Strategi Pembelajaran Ekspositori-1 [PDF]

  • Author / Uploaded
  • Andi
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI “Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Strategi Pembelajaran”



DOSEN PENGAMPU Dr. USMAN, S.Ag, M.Ag



DISUSUN OLEH : MUHAMMAD IRSAN 17.1100.085 ASRULLAH 18.1100.074 ARSY.M 2020203886208032 ASRUNI RIANTINI 2020203886208033 M. GUNAWAN 2020203886208034 A. RIFALDI TEGAR 2020203886208035



PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE 2021/2022



KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas berkat limpahan Rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kita masih diberi kesehatan serta umur yang panjang. Tak lupa pula shalawat dan salam kita kirimkan kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam sebagai suri tauladan ummat manusia sepanjang zaman hingga hari Kiamat. Alhamdulillah ‘alaa kulli haal atas izin Allah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Strategi Pembelajaran Ekspositori”. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran, selain itu penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan pembaca serta penulis mengenai Strategi Pembelajaran Ekspositori. Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak Dr. Usman, S.Ag, M.Ag selaku dosen pengampuh mata kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan pada bidang yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat membantu kami dalam proses penyusunan makalah ini hingga selesai. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna sehingga masih membutuhkan banyak perbaikan, maka dari itu saran dan masukan yang bersifat membangun sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan dalam penyusunan makalah berikutnya.



Pinrang, 7 Oktober 2021



Penulis



DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, siswa kurang didorong untuk memikirkan keterampilan. Proses pembelajaran di kelas menitikberatkan pada kemampuan anak dalam menghafal informasi tanpa harus memahami informasi yang diingatnya untuk mengaitkannya dengan kebiasaan sehari-hari. Hal ini dikarenakan strategi pembelajaran yang digunakan tidak tepat dalam semua proses pembelajaran di kelas. Oleh karena itu, strategi untuk proses pembelajaran dan pencapaiannya menjadi penting. Meskipun kata strategi pada awalnya hanya digunakan di dunia militer, yang didefinisikan sebagai cara menggunakan semua kekuatan militer untuk memenangkan perang. Dewasa ini strategi digunakan dalam proses pembelajaran agar rancangan kegiatan yang tertib dapat dilaksanakan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Strategi pembelajaran berisi rangkaian atau rencana kegiatan yang dirancang dan diartikulasikan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah memiliki metode dan sarana yang digunakan sesuai dengan keadaan lingkungan belajar. Dalam makalah ini, strategi pembelajaran ekspositori dibahas. Strategi ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses seorang pendidik (guru) memberikan materi secara lisan kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa tersebut memiliki penguasaan materi sebaik mungkin. Karena guru pada dasarnya adalah seseorang yang menjalankan jaringan pembelajaran. Pada tingkat pembelajaran yang lebih tinggi, siswa tidak selalu harus mengalami ini sendiri. Siswa akan dapat dan lebih efisien untuk memperoleh informasi sebanyak-banyaknya dalam waktu yang sesingkatsingkatnya. Di antara sekolah psikologi belajar, teori behavioristik adalah yang paling berpengaruh dalam strategi pembelajaran ekspositori. Aliran ini menggaris bawahi pemahaman bahwa perilaku manusia pada hakikatnya berkaitan dengan stimulus dan respon. Oleh karena itu, peran guru yang stimulus merupakan faktor penting.1



1.2 Rumusan Masalah 1. 2. 3. 4. 1



Bagaimana konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori? Apa saja prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori? Apa saja keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori? Apa saja upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus pembelajarannya?



http://maribelajarrrr.blogspot.com/2017/06/makalah-Strategi-pembelajaran-Ekspositori.html di akses pada 7 Oktober



1.3 Tujuan Penulisan 1. 2. 3. 4.



Untuk mengetahui konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori. Untuk mengetahui prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus pembelajarannya.



