9 0 3 MB
FENOMENA AGLOMERASI PERKOTAAN (STUDI KASUS KOTA SEMARANG)
Disusun Oleh: Sabto Budi Prasetyo 210401134 10038 Nur Khasanah Apriliasari 210401101 51039 Desy Yuli Aryani 210401134 10047 Azhar Hermawan Riyanto 210401134 PROGRAM MAGISTER PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA 10051 FAKULTAS TEKNIK – UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2013
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan penduduk yang meningkat pesat urbanisasi industrialisasi Perkembangan kota yang semakin pesat dan over Meningkatnya infrastruktur perkotaan Permasalahan perkembangan ruang kota Perkembangan Kota
AGLOMERASI PERKOTAAN Faktor pendorong Proses Fenomena Dampak Aglomerasi (Pertumbuhan kota/ trickle down effect vs masalah)
PERUMUSAN MASALAH PERKEMBANGAN KOTA
Kemacetan lalu lintas akibat tingginya arus pergerakan penduduk dari kawasan perumahan menuju ke lokasi bekerja,
diantaranya adalah kawasan industri
Perkembangan ruang kota khususnya untuk perumahan semakin mengarah ke daerah pinggiran dan hinterland Kota Semarang yang mengakibatkan alih fungsi lahan pertanian dan konservatif semakin meningkat
Kesenjangan sosial yang meningkat karena
adanya perbedaan akses pemenuhan kebutuhan, khususnya untuk perumahan
Penurunan kualitas fisik lingkungan
TINJAUAN LITERATUR
Urbanisasi Perkembangan desa-kota (pengkotaan), perpindahan penduduk desa-kota
Industrialisasi perkembangan aktivitas-aktivitas industri
Aglomerasi gabungan, pengelompokan kegiatan
Faktor-faktor Penyebab Aglomerasi (Yunus, 1999): Fasilitas-fasilitas khusus tertentu
Faktor ekonomi eksternal Faktor saling merugikan antar fungsi yang tidak serupa Faktor kemampuan ekonomi fungsi yang berbeda Keuntungan aglomerasi: • Keuntungan skala besar yang terjadi karena bahan baku ataupun pasar telah tersedia di 1 lokasi tersebut. • Keuntungan lokalisasi yang diperoleh dalam bentuk biaya transportasi • Penggunaan fasilitas secara bersama (komunal)
STUDI KASUS: KOTA SEMARANG
Posisi Kota Semarang yg Strategis Dukungan infrastruktur regional Tingginya urbanisasi
Perkembangan Ruang/ Lahan di Kota Semarang
Semarang 1920
Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Jurnatan Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di koridor Jl Pemuda Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Bulu Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Peterongan
Proses Aglomerasi
Semarang 2010
Perkembangan aglomerasi kegiatan Industri Terboyo, Tugu Gatot Subroto Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Jurnatan / Johar Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di koridor (Jl Pemuda, Jl Mataram, Jl Pandanaran, Jl A Yani, Jl Sugiyopranoto, dsb) Perkembangan aglomerasi kegiatan perdagangan dan jasa di kawasan Sub-sub Pusat Kota Perkembangan aglomerasi kegiatan Permukiman
Lanjutan...
Aglomerasi Industri
Faktor Pendorong
• Pertumbuhan penduduk dan aktivitas yang pesat • Faktor ekonomi • Potensi lahan untuk dikembangkan • Perkembangan infrastruktur
Arahan Rencana Pola Ruang RTRW Kota Semarang
Adanya rencana pemusatan aktivitas industri, perdagangan jasa, perumahan
Permasalahan yg Muncul & Pendekatan Pengembangan • Permasalahan lingkungan pencemaran lingkungan (polusi) • Kesenjangan sosial ekonomi antar pusat aktivitas • Permasalahan transportasi kemacetan, dll • Inefisiensi pergerakan
Pendekatan perkembangan ruang dgn prinsip TOD
SEKIAN & TERIMA KASIH