Struktur Dan Fungsi Tumbuhan [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

MAKALAH IPA TERPADU KELAS VIII “STRUKTUR DAN FUNGSI TUMBUHAN”



Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas perkuliahan IPA Terpadu Kelas VIII



Kelompok 4: 1. Fajril Nursal



(18231119)



2. Hilda Edenia Putri G.F



(18231120)



3. Ivo Pramadita



(18231122)



4. Nilam Sari



(18231089)



5. Nancy Agfara



(18231130)



Dosen Pengampu : Dr. Febri Yanto, M. Pd



JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2020



KATA PENGANTAR



Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Struktur dan Fungsi Tumbuhan” tepat pada waktunya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah IPA Terpadu Kelas VIII, yang diampu oleh Bapak Dr. Febri Yanto, M. Pd. Dalam proses penyusunan makalah ini tidak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaikan makalah ini. Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi bahasa, susunan kalimat maupun isi. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi perbaikan dalam penyusunan makalah kedepannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pihak lain yang membacanya.



Padang, 26 September 2020



Penulis



i



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR .............................................................................................i DAFTAR ISI ............................................................................................................ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1 A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................1 C. Tujuan ..........................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................2 A. Pengertian Jaringan ......................................................................................2 B. Macam-macam Jaringan pada Tumbuhan .....................................................2 1. Jaringan Meristem ...................................................................................2 2. Jaringan Dewasa .....................................................................................3 C. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan ......................................................11 1. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar .................................................11 2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang ..............................................13 3. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun ................................................14 4. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Bunga...............................................16 D. Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan ....................17 BAB III PENUTUP .................................................................................................23 A. Kesimpulan ..................................................................................................23 B. Saran .............................................................................................................23 DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................24 LAMPIRAN (SOAL LATIHAN) ...........................................................................25



ii



BAB I PENDAHULUAN



A. Latar belakang Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Pada proses pembelahan, sel-sel meristem akan tumbuh dan mengalami spesialisasi membentuk berbagai macam jaringan yang tidak lagi mempunyai kemampuan membelah diri. Jaringan inilah jaringan dewasa.



B. Rumusan masalah a. Apakah yang dimaksud dengan jaringan? b. Terbagi menjadi berapakah macam-macam jaringan pada tumbuhan? c. Bagaimana struktur dan fungsi jaringan tumbuhan? d. Apa saja teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan?



C. Tujuan a. Mengetahui pengertian jaringan. b. Mengetahui macam-macam jaringan pada tumbuhan. c. Mengetahui struktur dan fungsi jaringan tumbuhan d. Mengetahui teknologi yang terinspirasi dari struktur jaringan tumbuhan



1



BAB II PEMBAHASAN



A. Pengertian Jaringan Struktur tubuh tumbuhan tingkat tinggi pada umumnya terdiri atas organ pokok yaitu akar, batang dan daun. Organ tersusun oleh beberapa jaringan, dan jaringan disusun oleh beberapa sel yang mempunyai bentuk, struktur, serta fungsi yang sama. Berdasarkan kemampuan sel membelah jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua yaitu jaringan meristem dan jaringan permanen. Setiap jaringan memiliki struktur dan fungsi yang berbeda. Jadi, jaringan yaitu sekumpulan sel yang mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan tersebut akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.



B. Macam-Macam Jaringan pada Tumbuhan 1. Jaringan Meristem Jaringan meristem adalah jaringan pada tumbuhan yang selalu menhgalami pembelahan diri secara terus menerus. Berdasarkan posisinya dalam tubuh tumbuhann, meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu: 



Meristem apikal, terdapat di ujung pucuk utama dan pucuk lateral serta ujung akar.







Meristem interkalar, terdapat di antara jaringan dewasa, contohnya meristem pada pangkal ruas tumbuhan anggota suku atau family rumput-rumputan.







