Suzuki APV Service Manual [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Kata Pengantar Buku Pedoman Perbaikan ini mencakup di dalamnya diagnosa, perawatan, penyetelan, perbaikan kecil, penggantian komponen (Service) dan membongkar komponen utama lainnya (Perbaikan Unit Overhaul). Model : GC415 Isi buku ini dipisahkan bab per bab yang ditunjukkan dengan nomor sebagaimana pada Daftar Isi pada halaman berikut. Dan pada halaman pertama setiap bab berisi index bab tersebut. Simpan buku ini di tempat yang mudah dijangkau untuk digunakan sebagai referensi pada saat perbaikan. Perhatikan spesifikasi setiap bagian untuk kinerja yang prima dari kendaraan anda. Gunakan selalu SUZUKI genuine parts / komponen asli SUZUKI, tool dan material servis (pelumas, sealant, dll.) sesuai spesifikasi sebagaimana terdapat dalam buku ini. Seluruh informasi, gambar dan spesifikasi dalam buku ini didasarkan pada informasi produk terakhir saat buku ini diterbitkan. Dan dapat digunakan sebagai standar spesifikasi kendaraan. Karenanya, kemungkinan ada perbedaan antara gambar di dalam buku ini dengan kondisi aktual kendaraan saat dilakukan perbaikan. Perubahan dapat dilakukan setiap saat tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.



© PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL 2004



Penting PERINGATAN/PERHATIAN/CATATAN Baca dan patuhi seluruh instruksi pada buku ini seara seksama dan hati-hati. Khususnya pada informasi yang terdapat pada PERINGATAN, PERHATIAN dan CATATAN. Perhatikan dengan baik dan patuhi seluruh instruksi yang terdapat di dalam label-label tersebut. PERINGATAN: Menunjukkan kemungkinan bahaya yang dapat berakibat pada kecelakaan atau bahkan kematian. PERHATIAN: Menunjukkan kemungkinan kerusakan pada kendaraan. CATATAN: Memberikan informasi penting untuk mempermudah atau memperjelas instruksi dalam perawatan. PERINGATAN: Buku pedoman perbaikan ini diperuntukkan bagi Bengkel Resmi SUZUKI dan mekanik ahli. Mekanik yang tidak berpengalaman atau yang tidak dilengkapi tool dan peralatan yang memadai mungkin tidak akan dapat melaksanakan perbaikan sebagaimana diterangkan pada buku ini. Proses pengerjaan yang tidak benar dapat mengakibatkan bahaya bagi mekanik dan juga pada kondisi kendaraan yang tidak aman untuk pengemudi maupun penumpangnya.



Daftar Isi INFORMASI UMUM Informasi Umum Perawatan dan Pelumasan HEATER DAN AIR CONDITIONER Heater and Ventilasi Air Conditioner SETIR, SUSPENSI, RODA DAN BAN Wheel Alignment Manual Rack & Pinion Sistim Power Steering (P/S) Steering Wheel and Column ) Suspensi Depan Suspensi Belakang Roda dan Ban DRIVE SHAFT/PROPELLER SHAFT Propeller Shaft REM MESIN Uraian Umum dan Diagnosa Mesin Mekanisme Mesin (G15) Pendingin Mesin Bahan Bakar Mesin Sistim Kontrol Mesin dan Emisi Sistim Ignition Sistim Cranking Sistim Charging Sistim Exhaust



0A 0B 1A 1B 3 3A 3B 3B1 3C 3D 3E 3F



TRANSMISI, CLUTCH DAN DIFFERENTIAL Transmisi Manual Clutch Differential Belakang SISTIM KELISTRIKAN BODI Wiring Diagram Sistim Lampu Panel Instrumen/Informasi Pengemudi Jendela, Kaca, Keamanan dan Kunci PERBAIKAN BODI SISTIM RESTRAINT



7A 7C 7F 8 8A 8B 8C 8D 9 10



0A 0A 0B 1A 1B 3 3A 3B 3B1 3C 3D 3E 3F



4B 5



4B 5



6 6A 6B 6C 6E 6F 6G 6H 6K



6 6A 6B 6C 6E 6F 6G 6H 6K



CATATAN: Bab 8A terdapat pada buku tersendiri “Manual Wiring Diagram”.



7A 7C 7F 8 8A 8B 8C 8D 9 10



INFORMASI UMUM 0A-1



BAB 0A



INFORMASI UMUM DAFTAR ISI Cara Menggunakan Service Manual..............0A-2 Pencegahan Umum ......................................0A-3 Pencegahan untuk Catalytic Converter.........0A-6 Pencegahan saat Menangani Sirkuit Listrik .............................................................0A-6 Prosedur Memeriksa Sirkuit Listrik................0A-7 Memeriksa Sirkuit yang Putus...................0A-8 Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness ke ground) ...............................................0A-10 Sambungan Kendur dan Masalah Sesaat ..0A-10 Perhatian saat Memasang Perlengkapan Komunikasi..................................................0A-12



Identifikasi Kendaraan..................................0A-13 Nomor Rangka............................................ 0A-13 Nomor Mesin............................................... 0A-13 Label Peringatan, Perhatian dan Informasi........................................................0A-14 Titik Dongkrak/Lift ........................................0A-15 Singkatan-singkatan dan Simbol yang Digunakan......................................................0A-17 Informasi Mur dan Baut................................0A-20 Mur dan Baut Metric.................................... 0A-20 Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut ............ 0A-20 Standar Momen Pengencangan ................. 0A-21



0A-2 INFORMASI UMUM



Cara Menggunakan Service Manual 1) Untuk mencari bab yang diperlukan dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman 3. Sedangkan untuk melihat isi dari setiap bab dapat melihat daftar isi yang terdapat pada halaman pertama setiap babnya. 2) Setiap bab mempunyai nomor halaman sendiri yang tercetak di bagian atas halaman dan selalu disertai dengan nama bab. 3) Pemakaian Special Tool dan Momen Pengencangan ditunjukkan seperti pada gambar di bawah ini.



4) Untuk mengetahui singkatan-singkatan yang digunakan bisa dilihat pada “Singkatan-singkatan yang digunakan pada Manual ini”. 5) Buku Petunjuk Perbaikan ini menggunakan Standar Internasional, metric dan foot-pound system. 6) Prosedur “Diagnosa” masing-masing bagian terdapat pada setiap bab. 7) Di akhir setiap bab, terdapat penjelasan mengenai “Special Tools”, “Material yang digunakan” dan “Spesifikasi Momen Pengencangan” yang harus dipakai dalam setiap prosedur kerja.



INFORMASI UMUM 0A-3



Pencegahan Umum PERINGATAN dan PERHATIAN di bawah ini harus ditaati selama melakukan perbaikan kendaraan. Pencegahan umum ini terdapat pada setiap prosedur pekerjaan di buku pedoman perbaikan ini, dan akan diulang pada prosedur kerja yang lain bila diperlukan. PERINGATAN: • Setiap kali mengangkat kendaraan, pastikan untuk selalu memperhatikan “Titik Dongkrak/Lift” pada bab 0A. • Bila diperlukan perbaikan dengan kondisi mesin hidup, rem tangan harus ditarik dan transmisi pada posisi Netral (kendaraan transmisi manual) atau pada posisi Park (kendaraan transmisi otomatis). Jauhkan tangan, rambut, pakaian, tool, dll. dari fan dan belt saat mesin hidup. • Jika perlu menghidupkan mesin di ruang tertutup, aliran udara exhaust harus diusahakan ke luar ruangan. • Jauhkan barang-barang yang mudah terbakar seperti bensin atau refrigrant dari sistim exhaust dan pastikan area kerja berventilasi baik. • Jauhkan barang-barang dari radiator, exhaust manifold, tailpipe, muffler, etc. • Jauhkan oli baru dan bekas berbahaya bagi anak-anak dan binatang piaraan. Terlalu sering bersentuhan dengan oli bekas dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan lengan panjang dan sarung tangan saat mengganti oli, untuk menghindari iritasi. Jika terkena oli mesin, segera cuci dan keringkan, lakukan daur ulang atau buang oli bekas dengan baik. • Tutup kap mesin dengan rapat, dan dikunci. Untuk menghindari kemungkinan berbahaya saat kendaraan melaju. • Sebelum melakukan perbaikan, lindungi fender, seat, dan komponen lain yang mudah tergores dengan cover. Berhati-hati terhadap pakaian (seperti; kancing) yang dapat menimbulkan bahaya saat pengerjaan kendaraan.



• Ketika memperbaiki komponen kelistrikan, jika tidak memerlukan power dari battery, lepas kabel negatif battery. • Ketika melepas kabel negatif battery, catat tampilan pada jam dan/atau sistim audio sebelum melepas dan set kembali seperti sedia kala setelah pemasangan.



0A-4 INFORMASI UMUM



• Saat melepas komponen yang akan digunakan kembali, susun pada urutan yang benar untuk memudahkan pemasangan.



• Gunakan seal, gasket, packing, O-ring, washer, pin, mur atau komponen lain sesuai spesifikasinya. Gunakan yang baru, khusus untuk pemasangan gasket atau packing, bersihkan sisa-sisa yang masih menempel.



• Pastikan komponen yang dipasang dalam keadaan bersih. • Ketika menggunakan pelumas, bond atau sealant, gunakan yang sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31150



• Gunakan special tool yang disarankan. Special tool (A) : 09917-98221 (B) : 09916-58210



INFORMASI UMUM 0A-5



• Saat melepas vacuum hose, beri tanda yang berisi keterangan posisi dimana hose harus dipasang.



• Setelah memperbaiki bagian bahan bakar, oli, pendingin, vacuum, exhaust atau sistim rem, periksa kebocoran pada sistim yang berhubungan.



• Kendaraan dengan sistim injection, jangan melepas saluran bahan bakar antara fuel pump dan injector tanpa melepas atau membuang tekanannya terlebih dahulu, untuk menghindari bahan bakar menyembur keluar.



0A-6 INFORMASI UMUM



Pencegahan untuk Catalytic Converter Untuk kendaraan yang dilengkapi catalytic converter, gunakan bahan bakar tanpa timbal dan hati-hati jangan sampai bahan bakar masuk ke converter, untuk mencegah kerusakan. • Lakukan tes busi jika perlu, lakukan dengan cepat, dan jangan membuka throttle. • Lakukan pemeriksaan tekanan mesin dengan cepat. • Hindari kemungkinan salah pengapian (seperti start mesin saat tangki bahan bakar kosong).



Pencegahan saat Menangani Sirkuit Listrik • Saat melepas atau memasang soket, kunci kontak harus dalam posisi OFF, untuk menghindari kerusakan komponen kelistrikan.



• Hati-hati jangan menyentuh bagian terminal komponen yang menggunakan microcomputer (electronic control unit seperti ECM, PCM, P/S controller, dll.). Muatan listrik statis pada tubuh dapat merusak komponen ini.



• Jangan menghubungkan tester (voltmeter, ohmmeter, atau sejenisnya) ke electronic control unit ketika soketnya dilepas. • Jangan menghubungkan ohmmeter ke electronic control unit saat terpasang pada soketnya. Hal ini dapat merusak electronic control unit dan sensor. • Gunakan voltmeter/ohmmeter yang sesuai spesifikasi, untuk hasil pengukuran yang akurat.



INFORMASI UMUM 0A-7



• Mengukur connector dengan tester, harus dilakukan dari sisi belakang connector. 1. Soket 2. Probe



• Ketika menghubungkan probe tester di bagian terminal soket karena tidak dapat dilakukan dari bagian belakang, hati-hati jangan sampai membengkokkan terminal (-) saat membuka/melepas terminal (+). Untuk soket seperti pada gambar, hubungkan probe sebagaimana ditunjukkan untuk menghindari melepas terminal (+). Jangan menghubungkan prober dimana terminal (-) dimasukkan. 1. Coupler 2. Probe 3. Tempat terminal (-)



• Ketika memeriksa hubungan terminal, periksa bagian (-) dari bengkok dan (+) dari longgar dan periksa keduanya dari karat atau debu. • Sebelum memeriksa tegangan masing-masing terminal, pastikan tegangan battery 11 V atau lebih. Tegangan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan kesalahan diagnosa.



Prosedur Memeriksa Sirkuit Listrik Dengan adanya berbagai metode pemeriksaan sirkuit kelistrikan, disini dijelaskan secara umum pemeriksaan sirkuit yang putus dan short dengan menggunakan ohmmeter dan voltmeter.



0A-8 INFORMASI UMUM



Memeriksa Sirkuit yang Putus Kemungkinan penyebab putusnya sirkuit sebagai berikut. Dalam banyak kasus penyebabnya adalah pada connector atau terminal, periksa bagian ini dengan baik. • Kendurkan connector • Sambungan terminal buruk (karena ada debu, karat, atau korosi, kekencangan sambungan buruk, karena adanya benda asing di dalam) • Wiring harness putus. Saat memeriksa sirkuit sistim termasuk electronic control unit seperti ECM, TCM, ABS control module, dll., lakukan dengan sangat hati-hati, lakukan pemeriksaan di bagian yang mudah terlebih dahulu. 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Periksa setiap connector di kedua ujung circuit dari kondisi kendur. Periksa juga kondisi penguncian connector. 1. Pemeriksaan sambungan kendur



3. ECM



2. Sensor



3) Gunakan terminal (-) periksa kedua terminal sirkuit dari kekencangan kontak terminal (+). Periksa masing-masing terminal dari kontak yang lemah (kemungkinan oleh kotoran, korosi, karat atau ada benda lainnya) Pada saat bersamaan, periksa apakah masingmasing terminal mengunci dengan baik. 1. Periksa kekencangan dengan cara memasang dan mencabutnya sekali.



4) Lakukan pengecekan tegangan atau sambungan sebagaimana di halaman berikut. Periksa apakah ada kabel yang putus atau sambungan terminal yang lemah. 1. Kendur 2. Putus 3. Kabel tipis (sehelai kabel)



INFORMASI UMUM 0A-9



Memeriksa Sambungan 1) Ukur tahanan di kedua ujung terminal connector sirkuit (antara. A-1 dan C-1 seperti pada gambar). Jika tidak ada hubungan, artinya sirkuit putus antara terminal A-1 dan C-1.



2) Lepas connector pada circuit (connector-B pada gambar) dan ukur tahanan antara terminal A-1 dan B-1. Jika tidak ada sambungan, artinya sirkuit antara terminal A-1 dan B-1 putus. Jika tersambung, Ada circuit yang putus antara terminal B-1 dan C-1 atau connector-B rusak.



Memeriksa Tegangan Jika tegangan terjadi pada circuit yang diperiksa, pemeriksaan tegangan juga untuk pemeriksaan circuit. 1) Dengan connector terpasang dan ada tegangan pada sirkuit, ukur tegangan masing-masing terminal dan ground bodi. a) Jika pengukuran sesuai gambar di samping dan hasilnya sesuai daftar di bawah ini. Artinya sirkuit antara terminal B1 dan A-1 putus.. Tegangan antara: C-1 dan bodi ground : ± 5V B-1 dan bodi ground : ± 5V A-1 dan bodi ground : 0V b) Dan jika hasilnya sebagaimana daftar di bawah ini, artinya ada hambatan (ketidak-normalan) yang berhubungan dengan turunnya tegangan sirkuit antara terminal A-1 dan B-1. Tegangan antara: C-1 dan bodi ground : ± 5V B-1 dan bodi ground : ± 5V A-1 dan bodi ground : ± 3V (tegangan turun 2V)



0A-10 INFORMASI UMUM



Memeriksa Sirkuit Koslet (wire harness ke ground) 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas kedua ujung connector pada sirkuit yang akan diperiksa. CATATAN: Jika sirkuit yang akan diperiksa terhubung ke komponen lain, lepas seluruh connector komponen tersebut untuk menghindari kesalahan diagnosa. 3) Ukur tahanan antara terminal sirkuit (terminal A-1 pada gambar) dan bodi ground. Jika ada hubungan, artinya terjadi short ke ground antara terminal A-1 dan C-1 pada sirkuit. 1. Ke komponen lain 2. Komponen lain



4) Lepas connector pada sirkuit (connector B) dan ukur resistance antara A-1 dan bodi ground. Jika ada hubungan, sircuit short ke ground antara terminal A-1 dan B-1. 1. Ke komponen lain



Sambungan Kendur dan Masalah Sesaat Kebanyakan masalah sesaat (kadang-kadang muncuk) disebabkan oleh kerusakan sambungan atau kabel kelistrikan, meskipun ada kalanya relay atau solenoid dapat menjadi penyebab kerusakan. Saat memeriksa sambungan, lakukan dengan hati-hati hal berikut :



INFORMASI UMUM 0A-11



• Connector tidak pas, terminal tidak tepat pada connector bodi. • Kotoran atau korosi pada terminal. Terminal harus dibersihkan dan bebas dari benda asing lainnya yang dapat mempengaruhi kontak terminal. Membersihkan karat atau kotoran dengan amplas tidak diperkenankan. • Bodi connector rusak, terminal terbuka bagi kelembaban dan kotoran karena letaknya tidak pas dengan connector.



• Terminal rusak atau berubah bentuk. Periksa masing-masing connector terminal pada sirkuit yang bermasalah dengan hati-hati. Jika tension kurang kencang kencangkan atau ganti. 1. Periksa tension kontak dengan memasang dan mencabutnya sekali. 2. Periksa masing-masing terminal



• Sambungan terminal ke kabel krndur. Periksa wire harness pada sirkuit dengan cara menggoyanggoyangkannya dengan tangan. Jika ada ditemukan kondisi abnormal, perbaiki atau ganti.



0A-12 INFORMASI UMUM



• Kabel terkelupas, menyebabkan intermittent short pada wiring atau komponen kendaraan. • Kabel patah di dalam, pada pemeriksaan hubungan menunjukkan circuit dalam kondisi baik, jika 1 atau 2 kabel dari multi kabel patah akan menunjukkan tahanan yang terlalu besar. Jika ada ketidak-normalan, perbaiki atau ganti.



Perhatian saat Memasang Perlengkapan Komunikasi Ketika kendaraan dilengkapi alat komunikasi seperti radio CB (Citizens-Band) atau telepon selular, perhatikan hal-hal berikut ini, untuk menghindari kerusakan sistim kontrol elektronik. • Letakkan antena sejauh mungkin dari electronic control unit. • Usahakan jarak feeder antena minimal 20 cm (7.9 in.) dari electronic control unit dan wiring harness. • Feeder antena tidak boleh paralel dengan wiring harnesses. • Pastikan penyetelan antena dan feeder sudah benar.



INFORMASI UMUM 0A-13



Identifikasi Kendaraan Nomor Rangka Nomor ini tertera di panel ruang mesin sisi kiri di bawah jok 1.



Jok



2.



Ruang mesin



3.



Panel ruang mesin sisi kiri



Nomor Mesin Nomor ini tertera pada cylinder block.



0A-14 INFORMASI UMUM



Label Peringatan, Perhatian dan Informasi Gambar di bawah ini menunjukkan beberapa lokasi label yang tertera di bagian kendaraan. Saat menangani dan memperbaiki komponen, perhatikan PERINGATAN/PERHATIAN yang tertera pada label. Jika label PERINGATAN/PERHATIAN kotor atau rusak, bersihkan atau ganti jika perlu. CATATAN: Label PERHATIAN/PERINGATAN air bag hanya pada kendaraan yang dilengkapi sistim air bag .



1. Plakat ban 2. Label kipas pendingin 3. Label peringatan coolant



INFORMASI UMUM 0A-15



Titik Dongkrak/Lift PERINGATAN: • Sebelum menaikkan kendaraan dengan lift, perhatikan keseimbangan kendaraan. Keseimbangan ini sangat dipengaruhi oleh komponen apa yang akan diangkat/dilepas. • Sebelum kendaraan dinaikkan, periksa apakah ujung lengan lift tidak menyentuh pipa rem, pipa bahan bakar, braket atau komponen lain. • Ketika menggunakan lift di bagian frame/rangka, lakukan sebagaimana gambar (kiri dan kanan pada posisi yang sama). Angkat kendaraan hingga keempat roda terangkat sedikit dan pastikan kendaraan tidak akan terjatuh dengan cara menggoyang kendaraan. Lakukan perbaikan setelah kondisi tersebut di atas aman. • Kunci lift dengan baik setelah kendaraan terangkat.



[A] : Menggunakan lift 1. Titik angkat depan



2. Titik angkat belakang



4



Body mount hanger



3. Depan



5



Leaf spring front hanger



0A-16 INFORMASI UMUM



Ketika mendongkrak bagian depan atau belakang kendaraan. Letakkan dongkrak di bagian tengah frame suspensi depan (2) atau axle housing belakang (3). PERINGATAN: • Jangan mendongkrak di bagian suspensi (seperti, stabilizer, dll.), differential housing cover (4) atau lantai kendaraan, untuk menghindari kerusakan. • Jika kendaraan didongkrak di bagian depan atau belakang saja, ganjal roda yang menempel pada lantai, untuk alasan keamanan. Setelah kendaraan didongkrak, ganjal dengan stands. Sangat berbahaya, jika kendaraan hanya disanggah dongkrak saja. 1. Dongkrak [A] Depan [B] Belakang



Lakukan perbaikan dengan ujung bagian belakang atau depan disanggah oleh dongkrak pasang stand di bawah body mount hanger (2) atau leaf spring front hanger (3) supaya aman. Kemudian periksa apakah body mount hanger (2) atau leaf spring front hanger (3) tidak tergelincir dan kendaraan pada posisi aman.



INFORMASI UMUM 0A-17



Singkatan-singkatan dan Simbol yang Digunakan ABS ABDC AC A/C A-ELR A



A/F ALR API A/T ATDC ATF B+ BBDC B BCM BTDC CKT CMP Sensor CO C CPP Switch



CPU CRS DC DLC



D DOHC DOJ DRL DTC EBCM EBD ECM ECT Sensor E EFE Heater



EGR EGRT Sensor



Anti-lock Brake System After Bottom Dead Center Alternating Current Air Conditioning Automatic-Emergency Locking Retractor Air Fuel Mixture Ratio Automatic Locking Retractor American Petroleum Institute Automatic Transmission After Top Dead Center Automatic Transmission Fluid Battery Positive Voltage Before Bottom Dead Center Body Electrical Control Module Before Top Dead Center Circuit Camshaft Position Sensor (Crank Angle Sensor, CAS) Carbon Monoxide Clutch Pedal Position Switch (Clutch Switch, Clutch Start Switch) Central Processing Unit Child Restraint System Direct Current Data Link Connector (Assembly Line Diag. Link, ALDL, Serial Data Link, SDL) Double Over Head Camshaft Double Offset Joint Daytime Running Light Diagnostic Trouble Code (Diagnostic Code) Electronic Brake Control Module, ABS Control Module Electric Brake force Distribution Engine Control Module Engine Coolant Temperature Sensor (Water Temp. Sensor, WTS) Early Fuel Evaporation Heater (Positive Temperature Coefficient, PTC Heater) Exhaust Gas Recirculation EGR Temperature Sensor (Recirculated Exhaust Gas Temp. Sensor, REGTS)



ELR EPS E EVAP EVAP Canister F 4WD GEN G GND HC HO2S H HVAC IAC Valve



IAT Sensor I ICM IG ISC Actuator L



LH LSPV MAF Sensor



MAP Sensor M



Max MFI MIL



Min. M/T N NOx OBD O



O/D OHC PCM PCV PNP P P/S PSP Switch R RH



Emergency Locking Retractor Electronic Power Steering Evaporative Emission Evaporative Emission Canister (Charcoal Canister) 4 Wheel Drive Generator Ground Hydrocarbons Heated Oxygen Sensor Heating, Ventilating and Air Conditioning Idle Air Control Valve (Idle Speed Control Solenoid Valve, ISC Solenoid Valve) Intake Air Temperature Sensor (Air temperature Sensor, ATS) Immobilizer Control Module Ignition Idle Speed Control Actuator (Motor) Left Hand Load Sensing Proportioning Valve Mass Air Flow Sensor (Air Flow Sensor, AFS, Air Flow Meter, AFM) Manifold Absolute Pressure Sensor (Pressure Sensor, PS) Maximum Multiport Fuel Injection (Multipoint Fuel Injection) Malfunction Indicator Lamp (“CHECK ENGINE” Light) Minimum Manual Transmission Nitrogen Oxides On-Board Diagnostic System (Self-Diagnosis Function) Overdrive Over Head Camshaft Power train Control Module Positive Crankcase Ventilation Park/Neutral Position Power Steering Power Steering Pressure Switch (P/S Pressure Switch) Right Hand



0A-18 INFORMASI UMUM



SAE SDM S SFI SOHC TBI TCC TCM TP Sensor T TVV



TWC 2WD



Society of Automotive Engineers VIN V Sensing and Diagnostic Module VSS (Air bag controller, Air bag control WU-OC module) W Sequential Multiport Fuel Injection WU-TWC Single Over Head Camshaft Throttle Body Fuel Injection (Single-Point Fuel Injection, SPI) Torque Converter Clutch Transmission Control Module (A/T Controller, A/T Control Module) Throttle Position Sensor Thermal Vacuum Valve (Thermal Vacuum Switching Valve, TVSV, Bimetal Vacuum Switching Valve, BVSV) Three Way Catalytic Converter (Three Way Catalyst) 2 Wheel Drive



Vehicle Identification Number Vehicle Speed Sensor Warm Up Oxidation Catalytic Converter Warm Up Three Way Catalytic Converter



INFORMASI UMUM 0A-19



Simbol SIMBOL



KETERANGAN Momen Pengencangan



SIMBOL



KETERANGAN Berikan SUZUKI BOND NO. 1216 99000-31160



Berikan oli (mesin, transmisi, transfer, differential)



Berikan SILICONE SEALANT 99000-31120



Berikan oli (brake, power steering atau oli automatic transmission)



Berikan SEALING COMPOUND 366E 99000-31090



Berikan SUZUKI SUPER GREASE A 99000-25010 Berikan SUZUKI SUPER GREASE C 99000-25030



Berikan THREAD LOCK 1322 99000-32110



Berikan SUZUKI SUPER GREASE E 99000-25050



Berikan THREAD LOCK 1333B 99000-32020



Berikan SUZUKI SUPER GREASE H 99000-25120



Berikan THREAD LOCK 1342 99000-32050



Berikan SUZUKI SUPER GREASE I 99000-25210 Berikan SUZUKI BOND NO. 1215 99000-31110



Jangan gunakan kembali



Berikan SUZUKI BOND NO. 1207F 99000-31250



Perhatian untuk pemasangan kembali



Simbol Warna Kabel Simbol B Bl Br G Gr Lbl Lg



BLK BLU BRN GRN GRY LT BLU LT GRN



Warna Kabel Black/Hitam Blue/Biru Brown/Coklat Green/Hijau Gray/Abu-abu Light blue/biru muda Light green



Simbol O, Or R W Y P V



ORN RED WHT YEL PNK PPL



Warna Kabel Orange/Oranye Red/Merah White/Putih Yellow/Kuning Pink/Merah muda Violet/Ungu



Ada dua macam sistim warna kabel, kabel warna tunggal dan kabel dua warna (dengan strip). Kabel warna tunggal hanya menggunakan satu simbol warna (seperti. “GRN”). Kabel dua warna menggunakan dua simbol warna (seperti “GRN/ YEL”). Warna pertama menunjukkan warna kabel (“GRN”) dan warna kedua ditunjukkan dengan strip (“YEL”).



