Strategi Pembelajaran Interaktif [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

STRATEGI PEMBELAJARAN INTERAKTIF, STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPERIMEN ,SRETEGI PEMBELAJARAN MANDIRI



DOSEN : SRI LASTUTI, M.Pd.



DI SUSUN OLEH : FINDA WATI INDRI ANA WATI LILIS SURYANI



SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAMAN SISWA BIMA (STKIP)



TAHUN AJARAN 2021/2022



KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti. Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah metode dan strategi pembelajaran



Penulis



BIma, 13 FEBUARI 2021



Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.



A. Strategi Pembelajaran Interaktif a. Pengertian Strategi Pembelajaran Interaktif Menurut Rohmalina Wahab strategi pembelajaran interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, guru sebagai pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yaitu interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Pembelajaran interaktif juga merupakan proses pembelajaran interaksi baik antara guru dan siswa, siswa dengan siswa atau antara siswa dengan lingkungannya. Melalui proses interaksi memungkin kemampuan siswa akan berkembang mental maupun intelektual.11 Menurut Muhammad Ali strategi pembelajaran interaktif menekankan pada proses diskusi sehingga hasil belajar diperoleh melalui interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, juga interaksi antara siswa dengan bahan yang dipelajari, serta antara pikiran siswa dengan lingkungan. Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa strategi pembelajaran interaktif dirancang untuk menjadikan suasana belajar mengajar berpusat pada siswa agar aktif membangun pengetahuannya melalui penyelidikan terhadap pertanyaan yang mereka ajukan sendiri. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif, yang dalamnya terdapat bentuk-bentuk diskusi kelas, diskusi kelompok kecil, atau pengerjaan tugas kelompok dan kerja sama siswa secara berpasangan.Salah satu kebaikan dari strategi pembelajaran interaktif adalah bahwa siswa belajar mengajukan pertanyaan, mencoba merumuskan pertanyaan, dan mencoba menemukan jawaban terhadap pertanyaan sendiri dengan melakukan kegiatan observasi (penyelidikan), dengan cara seperti itu siswa menjadi kritis dan aktif belajar.13 . b. Langkah-Langkah Penerapan Startegi Pembelajaran Interaktif Menurut Abdul Majid adapun langkah-langkah penerapan startegi pembelajaran interaktif yaitu: 1) Persiapan Tahap kegiatan dari pembelajaran interaktif ini yaitu persiapan guru dan siswa untuk mencari latar belakang topik yang kan dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Guru mengumpulkan sumber-sumber yang kan digunkan dalam kegiatan pembelajaran, seperti percobaaan apa yang digunakan, dan media apa saja yang akan digunakan untuk menunjang pemebelajaran. Tahap ini pada apresiasia yang diberikan oleh guru adalah memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Pada tahap persiapan lebih banyak dilakukan sebelum kegiatan pembelajaran seperti menyiiapkan ala-alat percobaan dan media pembelajaran. 2) Pengetahuan Awal Tahap pengetahuan awal, guru menggali pengetahuan awal siswa mengenal hal-hal yang telah diketahui oleh siswa mengenai topik yang akan dipelajri. Pengetahuan awal siswa ini dapat digali dengan



menyajikan sebuah permasalahan berkaitan dengan topik yang akan dibahas, kemudian menanyakan pendapat siswa atas permasalah tersebut. Pengetahuan awal siswa dapat menjadi tolak ukur untuk dibandingkan dengan pengetahuan mereka setelah melakukan kegiatan. 3)



Kegiatan Kegiatan yang dilakukam pada tahap ini adalah menampilkan kegiatan untuk memancing rasa ingin tahu siswa. Selanjutnya siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan topik kegiatan dimaksud. Kegiatan yang dilakukan untuk memunculkan keingintahuan siswa bisa diajukan dalam bentuk 13 pertanyaan, demonstrasi, menampilkan fenomena melalui video atau gambar. Kemudian meminta siswa untuk menceritakan dan menanyakan pendapat mereka mengenai apa yang telah dilihatnya.