1.4 Manfaat Penulisan 1. Agar pembaca dapat mengetahui, memahami serta membuka wawasan mengenai konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori. 2. Agar pembaca dapat mengetahui, memahami serta membuka wawasan mengenai prosedur pelaksanaan strategi pembelajaran ekspositori. 3. Agar pembaca dapat mengetahui, memahami serta membuka wawasan mengenai keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori. 4. Agar pembaca dapat mengetahui, memahami serta membuka wawasan mengenai upaya yang dilakukan untuk pemecahan kasus pembelajarannya.



BAB II PEMBAHASAN 2.1 Konsep dan Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori A. Pengertian dan Konsep Strategi Pembelajaran Ekspositori Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampain materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa mengusai materi pelajaran secara optimal. Roy killen menamakan strategi ini dengan istilah pembelajaran langsung, karena dalam strategi ini materi pelajaran langsung disampaiakan oleh guru, siswa tidak dituntut menemukan materi itu.2 Perbedaan strategi ekspositori dengan metode ceramah seperti yang dikatakan Wina Sanjaya adalah dalam strategi ekspositori bisa digunakan metode ceramah sekaligus tanya jawab bahkan diskusi dengan menggunakan sumber daya yang tersedia, termasuk dengan media pembelajaran.3 Ada beberapa pendapat para ahli mengenai strategi ekspositori, antara lain : a) Menurut Wina Sanjaya, ”Strategi pembelajaran ekspositori adalah salah satu diantara strategi pembelajaran yang menekankankan kepada proses bertutur. Materi pembelajaran sengaja diberikan secara langsung, peran siswa dalam strategi ini adalah menyimakdan mendengarkan materi yang disampaikan guru. b) Dalam Direktorat Tenaga Kependidikan “Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Dalam strategi ini materi pelajaran disampaikan langsung oleh guru. Siswa tidak dituntut untuk menemukan materi itu. Materi pelajaran seakanakan sudah jadi. Karena strategi ekspositori lebih menekankan kepada proses bertutur, maka sering juga dinamakan strategi “chalk and talk”. B. Karakteristik Pembelajaran Ekspositori Menurut Majid (2013:216) Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori diantaranya: 







2 3



Strategi pembelajaran ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini. Pleh karena itu sering orang mengidentikannya dengan metode ceramah. Biasanya materi yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berfikir ulang.



Dr. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (jakarta: Kencana, 2009) h. 299 Ibid . h. 187







Tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat memahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan. Strategi pembelajaran ekspositorimerupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru. Dikatakan demikian karena dalam strategi guru memegang peran yang sangat dominan. Melalui strategi ini guru menyampaikan materi secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan tersebut dapat dikuasai siswa dengan baik.



1. 2.



3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.



Strategi pembelajaran ekspositori akan efektif manakala: Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru serta kaitanya dengan yang akan dan harus dipelajari siswa (overview). Apabila guru menginginkan agar iswa mempunyai gaya model intelktual tertentu, misalnya agar siswa bisa mengingat bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengunkapaknnya kembali manakala diperlukan. Jika bahan pelajaran yang akan diajarkan cocok untuk dipersentasikan. Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.  Guru menginginkan untuk mendemonstrasikan suatu teknik atau prosedur tertentu untuk kegiatan praktik.  Apabila seluruh siswa memilki tingkat kesulitan yang sama sehingga guru perlu menjelaskan untuk seluruh siswa. Apabila guru akan mengajar pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan rendah. Jika lingkungan tidak mendukung untuk menggunakan untuk menggunakan strategi yang berpusat pada siswa. Jika guru tidak memiliki waktu yang cukup untuk menggunakan pendekatan yang berpusat pada siswa.



C. Prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Tidak ada satupun strategi pembelajaran yang di anggap lebih baik dibandingkan dengan strategi pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu strategi pembelajaran bisa dilihat dari efektif tidaknya strategi tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tentukan. Dengan demikian, pertimbangan pertama pengggunaan strategi pembelajaran adalah tujuan apa yang harus dicapai. Dalam menerapkan strategi pembelajaran ekspositori, ada prinsip yang harus dipatuhi oleh setiap guru, yaitu: 1. Berorientasi pada tujuan Meskipun pemberian materi, pelajaran, merupakan ciri utama dalam strategi pembelajaran ekspositori dengan metode ceramah, bukan berarti proses pemberian materi tanpa tujuan pembelajaran; justru tujuan itulah yang menjadi pertimbangan terpenting dalam penggunaan strategi ini . Oleh karena itu, sebelum strategi