Meristem lateral, terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya. Contohnya adalah cambium dan cambium gabus (felogen)



Berdasarkan asal-usulnya, meristem dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Meristem primer, sel-selnya berkembang langsung dari sel-sel embrionik (contoh: meristem apikal). Kegiatan jaringan meristem



2



primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang. Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer. b. Meristem sekunder, sel-selnya berkembang dari jaringan dewasa yang sudah mengalami diferensiasi. Contohnya adalah kambium dan kambium gabus. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Aktivitas kambium menyebabkan pertumbuhan skunder, sehingga batang tumbuhan menjadi besar. Ini terjadi pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka). Pertumbuhan kambium kearah luar akan membentuk kulit batang, sedangkan kearah dalam akan membentuk kayu. Pada masa pertumbuhan, pertumbuhan kambium kearah dalam lebih aktif dibandingkan pertumbuhan kambium kearah luar, sehingga menyebabkan kulit batang lebih tipis dibandingkan kayu.



Gambar Meristem



2. Jaringan Dewasa Jaringan dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Sifat- sifat jaringan dewasa antara lain: a. Tidak mempunyai aktivitas untuk memperbanyak diri, b. Mempunyai ukuran sel yang relatif besar dibandingkan sel-sel meristem, c. Mempunyai vakuola besar, sehingga plasma sel sedikit dan merupakan selaput yang d. menempel pada dinding sel,



3



e. Kadang-kadang selnya telah mati, f. Selnya telah mencapai penebalan dinding sesuai dengan fungsinya, g. Di antara sel-selnya dijumpai ruang antarsel.



Jaringan dewasa penyusun organ tumbuhan tingkat tinggi antara lain jaringan pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan penyokong (penguat), jaringan pengangkut (vaskuler), dan jaringan sekretoris. a) Jaringan pelindung (epidermis) Epidermis merupakan jaringan paling luar yang menutupi permukaan organ tumbuhan, seperti: daun, bagian bunga, buah, biji, batang, dan akar. Fungsi utama jaringan epidermis adalah sebagai pelindung jaringan yang ada di bagian sebelah dalam. Bentuk, ukuran, dan susunan, serta fungsi sel epidermis berbedabeda pada berbagai jenis organ tumbuhan.Sel-sel epidermis dapat berkembang menjadi alat tambahan atau derivate epidermis, misalnya stoma, trikoma, sel kipas, sistolit, sel silica, dan sel gabus. 1) Stoma Stoma (stomata) adalah lubang atau celah yang terdapat pada epidermis organ tumbuhan yang dibatasi oleh sel khusus yang disebut sel penutup.



Gambar Epidermis daun



2) Trikoma Trikoma (trikomata) berasal dari sel-sel epidermis, biasanya berbentuk rambut. Ada juga trikomata yang berbentuk sisik atau duri. Fungsi trikoma bagi tumbuhan



4



adalah sebagai berikut: 



Mengurangi penguapan







Meneruskan rangsang







Melindungi tumbuhan dari gangguan hewan







Membantu penyebaran biji







Membantu penyerbukan bunga







Menyerap air dan garam-garam mineral dari dalam tanah



3) Sel kipas Sel kipas dapat dijumpai pada epidermis atas daun tumbuhan suku atau family Gramineae atau Cyperaceae. Sel kipas tersusun dari beberapa sel berdinding tipis dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan sel-sel epidermis di sekitarnya. Sel kipas berfungsi mengurangi penguapan dengan menggulung daun.