4)



Pertanyaan Siswa Melakukan tahap kegiatan eksplorasi melalui berbagai kegiatan demonstrasi dan fenomnea, pada tahap ini masing-masing siswa diberikan kesempatan unutk membuat pertanyaan dalam kelompoknya, kemudian siswa membacakan pertanyaan yang dibuat dalam kelompoknya tersebut. Sementara itu, guru menulis pertanyaan –pertanyaan tersebut di papan tulis. Pada tahap ini semua pertanyaan siswa ditulis pada selembar kertas, kemudian dikumpulkan pada akhir kegiatan pembelajaran. Pada tahap ini, siswa dimungkinkan mendapat kesulitan dalam membuat pertanyaan, oleh karena itu, guru harus memberikan motivasi dan merangsang siswa agar mau bertanya dan mengarahkan pertanyaan siswa. Semua pertanyaan kelompok terhimpun, guru mengajak untuk menyeleksi pertanyaan yang telah ditulis di papan tulis. Jenis pertanyaan yang diajukan siswa mungkin ada yang sesuai, mungkin juga ada yang tidak. Oleh karena itu, hendaknya guru mengarahkan siswa untuk memilih pertanyaan yang berkaitan dengan topik yang jawabannya dapat diselidiki melalui kegiatan peneyelididkan dan investigasi.



5)



Penyelidikan Proses penyelidikan akan terjadi interaksi antara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, siswa dengan media serta siswa dengan alat. Pada tahap ini, siswa diberi kesmpatan unutk menemukan konsep melalui pengumpulan, pengorganisasian dan menganalisis data dalam susatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru. Sementara itu, guru menbantu siswa agar dapat meneukan jawaban terhadap pertanyaan yang mereka ajukan. Kemudian secara berkelompok siswa melakukan penyelidikan melaui observasi atau pengamatan. 6) Pengetahuan Akhir Tahap pengetahuan akhir, siswa membacakan hasil yang diperolehnya. Guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelas. Jawaban-jawaban siswa dikumpulkan dan dibandingkan dengan pengetahuan awal sebelum siswa melakukan penyelidikan yang ditulis sebelumnya. Dalam hal ini siswa diminta untuk membandingkan apa yang sekarang meraka ketahui dengana pa yang sebelumnya mereka ketahui. 7) Refleksi Tahap terakhir adalah refleksi, yaitu kegiatan berfikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja di pelajari. Intinya adalah berpikir kembali mengenai apa-apa yang telah dipelajari, kemudian mengedepankannya menjadi struktur pengetahuan baru. Pada saat 15 ini, siswa diberi waktu untuk mencerna, menimbang, membandingkan, menghayati dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri. Pada tahap ini pula siswa dirangsang untuk mengemukakan pendapat tentang apa yang telah diperoleh setelah prose pembelajaran. Siswa juga diberikan kesempatan untuk



mengajukan pertanyaan susulan jika ada yang kurang dipahami setelah mengadakan penyelidikan, dan guru memberikan penguatan serta meluruskan hal-hal yang masih keliru. Menurut Mulyanta dan Marlon Leong adapun langkahlangkah dalam penerapan strategi pembelajaran interaktif yaitu: 1)



Kegiatan Awal Langkah awal yang harus dilakukan oleh guru sebagai fasilitator pembelajaran yaitu mempersiapkan kondisi siswa dan lingkungan pembelajaran agar semua peserta didik dalam kondisi siap dan termotivasi, agar ketika dalam pembelajaran semua siswa dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sehingga akan menentukan tercapainya hasil pembelajaran yang berkualitas.



2) Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi dasar yang dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. 3) Kegiatan Akhir Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Sebelum itu dipilih satu atau beberapa orang siswa sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan jawabannya, sedangkan kelompok lain diminta memberikan tanggapan.



c. Manfaat Strategi Pembelajaran Interaktif Menurut Sudjana dan Rivai yang dikutip oleh Arsyad dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran manfaat strategi pembelajaran interaktif antara lain: 1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar. 2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa. 3) Strategi mengajar akan lebih bervariasi dan tidak membosankan. 4) Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar.17 Manfaat strategi pembelajaran interaktif menurut Asep Saripudin sebagai berikut : 1) Membantu siswa meningkatkan pemahaman dalam prosese belajar dan meningkatkan pemahaman. 2) Materi yang disampaikan menjadi lebih jelas, tidak besifat verbalistik. 3) Membantu menjelaskan materi 4) Memberikan motivasi siswa dalam belajar. 5) Memberikan pengalam belajar yang lebih menarik atau bermakana pada siswa. Menurut uraian ini dapat dipahami bahwa peristiwa belajarmengajar pada hakekatnya adalah suatu proses komunikasi. Sebagai suatu proses komunikasi, alat perantara (alat bantu) merupakan salah satu unsur pendukung yang hampir tidak mungkin ditinggalkan dalam suatu peristiwa belajar-mengajar d. Syarat- syarat Strategi Pembelajaran Interaktif



