Sumatera Utara Dalam Periodisasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Sumatera Utara dalam Periodisasi



Lister Eva Simangungsong



Yayasan Kita Menulis, 2020



Bab 1 Kondisi Geografi dan Penduduk Sumatera Utara



A. Keadaan Geografis Sumatera Utara Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi terbesar yang ada di Indonesia, ibukota dari Provinsi ini dikenal juga dengan Kota Medan. Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1- 4 lintang Utara dan 98 — 100 BT, dengan luas daratan mencapai 72.981,23 km. Dengan Area seluas ini daerah Sumatera Utara memiliki banyak penampakan alam yang kemudian menjadi lokasi lokasi atau kantung tempat tinggal pemukiman penduduk seperti Dataran Tinggi, Dataran Rendah, Gunung, Pantai, Pegunungan, Sungai, Danau, Laut. Sedangkan jika dari letak geografis Sumatra Utara sendiri berbatasan langsung dengan beberapa Provinsi yang ada di Indonesia. Adapun perincianya adalah antara lain sebagai berikut: a. Utara berbatasan langsung dengan Provinsi Nanggoroe Aceh Darusallam b. Selatan berbatasan dengan wilayah Provinsi Sumatera Barat, Riau dan c. Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia d. Timur berbatasan dengan Selat Malaka Adapun rincian mengenai data di atas tentunya keadaan Sumatera saat ini, Namun jauh sebelum dikenal dengan wilayah Provinsi Sumatera Utara saat ini, daerah ini terlebih dahulu dikenal dengan sebutan daerah Sumatera Timur. Pada zaman ini Sumatera Timur dikenal juga sebagai sebuah daerah yang memilki Di antaranya-mungkin dia yang paling produktif menulis perjalanan bangsa ini. Studinya yang banyak merangkai perjalanan revolusi



Indonesia, mendapat tempat tersendiri dalam perjalanan intekletual orang-orang Indonesia dalam mencari dan keanekaragaman penduduk dan juga Budaya. Perbedaan ini secara tidak langsung memang dipengaruhi oleh keaadan yang ada di Sumatera Timur. Berbicara tentang geografis yang ada di Sumatera Timur secara Geologis dapat dijelaskan bahwa Pesisir Utara Sumatera merupakan bagian dari Paparan Sunda, sebuh landas Kuno yang sebenarnya perpanjangan nisi tenggara benua Asia, dengan aktivitas tektonik stabil dan aktivitas vulkanis sangat rendah pada dewasa ini. Paparan sunda ini juga mencakup Borneo, Palawan, Semenanjung Melayu, dan lembah pesisir utara jawa. Permukan landas ini muncul seluruhnya di permukaan laut, di antaranya pada kala Pleistosen sewaktu Glasial terakhir, sekitar 18.000 tahun yang lalu.1 Seperti yang kita ketahui zaman Glasial sendiri merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap terbentuknya wilayah daratan yang ada di Muka Bumi. Artinya dari penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa peranan zaman Glasial memang sangat kompleks terhadap terbentuknya wilayah wilayah daratan yang ada di Dunia yang tidak terkecuali Pulau pulau yang ada di Indonesia seperti Sumatra, Borneo bahkan semenanjung Melayu yang merupakan bagian dari Asia Tenggara merupakan basil zaman Glasial yang kemudian mem isahkan wilayah daratan di Asia yang memang pada awalnya merupakan daratan yang Luas. Seperti yang kita ketahui Zaman Glasial sendiri merupakan zaman di mana ketika suhu di bumi sehingga mengakibatkan pencairan es atau gletser di kutub, sehingga akibat yang ditimbulkan adalah permukaan laut menjadi tinggi dan menutupi sebagian besar daratan. Hal ini yang kemudian menyebabkan terjadinya Daratan yang terlihat saat ini, karena sebelumnya Daratan itu sangat luas mengingat bahwa pada Zarnan Es air laut lebih trendah daripada sekarang hal ini dikarenakan banyak air membeku di kawasan Kutub, namun semua bembah ketika es meleleh dan menyebabkan pennukaan air laut menjadi naik. Di Nusantara sendiri pengaruh zaman Glasial sangat besar, hal ini dikarenakan sebagian wilayah daratan Nusantara tergabung dengan Asia Tenggara dan Pulau Papua tergabung dengan Australia, hal ini 1



