Static Routing Jarkom 2 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Min
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH TENTANG STATIC ROUTING



Disusun Oleh : NAMA



: 1. SUBAGIA



(172101)



2. NURUL HIKMAH (172100) 3. TIRSA YANTI SUMAKUL (172090) KELAS



: A TEKNIK INFORMATIKA



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DIPANEGARA MAKASSAR TAHUN AJARAN 2019 1



KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, tim penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Makassar, 24 Desemeber 2019



Penyusun



2



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3 BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 4 A. Latar Belakang ................................................................................................... 4 B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 5 C. Tujun ................................................................................................................... BAB II PEMBAHASAN........................................................................................... 6 A. Defenisi Static Router ........................................................................................ 6 B. Tabel Routing ..................................................................................................... 6 C. Cara Kerja Routing Static .................................................................................. 8 D. Kelebihan Dan Kekurangan ............................................................................... 9 E. Contoh Soal ........................................................................................................ 9 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 14 A. Kesimpulan ...................................................................................................... 14 B. Saran ................................................................................................................ 15



DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 16



3



BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Routing adalah suatu protokol yang digunakan untuk mendapatkan rute dari satu jaringan ke jaringan yang lain.



Rute ini disebut dengan route dan



informasi route secara dinamis dapat diberikan ke router yang lain ataupun dapat diberikan secara statis ke router lain. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan paket-paket IP berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri; suatu entri yang menyatakan kepada router ke mana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar. Agar isian pada tabel routing tepat dan benar, maka perlu bantuan dari adminstrator untuk mengisikannya, oleh karena itu routing static adalah pilihan tepat untuk membangun sebuah jaringan, terutama untuk jaringan berskala kecil.



B. Rumusan Masalah Dari batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah-masalah sebagai berikut. 1.



Apa yang dimaksud dengan routing static?



2.



Apa saja entri-entri tabel Routing ?



2.



Bagaimana cara kerja dari routing static?



3. Apa saja kelebian dan kekurangan dari membangun jaringan dengan routing static? 4.



Bagaimana cara mengkonfigurasi perangkat jaringan dengan routing static?



4



C. Tujuan Tujuan penulisan makalah mengenai routing static ini adalah sebagai berikut. 1.



Untuk mengetahui definisi dari routing static.



2.



Untuk mengetahui cara kerja routing static



3.



Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari routing static.



4.



Untuk mengetahui cara mengkonfigurasi pada routing static



5



BAB II PEMBAHASAN A. Definisi Static Router Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table (tabe; routing) dengan konfigurasi manual. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan dimaintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan di dalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket. Static route terdiri dari perintah-perintah konfigurasi sendiri-sendiri untuk setiap route kepada router. Sebuah router hanya akan meneruskan paket kepada subnetsubnet yang hanya ada pada routing table. Sebuah router selalu mengetahui route yang bersentuhan langsung kepadanya keluar dari interface router yang mempunyai status “up and up” pada line interface dan protokolnya. Dengan menambahkan static route, sebuah router dapat diberitahukan ke mana harus meneruskan paket-paket kepada subnet-subnet yang tidak bersentuhan langsung kepadanya. Router tabelnya diset manual dan disimpan dalam router. Seorang administrator harus meng-update route static ini secara manual ketika terjadi perubahan topologi antar jaringan (internetwork). Oleh karena itu routing static biasanya digunakan untuk membangun jaringan yang berskala kecil. B. Tabel Routing Tabel routing (routing table) terdiri atas entri-entri rute dan setiap entri rute terdiri dari IP Address. Berikut adalah field dari tabel routing IPv4. 6



1. Destination Dapat berupa alamat IPv4 atau prefix alamat IPv4. Dalam Windows, kolom ini dinamakan Network Destination dalam display perintah route print. 2. Network Mask Subnet mask digunakan untuk menyesuaikan tujuan alamat IPv4 dari nilai paket yang dikirim dari field destination. Pada windows, kolom ini dinamakan Netmask. 3. Next-Hop Alamat IPv4 yang dilewati. Pada tabel router di Windows, kolom ini dinamakan Gateway. 4. Interface Interface jaringan yang digunakan untuk mengirim kembali paket IPv4. Dalam Windows, kolom ini berisi alamat IPv4 yang ditugaskan sebagai interface. 5. Metric Merupakan angka yang digunakan sebagai indikasi penggunaan route sehingga menjadi route yang terbaik di antara banyak route dengan tujuan yang sama bisa dipilih. Metric dapat menunjuk pada banyak links di jalan ke tujuan atau rute yang diinginkan untuk digunakan, tergantung banyak link.



