Survival of The Fittest - Herbert Spencer [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Survival of The Fittest HERBERT SPENCER Hendro I Pradipto | Filsafat Ilmu & Metodologi Penelitian | 2019



Bab 1 – Deskripsi Konsep Herbert Spencer (27 April 1820 – 8 Desember 1903) adalah seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka. Lahir di Darby, Inggris 27 April 1820, Spencer berasal dari keluarga yang berlatar Pendidikan. Ayahnya adalah seorang guru Bahasa Inggris. Semasa kecilnya dia sering sakit-sakitan, bahkan kedelapan saudaranya meninggal pada umur yang masih muda. Pada awalnya Spencer tertarik pada ilmu pengetahuan alam, biologi, matematika, dan sejarah, sampai akhirnya Spencer pun mempelajari ilmu sosial ekonomi. Hampir sebagian besar waktunya ia gunakan untuk untuk kegiatan akademis. Pada masa tersebut sebenarnya dia juga mengidap gangguan sulit tidur kronis yang membuat dia selalu gelisah yang mengharuskannya mengkonsumsi candu sebagai obat untuk gangguan tidurnya. Spencer dalam hidupnya tidak mudah untuk diajak bergaul. Pada masa pembelajarannya, Spencer melanjutkan studi atas biaya sendiri dan mulai menerbitkan karya ilmiah dan politik. Tahun 1848 Spencer ditunjuk sebagai redaktur The Economist (sebuah majalah berformat surat kabar mingguan yang dimiliki oleh Econimist Group, di London sejak tahun 1843) dan gagasan intelektualnya mulai mantap. Tahun 1851 ia menyelesaikan karya besar pertamanya, Social Statics atau The Conditions Essential to Happiness Specified and The First of Them Developed. Dalam buku ini, Spencer menggunakan istilah "Fitness" pertama kali untuk menerapkan ide-idenya tentang evolusi Lamarckian (hipotesa yang menyatakan bahwa mahluk hidup dapat mewariskan karakteristik yang telah diperolehnya kepada keturunannya) kepada masyarakat, dengan mengatakan misalnya bahwa "Jelaslah



bahwa makhluk apa pun yang konstitusi-nya harus dibentuk agar sesuai dengan kondisi-kondisi eksistensi baru harus ditempatkan di bawah kondisi itu, atau,



PAGE 1



menempatkan proposisi khusus”. Di dalam buku ini dijelaskan bahwa manusia dapat disesuaikan dengan keadaan sosial dengan proses adaptasi untuk dapat menghasilkan karakter yang membentuk keseimbangan sosial. Tahun 1853 Spencer menerima harta warisan yang memungkinkannya berhenti bekerja dan menjalani sisa hidupnya sebagai seorang sarjana bebas. Ia tak pernah memperoleh gelar kesarjanaan perguruan tinggi atau memangku jabatan akademis. Dalam menulis karya-karyanya, Spencer enggan membaca karya orang lain tetapi muncul secara intuitif dari pikiranya. Konsep evolusi Spencer ditulis dalam “Principle of Psychology” (1855) yang diperluas dalam “Its Law and Cause” (1857) Spencer membaca salah satu buku mengenai seleksi alam yang ditulis Charles Darwin, Buku yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or The Preservation of Favored Races in the Struggle for Life (biasanya disingkat menjadi The Origin of Species) (1859) merupakan karya Darwin yang paling terkenal sampai sekarang. Buku ini menjelaskan evolusi melalui garis keturunan yang sama sebagai penjelasan ilmiah yang dominan mengenai keanekaragaman di dalam alam. Teori Darwin tentang evolusi menyatakan bahwa semua species berhubungan satu sama lain dan mempunyai common ancestor (berasal dari satu garis keturunan) dan melalui mutasi species baru muncul. Ia menulis: "Manusia cenderung untuk bertambah dalam tingkat yang lebih besar daripada caranya untuk bertahan. Akibatnya, sesekali ia harus berjuang keras untuk bertahan, dan seleksi alam akan mempengaruhi apa yang terletak di dalam jangkauan ini." (Descent of Man, Ps.21) Oleh karena itu Herbert Spencer menghubungkan seleksi alam dalam tataran organik ke tingkat sosial. Proposisi yang ditawarkan oleh Spencer adalah Teori Evolusi.