diterapkan, guru harus terlebih dahulu merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk perilaku yang terukur berdasarkan kompetensi yang harus dicapai siswa.4 Hal ini sangat penting untuk memahami bagaimana tujuan khusus yang memungkinkan kita dapat mengontrol efektivitas menerapkan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan menganalisis, mensintesis sesuatu, atau dapat mengevaluasi sesuatu, tetapi itu tidak berarti tujuan berpikir tingkat bawah harus dirumuskan. Justru tujuan itulah yang harus digunakan sebagai ukuran bagaimana menggunakan strategi ekspositori.5 2. Prinsip komunikasi Proses belajar bisa dikatakan sebagai proses komunikasi yang mengacu pada proses penyampaian pesan dari satu orang (sumber pesan) ke seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan adalah bahan pembelajaran yang terorganisir dan terstruktur sesuai dengan tujuan spesifik yang ingin di capai. Dalam proses komunikasi, guru bertindak sebagai sumber pesan dan siswa sebagai penerima pesan. Di dalam komunikasi selalu terjadi, pengiriman pesan, (informasi) dari sumber, pesan, ke penerima, pesan. Sistem komunikasi dikatakan efektif ketika pesan dapat ditangkap oleh penerima pesan dengan utuh. Dan jika pesan tidak diterima dengan benar, maka sistem komunikasi tidak efektif. Ekspositori Strateginya menekankan pada proses pengiriman, oleh karena itu prinsip komunikasi sangat penting untuk diperhatikan.6 3. Prinsip kesiapan Dalam teori belajar koneksionisme "kesiapan" adalah salah satu hukum belajar. Inti belajar dari hukum ini adalah bahwa masing-masing individu bereaksi dengan cepat dari semua rangsangan yang muncul manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan. sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan. Yang dapat kita tarik dari hukum belajar ini adalah agar siswa dapat menerima informasi setiap stimulus yang diberikan, terlebih dahulu kita memosisikan mereka dalam keadaan siap baik secara fisik maupun mental untuk menerima pelajaran.7 4. Prinsip berkelanjutan Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi lebih lanjut. Pembelajaran bukan hanya berlangsung pada saat ini, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya. Ekspositori yang berhasil adalah manakala Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 148 Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 181 6 Ibid, hlm. 182 7 Suyadi, Op. Cit, hlm. 149 4 5



melalui proses penyampaian dapat membawa siswa pada situasi ketidakseimbangan sehingga mendorong mereka untuk mencari dan menemukan atau menambah wawasan melalui belajar mandiri.8



2.2 Prosedur Pelaksanaan Strategi Pembelajaran Ekspositori Langkah-langkah dalam penerapan strategi pembelajaran ekspositori meliputi : A.



Persiapan (preparation) Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran sangat tergantung dari langkah persiapan. Tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan persiapan adalah: 1) 2) 3) 4)



Mengundang siswa keluar dari keadaan pikiran pasif. Membangkitkan motivasi dan minat belajar siswa. Merangsang dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa. Menciptakan suasana dan iklim belajar yang terbuka.9



Hal-hal yang harus dilakukan dalam langkah persiapan yaitu:



B.



1)



Berikan sugesti yang positif dan hindari sugesti yang negative Melalui sugesti yang positif, kekuatan dalam diri siswa dapat membangkitkan dan mengatasi berbagai hambatan dalam pembelajaran. Sebaliknya sugesti yang negative dapat mematikan semangat belajar siswa.



2)



Mulailah dengan mengemukakan tujuan yang harus dicapai Mengemukakan tujuan sangat penting artinya dalam setiap proses pembelajaran. Dengan mengemukakan tujuan, siswa akan paham dengan apa yang harus mereka kuasai serta mau dibawa kemana mereka. Dengan demikian tujuan merupakan pengikat baik bagi guru maupun siswa.