b) Jaringan Parenkim Parenkim terdiri atas kelompok sel hidup yang bentuk, ukuran, maupun fungsinya berbeda-beda. Sel-sel parenkim mampu mempertahankan kemampuannya untuk membelah meskipun telah dewasa sehingga berperan penting dalam proses regenerasi. Ciri utama sel parenkim adalah memiliki dinding sel yang tipis, serta lentur. Beberapa sel parenkim mengalami penebalan, seperti pada parenkim xilem. Sel parenkim berbentuk kubus atau memanjang dan mengandung vakuola sentral yang besar. Ciri khas parenkim yang lain adalah sel-selnya banyak memiliki ruang antarsel karena bentuk selnya membulat Ciri penting dari sel parenkim adalah dapat membelah dan terspesialisasi menjadi berbagai jaringan yang memiliki fungsi khusus. Sel parenkim biasanya menyusun jaringan dasar pada tumbuhan, oleh karena itu disebut jaringan dasar.Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:



5



1) Parenkim Asimilasi Biasanya terletak di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat berlangsungnya proses fotosintesis. 2) Parenkim Penimbun Biasanya terletak di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akar, umbi lapis, akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan yang berupa gula, tepung, lemak atau protein. 3) Parenkim Air Terdapat pada tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk menghadapi masa kering, misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya. 4) Parenkim Udara Ruang antar selnya besar, sel-sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air, misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok



Gambar Jaringan Parenkim



c) Jaringan Penyokong (Penguat) Jaringan penyokong merupakan jaringan yang menguatkan tumbuhan. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan penyokong dibedakan menjadi jaringan kolenkim dan sklerenkim. 1) Kolenkim Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata



6



dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel-sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.



Gambar Kolenkim



Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan atas: 1) Kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel; 2) Kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan dinding selnya membujur; 3) Kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.



2) Sklerenkim Sklerenkim merupakan jaringan penyokong tumbuhan, yang sel- selnya mengalami penebalan sekunder dengan lignin dan menunjukkan sifat elastis. Sklerenkim tersusun atas dua kelompok sel, yaitu sklereid dan serabut. Sklereid disebut juga sel batu yang terdiri atas sel-el pendek, sedangkan serabut sel-



7



selnya panjang. Sklereid berasal dari sel-sel parenkim, sedangkan serabut berasal dari sel-sel meristem. Sklereid terdapat diberbagai bagian tubuh. Sel selnya membentuk jaringan yang keras, misalnya pada tempurung kelapa, kulit biji dan mesofil daun. Serabut berbentuk pita dengan anyaman menurut pola yang khas. Serabut sklerenkim banyak menyusun jaringan pengangkut.



Gambar Kolenkim dan Sklerenkim



d) Jaringan Pengangkut (Vaskuler) Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas sel-sel xilem dan floem, yang membentuk berkas pengangkut (berkas vaskuler). Xilem berperan mengangkut air dan mineral dari dalam tanah ke daun, sedangkan floem berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. 1) Xilem Xilem merupakan jaringan kompleks karena tersusun dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea sebagai saluran pengangkut air dengan penebalan dinding sel yang cukup tebal sekaligus berfungsi sebagai penyokong. Xilem juga tersusun atas serabut, sklerenkim, serta sel-sel parenkim yang hidup dan berperan dalam berbagai kegiatan metabolisme sel. Xilem disebut juga sebagai pembuluh kayu yang membentuk kayu pada batang. Trakeid dan trakea merupakan dua kelompok sel yang membangun pembuluh xilem. Kedua tipe sel berbentuk bulat 8



panjang,



berdinding



sekunder



dari



lignin



dan



tidak



mengandung kloroplas sehingga berupa sel mati. Perbedaan pokok antara keduanya, adalah pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang), hanya ada celah (noktah), berupa plasmodesmata yang menghubungkan satu sel dengan sel lainnya.



Gambar Xilem



2) Floem Pada prinsipnya, floem merupakan jaringan parenkim. Tersusun atas beberapa tipe sel yang berbeda, yaitu buluh tapis, sel pengiring, parenkim, serabut, dan sklerenkim. Floem juga dikenal sebagai pembuluh tapis, yang membentuk kulit kayu pada batang. Unsur penyusun pembuluh floem terdiri atas dua bentuk, yaitu: sel tapis (sieve plate) berupa sel tunggal dan bentuknya memanjang dan buluh tapis (sieve tubes) yang serupa pipa. Dengan bentuk seperti ini pembuluh tapis dapat menyalurkan gula, asam amino serta hasil fotosintesis lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.