0A-20 INFORMASI UMUM



Informasi Mur dan Baut Mur dan Baut Metric Kebanyakan mur dan baut yang digunakan pada kendaraan ini adalah jenis metric. Pada saat penggantian, perhatikan diameter, drat/ulir dan kekuatannya.



Identifikasi Kekuatan Mur dan Baut Mur dan baut yang banyak digunakan adalah dengan tingkat kekuatan seperti 4T, 6.8, 7T, 8.8 yang tertera di bagian kepala masing masing baut beberapa mur jenis metric ditandai dengan angka 6 atau 8 di permukaan mur. Gambar di bawah ini menunjukkan penandaan mur dan baut. Mengganti mur dan baut metric harus memperhatikan spesifikasi aslinya (dengan nomor yang sama atau yang lebih besar). Penting sekali memperhatikan diameter dan drat/ulir mur dan baut yang akan diganti. Hubungi bagian spare part untuk penggantian yang benar. Baut metric: Nomor pada baut menunjukkan kekuatan baut (semakin besar nomor menunjukkan kekuatan yang lebih besar).



1. Identifikasi kekuatan mur



INFORMASI UMUM 0A-21



Standar Momen Pengencangan Baut harus dikencangkan sesuai spesifikasi . Jika tidak ada keterangan atau spesifkiasi, lihat tabel momen pengencangan untuk masing-masing mur dan baut. Mur dan baut pengganti yang lebih kuat harus mengikuti momen pengencangan sesuai aslinya. CATATAN: • Untuk flange bolt, flange nut dan self-lock nut 4T dan 7T, tambahkan 10% dari tabel momen pengencangan di bawah ini. • Tabel ini berlaku hanya jika mur dan baut terbuat dari baja atau light alloy. Tabel Momen Pengencangan: 4 Setingkat 4T



Setingkat 6.8 tanpa flange



Setingkat 6.8 dengan flange



Tingkat KekuaSetingkat 7T tan



Setingkat 8.8 tanpa flange



Setingkat 8.8 dengan flange



Diameter Drat/Ulir (Diameter Nominal) (mm) 5 6 8 10 12 14 16



18



3.0



N·m



1.5



5.5



13



29



45



65



105



160



kg-m



0.15 0.30 0.55



1.3



2.9



4.5



6.5



10.5



16



lb-ft



1.0



2.5



4.0



9.5



21.0



32.5



47.0



76.0 116.0



N·m



2.4



4.7



8.4



20



42



80



125



193



280



kg-m



0.24 0.47 0.84



2.0



4.2



8.0



12.5



19.3



28



lb-ft



2.0



3.5



6.0



14.5



30.5



58.0



90.5 139.5 202.5



N·m



2.4



4.9



8.8



21



44



84



133



203



298



kg-m



0.24 0.49 0.88



2.1



4.4



8.4



13.3



20.3



29.8



lb-ft



2.0



3.5



6.5



15.5



32.0



61.0



96.5 147.0 215.5



N·m



2.3



4.5



10



23



50



85



135



210



240



kg-m



0.23 0.45



1.0



2.3



5.0



8.5



13.5



21



24



lb-ft



2.0



3.5



7.5



17.0



36.5



61.5



98.0 152.0 174.0



N·m



3.1



6.3



11



27



56



105



168



258



373



kg-m



0.31 0.63



1.1



2.7



5.6



10.5



16.8



25.8



37.3



lb-ft



2.5



4.5



8.0



19.5



40.5



76.0 121.5 187.0 270.0



N·m



3.2



6.5



12



29



59



113



175



270



395



kg-m



0.32 0.65



1.2



2.9



5.9



11.3



17.5



27



39.5



lb-ft



2.5



9.0



21.0



43.0



82.0 126.5 195.5 286.0



5.0



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-1



BAB 0B 0B



PERAWATAN DAN PELUMASAN DAFTAR ISI Jadwal Perawatan ...........................................0B-2 Kondisi Pengendaraan Normal .....................0B-2 Kondisi Pengendaraan Berat ........................0B-3 Perawatan ........................................................0B-4 Memeriksa Drive Belt /V-Belt ........................0B-4 Memeriksa Belt Water Pump/Generator ...0B-4 Memeriksa Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5 Mengganti Drive Belt /V-Belt .........................0B-5 Mengganti Belt Water Pump/Generator ....0B-5 Mengganti Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika dilengkapi)..............0B-5 Mengganti Timing Belt ..................................0B-6 Memeriksa Celah Valve ................................0B-6 Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli ...............0B-6 Mengganti Coolant Mesin .............................0B-8 Memeriksa Sistim Exhaust ............................0B-8 Mengganti Busi .............................................0B-9 Memeriksa Filter Udara .................................0B-9 Mengganti Air Filter .....................................0B-10 Mengganti Fuel Filter ..................................0B-10 Memeriksa Saluran Bahan Bakar dan Sambungan .................................................0B-11 Memeriksa Fuel Tank..................................0B-11 Memeriksa Crankcase Ventilation Hoses dan Sambungan ..........................................0B-11



Memeriksa PCV Valve ................................ 0B-11 Memeriksa Clutch ....................................... 0B-11 Memeriksa Disc Brake dan Pad Depan ...... 0B-12 Memeriksa Tromol Rem dan Brake Shoe Belakang ..................................................... 0B-12 Memeriksa Selang dan Pipa Rem .............. 0B-12 Mengganti Minyak Rem .............................. 0B-13 Memeriksa Tuas dan Kabel Rem................ 0B-13 Memeriksa Ban ........................................... 0B-13 Memeriksa Wheel Disc ............................... 0B-14 Memeriksa Sistim Suspensi........................ 0B-14 Memeriksa Propeller Shaft.......................... 0B-14 Memeriksa Oli Transmisi ............................ 0B-15 Mengganti Oli Transmisi ............................. 0B-15 Memeriksa Oli Differential........................... 0B-15 Mengganti Oli Differential............................ 0B-15 Memeriksa Sistim Steering ......................... 0B-16 Memeriksa Latch, Engsel dan Kunci........... 0B-17 Pintu ........................................................ 0B-17 Front hood............................................... 0B-17 Memeriksa Sistim Power Steering (P/S) (jika dilengkapi)................................................... 0B-17 Pemeriksaan Akhir untuk Pemeliharaan..... 0B-18 Minyak dan Pelumas yang dianjurkan ........0B-20 Spesifikasi Momen Pengencangan .............0B-20 Special Tool...................................................0B-20



0B-2 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Jadwal Perawatan Kondisi Pengendaraan Normal CATATAN: Interval berdasarkan pembacaan odometer atau bulan, yang mana tercapai terlebih dahulu. Tabel ini mencakup perawatan hingga 90,000 km. Setelah 90,000 km, lakukan perawatan dengan interval yang sama. Interval MESIN Drive belt / V-belt Timing belt Celah valve Oli mesin Filter Oli



Km (x 1,000) Bulan



15 12



30 24



45 36



60 48



75 60



90 72



– – P – – G Ganti setiap 100,000 km . – P – P – P Ganti setiap 5.000 km. Multi grade SAE 10W-30 atau 10W-40 API Service SJ atau yang lebih tinggi Ganti pada 5.000 km (Free Service) dan 10.000 km pertama, selanjutnya Ganti setiap 10.000 km – – G – – G – P – P – P



Coolant mesin Sistim Exhaust (kecuali catalyst) SISTIM PENGAPIAN Busi Lihat “Perawatan Pada Kondisi Pengendaraan Berat” SISTIM BAHAN BAKAR Filter udara P P G P P Filter bahan bakar Ganti setiap 60,000 km Saluran bahan bakar – P – P – Tangki bahan bakar – – P – – SISTIM KONTROL EMISI Selang dan sambungan ventilasi crankcase – P – P – PCV valve – – P – – CHASSIS DAN BODY Clutch – P – P – Disc brake dan pad (depan) P P P P P Tromol rem dan brake shoe (belakang) – P – P – Selang dan pipa rem – P – P – Minyak rem – G – G – Tuas dan kabel rem Periksa pada 15,000 km pertama saja. Ban P P P P P Wheel disc P P P P P Sistim suspensi – P – P – Propeller shaft – – P – – Oli transmisi (manual) G – G – – Oli differential G – G – G Sistim steering – P – P – Semua latch, engsel dan kunci – P – P – Sistim power steering (P/S) P P P P P



G P P P P P P P P G P P P P G – P P P



CATATAN: • “G”: Ganti • “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-3



Kondisi Pengendaraan Berat Jika kendaraan sering digunakan pada kondisi seperti di bawah ini, lakukan pemeliharaan sesuai tabel berikut .



Kode kondisi pengendaraan: A: Perjalanan pendek yang berulang B: Mengemudi di jalan kasar dan berlumpur C: Mengemudi di jalan berdebu D: Mengemudi di jalan yang dingin dan bergaram E: Perjalanan pendek berulang-ulang dan dingin F: Menggunakan bahan bakar bertimbal G: – H: Derek (jika memungkinkan)



Kode Kondisi Pengendaraan



Perawatan



Tindakan P



–BCD––––



Drive belt / V belt G



A – C D E F – H Oli mesin dan filter oli



G



A B C – E F – H Busi



G P



––C–––––



Filter udara G



–BCD–––H



Bearing roda



P



AB–D–––H



Propeller shaft



P



AB––––H



Oli transmisi manual / oli differential



G



–B––––––



Mur dan baut suspensi



P



Jadwal Perawatan Setiap 15,000 km (9,000 miles) atau 12 bulan Setiap 45,000 km (27,000 miles) atau 36 bulan Setiap 5,000 km (3,000 miles) atau 4 bulan Setiap 10,000 km (6,000 miles) atau 8 bulan Setiap 2,500 km (1,500 miles) Setiap 30,000 km (18,000 miles) atau 24 bulan Setiap 15,000 km (9,000 miles) atau 12 bulan Setiap 15,000 km (9,000 miles) atau 12 bulan Ganti 15,000 km pertama (9,000 miles) atau 12 bulan Kedua dan berikutnya ganti setiap 30,000 km (18,000 miles) / 24 bulan, dihitung dari penggantian oli yang pertama (15.000 km) Setiap 15,000 km (9,000 miles) atau 12 bulan



CATATAN: • “P”: Periksa (kualitas, kuantitas dan warna) dan perbaiki, kencangkan, ganti atau lumasi jika perlu • “G”: Ganti



0B-4 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Perawatan Memeriksa Drive Belt /V-Belt PERINGATAN: Semua pemeriksaan dan penggantian harus dilakukan pada KONDISI MESIN MATI.



Memeriksa Belt Water Pump/Generator 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Periksa belt dari retak, tergores, berubah bentuk, aus dan kebersihannya. Jika rusak, ganti. Periksa pula kekencangan belt. “a”



Kekencangan belt water pump/generator Kelenturan “a”: 6 – 7 mm (0.24 – 0.27 in.), pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb) CATATAN: Untuk belt yang baru, setel kelenturan pada 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.). 3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel sesuai spesifikasi dengan mengatur posisi generator. 4) Kencangkan baut generator dan generator adjusting bolt. 5) Hubungkan kabel negatif (–) battery.



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-5



Memeriksa Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika dilengkapi) 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Periksa belt dari retak, putus, berubah bentuk, aus dan kebersihannya. Jika ada yang rusak, ganti. Periksa tension belt. Jika tension belt tidak sesuai spesifikasi, setel sesuai “Menyetel Belt Pompa P/S” di Bab 3B1 atau “Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor A/C” di Bab 1B. Kekencangan belt pompa P/S atau compressor A/C Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.), pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb) [A]: Dengan P/S



2. Pulley pompa P/S (jika dilengkapi)



[B]: Dengan A/C



3. Pulley compressor A/C (jika dilengkapi)



[C]: Dengan P/S dan A/C



4. Tension pulley



1. Pulley crankshaft



3) Hubungkan kabel negatif (–) battery



Mengganti Drive Belt /V-Belt Mengganti Belt Water Pump/Generator Ganti belt sesuai “Melepas dan Memasang Belt Water Pump/ Generator” di Bab 6B.



Mengganti Belt Pompa P/S atau Compressor A/C (jika dilengkapi) Ganti belt, lihat “Mengganti Belt Compressor A/C” di Bab 3B1 atau “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 1B.



0B-6 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Mengganti Timing Belt Ganti timing belt lihat “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A.



Memeriksa Celah Valve Periksa celah valve intake dan exhaust sesuai prosedur “Celah Valve” di Bab 6A. 1. Thickness gauge



Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli PERINGATAN: • Oli baru dan bekas mengandung bahan beracun. Perhatikan dengan baik “PERINGATAN” di bagian “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” di Bab 0A. • Langkah 1) – 7) di bawah ini harus dilakukan pada kondisi MESIN MATI. Untuk langkah 8), lakukan di ruang dengan ventilasi cukup saat mesin hidup. Sebelum membuang oli mesin, periksa kebocoran oli pada mesin. Jika ada, perbaiki komponen yang rusak sebelum melanjutkan pekerjaan berikut ini. 1) Buka oil drain plug dan keluarkan oli mesin. 2) Setelah oli dikeluarkan, bersihkan tutup oli. Pasang kembali tutup oli, dan kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Oil drain plug (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft) (a)



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-7



1



(A)



3) Kendurkan filter oli (1) dngan menggunakan oil filter wrench (special tool). Special tool (A): 09915-40611 atau 09915-47331



CATATAN: Sebelum memasang filter oli baru, berikan oli mesin pada O-ring. 4) Pasang dan putar filter oli yang baru pada stand dengan tangan agar O-ring filter menempel pada mounting. PERHATIAN: Kencangkan filter oli secukupnya, hal ini penting untuk memastikan apakah O-ring telah menempel ke permukaan mounting.



1, (a) 3/4



5) Kencangkan filter sebanyak 3/4 putaran dari titik sentuh dengan mounting dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09915-40611 atau 09915 - 47331



(A)



Momen pengencangan (a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)



6) Isi kembali oli hingga tanda FULL pada stik oli (kapasitas oil pan dan filter oli). Lubang pengisian di bagian atas cylinder head cover. Gunakan oli grade SJ atau yang lebih tinggi. Pilih viskositas oli sesuai chart [A].



[A] 20W-40, 20W-50 15W-40, 15W-50 10W-40, 10W-50 10W-30



CATATAN:



5W-30 o



C -30 F -22



o



-20 -4



-10 14



0 32



10 50



20 68



30 86



40 104



Pada suhu di antara –20 °C (–4 °F) dan 30 °C (86 °F), gunakan oli SAE 10W-30.



0B-8 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Spesifikasi oli mesin Kapasitas oil pan Kapasitas filter oli Lain-lain Total



sekitar 3.5 liter (7.4/6.2 US/lmp pt.) sekitar 0.2 liter (0.4/0.35 US/lmp pt.) sekitar 0.3 liter (0.6/0.5 US/lmp pt.) sekitar 4.0 liter (8.5/7.0 US/lmp pt.)



CATATAN: Kapasitas oli mesin sesuai spesifikasi. Namun demikian, saat penggantian oli mungkin terdapat perbedaan dengan jumlah oli seperti data pada tabel, tergantung berbagai kondisi (suhu, viskositas, dll.) 7) Periksa filter oli dan tutup pembuangan dari kebocoran oli. 8) Hidupkan mesin selama tiga menit. Matikan dan tunggu selama lima menit sebelum memeriksa jumlah oli. Tambahkan oli, jika perlu, hingga tanda FULL (1) pada stik. 2. Tanda Low (lubang)



Mengganti Coolant Mesin PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas tutup radiator saat mesin dan radiator panas. Cairan dan uap panas dapat menyembur keluar karena adanya tekanan. PERHATIAN: Saat mengganti coolant mesin, gunakan campuran sesuai spesifikasi 70% air dan 30% COOLANT ANTI BEKU / KARAT untuk mencegah karat dan pelumasan. Ganti coolant mesin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.



Memeriksa Sistim Exhaust PERINGATAN: Menghindari bahaya terbakar, jangan menyentuh sistim exhaust saat masih panas. Perbaikan pada sistim exhaust harus dilakukan saat dingin.



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-9



Saat melakukan perawatan berkala, atau kendaraan sedang dinaikkan ke atas lift untuk perawatan, periksa sistim exhaust sebagai berikut: • Periksa mounting rubber dari rusak atau posisi yang salah. • Periksa sistim exhaust dari kebocoran, sambungan kendur, bengkok dan rusak. Jika mur atau baut kendur, kencangkan sesuai spesifikasi. • Periksa bodi di sekitarnya dari kerusakan, lepas, atau komponen yang posisinya tidak benar, terbuka, lubang, sambungan kendur atau kerusakan lain yang dapat menyebabkan gas buang masuk ke dalam kendaraan. • Pastikan komponen sistim exhaust punya jarak yang cukup dengan bodi bagian bawah untuk menghindari overheating dan kemungkinan rusaknya karpet. • Perbaiki segera jika ada kerusakan.



Mengganti Busi Ganti busi dengan yang baru, lihat “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F.



Memeriksa Filter Udara 1) 2) 3) 4)



3



Lepas intake air temperature (1). Lepas selang air intake (2) dari air cleaner case. Lepas clamp air cleaner case (3). Keluarkan air cleaner filter dari case.



2



1



5) Periksa filter dari kotoran, rusak atau oli. Ganti filter yang terlalu kotor. Bersihkan filter dengan udara bertekanan dari bagian luar filter.



0B-10 PERAWATAN DAN PELUMASAN



6) Pasang filter udara dan tutup case dengan memasang tab (1) pada groove (2). Kaitkan klem dengan baik.



1



3



2



7) Pasang selang air intake (1) dan kencangkan baut klem sesuai spesifikasi. (a)



Momen pengencangan Baut klem air intake hose (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)



1



8) Hubungkan soket sensor intake air temperature (2). 2



Mengganti Air Filter Ganti air filter dengan yang baru, lakukan prosedur pemeriksaan 1) hingga 4) dan 6) hingga 8).



Mengganti Fuel Filter PERINGATAN: Pekerjaan ini harus dilakukan di tempat dengan ventilasi baik dan dan jauh dari sumber api (seperti gas air panas untuk heater). Filter bahan bakar (1) adalah bagian dari fuel pump assembly (2) yang terpasang pada tangki bahan bakar. Ganti filter bahan bakar dengan yang baru secara berkala, lihat “Membongkar dan Merakit Kembali Fuel Pump Assembly” di Bab 6C.



2 1



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-11



Memeriksa Saluran Bahan Bakar dan Sambungan 1) Periksa saluran bahan bakar dan sambungan dari kebocoran, selang yang retak dan rusak. Pastikan semua klem dalam keadaan baik. Perbaiki kebocoran, jika ada. Ganti selang yang retak/sobek. 2) Periksa gasket fuel tank cap. Jika rusak, ganti dengan yang baru.



Memeriksa Fuel Tank Periksa fuel tank dari rusak, retak, kebocoran, karat dan baut dari kendur. Jika ada yang bermasalah, perbaiki atau ganti.



Memeriksa Crankcase Ventilation Hoses dan Sambungan Lihat “Memeriksa PCV (Positive Crankcase Ventilation) Valve”.



Memeriksa PCV Valve Periksa selang crankcase ventilation dan selang PCV dari bocor, retak atau tersumbat, dan PCV valve dari lengket atau tersumbat. Lihat “Memeriksa Sistim PCV” di Bab 6E untuk prosedur pemeriksaan PCV valve.



Memeriksa Clutch Periksa pedal ketinggian dan free travel (1) clutch lihat “Ketinggian Pedal Clutch” dan “Pedal Free Travel Clutch” di Bab 7C. Setel atau perbaiki jika perlu.



0B-12 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Memeriksa Disc Brake dan Pad Depan 1) Lepas roda dan caliper. Jangan melepas brake hose dari caliper. 2) Periksa front disc brake pad dan disc dari aus, rusak dan miring. Ganti jika perlu. Untuk jelasnya, lihat “Memeriksa Brake Pad Depan” dan “Memeriksa Disk Brake Depan” di Bab 5. Berikan momen pada baut caliper pin sesuai spesifikasi.



Memeriksa Tromol Rem dan Brake Shoe Belakang 1) Lepas roda dan tromol rem. 2) Periksa rear tromol rem dan brake lining dari aus dan rusak, Ketika roda dan tromol dilepas. Pada saat yang bersamaan, periksa wheel cylinders dari bocor. Ganti jika perlu. Untuk jelasnya, lihat “Memeriksa Komponen Tromol Rem” di Bab 5.



Memeriksa Selang dan Pipa Rem Lakukan pemeriksaan dengan penerangan yang cukup dan gunakan kaca jika perlu. • Periksa selang dan pipa rem pada pengaitnya, bocor, retak, chafing dan kerusakan lain. • Periksa apakah selang dan pipa bebas dari komponen lainnya/tidak terkait. Perbaiki atau ganti jika perlu. PERHATIAN: Setelah mengganti selang atau pipa, lakukan air purge (keluarkan udara).



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-13



Mengganti Minyak Rem Ganti minyak rem dengan cara sbb.: Keluarkan minyak dari sistim, isi kembali sistim dengan minyak yang sesuai spesifikasi dan lakukan air purge. Prosedur air purging, lihat to “Bleeding Sistim Rem” di Bab 5.



Memeriksa Tuas dan Kabel Rem 1) Periksa kabel rem dari rusak dan gerakannya. Ganti kabel jika kondisinya rusak.



2) Periksa ujung gigi dari rusak atau aus, Jika ada yang rusak atau aus, ganti tuas rem tangan. 3) Periksa gerakan rem tangan dan jumlah takiknya, dan setel jika perlu. Untuk prosedur pemeriksaan dan penyetelan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5. Jumlah takik tuas rem tangan “a”: 5 – 7 takik (dengan 200 N (20 kg, 44 lbs) ditarik penuh)



Memeriksa Ban 1) Periksa ban dari aus, atau rusak. Jika rusak, ganti. Untuk selengkapnya, lihat “Diagnosa Ban” di Bab 3. 1. Indikator keausan



2) Periksa tekanan masing-masing ban dan setel tekanan sesuai spesifikasi jika perlu.



0B-14 PERAWATAN DAN PELUMASAN



CATATAN: • Tekanan ban harus diperiksa saat kondisi ban dingin. • Tekanan ban yang sesuai spesifikasi terdapat pada placard atau Buku Petunjuk kendaraan. 3) Rotasi ban. Untu lengkapnya, lihat “Rotasi Ban” di Bab 3F.



Memeriksa Wheel Disc Periksa masing-masing wheel disc dari bengkok, miring dan retak. Disc yang terlalu rusak harus diganti.



Memeriksa Sistim Suspensi • Periksa strut depan dan belakang shock absorber belakang dari kebocoran oli, bengkok atau kerusakan lain pada sleeve; dan periksa ujung anchor dari kerusakan. Ganti komponen yang rusak, jika ada. • Periksa sistim suspensi depan dan belakang dari kerusakan, kendur atau ada yang lepas; dan juga komponen yang aus atau kurang pelumasan. Perbaiki atau ganti kompnen yang rusak, jika ada.



• Periksa suspension depan arm ball joint stud dust seals dari kebocoran, lepas, sobek atau kerusakan lainnya. Ganti boot yang rusak , jika ada. • Periksa kekencangan mur dan baut suspensi dan kencangkan jika perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika ada.



Memeriksa Propeller Shaft 1) Periksa baut propeller shaft dari kemungkinan kekenduran. Jika ada yang kendur, kencangkan sesuai spesifikasi. 2) Periksa propeller shaft joint dari aus, play dan kerusakan. Jika ada kerusakan, ganti.



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-15



Memeriksa Oli Transmisi 1) Periksa case transmisi dari kebocoran oli. Perbaiki kebocoran, jika ada. 2) Tempatkan kendaraan di area yang rata untuk memeriksa jumlah oli. 3) Lepas tutup pengisian oli transmisi (1). 4) Periksa jumlah oli. Jumlah oli dapat diketahui dari lubang pengisian oli. Karenanya, jika oli luber atau jika jumlah oli terlihat saat tutup, jumlah oli sudah cukup. Jika oli tidak cukup, tambahkan dengan yang sesuai spesifikasi. Oli yang sesuai spesifikasi, lihat “Mengganti Oli Transmisi Manual” di Bab 7A. 2. Drain plug



5) Berikan sealant pada plug dan kencangkan sesuai momen spesifikasi.



Mengganti Oli Transmisi 1) Parkir kendaraan di tempat yang rata, dan keluarkan oli. 2) Beri sealant pada tutup oli yang telah dibersihkan sebelumnya dan kencangkan sesuai spesifikasi. 3) Tambahkan oli yang sesuai spesifikasi hingga penuh. 4) Kencangkan tutup pengisian oli sesuai spesifikasi. Jenis oli, jumlah dan momen pengencangan dapat dilihat pada “Mengganti Oli Transmisi Manual” di Bab 7A.