3)



Bukalah file dalam otak siswa Seperti halnya sebuah computer, data akan dapat disimpan manakala sudah tersedia filenya. Begitu juga otak manusia, materi pelajaran akan bisa ditangkap dan disimpan dalam memori jika sudah tersedia file atau kapling yang sesuai. Artinya, sebelum kita menyampaikan materi pelajaran maka terlebih dahulu kita harus membuka file dalam otak siswa agar materi bisa cepat ditangkap.10



Penyajian (presentation)



Ibid, hlm. 149 Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 185 10 Ibid, hlm. 186 8 9



Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan oleh setiap guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa.11 Oleh sebab itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Penggunaan Bahasa Penggunaan bahasa merupakan aspek yang sangat berpengaruh untuk keberhasilan presentasi. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan bahasa : 1. Bahasa yang dipakai harus komunikatif agar mudah dipahami. 2. Dalam penggunaan bahasa harus memperhatikan tingkat perkembangan siswa. 2) Intonasi suara Intonasi suara adalah pengaturan suara sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan. Guru yang baik akan memahami kapan ia harus meninggikan nada suaranya, dan kapan ia harus melemahkan suaranya. Pengaturan nada suara akan membuat perhatian siswa tetap terkontrol, sehingga tidak akan mudah bosan.12 3) Menjaga kontak mata dengan siswa Dalam proses penyajian materi pelajaran, kontak mata (eye contact) merupakan hal yang sangat penting untuk membuat siswa tetap memperhatikan pelajaran. Melalui kontak mata yang selamanya terjaga, siswa bukan hanya akan merasa dihargai oleh guru, tetapi mereka seakan-akan diajak terlibat dalam proses penyajian. 4) Menggunakan joke-joke yang menyegarkan Menggunakan joke adalah kemampuan guru untuk menjaga kelas agar tetap hidup dan segar melalui penggunaan kalimat atau bahasa yang lucu. Guru dapat memunculkan joke bila dirasakan siswa sudah kehilangan konsentrasi yang bisa dilihat dari cara mereka duduk tidak tenang, cara mereka memandang atau gejala-gejala perilaku tertentu. C.



Korelasi (correlation) Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk member makna terhadap materi pelajaran.13



D.



Menyimpulkan (generalization) Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti (core) dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang



Ibid, hlm. 187 Ibid, hlm. 188 13 Suyadi, Op. Cit, hlm. 155 11 12



sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil intisari dari proses penyajian. Menyimpulkan bisa dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dengan cara mengulang kembali int-inti materi yang menjadi pokok persoalan. Kedua, dengan cara memberikan beberapa pertanyaan yang relevan dengan materi yang telah disampaikan. Ketiga, dengan cara maping melalui pemetaan keterkaitan antar materi pokok-pokok materi.14 E.



Mengaplikasikan (application) Langkah aplikasi adalah langkah untuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini diantaranya dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan dan dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran yang telah disajikan.15



2.3 Keunggulan dan Kelemahan Strategi Pembelajaran Ekspositori A. Keunggulan Strategi pembelajaran ekspositori merupakan strategi yang banyak dan sering digunakan. Hal ini disebabkan karena strategi ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya : 16 1. Dengan strategi pembelajaran ekspositori, guru bias mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sampai sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas. 3. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran, juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). 4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. B. Kelemahan Di samping memiliki keunggulan, strategi ekspositori juga memiliki kelemahan, di antaranya : 17



Wina Sanjaya, Op. Cit, hlm. 189 Ibid, hlm. 190 16 Ibid, hlm. 191 17 Suyadi, Op. Cit, hlm. 158-159 14 15



1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik. Untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru, seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi, dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi), dan kemampuan mengelola kelas. Tanpa itu sudah dapat dipastikan proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 4. Oleh karena gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah (one-way communication), maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa akan materi pembelajaran akan sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bias mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru. Memperhatikan beberapa kelemahan di atas, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenai hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran.