9



Gambar Floem



Tipe-tipe berkas pengankut berdasarkan posisi xylem dan floem dibedakan atas : A. Tipe kolateral 



Kolateral terbuka, jika diantara xylem dan floem terdapat cambium







Kolateral tertutup, jikaq antara xylem dan floem tidak dijumpai kambium



b) Tipe konsentris 



Konsentris



amfikibral,



apabila



xylem



berada



ditengah dan floem mengelilingi xylem 



Konsentris



amfivasal,



apabila



floem



ada



ditengah dan xylem mengelilingi floem c) Tipe radial, xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran



3) Jaringan sekretori Disebut juga kelenjar internal karena senyawa yang dihasilkan tidak keluar dari tubuh. Penyusun jaringan sekretori adalah : a. Sel kelenjar, sel minyak dalam endosperma biji jarak. b. Saluran kelenjar, saluran kelenjar pada daun jeruk, senyawa yang dihasilkan ditimbun dalam ruangan penyimpan, misalnya minyak atsiri, lender, dan damar.



10



c. Saluran getah, sel-sel yang mengalami fusi membentuk suatu system jaringan yang menembus jaringan-jaringan lain dalam tubuh. Sel tersebut berisi getah.



C. Struktutr Dan Fungsi Jaringan pada Tumbuhan Tumbuhan memiliki bermacam-macam organ yang tersusun atas beberapa jaringan tumbuhan. Berdasarkan fungsinya, organ pada tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai alat hara (organa nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). Alat hara meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi berupa putik dan benang sari yang terdapat pada bunga.



Gambar Organ dan Jaringan Tumbuhan



1. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar Akar merupakan organ tumbuhan yang penting karena berperan sebagai alat pencengkeram pada tanah/penguat dan sebagai alat penyerap air. Akar memiliki bagian pelindung berupa tudung akar yang tidak dimiliki oleh organ lain. Berdasarkan asal terbentuknya, akar dapat dibedakan atas akar primer dan akar adventitif. Akar primer terbentuk dari bagian ujung embrio dan dari perisikel, sedangkan akar adventitif berkembang dari akar yang telah dewasa selain dari perisikel atau keluar dari organ lain seperti dari daun dan batang. Pada 11



kebanyakan tumbuhan dikotil dan gimnospermae, sistem perakaran berupa akar tunggang yang memiliki satu akar pokok yang besar, sedangkan pada tumbuhan monokotil berupa akar serabut, yang berupa rambut dan berukuran relatif sama. Pada irisan membujur akar akan terlihat bagian-bagian akar, mulai dari yang paling ujung disebut ujung akar. Ujung akar ditutupi oleh tudung akar (kaliptra). Kemudian dari ujung akar ke arah atas, terdapat zona pembelahan sel, pada daerah ini terdapat meristem apikal dan turunannya yang disebut meristem primer. Menuju ke atas, zona pembelahan



menyatu



dengan



zona



pemanjangan.



Pada



zona



pemanjangan, sel-sel memanjang sampai sepuluh kali panjang semula, pemanjangan sel ini berguna untuk mendorong ujung akar (termasuk meristem) ke depan. Semakin keatas, zona pemanjangan akan bergabung dengan zona pematangan. Pada zona pematangan, sel-sel jaringan akar menyelesaikan dan menyempurnakan diferensiasinya.