Teori



Evolusi



menyebutkan



“Perkembangan



adalah



suatu



PAGE 2



pengintegrasian dari benda, dimana selama pengintegrasian itu benda berpindah dari suatu persamaan (homogenitas) yang tak tertentu, yang tanpa gabungan, ke dalam suatu kenekaragaman (heterogenitas) tertentu, yang menampakkan hubungan dan dimana gerak yang menyertainya juga mengalami perubahan yang sama” (Haru hadiwijoyo,2005.115). Teori evolusi Spencer teridentifikasi pada dua jenis evolusi sosial terutama berkaitan dengan peningkatan ukuran masyarakat. Masyarakat tumbuh melalui perkembangbiakan individu dan penyatuan kelompok-kelompok. Masyarakat tumbuh dalam kelompok dengan derajat yang bervariasi. Dan perluasan kelompok dan penggabungan kelompok yakni makin lama makin menyatukan kelompok-kelompok yang berdampingan. Dalam bentuk sosial dan organik dalam unit yang paling primitif. Spencer berpendapat bahwa jenis masyarakat kita mungkin merupakan satu generasi yang jauh dari utopia, tetapi kita juga lebih jauh dari generasi barbarians. Baik itu dari faktor tradisi, struktur pikir cara penggabungan ide-ide, bentuk pengembangan ide-ide, bentuk pengembangan perasaan dari insting seta kecenderungan turun temurun. Perbedaan



sosial



yang



dimulai



dengan



jelas



pada



pertama



kalinya



memperlihatkan ketika memperlihatkan efek dengan respek dari hal-hal luar yang utama dan lalu kondisi masyarakat internal. Jadi untuk contoh di awal tahap masyarakat adalah prajurit yang melasanakan aktivitas pertahanan dari perlawanan mewakili agen sosial dengan respon yang langsung pada kondisi ekstern. Pada saat yang sama buruh melaksanakan aktivitas internal dari subsistensi melayani atasan pertama kali lalu mereka sendiri. Sistem eksternal dan internal yang terdapat sistem distribusi, untuk dua kelas orisinil yaitu dalam kontak; waktu, industri dilokalisasi, dan sebagai alat transfer pemunculan yang barang-barang.



PAGE 3



Teori evolusi mengenai etika dan politik, dikemukakan bahwa di satu sisi masyarakat berkembang menuju ke keadaan moral yang ideal atau sempurna. Di sisi lain ia menyatakan bahwa masyarakat yang paling mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannyalah yang akan bertahan hidup (survive), sedangkan masyarakat yang yang tak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Jadi, teori Spencer mengenai evolusi masyarakat mempunyai kesamaan dari evolusi yang terjadi pada umumnya. Menekankan pada Survival of the Fittest dimana mahluk yang lemah atau yang tidak tepat guna akan menghilang atau mati, yang sama-sama menerapkan hukum alam yang bersifat keras bagi yang lemah.



PAGE 4



BAB 2 – HASIL ANALISA



Origin of Species oleh Charles Darwin (terbit tahun 1859) adalah karya penting dalam literatur ilmiah dan dianggap sebagai tonggak dalam teori evolusi. Judul lengkapnya adalah On the Origin of Species by Means of Natural Selection, or the Preservation of Favoured Races in the Struggle for Life (Tentang Asal Usul Spesies Melalui Cara Seleksi Alam, atau Pelestarian Kelompok Dalam Perjuangan Untuk Hidup). Buku ini memperkenalkan teori ilmiah bahwa populasi berevolusi dari generasi ke generasi melalui proses seleksi alam. Isi buku ini kontroversial karena menentang teori penciptaan menurut kepercayaan agama, dan merupakan pencetus timbulnya ilmu bernama biologi pada abad ke-19. Buku yang ditulisnya merupakan hasil ekspedisi lautnya dengan kapal layar HMS Beagle pada tahun 1830-an, dan dilanjutkan dengan penyelidikan dan eksperimen setelah tiba kembali dari ekspedisi. Orang yang bukan ahli bahkan bisa membaca buku ini dan banyak menarik perhatian orang. Buku ini sangat kontroversial dan menimbulkan banyak perdebatan di bidang sains, filsafat, dan agama. Teori ilmiah tentang evolusi juga telah berevolusi dibandingkan dengan teori awal yang ditulis Darwin, namun seleksi alam tetap menjadi teori ilmiah yang paling banyak diterima untuk menjelaskan evolusi dari suatu spesies. Kontroversi teori penciptaan dan teori evolusi terus berlangsung hingga saat ini. Teori Darwin didasarkan pengamatan penting dan kesimpulan yang ditarik darinya : 1. Spesies pada dasarnya memiliki fertilitas yang sangat tinggi. Jumlah keturunan yang dilahirkan lebih banyak dari keturunan yang bisa mencapai usia dewasa. 2. Populasi kira-kira tetap berjumlah sama, dengan sedikit perubahan.