Berikut ini adalah contoh dari tabel routing (untuk Ipv4).



Gambar 1. Tabel Routing di Windows NT



Penjelasan dari tabel routing di atas adalah sebagai berikut. 7



1. 127.0.0.0 Jaringan Loopback. Tiap datagram yang dikirim ke 127.0.0.0 akan dirutekan ke 127.0.0.1 dan refleksikan balik. 2. 192.168.1.0 alamat jaringan I. Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.1.1. 3. 192.168.1.1 Adapter Network (NIC 1) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 4. 192.168.1.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.1.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.1.1. 5. 192.168.2.0 Alamat jaringan II. Datagram yang ditujukan ke jaringan ini akan dirutekan melalui adapter 192.168.2.1. 6. 192.168.2.1 Adapter Network (NIC 2) pada router. Perhatikan datagram yang dikirimkan ke alamat ini akan dirutekan kembali ke Loopback. 7. 192.168.2.255 Alamat Broadcast untuk jaringan 192.168.2.1. Broadcast akan dirutekan ke jaringan melalui adapter 192.168.2.1. 8. 224.0.0.0 Alamat multicast yang digunakan secara internal oleh WindowsNT. 9. 255.255.255.255 Alamat Broadcast Local (router tidak meneruskan broadcast ke jaringan lain). Kondisi tabel routing seperti gambar di atas sudah bisa meneruskan paket-paket data antar segmen jaringan I ke jaringan II. Pada kasus jaringan yang lebih kompleks, entri tabel routing default belum tentu cukup untuk melakukan perutean antara segmensegmen jaringan yang ada, sehingga entri tabel routing perlu disempurnakan. Dengan static route, hal itu bisa dilakukan dengan penambahan entri tabel routing pada routerrouter yang membutuhkannya yang berada pada tiap-tiap segmen jaringan. C. Cara Kerja Routing Static Cara kerja static routing dapat dibagi menjadi 3 bagian: 1.



Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router



2.



Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing



3.



Routing static digunakan untuk melewatkan paket data



8



D. Kelebihan dan Kekurangan Kelebihan a. Static route lebih aman dibanding dynamic route b. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.



Kekurangan a. Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual b. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual E. Contoh Soal Berikut adalah gambar jaringan komputer yang ingin dibahas:



Gambar.1 Topologi Buat skema jaringan seperti gambar diatas. Keterangan : 



Untuk menghubungkan dari Router ke Router menggunakan ethernet Serial dan menggunakan kabel Serial DCE.







Dari Router ke Switch menggunakan kabel Straight.







Dari Switch ke PC menggunakan kabel Straight 9



Untuk pengalamatan Ip Address berikut adalah tabel keterangannya :



Gambar.2 Tabel Keterangan



Klik pada Router0, klik pada CLI, lalu konfigurasi seperti berikut ini :



Selanjutnya konfigurasi pada Router1, klik pada Router1 dan pilih CLI, berikut konfigurasinya :



10



Sekarang tinggal konfigurasi Routing Static. Klik Pada Router0, pilih CLI, berikut konfigurasinya : Router(config)#ip route 192.168.3.0 255.255.255.0 192.168.1.2 Keterangan: 



Warna biru : Perintah untuk Routing Static.







Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.







Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.







Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1



Selanjutnya di Router1. Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 192.168.1.1 Keterangan: 



Warna biru : Perintah untuk Routing Static.







Warna merah : IP Network yang ada pada Router1.







Warna hijau : Netmask IP Network yang bersangkutan.







Warna pink : IP Address dari Router1 untuk jalur dari Router0 ke Router1



Kemudian konfigurasi pada setiap PC dengan ip address seperti pada tabel diatas tadi. Caranya klik pada PC, pilih Desktop, pilih IP Configuration.