Gambar Struktur Akar



Apabila kita membuat irisan melintang akar muda, maka akan terlihat struktur sel dan jaringan penyusun akar, berturut-turut, yaitu



12



epidermis, korteks, endodermis dan stele (silinder pusat). Lapisan terluar dari akar adalah epidermis yang tersusun atas selsel yang tersusun rapat satu sama lain tanpa ruang antar sel, berdinding tipis, dan memanjang, sejajar sumbu akar. Dinding sel epidermis tersusun dari bahan selulosa dan pektin yang menyerap air. Epidermis akar biasanya satu lapis. Permukaan sel epidermis sebelah luar membentuk tonjolan yaitu berupa rambut atau bulu akar. Korteks akar terutama terdiri atas jaringan parenkim yang relatif renggang dan sedikit jaringan penyokongnya. Di sebelah dalam lapisan epidermis sering terdapat selapis atau beberapa lapis sel membentuk jaringan padat yang disebut hipodermis atau eksodermis yang dinding selnya mengandung suberin dan lignin. Di sebelah dalam korteks terdapat selapis sel yang bersambung membentuk silinder dan memisahkan korteks dari slinder berkas pengangkut di sebelah dalamnya. Lapisan ini disebut endodermis. Selsel endodermis membentuk pita kaspari, yaitu penebalan dari suberin dan lignin pada sisi radial. Akibat adanya penebalan ini, larutan tidak bisa menembusnya.



2. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam suatu lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian luar lingkaran dan empulur di bagian dalam lingkaran. Pada tumbuhan dikotil ini, xilem tersusun di bagian dalam lingkaran. Di antara floem dan xilem terdapat kambium yang menyebabkan pertumbuhan sekunder pada tumbuhan dikotil. Kambium merupakan jaringan meristem lateral yang berfungsi dalam



pertumbuhan



sekunder.



Dua



macam



kambium



yang



menghasilkan jaringan sekunder tumbuhan dikotil, yaitu: a) kambium pembuluh (vascular cambium) yairg menghasilkan xylem sekunder (kayu) ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar,



13



b) kambium gabus (cork cambium) yang menghasilkan suatu penutup keras dan tebal yang menggantikan epidermis pada batang dan akar.



Empulur batang tersusun atas jaringan parenkim yang mungkin mengandung kloroplas. Empulur mempunyai ruang antarsel yang nyata dan tersusun atas perikambium yang disebut perisikel. Perikambium dibatasi oleh floem primer di sebelah dalam dan endodermis di sebelah luarnya. Jari-jari empulur berupa pita radier yang terdiri atas sederet sel, mulai dari empulur sampai dengan floem. Fungsi utamanya adalah melangsungkan pengangkutan makanan ke arahradial. Pada tumbuhan dikotil, jari-jari empulur tampak berupa garis-garis halus membentuk lingkaran tahun.



Gambar Perbedaan Batang Dikotil dan Monokotil



Gambar Struktur Batang dikotil



3. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun Struktur morfologi daun pada setiap jenis tumbuhan 14



berbeda-beda. Oleh karena itu, struktur morfologi daun dapat digunakan untuk mengklasifikasikan jenis-jenis tumbuhan. Struktur daun dapat dilihat dari: bentuk tulang daun (menvirip, menjari, melengkung, dan sejajar); bangun daun atau bentuk helaian daun (bulat, lanset, jorong, memanjang, perisai, jantung, dan bulat telur); tepi daun (bergerigi, beringgit, berombak, bergiri, dan rata); bentuk ujung daun (runcing,meruncing, tumpul, membulat, rompang/terbelah, dan berduri); bentuk pangkal daun (runcing, meruncing, tumpul, membulat, rata, dan berlekuk); dan prmukaan (licin, kasap, berkerut, berbulu, dan bersisik). Tidak hanya sebagai tempat fotosintesis, daun juga berfungsi untuk transpirasi (penguapan air) dan respirasi (pernapasan). Bila kita mengamati preparat irisan melintang daun, maka akan kita jumpai bagian-bagian penyusun struktur anatomi daun yang sesuai dengan fungsi daun tersebut. Daun tersusun atas jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan jaringan pengangkut. Epidermis memiliki