Memeriksa Oli Differential



1



1) Periksa differential dari kebocoran oli. Perbaiki kebocoran jika ada. 2) Parkir kendaraan di tempat yang rata, periksa jumlah oli. 3) Buka tutup pengisian (1) oli differential dan periksa jumlah oli. Jumlah oli dapat diketahui dari lubang pengisian, jika oli luber atau jika jumlah oli terlihat saat tutup dibuka, oli sudah cukup. Jika oli kurang, tambahkan dengan oli yang sesuai spesifikasi. Lihat petunjuknya pada “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F. 4) Pasang tutup pengisian oli, dan periksa kebocoran oli.



Mengganti Oli Differential Ganti oli differential dengan yang sesuai spesifikasi oli lihat “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F.



0B-16 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Memeriksa Sistim Steering 1) Periksa play dan putaran steer, tahan kendaraan pada posisi lurus ke depan di area yang rata. Steering wheel play “a”: 0 – 30 mm (0 – 1.2 in.) 2) Periksa apakah steering wheel dapat diputar penuh ke kiri dan kanan. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak.



3) Periksa universal joint (3) steering shaft dari bunyi dan rusak. Jika bunyi atau rusak, ganti komponen yang rusak dengan yang baru. 4) Periksa komponen steering dari kendur dan rusak. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika ada. 5) Periksa kekencangan baut dan mur dan kencangkan jika perlu. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, jika ada. 6) Periksa boot (1) dan (2) steering linkage dan steering gear case dari kerusakan (bocor, lepas, sobek, dll.). Jika ada yang rusak, ganti boot yang rusak dengan yang baru. Jika ada yang bengkok pada steering gear case boot, perbaiki dengan cara memutar steering wheel ke kiri atau kanan sejauh mungkin dan tahan selama beberapa detik. 7) Jika dilengkapi sistim power steering, periksa juga apakah steering wheel dapat diputar penuh ke kiri dan kanan dengan lebih ringan saat mesin pada putaran idle dibandingkan saat mesin mati. Perbaiki, jika ada yang rusak. 8) Periksa wheel alignment, lihat “Memeriksa dan Menyetel Front Wheel Alignment ” di Bab 3A.



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-17



Memeriksa Latch, Engsel dan Kunci Pintu Periksa pintu depan, belakang dan pintu bagasi dengan cara membuka dan menutup dan menguncinya saat ditutup. Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch atau perbaiki sistim door lock.



Front hood Periksa kerja secondary latch (periksa apakah secondary latch dapat dibuka dengan cara menarik handle dari dalam kendaraan.) Periksa juga apakah hood dapat dibuka dan ditutup dengan mudah dan mengunci dengan baik saat ditutup. Jika ada yang rusak, lumasi engsel dan latch, atau perbaiki sistim pengunci hood.



Memeriksa Sistim Power Steering (P/S) (jika dilengkapi) 1) Periksa sistim power steering dari bocor atau rusak. 2) Periksa jumlah minyak saat mesin mati. Jika kurang dari tanda LOWER (2), tambahkan minyak hingga tanda UPPER (1). 1



CATATAN: 2



• Periksa jumlah oli saat kondisi mesin dingin. • Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi. 3) Periksa belt pompa P/S dari retak dan aus. 4) Periksa kekencangan belt, lihat “Memeriksa Drive Belt” pada bab ini. Jika perlu, setel atau ganti belt.



0B-18 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Pemeriksaan Akhir untuk Pemeliharaan PERINGATAN: Saat road test, cari tempat / jalan yang sepi (aman) untuk mencegah kecelakaan.



Tempat Duduk Periksa apakah tempat duduk dapat digeser dan dikunci dengan baik di semua posisi. Periksa juga cara kerja reclining tempat duduk depan yang disetel ke semua sudut.



Sabuk Pengaman Periksa webbing, buckles, latch plates, retractors dan anchors dari rusak atau aus. Periksa apakah sabuk keselamatan dapat mengunci dengan baik.



Memeriksa Jumlah Electrolyte Battery Periksa jumlah electrolyte semua cell battery antara tanda upper dan lower. Jika battery dilengkapi dengan built-in indicator, periksa kondisi battery.



Fungsi Pedal Gas Periksa apakah pedal dapat berfungsi dengan baik.



Hidupkan Mesin Periksa apakah mesin dapat hidup dengan mudah. PERINGATAN: Sebelum melakukan pemeriksaan berikut ini, tempatkan kendaraan di tepat yang cukup luas. Kemudian aktifkan rem tangan. Jangan mainkan pedal gas. Jika mesin hidup, siap-siap untuk mematikan kembali. Perhatikan hal-hal tersebut, sebab kendaraan dapat bergerak tanpa ada tanda terlebih dahulu, hal ini dapat membahayakan orang atau benda lainnya. Pada kendaraan transmisi otomatis, coba hidupkan mesin pada semua posisi tuas transmisi. Mesin hanya dapat hidup pada posisi “P” (Park) atau “N” (Netral). Pada kendaraan transmisi manual, tepatkan tuas pada posisi “Netral,” tekan pedal clutch penuh dan hidupkan mesin.



Memeriksa Sistim Exhaust Periksa kebocoran, retak atau kendur.



Clutch (Untuk Transmisi Manual) Periksa hal-hal berikut ini. • Clutch benar-benar bebas saat pedal clutch dilepas. • Clutch tidak selip saat pedal dilepas dan kecepatan bertambah. • Clutch dalam kondisi normal.



Tuas Transmisi Periksa gerakan tuas ke semua posisi gear dan kerja transmisi di semua posisi. Jika kendaraaan dilengkapi transmisi otomatis, periksa juga apakah indikator sesuai dengan posisi tuas. Jika kendaraan dilengkapi transmisi otomatis, hentikan terlebih dahulu sebelum pindah ke posisi “P” dan lepas rem



PERAWATAN DAN PELUMASAN 0B-19 .



Rem kaki Periksa hal-hal berikut ini: • ayunan pedal normal, • rem berfungsi normal, • rem tidak berbunyi, • kendaraan tidak menarik ke satu arah saat direm, • dan rem tidak berderit.



Rem tangan Periksa tuas dapat bekerja dengan baik. PERINGATAN: Saat kendaraan diparkir di daerah yang miring, pastikan tidak ada benda atau orang di bawahnya untuk menghindari terjadinya kerusakan. Aktifkan rem tangan, meski kendaraan akan dijalankan. Periksa apakah kendaraan bekerja efektif saat kendaraan diparkir di daerah yang miring.



Setir • Periksa apakah setir normal, atau terasa berat. • Periksa apakah kendaraan tidak bergetar atau menarik ke satu sisi.



Mesin • Periksa apakah mesin responsif di semua kecepatan. • Periksa apakah mesin bebas dari bunyi dan getaran yang tidak normal.



Bodi, Roda dan Sistim Pemindah Daya Periksa apakah bodi, roda dan sistim pemindah daya bebas dari abnormal noise dan getar atau kondisi abnormal lainnya.



Meter dan Gauge Periksa fungsi speedometer, odometer, fuel meter, temperature gauge, dll.



Lampu Periksa semua lampu berfungsi dengan baik.



Defroster Kaca Depan Periksa apakah udara keluar dari outlet defroster saat mengoperasikan heater atau air conditioner. Untuk pemeriksaan ini, tuas fan pada posisi “HI”.



0B-20 PERAWATAN DAN PELUMASAN



Minyak dan Pelumas yang dianjurkan Oli mesin Coolant mesin (Ethylene glycol base coolant) Minyak rem Oli transmisi manual Oli differential Minyak power steering Engsel pintu Hood latch assembly Key lock cylinder



SJ atau yang lebih tinggi (Lihat “ Mengganti Oli Mesin dan Filter”) Coolant anti beku / anti karat DOT3 atau SAE J1703 Lihat “Mengganti Oli Transmisi Manual ” di Bab 7A. Lihat “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F. Lihat “Material Service” di Bab 3B1. Oli mesin atau grease anti air Oli mesin atau grease anti air Semprotkan pelumas



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Oil drain plug Filter oli



Baut pengikat air intake hose



Momen Pengencangan N•m kg-m lb-ft 50 5.0 36.5 Kencangkan 3/4 putaran dari titik sentuh dengan permukaan mounting (14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft)) 2.0 0.2 1.5



Special Tool



09915-40611 Oil filter wrench socket



09915-47331 Oil filter wrench



CATATAN: 09915-47331 dapat digunakan sebagai pengganti 09915-40611.



HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-1



BAB 1A



HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) DAFTAR Uraian Umum...................................................1A-2 Konstruksi Heater dan Ventilasi ....................1A-2 Diagnosa ..........................................................1A-3 Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi ...........1A-3 Perawatan Kendaraan.....................................1A-4 Melepas dan Memasang Motor Blower.........1A-4 Memeriksa Motor Blower...............................1A-4



1A 1B



3 3A 3B ISI 3B1 Melepas dan Memasang Resistor Motor 3C Blower ........................................................... 1A-5 Memeriksa Resistor Motor Blower ................ 1A-5 3D 3E Melepas dan Memasang Heater Control Assy. ............................................................. 1A-5 3F Memeriksa Blower Speed Selector............... 1A-6 Melepas dan Memasang Ventilasi Louver .... 1A-7 4A 4B 5 5A 5B 5C 5E



1A-2 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)



Uraian Umum Konstruksi Heater dan Ventilasi



[A]: A/C Depan



3. Ventilasi louver



7. Motor blower depan



11. Udara A/C belakang



[B]: A/C Belakang



4. Center ventilasi duct



8. Cooling unit depan



12. Cooling unit belakang



1. Ventilasi udara samping



5. Saluran ventilasi kiri



9. Recirculation air



13. Motor blower belakang



2. Ventilasi udara tengah



6. Saluran ventilasi kanan



10. Udara ruangan



14. Control unit HVAC



HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-3



Diagnosa Diagnosa Sistim Heater dan Ventilasi Kondisi Motor blower tidak bekerja ketika switch pada posisi ON.



Kemungkinan Penyebab Sikring putus



Resistor motor blower rusak Blower speed selector rusak Motor blower rusak Wiring atau grounding rusak Blower speed selecBlower speed selector rusak tor tidak bekerja ketika Wiring atau grounding rusak switch pada posisi aliran udara maximum. Output suhu tidak Temperature control lever rusak benar. Air ducts tersumbat Heater core bocor atau tersumbat (jika dilengkapi) Heater hose bocor atau tersumbat (jika dilengkapi) Thermostat rusak



Perbaikan Periksa sikring “HEATER” dan sikring main heater, dan kemudian periksa sirkuit short ke ground. Periksa resistor motor blower. Periksa blower speed selector. Ganti motor blower. Perbaiki jika perlu. Periksa blower speed selector. Periksa wiring dan grounding, dan kemudian perbaiki as perlu. Periksa temperature control lever. Perbaiki air ducts. Ganti heater core. Ganti heater hose Periksa thermostat lihat Bab 6B.



1A-4 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)



Perawatan Kendaraan Melepas dan Memasang Motor Blower Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas blower motor coupler (1). 3) Lepas motor blower (2).



Memasang Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.



Memeriksa Motor Blower 1) Periksa hubungan antara dua terminal seperti pada gambar. Jika tidak ada hubungan, ganti motor blower.



2) Periksa kerja dan arus pada motor blower. a) Pegang motor blower (1) dengan menggunakan ragum (2). b) Hubungkan battery ke motor blower seperti pada gambar. c) Periksa apakah motor blower bekerja dengan baik dan tanpa suara-suara abnormal. d) Periksa apakah ammeter menunjukkan besar arus tertentu. Jika besar arus tidak tepat, ganti motor blower. Besar arus pada lower 12 V Maximum 16 A



HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-5



Melepas dan Memasang Resistor Motor Blower Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas blower motor resistor coupler. 3) Lepas resistor motor blower (1).



Memasang Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk memasang.



Memeriksa Resistor Motor Blower Ukur tahanan resistor masing-masing terminal-ke-terminal. Jika besar tahanan tidak benar, ganti resistor motor blower. Tahanan H – M2: Approx. 0.56 Ω at 20°C (68°F) M2 – M1: Approx. 1.0 Ω at 20°C (68°F) M1 – L: Approx. 1.8 Ω at 20°C (68°F)



Melepas dan Memasang Heater Control Assy. Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas asbak (3) dan bracketnya. 3) Lepas center lower garnish (2). 4) Lepas blower speed selector coupler dan temperature control coupler. 5) Lepas heater control assy. (1).



1A-6 HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI)



Memasang Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk pemasangan.



Memeriksa Blower Speed Selector Periksa hubungan masing-masing terminal-ke-terminal blower speed selector.



HEATER DAN VENTILASI (JIKA DILENGKAPI) 1A-7



Melepas dan Memasang Ventilasi Louver Melepas 1) Lepas center ventilasi louver (1) dari center garnish (4) dengan menggunakan obeng (2) atau sejenisnya, bungkus dengan kain (3) seperti pada gambar.



2) Lepas side ventilasi louver (1) menggunakan obeng (2) atau sejenisnya, (3) seperti pada gambar.



Memasang Kebalilkan dengan prosedur melepas untuk memasang, perhatikan hal-hal berikut. • Pasang ventilasi louver holder (1) dengan benar seperti pada gambar.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-1



BAB 1B



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B



PERHATIAN: Sistim air conditioner kendaraan ini menggunakan HFC-134a (R-134a). Refrigerant, cli compressor dan komponen dapat antara A/C: yang menggunakan CFC-12 (R-12) dan HFC-134a (R-134a) berbeda, tidak dapat ditukar satu sama lainnya. Periksa refrigerant yang digunakan sebelum melakukan perbaikan termasuk pemeriksaan dan pemeliharaan. Identifikasi antara kedua tipe ini, lihat “Konstruksi Tipe Refrigerant” di bab 1B. Ketika mengisi kembali dan mengganti refrigerant dan oli compressor dan ketika mengganti komponen pastikan material atau komponen yang digunakan cocok dengan A/C yang terpasang pada kendaraan. Penggunaan material atau komponen yang salah dapat mengakibatkan kebocoran refrigerant, kerusakan komponen atau kondisi abnormal lainnya.



DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................1B-2 Konstruksi Tipe Refrigerant...........................1B-2 Keterangan Sistim Air Conditioner ................1B-2 Komponen Utama Sistim A/C .......................1B-3 Diagram Sirkuit Kabel Sistim A/C..................1B-5 Diagnosa ..........................................................1B-7 Diagnosa Gejala Sistim A/C ..........................1B-7 Diagnosa Abnormal Noise Sistim A/C.........1B-10 Memeriksa Kinerja Sistim A/C.....................1B-12 Memeriksa Sirkuit Controller .......................1B-17 Perawatan Kendaraan...................................1B-18 Mengisi Refrigerant .....................................1B-18 Recovery .................................................1B-19 Charge.....................................................1B-22 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pada Perbaikan Sistim A/C ..................................1B-25 Memeriksa Condenser Assy Pada Kendaraan...................................................1B-26 Melepas dan Memasang Condenser Assy..1B-26 Melepas dan Memasang Receiver/Dryer ....1B-27 Memeriksa Radiator Cooling Fan Motor Pada Kendaraan .........................................1B-28 Komponen Cooling Unit Depan (Evaporator) ................................................1B-28 Melepas dan Memasang Cooling Unit (Evaporator) ................................................1B-29 Melepas dan Memasang Evaporator Thermistor (Evaporator Temperature Sensor)........................................................1B-30 Melepas dan Memasang Expansion Valve .1B-31



Memeriksa Expansion Valve....................... 1B-32 Melepas dan Memasang Triple Pressure Switch ......................................................... 1B-32 Memeriksa Triple Pressure Switch ............. 1B-32 Komponen A/C Unit Belakang (jika dilengkapi) ........................................... 1B-34 Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang (jika dilengkapi) ........................................... 1B-34 Melepas dan Memasang Expansion Valve Belakang ........................................... 1B-36 Memeriksa Refrigerant Pipe dan Hose ....... 1B-36 Melepas dan Memasang Blower Motor Resistor....................................................... 1B-37 Memeriksa Blower Motor Resistor .............. 1B-37 Memeriksa Switch A/C Belakang................ 1B-38 Memeriksa Relay Compressor dan Relay Radiator Fan ............................................... 1B-38 Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor A/C .............................................................. 1B-39 Mengganti Belt Compressor A/C ................ 1B-39 Melepas dan Memasang Compressor Assy.1B-39 Komponen Compressor Assy. .................... 1B-41 Memeriksa Magnet Clutch .......................... 1B-41 Melepas dan Memasang Magnet Clutch .... 1B-41 Melepas dan Memasang Relief Valve ........ 1B-44 Memeriksa Relief Valve .............................. 1B-44 Spesifikasi Momen Pengencangan .............1B-45 Material Service.............................................1B-45 Special Tool...................................................1B-45



1B-2 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Uraian Umum Konstruksi Tipe Refrigerant Apakah A/C menggunakan HFC-134a (R-134a) atau CFC-12 (R12) dapat dilihat pada label (1) compressor. Dan juga, dapat diperiksa dengan service (charge) valve (2).



Keterangan Sistim Air Conditioner



: Cair : Uap : Uap yang dipanaskan [A]: Model A/C Single



2. Magnetic clutch



5. Triple pressure switch



8. Expansion valve belakang



[B]: Model A/C Dobel



3. Condenser assy



6. Expansion valve



9. A/C evaporator belakang



4. Receiver dryer



7. A/C evaporator



1. Compressor



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-3



Komponen Utama Sistim A/C



[A]: Model A/C single



4. Compressor



[B}: Model A/C double



5. Condenser assy.



9. Side ventilation air 10. Cooling unit belakang



1. Cooling unit depan



6. Expansion valve depan



11. Room air



2. Evaporator depan



7. Recirculation air



12. Expansion valve belakang



3. Blower motor depan



8. Ventilation air



13. Blower motor belakang



14. Udara A/C belakang 15. Evaporator belakang



1B-4 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



[A]: Model A/C single



3. Condenser assy.



7. Condenser outlet pipe



11. High pressure charge valve



[B}: Model A/C double



4. Sight glass



8. Receiver dryer



12. Low pressure charge valve



9. Liquid pipe



13. A/C refrigerant pressure switch



1. Cooling unit



5. Discharge hose



2. Compressor



6. Suction hose



10. Front expansion valve



14. A/C cooling unit belakang



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-5



Diagram Sirkuit Kabel Sistim A/C Model A/C Single



1. Ignition switch



6. Thermistor



11. Radiator fan main relay



16. Compressor



2. Blower motor



7. A/C controller



12. Radiator fan motor



17. Ke ECM



3. Panel control



8. ECM



13. Radiator fan relay no. 2



4. Heater relay



9. Pressure switch



5. Blower resistor



10. Main relay



14. Radiator fan relay no. 1 15. Compressor relay



1B-6 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Model A/C Double



1. Ignition switch



7. Blower switch (rear)



13. Pressure switch



19. Compressor relay



2. Blower motor (front)



8. Blower motor (rear)



14. Main relay



20. Compressor



9. Blower resistor (rear)



15. Radiator fan main relay



21. Ke ECM



3. Panel control 4. Heater relay



10. Thermistor



16. Radiator fan motor



5. Blower resistor (front)



11. A/C controller



17. Radiator fan relay no.2



6. Blower motor relay (rear)



12. ECM



18. Radiator fan relay no.1



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-7



Diagnosa Diagnosa Gejala Sistim A/C Kondisi Kemungkinan Penyebab Refrigerant kosong Tidak ada udara dingin yang keluar (sistim Fuse blown A/C tidak bekerja) Switch a/c rusak Blower speed selector rusak



Sensor A/C evaporator temperature rusak Triple pressure switch rusak Wiring atau grounding rusak Sensor ECT rusak Magnet clutch rusak Compressor drive belt kendur atau patah Compressor rusak Compressor relay rusak Sikring putus



Tidak ada udara dingin yang keluar (Radiator cooling fan motor Wiring atau ground rusak tidak bekerja) Radiator motor relay rusak Radiator motor rusak ECM dan/atau sirkuitnya rusak Sikring putus Tidak ada udara dingin yang keluar (Blower motor tidak Blower motor resistor rusak bekerja) Blower speed selector rusak



Wiring atau ground rusak Blower motor rusak



Perbaikan Lakukan recovery, evacuation dan charge. Periksa sikring yang berhubungan, dan periksa sirkuit short keground. Periksa Switch a/c. Periksa blower speed selector sesuai prosedur “Memeriksa Blower Speed Selector” di Bab 1A. Periksa sensor A/C evaporator temperature. Periksa triple pressure switch. Perbaiki jika perlu. Periksa sensor ECT lihat Bab 6E. Periksa magnet clutch. Setel atau ganti drive belt. Periksa compressor. Periksa compressor relay. Periksa related sikring, dan periksa sirkuit ke ground. Perbaiki jika perlu. Periksa radiator motor relay. Periksa radiator fan motor. Periksa ECM dan sirkuitnya lihat Bab 6E. Periksa sikring yang berhubungan, dan periksa sirkuit short ke ground. Periksa blower motor resistor sesuai prosedur “Memeriksa Resistor Motor Blower ” di Bab 1A. Periksa blower speed selector sesuai prosedur “Memeriksa Blower Speed Selector” di Bab 1A. Perbaiki jika perlu. Periksa blower motor sesuai prosedur “Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A.



1B-8 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Kondisi Kemungkinan Penyebab Refrigerant kurang atau berlebihan Udara dingin tidak keluar atau kurang dingin (sistim A/C bek- Condenser tersumbat erja normal) A/C evaporator tersumbat atau membeku Sensor A/C evaporator temperature rusak Expansion valve rusak Desiccant tersumbat Compressor drive belt kendur atau patah Magnetic clutch rusak Compressor rusak Udara sistim A/C Kebocoran udara dari unit HVAC atau air duct Ventilasi sistim rusak Blower motor rusak



Perbaikan Periksa refrigerant dan sistim dari kebocoran. Periksa condenser. Periksa A/C evaporator dan sensor A/C evaporator temperature. Periksa sensor A/C evaporator temperature. Periksa expansion valve. Periksa receiver / dryer Setel atau ganti drive belt. Periksa magnetic clutch. Periksa compressor. Ganti desiccant, dan lakukan evacuation dan charge. Perbaiki jika perlu.



Periksa HVAC, heater control assy. Periksa blower motor sesuai prosedur “Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A. Tekanan minyak pada sistim A/C ber- Keluarkan tekanan minyak dari sirkuit sislebihan tim A/C, dan periksa compressor. Sambungan wiring rusak Perbaiki jika perlu. Udara dingin yang keluar hanya intermit- Expansion valve rusak Periksa expansion valve. tent Kelembaban berlebihan dalam sistim A/ Ganti receiver / dryer, dan lakkukan evacC uation dan charge. Magnetic clutch rusak Periksa magnetic clutch. Refrigerant berlebihan Periksa refrigerant. Condenser tersumbat Periksa condenser. Udara dingin hanya keluar pada putaran Refrigerant rusak Periksa refrigerant. tinggi Udara dalam sistim A/C Ganti receiver / dryer, dan lakukan evacuation dan charge. Compressor drive belt kendur atau Setel atau ganti drive belt. patah Compressor rusak Periksa compressor. Condenser cooling fan motor rusak Periksa condenser cooling fan motor. Condenser cooling fan motor relay Periksa condenser cooling fan motor relay. rusak Condenser cooling fan blade rusak Periksa condenser cooling fan blade. Refrigerant berlebihan Periksa charge refrigerant. Udara dingin tidak keluar pada putaran A/C evaporator membeku Periksa A/C evaporator dan sensor A/C tinggi evaporator temperature. Aliran udara dingin A/C evaporator tersumbat atau memPeriksa A/C evaporator dan sensor A/C tidak cukup beku evaporator temperature. kebocoran udara dari cooling unit atau Perbaiki jika perlu. air duct Blower motor rusak Periksa blower motor sesuai prosedur “Memeriksa Motor Blower” di Bab 1A. Wiring atau grounding rusak Perbaiki jika perlu.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-9



Sistim A/C Belakang Kondisi Tidak ada udara dingin keluar (blower motor belakang bekerja normal)



Kemungkinan Penyebab Blower motor switch belakang rusak



A/C evaporator belakang tersumbat atau membeku Expansion valve belakang rusak Air leaking fron belakang A/C unit atau air duct Kurang atau excessive charge of refrigerant Refrigerant pipe atau hose deformed



Tidak ada udara dingin keluar (blower motor belakang tidak bekerja normal)



Udara dingin hanya keluar intermittent



Udara dingin tidak keluar pada putaran tinggi Aliran udara dingin kurang



Perbaikan Periksa blower motor switch belakang, dan kemudian perbaiki A/C evaporator belakang, dan periksa sensor A/C themperatur belakang jika perlu. Periksa A/C evaporator belakang, dan kemudian ganti jika perlu Periksa expansion valve belakang, dan kemudian jika perlu Periksa dan perbaiki jika perlu



Periksa refrigerant, dan lakukan recovery, evacuation dan charging jika perlu Periksa pipe (hose), dan kemudian ganti jika perlu Sikring putus Periksa “A/C” dan sikring blower, dan kemudian periksa sirkuit short ke ground. Relay blower motor belakang rusak Periksa relay blower motor belakang, dan kemudian ganti jika perlu Switch blower motor belakang rusak Periksa switch blower motor belakang, dan kemudian ganti jika perlu Resister blower motor belakang rusak Periksa resister blower motor belakang, dan kemudian ganti jika perlu Wiring atau grounding rusak Periksa dan perbaiki Blower motor belakang rusak Periksa blower motor belakang, dan kemudian ganti jika perlu kendur atau sambungan wiring connec- Pasang connector dengan benar tor buruk Expansion valve belakang Periksa belakang expansion valve, dan kemudian ganti jika perlu Wiring atau grounding rusak Periksa dan perbaiki A/C evaporator belakang membeku Periksa A/C evaporator temperatur belakang, evaporator drain hose dan kemudian ganti jika perlu A/C evaporator belakang tersumbat Periksa A/C evaporator belakang, dan atau membeku kemudian perbaiki A/C evaporator belakang atau periksa A/C evaporator temperature belakang jika perlu Kebocoran udara dari A/C unit belaPeriksa A/C unit belakang dan air duct, kang atau air duct dan kemudian perbaiki jika perlu Blower motor belakang rusak Periksa blower motor belakang, dan kemudian ganti jika perlu Wiring atau ground rusak Periksa dan perbaiki



1B-10 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Diagnosa Abnormal Noise Sistim A/C Abnormal noise dari compressor Kondisi Selama compressor bekerja, noise terdengar sesuai putaran mesin. Noise pada rpm, tertentu sangat besar sesuai putaran mesin. Bunyi desis pada putaran rendah rpm.