PC0 : Ip Address = 192.168.2.2 11



Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.2.1



PC1 : Ip Address = 192.168.2.3 Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.2.1



PC2 : Ip Address = 192.168.3.2 Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.3.1



PC3 : Ip Address = 192.168.3.3 Netmask = 255.255.255.0 Gateway = 192.168.3.1



Lakukan pengecekan dari setiap PC ke PC lainnya dengan perintah PING. Caranya masuk ke PC, klik Command Prompt. Contoh : Ping dari PC0 ke PC 3 (192.168.3.3)



12



Gambar.3 Ping



Jika berhasil akan tampil seperti gambar diatas



13



BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Suatu static route adalah suatu mekanisme routing yang tergantung dengan routing table dengan konfigurasi manual. Disisi lain, dynamic routing adalah suatu mekanisme routing di mana pertukaran routing table antar router yang ada pada jaringan dilakukan secara dynamic. Dalam skala jaringan yang kecil yang mungkin terdiri dari dua atau tiga router saja, pemakaian static route lebih umum dipakai. Static router (yang menggunakan solusi static route) haruslah dikonfigurasi secara manual dan di-maintain secara terpisah karena tidak melakukan pertukaran informasi routing table secara dinamis dengan router-router lainnya. Suatu static route akan berfungsi sempurna jika routing table berisi suatu route untuk setiap jaringan didalam internetwork yang mana dikonfigurasi secara manual oleh administrator jaringan. Setiap host pada jaringan harus dikonfigurasi untuk mengarah kepada default route atau default gateway agar cocok dengan IP address dari interface local router, di mana router memeriksa routing table dan menentukan route yang mana digunakan untuk meneruskan paket. Konsep dasar dari routing adalah bahwa router meneruskan IP paket berdasarkan pada IP address tujuan yang ada dalam header IP paket. Dia mencocokkan IP address tujuan dengan routing table dengan harapan menemukan kecocokan entri–suatu entri yang menyatakan kepada router kemana paket selanjutnya harus diteruskan. Jika tidak ada kecocokan entri yang ada dalam routing table, dan tidak ada default route, maka router tersebut akan membuang paket tersebut. Untuk itu adalah sangat penting untuk mempunyai isian routing table yang tepat dan benar. Keuntungan static route: 1. Static route lebih aman dibanding dynamic route 2. Static route kebal dari segala usaha hacker untuk men-spoof paket dynamic routing protocols dengan maksud melakukan konfigurasi router untuk tujuan membajak traffic.



Kerugian: 1. Administrasinya adalah cukup rumit dibanding dynamic routing, khususnya jika terdiri dari banyak router yang perlu dikonfigurasi secara manual. 14



2. Rentan terhadap kesalahan saat entri data static route dengan cara manual.



B. Saran Dari kesimpulan makalah ini, maka berikut adalah saran yang dapat penulis berikan. 1. Penggunaan static route ini sebaiknya digunakan pada jaringan sederhana saja karena jika jaringannya rumit, maka akan susah membuat static route-nya. 2. Dalam melakukan entri data, administrator diharap lebih hati-hati dan teliti, karena dalam pengentrian data dengan static route rentan terjadi kesalahan.



15



DAFTAR PUSTAKA Davies, Joe. 2005. Chapter 5 – IP Routing. http://technet.microsoft.com/enus/library/bb727001.aspx (diakses pada hari Rabu, 20 Juli 2011 pukul 16.56 WIB) Baqare. 2009. Static Routing. http://www.baqare.com/index.php/static-routing (diakses pada hari Selasa, 19 Juli 2011 pukul 15.41 WIB) Mekhels Kazama. 2011. Routing Static. http://mekhels.blogspot.com/ 2011/06/routing-static.html (diakses pada hari Senin, 18 Juli 2011 pukul 08.55 WIB) Noname. 2010. Static Route. http://www.sysneta.com/static-route (diakses pada hari Selasa, 19 Juli 2011 pukul 15.43 WIB) Noname. 2011. Penghala. http://id.wikipedia.org/wiki/Penghala (diakses pada hari Sabtu, 16 Juli 2011 pukul 20.54 WIB)



16