dikarenakan Laut Cina Selatan kering karena proses daripada Zarnan Es, tetapi ketika zaman Glasial tiba daratan yang begitu luas di Nusantara mulai terpisah seiring dengan tingginya pemnikaan di 1 Perrot Daniel, Kolonialisme dan Etnisitas Batak dan Melayu di Surnatera Timur Laut, Jakarta:Kepustakaan Populcr Gramedia,2010, Hal 27) laut cina selatan yang semula kering kemudian terisi akibat pelelehan atau pencairan dari Es. Akibat yang ditimbulkan tentunya dapat Kita lihat pada keadaan Geografis saat ini di Asia Tenggara dan juga Nusantara yang terpisah dan seluruh daratan yang ada di Nusantara berbentuk Pulau atau Daratan yang dikelinngi perairan. Hal inilah yang kemudian menjadi pemicu terjadinya migrasi ke daerah di Sumatera Utara. B. Keadaan Penduduk Sumatera Utara Berbicara tentang penduduk yang ada di Sumatera Utara tentunya sangat khas dengan sebutan kata "BATAK" hal ini sebenarnya dikarenakan memang salah satu suku yang terbesar di daerah ini adalah Suku atau penduduk batak, padahal jika dikaji lagi secara lebih rinci temyata penduduk yang ada di daerah Sumatera Utara bukan hanya ditempati oleh Penduduk Batak. Hal ini mengacu kepada masih ada suku suku lainnya yang ash yang memang suku atau penduduk yang menetap di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini tentunya dapat kita lihat dari masih adanya Suku lain seperti Penduduk Suku Melayu dan Penduduk Suku Nias. Penduduk yang ada di Sumatera Utara pada dasarnya bukan hanya dari penduduk asli dari ketiga suku di atas, karena masih ada Etnis lainya seperti Suku Jawa, Etnis Tionghoa dan juga Etnis India. Jadi secara tidak langsung Provinsi di Sumatera Utara merupakan salah satu Provinsi dengan tingkat keragaman penduduk yang cukup banyak. Di era modem ini mungkin kita juga sudah melihat bagaimana kemudian suku suku yang ada di Sumatera Utara ini kemudian bias hidup dan memilki cirri khas serta karakter yang kemudian membuat suku suku yang ada di Sumatera Utara terutama penduduknya mudah dikenal oleh masyarakat



Indonesia. Ciri khas yang dibangun oleh kumpulan penduduk yang ada di Sumatera Utara memang tidak dapat dilepaskan dari peristiwa sejarah yang ada di wilayah dari Sumatera Utara atau yang lebih dikenal juga dengan sebutan Sumatera Timur. Terjadinya berbagai macam peristiwa merupakan salah sartu faktor yang kemudian mendorong masyarakat atau penduduk yang ada di Sumatera Utara kemudian memiliki kepribadian serta kebiasaan kebiasaan yang tentunya sangata Unik serta istimewa dan memilki nilai Historis sebagai salah satu faktor penyebab dan juga pendukung terjadinya peristiwa tersebut terhadap penduduk yang ada di Sumatera Utara. Selain dikarenakan faktor dari berbagai macam peristiwa kontak dengan para pedagang luar dan juga faktor letak geografis memang dapat dianggap sebagai salah satu faktor pendorong yang sangat kuat terhadap terbentuknya sifat atau ciri khas yang tentunya berbeda beda di antara kalangan masyarakat atau penduduk yang ada di Sumatera Timur. Oleh karena sifat yang sudah terbentuk sejaka lama ini kemudian memberikan nilai historis yang sangat berarti terhadap penduduk yang ada di Sumatra Utara scat Berbicara tentang periode awal dari masyarakat atau Penduduk yang ada di Sumatra Timur tentunya tidak dapat dipisahkan dari proses mulai adanya kehidupan masyarakat yang ada di Sumatra Timur. Proses ini tentunya ditandai dengan tanda tanda kehidupan dari masyarakat di Sumatera Timur yang sudah ada sejak zaman Pra Sejarah. Sesuai dengan catatan sejarah dikatakan bahwa penduduk di Sumatra Timur memang sudah ada sejak zaman Pra — Sejarah yang dibuktikan dengan ditemukannya Peralatan dan situs tentang kehidupan masyarakat pada zaman Pra Sejarah. Dalam hal ini untuk lebih nnemperjelas tentang keadaan Penduduk yang ada di Sumatera Timur maka kami akan membuat Perbandingan dari masyarakat yang ada di Sumatera Timur dalam kurun waktu yang berbeda dengan perbandingan zaman Dahulu dengan zaman sekarang. 1. Penduduk Suku Nias Suku Nias merupakan salah satu suku yang ada di Provinsi Sumatera Utara. Suku ini sendiri secara fisisk memang memiliki