Kemungkinan Penyebab Celah in swash plat dan piston shoe kurang



Perbaikan Ganti compressor.



Kendur atau compressor drive belt rusak Baut compressor mounting kendur Baut compressor clutch plate kendur



Setel drive belt tension atau ganti drive belt. Kencangkan. Kencangkan. Ganti compressor jika kondisinya berlangsung lama



Abnormal noise dari magnetic clutch Kondisi Terdengar noise (gemuruh) ketika compressor tidak bekerja. Terdengar noise (mendecit) ketika compressor terhubung.



Kemungkinan Penyebab Aus atau bearing rusak



Perbaikan Ganti magnet clutch assy.



Celah magnet clutch rusak (celah ter- Setel celah magnet clutch. lalu besar) Permukaan magnet clutch aus Ganti magnet clutch assy. Oli compressor bocor dari shaft seal, Ganti compressor body assy. pada permukaan yang bergesekan



Abnormal noise dari tubing Kondisi Kemungkinan Penyebab Tubing clamp rusak Terdengar noise (dengung) dari bagian dalam kendaraan, tetapi sulit didengar di dalam Resonansi diakibatkan perubahan engine compartment. tekanan refrigerant



Perbaikan Perbaiki posisi clamp atau naikkan jumlah clamp. Pasang silencer ke tubing, atau modifikasi posisi dan panjangnya.



Abnormal noise dari condenser assy. Kondisi Getaran pada condenser assy.



Kemungkinan Penyebab Resonansi dari condenser assy. bracket dan bodi Kendurkan baut condenser cooling fan Condenser cooling fan blad rusak



Perbaikan Pasang silencer antara condenser assy bracket dan bodi. Kencangkan baut-bautnya. Ganti condenser cooling fan blade.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-11



Abnormal noise dari pulley crankshaft Kondisi Kemungkinan Penyebab Terdengar noise (mendesis) Kendurkan baut crankshaft pulley pada putaran idle atau percepatan mendadak.



Perbaikan Kencangkan baut.



Abnormal noise dari tension pulley Kondisi Terdengar noise (mendecit) dari pulley. Pulley crank menempel.



Kemungkinan Penyebab Aus atau bearing rusak



Perbaikan Ganti tension pulley.



Retak atau bracket kendur



Ganti atau kencangkan bracket.



Abnormal noise dari A/C evaporator Kondisi Terdengar suara dari A/C evaporator.



Kemungkinan Penyebab Tergantung pada kombinasi suhu antara interior/exterior, putaran mesin dan tekanan refrigerant, refrigerant mengalir keluar dari expansion valve, pada kondisi tertentu, berbunyi



Perbaikan Untuk beberapa waktu, mengurangi sedikit jumlah refrigerant mungkin menghilangkan noise. Periksa expansion valve dan ganti jika rusak.



Abnormal noise dari blower motor Kondisi Blower motor mengeluarkan suara mendecit sesuai putaran mesin. Terdengar noise (mencuit atau mendengung) dari blower motor.



Kemungkinan Penyebab Perbaikan Aus atau motor brushes atau commu- Ganti blower motor. tator ruak Daun atau kotoran masuk dari fresh air inlet ke blower motor



Keluarkan kotoran dan pastikan screen pada fresh air inlet utuh.



1B-12 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Memeriksa Kinerja Sistim A/C 1) Pastikan kondisi kendaraan dan lingkungan sbb.: – Kendaraan tidak terkena langsung sinar matahari. – Suhu di luar antara 15 ° C – 35 ° C (59 ° F – 95 ° F). 2) Pastikan high pressure valve (1) dan low pressure valve (2) manifold gauge tertutup rapat. 3) Pasang high pressure charging hose (3) ke high pressure service valve (5) pada kendaraan, dan padang low pressure charging hose (4) ke low pressure service valve (6) pada kendaraan. 4) Bleeding udara di charging hose (3) dan (4) kendurkan murmur manifold gauge. Ketika terdengar bunyi mendesis, kencangkan segera murnya. PERHATIAN: Jangan menukar antara high dan low pressure charging hose. 5) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal dan lakukan putaran idle sesuai spesifikasi. 6) Putar blower selector pada maximum “4”, temperature selector pada dingin maximum (Pastikan apakah A/C compressor dan condenser fan bekerja.) 7) Jendela, pintu dan kap mesin biarkan terbuka.



Kinerja diagnosa Suhu udara masuk A/C Putaran mesin Blower fan switch Temperature control Pintu kendaraan



15 – 35 °C (59 – 95 °F) Pada 1,500 r/min. “4” (posisi maximum) Dingin maximum Terbuka semua



8) Masukkan sekitar 20 mm (0.8 in.) thermometer bohlam kering ke tengah duct air outlet dan satu lagi dekat evaporator air inlet, baca perbedaan suhu antara air outlet dan air inlet.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-13



9) Periksa tekanan low side dan high side daerah dengan bayangan grafik di sebelah kiri. Jika pembacaan tekanan masing-masing gauge tidak sesuai spesifikasi, perbaiki komponen yang rusak lihat Tabel Tes Diagnosa berikut. CATATAN: Tekanan pada gauge bervariasi sesuai suhu di luar. Karenanya, gunakan grafik di sebelah kiri untuk menentukan apakah tekanan normal atau tidak. Contoh: Pembacaan gauge pada suhu di luar 30 °C (86 °F) Tekanan pada high pres- 1400 – 1600 kPa sure gauge (HI): 14.0 – 16.0 kg/cm2 150 – 250 kPa Tekanan pada low pressure gauge (LO): 1.5 – 2.5 kg/cm2



10) Periksa hubngan inlet port temperature-ke-outlet port temperature dengan menggunakan grafik di sebelah kiri. Sebagai contoh, jika suhu evaporator inlet port 25 ° C (77 ° F) dan suhu center duct air outlet 8 ° C (46.4 ° F), Tarik garis menyilang apakah masuk ke daerah abu-abu seperti pada grafik di sebelah kiri. Dalam hal ini, kerja pendingin sudah baik dan benar. 11) Jika garis menyilang di luar daerah dengan abu-abu, diagnosa masalahnya lihat tabel Tes Diagnosa berikut



Kinerja tabel diagnosa CATATAN: Jika suhu di luar sekitar 30 °C (86 °F), dapat dilakukan diagnosa sistim A/C secara rinci dapat dilihat pada “RINCIAN TABEL DIAGNOSA (SUHU DI LUAR 30 °C (86 °F))” pada “Memeriksa Kinerja Sistim A/C”.



1B-14 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



High Pressure Gauge Kondisi Pressure high (area “A” grafik)



Pressure low (area “B” grafik)



Kemungkinan Penyebab Refrigerant terlalu banyak Expansion valve beku atau tersumbat Saluran refrigerant bagian atas tersumbat Condenser cooling fan rusak (pendinginan condenser tidak cukup) Condenser fin kotor atau bengkok (pendinginan condenser tidak cukup) Compressor rusak (oli kurang dll.) Engine overheat



Perbaikan Recharge. Periksa expansion valve. Bersihkan atau ganti. Periksa condenser cooling fan.



Kemungkinan Penyebab Expansion valve malfunction (valve opens too wide) Compressor malfunction ( Kurang compression) Kurang refrigerant ( Kurang charge atau kebocoran) Expansion valve rusak (valve membuka terlalu kecil) Saluran refrigerant tersumbat (pipa bengkok)



Perbaikan Periksa expansion valve.



Clean atau perbaiki.



Periksa compressor. Periksa sistim pendingin mesin lihat Bab 6B. Refrigerant kurang (charge kurang atau bocor) Periksa kebocoran, perbaiki jika perlu dan recharge. Expansion valve rusak (valve membuka terlalu Periksa expansion valve. lebar) Compressor rusak (compression kurang) Periksa compressor.



Low Pressure Gauge Kondisi Tekanan tinggi (area “C” grafik)



Tekanan rendah (area “D” grafik)



Periksa compressor. Periksa for kebocoran, perbaiki jika perlu dan recharge. Periksa expansion valve. Perbaiki atau ganti.



Thermometer Pada Center Duct Kondisi Suhu udara Outlet pada center duct tinggi (Titik temu di area “E”)



Suhu udara Outlet pada center duct renndah (Titik temu di area “F”)



Kemungkinan Penyebab Kurang atau excessive charge of refrigerant Dirty atau bent A/C evaporator fins Air kebocoran dari cooling (heater) unit atau air duct Malfunctioning, switch over function of door in cooling (heater) unit Compressor malfunction Kurang air volume dari center duct (Heater blower malfunction) Compressor malfunction



Perbaikan Periksa refrigerant pressure. Clean atau perbaiki. Perbaiki atau ganti. Perbaiki atau ganti. Periksa compressor. Periksa blower motor dan fan. Periksa compressor.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-15



Rincian Tabel Diagnosa (Suhu Luar 30°c (86°f))



Manifold Gauge Lo 0.23 – 0.35 (2.3 – 3.5) (33 – 50) Tekanan Negatif



Normal : 0.23 – 0.35 (2.3 – 3.5) (33 – 50) ↑↓ Abnormal : Negatif pressure 0.05 – 0.15 (0.5 – 1.5) (4.2 – 21.3)



0.4 – 0.6 (4 – 6) (56.9 – 85.3)



Kondisi MPa (kg/cm2) (psi) Hi 1.4 – 1.75 (14 – 17.5) (200 – 249) 0.5 – 0.6 (5 – 6) (71.2 – 85.3)



Normal : 1.4 – 1.75 (14 – 17.5) (200 – 249) ↑↓ Abnormal : 0.7 – 1.0 (7 – 10) (100 – 142) 0.7 – 1.0 (7 – 10) (100 – 142)



Keterangan



KemungkinanPenyebab



Perbaikan











Debu atau tetesan air terjebak atau membeku di bagian dalam expansion valve, menghalangi aliran refrigerant



Bersihkan expansion valve. Ganti jika tidak dapat dibersihkan. Ganti receiver / dryer. Evacuate sistim A/C dan recharge kembali dengan refrigerant baru. Ganti expansion valve. Ganti receiver / dryer. Evacuate sistim A/C dan recharge kembali dengan refrigerant baru.



Normal kondisi



Pembacaan low pressure side negatif, dan High pressure side terlalu rendah. Ada bunga es di sekitar tubing ke dan dari receiver / dryer dan expansion valve. Selama A/C bekerja, low pressure side terkadang menunjukkan negatif, dan kadang normal. Dan juga pembacaan high pressure side berubah-ubah antara abnormal dan normal. Tekanan pada sisi low dan high rendah. Terdapat gelembung udara pada sight glass. Udara yang keluar kurang dingin.



Expansion valve membeku krena kelembaban pada sistim, dan menutup sementara siklus refrigeration



Refrigerant pada sistim kurang (Kebocoran refrigerant)



Tekanan pada low pres- Kebocoran di bagian dalam compressor sure side tinggi. Takanan pada high pressure side rendah. Kedua tekanan menjadi sama setelah A/C OFF.



Menggunakan detector kebocoran, periksa kebocoran dan perbaiki jika perlu. Recharge refrigerant sesuai spesifikasi. Jika tekanan hampir 0 ketika manifold gauge dipasang, periksa kebocoran, perbaiki, dan evacuate sistim. Periksa compressor dan perbaiki atau ganti jika perlu.



1B-16 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Manifold Gauge Lo 0.35 – 0.45 (3.5 – 4.5) (50 – 64)



0.45 – 0.55 (4.5 – 5.5) (64 – 78)



Kondisi MPa (kg/cm2) (psi) Hi 2.0 – 2.5 (20 – 25) (285 – 355)



Keterangan



Tekanan pada low dan high pressure side tinggi. Tidak ada busa pada rpm rendah.



KemungkinanPenyebab



Overcharged sistim A/C Condenser pendingin rusak Condenser cooling fan rusak Ada udara pda sistim A/C (evacuate tidak tepat)



Tekanan pada low dan high pressure side tinggi. Low pressure side tubing tidak dingin ketika disentuh. Tidak terlihat busa pada kaca. Tekanan pada low dan Expansion valve rusak Refrigerant mengalir high pressure side tidak beraturan. tinggi. Terdapat banyak bunga es atau embun pada low pressure side tubing.



Perbaikan



Setel refrigerant sesuai spesifikasi. Bersihkan condenser. Periksa dan perbaiki condenser cooling fan. Ganti receiver / dryer. Periksa jumlah minyak compressor dan oli tercampur. Evacuate sistim dan recharge refrigerant baru.



Ganti expansion valve.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-17



Memeriksa Sirkuit Controller Controller A/C (1) dan sirkuitnya dapat diperiksa pada soket wiring controller dengan mengukur voltage. PERHATIAN: Controller tidak dapat diperiksa secara langsung. Tidak boleh melepas connector ketikda memeriksa amplifier.



Memeriksa voltage 1) Lepas amplifier dari cooling unit assy. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa voltage di masing-masing terminal amplifier, lihat tabel di bawah ini. TERMINAL CONNECTOR P O M J H D A R Q



SIRkUIT Kunci kontak Ground Pressure Switch Switch A/ C signal ECU Signal A/ C Relay Compressor Thermistor Thermistor



VOLTAGE IGNIE/G ON TION ON & A/C ON



WARNA KABEL



12 V



12 V



BRN



--



--



BLK



--



--



GRN/ BLK



12 V



--



PNK/ BLU



--



12 V



GRY



12 V



0,5 V



BRN/WHT



12 V



--



VLT



--



0,5 V



WHT/BLK



--



0,5 V



YEL/WHT



1B-18 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Perawatan Kendaraan Mengisi Refrigerant PERINGATAN: • Refrigerant (cair) tidak boleh terkena mata . Cairan HFC-134a (R-134a) yang keluar karena sesuatu hal dapat mencapai suhu hampir –6 °C (21 °F) di bawah titik beku. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, dapat menyebabkan cedera. Untuk melindungi mata, gunakan selalu kaca mata. Jika HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan ke dokter segera. – Jangan menggunakan tangan untuk mengusap mata yang terkena refrigerant. Gunakan air dan basuh muka dan mata yang terkena tadi. – Segera beri obat dari dokter atau spesialis mata. • Jika cairan HFC-134a (R-134a) terkena kulit, area yang terkena lakukan hal yang sama. • Refrigerant tidak boleh ditaruh dekat pengelasan atau steam cleaning. • Refrigerant harus disimpan di tempat yang dingin dan gelap. Jangan menyimpan di tempat yang panas seperti terkena sinar matahari langsung, dekat sumber panas dan di dalam kendaraan (ruang bagasi). • Jangan menghisap udara ketika HFC-134a (R-134a) dibakar. Asap yang keluar tidak baik untuk kesehatan.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-19



Recovery Recovery Refrigerant Ketika discharging refrigerant dari sistim A/C, recover dengan menggunakan refrigerant recovery dan peralatan recycling karena discharging refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara dapat merusak lingkungan. CATATAN: • Setelah recovering refrigerant dari sistim, jumlah dilepas oli compressor harus diukur untuk mengisi kembali oli compressor. • Ketika menggunakan peralatan recovery dan recycling, ikuti instruksi pada manualnya.



Mengisi Kembali Oli Compressor Tambahkan jumlah oli compressor (1) sesuai spesifikasi dari lubang compressor suction (2) sebelum evacuating dan charging refrigerant.



Ketika charging refrigerant saja Ketika charging refrigerant tanpa mengganti komponen, tambahkan jumlah oil yang sama ketika ketika recovering refrigerant (jika tidak diukur, tambahkan 20 cc oli).



1B-20 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Ketika mengganti compressor PERHATIAN: Gunakan oli compressor (ND-OIL8) atau oli compressor yang sejenis. Setiap compressor baru sudah terisi oli sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan sistim A/C. Karenanya, ketika menggunakan compressor baru untuk penggantian, kuras oli dengan perhitungan sebagai berikut. “C” = “A” – “B” “C”: Jumlah oli yang harus dikeluarkan “A”: Jumlah oli pada compressor baru “B”: Sisa oli pada compressor yang dilepas CATATAN: Compressor assy baru dari pabrik sudah terisi oli dengan jumlah berikut. Jumlah oli pada compressor 160 ± 15 cm3 (160 ± 15 cc) 1. Compressor baru 2. Compressor yang dilepas



Ketika mengganti komponen lain Tambahkan oli compressor sebagai beriikut. Jumlah oli compressor yang harus ditambahkan Ganti part Evaporator



Amount of compressor oil



Condenser



20 cm3 (20 cc, 1,.22 in3)



Dryer



20 cm3 (20 cc, 1.22 in3)



Hoses



20 cm3 (20 cc, 1.22 in3) each



Pipes



20 cm3 (20 cc, 1.22 in3) each



40 cm3 (40 cc, 2,44 in3)



Evakuasi Sistim A/C Prosedur evakuasi PERHATIAN: Jangan meng-evacuate sebelum recovering refrigerant sistim. CATATAN: Sekali sirkuit sistim air conditioning terbuka (expose) ke udara, sistim harus di-evacuate dengan menggunakan vacuum pump. Sistim harus terpasang dengan manifold gauge set, dan harus di-evacuate sekitar 15 menit.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-21



1) Hubungkan high charging hose (1) dan low charging hose (2) manifold gauge set (3) sebagai berikut: High charging hose (1) → High pressure charging valve (4) pada condenser outlet pipe. Low charging hose (2) → Low pressure charging valve (5) pada suction pipe. 2) Attach center charging hose (6) manifold gauge set (3) ke vacuum pump (7). 3) Operate vacuum pump (7), dan kemudian buka discharge side valve (Hi) (9) manifold gauge set (3). Jika tidak ada penghalang pada sistim, akan ada indikasi pada high pressure gauge (10). Jika hal ini terjadi, buka sisi lain valve (Lo) (8) set dan perbaiki sistim. 4) Sekitar 10 menit kemudian, low pressure gauge (11) harus menunjukkan vacuum lebih rendah dari -10 kPa (-1.0 kg/ cm2, –760 mmHg, -14.2 psi) dengan tidak ada kebocoran. CATATAN: • Jika sistim tidak menunjukkan vacuum di bawah -10 kPa (-1.0 kg/cm2, -760 mmHg, -14.2 psi), tutup kedua valve, hentikan vacuum pump dan gerakan low pressure gauge. • Naikknya pembacaan gauge menunjukkan adanya kebocoran. Dalam hal ini, perbaiki sistim sebelum melanjutkan evacuation. • Jika gauge menunjukkan pembacaan yang stabil (tidak ada kebocoran kebocoran), lanjutkan evacuation. 5) Evacuation harus dilakukan sedikitnya 15 menit. 6) Lanjutkan evacuation hingga low pressure gauge (11) menunjukkan vacuum kurang dari -10 kPa (-1.0 kg/cm2, – 760 mmHg, -14.2 psi), dan kemudian tutup kedua valve (8), (9). 7) Hentikan vacuum pump (7). Lepas center charging hose (6) dari pump inlet. Sekarang, sistim siap untuk charging refrigerant.



Memeriksa sistim A/C dari kebocoran tekanan Setelah selesai evacuation, tutup manifold gauge high pressure valve dan low pressure valve dan tunggu 10 menit. Pastikan pembacaan pressure gauge tidak berubah. PERHATIAN: Jika pembacaan gauge bergerak mendekati “0”, ada kebocoran. Periksa sambungan tubing, jika perlu perbaikan, dan evacuate sistim sekali lagi, pastikan tidak ada kebocoran.



1B-22 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Charge PERHATIAN: • Lakukan charge melalui low pressure sistim A/C setelah charging yang pertama dari high pressure dengan mesin mati. • Jangan men-charge ke high pressure sistim A/C dengan mesin hidup. • Jangan men-charge saat compressor panas. • Ketika memasang tap valve ke refrigerant container untuk membuat lubang, lakukan secara hatihati dengan mengikuti petunjuk pembuatnya. • Pressure gauge harus selalu digunakan selama charging. • Container refrigerant harus dikosongkan sebelum melepasnya. • Container refrigerant tidak boleh dipanaskan hingga 40 °C (104 °F) atau lebih. • Container refrigerant tidak boleh terbalik selama charging. Container yang terbalik dapat menyebabkan cairan refrigerant masuk ke compressor, menyebabkan masalah, seperti kompresi cairan refrigerant dan sejenisnya. CATATAN: Sistim air conditioning terdiri dari HFC-134a (R-134a). Di sini diterangkan metode charging refrigerant sistim air conditioning dari container. Ketika charging refrigerant dengan menggunakan refrigerant dan peralatan recycling (ketika recycling refrigerant), ikuti prosedur dan instruksi pada manualnya.



Prosedur Charging Charging sistim A/C yang pertama dilakukan dari high pressure dan kondisi mesin mati. Dan selanjutnya, metode ini harus dilakukan dengan charging dari low pressure dan kondisi mesin hidup. 1) Periksa jika hose sudah terpasang dengan benar setelah evacuating sistim. 2) Pasang low charging hose (1) dan high charging hose (2) manifold gauge set (3) pada posisi yang benar. Kemudian, buka container valve refrigerant (4) untuk membuka saluran charging. 3) Buka high pressure side valve (6) dan charge refrigerant ke sistim. 4) Setelah itu, buka low pressure side valve (5) dan tutup high pressure side valve (6). PERINGATAN: Pastikan high pressure side valve tertutup dengan benar. 5) Hidupkan mesin dan lakukan putaran 1500 r/min. Kemudian, aktifkan air conditioning. 6) Charge sistim A/C dengan refrigerant dalam kondisi uap. Pada kondisi ini, container refrigerant (4) harus dalam posisi menghadap ke atas. CATATAN: • Model A/C Dual dapat mengoperasikan sistim A/C belakang juga.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-23



7) Ketika container refrigerant (1) sudah kosong, gunakan prosedur berikut ini untuk mengganti container (1) yang baru. a) Tutup low pressure valve. b) Ganti container yang kosong (1) container yang telah dicharge refrigerant. Ketika menggunakan refrigerant container tap valve (2), gunakan prosedur berikut ini untuk penggantiannya. i) Tarik needle (3) dan lepas refrigerant container tap valve (2) dengan mengendurkan plate nut (4). ii) Pasang kembali refrigerant container tap valve (2) ke refrigerant container yang baru (1). c) Keluarkan udara yang ada di bagian tengah charging hose Ketika menggunakan refrigerant container tap valve, gunakan prosedur berikut ini untuk melepas udara. i) Kencangkan refrigerant container tap valve (1), dan kemudian kendurkan (buka) plate nut (2) sedikit. ii) Buka low pressure side valve (3) manifold gauge set (4) sedikit. iii) Segera setelah refrigerant keluar dengan suara “hiss” melalui celah antara refrigerant container dan tap valve, kencangkan plate nut (2) sama seperti low pressure side valve (3). iv) Putar handle tap valve (1) searah jarum jam sehingga needle masuk ke container baru untuk membuat lubang bagi aliran refrigerant. 8) Setelah sistim di-charge sesuai spesifikasi (model A/C single: 400 ± 30g, model A/C double: 700 ± 30 g) refrigerant atau ketika low pressure gauge (1) dan high pressure gauge (2) mengindikasikan hal-hal berikut sesuai spesifikasi, tutup low pressure side valve (3) pada manifold gauge set (4). Jika dilengkapi sight glass, lihat ke dalam sight glass (6) condenser outlet pipe (5) dan periksa tidak ada gelembung (7) di dalamnya, yang berarti sistim di-charge penuh. Contoh Low side dan high side pressure Gauges harus membaca sebagai berikut ketika suhu di luar 30 °C (86 °F). Pressure 1400 – 1600 kPa pada high pressure gauge 14.0 – 16,0 kg/cm2 Pressure pada low pressure gauge



199.1 – 227,5 psi 150 – 250 kPa 1,5 – 2,5 kg/cm2 21,3 – 35,5 psi



1B-24 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Melepas Manifold Gauge Set PERINGATAN: High pressure side dibawah tekanan tinggi. Hati-hati, lindungi mata dan kulit. Ketika sistim A/C telah dicharge sesuai spesifikasi, lepas manifold gauge set as follows: 1) Tutup low pressure side valve manifold gauge set. (High pressure side valve tertutup terus menerus selama proses charging.) 2) Tutup refrigerant container valve. 3) Matikan mesin. 4) Menggunakan majun, lepas charging hose dari service valve. Pekerjaan ini harus dilakukan berulang. 5) Pasang cap pada service valve.



Tes Kebocoran Jika ada kebocoran refrigerant pada sistim atau pekerjaan lain yang dapat merusak saluran atau sambungan, lakukan tes kebocoran. Lakukan tes kebocoran refrigerant, karena akan memerlukan waktu lama, secara umum, tergantung pada masalah dan tipe pelaksanaan perbaikan pada sistim.



Detektor Kebocoran PERINGATAN: • Untuk mencegah meledak atau kebakaran, pastikan tidak ada barang yang mudah terbakar di dekatnya. • Ketika mendekati sumber api, refrigerant akan berubah menjadi gas beracun (phosgene). Jangan menghirupgas ini. Ada beberapa titik dan tempat pada sistim air conditioning dimana cairan detector kebocoran dapat digunakan untuk mengetahui kebocoran refrigerant. Lapisi area yang dicurigai dengan cairan dengan kain, akan muncul gelembung udara jika ada kebocoran. Untuk membatasi areanya, bagian evaporator dan condenser, electronic (refrigerant) detektor kebocoran lebih praktis untuk menentukan kebocoran. Special tool (A): 09990 - 86011



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-25



Hal-Hal yang Harus Diperhatikan Pada Perbaikan Sistim A/C PERINGATAN: Jika refrigerant HFC-134a (R-134a) terkena mata, konsultasikan ke dokter segera. • Jangan mengusap mata yang terkena dengan tangan. Gunakan air untuk membasuh mata yang terkena. • Berikan obat sesegera mungkin dari dokter atau spesialis mata. JIka cairan refrigerant HFC-134a (R-134a) terkena kulit, gunakan air untuk membasuh bagian kulit yang terkena.