Sementara Ahmad Sabari yang dikutip oleh Abdul majid dalam bukunya Strategi Pembelajaran, memaparkan tentang syarat-syarat yang harus di perhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan strategi pembelajaran interaktif yaitu sebagai berikut: 1) Strategi pembelajaran yang digunakan harus dapat membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar siswa. 2) Strategi pembelajaran yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan interaksi dengan guru dan siswa lainnya. 3) Strategi pembelajaran harus mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberikan tanggapannya terhadap materi yang disampaikan. 4) Strategi pembelajaran harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa 5) Strategi pembelajaran yang digunakan harus dapat mendidik siswa dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6) Strategi yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.21 Rusman berpendapat bahwa strategi pembelajaran interaktf yang baik harus memenuhi beberapa syarat: strategi pembelajaran harus meningkatkan motivasi pembelajar. Penggunaan strategi mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada pembelajar. Selain itu strategi juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan belajar baru. Strategi yang baik juga akan mengaktifkan siswa dalam memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong siswa untuk melakukan praktekpraktek dengan benar.22 Berbagai pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa dalam syarat strategi pembelajaran interaktif iniuntuk dapat melaksanankan tugasnya secara profesional, seorang guru dapat memahami dan memiliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, agar bias tercapai tujuan proses pembelajaran.



B. Strategi pembelajaran eksperimen a.Pengertian Metode Eksperimen Metode eksperimen adalah sebuah penyajian pelajaran yang dimana para siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar dengan metode eksperimen ini, para siswa diberi kesempatan oleh guru untuk mengalami atau melakukan sendiri, membuktikan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan, atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan atas proses yang dialaminya itu. Media Eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen yang terencana atau terbimbing dan eksperimen bebas 1. Metode eksperimen terbimbing adalah metode yang seluruh jalannya percobaan telah dirancang oleh guru sebelum percobaan dilakukan oleh siswa, baik dari langkah langkah percobaan, peralatan yang harus digunakan apa yang harus diamati dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal oleh guru.



Beberapa hal yang harus dilakukan oleh guru dalam eksperimen terbimbing yaitu:        



Memilih eksperimen apa yang akan ditugaskan kepada siswa Merencanakan langkah langkah percobaan seperti, apa tujuan percobaan, apa saja alat perlengkapan percobaan yang akan digunakan, bagaimana menganalisis data, dan apa kesimpulannya Guru mempersiapkan semua peralatan peralatan yang akan digunakan sehingga pada saat siswa memulai kegiatan semuanya sudah siap dan berjalan dengan baik. Pada saat percobaan berlangsung guru berkeliling melihat bagaimana siswa melakukan percobaannya dan memberikan masukan kepada siswa Bila saat ada alat percobaan yang sedang macet, guru bisa membantu siswa untuk menjalankan/memperbaiki alat tersebut Guru dapat membantu para siswa untuk menarik kesimpulan dengan percobaan yang dilakukan Bila siswa membuat laporan, guru harus melihat/mengeceknya Guru sebaiknya mempersiapkan petunjuk dan langkah langkah percobaan dalam satu lembar kerja sehingga memudahkan siswa berkerja.



Hal hal yang harus dilakukan oleh siswa dalam percobaan antara lain sebagai berikut:        



Siswa harus membaca petunjuk percobaan dengan teliti Mencari alat yang diperlukan Merangkaikan alat alat sesuai dengan skema percobaan Mulai mengamati jalannya percobaan Mencatat data yang diperlukan Mendiskusikan dalam kelompok untuk mengambil kesimpulan dari data yang ada Membuat laporan percobaan dan mengumpulkannya Dan dapat pula siswa mempresentasikan percobaannya didepan kelas.