berfungsi



struktur



sebagai



khusus



pelindung jaringan ini



sebagai



adaptasi



untuk



berkangsungnya proses fotosintesis, yaitu adanya stoma yang dalam jumlah banyak disebut stomata. Stomata tersusun atas sel penutup dan sel tetangga yang banyak mengandung kloroplas. Adanya stomata memungkinkan terjadinya pertukaran gas antara sel-sel fotosintetik dibagian dalam daun dengan udara disekitarnya. Stomata juga merupakan jalan keluarnya uap air. Bagian tengah dari struktur anatomi daun juga dapat kita jumpai jaringan parenkim yang menyusun mesofil daun dan terdiri atas parenkim



palisade



(parenkim



pagar/jaringan



tiang)



dan



parenkim spons (parenkim bunga karang. Parenkim palisade terdiri atas sel-sel yang memanjang di sel-sel bulat dan pada bagian ini banyak terdapat ruang antar sel sebagai tempat



15



pertukaran gas selama fotosintesis berlangsung.



Gambar Struktur Daun



4. Struktur dan Fungsi Jaringan pada Bunga Bunga merupakan organ reproduksi pada tumbuhan, organ ini bukanlah organ pokok dan rnerupakan modifikasi (perubahan bentuk) dari organ utama yaitu batang dan daun yang bentuk, susunan, dan warnanya telah disesuaikan dengan fungsinya sebagai alat perkembangbiakan pada tumbuhan. Jika kita memperhatikan bagian dasar bunga dan tangkai bunga, bagian ini merupakan modifikasi dari batang, sedangkan kelopak dan mahkota bunga merupakan modifikasi dari daun yang bentuk dan warnanya berubah. Sebagian masih tetap bersifat seperti daun, sedangkan sebagian lagi akan mengalami metamorfosis membentuk bagian yang berperan dalam proses reproduksi. Kelopak bunga merupakan bagian bunga yang masih mempertahankan sifat daun. Kelopak bunga berfungsi untuk melindungi kuncup bunga sebelum bunga mekar. Mahkota bunga biasanya memiliki warna dan bentuk yang menarik jika dibandingkan dengan kelopak bunga. Mahkota bunga ini berperan dalam menarik serangga dan agen penyerbukan yang lain. Benang sari merupakan bagian yang berperan sebagai alat reproduksi jantan pada bunga, benang sari terdiri atas kepala sari 16



yang merupakan tempat berkembangnya serbuk sari (gametofit jantan) dan suatu tangkai yang disebut filamen (tangkai sari). Putik merupakan alat reproduksi betina pada bunga. Pada putik terdapat kepala putik yang biasanya memiliki permukaan yang lengket sebagai tempat menempelnya serbuk sari. Selain itu, putik memiliki saluran yang disebut tangkai putik. Saluran ini menuju ke ovarium pada dasar bunga yang mengandung bakal buah tempat sel telur (gametofit betina).



Gambar Struktur Bunga



D. Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan 1. Panel Surya yang terisnpirasi dari bunga



Panel Surya merupakan alat yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Tahukah kamu otakers, bahwa mekanisme yang dilakukan oleh panel surya ini terinspirasi dari cara kerja fotosintesis pada daun tanaman. Jika pada panel surya energi matahari yang



17



dikumpulkan ketika menabrak permukaan panel menyebabkan elektron pada panel surya bergerak melalui suatu konduktor dan kemudian menghasilkan energi listrik. Begitu juga proses fotosintesis pada tanaman, saat daun terkena sinar matahari klorofil akan menyerap energi cahaya. Elektron pada kompleks klorofil akan bergerak melalui satu saluran dan menyebabkan muatan positif juga ikut bergerak. Muatan positif ini selanjutnya bergerak menuju kompleks enzim yang berfungsi menghasilkan energi kimia berupa ATP dan NADPH. Kedua ernergi inilah yang nantinya digunakan untuk mengubah CO2 menjadi glukosa.



