



Periksalah level oli. Dengarkan kemungkinan adanya suara-suara yang tidak wajar. Lihatlah perubahan bentuk pada pompa. Catatlah tekanan isap dan tekanan buang. Periksalah tekanan diferensial strainer. Monitor temperatur casing. Monitor temperatur bearing. Periksalah tingkat getaran.



Page 16



Ach. Muhib Zainuri