kemiripan dengan masyarakat yang ada di Asia Timur, yaitu dengan ciri fisik Kulit Putih dan mata yang sipit. Namun jauh dari semua itu Nias merupakan daerah yang memiliki nilai historis yang sangat tua. Bahkan disebutkan dari hasil penelitian Geologi menunjukkan Pulau Nias memiliki masa yang sama dengan Pulau Sumatera pada umumnya, yakni pada masa Glasial yang terakhir pulau tersebut tidak tengelam oleh lautan, maka kemungkinan Pulau Nias pernah dihuni manusia sejak masa Prasejarah (Wiradnyana, Ketut, Pra Sejarah Sumatra Utara: Kontribusinya Pada KJebudayaan Kini,..lakarta:Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2011, Hal 9) Hal ini juga didukung dengan aspek teknologi dan morfologi yang terdapat pada alat batunya menunjukkan teknologi paleotik. Ditemukannya teknologi yang berasal dan batu yang sudah sangat tua memberikan gambaran bagaimana Suku Nias memang tumbuh menjadi sebuah suku yang mampu memanfaatkan alam dalam kemampuan bertahan hidup sejak zaman Pra-Sejarah. Kemampuan ini sudah terbukti dengan ditemukannya peralatan hidup berupa alat batu pada periode Paleotik dan juga didukung dengan adanya Tradisi Megalit. Dalam hal ini secara tidak langsung kita dapat melihat bagaimana kemudian penduduk yang ada di Suku Nias memang sudah memiliki kemampuan serta budaya yang unik. Berbicara tentang situs megalith tentunya kita berbicara tentang zaman Megalhitikurn (Batu Besar) Zaman ini tentunya membahas tentang keadaan zaman di mana manusia memiliki tradisi serta kebudayaan yang cukup kuat dengan batu batu Besar, begitu halnya dengan penduduk yang ada di Pulau Nias yang memang memiliki situs Megalith yang luar biasa banyak. Penduduk suku Nias mcngangap bahwa Megalith adalah bagian dari mereka. Bahkan dalam pembangunan megalith dikatakan bahwa Transportasi dari batu batu ratusan ton yang digunakan untuk mendirikan megalith dilakukan oleh 100 orang yang dibutuhkan untuk mengangkat dan mendirikan megalith(Bonatz,Dominik, 4000 tahun Jejak Permukiman Manusia Sumatra Perspektif Arkeologis Di Dataran Tinggi Pulau Sumatra, Medan:Unimed Press,2015,Hal 89) Yang mana kemudian membuktikan



bagaimana kebudayaan Megalith sangat penting terhadap ritual ritual yang penting terhadap masyarakat yang ada di Suku Nias. Kaitanya untuk saat ini tentunya jikalau kita berbicara tentang aktivitas penduduk yang ada di Nias yang tentunya menarik serta dikenal banyak orang adalah Kebiasan atau kebudayaan melakukan Lompat Batu yang terus dijalankan sampai era modem ini. Dalam hal ini kaitan yang dapat kita lihat di antara kebiasaan yang dilakukan oleh Suku Nias tentunya bagaimana proses dan kebudayaan ini temyata jauh-jauh hari sudah dilakukan oleh masyarakat yang ada di Suku Nias. Artinya kebudayaan Megalith yang berkembang di Nias temyata memiliki peranan yang besar terhadap terbentuknya sebuah kebudayaan atau kebiasaan penduduk di zaman ini yang masih memiliki hubungan yang baik dengan Baur sebagai simbol kebudayaan yang sangat kuat di Pulau Nias. 2. Penduduk Suku Batak Suku Batak merupakan salah satu suku yang terbesar di Sumatera Timur.Nama Batak adalah panggilan yang memiliki konotasi yang sangat menghina Orang Batak digambarkan sebagai pemakan Babi, dan memiliki reputasi sebagai pemakan manusia atau Kanibal (Mc Kinnon, Edmund Edwards, Kota Cina, Medan:Unimed Press, 2013, Hal 13) .Seperti yang kita tahu Suku Batak kemudian memiliki beberapa sub atau pembagian dari etnis Batak.