Statistik Sosial 1 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Buatlah contoh variabel untuk setiap skala pengukuran yang ada! 2. Buatlah suatu hubungan bivariat dan multivariat, serta jelaskan masing-masing kedudukan variabel yang ada! Nominal Variabel nominal merupakan variabel dengan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya dan hanya bisa digunakan untuk klasifikasi kualitatif atau kategorisasi. Artinya, variabel tersebut hanya dapat diukur dari segi apakah karakteristik suatu objek bisa dibedakan dari karekateristik lainnya, tetapi kita tidak dapat mengukur atau bahkan mengurutkan peringkat kategori tersebut. Sebagai contoh, dapat digunakan nomor 1 untuk menyebut kelompok barang yang cacat dari suatu proses produksi dan nomor 0 untuk menyebut kelompok barang yang tidak cacat dari suatu proses produksi. Skala nominal biasanya juga digunakan bila peneliti berminat terhadap jumlah benda atau peristiwa yang termasuk ke dalam masing-masing kategori nominal. Ordinal Nilai/atribut dari variabel peringkat dan huruf mutu bisa dibedakan dan diurutkan (dirangking). Skala pengukuran demikian dinamakan ordinal. Misalnya tingkat kepuasan seseorang terhadap produk. Bisa kita beri angka dengan 5=sangat puas, 4=puas, 3=kurang puas, 2=tidak puas dan 1=sangat tidak puas Interval Variabel Interval tidak hanya memungkinkan kita untuk mengklasifikasikan, mengurutkan peringkatnya, tetapi kita juga bisa mengukur dan membandingkan ukuran perbedaan diantara nilai. Sebagai contoh, suhu, yang diukur dalam derajat Fahrenheit atau Celcius, merupakan skala interval. Kita dapat mengatakan bahwa suhu 50 derajat lebih tinggi daripada suhu 40 derajat, demikian juga suhu 30 derajat lebih tinggi dibanding dengan suhu 20 derajat. Variable interval biasa di gunakan untuk : Tingkat kecerdasan (IQ); dan Beberapa indeks pengukuran tertentu Ratio Variabel rasio sangat mirip dengan variabel interval; di samping sudah memiliki semua sifat-sifat variabel interval, juga sudah bisa diidentifikasi titik nol mutlak, sehingga memungkinkan menyatakan rasio atau perbandingan di antara kedua nilai, misalnya x adalah dua kali lebih y. Contohnya adalah berat, tinggi, panjang, usia, suhu dalam skala kelvin. Sebagai contoh, berat A = 70 kg, berat B =35 kg, Berat C = 0 kg. Disini kita bisa membandingkan rasio, misalnya kita bisa mengatakan bahwa berat A dua kali berat B. Berat C = 0 kg, artinya C tidak mempunyai bobot. Angka 0 di sini jelas dan berarti dan angka 0 menunjukkan nilai 0 mutlak. Memang agak sedikit susah dalam membedakan antara skala interval dengan rasio. Kuncinya adalah di angka 0, apakah nilai nol tersebut mutlak (berarti) atau tidak? Sebagai contoh, suhu bisa berupa skala interval tapi bisa juga skala rasio, tergantung pada skala pengukuran yang digunakan. Apabila kita menggunakan skala Celcius atau Fahrenheit, termasuk skala interval, sedangkan apabila Kelvin yang digunakan, suhu termasuk skala rasio. Mengapa? Karena suhu 0 derajat Kelvin adalah mutlak! Kita tidak saja dapat mengatakan bahwa suhu 200 derajat lebih tinggi



daripada suhu 100 derajat, tetapi kita juga sudah dapat menyatakan dengan pasti bahwa rasionya benar dua kali lebih tinggi. 2. Buatlah suatu hubungan bivariat dan multivariat, serta jelaskan masing-masing kedudukan variabel yang ada! a. Analisis Bivariat Analisis ini biasanya dilakukan pada dua variabel,digunakan untuk mengetahui hubungan pada dua variabel tersebut. Analisis bivariat memiliki lebih dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Contoh : “Layanan kepada pelanggan dengan kepuasan pelanggan” Layanan kepada pelanggan sebagai variabel bebas dan kepuasan pelanggan sebagai variabel terikat. Apakah ada hubungan antara Layanan kepada pelanggan dengan kepuasan pelanggan? Dalam analisis bivariat ini, secara umum dapat dihitung melalui analisa korelasi (hubungan) dan analisa regresi (pengaruh) b. Analisis Multivariat Yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, perbedaan dengan analisis Bivariat adalah pada jumlah varibel bebas dan terikatnya. Analisis Multivariat variabel terikatnya lebih dari satu, sedangkan variabel bebasnya bisa hanya satu ,tujuannya adalah untuk mencari pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap suatu obyek secara simultan atau serentak. Contoh : Dalam bidang pemasaran yaitu, menganalisis pengaruh variable kualitas produk, harga dan saluran distribusi terhadap kepuasan pelanggan. misalnya pengaruh kecepatan layanan, keramahan petugas dan kejelasan memberikan informasi terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Analisis multivariat digunakan karena pada kenyataannnya masalah yang terjadi tidak dapat diselesaikan dengan hanya menghubung-hubungkan dua variable atau melihat pengaruh satu variable terhadap variable lainnya. Sebagaimana contoh di atas, variable kepuasan pelanggan dipengaruhi tidak hanya oleh kualitas produk tetapi juga oleh harga dan saluran distribusi produk tersebut. Sumber : -BUKU MATERI POKOK SOSI4414/3SKS/MODUL -https://smartstat.wordpress.com/2010/02/20/skala-pengukuran-variabel