2. Metode eksperimen bebas yaitu dalam eksperimen guru tidak memberikan petunjuk pelaksanaan percobaan terinci, dengan kata lain siswa harus lebih banyak berfikir sendiri, bagaimana akan merangkai rangkaian, apa yang harus diamati, diukur dan dianalisis serta disimpulkan. dengan percobaan bebasmenantang siswa untuk merencanakan percobaan sendiri tamnpa banyak dipengaruhi oleh arahan guru dan dapat membangun kreativitas siswa.



Tujuan Metode Eksperimen Tujuan metode eksperimen menurut ahli (moedjiono dan dimyati) yakni    



Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta, informasi atau data yang berhasil dikumpulkan melalui pengamatan terhadap proses eksperimen. Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari fakta yang terdapat pada hassil eksperimen, melalui eksperimenyang sama. Melatih siswa merancang, mempersiapkan, melaksanakan, dan melaporkan percobaan Melatih siswa menggunakan logika induktif untuk menarik kesimpulan dari fakta, informasi atau data yang terkumpul melalui percobaan.



Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan metode eksperimen adalah agar siswa siswi dapat merancang, mempersiapkan, melaporkan,  melaksanakan, membuktikan serta menarik kesimpulan dari berbagai fakta dan informasi yang didapat ketika mereka melakukan percobaan sendiri.



Langkah langkah Metode Eksperimen Menurut Moedjiono dan Moh Dimyati, prosedure pemakaian metode eksperimen, langkah langkahnya a. Mempersiapkan pemakaian metode eksperimen yang mencakup kegiatan kegiatan: 1. Menetapkan kesesuaian metode eksperimen terhadap tujuan  tujuan yang hendak dicapai 2. menetapkan kebutuhan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan dalam eksperimen sekaligus memeriksa ketersediannya disekolah 3. Mengadakan uji eksperimen (guru mengadakan eksperimen sendiri untuk menguji ketetapan proses dan hasilnya) sebelum menugaskan kepada siswa, sehingga guru dapat mengetahui apa apa saja kemungkinan yang akan terjadi 4. Menyediakan peralatan, bahan, dan sarana lain yang dibutuhkan untuk eksperimen yang akan dilakukan 5. Guru menyediakan lembar kerja b. Melaksanakan pemakaian metode eksperimen, dengan kegiatan kegiatan: 1. Mendiskusikan dengan bersama sama seluruh siswa mengenai prosedur, peralatan, dan bahan untuk eksperimen serta hal hal yang perlu dicatat dan diamati selama eksperimen 2. Membantu, membimbing, dan mengawasi eksperimen yang dilakukan oleh siswa dimana para siswa mengamati serta mencatat hal hal yang dieksperimenkan 3. Para siswa membuat kesimpulan dan laporan tentang eksperimennya. c. tindak lanjut pemakaian metode ekseperimen, melalui kegiatan 1. Mendiskusikan hambatan hambatan yang ditemui dan hasil hasil eksperimen 2. Membersihkan dan mengumpulkan peralatan peralatan lalu disimpan, bahan atau saran lainnya 3. Evaluasi akhir eksperimen oleh guru. Metode eksperimen mempunyai kelebihan dan kekurangan; Kelebihan metode eksperimen 1. Membuat siswa percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya 2. Dapat membina siswa untuk membuat terobosan terobosan baru dengan penemuan dari hasil percobaannya dan bermanfaat bagi kehidupan manusia 3. Hasil hasil dari percobaan para siswa yang berharga dapat dimanfaatkan untuk kemakmuran masyarakat. Kekurangan metode eksperimen 1. Metode ini lebih sesuai dengan bidang bidang sains dan teknologi 2. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah diperoleh



3. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan guru dan para siswa 4. Setiap percobaan tidak selalu menghasilkan suatu hal yang diharapkan karena mungkin ada faktor faktor tertentu yang beradaaa diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.



