Step Back Dan Crown Down [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

1. Tehnik step-back 2. Tehnik crown-down 3. Endodontic mishap, disertai contoh-contohnya 4. Keuntungan dan kerugian tehnik step back dan tehnik crow down Prinsip Umum Preparasi Kamar Pulpa. Dalam melakukan preprasi kamar pulpa, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan, yaitu: 2 1. Tidak menimbulkan kerusakan, untuk itu diperlukan pemahaman yang memadai dalam melakukan perawatan,dan untukmengurangi frekwensi timbulnya kerusakan yang diakibatkan perawatan, perlu secara terus menerus belajar sertamempunyai kepedulian, dan diikuti dengan upaya yang terus menerus mengevaluasi, memonitor hasil serta tehnik-tehnik yang dilakukan sebelumnya 2. Memahami etiologi kelainan pulpa, dengan melakukan anamnesa dan penegakan diagnosa yang runut dan tepat. 3. Tuntutan merestorasi gigi, merupakan langkah awal bagi keputusan melakukan perawatan saluran akar, apakah jika setelah dirawat masihmemungkinkan gigi tersebut di restorasibaik dengan tumpatan atau pembutan mahkota, untuk itu perlu diteliti apakah ada fraktur,retak, tinggi mahkota,ketebalan mahkota, rasio gigi dan kar terhadap keberadaannya ditulang,panjang akar, kondisi bifurkasi, kwalitas dan kondisi gusi, serta posisi gigi dalam lengkung 4. „Straight Line Access‟, merupakan bagian penting, perlu disiapkan dan diperhatikan bahwa terbentunya sepertiga apical yang ideal mensyaratkan file dapat masuk dengan lancar tanpa hambatan mulai dari orifis sampai ke apek.



5. Jumlah kanal setiap gigi, adanya kompleksitas sistem saluran akar yang dikenal sejak 1925 sejak Hess dan Zurcher menyatakan hal tesebut, dalam melakukan preparasi saluran akar harus mengenal morfologi gigi dan sistem saluran akarnya.



Berbagai tindakan dalam perawatan endodontik mensyaratkan adanya ketelitian, keakuratan, serta asepsis, perawatan endodontik dilakukan pada lapang pandang kecil di daerah gigi dan jaringan pendukung yang sensitif serta amat mudah dipengaruhi oleh munculnya „komunikasi‟ dengan jaringan di „luar‟. Dengan pemahaman yang telah disepakati sejak 30 tahun lalu, bahwa penyakit pulpa dan saluran akar disebabkan adanya pathogenesis mikroba, sehingga berkonsekwensi pada perlunya perawatan saluran



akar. 2



v



Pengertian



Tujuan



Teknik



Kekurangan



Step Back Mulai di bagian apikal dengan instrumen yang halus dan bekerja dengan cara dibantu dengan instrument semakin besar. Diperkenalkan oleh Mullaney. Teknik step-back menghasilkan bentuk corong yang lebih halus dari korona ke apeks. Teknik ini merupakan teknik yang sering dilakukan di klinik. Preparasi saluran akar dimulai dari daerah apikal menuju korona menggunakan MAF yang panjangnya sesuai panjang kerja yaitu panjang gigi dikurangi 2 mm. File lebih besar digunakan berikutnya dengan panjang kerja 1 mm lebih pendek dari file sebelumnya sampai tiga nomor di atas MAF. Setiap peningkatan nomor diikuti dengan pengurangan panjang kerja sebesar 1 mm dan selalu dilakukan rekapitulasi dan irigasi. Teknik step-back dapat digunakan untuk sebagian besar saluran akar, seperti saluran akar lurus, saluran akar bengkok, saluran akar dengan pembengkokan sempit. Dirancang untuk menghindari penyempitan apikal dan saluran melengkung.



Diawali dengan instrument yang terkecil. 1. Memasukan file no 15 2. Mengirigasi 3. Memasukan file no 20, terus sampe ke no 25 (MAF) 4. Memasukan file no 30 5. Irigasi 6. Masukan file no 25 MAF 7. Irigasi 8. Masukan file no 35 sampai 40, setiap ganti file di irigasi terlebih dahulu dan di rekaputilasi pake file MAF  Pada akar yang sempit, instrument tersendat dan mudah patah  Kebersihan daerah apical



Crown Down Diperkenalkan oleh Marshall dan Pappin, yang disebut preparasi Crown-down tanpa tekanan. Menggunakan Glidden-Gate dan file yang lebih besar di sepertiga koronal dari saluran akar (dari orifice) dan file semakin kecil yang digunakan dari 'mahkotakebawah' sampai panjang yang diinginkan tercapai. Teknik preparasi crown down dimulai dari daerah korona menuju apikal. Pelebaran saluran akar dimulai dari daerah sepertiga tengah dan sepertiga korona saluran akar dengan menggunakan instrumen rotatif. Selanjutnya daerah sepertiga apikal dipreparasi menggunakan K-file dengan gerakan memutar tanpa tekanan, diikuti file berikutnya dengan ukuran yang lebih kecil sampai salah satu file mencapai panjang kerja sebenarnya (file dimulai dari ukuran besar ke ukuran yang lebih kecil)



untuk meminimalkan atau menghilangkan sejumlah jaringan nekrotik yang terekstrusi ke arah foramen apikal selama instrumentasi Diawali dengan instrument yang terbesar.



  



Keuntungan



dengan irigasi sulit dicapai Resiko terdorongnya debris kearah periapikal Prosedur perawatan membutuhkan waktu lama Membutuhkan banyak peralatan



1. Kemungkinan terjadinya trauma periapikal lebih kecil 2. Memudahkan pengambilan lebih banyak debris 3. Instrument yang menghasilkan bentuk corong yang baik akan memudahkan penempatan gutta percha, baik dengan metode kondensasi lateral maupun vertical.



       



Membuang penyempitan servikal Akses ke apikal lurus Instrumentasi apikal efisien Irigasi mudah Pengeluaran debris mudah Mencegah debris terdorong kearah apeks Instrumentasi yang digunakan lebih sedikit Waktu lebih cepat



Preparasi menghasilkan taper lebih besar