Starting Star - Delta Motor Induksi Tiga Phasa Berbasis Mikrokontroller ATMEGA128 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Starting Star-Delta Motor Induksi 3 Phasa dengan Mikrokontroller sebagai Pengendali Relay By Indra Wahyudi / 1303121014 D3 A Teknik Elektro Industri PENS



Star - delta adalah sebuah sistem starting motor yang paling banyak dipergunakan untuk starting motor induksi 3 phasa. Dengan menggunakan star delta starter lonjakan arus listrik yang terlalu tinggi bisa dihindarkan. Cara kerjanya adalah saat start awal motor tidak dikenakan tegangan penuh hanya 0.58 dengan cara dihubung bintang / star. Setelah motor berputar dan arus sudah mulai turun dengan menggunakan timer arus dipindahkan menjadi segitiga / delta sehingga tegangan dan arus yang mengalir ke motor penuh.



Gambar Wiring Diagram pada proteus Disini akan digunakan mikrokontroller ATMega 126 sebagai pengendali relay. Salah satu contoh rangkaian simulasi proteus star-delta pada mikrokontroller adalah seperti gambar wiring



diagram diatas. Motor induksi diperumpamakan motor BLDCM. LED merah adalah indikator motor dalam keadaan OFF dan masih belum stabil di konfigurasi Star dan hijau adalah indikator motor ON dan telah stabil di keadaan Delta. Push button 1 dan 2 merupakan tombol start/stop motor. Berikut adalah program C pada Codevision AVR dari program star- delta motor ini : #include #include #define KM21 PORTE.0 //define memudahkan logika dan agar tidak bingung saat penulisan program #define KM22 PORTE.1 #define KM23 PORTE.2



#define KM31 PORTE.3 #define KM32 PORTE.4 #define KM33 PORTE.5



#define KM11 PORTB.2 #define KM12 PORTB.3 #define KM13 PORTB.4 // Declare your global variables here



void main(void) {



PORTA=0x00; DDRA=0x00;



PORTB=0x00; DDRB=0xFF; // PORT B digunakan sebagai output LED dan kontrol relay7,8,9 sehingga diset 0xFF



PORTC=0x00; DDRC=0x00;



PORTD=0x00;



DDRD=0x00;



PORTE=0x00; DDRE=0xFF; // PORT E sebagai output kontrol relay 1,2,3,4,5 dan 6 diset 0xFF



PORTB.1=1; // lampu merah menyala langsung/tanda OFF while (1) { if (PINA.0==1) // saat tombol push button 1 ditekan/start { PORTB.0=0; PORTB.1=1; //KM1 ON KM11=1; KM12=1; KM13=1;



//KM2 ON KM21=1; KM22=1; KM23=1; delay_ms(1000); // selang waktu KM1 akan di OFF kan //KM1 OFF KM11=0; KM12=0; KM13=0;



//KM2 ON KM21=1; KM22=1; KM23=1; delay_ms(300); //SELANG WAKTU KM3 ON



PORTB.0=1; //INDIKATOR HIJAU MENYALA PORTB.1=0; //KM1 OFF KM11=0; KM12=0; KM13=0; //KM2 ON KM21=1; KM22=1; KM23=1; //KM3 ON KM31=1; KM32=1; KM33=1;



}



if(PINA.1==1) //saat push button 2/stop ditekan maka motor akan berhenti dan relay di OFF kan semua { PORTB.0=0; //indikator merah menyala PORTB.1=1; //semua relay KM1,2 dan 3 OFF KM11=0; KM12=0; KM13=0;



KM21=0; KM22=0; KM23=0;



KM31=0; KM32=0;



KM33=0; }



} }



Pertama saat PINA.0 (start button) ditekan maka KM1 (kumpulan relay 1,2 dan 3) dan KM2 (kumpulan relay 4,5 dan 6) akan langsung berkerja atau ON dari keadaan normal normally open mejadi normally close, lampu indikator merah akan menyala dan hijau tetap mati. Selang 1000ms maka KM1 akan OFF dan KM2 tetap ON, lampu indikator merah akan menyala dan hijau tetap mati. 300ms berikutnya KM3 (kumpulan relay 7,8 dan 9) akan ON, KM2 tetap ON dan KM1 tetap OFF dan lampu indikator hijau akan menyala dan merah akan mati tanda motor telah terkonfigurasi Delta. Dari program diatas saat KM1 dan KM2 bekerja sedang KM3 OFF merupakan keadaan Star, sedang saat KM3 dan KM2 bekerja sedang KM1 OFF merupakan keadaan Delta. Hasil simulasi proteus : 1. Keadaan awal



2. Motor telah berputar



Pada program ini waktu delay tidak harus 1000ms atau 300ms, waktu tersebut dapat diset atau disesuaikan dengan kebutuhan dan spesifikasi motor