Keunggulan Panel Surya 1) Panel



surya



termasuk



ramah



lingkungan



karena



tidak



memancarkan emisi gas rumah kaca yang berbahaya, seperti



18



karbon dioksida. Panel surya juga tidak memberikan kontribusi terhadap perubahan iklim. 2) Panel surya memanfaatkan energi matahari, dan matahari adalah sumber energi yang paling berlimpah di planet bumi. 3) Panel surya mudah dipasang dan juga memiliki biaya pemeliharaan yang sangat rendah. 4) Banyak negara di dunia menawarkan insentif yang menguntungkan bagi pemilik rumah yang menggunakan panel surya. 5) Panel surya tidak kehilangan banyak efisiensi dalam masa pakainya yang mencapai sekitar 20 tahun.



2. Sensor Cahaya yang terinspirasi dari Tanaman Kaktus



Photoresistor/Foto Resistor pada dasarnya merupakan suatu resistor yg memiliki nilai resistensi (dlm ohm) bergantung kapada sedikitbanyaknya cahaya yang jatuh dipermukaan sensor tersebut. Cara kerja LDR adalah pada malam hari karena tidak terkena cahaya menyebabkan resistensinya menjadi bertambah besar, sebaliknya resistensinya menjadi kecil apabila kena cahaya pada siang hari. LDR pada umumnya berkombinasi dengan sejumlah transistor hingga membentuk rangkaian lampu yang otomatis.



19



Contohnya yaitu pada lampu penerangan jalan. Ketika kamu mengamati lampu penerangan jalan, beberapa lampu penerangan jalan tersebut ada yang dapat menyala sendiri ketika menjelang malam dan mati sendiri saat menjelang pagi tanpa harus dinyalakan dan dimatikan secara manual. Lampu penerangan jalan tersebut mampu menyala dan mati secara otomatis karena dilengkapi dengan sensor cahaya tersebut. 3. Lapisan Pelindung dan Pengilap



Pernahkah kamu melihat tanaman talas atau daun teratai? Ketika kamu melihat daun kedua tanaman tersebut kamu pasti melihat bahwa daun tersebut sangat bersih dan tahan air. Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jika kamu melihat melalui mikroskop penampang melintang dari kedua daun tersebut maka kamu akan melihat pada permukaan daun tersebut terdapat lapisan tebal yang disebut kutikula. Kutikula ini tersusun atas senyawa lipid berupa lilin wax dan polimer hidrokarbon yang disebut kutan. Kedua senyawa ini bersifat hidrofobik atau tidak suka air, sehingga jika air mengenai lapisan ini tidak akan membasahi



20



daun. Lapisan lilin ini juga mampu mencegah menempelnya debu atau kotoran lain dan membuat daun tetap bersih. Tahukah kamu bahwa ilmuwan juga telah mengadopsi mekanisme ini dan menerapkannya untuk membuat cat yang tidak mudah kotor, lapisan pengilap, dan lapisan anti air, misalnya pada semir sepatu, lapisan pengilap pada mobil atau perabot rumah tangga, dan lain sebagainya.



4. Alat Pemurnian Air Pernahkah kalian bermain ke danau, waduk, atau kolam? Apakah kamu melihat eceng gondok di tempat tersebut? Apakah kamu juga melihat bahwa perairan tersebut jernih? Pada umumnya perairan yang ditumbuhi eceng gondok kondisi airnya jernih. Mengapa demikian? Ketika kamu melihat akar eceng gondok, kamu akan melihat akar eceng gondok berbentuk serabut-serabut yang banyak dan rapat. Akar- akar ini mampu menyerap partikel-partikel yang terlarut dalam air sehingga air menjadi bersih. Bahkan zat-zat berbahaya seperti racun pun dapat diserap oleh eceng gondok.



