Strategi Penerapan Merdeka Belajar [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kurikulum Merdeka belajar oleh Arfati SUlistya Ningsih, S.Pd



Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Sekolah



Didiklah anakmu sesuai dengan zamannya Sabda Rosululloh menyatakan sebagai berikut,“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian."



Hal ini dapat diartikan bahwa guru senantiasa mendidik seluruh peserta didik sesuai dengan zamannya, di mana anak tersebut berpijak, bukan sesuai dengan zamanmu/guru tersebut, karena mereka hidup bukan pada zamanmu. Seperti hadits berikut: “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup bukan di zamanmu” (H.R. Ali Bin Abi Thalib).



ki hajar dewantara Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan adalah segala usaha dari orang tua terhadap anak-anak dengan maksud menyokong kemajuan hidupnya. Menurut Ki Hadjar Dewantara, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedang pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak. Sedangkan mendidik dan mengajar adalah proses memanusiakan manusia, sehingga harus memerdekakan manusia dan segala aspek kehidupan baik secara fisik, mental , jasmani dan rohani. Maka konsep Merdeka belajar juga menekankan pada aspek pengembangan karakter yang sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia. Ki Hadjar Dewantara memandang pendidikan sebagai pendorong bagi perkembangan siswa, yaitu pendidikan mengajarkan untuk mencapai perubahan dan kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.



Apa itu merdeka belajar? Menteri Dikbudristek, Nadiem Makarim mengatakan bahwa Merdeka Belajar merupakan konsep pengembangan pendidikan di mana seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change). Para pemangku kepentingan tersebut meliputi keluarga, guru, institusi pendidikan, dunia industri, dan masyarakat.



Bagaimana konsep kurikulum merdeka belajar? Kurikulum Merdeka Belajar merupakan bentuk evaluasi dari Kurikulum 2013. Dikutip dari laman Kemdikbud, kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya terfokus pada intrakurikuler (tatap muka), sementara pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan paduan pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tujuan kurikulum merdeka yang pertama, yaitu menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kurikulum ini menekankan pendidikan Indonesia pada pengembangan aspek keterampilan dan karakter sesuai dengan nilai-nilai bangsa Indonesia.



Tahapan awal kurikulum merdeka di tingkat sekolah Nadiem Makarim menghadirkan 4 pokok kebijakan, dengan upaya agar paradigma dan cara belajar dan mengajar dapat berjalan pada arah kemajuan. Empat pokok kebijakan tersebut yaitu : ●



Menghapus Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)







Mengganti Ujian Nasional (UN) menjadi Asesmen Nasional (AN)







Penyederhanaan RPP Guru







Adaptasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) tahun 2020



Tahap persiapan penerapan kurikulum merdeka belajar Hal yang perlu dipersiapkan sekolah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar yaitu : ● Kepala sekolah perlu mulai berperan sebagai pemimpin pembelajaran, artinya bahwa kepala sekolah sudah harus memulai untuk memprioritaskan waktu dan energinya lebih banyak untuk memandu perencanaan, pendampingan, dan refleksi proses pembelajaran baik melibatkan murid , siswa maupun orang tua siswa. ● Perencaan program sekolah yang kolaboratif bisa dipandu oleh kepala sekolah ataupun guru dengan mulai melibatkan semua guru antar mata pelajaran, dan antar kelas yang tetap berorienatasi kepada kebutuhan siswanya. ● Berbagi praktik baik ini dilakukan oleh guru- guru di sekolah, memungkinkan antar guru bisa saling belajar, saling merefleksikan pembelajaran yang dilakukan, baik guru sesama mata pelajaran, ataupun guru atar mata pelajaran, serta menduplikasikan program atau proyek guru lain yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa yang di ajar oleh guru.



Tahap persiapan penerapan kurikulum merdeka belajar ●







Diperlukan kebiasaan untuk melakukan refleksi agar tidak langsung menyerah, menyalahkan keadaan jika mendapati sebuah rintangan atau kesulitan untuk beradaptasi. Refleksi digunakan untuk melakukan perbaikan pembelajaran dan kepemimpinan. Untuk dapat memberikan pelayanan terbaik kepada para siswa guru perlu untuk terus meningkatkan kompetensinya. Guru dan Kepala Sekolah yang kompeten diperlukan dalam menerapkan kurikulum merdeka ini. Agar memiliki kompetensi yang bagaimana? Terus belajar, salah satunya yaitu dengan mengikuti pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan mengadakan sesi-sesi berbagi.



Strategi penerapan merdeka belajar Strategi implementasi Kurikulum Merdeka tersebut antara lain: ● Guru dan kepala sekolah harus belajar mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar. ● Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka dengan mengikuti seri webinar. ● Guru dan kepala sekolah belajar Kurikulum Merdeka di dalam komunitas belajar. ● Guru dan kepala sekolah belajar praktik baik melalui narasumber yang sudah direkomendasikan. ● Guru dan kepala sekolah memanfaatkan pusat layanan bantuan (helpdesk) untuk mendapatkan informasi lebih, strategi. ● Guru dan kepala sekolah bekerja sama dengan mitra pembangunan untuk implementasi Kurikulum Merdeka.



Terima kasih Semoga penjelasan singkat mengenai merdeka belajar dan strategi penerapan merdeka belajar ini dapat membantu Bapak/Ibu guru, untuk lebih memahami dalam mengambil peran untuk menerapkan kurikulum merdeka belajar di sekolah.