18 0 149 KB
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL PERCOBAAN “TETES MATA KLORAMFENIKOL”
OLEH : SAHABUDDIN RIJAL
JURUSAN FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA GOWA 2022
I.
II.
Rancangan Formula Nama Produk
: BUDDD® Eye Drop
Jumlah Produk
: 10 botol
Tanggal Formulasi
: 7 Maret 2022
Tanggal Produksi
: 7 Maret 2023
Nomor Regristrasi
: GKL 2200100146 A1
Nomor Batch
: G201001
Komposisi
: Tiap 10 ml mengandung : Kloramfenikol
50 mg
Kalium Hidrogen Fosfat
0,2 M
Metil Paraben
0.02%
Natrium Hidroksida
0,2 M
NaCl
0,9%
Aqua Pro Injeksi
ad 10 ml
Master Formula Diprodusi Oleh
Tanggal Formulasi
Tanggal Produksi
Dibuat Oleh
Disetujui Oleh
PT. Buddd Farma
7 Maret 2022
7 Maret 2023
Sahabuddin Rijal
Ibu Isriani Ismail
Kode Bahan
Nama Bahan
Kegunaan
Per 10 ml
Per Batch
01 – KLF
Kloramfenikol
Zat aktif
0,05 g
0,5 g
02 – KHF
Kalium Hidrogen Fosfat
Pendapar
0,013609 g
0,13609 g
03 – MP
Metil Paraben
Pengawet
0,02 g
0,2 g
04 – NH
Natrium Hidroksida
Pendapar
0,002 g
0,02 g
05 – NC
Natrium
Pengisotonis
0,083 g
0,83 g
Klorida III.
Alasan Pembuatan Produk Penggunaan obat tetes mata di masyarakat sangat popular. Tetapi
pemilihan obat tetes mata untuk mengatasi gangguan pada mata juga harus tepat dan sesuai dengan penyakit yang akan diobati karena obat tetes mata terdiri dari beberapa jenis dengan indikasi yang berbeda-beda. Obat tetes mata merupakan sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dan bola mata (Susanto, 2010 ; 19 – 20). Pembuatan tetes mata pada dasarnya digunakan pada kondisi kerja aseptik dimana penggunaan air yang sempurna serta material wadah dan penutup yang diproses dulu dengan anti bakteri menjadi sangat penting artinya (Voight, 1995). Tetes mata adalah larutan steril berupa pelarut air yang digunakan untuk mata. Dibuat steril karena mata merupakan organ tubuh yang sangat peka, sehingga sediaan obat mata mensyaratkan sterilitas yang lebih tajam (Lukas, 2011 ; 131 – 132). Keuntungan dari sediaan tetes mata antara lain mudah digunakan, lebih nyaman digunakan karena berupa cairan dan pembuatannya sederhana (Depkes, 1978 ; 316 – 317). Mata merupakan organ unik yang memiliki paparan konstan terhadap lingkungan. Infeksi mata dengan peradangan melibatkan setiap bagian dan jaringan di sekitar mata. Oleh karena itu sesuai dengan indikasi yang baik yaitu eye drops atau tetes mata yang merupakan salah satu sediaan atau proparat ophthalmic (Kiran, dkk, 2018 ; 162 -163).
IV.