Apabila kamu mengamati membran sel akar secara lebih teliti dengan menggunakan mikroskop elektron, maka akan terlihat lubanglubang atau saluran kecil pada membran sel akar. Saluran ini terbentuk dari protein dan memiliki lubang dengan ukuran tertentu dan daya ikat tertentu pula. Salah satu salurannya bernama aquaporin. Aquaporin ini merupakan saluran protein kanal yang hanya dapat dilewati oleh air,



21



sehingga partikel lain tidak dapat masuk lewat aquaporin. Mekanisme tersebut menginspirasi ilmuwan untuk mengembangkan teknologi penyaringan atau pemurnian air. Dengan teknologi ini air yang kotor dapat disaring, sehingga air hasil penyaringan benar-benar bersih dan aman untuk dikonsumsi. Tahukah Kamu? Selain menginspirasi untuk mengembangkan teknologi, struktur organ dan jaringan tumbuhan juga menginspirasi bentuk rancangan bangunan, misalnya gedung teater Esplanade di Singapura yang terinspirasi dari struktur kulit buah durian. Lapisan terluar dari atap gedung tersebut berbentuk segitiga seperti duri pada durian, atap tersebut dapat diatur untuk mengikuti pergerakan matahari, sehingga dapat menjaga intensitas cahaya yang masuk dalam gedung.



22



BAB III PENUTUP



A. Kesimpulan Jaringan



pada



tumbuhan



terdiri



atas



jaringan



meristem



dan



permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat embrional artinya mampu membelah diri untuk menambah jumlah sel tubuh. Ciri-ciri sel meristem adalah berdinding tipis, banyak mengandung protoplasma, inti besar, dan plastida belum matang. Jaringan Meristem disebut juga jaringan muda. Berdasarkan letaknya dalam tumbuhan, ada tiga macam meristem, yaitu meristem apikal, lateral, dan interkalar. Sedangkan, dilihat dari asal terbentuknya, meristem dibedakan menjadi: promeristem, meristem primer dan meristem sekunder. Jaringan Dewasa adalah jaringan yang sudah mengalami diferensiasi. Jaringan dewasa terdiri dari Jaringan Pelindung (Epidermis), Jaringan Dasar (Parenkim), Jaringan Penyokong (Penguat), Jaringan Pengangkut (Vaskuler) yaitu xilem dan floem. Struktur Sekresi eksternal yaitu rambut kelenjar dan klelnjar, nektaria (kelenjar madu), dan hidatoda. Struktur sekresi internal yaitu sel sekretori, ruang, dan saluran sekretoris.



B. Saran Demikian makalah ini dibuat, semoga dapat bermanfaat bagi kami yang membuat dan juga yang membaca. Mohon maaf jika masih banyak kekerungan dalam segi penyampaian materi ataupun kata-kata yang tidak pada tempatnya. Kami harapkan adanya masukan dari siapa saja. Terima kasih.



23



DAFTAR PUSTAKA



Campbell, N.A., J.B. Reece, & L. G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj. Dari: Biology. 5th ed. Oleh Manulu, W. Jakarta: Erlangga. Mader, S.S. 2004. Biology. Boston: McGraw-Hill. Pratiwi, D.A., dkk. 2006, Biologi. Jakarta: Erlangga.



24



SOAL LATIHAN



1. Jelaskan perbedaan trakkeid dan trakea yang mana ini merupakan kelompok sel yang membangun pembuluh xylem! 2. Jelaskan tipe-tipe pengangkut berdasarkan posisi xylem dan floem! 3. Ketika dina praktikum membuat irisan melintang pada akar muda, maka struktur sel/penyusun akar apa saja yang terlihat? Jelaskan! 4. Jelaskan kenapa warna daun berbeda-beda padahal kloroplas bewarna hijau! 5. Jelaskan kenapa daun teratai terlihat seperti tahan air?



25