PAGE 5



3. Sumber makanan adalah terbatas, tetapi relatif stabil dalam jangka waktu lama. 4. Oleh karena itu terjadi perjuangan secara implisit untuk bertahan hidup 5. Pada spesies yang melakukan reproduksi secara seksual, biasanya tidak ada dua individu yang identik. 6. Beberapa



variasi



dalam



spesies



secara



langsung



memengaruhi



kemampuan individu untuk bertahan dalam kondisi alam tertentu. 7. Sebagian besar dari variasi ini bersifat turunan. 8. Individu yang kurang sesuai dengan lingkungan tempat tinggalnya memiliki kemungkinan bertahan hidup yang yang lebih kecil dan kemungkinan akan lebih banyak melakukan reproduksi. 9. Individu yang selamat kemungkinan besar akan menurunkan ciri-ciri yang dimilikinya kepada generasi berikutnya. 10. Proses yang menyebabkan perubahan ini menghasilkan populasi yang perlahan-lahan bisa beradaptasi dengan lingkungan, dan pada akhirnya, setelah berlangsung secara terus-menerus akan terbentuk keragaman yang baru, dan akhirnya spesies baru. Seleksi alam adalah gagasan bahwa spesies yang bisa beradaptasi yang menguntungkan lingkungan mereka akan mewariskan adaptasi tersebut kepada keturunan mereka. Akhirnya, hanya individu dengan adaptasi yang menguntungkan itu yang akan bertahan dan begitulah spesies berubah dari waktu ke waktu atau berkembang melalui spesiasi. Pada tahun 1800an, setelah Darwin pertama kali menerbitkan bukunya On the Origin of Species, seorang ekonom Inggris Herbert Spencer menggunakan istilah "Survival of the Fittest" sehubungan dengan gagasan seleksi alam Darwin karena membandingkan teori Darwin dengan sebuah prinsip ekonomi di salah satu Buku-bukunya. Penafsiran seleksi alam ini tertangkap dan Darwin sendiri bahkan menggunakan ungkapan tersebut di edisi selanjutnya dari On the Origin



PAGE 6



of Species. Jelas, Darwin menggunakan istilah ini dengan benar seperti yang dimaksudkan saat membahas seleksi alam. Namun, saat ini istilah ini sering disalahpahami bila digunakan sebagai pengganti seleksi alam. Individu yang bertahan tidak selalu terkuat, tercepat, atau terpandai. Oleh karena itu, "survival of the fittest" mungkin bukan cara terbaik untuk menggambarkan seleksi alam apa yang sebenarnya sesuai dengan evolusi. Darwin



tidak



bermaksud



demikian



dalam



istilah



ini



ketika



dia



menggunakannya dalam bukunya setelah Herbert pertama kali menerbitkan ungkapan tersebut. Darwin mendefinisikan "fittest" sebagai yang paling sesuai untuk lingkungan sekitar. Inilah dasar gagasan seleksi alam. Individu



dalam



populasi



hanya



perlu



memiliki



sifat



yang



paling



menguntungkan untuk bertahan hidup di suatu lingkungan. Individu yang memiliki adaptasi yang baik akan hidup cukup lama untuk mewariskan gen tersebut ke keturunan mereka. Individu yang kurang memiliki sifat menguntungkan, dengan kata lain, "tidak sehat", kemungkinan besar tidak akan hidup cukup lama untuk mewariskan sifat-sifat yang tidak menguntungkan dan pada akhirnya ciri-ciri itu akan dikeluarkan dari populasi. Sifat yang tidak menguntungkan mungkin memakan banyak generasi untuk menurunkan jumlahnya dan bahkan lebih lama hilang sama sekali dari gen pool. Hal ini terbukti pada manusia dengan gen penyakit fatal yang masih berada dalam gen pool meski tidak menguntungkan untuk kelangsungan hidup spesies tersebut. Teori ini menerangkan bahwa, makhluk yang bisa beradaptasi dengan alamnya, maka dia yang akan bertahan paling lama. Dia akan bertahan sehingga punya anak dan cucu. Misalnya seperti ini, penduduk di daerah eskimo. Orangnya itu pendek-pendek, jarinya pendek-pendek, kakinya pendek-pendek, buntet-buntet semua.