C.      Strategi Pembelajaran Mandiri a.   Pengertian Pembelajaran mandiri A.           Definisi Pembelajaran Mandiri           Pembelajaran mandiri adalah suatu proses belajar yang mengajak siswa melakukan tindakan mandiri yang melibatkan terkadang satu orang, biasanya satu kelompok. Tindakan mandiri ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan akademik dengan kehidupan sehari-hari secara sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang bermakna. B.            Strategi Pembelajaran Mandiri           Strategi pembelajaran mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Belajar mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian dari kelompok kecil. Perubahan paradigma dalam proses pembelajaran yang tadinya berpusat pada pengajar menjadi pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (Student Centered Learning) diharapkan dapat mendorong mahasiswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses SCL, maka mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk belajar secara mandiri , dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas mahasiswa.            c.      Konsep Pembelajaran Mandiri  Sesuai dengan konsep belajar mandiri, bahwa seorang siswa diharapkan dapat : ·         Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya tetap ada, namun hubungan   tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar. ·          Mengetahui konsep belajar mandiri ·         Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan bantuan atau dukungan. ·         Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat atau harus memperoleh bantuan/dukungan.. Belajar mandiri memungkinkan siswa belajar secara mandiri dari bahan cetak, siaran maupun bahan rekam yang telah terlebih dahulu disiapkan, istilah mandiri menegaskan bahwa kendali belajar, serta keluwesan waktu, maupun tempat belajar, terletak pada pembelajar yang belajar. Dengan demikian, belajar mandiri, sebagai metode yang dapat didefinisikan sebagai suatu pembelajar yang memposisikan pembelajar sebagai penanggung jawab, pemegang kendali, pengambil keputusan atau inisiatif dalam memenuhi dan mencapai keberhasilan belajarnya sendiri dengan atau tanpa bantuan dari orang lain.[8]



Bagian terpenting dari konsep belajar mandiri adalah bahwa setiap siswa harus mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi, karena identifikasi sumber informasi ini sangat dibutuhkan untuk memperlancar kegiatan belajar seorang siswa pada saat siswa tersebut membutuhkan bantuan atau dukungan. d.      Ciri  Model Pembelajaran Mandiri 1)      Ciri  Umum Model Pembelajaran Mandiri  adalah : a)      Tujuan Berbentuk Piramid Telah disinggung di atas bahwa dalam belajar mandiri terbentuk struktur tujuan belajar (yang identik dengan struktur kompetensi) berbentuk piramid. Besar dan bentuk piramid sangat bervariasi di antara para pembelajar. Sangat banyak faktor yang berpengaruh. Di antaranya adalah kekuatan motivasi belajar, kemampuan belajar, dan ketersediaan sumber belajar. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa semakin kuat motivasi belajar, semakin tinggi kemampuan belajar, dan semakin tersedia sumber belajar. Secara umum dapat dikatakan, bahwa keadaan ini menunjukkan kemungkinan semakin tingginya kualitas kegiatan belajar, dan semakin banyaknya kompetensi yang diperoleh. b)      Sumber dan Media Belajar Belajar mandiri dapat menggunakan berbagai sumber dan media belajar. Pengajar, tutor, kawan, pakar, praktisi,dan siapapun yang memiliki informasi dan ketrampilan yang diperlukan pembelajar dapat menjadi sumber belajar. Paket-paket belajar yang berisi instruksi dan materi, buku teks, hingga teknologi informasi , dapat digunakan sebagai media belajar dalam belajar mandiri. Ketersediaan sumber dan media belajar turut menentukan kekuatan motivasi belajar. Apabila sumber dan bahan belajar tersedia dalam jumlah dan kualitas yang cukup di dalam mesyarakat, kegiatan belajar mandiri menjadi terdukung. Lebih-lebih bila penguasaan kompetensi yang  bermanfaat bagi kehidupan masyarakat mendapatkan reward yang sepadan, maka belajar mandiri akan berkembang menjadi bagian dari budaya masyarakat. c)      Tempat Belajar Belajar mandiri dapat dilakukan di sekolah, di rumah, di perpustakaan, di warnet, dan di mana pun tempat yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar. Akan tetapi, memang ada tempat-tempat belajar tertentu yang paling sering digunakan pembelajar, yaitu rumah dan sekolah. Lingkungan belajar di tempattempat tersebut perlu mendapatkan perhatian, sehingga pembelajar merasa nyaman melakukan kegiatan belajar. d)     Waktu Belajar Belajar mandiri dapat dilaksanakan pada setiap waktu yang dikehendaki pembelajar, di antara waktu yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan lain. Masing-masing pembelajar memiliki preserensi waktu sendirisendiri, sesuai dengan ketersediaan waktu yang ada padanya. e)      Tempo dan Irama Belajar  Kecepatan belajar dan intensitas kegiatan belajar ditentukan sendiri oleh pembelajar, sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kesempatan yang tersedia. f)       . Cara Belajar