Saluran Refrigerant



[A]:



A/C model Single



[B]: Dual A/C model Berikan compressor oil (refrigerant oil) to Oring.



1. Suction hose



4. Condenser outlet pipe



7. Front suction pipe



2. Discharge hose



5. Expansion valve



8. Belakang suction pipe



3. Front liquid pipe



6. Dual (refrigerant) pressure switch



9. Belakang suction pipe



• Never use heat for bending pipes. Ketika bending a pipe, try to make its bending angle as smooth as possible. • Keep internal parts of air conditioning free dari moisture dan dirt. Ketika disconnecting any line dari sistim, pasang a blind plug atau cap to the fitting immediately. • Ketika connecting hose dan pipa, berikan beberapa tetes oli compressor (ND-OIL8) untuk memasang coupling nut dan O-ring. • Ketika mengencangkan atau mengendurkan fitting, gunakan dua wrench, satu untuk memutar dan lainnya untuk menahan. • Periksa drain hose sehingga air yang keluar tidak mengenai komponen kendaraan. • Jika pipa atau hose diganti, tambahkan sesuai spesifikasi jumlah oli compressor pada compressor suction sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini. • Kencangkan flared nut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan 8 mm pipe: 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) 12 mm pipe: 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 14.5 mm pipe: 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft)



1B-26 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Menangani refrigerant HFC-134a (R-134a) • • • • •



Gunakan selalu kacamata pelindung. Hindari menyentuh langsung cairan refrigerant. Jangan memanaskan container refrigerant di atas 40 °C (104 °F). Jangan men-discharge refrigerant ke udara. Jangan membiarkan cairan refrigerant terkena bagian metal. Refrigerant dapat mengikat kelembaban dan menyebabkan karat dan membuat permukaan metal menjadi kusam termasuk chrome.



Refrigerant recovery Ketika discharging refrigerant dari sistim A/C, lakukan recover dengan menggunakan refrigerant recovery dan peralatan recycling. Discharging refrigerant HFC-134a (R-134a) ke udara dapat merusak lingkungan.



Refrigerant charge After lakukan replenishing compressor oil dan evacuating, charge a proper amount of refrigerant to A/C sistim sesuai prosedur “Charge” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini. PERHATIAN: Jangan melakukan charging refrigerant tambahan ke sistim A/C. Dapat menyebabkan overcharge.



Memeriksa Condenser Assy Pada Kendaraan Periksa hal-hal berikut. • Condenser fin tersumbat. Jika, ada yang tersumbat, condenser fin harus dibersihkan dengan air, dan dikeringkan dengan angin compressor. • Condenser fin dari kebocoran dan patah. Jika ada yang rusak, perbaiki atau ganti condenser. • Condenser fitting dari kebocoran. Jika any yang rusak, perbaiki atau ganti condenser.



Melepas dan Memasang Condenser Assy PERHATIAN: Hati-hati jangan merusak condenser fin. Jika condenser fin bengkok, luruskan dengan menggunakan obeng minus atau dua buah tang.



Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Recover refrigerant dari sistim A/C sesuai prosedur “Recovery” pada “Mengisi Refrigerant” di bab ini. CATATAN: Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur untuk mengisi kembali oli compressor. 3) Lepas bumper depan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Bumper Depan dan Bumper Belakang” di Bab 9.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-27



4) Lepas discharge hose (1) dan liquid pipe (2) dari condenser assy.



5) Lepas baut condenser assy. (1). 6) Lepas condenser assy



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang condenser perhatikan instruksi berikut. • Tambahkan oli compressor ke compressor suction side sesuai spesifikasi sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor” pada “Mengisi Refrigerant”. • Evacuasi dan charge refrigerant sesuai prosedur “Evacuation” dan “Charge” pada “Mengisi Refrigerant”.



Melepas dan Memasang Receiver/Dryer Melepas 1) Lepas condenser assy. sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Condenser Assy.” pada bab ini. 2) Dari belakang condensor, gunakan hexagon wrench 10 mm (1), lepas cap header condenser (2). 3) Lepas filter assy (4) dan desicant (5). 2. O-ring



1B-28 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang receiver/ dryer.



Memeriksa Radiator Cooling Fan Motor Pada Kendaraan Periksa radiator cooling fan motor sesuai prosedur “Memeriksa Radiator Cooling Fan” di bab 6B.



Komponen Cooling Unit Depan (Evaporator)



1. Inlet duct case



4. Lower case



7. Expansion valve



2. Heater upper case



5. Resistor motor blower



8. Evaporator



3. Upper case



6. Blower motor assy.



9. O-ring



10. Packing



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-29



Melepas dan Memasang Cooling Unit (Evaporator) Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan menggunakan peralatan recovery dan recycling sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant” pada bab ini. 3) Lepas suction pipe (1), dan liquid pipe (2) dari evaporator (cooling unit) PERHATIAN: Segera setelah hose dan pipa dilepas, tutup fitting yang terbuka sehingga udara lembab dan debu tidak masuk ke cooling unit. 4) Lepas steering wheel dan column, lihat pada Bab 3C. 5) Lepas panel instrument sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Instrumen Panel” di Bab 9.



6) Lepas baut cross member (1). 7) Lepas cross member (2). ”



8) Lepas thermistor wire coupler. 9) Lepas bolts dan nuts of cooling unit. 10) Lepas cooling unit



Memasang • Kebalikan dari urutan melepas untuk memasang cooling unit, perhatikan hal-hal berikut. • Jika cooling unit atau evaporator diganti, tambahkan 40 cc oli refrigerant ke compressor suction-side.



1B-30 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



• Pasang padding (1) yang sama ke lubang pemasangan. • Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebelumnya. Memeriksa Cooling Unit (Evaporator) • A/C evaporator fin tersumbat Jika ada sumbatan, A/C evaporator fin harus dibersihkan dengan air dan dikeringkan dengan angin compressor. • A/C evaporator fin dari kebocoran dan patah Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti A/C evaporator. • A/C evaporator fitting dari kebocoran Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti A/C evaporator.



Melepas dan Memasang Evaporator Thermistor (Evaporator Temperature Sensor) Melepas 1) Lepas evaporator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cooling Unit (Evaporator)” pada bab ini. 2) Lepas evaporator thermistor.



Memasang Kebalikan dari urutan melepas untuk memasang cooling unit, perhatikan hal-hal berikut. Pasang Evaporator thermistor (Evaporator temperature sensor) (3) pada posisi semula. Ketika posisi awalnya tidak meyakinkan, pasang ke bagian tengah evaporator lihat gambar. 1. Thermistor



b = 50 ± 5 mm’



2. Evaporator



c = 54.4 mm



a = 13 mm’



d + 67.8 mm



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-31



Memeriksa Evaporator Thermistor (Evaporator Temperature Sensor) Periksa tahanan antar terminal evaporator thermistor (1). Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti evaporator thermistor. Tahanan evaporator thermistor Sensor Temperature 0°C, 32°F 25°C, 77°F



Tahanan 6.65 – 6.85 kΩ 2 – 2.14 kΩ



CATATAN: Ketika evaporator thermistor dilepas, pasang kembali ke posisinya semula.



Melepas dan Memasang Expansion Valve Melepas 1) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan menggunakan peralatan recovery dan recycling sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant”. 2) Kendurkan cairan tube dan baut suction tube (1). 3) Kendurkan baut-baut expansion (2) dan lepas expansion valve (3).



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan hal-hal berikut. • Berikan compressor oil ke expansion valve O-ring dan connecting hose dan tube O-ring. • Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebelumnya.



1B-32 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Memeriksa Expansion Valve Lihat “Memeriksa Kinerja Sistim A/C”.



Melepas dan Memasang Triple Pressure Switch Melepas 1) Recover refrigerant dari sistim refrigeration dengan menggunakan perlatan recovery dan recycling sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant”. 2) Lepas kabel negatif (–) battery. 3) Lepas dual pressure switch.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan hal-hal berikut. • Berikan oli compressor ke O-ring triple pressure switch. • Evacuate dan charge sistim sebagaimana prosedur sebelumnya. Momen pengencangan Pressure sensor: 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



Memeriksa Triple Pressure Switch 1) Periksa hubungan triple pressure switch (1) pada suhu normal (sekitar. 25 ° C (77 ° F)) ketika sistim A/C sudah di-charge refrigerant dan sistim A/C (compressor) bekerja. Pada masing-masing kasus ini, hubungan switch harus baik.



2) Periksa hubungan antara high dan terminal low pressure switch sesuai spesifikasi. Spesifikasi High dan Low Pressure Switch A: Sekitar 200 KPa (2.0 kg/cm2, 28.5 psi) B: Sekitar 230 KPa (2.3 kg/cm2, 32.5 psi) C: Sekitar 2600 KPa (26 kg/cm2, 370 psi) D: Sekitar 3200 KPa (32 kg/cm2, 455 psi)



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-33



Spesifikasi Medium Pressure Switch E: Sekitar 1100 KPa (11.0 kg/cm2, 156 psi) F: Sekitar 1500 KPa (15.0 kg/cm2, 213 psi) 1. High dan low pressure 2. Medium pressure



1B-34 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Komponen A/C Unit Belakang (jika dilengkapi)



1. Cooling unit belakang



3. Switch belakang



2. Switch belakang



4. Cooling side cover



Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang Melepas 1) Lepas kabel negatif (-) battery. 2) Recover refrigerant sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant”. 3) Lepas cooling side cover (1) belakang Kiri & Kanan. 4) Lepas cooling switch belakang (2).



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-35



5) Lepas drain hose (1). PERHATIAN: Hati-hati jangan merusak drain hose port



6) Lepas suction hose (1) dan liquid hose (2) dari cooling unit belakang. PERHATIAN: Segera setelah hose dan/atau pipe dilepas, sumbat fitting agar udara lembab dan debu tidak masuk ke sistim A/C.



7) Lepas cooling harness connector belakang (1) dan resistor blower connector (2).



8) Lepas baut blower unit belakang (1). 9) Lepas blower unit belakang (2) dari kendaraan.



10) Lepas case cooling unit belakang bagian atas dan bawah . 11) Lepas blower motor assembly (1) dari cooling unit belakang.



1B-36 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang, perhatikan hal-hal berikut. • Evacuation dan charge refrigerant sistim A/C sesuai spesifikasi sesuai prosedur “Mengisi Refrigerant” di bab ini.



Memeriksa Unit A/C Belakang 1) Periksa hubungan antar terminal seperti pada gambar. Jika tidak ada hubungan, ganti blower motor.



2) Periksa kerja blower motor. a) Perbaiki blower motor (1) dengan menggunakan ragum (2). b) Hubungkan battery ke blower motor sebagaiman gambar. c) Periksa apakah blower motor bekerja dengan baik tanpa abnormal noise.



Melepas dan Memasang Expansion Valve Belakang Melepas 1) Lepas Unit A/C belakang, sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang” pada bab ini. 2) Lepas insulator return tube (1). 3) Lepas tube liquid clamp. 4) Lepas expansion valve connector. 5) Lepas expansion valve dari belakang cooling unit (2).



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-37



Memeriksa Refrigerant Pipe dan Hose • Gunakan leak tester untuk memeriksa hose dan pipe dari kebocoran gasf. • Periksa kekencangan masing-masing clamp hose atau pipe. Kencangkan atau ganti clamp yang kendur jika perlu.



Melepas dan Memasang Refrigerant Pipe dan Hose Melepas PERHATIAN: Segera setelah hose atau pipe dilepas, sumbat fitting yang terbuka untuk mencegah masuknya udara lembab dan debu. 1) Recover refrigerant dengan menggunakan peralatan recovery dan recyling. Ikuti instruksi pada manualnya . Jumlah oli compressor yang dilepas harus diukur dan tambahkan dengan jumlah yang sama pada sistim ketika dipasang kembali. 2) Ganti hose atau pipe yang rusak.



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang saluran refrigerant perhatikan hal-hal berikut. • Evacuasi dan charge sistim sesuai prosedur “Evacuating” dan “Charging”.



Melepas dan Memasang Blower Motor Resistor Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas kabel negatif (–) battery. Lepas cover cooling kiri belakang. Lepas soket blower motor resistor (2). Lepas blower motor resistor (1).



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



1B-38 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



Memeriksa Blower Motor Resistor Ukur masing-masing tahanan terminal-ke-terminal resistor. Jika hasil pengukuran tahanan tidak benar, ganti resistor blower motor . Tahanan H – M: Sekitar 4.7 Ω at 20 °C (68 °F) M – L: Sekitar 4.3 Ω at 20 °C (68 °F)



Memeriksa Switch A/C Belakang Periksa switch A/C belakang masing-masing hubungan terminalke-terminal.



Memeriksa Relay Compressor dan Relay Radiator Fan 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas compressor relay (1). 3) Periksa apakah tidak ada hubungan antara terminal “c” dan “d”. Jika ada, ganti relay. 4) Hubungkan terminal positif (+) battery ke terminal “b” relay. Hubungkan terminal negatif (–) battery ke terminal “a” relay. Periksa hubungan antara terminal “c” dan “d”. Jika tidak ada hubungan ketika relay terhubung ke battery, ganti relay. 2. Radiator fan high relay 2 3. Radiator fan high relay 1



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-39



Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor A/C Memeriksa • Periksa compressor drive belt dari aus dan retak, dan ganti jika perlu. • Periksa tension compressor drive belt dengan mengukur berapa kali ketika ditekan di bagian tengah antara tension pulley dan crank pulley dengan gaya 100 N (10 kg) setelah satu putaran crankshaft pulley. Jika belt tension tidak ada spesifikasinya, setel belt tension sesuai prosedur di bawah ini. Kekencangan belt pompa P/S dan/atau compressor A/C Kelenturan “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.), pada tekanan 100 N (10 kg, 22 lb) 1. Pulley pompa P/S (jika dilengkapi)



3. Pulley crankshaft



2. Pulley compressor A/C (jika dilengkapi)



4. Evaporator



Menyetel 1) Kendurkan mur tension pulley (5). 2) Setel belt tension dengan mengencangkan atau mengendurkan baut penyetelan tension pulley (6). 3) Kencangkan mur tension pulley. 4) Putar crank pulley 1 putaran, kemudian periksa belt tension.



Mengganti Belt Compressor A/C 1) Kendurkan mur tension pulley. 2) Kendurkan belt tension dengan mengendurkan baut penyetelan tension pulley. 3) Lepas compressor drive belt. 4) Pasang compressor drive belt baru. 5) Setel belt tension sesuai prosedur di atas.



Melepas dan Memasang Compressor Assy. Melepas 1) Lakukan putaran idle dengan air conditioning ON selama 10 menit. Setelah itu matikan mesin. 2) Lepas kabel negatif (-) battery. 3) Recover refrigerant dari sistim A/C sesuai prosedur “Recovery” pada “Mengisi Refrigerant”. 4) Lepas engine splash cover. 5) Lepas compressor drive belt dengan mengendurkan mur tension puley dan baut penyetelan. 6) Lepas magnetic clutch lead wire coupler.



1B-40 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



7) Lepas discharge hose (1) dan suction hose (2) dari compressor. CATATAN: Sumbat fitting yang terbuka segera untuk menjaga kelembaban keluar dari sistim.



8) Lepas baut compressor (1) dan kemudian lepas compressor dari bracket (2).



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang compressor perhatikan hal-hal berikut. • Jika compressor diganti, tambahkan oli compressor sesuai prosedur “Mengisi Kembali Oli Compressor”. • Evacuate dan charge sistim sesuai prosedur “Recovery”. • Setel tension drive belt sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Belt Compressor A/C”.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-41



Komponen Compressor Assy.



1. Compressor



3. Circlip



5. Shim



2. Magnetic clutch coil



4. Clutch pulley



6. Hub sub assy



7. Baut



18 N·m (1.8 kg-m, 13.0 lb-ft)



Jangan digunakan kembali.



Memeriksa Magnet Clutch • Periksa armature plate dan magnet clutch pulley dari aus dan terendam oli. • Periksa magnet clutch pulley bearing dari noise, aus dan kebocoran grease. • Ukur tahanan magnet clutch coil pada 20 ° C (68 ° F). Jika hasil pengukuran tahanan tidak masuk toleransi di atas, ganti magnet clutch assy. Standar Tahanan: 2.9 – 3.8 Ω



Melepas dan Memasang Magnet Clutch Melepas 1) Lepas compressor dari kendaraan sesuai “Melepas dan Memasang Compressor Assy.”.



prosedur



1B-42 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



2) Perbaiki hub sub assy plate (1) dengan special tool dan lepas armature plate bolt. Special tool (A): 09920–53740



3) Lepas hub sub assy plate. 4) Lepas shim dari shaft.



5) Lepas circlip menggunakan special tool. Special tool (A) : 09900-06107



6) Lepas magnet clutch pulley (2). CATATAN: Jika sulit untuk melepas magnet clutch pulley dengan tangan, gunakan puller (1). PERHATIAN: Ketika menggunakan puller (1), putar baut bagian tengah puller dengan tangan. Atau, magnet clutch pulley dapat rusak. 7) Lepas magnet clutch lead wire coupler dan lepas magnet clutch lead wire clamp.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-43



8) Lepas circlip (1) dengan menggunakan special tool. Special tool (A) :09900–06107 9) Lepas magnet clutch coil (2) dari compressor (3).



Memasang 1) Pasang magnet clutch coil (2). Tonjolan di bagian bawah magnet clutch coil harus tepat pada lubang di compressor (3) untuk mencegahnya bergerak dan lead wire tepat pada tempatnya. 2) Menggunakan special tool, pasang circlip baru (1) sebagaimana gambar. Special tool (A):09900–06107



3) Hubungkan magnet clutch lead wire coupler dan pasang magnet clutch lead wire clamp. 4) Pasang clutch pulley (1). • Set clutch pulley (1) pada boss clutch pulley. • Pasang special tool ke clutch coil bearing. Pastikan bagian ujungnya pada inner race bearing.



5) Pasang hub sub assy plate baru dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Baut clutch plate (a): 18 N·m (1.8 kg-m, 13.0 lb-ft) Special tool (A): 09920-53740



1B-44 AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI)



6) Periksa celah antara armature plate (1) dan magnet clutch pulley (2). Jika celah tidak standar standar, setel celah dengan memasang shim pada compressor shaft. Standar celah “a”: 0.35 – 0.60 mm (0.014 – 0.024 in)



Melepas dan Memasang Relief Valve Melepas 1) Melepas compressor dari kendaraan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor Assy.”. 2) Lepas tutup, relief valve dan O-ring.



Memasang 1) Pasang relief valve (1) dan O-ring. CATATAN: Berikan oli compressor ke relief valve O-ring. Momen pengencangan Relief valve (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) 2) Pasang tutup/sumbat. 3) Pasang compressor ke mesin sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor Assy.”.



Memeriksa Relief Valve Dengan menggunakan special tool, periksa jika ada kebocoran refrigerant. Jika ada kebocoran refrigerant, ganti relief valve.



AIR CONDITIONER (JIKA DILENGKAPI) 1B-45



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan



N•m 13 23 33 18 10



Refrigerant 8 mm pipe Refrigerant 12 mm pipe Refrigerant 14.5 mm pipe Baut cutch plate Relief valve



Momen Pengencangan kg-m 1.3 2.3 3.3 1.8 1.0



lb-ft 9.5 17.0 24.0 13.0 7.5



Material Service Material Compressor oil (refrigerant oil)



Produk SUZUKI (Nomor Part) COMPRESSOR OIL P/No.: 99000-99095-00A



Penggunaan • O-ring • Each component



Special Tool



09990-86011 Gas leak detector



09920-53740 Clutch sleeve hub holder



09900-06107 Snap ring puller (Opening type)



09990-06010 Manifold gauge set



STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-1



BAB 3



STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN FRONT END ALIGNMENT. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . MANUAL RACK DAN PINION . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . SISTIM POWER STEERING (P/S) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . STEERING WHEEL DAN COLUMN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . SUSPENSI DEPAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . SUSPENSI BELAKANG. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . RODA DAN BAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .



Bab 3A Bab 3B Bab 3B1 Bab 3C Bab 3D Bab 3E Bab 3F



DAFTAR ISI Diagnosa ............................................................ 3-2 Diagnosa Umum ............................................. 3-2 Tabel Diagnosa ............................................... 3-2 Diagnosa Ban.................................................. 3-5 Keausan yang tidak rata.............................. 3-5



Tanda Keausan........................................... 3-5 Goncangan Ban Radial ............................... 3-6 Tarikan Ban Radial...................................... 3-6 Diagnosa Getaran........................................... 3-7



3-2 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN



Diagnosa Diagnosa Umum Karena masalah pada steering, suspensi, roda dan ban terkait dengan beberapa sistim, perhatikan hal ini saat mendiagnosa masalah. Untuk menghindari kesalahan diagnosa dari gejala yang ada, lakukan tes jalan. Lakukan pemeriksaan penting berikut ini dan perbaiki masalah yang ditemukan. 1) Periksa tekanan dan keausan ban. 2) Naikkan kendaraan ke atas lift dan periksa suspensi (depan dan belakang) dan sistim steering dari kemungkinan kendur atau komponennya rusak. 3) Putar roda depan. Periksa round-out ban, velg, bearing roda kendur dan tidak tepat.



Tabel Diagnosa Kondisi Kemungkinan Penyebab Kendaraan menarik ke Ban tidak sama ukurannya. satu sisi (lead) Tekanan ban tidak sama Spring patah atau mati. Gaya lateral ban radial. Front end alignment tidak tepat. Axle alignment belakang tidak tepat. Rem macet di satu roda. Komponen suspensi depan atau belakang kendur, bengkok atau rusak. Keausan ban berlebi- Spring goyang atau patah. han atau tidak normal Ban tidak balance. Front end alignment tidak tepat. Shock absorber rusak . Setir keras Kendaraan terlalu berat. Ban tidak dirotasi. Bearing roda aus atau kendur. Roda atau ban goyang. Tekanan ban tidak sama Putaran roda tidak sta- Ban benjol atau bengkak bil Gerak shock absorber tidak sesuai. Setir semi dan berBan atau roda tidak balance. getar Bearing roda kendur. Tie rod end aus. Lower ball joints aus. Run out roda terlalu besar. Ban benjol atau bengkak. Run out roda terlalu besar. Front end alignment tidak tepat. Tie-rod end kendur atau aus . Baut steering gear case kendur.



Perbaikan Ganti ban. Setel tekanan ban. Ganti spring. Ganti ban. Periksa front end alignment. Periksa axle belakang. Perbaiki depan brake. Kencangkan atau ganti komponensuspensi . Ganti spring. Setel balance atau ganti ban. Periksa front end alignment. Ganti shock absorber. Ganti ban. Ganti ban. Ganti atau rotasi ban. Ganti bearing roda. Ganti roda atau ban. Setel tekanan. Ganti ban. Ganti shock absorber. Balance roda atau ganti ban dan/ atau roda. Ganti bearing roda. Ganti tie rod end. Ganti suspensi control arm depan. Perbaiki atau ganti roda atau ban. Ganti ban. Ganti ban atau roda. Periksa front end alignment. Kencangkan atau ganti tie-rod end. Kencangkan baut case.



STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-3



Kondisi Setir keras



Kemungkinan Penyebab Tie rod end ball studs atau lower ball joint lengket. Front end alignment tidak tepat. Rack and pinion tidak pas. (jika dilengkapi dengan manual steering gear case) Tekanan ban tidak sama Steering column lengket. Kurang minyak, drive belt kendur atau power steering system rusak. (jika dilengkapi P/S) Play setir terlalu besar Bearing roda aus. Baut steering gear case kendur. Rack and pinion tidak pas. (jika dilengkapi dengan manual steering gear case) Steering shaft joints aus. Tie rod end atau tie rod inside ball joints aus.



Setir tidak kembali penuh



Setir bunyi



Terdapat suara tidak normal di bagian depan



Lower ball joint aus. Tie rod end ball studs lengket. Ball joint lengket. Steering column lengket. Pelumasan rack and pinion buruk. (jika dilengkapi manual steering gear case) Front end alignment tidak tepat. Rack and pinion tidak tepat. (jika dilengkapi manual steering gear case) Tekanan ban tidak sama. Mur dan baut kendur. Bearing roda patah atau rusak. Tie rod end aus atau lengket. Rack and pinion tidak tepat. (jika dilengkapi dengan manual steering gear case) Tie rod end, lower ball joint, tie rod inside ball joint atau drive shaft joint aus, lengket atau kendur. Shock absorber, strut atau mounting rusak. Control arm bushing aus. Stabilizer bar kendur. Mur roda kendur. Mur dan baut suspensi kendur. Bearing roda rusak. Spring suspensi rusak. Pelumasan strut bearing kurang atau aus.



Perbaikan Ganti tie rod end atau suspensi control arm depan. Periksa front end alignment. Periksa dan setel steering gear box. Sesuaikan tekanan ban. Perbaiki atau ganti. Periksa dan perbaiki.



Ganti bearing roda. Kencangkan. Periksa dan setel momen rack and pinion. Ganti joint. Ganti tie rod end atau steering gear case. Ganti suspensi control arm depan. Ganti tie rod end. Ganti ball joint. Perbaiki atau ganti. Periksa, perbaiki atau lumasi rack and pinion. Periksa dan setel front end alignment. Periksa dan setel momen rack and pinion. Setel tekanan ban. Kencangkan Ganti. Ganti. Periksa dan setel momen rack and pinion. Ganti tie rod end, control arm, steering gear case atau drive shaft joint. Ganti atau perbaiki. Ganti. Kencangkan baut atau ganti bush. Kencangkan mur roda. Kencangkan mur dan baut suspensi. Ganti bearing roda. Ganti spring. Lumasi atau ganti strut bearing.



3-4 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN



Kondisi Setir getar atau tidak stabil



Saat pengereman Setir tidak stabil



Tinggi trim tidak sesuai CATATAN: lihat CATATAN *1. Terlalu lembut Suspensi terlalu rendah Bodi kendaraan bergoyang



Kemungkinan Penyebab Tekanan atau ukuran ban tidak sama.