Alasan Penggunaan Zat AKtif Kloramfenikol adalah antibiotic pertama kali yang diisolasi dari bakteri
Streptomyces Venezuela. Kloramfenikol bekerja dengan cara menghambat sintesis protein kuman dan yang dihambat adalah sintesis peptidil transefarase membentuk ikatan-ikatan peptide pada proses sintesis protein kuman. Kloramfenikol aktif terhadap sejumlah organisme gram positif dan gram negatif. Kloramfenikol adalah suatu antibiotik spectrum luas yang aktif, tidak hanya pada bakteri tetapi juga pada mikroorganisme lain seperti risketsia (Musharraf and Sultana, 2012). Kloramfenikol digunakan untuk pengobatan infeksi parah seperti tifus dan demam. Kloramfenikol kadang-kadang diberikan secara topical untuk pengobatan infeksi mata (Katzung, 2006) V. Alasan Penggunaan Zat Tambahan 1. Aqua Pro Injeksi Air murni adalah air yang dimurnikan yang diperoleh dengan destilasi. Perlakuan menggunakan penukar ion, osmosis balik atau proses lain yang sesuai. Air steril lain untuk injeksi adalah air untuk injeksi yang disterilkan dan dikemas dengan cara yang sesuai, tidak mengandung bahan antimikroba atau bahan tambahan lainnya (Dirjen POM, 1995 ; 12). Air pengaplikasiannya terbagi atas beberapa tipe lain air bakteriostatik untuk injeksi yang digunakan untuk pembawa dari ophtamiat dan berbagai dosis injeksi (Rowe, 2009 ; 766). Aqua pro injeksi digunakan sebagai pelarut yang paling sering dipakai untuk produksi steril adalah air, karena air pelarut untuk semua cairan tubuh (Lachman, 2012 ; 1294). 2. Natrium Klorida
Nacl berfungsi sebagai sumber kalori dan zat pengisotonik serta untuk mengatur distribusi air, cairan dan keseimbangan elektrolit dan osmotic dalam tubuh (Evangeline, 2015). Pemberian Nacl dengan konsentrasi 0,9% merupakan cairan isotonis yang bersifat fisologis, non toksik dan tidak menimbulkan hipersensitivitas sehingga aman digunakan untuk tubuh dalam kondisi apapun (Nurjannah, 2011). Nacl merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak iritan, melindungi granulasi untuk tubuh. Jaringan dari kondisi kering menjaga kelembaban dan menjalani pada penyembuhan (Rizka, 2017).
VI.
Uraian Bahan 1. Zat Aktif
1. Kloramfenikol
FI. Edisi IV. 1995
Nama resmi
:
CHLORAMPHENYCOL
Nama Lain
:
Hidroksimetil p-nitrofenetil asetamida
Rumus Molekul
:
C11H12CL2N2O5
Rumus sturktur
:
Berat Molekul
:
323.13 g/mol
Pemerian
:
Bubuk Kristal halus berwarna putih hingga kuning kecoklatan
Kelarutan
:
Sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol, sedikit larut dalam CaCL3 mudah larut dalam propilen glikol, aseton dan etil
asetat Kegunaan
:
Zat aktif
Sterilisasi
:
Autoklaf
Stabilitas
:
Tidak stabil diudara, simpan dalam wadah yang kedap udara
Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat
Inkompabilitas
:
Kloramfenikol inkompibilitas aminofilin, amfisilin, asam askorbat, kalsium klorida dan klorpromazin HCL
2. Zat Tambahan
a. Aqua Pro Injeksi
(Dirjen POM. 2014: 112)
Nama resmi
:
AQUA PRO INJECTION
Nama Lain
:
Air untuk injeksi, aqua pro injeksi, API, air steril
Rumus Molekul
:
Rumus sturktur
H2O H-O-H
Berat Molekul
:
18,02 g/mol
Pemerian
:
Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa
Kelarutan
:
Dapat bercamput dengan etanol aseton, tidak dapat bercampur dengan toluene, kloroform, benzene dan eter.
Kegunaan
:
Pembawa
b. NaCl
(Rowe. 2009 : 637)
Nama resmi
:
NATRII CHLORIDUM
Nama Lain
:
Sodium klorida, natrium klorida, NaCl
Rumus Molekul
:
NaCl
Rumus sturktur
Na-Cl
Berat Molekul
:
58,44 g/mol
Pemerian
:
Hablur heksahidrat, tidak berwarna atau hablur serbuk putih, tidak berbau dan rasa asin
Kelarutan
:
Larut dalam 2-8 bagian air, dalam 2-7 bagian air mendidih, dan lebih kurang 10 bagian gliserol,, sukar larut dalam etanol (95%)
Kegunaan
:
Pengisotonis
Stabilitas
:
Larutan ini stabil dapat menyebabkan pemisahan partikel gelas dan beberap
wadah tipe gelas tertentu Penyimpanan
:
Dalam wadah tertutup rapat
pH
:
6,3 – 7,3 larutan berair jenuh 0,9%
c. NaOH
(Rowe. 2009 : 684)
Nama resmi
:
NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain
:
Sodium
hidroksida,
natrium
hidroksidaida, NaOH Rumus Molekul
:
Rumus sturktur
NaOH Na-OH
Berat Molekul
:
40 g/mol
Pemerian
:
Putih atau praktis putih, massa lebur, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain, keras, dan rapuh
Kelarutan
:
Kegunaan
:
Stabilitas
:
Mudah larut dalam air dan dalam etanol
Disimpan dalam wadah kedap udara non metalik, ditempat sejuk dan kering
pH
:
12-14
VII.