Pembelajar memiliki cara belajar yang tepat untuk dirinya sendiri. Ini antara lain terkait dengan tipe pembelajar, apakah ia termasuk auditif, visual, kinestetik, atau tipe campuran. Pembelajar mandiri perlu menemukan tipe dirinya, serta cara belajar yang cocok dengan keadaan dan kemampuannya sendiri. g)      Evaluasi Hasil Belajar Evaluasi hasil belajar mandiri dilakukan oleh pembelajar sendiri. Dengan membandingkan antara tujuan belajar dan hasil yang dicapainya, pembelajar akan mengetahui sejauh mana keberhasilannya. Hasil selfevaluation yang dilakukan berulang-kali akan turut membentuk kekuatan motivasi belajar yang lebih lanjut. Pada umumnya kegagalan yang terus menerus dapat menurunkan kekuatan motivasi belajar. Sebaliknya keberhasilan-keberhasilan akan memperkuat motivasi belajar. .     Penerapan/implementasi 1.      Mengambil Tindakan Siswa yang menghimpun, menyentuh, dan mengumpulkan pengetahuan memiliki otak yang berbeda dibandingkan dengan siswa yang hanya menonton, mendengar dan menyerap informas 2.      Mengajukan pertanyaan Untuk menjadi mandiri, harus bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan menarik dan tajam yang dapat menyempurnakan keyakinan dan menjelaskan kejadian. 3.      Membuat Pilihan Siswa memilih untuk berpartisipasi dalam rencana kerja yang paling sesuai dengan minat pribadi dan bakat mereka. Serta gaya belajar yang paling tepat bagi mereka sambil mencari keterkaitan antara tugas sekolah dengan kehidupan keseharian mereka. 4.      Membangun Kesadaran Diri Kesadaran-diri ini meliputi pengetahuan tentang keterbatasan dan kekuatan kita, mengetahui bagaimana pandangan orang lain kepada kita serta pengendalian emosi. 5.      Kerja Sama Dengan bekerja sama, membantu siswa untuk menemukan bahwa ternyata cara pandang mereka hanyalah satu diantara cara pandang yang lain dan bahwa cara mereka melakukan sesuatu hanyalah satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan lain. Melalui kerja sama, dan bukannya persaingan atau kompetisi, siswa menyerap kebijaksanaan orang lain.        Kelebihan dan Kelemahan Belajar Mandiri Kelebihan dan Kelemahan Kelebihan dari pembelajaran ini adalah : ‾                 membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab ‾                 mahasiswa mendapatkan kepuasan belajar melalui tugas-tugas yang diselesaikan ‾                 mahasiswa mendapatkan pengalaman dan keterampilan dalam hal penelusuran literatur, penelitian, analisis dan pemecahan masalah, jika dalam menyelesaikan tugas-tugasnya mahasiswa berkelompok menjadi semakin bertambah, karena melalui kelompok tesebut mahasiswa akan belajar tentang kerja sama, kepemimpinan dan pengambilan keputusan. ‾                 mencapai tujuan akhir dan pendidikan yaitu mahasiswa dapat menjadi guru bagi dirinya sendiri.   



Kelemahannya adalah : -              bila diterapkan kepada peserta didik yang belum dewasa, ia belum bisa belajar secara mandiri (masih memerlukan bimbingan). -              Apa yang didapat dalam pembelajaran mandiri masih belum tentu benar,  maka perlu melakukan pertanyaan atau diskusi.



Daftar pustaka



Eko Susilowati, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk SD/MI Kelas 5. 2010. Pusat Perbukuan: Kementrian Pendidikan Nasional Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. 2011. Bandung: Pustaka Setia Purnama,Indah.Pengembangan Materi Pembelajaran Mandiri;2013 (diakses tanggal 2 desember 2013) diunduh dari URL : http://www.scribd.com/doc/128057417/Pengembangan-Materi-Pembelajaran-Mandiri