Perbaikan Ganti ban atau tekanan disesuaikan. Ball joints dan tie rod ends kendur. Ganti suspensi control arm atau tie rod end. Shock absorbers/struts atau mounting rusak . Ganti absorber/strut atau perbaiki mounting. Stabilizer bar kendur . Kencangkan atau ganti stabilizer bar atau bush. Spring macet atau patah. Ganti spring. Rack dan pinion not properly adjusted. Periksa atau setel rack dan pinion (jika equipped with manual steering gear case) torque. Front end alignment tidak tepat. Periksa dan setel depan end alignment. Bearings roda aus. Ganti bearing roda. Spring lemah atau patah Ganti spring. Wheel cylinder atau caliper bocor. Perbaiki atau ganti Disc bengkok. Ganti disc brake. Brake linings aus. Ganti brake shoe lining. Drum tidak bundar. Ganti drum. Tekanan ban tidak sama Sesuaikan tekanan ban Wheel cylinder rusak. Ganti atau perbaiki Front end alignment tidak tepat. Periksa front end alignment. Broken atau sagging springs. Ganti spring. Kelebihan beban. Periksa beban. Spring salah. Ganti spring. Shock absorber atau strut rusak. Kelebihan beban Shock atau strut rusak. Spring rusak atau macet. Stabilizer bar kendur Shock sbsorber, strut atau mounting rusak



Ban meliuk



Spring lemah atau patah Muatan berlebihan Strut depan rusak Bearing roda rusak / aus Ban atau velg rusak Ball joint rusak. Ban tidak balance.



Ganti shock absorber atau strut. Periksa beban. Ganti shock absorber atau strut. Ganti spring. Kencangkan baut stabilizer bar atau ganti bush Ganti shock absorber, strut atau kencangkan mounting Ganti spring Periksa dan sesuaikan muatan Ganti trut Ganti bearing roda Ganti ban atau velg Ganti suspensi control arm depan Balancing



STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-5



CATATAN: *1: Perbedaannya tinggi trim (H) kanan-ke-kiri harus sekitar 15 mm (0.6 in.) with curb weight. (Sama dengan bagian belakang).



Diagnosa Ban Keausan yang tidak rata Keausan ini disebabkan oleh banyak hal. Diantaranya tekanan ban kurang, ban tidak dirotasi, kebiasaan berkendara, alignment yang tidak tepat. Jika kondisi berikut ini terjadi, lakukan rotasi dengan urutan: • Keausan ban depan berbeda dengan belakang. • Terjadi keausan pada bagian kembang ban. • Keausan ban kiri depan dan kanan depan ban tidak sama. • Keausan kiri belakang dan kanan belakang tidak sama. • Bentuk keausan berbeda-beda. Pemeriksaan front end alignment perlu dilakukan jika terjadi kondisi di bawah ini: • 1)Keausan ban depan kiri dan kanan tidak sama. • 2)Keausan ban depan tidak merata. • 3)Salah satu ban depan sobek (terlihat adanya benang). [A] : Sulit belok, kurang tekanan atau tidak dirotasi [B] : Wheel alignment tidak tepat, konstruksi ban tidak sama atau roda sering pada kecepatan tinggi



Tanda Keausan Semua ban orisinil dibuat tanda keausan yang ditunjukkan pada alur ban. Jika kedalamam alur ban mencapai 1.6 mm akan terlihat tanda keausan berupa belitan selebar 12 mm. Bila tanda keausan ini terjadi pada 3 alur ban dan lebih dari 6 tempat, dianjurkan untuk mengganti ban.



3-6 STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN



Goncangan Ban Radial Goncangan menyamping pada kendaraan sangat terasa pada saat kecepatan rendah ( 8 - 48 km/jam ), hal ini disebabkan oleh kawat baja dalam ban tidak lurus. Untuk memastikan penyebabnya harus dilakukan test jalan, tetapi bila terjadi dibagian belakang lakukan dengan menggoyangkan kendaraan dari bagian samping. Goncangan dapat diketahui dengan cepat bila menggunakan alat tire problem detector ( TPD ) atau alat yang dianjurkan dari pabrik. Jika peralatan TPD tidak tersedia, untuk mengetahui sumber goncangan lakukan tindakan sebagai berikut: 1) Jalankan kendaraan untuk mengetahui bagian depan atau belakang yang bergoncang. 2) Pasang velg dan ban yang baik pada tempat dimana goncangan terjadi. 3) Lakukan tes jalan kembali untuk memastikan terjadinya goncangan kembali. Apabila tidak ada perbaikan atau ditemukan kelainan ganti seluruh ban segera.



Tarikan Ban Radial "Roda menarik ke salah satu sisi" adalah bergesernya / menyimpangnya kendaraan ke arah kiri atau kanan dari jalan lurus dan rata tanpa memutar setir, tarikan / penyimpangan umumnya disebabkan oleh: 1) Front alignment yang tidak tepat. 2) Penyetelan rem yang tidak seimbang. 3) Konstruksi ban. Jalan dimana tempat ban berpijak dapat menyebabkan terjadinya tarikan pada kendaraan, atau belt pada ban radial yang tidak lurus juga dapat menyebabkan terjadinya tarikan pada kendaraan. Bila salah satu sisi ban mempunyai diameter yang tidak sama, dapat menyebabkan ban cenderung akan menarik ke samping. Diagnosa sebagaimana gambar di atas harus digunakan untuk memastikan front alignment menjadi efektif 1) Sebagian hal pada prosedur diagnosa ban berbeda dengan cara rotasi ban yang benar sebagaimana tercantum dalam Buku Pedoman Perbaikan maupun Buku Petunjuk. Jika ban dilakukan rotasi, pastikan kendaraan tidak pada kondisi pengendaraan berat. 2) Ban belakang tidak menyebabkan kendaraan menarik ke samping.



STEERING, SUSPENSI, RODA DAN BAN 3-7



Diagnosa Getaran Roda / ban yang tidak balance dapat menyebabkan timbulnya getaran, bila getaran masih terjadi meskipun roda / ban telah dibalance, kemungkinan penyebabnya adalah : 1) Ban tidak bulat. 2) Velg tidak bulat. 3) Kekakuan ban yang bervariasi. Pengukuran run-out ban dan/atau roda hanya akan menyelesaikan sebagian masalah. Ketiga penyebab tersebut di atas, diketahui sebagai radial run-out, harus diperiksa dengan menggunakan Tire Problem Detector (TPD). Jika TPD tidak ada, lakukan penggantian ban.



[A]: Disebabkan ban tidak bulat



1. Jalan rata



[B]: Disebabkan oleh perbedaan kekakuan ban



2. Gerakan suspensi (putaran dengan beban)



[C]: Disebabkan velg bengkok atau tidak bulat



FRONT END ALIGNMENT 3A-1



BAB 3A



FRONT END ALIGNMENT DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................3A-2 Penyetelan Toe .............................................3A-2 Caster............................................................3A-2 Pemeriksaan Awal Untuk Front Alignment....3A-3



Penyetelan Toe............................................. 3A-3 Penyetelan Camber dan Caster.................... 3A-4 Sudut Setir .................................................... 3A-4 Side Slip (Referensi) ..................................... 3A-4



3A



3A-2 FRONT END ALIGNMENT



Uraian Umum Front alignment menunjukkan sudut yang dibentuk oleh roda depan, komponen suspensi depan dan lantai (ground). Secara umum, penyetelan yang diperlukan untuk roda depan adalah penyetelan toe. Camber dan caster tidak dapat disetel. Karenanya, jika camber ataur caster tidak sesuai spesifikasi dikarenakan kondisi jalan yang buruk atau tabrakan, kerusakan harus ditentukan, apakah terjadi pada bodi atau suspensi. Jika kerusakan pada bodi, dapat diperbaiki, jika kerusakan pada suspensi harus diganti.



Penyetelan Toe Toe adalah putaran roda depan ke dalam (toe-in) atau ke luar (toe-out). Tujuan penyetelan ini adalah memastikan putaran paralel roda depan (toe-in atau toe-out yang terlalu besar mempercepat keausan ban). Nilai toe dapat dihasilkan dari pengurangan “B” dan “A” seperti pada gambar dalam satuan mm (in.). Toe (alat ukur Toe-in) tanpa beban “B” – “A” : 0 ± 1.5 mm (0 ± 0.059 in.) [A] : Tampak atas 1. Depan



Camber Camber adalah penyimpangan tegak lurus (vertical) pada roda depan yang dilihat dari posisi depan kendaraan, jika roda depan menyimpang ke arah luar pada bagian atasnya adalah camber positif sebaliknya jika roda depan menyimpang ke arah dalam pada bagian atasnya adalah camber negatif. Besaran penyimpangan dalam satuan derajat. Sudut camber tanpa beban “C” : 0° 45’ (positif) ............... untuk velg 185 “C” : 0° 30’ (positif) ............... untuk velg 195 [A] : Tampak depan 1. Garis tengah roda 2. Garis tengah bodi



Caster Sudut caster tanpa beban 3° 30’ ............... untuk velg 185 3° 36’ ............... untuk velg 195



FRONT END ALIGNMENT 3A-3



Pemeriksaan Awal Untuk Front Alignment Masalah pada steering dan getar tidak selalu disebabkan oleh masalah alignment. Hal yang juga harus diperiksa adalah kemungkinan ban menarik ke satu sisi yang disebabkan oleh keausan atau ukuran ban yang salah. “Menarik ke Satu Sisi” adalah penyimpangan kendaraan dari posisi lurus pada kondisi jalan rata tanpa ada beban pada setir. Bab 3 ini menjelaskan hal-hal mengenai fenomena kendaraan seperti dijelaskan di atas. Sebelum memutuskan untuk penyetelan toe, pemeriksaan berikut ini harus dilakukan untuk memastikan pembacaan alignment dan penyetelan alignment: 1) Periksa tekanan ban dan keausan ban. 2) Periksa kekencangan ball joint dan tie rod end; jika ada yang kendur, lakukan pengencangan sebelum melakukan penyetelan. 3) Periksa run-out roda dan ban. 4) Periksa tinggi trim; jika tidak sesuai spesifikasi dan harus diperbaiki, lakukan penyetelan toe sebelumnya. 5) Periksa kekencangan control arm. 6) Periksa kekenduran atau bagian yang hilang dari stabilizer bar. 7) Perhatikan beban kendaraan, seperti tool box. Jika hal ini adalah normal, lakukan alignment. 8) Perhatikan peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment dan ikuti petunjuk penggunaannya. 9) Apapun peralatan yang digunakan untuk pemeriksaan alignment, kendaraan harus ditempat yang benarbenar datar. CATATAN: Untuk menghindari kesalahan pembacaan camber atau caster, goyang bagian ujung depan atau belakang beberapa kali sebelum dilakukan pemeriksaan.



Penyetelan Toe 1) Kendurkan tie rod end lock nuts kiri dan kanan terlebih dahulu. 2) Rotasi tie rods kiri dan kanan untuk penyetelan toe-in sesuai spesifikasi. Dalam hal ini tie rod kiri dan kanan harus sama panjang “A”. CATATAN: Sebelum merotasi tie rod, beriksan grease diantara tie rod dan rack boot agar boot tidak terpuntir. 3) Setelah penyetelan, kencangkan lock nut sesuai spesifikasi . Momen Pengencangan Tie rod dan kock nut (a) : 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft) CATATAN: Pastikan rack boot tidak terpuntir.



3A-4 FRONT END ALIGNMENT



Penyetelan Camber dan Caster Jika camber atau caster tidak sesuai spesifikasi, temukan penyebabnya, Jika rusak, kendur, bengkok, atau aus di bagian suspensi, lakukan penggantian. Jika di bagian bodi, perbaiki. Untuk menghindari kesalahan pembacaan camber atau caster, goyang kendaraan di bagian ujung depan dan belakang sebelum pemeriksaan.



Sudut Setir Ketika tie rod end diganti, periksa toe dan juga sudut setir dengan radius gauge (1). Jika sudut setir tidak tepat, periksa apakah tie-rod kiri dan kanan memiliki panjang yang sama (“A” dalam gambar). Sudut Setir Inside: 39° 24’ outside: 35° 12’............... untuk velg 185 Inside: 34° 48’ outside: 31° 25’............... untuk velg 195 CATATAN: Jika panjang tie rod dirubah untuk penyesuaian sudut setir, periksa kembali toe-in.



Side Slip (Referensi) Untuk pemeriksaan side slip roda depan slip dengan side slip tester: Limit: OUT 1.0 - OUT 3.0 mm/m (OUT 0.039 - OUT 0.118 in./3.3 ft) Jika side slip melebihi batas di atas, toe atau front wheel alignment tidak tepat. CATATAN: Ketika side slip melebihi limit atau ketika penyetelan wheel alignment, setel alignment hingga sesuai nilai side slip di atas.



MANUAL RACK DAN PINION 3B-1



BAB 3B



MANUAL RACK DAN PINION CATATAN: Pengencangan pada steering gear sangat penting untuk menjaga kinerja komponen dan sistim vital, mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang tinggi. Penggantian harus dilakukan dengan nomor part atau kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan kembali untuk keawetan komponen.



DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................3B-2 Konstruksi Steering Rack dan Pinion ............3B-2 Diagnosa ..........................................................3B-3 Tabel Diagnosa .............................................3B-3 Memeriksa Play Steering Wheel ...................3B-3 Memeriksa Boot Steering Rack.....................3B-3 Memeriksa Boot Tie Rod End .......................3B-3 Memeriksa Steering Shaft Joint ....................3B-4 Memeriksa Tie Rod End................................3B-4 Perawatan Kendaraan.....................................3B-5



Pelumasan .................................................... 3B-5 Komponen Rack dan Pinion Assembly......... 3B-5 Melepas dan Memasang Steering Gear Case.............................................................. 3B-6 Membongkar dan Merakit Steering Gear Case.............................................................. 3B-8 Memeriksa Steering Gear Case.................. 3B-13 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3B-15 Material Service.............................................3B-15 Special Tool...................................................3B-16



3B-2 MANUAL RACK DAN PINION



Uraian Umum Konstruksi Steering Rack dan Pinion Sistim rack dan pinion steering ini terdiri dari dua komponen, rack dan pinion. Ketika setir diputar, gerakan akan diteruskan ke steering shaft joint dan kemudian ke pinion. Dengan mengaitnya gigi pinion dengan gigi rack, gerakan ini diteruskan ke rack dan dirubah menjadi gerakan linear. Gaya ini kemudian diteruskan melalui tie rod ke steering knuckle kemudian diteruskan untuk membelokkan roda.



1. Pinion



4. Steering shaft joint



7. Steering shaft



2. Rack



5. Tie rod



8. Rack housing dan gear case



3. Steering wheel



6. Steering knuckle



[A]: Rack dan pinion



MANUAL RACK DAN PINION 3B-3



Diagnosa Tabel Diagnosa Lihat bab 3.



Memeriksa Play Steering Wheel Periksa play dan bunyi pada setir, kendaraan pada posisi lurus dan rata. Play steering wheel “a”: 0 – 30 mm (0 – 1.1 in.) Jika play steering wheel tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal berikut ini dan ganti jika ada yang rusak. • Keausan tie-rod end ball stud (ball stud harus bergerak ketika ada momen lebih dari 2 kg-cm) • Keausan lower ball joint • Keausan steering shaft joint • Steering pinion atau rack gear dari aus atau patah • Setiap komponen dari kondisi longgar



Memeriksa Boot Steering Rack Naikkan kendaraan kendaraan. Periksa setiap boot dari kerusakan. Boot yang sobek mengakibatkan masuknya debu atau kotoran atau air yang menyebabkan ausnya steering rack dan pinion hingga menimbulkan bunyi dan tidak berfungsinya sistim steering. Jika ditemukan sedikit saja ada sobek, ganti dengan yang baru. Periksa juga masing-masing boot dari kemungkinan bengkok. Jika ada, perbaiki dengan cara boot dipres beberapa detik periksa kondisi boot dari rusak, bengkok dan sobek secara berkala dan ketika kendaraan dinaikkan ke atas lift untuk perbaikan lainnya.



Memeriksa Boot Tie Rod End Periksa masing-masing boot dari sobek. Meskipun hanya sobek kecil, ganti dengan yang baru.



3B-4 MANUAL RACK DAN PINION



Memeriksa Steering Shaft Joint Periksa shaft joint dari kemungkinan aus, patah dan kerusakan lainnya, ganti jika ada kerusakan.



Memeriksa Tie Rod End 1) Periksa play ball joint. 2) Periksa play rack end ball joint. Jika pada salah satu ditemukan masalah, ganti.



MANUAL RACK DAN PINION 3B-5



Perawatan Kendaraan Pelumasan Ketika kompponen bagian dalam steering gear case dibongkar, cuci bersih terlebih dahulu sebelum dipasang kembali. Gunakan grease sesuai spesifikasi di bawah ini. * SUZUKI SUPER GREASE (E) 99000-25050), atau Lithium grease (untuk -40°C - 130°C (104°F - 266°))



Komponen Rack dan Pinion Assembly



3B-6 MANUAL RACK DAN PINION



1. Steering rack : Berikan grease 9900-25050 pada permukaan gigi rack.



15. Steering rack housing dan gear case : Berikan sealant 99000-31120 antara boot dan grooves gear case.



2. Tie rod lock washer



16. Steering rack bushing : Berikan grease 99000-25050 ke seluruh permukaan bushing



3. Steering tie rod



17. Steering rack side mount



4. Tie rod end



18. Spacer



5. Boot



19. Baut dan mur steering gear case



6. Steering pinion : Berikan grease 99000-25050 to pinion shaft.



20. Tie rod end lock nut



7. Steering gear case oil seal : Berikan grease 99000-25050 to oil seal lip.



21. Rack boot clip



8. Pinion bearing plug : Berikan grease 99000-25050 ke bagian dalam pinion bearing plug. : Berikan thread lock cement 1342 99000-32050 to plug thread.



22. Wire



9. O-ring : Berikan grease 99000-25050 pada O-ring



23. Mur steering gear case



10. Steering pinion needle bearing : Berikan grease 99000-25050 pada roller bearing.



Jangan digunakan kembali.



11. Rack damper screw : Kencangkan momen putar hingga sesuai spesifikasi. : Berikan sealant 99000-31250 ke seluruh ulir damper screw.



45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



12. Rack plunger spring



95 N·m (9.5 kg-m, 69.0 lb-ft)



13. Steering rack plunger : Berikan grease 99000-25050 pada sliding part plunger.



85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



14. O-ring



115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft)



Melepas dan Memasang Steering Gear Case Melepas PERHATIAN: Luruskan roda depan dan lepas kunci kontak sebelumnya. 1) Geser tempat duduk pengemudi ke belakang sejauh mungkin. 2) Untuk memudahkan pemasangan, kendurkan steering shaft upper joint bolt (2) tetapi jangan dilepas. 3) Lepas steering shaft lower joint bolt (3) dan lepas lower joint dari pinion. 1. Lower steering shaft 4. Steering shaft seal



4) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepas kedua roda lihat “Melepas dan Memasang Roda” di bab 3F. 5) Lepas split pin dan tie rod castle nut dari kedua knuckle.



MANUAL RACK DAN PINION 3B-7



6) Lepas kedua tie rod end dari knuckle dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09913-65210



7) Lepas mur steering gear case (1), baut mounting steering gear case (3) dan gear case bracket, kemudian lepas steering gear case (2).



Memasang Untuk pemasangan, dengan prosedur terbalik dengan melepas, perhatikan instruksi berikut. Setelah pemasangan, periksa wheel alignment lihat bab 3A. • Kencangkan baut mounting gear case (a dan b) dan mur sesuai momen spesifikasi. Momen pengencangan Baut steering gear case sisi pinion (a): 115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft) sisi rack (b): 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft) 1. Steering gear case



• Pasang steering lower shaft (1) pada steering pinion dan kemudian kencangkan baut lower joint (3) terlebih dahulu kemudian upper joint bolt (2). Momen pengencangan Baut steering shaft joint (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) 4. Steering shaft seal



3B-8 MANUAL RACK DAN PINION



• Pasang tie rod end (1) pada knuckle (2). Kencangkan mur tie rod end (3) sesuai spesifikasi momen, kemudian tekuk split pin baru (4) seperti pada gambar shown. Momen pengencangan Mur tie rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.0 lb-ft) CATATAN: Mur tie rod end yang sudah dilepas harus diganti dengan yang baru. • Kencangkan mur tie rod end lock (5) sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Tie rod end lock nut (b): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



• Kencangkan mur roda sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



• Selesai pemasangan, periksa wheel alignment dan penyetelan toe. Setel jika perlu (lihat bab 3A.)



Membongkar dan Merakit Steering Gear Case Membongkar 1) Lepas steering gear case. Untuk memudahkan penyetelan setelah pemasangan, beri tanda (1) pada mur tie rod end lock dan ulir tie rod dan kemudian lepas tie rod end. 2) Kendurkan tie rod end lock nut dan lepas tie rod end



MANUAL RACK DAN PINION 3B-9



3) Lepas boot wire (2) dan clip (1). 4) Lepas boot dari tie rod.



5) Luruskan bagian penguncian tie rod lock washer (1) dan lepas tie rod (2) dari steering rack (3).



6) Lepas komponen seperti pada gambar. 1. Rack damper screw 2. O - ring 3. Rack plunger spring 4. Rack plunger



7) Lepas steering gear case cover. 8) Lepas pinion bearing plug dengan special tool. Special tool (43 mm socket) (A): 09944-26011



3B-10 MANUAL RACK DAN PINION



9) Pukul steering gear case dengan plastic hammer (2) untuk melepas pinion assembly (1) dari housing, dan lepas pinion assembly.



10) Lepas rack dari gear case. Arah melepas rack seperti pada gambar. PERHATIAN: Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pelapis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas rack dari steering gear case.



11) Lepas pinion bearing dari gear case dengan special tool seperti pada gambar. Special tool (A): 09921-20200 (B): 09930-30104



12) Lepas oil seal (2) dari pinion bearing cap (1) dengan menggunakan special tool. 13) Pasang bracket mounting engine belakang. Special tool (B): 09913-50121



MANUAL RACK DAN PINION 3B-11



Merakit Pasang dengan urutan terbalik dengan melepas, perhatikan halhal berikut. 1) Berikan grease pada roller pinion bearing. 2) Press-fit pinion bearing (1) pada gear case dengan special tool seperti pada gambar. Setelah press-fitting, pastikan bearing rollers terpasang dengan benar. Special tool (A): 09943-88211 3) Pasang pinion bearing oil seal ke pinion bearing plug (1) dengan menggunakan special tool. “A”: Grease 99000-25050 Special tool (C): 09925-98210



4) Berikan grease ke seluruh permukaan gigi rack dan sekitarnya. 5) Geser rack ke dalam steering gear case dengan arah seperti pada gambar. PERHATIAN: Bagian dalam steering rack bushing dilapisi dengan pelapis khusus. Karena mudah rusak, hati-hati saat melepas rack dari steering gear case. 6) Berikan grease ke seluruh gigi pinion (2), pinion bearing (6) dan oil seal gear case (1). Isi bagian dalam pinion bearing plug (5) dengan grease. “A”: Grease 99000-25050 7) Pasang pinion assembly. 3. Isi bagian dalam pinion bearing plug dengan grease 4. O-ring



3B-12 MANUAL RACK DAN PINION



8) Pasang pinion assembly dan kencangkan pinion bearing plug sesuai spesifikasi. Special tool (43 mm socket) “A”: 09944-26011 Momen pengencangan Pinion bearing plug (a): 95 N·m (9.5 kg-m, 69.0 lb-ft)



9) Berikan sedikit grease di bagian plunger yang bergerak (4) pada rack. “A”: Grease 99000-25050 10) Pasang komponen seperti pada gambar. 11) Berikan sealant ke seluruh bagian ulir rack damper screw (1) dan kencangkan sesuai momen spesifikasi. “B”: Sealant 99000-31150 Momen pengencangan Rack damper screw (a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft) 2. O-ring 3. Rack plunger spring



12) Setelah rack damper screw dikencangkan sesuai momen spesifikasi, putar kembali sebesar 40° - 75 ° dan periksa momen rotasi pinion. Jika tidak sesuai spesifikasi below, setel hingga sesuai spesifikasi momen. Special tool (A): 09944-18220 Momen putar pinion (a): 0.4 – 1.2 N·m (0.04 – 0.12 kg-m, 0.29 – 0.87 lb-ft) Periksa juga apakah rack dapat bergerak lembut. 1. Momen wrench



13) Pasang steering gear case cover. Pasang cover dengan bagian yang menojol (lip) berada di celah pinion. 14) Pasang tie rod lock washer (2) baru seperti pada gambar dan tie rod (3) pada steering rack (1). Luruskan “D” pada washer dengan “E” rack. 15) Kencangkan mur tie rod sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur tie rod (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 4. Rack side



MANUAL RACK DAN PINION 3B-13



16) Bengkokkan lock washer pada tie rod side seperti pada gambar.



17) Berikan grease pada tie rod side “F” boot. 18) Posisi boot tepat pada groove gear case dan tie rod (4), dan kemudian clamp dengan wire (1) baru dan clip (3). Wire harus baru dan harus dililitkan dua kali dan dikencangkan dengan cara memuntir kedua ujungnya bersamaan. Ujung yang dipuntir harus ditekuk melingkar. Setelah itu, periksa boot bebas dari puntiran dan tekukan. 2. Rack side mounting



19) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end. Posisi lock nut tepat pada tanda (1) yang dibuat pada saat melepas. CATATAN: Ketika tie rod diganti, ukur panjang “b” tie rod yang dilepas dan gunakan yang baru tie rod pengganti agar posisi lock nut benar.



Memeriksa Steering Gear Case Rack Plunger • Periksa rack plunger (4) dari aus atau kerusakan. • Periksa rack plunger spring (3) dari kerusakan. Jika ditemukan kerusakan, ganti. 1. Rack damper screw 2. O-ring



3B-14 MANUAL RACK DAN PINION



Steering Pinion • • • •



Periksa permukaan gigi pinion (3) dari aus atau rusak. Periksa oil seal (1) dari rusak. Ganti komponen yang rusak. Periksa kondisi putaran bearing dan periksa keausan. Jika ada rusak, ganti. 2. O-ring



Bearing Steering Pinion Periksa kondisi putaran bearing dan periksa keausan. Jika ada yang rusak, ganti gear case assembly.