2.4 Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaranya Seperti yang kita ketahui bahwa metode ekspositori berbeda dengan metode ceramah. Menurut Herman Hudoyo (1998:133)  metode ekspositori dapat meliputi gabungan metode ceramah, metode drill, metode tanya jawab, metode penemuan dan metode peragaan. Dan yang dikatakan oleh Somantri (2001 : 45) membedakan metode ekspositori dan metode ceramah. Dominasi guru, dalam metode ekspositori banyak dikurangi. Guru tidak terus bicara, informasi diberikan pada saat-saat atau bagian-bagian yang diperlukan, seperti di awal pemebelajaran, menjelaskan konsep-konsep dan prinsip baru, pada saat memberikan contoh kasus di lapangan dan sebaginya.             Kita bisa ambil contoh mata pelajaran IPS ekonomi terkait pembahasan tentang uang. Didalam penerapan pembelajaran ekspositori guru memberikan informasi di awal pembelajaran saja, atau bagian bagian yang memang diperlukan. Seperti halnya guru menjelaskan tentang apa itu uang, sejarah dari uang, konsep dari uang dan prinsip dari uang itu sendiri. selanjutnya guru bisa memberikan contoh melalui gambar yang ada dalam buku cetak atau memperlihatkan uang sungguhan. dari situlah guru dapat memusatkan perhatian siswa pada objek yang dibahas yaitu uang. Hal itu bisa memudahkan guru dalam menjelaskan atau menyampaikan materi. guru juga bisa menggunakan siswa sebagai contoh jual beli ketika belum adanya uang yaitu melalui barter, yang memungkinkan mereka mempraktekannya.



Hal yang perlu diperhatikan, perlu adanya evaluasi terhadap materi. Guru mengizinkan siswa untuk bertanya apabila ada yang kurang jelas. apabila memang tidak ada yang bertanya, guru bisa mengujinya dengan bertanya ke siswa untuk mengetahui alasan siswa diam tidak ada yang bertanya itu karena memang sudah paham, atau bahkan sama sekali tidak ada yang masuk. Ada beberapa alasan yang mungkin saja terjadi pada siswa yang tidak mau bertanya atau ”diam”. a) b) c) d)



anak  tidak paham/tidak mengerti apa yang baru saja dijelaskan oleh guru. anak benar-benar tidak tahu atau tidak paham apa yang ditanyakan anak enggan bertanya karena tidak ada kesempatan untuk bertanya. anak paham . mengerti benar apa yang telah didengarnya.



Selanjutnya tahap terahir bisa guru memberikan penugasan tentang materi yang baru saja di sampaikannya. sehingga siswa tidak begitu saja melupakan materi yang sudah di pelajarinya.  



BAB III PENUTUP



3.1 Kesimpulan Berdasarkan materi yang telah disampaikan, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya Strategi Pembelajaran Ekspositori diharapkan guru dapat menerapkan strategi ini dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai semaksimal mungkin. Dibalik itu juga seorang guru harus menguasai atau memahami tentang konsep dan prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori itu sendiri agar penerapan dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar. Selain itu juga seoarang guru harus memahami keunggulan dan kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori itu, dengan memahami maka guru dapat menerapkan dari keunggulan itu dan dapat menghindari dari kelemahan yang ada dan jika bisa dapat mencari jalan keluar agar kelemahan itu dapat teratasi. Dan dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran optimal. Adapun karakteristik dari strategi pembelajaran ekspositori adalah: a) Strategi pembelajaran ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran secara verbal . b) Biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi. c) Tujuan utama pembelajaran ialah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Kemudian memerhatikan beberapa kelemahan dari strategi pembelajaran ekspositori ini, maka sebaiknya dalam melaksanakan strategi ini guru perlu persiapan yang matang baik mengenai materi pelajaran yang akan disampaikan maupun mengenal hal-hal lain yang dapat memengaruhi kelancaran proses presentasi.



3.2 Saran Kami menyadari dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kesalahan serta juga ketidaksempurnaan. Sehingga penulis mengharapkan kritik, saran dan masukan dari pembaca agar kedepannya penulis dapat menulis makalah di lain waktu dengan sempurna.



DAFTAR PUSTAKA Dr. Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, (jakarta: Kencana, 2009) h. 299 Suyadi, Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2013, hlm. 148 http://maribelajarrrr.blogspot.com/2017/06/makalah-Strategi-pembelajaranEkspositori.html di akses pada 7 Oktober