PAGE 7



Pertanyaannya kenapa tidak ada orang eskimo yang tinggi-tinggi? Jawabannya adalah, itu bukannya tidak ada. Dulu pernah ada orang yang tinggi di sana, jarinya panjang-panjang, kakinya panjang-panjang. Tetapi dia tidak cocok di alam itu, sehingga lama kelamaan mati. Lama-lama anak cucunya semuanya buntet-buntet, karena yang buntet-buntet yang bisa bertahan hidup di cuaca yang sangat dingin. Begitu juga dengan kulit manusia. Kenapa orang afrika kulitnya hitam-hitam, badannya tinggi-tinggi. Karena mereka butuh travel panjang, mereka butuh lari-lari ke sana kemari, dan cuacanya sangat panas. Karena panas itu dia harus punya pigmen kulit yang cukup untuk menghadapi panasnya, sehingga yang bertahan adalah yang memiliki kulit hitam. Manusia telah menjalani perjalanan yang sebegitu panjang, sehingga terlihat berbeda-beda. Ada hitam, ada coklat, ada putih dan sebagainya. Dulu adam diciptakan sebagai satu manusia, tetapi dia mengandung semua potensi. Jangan pernah melihat manusia sebagai benda, tetapi lihatlah manusia sebagai mesin. Karena mesin bisa beradaptasi, sama seperti manusia. Kalau kita punya mata hitam, ini bukan berarti kita tidak mungkin punya anak yang memliki mata berwarna biru. Kita punya potensi mata biru, mata hitam dan seterusnya, tetapi yang keluar mata hitam. Jadi, informasi yang ada di tubuh kita itu sangat lengkap. Misalnya 100%, tetapi yang keluar dari tubuh di luar itu mungkin 5-6 %. Jadi yang lainnya ketutupan. Itu mungkin bisa keluar di anaknya atau mungkin keluar dibawahnya. Kenapa manusia berbeda-beda. Karena dia harus menyesuaikan diri dengan alamnya sehingga dia palng cocok untuk bertahan hidup di situ. Dan itu juga



PAGE 8



dialami oleh semua makhluk hidup. Seumpama ada orang lahir di jawa, kemudian tinggal dan besar di kutub. Untuk generasi kedua, ketiga, dan keempat nanti akan berubah. Karena dia harus menyeimbangkan dirinya dengan alam. Jadi, motif dasar konsep ini adalah, setiap makhluk hidup ingin meneruskan informasinya kepada anak turunnya. Pada alam yang bersahabat, dia akan mengalami proses mati hidup, mati hidup, mati hidup. Informasinya diteruskan kepada anaknya. Pada alam yang sangat keras, dia bertahan hidup lebih lama, dan dia memilih strategi untuk hidup selamanya. Itulah konsep survival of the fittest. Lebih jauh lagi, hakikat konsep ini adalah, meneruskan informasi kepada keturunannya agar berpengalaman terus dalam menjalani kehidupannya. Dan lebih jauh lagi, agar menjadi wadah agar si nyawa dapat menemukan tuhannya.



PAGE 9



BAB 3 – KESIMPULAN



Survival of the fittest adalah frasa yang berasal dari teori evolusi Darwin sebagai cara untuk menggambarkan mekanisme seleksi alam. Konsep kebugaran biologis didefinisikan sebagai keberhasilan reproduksi. Dalam istilah Darwin, frasa paling baik dipahami sebagai “Kelangsungan bentuk yang akan meninggalkan salinan terbanyak dalam generasi berikutnya.” Herbert Spencer pertama kali menggunakan ungkapan itu, setelah membaca On the Origin of Species karya Charles Darwin, dalam bukunya Principles of Biology (1864), di mana ia menggambar paralel antara teori-teori ekonominya sendiri dan teori-teori biologis Darwin, kelangsungan hidup yang paling cocok, adalah apa yang disebut oleh Darwin sebagai 'seleksi alam', atau pelestarian ras yang dimaknai sebagai perjuangan untuk hidup. Darwin menanggapi secara positif entang penggunaan frasa baru Spencer "survival of the fittest" sebagai alternatif dari "seleksi alam". Dalam On the Origin of Species, Darwin memperkenalkan frasa tersebut di edisi kelima yang diterbitkan pada tahun 1869, dengan makna " Seleksi alam memberikan petunjuk bahwa alam memilih spesies untuk hidup dan kelangsungan hidup spesies serta menyediakan mekanisme bagaimana spesies dapat dipilih oleh alam. The fittest berarti bahwa spesies yang paling cocok dengan lingkungannyalah yang akan dipilih oleh alam. ".



PAGE 10