Bushing Steering Rack dan Bushing Steering Pinion Periksa rack bushing dan pinion bushing dari aus atau rusak. Jika ada rusak, ganti gear case assembly.



Steering Rack Periksa ketidak lurusan, keausan gigi, atau kerusakan, keausan bagian belakang atau rusak. Limit ketidak lurusan rack 0.40 mm (0.016 in.) Jika deflection melebihi batas, ganti rack. PERHATIAN: Jangan menggunakan kawat besi untuk membersihkan.



MANUAL RACK DAN PINION 3B-15



Spesifikasi Momen Pengencangan Bagian yang Dikencangkan



N•m 25 28 115 43 45 95 85 85



Baut steering shaft joint Baut steering gear case (sisi rack) Baut steering gear case (sisi pinion) Mur tie rod end Tie rod end lock nut Steering pinion bearing plug Tie rod inside ball nut Mur roda



Momen Pengencangan kg-m 2.5 2.8 11.5 4.3 4.5 9.5 8.5 8.5



lb-ft 18.0 20.5 83.0 31.0 32.5 69.0 61.5 61.5



Material Service Material Lithium Grease (Harus digunakan pada –40 C° – 130 °C atau –40 °F – 266 °F) Lock cement Sealant Silicon sealant



Produk SUZUKI (Nomor Part) SUZUKI SUPER GREASE (E) (99000-25050)



THREAD LOCK CEMENT 1342 (99000-32050) SUZUKI BOND NO. 1207F (99000-31250) SUZUKI SILICONE SEAL (99000-31120)



Penggunaan • Bagian rack yang bergesek pada steering housing (Sekitar rack plunger dan rack) • Bagian yang bergesek pada steering pinion (Oil seal lip, needle bearing) • Steering rack dan pinion gear teeth • Rack end ball joint • Drat pinion bearing plug • Sekitar ulir rack damper screw • Mur rack damper screw • Pinion bearing plug



3B-16 MANUAL RACK DAN PINION



Special Tool



09913-50121 Oil seal remover



09921-20200 Pinion bearing remover



09925-98210 Bearing installer



09943-55010 (J-22610) Boot clamp pliers



09943-88211 Pinion bearing installer



09944-18220 Pinion momen checking socket



09944-26011 43 mm Socket (Pinion bearing plug socket)



09913-65210 Tie rod end remover



09930-30104 Sliding hammer



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-1



BAB 3B1



SISTIM POWER STEERING (P/S) CATATAN: • Beberapa komponen power steering gear box tidak dapat diuraikan/bongkar atau disetel. Untuk informasi selengkapnya, lihat pada uraian “Komponen Gear Box P/S Assy.”. • Semua komponen pengencangan (mur, baut, screw dll.) steering gear adalah sangat penting artinya dalam menjaga fungsi komponen and sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Jika perlu diganti, lakukan penggantian dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan kembali, hal ini sangat penting artinya untuk keawetan komponen.



DAFTAR ISI Uraian Umum.................................................3B1-2 Konstruksi Sistim P/S ..................................3B1-2 Diagram Flow Minyak P/S ...........................3B1-2 Konstruksi Steering Gear Box .....................3B1-3 Konstruksi Pompa P/S ................................3B1-4 Diagnosa ........................................................3B1-5 Diagnosa Gejala Sistim P/S ........................3B1-5 Memeriksa Play Setir ..................................3B1-6 Memeriksa Steering Force ..........................3B1-7 Memeriksa Minyak P/S ...............................3B1-7 Memeriksa dan Menyetel Belt Pompa P/S ..............................................................3B1-7 Memeriksa Sistim Idle Up............................3B1-8 Memeriksa Jumlah Minyak P/S ...................3B1-9 Memeriksa Tekanan Minyak P/S.................3B1-9 Memeriksa Boot Steering Rack.................3B1-11 Memeriksa Boot Tie-Rod End ...................3B1-11 Memeriksa Steering Shaft Joint ................3B1-12



Bleeding Sistim P/S .................................. 3B1-12 Perawatan Kendaraan ................................3B1-13 Melepas dan Memasang Tie-Rod End ..... 3B1-13 Memeriksa Tie-Rod End Ball Joint............ 3B1-14 Komponen Gear Box P/S Assy................. 3B1-15 Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy. ......................................................... 3B1-15 Melepas dan Memasang Boot Tie-Rod dan Rack................................................... 3B1-16 Komponen Pompa P/S ............................. 3B1-18 Melepas dan Memasang Pompa P/S ....... 3B1-19 Membongkar dan Merakit Pompa P/S ...... 3B1-20 Memeriksa Pompa P/S ............................. 3B1-23 Spesifikasi Momen Pengencangan ...........3B1-25 Material Service...........................................3B1-25 Special Tool.................................................3B1-25



3B1



3B1-2 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Uraian Umum Konstruksi Sistim P/S Sistim power steering (P/S) pada kendaraan ini mengurangi tenaga yang diperlukan pengemudi untuk memutar roda kemudi/setir dengan adanya tekanan hidrolik yang dihasilkan oleh pompa power steering (P/S) berdasarkan putaran mesin. Rack dan pinion gear dan steering gear box yang terdiri dari control valve unit, hydraulic pressure cylinder adalah kesatuan unit yang kompak.



1. Gear box P/S



2. Pompa P/S



3. Reservoir minyak P/S



Diagram Flow Minyak P/S



1. Pompa P/S



3. Reservoir minyak P/S



5. Pinion



2. Valve bab



4. Rack



6. Cylinder



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-3



Konstruksi Steering Gear Box Steering gear box terdiri dari dua bagian, cylinder dan valve. Komponen utama cylinder adalah gear box (6) dan rack (7). Komponen utama valve adalah valve case (9), sleeve (3) dan stub shaft (1). Sleeve terhubung dengan pinion (5) melalui pin, valve dan stub shaft adalah satu kesatuan unit. Kemudian pinion dan stub shaft terhubung satu sama lain oleh torsion bar (2). Ketika stub shaft bergerak posisi valve akan berubah, dan minyak P/S akan mengalir dari pompa P/S ke cylinder untuk membantu memutar steer. Ketika setir terasa berat karena adanya kebocoran minyak P/S atau sebab kerusakan lain (kembali pada sistim setir manual), stub shaft dan pinion terhubung secara langsung diteruskan ke pinion dan rack. 4. Bearing 8. Ferrule



Cara Kerja Ketika posisi setir lurus Saat setir tidak diputar, valve tertahan oleh torsion bar pada posisi netral, sehingga minyak P/S dari pump mengalir melalui valve kembali ke tangki (lihat bab 3B1-2.).



Ketika setir diputar ke kanan Memutar setir searah jarum jam, akan menyebabkan stub hub berputar searah jarum jam dan mengungkit (memuntir) torsion bar. Kemudian valve akan terbuka sehingga minyak P/S akan mengalir ke cylinder yang kemudian mendorong rack. Dengan bergeraknya rack, pinion berputar searah jarum jam (putaran setir) untuk menggerakkan torsion bar yang kemudian menyebabkan valve kembali ke sistim P/S. P: Pump port



1. Pompa



L: Tank port



2. Tank



R: Cylinder port kanan



3B1-4 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Konstruksi Pompa P/S Pompa P/S yang digunakan adalah tipe vane, pump tersebut diputar oleh crankshaft melalui V-ribbed belt.



Komponen



1. Suction connector



5. Spring



2. O-ring



6. Plug



10. Rotor



9. Vane



14. Oil seal



13. Pulley (pump shaft)



3. Pressure switch



7. Pump cover



11. Snap ring



15. Bodi pompa



4. Flow control valve (Relief valve)



8. Cam ring



12. Side plate



Spesifikasi



Kontrol tekanan hydraulic



Model Relieved tekanan



Switch tekanan P/S



Kapasitas Spesifikasi minyak P/S



Peralatan kontrol



Vane type 2



6400 kPa (64 kg/cm , 910 psi) Flow control valve Relief valve Switch ON (menutup) ketika tekanan lebih dari 2400 – 3100 kPa (24 – 31 kg/cm2, 342 – 441psi). ECM menggunakan sinyal ini untuk mengontrol putaran idle. Sekitar 0,1 lt.(0,21/0,18 US/Imp. pt) DEXRON ® II, atau yang sejenisnya



Flow Control Valve Dengan berkurangnya peningkatan putaran pompa P/S flow control valve mengontrol jumlah optimal minyak untuk kerja steering berdasarkan putaran mesin (kondisi pengendaraan). Berikut dijelaskan kerja P/S pada putaran mesin yang berbeda.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-5



Diagnosa Diagnosa Gejala Sistim P/S Kondisi Kemungkinan Penyebab Setir terasa berat Minyak tidak sesuai, viskositas rendah, minyak (pada putaran rendah) tercampur Pipa atau selang berubah bentuk, udara masuk ke joint Udara dari sirkuit P/S terlalu banyak Belt pompa P/S aus, tidak lentur



Perbaikan Ganti minyak. Ganti komponen yang rusak.



Keluarkan udara. Setel belt tension atau ganti belt jika perlu. Tekanan ban terlalu rendah Tambahkan tekanan Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end alignment. Setir tidak terpasang dengan benar Perbaiki. Tie rod atau tie rod end ball joint lengket Ganti komponrn yang rusak. Tekanan hidrolik pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Tekanan hidrolik pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti part yang rusak. Steering gear box rusak Ganti gear box. Tambahkan minyak dan keluarkan Setir berat sesaat saat Udara masuk karena kurangnya minyak udara. diputar ke kiri atau ke kanan Belt pompa P/S selip Setel belt tension atau ganti belt jika perlu. Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Steering gear box rusak Ganti gear box. Setir tidak kembali Pipa atau selang berubah bentuk Ganti komponen yang rusak penuh (lihat catatan) Steering column tidak terpasang dengan benar Pasang steering column dengan benar. Front end alignment tidak tepat Periksa dan setel front end alignment. Ball joints lengket Ganti komponen yang rusak Tekanan minyak pompa P/S tidak naik Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Tekanan minyak pompa P/S naik perlahan Periksa tekanan dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak. Steering gear box rusak Ganti gear box.



3B1-6 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Kondisi Kemungkinan Penyebab Kendaraan menarik ke Ban tidak sama satu sisi saat berjalan Tekanan ban rendah atau tidak sama lurus Rem lengket pada satu roda Front end alignment tidak tepat Rear end alignment tidak tepat Control valve pada gear box tidak berfungsi Play setir terlalu besar Lihat “Diagnosa” pada Bab 3. dan kendaraan goyang Minyak bocor Sambungan pipa / selang minyak P/S kendur Pipa atau selang berubah bentuk atau rusak Bunyi tidak normal Udara masuk, karena kurangnya minyak



Putaran mesin (idle) tidak naik



Perbaikan Ganti ban. Sesuaikan tekanan ban kiri dan kanan Perbaiki. Periksa dan setel front end alignment. Periksa dan setel rear end alignment. Ganti gear box.



Kencangkan. Ganti komponen yang rusak Tambahkan minyak dan keluarkan udara. Udara bercampur minyak dari pipa atau selang Ganti pipa atau selang. Belt pompa P/S selip / kendur Setel belt tension. Belt pompa P/S aus Ganti belt. Baut gear box kendur Kencangkan baut. Linkage atau joint kendur Kencangkan. Pipa atau selang menempel ke komponen bodi Pasang pipa dan selang dengan kendaraan benar. Vanes pompa P/S rusak Ganti komponen yang rusak Control valve pada gear box tidak berfungsi Ganti gear box. Bearing pompa P/S shaft rusak Ganti bearing. Pressure switch P/S rusak Ganti pressure switch P/S .



Memeriksa Play Setir Periksa setir dari kendur atau bunyi dengan menggerakkan kearah shaft dan arah menyamping. Jika ada yang rusak, perbaiki atau ganti. Periksa play setir, tahan kendaraan pada posisi lurus dan rata, dan kondisi mesin mati. Play setir “a”: 0 – 30 mm (0 – 1.2 in.) Jika play setir tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal berikut ini dan ganti jika ada yang rusak. • Tie-rod end ball stud aus • Lower ball joint aus • Steering shaft joint aus • Steering pinion atau rack gear aus atau patah • Masing-masing komponen dari kendur



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-7



Memeriksa Steering Force 1) Tempatkan kendaraan pada jalan yang rata dan set setir pada posisi lurus. 2) Periksa tekanan ban, apakah sesuai spesifikasi. (Lihat plakat ban.) 3) Hidupkan mesin dan biarkan hingga minyak P/S mencapai suhu 50 - 60°C (122 hingga 140°F).



4) Dengan putaran idle, ukur steering force dengan menarik spring balancer yang dikatikan pada setir secara lurus. Steering force Kurang dari 40 N (4.0 kg, 8.8 lb)



Memeriksa Minyak P/S Dengan mesin mati, periksa jumlah minyak pada reservoir minyak P/S, jumlahnya harus di antara tanda “UPPER” dan “LOWER”. Jika kurang dari tanda “LOWER”, tambahkan minyak hingga tanda “UPPER”. CATATAN: • Gunakan minyak P/S yang sesuai spesifikasi. • Jumlah minyak harus diperiksa saat minyak dingin.



Memeriksa dan Menyetel Belt Pompa P/S Memeriksa • Periksa belt dari kemungkinan rusak dan pasang dengan benar pada pulley groove. • Periksa ketegangan belt dengan mengukur berapa jauh kelenturannya saat ditekan di bagian tengah pulley dengan gaya/tekanan sebesar 10 kg (22 lb). Kelenturan belt pompa P/S: “a”: 8 – 9 mm (0.31 – 0.35 in.) 1. Pompa P/S pulley



4. Tension pulley



2. A/C compressor pulley



5. Water pump pulley



3. Crank shaft pulley



6. Generator



3B1-8 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Menyetel 1) Kendurkan mur pulley tension belt (3). 2) Setel ketegangan belt (1) sesuai spesifikasi, dengan mengencangkan/mengendurkan baut penyetel (2). 3) Kencangkan mur pulley sesuai momen spesifikasi. Momen pengencangan Mur belt tension pulley “a”: 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



Memeriksa Sistim Idle Up 1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal 2) OFF-kan switch A/C, jika dilengkapi. 3) Putar penuh setir dan periksa putaran idle. Putaran idle mesin akan turun sesaat ketika setir diputar penuh tetapi akan kembali sesuai spesifikasi dengan cepat. Jika pengukuran tersebut dilakukan saat connector pressure switch P/S terpasang, lakukan hal yang sama dengan connector dilepas. Turunnya putaran idle dengan connector terpasang harus lebih sedikit dibandingkan saat dilepas.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-9



Memeriksa Jumlah Minyak P/S Hidupkan mesin dan putar setir ke kiri dan kanan hingga tekanan hydraulic maximum. Kemudian periksa gear box, pompa P/S dan reservoir minyak P/S dan semua sambungan pipa dari kemungkinan bocor. PERHATIAN: Jangan memutar penuh setir selama lebih dari 10 detik.



Memeriksa Tekanan Minyak P/S 1) Setelah joint hose tekanan tinggi dan pompa P/S dibersihkan, lepas selang dari pompa dan pasang special tool (oil pressure gauge, attachment dan selang). Kencangkan masing-masing flare nut sesuai spesifikasi. PERHATIAN: Hati-hati jangan merusak A/C condenser (jika dilengkapi) saat melakukan perbaikan. Special tool (A): 09915-77411 (oil pressure gauge) (B): 09915-77420 2) Periksa masing-masing sambungan dari kebocoran minyak dan keluarkan udara (air bleed). Lihat “ Bleeding Sistim P/S” pada bab ini. 1. Reservoir minyak P/S



4. Gear box P/S



2. Gauge valve (open)



5. Sisi tekanan tinggi



3. Pompa P/S



6. Sisi tekanan rendah



3B1-10 SISTIM POWER STEERING (P/S)



3) Dengan putaran mesin idle, putar setir dan panaskan mesin hingga suhu minyak pada reservoir minyak P/S naik hingga 50 – 60°C (122 – 140°F).



4) Periksa tekanan balik dengan mengukur tekanannya pada putaran mesin idle dan lepas setir. Tekanan balik Kurang dari 1000 kPa (10 kg/cm2, 142 psi) Ketika tekanan balik lebih tinggi dari spesifikasi, periksa control valve dan pipa dari sumbatan. 1. Reservoir minyak P/S



4. Gear box P/S



2. Gauge valve (open)



5. Sisi tekanan tinggi



3. Pompa P/S



6. Sisi tekanan rendah



5) Periksa tekanan relief. • Naikkan putaran mesin hingga 1,500 r/min (rpm). Tutup gauge valve perlahan sambil memperhatikan naiknya tekanan pada gauge dan perhatikan tekanan relief (tekanan maksimal). Tekanan relief 6,20 – 6,89 kPa (62 – 69 kg/cm2, 882 – 982 psi) • Jika lebih tinggi dari spesifikasi, kemungkinan penyebabnya adalah relief valve tidak berfungsi. • Jika lebih rendah dari spesifikasi, kemungkinan penyebabnya adalah pompa P/S rusak atau penyetelan spring relief valve tidak tepat. PERHATIAN: Jangan menutup gauge valve lebih dari 10 detik. 1. Reservoir minyak P/S



4. Pompa P/S



2. Gauge valve (manutup)



5. Gear box P/S



3. Oil pressure gauge



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-11



• Selanjutnya, buka gauge valve penuh dan naikkan putaran mesin hingga 1,500 r/min (rpm). Kemudian putar setir ke kiri atau kanan penuh dan baca tekanan relief. Tekanan relief 6,20 – 6,89 kPa (62 – 69 kg/cm2, 882 – 982 psi) • Jika lebih tinggi dari spesifikasi, kemungkinan penyebab adalah relief valve rusak. • Jika lebih rendah dari spesifikasi, kemungkinan penyebab adalah steering gear box rusak. Ganti gear box. PERHATIAN: Jangan memutar setir penuh lebih dari 10 detik. 1. Reservoir minyak P/S



4. Pompa P/S



2. Gauge valve (open)



5. Gear box P/S



3. Oil pressure gauge



Memeriksa Boot Steering Rack Periksa boot dari kemungkinan robek atau rusak, hal ini dapat, menyebabkan gear berkarat, kotor atau grease akan berkurang. Periksa juga jika ada kerusakan. Periksa steering boot dari robek atau rusak. Jika ada, perbaiki dengan cara di-press.



Memeriksa Boot Tie-Rod End Periksa boot dari robek dan rusak. Jika rusak ganti dengan yang baru.



3B1-12 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Memeriksa Steering Shaft Joint Periksa semua shaft joint dari kemungkinan aus, patah dan kerusakan lain. Jika rusak ganti dengan yang baru.



Bleeding Sistim P/S 1) Angkat kendaraan bagian depan dan pasang jack stand. 2) Isi reservoir minyak P/S hingga sesuai spesifikasi. CATATAN: Sebelum menghidupkan mesin, transmissi pada posisi “Netral” (posisi “P” untuk model A/T), dan tarik rem tangan. 3) Setelah mesin hidup idle selama 3 - 5 detik, matikan mesin dan tambahkan minyak hingga sesuai spesifikasi. 4) Saat mesin mati, putar setir ke kanan dan kiri penuh, ulangi beberapa kali dan isi minyak hingga sesuai spesifikasi. 5) Dengan mesin idle, ulangi memutar setir beberapa kali hingga busa pada reservoir minyak P/S hilang. CATATAN: Lakukan bleeding. Jika masih terdapat udara pada minyak, pompa P/S akan menimbulkan bunyi atau setir akan terasa berat. 6) Setelah selesai, periksa jumlah minyak sesuai spesifikasi.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-13



Perawatan Kendaraan Melepas dan Memasang Tie-Rod End Melepas 1) Naikkan kendaraan dan lepaskan roda. 2) Lepas split pin (4) 3) Lepas mur tie-rod end castle (3). 1. Tie-rod end 2. Knuckle



4) Lepas tie-rod end dengan menggunakan special tool. Special Tool (A): 09913-65230



5) Untuk memudahkan penyetelan setelah pemasangan, beri tanda (1) pada posisi ulir tie-rod pada tie-rod end lock nut (3). Kemudian kendurkan lock nut dan lepas tie rod end (4) dari tie rod (2).



Memasang 1) Pasang tie-rod end lock nut (3) dan tie rod end (4) pada tierod (1). 2) Kencangkan lock nut hingga tanda pada ulir tie-rod (2). 3) Pasang tie-rod end ke knuckle (5). 4) Kencangkan tie-rod end castle nut (6) sesuai spesifikasi. 5) Pasang split pin baru (7). Momen pengencangan Mur tie-rod end (a): 43 N·m (4.3 kg-m, 31.5 lb-ft)



3B1-14 SISTIM POWER STEERING (P/S)



6) Bengkokkan split pin (7) seperti pada gambar.



7) Setelah memasang roda, turunkan kendaraan dan kencangkan mur roda (1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



8) Periksa ukuran toe-in dengan merujuk ke spesifikasi “Front End Alignment”. 9) Setelah penyetelan toe-in, kencangkan tie-rod end lock nut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Tie-rod end lock nut (a): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



Memeriksa Tie-Rod End Ball Joint Periksa play tie-rod end ball joint (1). Jika rusak, ganti.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-15



Komponen Gear Box P/S Assy.



1. Steering pinion side mounting



5. High pressure pipe



2. Mount bracket



6. Low pressure return pipe



10. Rack boot clip



9. Rack boot wire



13. 14.



Clip Tie rod



3. Cylinder pipa “A”



7. Rack side boot



11. Steering tie rod end



15.



Split pin



4. Cylinder pipa “B”



8. Pinion side boot



12. Boot



Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy. Melepas 1) Keluarkan minyak P/S dari reservoir. 2) Lepas high pressure pipe (1) dari steering gear box dengan melepas union bolt (2). CATATAN: Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa disumbat. 3) Lepas low pressure hose (3) dari steering gear box. CATATAN: Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa disumbat. 4) Lepas steering lower shaft bolt (4). 5) Naikkan kendaraan dan lepas roda kiri dan kanan. 6) Lepas tie rod end kiri dan kanan dari knuckle, lihat langkah 2) dan 3) “Melepas dan Memasang Tie-Rod End” pada bab ini.



3B1-16 SISTIM POWER STEERING (P/S)



7) Lepas baut-baut steering gear box (2), mur steering gear box (1) dan kemudian lepas steering gear box dari kendaraan. Ganti dengan yang baru jika didapatkan steering gear box rusak. PERHATIAN: Jangan membongkar gear box P/S. Hal ini akan berpengaruh pada kemampuan kerjanya.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut ini. PERHATIAN: Saat memasang steering lower joint pada steering pinion shaft, pastikan posisi setir dan roda depan lurus. • Lepaskan plug (sumbat), sebelum pipa disambung kembali. • Gunakan momen sesuai spesifikasi berikut. Momen pengencangan Baut steering lower shaft (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) Baut union gear box (b): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft) Mur dan baut steering gear box (c): 115 N·m (11.5 kg-m, 83.0 lb-ft) Baut mounting steering gear box (d): 28.0 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft) Steering gear box cyinder pipe flare nut (e): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) • Setelah pemasangan, isi minyak P/S sesuai spesifikasi dan keluarkan udara (bleeding). • Periksa seting toe. Setel jika perlu. (Lihat Bab 3A)



Melepas dan Memasang Boot Tie-Rod dan Rack Melepas 1) Lepas steering gear box dari kendaraan, lihat “Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy.”. 2) Berikan tanda pada tie rod end lock nut untuk posisi ulir tie rod (3) (untuk memudahkan pemasangan). 3) Kendurkan tie rod end lock nut dan lepas tie rod end (1). 4) Lepas pengikat boot dan clip. 5) Lepas boot (2) dari tie rod.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-17



6) Luruskan bagian yang ditekuk (2 tempat) pada tie rod lock washer (1) dan lepas tie rod (2) dari rack (3). 4. Aluminium plate 5. Vise



Memasang 1) Pasang tie rod lock washer baru dan tie rod pada rack. 2) Kencangkan tie rod ball nut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Tie rod ball nut (a): 88 N·m (8.8 kg-m, 63.5 lb-ft) 3) Bengkokkan lock washer baru di 2 tempat sebagaimana gambar. 1. Tie rod ball nut



4) Posisikan boot dengan benar pada groove gear case (2) dan tie rod (4) dan clamp dengan kawat/kabel (1) dan clip (3). Kabel harus baru dan dililitkan dua kali, dikencangkan dengan cara memuntir kedua ujungnya. Kedua ujung yang dipuntir harus ditekuk melingkar. Setelah itu, pastikan boot tidak terpuntir dan tidak tertekuk. “A”: Berikan grease (99000-25050)



5) Pasang tie rod end lock nut dan tie rod end pada tie rod. Letakkan lock nut sesuai tanda (1) yang dibuat saat melepas. CATATAN: Ketika tie rod diganti, ukur panjang “A”. Gunakan ukuran tersebut untuk tie rod yang baru sehingga tepat dengan posisi lock nut. 6) Pasang steering gear box pada kendaraan, lihat “Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy.”. 7) Lepas steering gear case, lihat “Melepas dan Memasang Gear Box P/S Assy. ”.