Perhitungan Volume sediaan : 10 mL Jumlah sediaan : 10 botol Penyelesaian: Dapar Phospat NaOH - 25 ml 0,2 M = mol/ 0,025 mol
= 0,005 gram
mol
= 0,005 x 40 = 0,2 gram
KH2PO4 - 5 ml 0,2 M = mol/0,005 mol
= 0,001 gram
mol = 0.001 x 136,09 = 0,13609 gram Perhitungan Tonisitas Kesetaraan NaCl yang diperlukan untuk 10 mL larutan isotonik: Kesetaraan NaCl = 10 mL x 0,9 % b/v = 0,09 gram Kesetaraan NaCl untuk Kloramfenikol (0,14) Jumlah Kloramfenikol = 0,5 gram/100 ml x 10 ml = 0,05 gram Jumlah NaCl
= 0,05 gram x (E) = 0,05 gram x 0,14 = 0,007 gram
Jumlah NaCl yang ditambahkan = Kesetaraan NaCl – Kesetaraan NaCl untuk kloramfenikol = 0,09 gram – 0,007 gram = 0,083 gram Untuk 10 botol sediaan
= 0,083 gram x 10 = 0,83 gram
c. Perhitungan Bahan 1. Perbotol Kloramfenikol
=
0 ,5 % x 10 ml = 0,05 100 %
Metil Paraben
=
0,02 % x 10 ml = 0,002 100 %
NaOH
=
0,2 % x 10 ml = 0,02 100 %
KH2PO4
=
0,13609 % x 10 ml = 0,013609 100 %
API
= ad 100 ml
2.Perbatch Kloramfenikol
=
0,5 % x 10 ml = 0,05x10 = 0.5 100 %
Metil Paraben
=
0,02 % x 10 ml = 0,002x10 = 0.02 100 %
NaOH
=
0,2 % x 10 ml = 0,02x10 = 0.2 100 %
KH2PO4
=
0,13609 % x10 ml=0,013609x10= 0.13609 100 %
API
= ad 100 ml
X. Cara Kerja 1. Disiapkan alat dan bahan 2. dilakukan sterilisasi untuk semua alat dan wadah 3. Dilakukan penimbangan untuk masing-masing bahan tiap 10 ml atau tiap botol sebanyak 10 botol 4. Disiapkan Aqua Pro injeksi 5. Ditimbang NaOH sebanyak 0.2 g dan KH2PO4 sebayak 0.13609 g 6. NaOH sebanyak 0.2 g dilarutkan dengan aquades yang telah disaring sebelumnya, ke dalam labu ukur 25 mL kemudian di ad hingga 25 mL
7. KH 3PO4 sebanyak 0.13609 g dilarutkan dengan aquades yang telah disaring sebelumnya, ke dalam labu ukur 5 mL kemudian di ad hingga 5 mL 8. Masukkan NaOH 0,2 M kedalam 5 mL larutan KH2PO4 0,2 M sehingga didapatkan buffer fosfat 9. Metil paraben yang telah ditimbang kemudian dilarutkan ke dalam larutan dapar fosfat 10. Kemudian ditambahkan dengan Kloramfenikol, aduk hingga larut dalam campuran 11. NaCl yang telah ditimbang, dilarutkan dengan aquades secukupnya (yang telah disaring sebelumnya) kemudian ditambahkan ke dalam campuran yang telah dibuat 12. Ad aquades ke dalam campuran hingga 100 mL (volume untuk 10 botol sediaan) 13. Larutan difiltrasi dengan corong gelas yang telah dilapisi dengan kertas saring yang telah dibasahi dengan aquades ke dalam beaker glass 14. Filtrat dimasukkan ke dalam spuite injeksi 10 mL dan dimasukkan ke dalam wadah botol dropp tetes mata 15. Wadah ditutup, diberi etiket dan dimasukkan ke dalam kemasan sekunder.