Struktur Molekul Dengan Aplikasi Argus Lab [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Laporan Praktikum Kering Kimia Organik Lanjut “Menggambar Struktur Molekul 5,5-dimetil-2-pirolidon dengan Aplikasi ArgusLab”



Nama



: Nanda Ika Risdiana



NIM



: 12630034



Kelas/ Kelompok



: A/ 1



Asisten



:



JURUSAN KIMIA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2015 1. Senyawa 5,5-dimetil-2-pirolidon hasil ArgusLab a. Tampak depan



b. Tampak samping



2. Pembahasan a. Pengaruh Momen Dipol Terhadap Kepolaran Senyawa Momen dipol (µ) merupakan jumlah vektor dari momen ikatan dan momen pasangan elektron bebas dalam suatu molekul. Molekul dikatakan bersifat polar jika memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0 dan dikatakan bersifat nonpolar jika memiliki µ = 0 . Dalam senyawa 5,5-dimetil-2-pirolidon diatas muatan parsial positif terdapat pada atom karbon sedangkan muatan parsial negatif terdapat pada atom oksigen, Pada molekul NH3, momen ikatan N-H dan momen pasangan elektron bebas memiliki arah yang searah.



Sehingga momen ikatan pada senyawa 5,5-dimetil-2-pirolidon memiliki arah muatan parsial positif dan molekul dikatakan bersifat polar karena memiliki µ > 0 atau µ ≠ 0 b. Pengaruh keelektronegatifan Menurut Linus Pauling, keelektronegatifan merupakan kemampuan suatu atom untuk menarik elektron-elektron dari atom lain ke dalam dirinya sendiri dalam suatu molekul. Dalam suatu senyawa, apabila atom-atomnya memiliki perbedaan nilai keelektronegatifan maka akan terbentuk ikatan kovalen polar. Ikatan ini terbentuk karena atom yang lebih elektropositif akan kekurangan rapatan elektron sehingga atom yang elektropositif tersebut akan



menghasilkan muatan parsial positif (δ+). Sedangkan atom yang lebih elektronegatif akan menghasilkan muatan parsial negatif (δ- ). Muatan parsial ini akan menyebabkan timbulnya momen ikatan yang mempunyai arah dari muatan parsial positif ke muatan parsial negatif. Momen ikatan ini dapat terjadi karena perbedaan keelektronegatifan di antara dua atom yang berikatan. Berdasarkan struktur senyawa diatas, dapat diketahui bahwa senyawa 5,5dimetil-2-pirolidon memiliki tingkat keelektronegatifan paling tinggi pada atom O, hal ini tampak pada area sekitar atom O yang berwarna mearah. Sementara pada alkil CH3 lebih elektropositif yang dapat diamati berdasarkan warna putih pada daerah sekitar alkil CH3. c. Pengaruh PEB Terhadap Sudut Ikatan dan Panjang Ikatan Adanya Pasangan Elektron Bebas (PEB) pada gugus atom O pada senyawa 5,5-dimetil-2-pirolidon dapat menyebabkan gaya tolak antar molekul semakin tinggi, sehingga sudut ikatan semakin besar. Besar kecilnya sudut ikatan akan memberi pengaruh pada panjang ikatan, dimana semakin besar sudut ikatan yang terbentuk maka panjang ikatan akan semakin pendek dan sebaliknya apabila sudut ikatan semakin kecil maka panjang ikatan suatu senyawa akan semakin panjang untuk menstabilkan diri dari tolakan elektron antar atom penyusun senyawa.