3B1-18 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Komponen Pompa P/S



1. Pompa P/S assy.



5. Low pressure return hose (sisi reservoir)



9. Belt P/S



28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)



2. Reservoir tank



6. Low pressure return pipe



10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



3. Selang & pipa tekanan tinggi



7. Bracket



24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft)



60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)



4. Suction hose



8. Belt tension



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-19



Melepas dan Memasang Pompa P/S Melepas CATATAN: Bersihkan setiap joint suction dan tempat discharge sebelum melepas. 1) Lepas engine splash cover. 2) Kendurkan belt tension pulley dan lepas belt pompa P/S. 3) Lepas suction hose dari pump, kemudian lepas kabel negatif battery. 4) Lepas reservoir (1) dan selang suction (2). 5) Lepas baut union. Kemudian lepas high pressure pipe dari pompa. CATATAN: Minyak akan keluar/menetes dari sambungan/joint yang dilepas, letakkan penampung di bawah joint atau pipa disumbat. 6) Lepas pressure switch lead wire dan coupler lead wire A/C. 7) Lepas compressor A/C (jika dilengkapi) dari bracket dengan A/C hose tetap terpasang. CATATAN: Gantung compressor A/C untuk mencegah selang A/C tertekuk, terpuntir atau tertarik. 8) Lepas baut pompa P/S. 9) Lepas pompa P/S. CATATAN: Sumbat lubang pump agar kotoran atau bahan lainnya tidak masuk. 1. P/S pulley 2. Mounting bolt



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas. CATATAN: • Isi minyak P/S sesuai spesifikasi setelah pemasangan dan lakukan bleeding sesuai “ Bleeding Sistim P/S ”. • Untuk momen pengencangan, lihat diagram pada halaman sebelumnya.



3B1-20 SISTIM POWER STEERING (P/S)



Membongkar dan Merakit Pompa P/S Membongkar 1) Bersihkan bagian luar seluruhnya. 2) Lapisi ragum dengan aluminum plate, jepit body pompa. 3) Lepas baut suction connector (1), suction connector (16) dan O-ring (2) dari pump body (15). 4) Lepas pressure switch P/S (terminal set) (3) dari pump body. 5) Lepas connector (6), relief valve (flow control valve) (4) dan low control spring (5) dari pump body. 6) Lepas baut cover (17), pump cover (7) dan O-ring (18) dari pump body. 7) Lepas snap ring (11) dari pump shaft. 8) Lepas vanes (9) dari rotor (10). 9) Lepas cam ring (8), rotor, side plate (12) dan O-rings (19) dari pump body (15). 10) Tarik pulley (13) dari pump body. 11) Lepas oil seal dari pump body.



Merakit Kebalikan dengan prosedur membongkar, perhatikan hal-hal berikut ini. 1) Berikan grease ke oil seal (1) dan berikan minyak P/S ke bagian yang bergesekan kemudian pasang pulley’s shaft (2) dari sisi oil seal pump body. “A”: Grease 99000-25010



2) Berikan minyak P/S ke O-ring (1) dan tepatkan pada pump body.



3) Pasang side plate ke pump body, luruskan pin grooves (2) side plate dan lubang baut cover (1). CATATAN: Hati-hati, luruskan dowel pin sisi plate pada lubang baut sebagaimana gambar.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-21



4) Berikan minyak P/S ke permukaan rotor yang bergesekan. 5) Pasang rotor (1) ke shaft, arahkan tanda (2) pada rotor ke atas. 6) Pasang snap ring baru (3) ke shaft, kemudian pasang snap ke shaft groove dengan benar. CATATAN: Jangan gunakan kembali snap ring yang lama .



7) Berikan minyak P/S pada permukaan cam ring yang bergesekan (1). 8) Pasang cam ring pada pump body, luruskan tanda “T” pada cam ring ke arah plate (ke arah bawah).



9) Berikan minyak P/S pada masing-masing vane (3). 10) Pasang vane (10 buah) pada rotor (2). CATATAN: Pastikan bagian radius/bulat pada vane (1) terpasang dengan arah yang benar seperti pada gambar .



11) Berikan minyak P/S pada O-ring (1). 12) Pasang O-ring ke pump bodi.



13) Berikan minyak P/S ke permukaan pump cover yang bergesekan dan rotor. 14) Pasang pump cover ke pump body, luruskan dowel pins (1) cover plate (2) ke lubang cam ring seperti pada gambar.



3B1-22 SISTIM POWER STEERING (P/S)



15) Kencangkan baut pump cover sesuai spesifikasi (secara urutan diagonal). CATATAN: Setelah memasang pump cover, pastikan shaft dapat diputar dengan tangan. Momen pengencangan Baut pump cover (a): 24 N·m (2.4 kg-m, 17.5 lb-ft) 16) Berikan minyak P/S ke relief valve (flow control valve). 17) Pasang relief valve (1) ke pump body. CATATAN: Periksa relief valve (flow control valve) dapat bergerak lembut. 18) Berikan minyak P/S ke O-ring connector. 19) Pasang O-ring ke connector.



20) Kencangkan connector (1) sesuai spesifikasi Momen pengencangan Connector (a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)



21) Berikan minyak P/S ke O-ring pressure switch (1). 22) Pasang pressure switch ke pump body. Momen pengencangan Pressure switch (a): 28 N·m (2.8 kg-m, 20.5 lb-ft)



23) Beri minyak P/S ke O-ring suction connector (1). 24) Pasang O-ring (2) ke suction connector.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-23



25) Pasang suction connector (2) ke pump body seperti pada gambar. Kencangkan baut suction connector sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut suction connector (a): 10 N.m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



Memeriksa Pompa P/S Pump Body, Cover, Side Plate dan Shaft Periksa bagian yang bergesekan dari kemungkinan aus atau rusak. Jika ada, ganti pump assy.



Cam Ring Periksa bagian yang bergesekan cam ring dari kemungkinan aus atau rusak. Jika ada, ganti pump assy.



Rotor dan Vane • Periksa bagian rotor dan vane yang bergesekan dari kemungkinan aus dan rusak.



3B1-24 SISTIM POWER STEERING (P/S)



• Periksa celah antara rotor dan vane. Celah: Standar: 0.015 mm (0.0006 in.) Limit: 0.027 mm (0.0011 in.) Ganti pump assy. jika ada kerusakan dari pemeriksaan di atas. 1. Thickness gauge



Relief Valve (Flow Control Valve) dan Spring • Periksa saluaran minyak relief valve dan orifice connector dari kerusakan (tersumbat). • Periksa bagian yang bergesekan dari relief valve dari kemungkinan aus dan rusak.



• Periksa panjang relief valve spring (1). Panjang: Standar: 33.3 mm (1.310 in.) Limit: 30.0 mm (1.180 in.) Ganti pump assy. jika ada yang rusak.



SISTIM POWER STEERING (P/S) 3B1-25



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan



N•m 28 115 13 60 45 88 45 25 24 60 28 10 43 85



Baut mounting steering gear box Mur dan baut gear box Steering gear box cylinder pipe flare nut Baut union gear box Tie-rod end lock nut Ball nut tie rod Mur belt tension pulley Baut steering lower shaft Baut pump cover Connector Pressure switch Baut suction connector Mur tie-rod end Mur roda



Momen Pengencangan kg-m 2.8 11.5 1.3 6.0 4.5 8.8 4.5 2.5 2.4 6.0 2.8 1.0 4.3 8.5



Material Service Material Lithium grease Minyak P/S



Produk SUZUKI (Nomor Part) SUPER GREASE (A) (99000-25010)



Penggunaan • Oil seal pulley shaft pompa P/S



Setara dengan DEXRON ® -III atau ®



DEXRON -II



• Mengisi reservoir minyak P/S • Pelumasan



Special Tool



09915-77420 Oil pressure gauge attachment dan hose set



09915-77411 Oil pressure gauge



09943-55010 Boot clamp plier



lb-ft 20.5 83.0 9.5 43.5 32.5 63.5 32.5 18.0 17.5 43.5 20.5 7.5 31.5 61.5



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-1



BAB 3C



STEERING WHEEL DAN COLUMN PERHATIAN: Jika melepas mur, baut atau pengikat, pasang kembali ke tempat semula. Jika perlu penggantian, gunakan pengganti dengan nomor part yang sama. Jika tidak ada, gunakan mur, baut atau pengikat dengan ukuran dan kekuatan yang sama (atau lebih kuat). Komponen pengencangan yang tidak dapat digunakan kembali, dan yang menggunakan thread-locking compound, harus diganti. Perhatikan momen pengencangan saat memasang kembali. Jika prosedur di atas tidak dipatuhi, dapat berakibat kerusakan komponen atau sistim. CATATAN: Mur, baut atau pengikatdi bagian setir dan column adalah sangat penting artinya dalam menjaga fungsi komponen and sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Jika perlu diganti, lakukan penggantian dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan kembali, hal ini sangat penting artinya untuk keawetan komponen.



DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................3C-2 Diagnosa ..........................................................3C-3 Pemeriksaan dan Perbaikan Setelah Kecelakaan ...................................................3C-3 Perawatan ........................................................3C-3 Melepas dan Memasang Steering Wheel .....3C-3 Melepas dan Memasang Combination Switch............................................................3C-4 Pemeriksaan Combination Switch.................3C-5 Melepas dan Memasang Steering Column Assembly.......................................................3C-6



Memeriksa Column Assembly ......................3C-8 Melepas dan Memasang Steering Lock Assy (Ignition Switch)....................................3C-9 Memeriksa Adjustable Steering Column Release Lever (Tuas Tilt Steering) .............3C-10 Melepas dan Memasang Steering Lower Shaft............................................................3C-10 Pemeriksaan Steering Column Setelah Kecelakaan .................................................3C-12 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3C-13 Special Tool...................................................3C-13



3C



3C-2 STEERING WHEEL DAN COLUMN



Uraian Umum Steering column tipe double tube ini memiliki tiga keuntungan tambahan sebagai fungsi steering: • Column menyerap energy. didisain untuk meredam benturan yang terjadi di bagian ujung depan. • Kunci kontak dan pengunci terpasang pada column ini. • Dengan column terkunci, kunci kontak dan setir tidak dapat dioperasikan, hal ini untuk menghindari pencurian. Untuk mengoptimalkan fungsi penyerapan energi, gunakan screw, mur dan baut serta momen pengencangan yang sesuai dengan spesifikasi Saat column assy. dilepas dari kendaraan, lakukan dengan hati-hati. Gunakan steering wheel puller yang dianjurkan untuk menghindari kerusakan di bagian ujung steering shaft, pemasangan yang miring , terjatuh hingga mempengaruhi panjang dan posisi column.



1. Steering wheel



3. Steering column upper cover



5. Steering column assembly



7. Steering wheel pad



2. Combination switch



4. Steering column lower cover



6. Steering lower shaft



8. Tilt steering



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-3



Diagnosa Untuk diagnosa steering wheel, steering column dan steering shaft lower assembly, lihat bab 3.



Pemeriksaan dan Perbaikan Setelah Kecelakaan Setelah kecelakaan, lakukan pemeriksaan dan perbaikan lihat petunjuknya di “Pemeriksaan Steering Column Setelah Kecelakaan” pada bab ini.



Perawatan Melepas dan Memasang Steering Wheel Melepas 1) Lepas kabel battery negatif. 2) Lepas steering wheel pad (2). 3) Lepas horn harness dan lepas bracket dan steering wheel pad. 1. Steering wheel



4) Lepas mur steering shaft nut. 5) Berikan tanda (1) pada steering wheel dan shaft untuk memudahkan saat pemasangan.



6) Lepas steering wheel (1) dengan special tool. Special tool (A): 09944-36011 PERHATIAN: Jangan memukul ujung shaft. Hal ini dapat menyebabkan kendurnya plastik pin yang menjaga panjang desain column.



3C-4 STEERING WHEEL DAN COLUMN



Memasang 1) Pasang steering wheel pada steering shaft dengan 2 lugs (1) pada combination switch terpasang di dua celahnya (2) di bagian belakang steering wheel dan juga luruskan tanda (3) pada steering wheel dan steering shaft. 2) Kencangkan mur steering shaft sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Mur steering shaft (a): 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft) 3) Pasang bracket dan hubungkan horn harness. 4) Pasang steering wheel pad. 5) Hubungkan kabel negatif battery.



Melepas dan Memasang Combination Switch Melepas 1) Lepas kabel battery negatif. 2) Lepas steering wheel dari steering column. Lihat “Melepas dan Memasang Steering Wheel” pada bab ini. 3) Lepas lubang cover steering column (1).



4) Dengan posisi tilt steering bebas, lepas steering column cover screws (3 bh). 5) Pisahkan upper cover (2) dan lower cover (3), kemudian lepas keduanya. 6) Lepas semua connector untuk combination switch.



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-5



7) Lepas combination switch (1) dari steering column.



Memasang 1) Pasang combination switch (1) ke steering column. 2) Hubungkan semua connector yang dilepas. 2. Screw



3) Pasang steering column upper (2) dan lower cover (3). 4) Kencangkan steering column cover screws (1). PERHATIAN: Ketika memasang lower cover dan upper cover, hati-hati agar combination switch lead wire tidak tersangkut di antara cover.



5) Pasang steering column hole cover. 6) Pasang steering wheel ke steering column. Lihat “Steering Wheel”. 7) Hubungkan kabel negatif battery.



Pemeriksaan Combination Switch Periksa kabel (harness) combination switch dari kemungkinan terbakar, meleleh atau kerusakan lain. Jika ada, ganti.



3C-6 STEERING WHEEL DAN COLUMN



Melepas dan Memasang Steering Column Assembly PERHATIAN: Jika steering column dilepas dari kendaraan, column mudah sekali rusak. Jika column assy. terjatuh di bagian ujungnya dapat menyebabkan steering shaft rusak atau plastic shear pinkendur yang akan mempengaruhi panjang column pada column assy. sehingga bengkok atau berubah bentuk. Hal-hal tersebut dapat mempengaruhi kemampuan desain collapsible column. Ketika mengendurkan mur dan baut steering column, pastikan steering column assy. dan steering upper shaft assy. telah dipisahkan. Mengendurkan dengan steering column assy. dan steering upper shaft assy. telah dipasang sebelumnya dapat mengakibatkan kerusakan pada upper joint dan mounting bracket steering upper shaft assy. CATATAN: Untuk memperbaiki steering column atau komponennya, lepas steering wheel. Tetapi untuk melepas steering column untuk memudahkan perbaikan komponen pada instrument panel, biarkan steering wheel terpasang pada steering column.



Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas steering wheel dan combination switch assembly, jika perlu. Lihat “Steering Wheel” dan “Combination Switch Assembly”. Lakukan prosedur berikut ini jika steering wheel atau combination switch tidak dilepas. a) Putar steering wheel hingga ban depan kendaraan pada posisi lurus. b) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepas kunci. 3) Luruskan tanda (4) pada upper joint (1) dan shaft (column side) untuk memudahkan saat pemasangan. 4) Kendurkan baut upper joint (3) (sisi lower shaft) kemudian lepas baut upper joint (2) (sisi column). 5) Geser upper joint assy. ke sisi lower shaft (searah tanda panah sebagaimana pada gambar).



6) Kendurkan baut steering column (1).



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-7



7) Jika tidak melepas combination switch assy., lepas steering column lower (2) dan upper cover (1) dari steering column dengan melepas 3 cover screws (3). 8) Lepas semua connector komponen berikut ini. • Combination switch dan combination switch assy., jika perlu. • Kunci Kontak.



9) Lepas baut steering column (1). 10) Lepas steering column (2).



Memasang 1) Pastikan roda depan dan setir pada posisi lurus. 2) Pasang steering column assy. (6) dan kencangkan mur dan bautnya dengan kekencangan tangan. 3) Sambungkan semua connector yang telah dilepas. 4) Pasang steering upper joint (7) ke steering column assy. 5) Pasang steering lower shaft dengan menepatkan tanda (9) yang dibuat saat melepas. PERHATIAN: Setelah tightening steering column mounting bolts, kemudian kencangkan steering shaft joint bolts. 6) Untuk steering yang dilengkapi dengan tilt steering, naik dan turunkan tuas tilt steering (10). Kemudian kunci pada posisi tertinggi. 7) Kencangkan baut steering shaft lower joint (1), mur mounting steering column (3), baut steering shaft upper joint (4) (sisi column) dan baut steering shaft upper joint (5) (sisi pinion) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur dan baut mounting steering column (a) : 14 N·m (1.4 kg-m, 10.0 lb-ft) Baut steering shaft joint (b) : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



3C-8 STEERING WHEEL DAN COLUMN



8) Jika combination switch tidak dilepas, pasang steering column upper dan lower cover, dan kemudian kencangkan screw steering column cover. 9) Jika combination switch dilepas. Lihat “Memasang dan Melepas Combination Switch” pada bab ini. 10) Jika steering wheel dilepas, pasang steering wheel. Lihat “Melepas dan Memasang Steering Wheel” di bab ini. 11) Hubungkan kabel battery negatif.



Memeriksa Column Assembly Periksa steering column dari kemungkinan rusak, lihat “Pemeriksaan Steering Column Setelah Kecelakaan” pada bab ini.



Prosedur Pemeriksaan 1) Periksa kedua capsule dari kemungkinan rusak. Jika rusak, ganti steering column assembly. 2) Ukur “a” seperti pada gambar. Jika lebih pendek dari spesifikasi, ganti column assembly. Panjang “a”: 497 ± 1 mm



3) Periksa steering shaft joints (2) dan shaft (1) dari kerusakan seperti retak, patah, tidak berfungsi atau play terlalu besar. Jika ada yang rusak, ganti column assy., upper joint assy. atau lower shaft. 4) Periksa putaran steering shaft. Jika ada yang rusak, ganti column assembly. 5) Periksa steering shaft dan column dari bengkok, retak atau berubah bentuk. Jika ada yang rusak, ganti



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-9



Melepas dan Memasang Steering Lock Assy (Ignition Switch) Melepas 1) Lepas steering column. Lihat “Melepas Steering Column”.



2) Gunakan center punch (1) seperti pada gambar, kendurkan dan lepas baut steering lock (2). CATATAN: Hati-hati saat menggunakan center punch, jangan merusak komponen aluminum steering lock body . 3) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan lepas steering lock assy. dari steering column. 1. Center punch (dengan sharp point 2. Steering lock mounting bolts



Memasang 1) Posisi lubang oblong steering shaft di bagian tengah lubang pada column (1). 2) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan pasang steering lock assy. ke column. 3) Kemudian putar ke posisi “LOCK” dan tarik keluar. 4) Luruskan hub pada lock dengan lubang oblong pada steering shaft (2) dan putar shaft untuk memastikan steering shaft telah terkunci. 1. Steering column



5) Kencangkan baut yang baru (1) hingga kepalanya putus. 6) Putar kunci kontak ke posisi “ACC” atau “ON” dan periksa apakah steering shaft dapat berputar dengan lembut. Periksa juga kerja lock.



7) Pasang steering column. Lihat “Steering Column”.



3C-10 STEERING WHEEL DAN COLUMN



Memeriksa Adjustable Steering Column Release Lever (Tuas Tilt Steering) Periksa hal-hal berikut ini: • Steering column (1) dapat berputar dengan baik ketika tuas tilt steering di posisi bawah (2) (steering column tidak terkunci). • Steering column tidak bergerak saat tuas tilt steering di posisi atas (3) (steering column terkunci).



Melepas dan Memasang Steering Lower Shaft PERHATIAN: Jangan memutar steering wheel saat steering shaft lower joint dilepas.



Melepas 1) Putar steering wheel sehingga roda depan dan setir kendaraan pada posisi lurus. 2) Putar kunci kontak ke posisi “LOCK” dan lepaskan kunci. 3) Lepas steering shaft seal (8) dari dash panel. 4) Buat tanda “A” pada steering shaft dan upper joint (3) dan tanda “B” pada steering lower shaft (2) dan pinion shaft (7) untuk memudahkan saat pemasangan. 5) Kendurkan baut upper joint (5) (sisi lower shaft) kemudian lepas baut upper joint (4) (column side). 6) Gerakkan upper joint assy ke sisi lower joint (seperti tanda panah pada gambar) 7) Lepas baut lower joint (6). 8) Lepas steering lower shaft dan upper joint assembly (3). 1. Steering column



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-11



Memasang 1) Pastikan roda depan dan steer pada posisi lurus. 2) Luruskan bagian “C” lower shaft assembly dengan lubang baut “D” upper joint assembly seperti pada gambar. Kencangkan baut upper joint (sisi lower shaft) dengan tangan. 3) Pasang lower shaft pada pinion shaft dengan meluruskan tanda (“B”). 4) Kencangkan baut lower joint (2) (sisi pinion) sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Baut lower joint (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) 5) Berikan grease ke “E” pada steering shaft seal. Grease: SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010) 6) Pasang steering shaft seal (1) ke dash panel. 7) Pasang upper joint assy. pada steering shaft (sisi column) dengan meluruskan tanda (“A”).



8) Kencangkan baut upper joint (1) (sisi column) sesuai spesifikasi momen kemudian kencangkan baut upper joint (2) (sisi lower shaft) sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



3C-12 STEERING WHEEL DAN COLUMN



Pemeriksaan Steering Column Setelah Kecelakaan CATATAN: Kendaraan yang mengalami kecelakaan akan terjadi kerusakan di bagian bodinya, dimana steering column mengalami benturan, sehingga mengakibatkan kerusakan atau steering column menjadi tidak lurus.



Prosedur Pemeriksaan 1) Periksa kedua capsule dari kemungkinan retak. Jika rusak, ganti steering column assy. 2) Ukur “b” seperti pada gambar. Jika panjangnya tidak sesuai spesifikasi, ganti column assy. dengan yang baru. Panjang steering column assy. “b”: 497 ± 1 mm



3) Periksa steering shaft joint dan shaft dari kerusakan seperti retak, patah, tidak berfungsi atau play yang terlalu besar. Jika ada kerusakan, ganti column assy., upper joint assy. atau putarannya. 4) Periksa kehalusan putaran steering shaft. Jika ada yang rusak, ganti column assembly. 5) Periksa steering shaft dan column dari bengkok, retak atau berubah bentuk. Jika ada yang rusak, ganti column assy.



STEERING WHEEL DAN COLUMN 3C-13



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Mur steering shaft Baut steering column Baut steering shaft joint (upper dan lower)



Special Tool



09944-36011 Steering wheel remover



N•m 33 14 25



Momen Pengencangan kg-m 3.3 1.4 2.5



lb-ft 24.0 10.0 18.0



SUSPENSI DEPAN 3D-1



BAB 3D



SUSPENSI DEPAN CATATAN: • Pengencangan di bagian suspensi depan sangat penting artinya karena mempengaruhi performa sistim dan komponen lainnya, mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Penggantian komponen di bagian ini harus dilakukan dengan nomor part yang sama, dan memperhatikan momen pengencangan untuk keawetan komponen di bagian ini. • Jangan dipanaskan, pengelasan atau usaha untuk meratakan bagian suspensi depan. Ganti komponen yang rusak dengan yang baru.



DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................3D-2 Konstruksi Suspensi Depan ..........................3D-2 Diagnosa ..........................................................3D-3 Tabel Diagnosa .............................................3D-3 Memeriksa Stabilizer Bar, Stabilizer Bar Joint dan Bushing..........................................3D-3 Memeriksa Compression Rod dan Bushing .........................................................3D-4 Memeriksa Strut Assembly ...........................3D-4 Memeriksa Control Arm Suspensi, Steering Knuckle dan Wheel Hub................................3D-5 Memeriksa Suspension Control Arm Joint ....3D-5 Memeriksa Pengencangan Suspensi Depan............................................................3D-6 Memeriksa Roda, Mur Roda dan Bearing .....3D-6 Perawatan Kendaraan.....................................3D-7



Strut Assembly..............................................3D-7 Melepas dan Memasang Strut Assembly .....3D-8 Membongkar dan Merakit Strut Assy............3D-9 Melepas dan Memasang Control Arm dan Bushing Suspensi .......................................3D-11 Memeriksa Control Arm dan Bushing Suspensi .....................................................3D-12 Melepas dan Memasang Compression Rod .............................................................3D-13 Komponen Wheel Hub dan Steering Knuckle .......................................................3D-14 Melepas dan Memasang Wheel Hub dan Steering Knuckle.........................................3D-14 Spesifikasi Momen Pengencangan .............3D-18 Material Service.............................................3D-19 Special Tool...................................................3D-19



3D



3D-2 SUSPENSI DEPAN



Uraian Umum Konstruksi Suspensi Depan



1. Strut assembly



7. Stabilizer joint



Do not reuse.



45 N.m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



50 N.m (5 kg-m, 36.0 lbft)



2. Stabilizer bar



8. Tie rod



82 N.m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)



95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)



25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



3. Steering knuckle



9. Wheel hub



25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



50 N.m (5 kg-m, 36.0 lbft)



50 - 80 N.m (5 - 8 kg-m, 36.0 - 58.0 lb-ft) 55 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



4. Wheel



10. Suspension frame



250 N.m (25 kg-m, 181.0 lb-ft)



100 N.m (10 kg-m, 72.0 lb-ft)



5. Suspension control arm



11. Compression rod



85 N.m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



53 N.m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft)



95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft)



43 N.m (4.3 kg-m, 31.0 lb-ft)



6. Vehicle body



[A] : Forward



SUSPENSI DEPAN 3D-3



Diagnosa Tabel Diagnosa Lihat “Tabel Diagnosa” pada bab 3.



Memeriksa Stabilizer Bar, Stabilizer Bar Joint dan Bushing Bar Periksa kerusakan. Jika rusak, ganti.



Joint 1) Periksa kehalusan atau kelembutan putaran. 2) Periksa kerusakan ball stud. 3) Periksa kerusakan dust cover. CATATAN: Stabilizer joint tidak dapat dilepas. Jika ada kerusakan diantara keduanya, stabilizer joint assembly harus diganti.



Bushing Periksa kerusakan atau aus. Jika rusak, ganti.



3D-4 SUSPENSI DEPAN



Memeriksa Compression Rod dan Bushing Rod Periksa kerusakan. Jika rusak, ganti.



Bushing Periksa kerusakan atau keausan. Jika rusak, ganti.



Memeriksa Strut Assembly • • • 1) 2)



Periksa strut dari kebocoran oli atau kerusakan. Jika strut rusak, ganti. Periksa fungsi strut sesuai prosedur berikut. Periksa dan setel tekanan ban sesuai spesifikasi. Goyang bodi kendaraan 3 atau 4 kali dengan mendorong bagian ujung kendaraan dimana strut akan diperiksa. 3) Berikan tekanan yang sama pada tiap-tiap dorongan dan perhatikan resistan strut saat didorong dan berbalik. 4) Perhatikan pula, berapa banyak bodi kendaraan kembali hingga akhirnya berhenti, setelah tangan dilepas. Lakukan hal yang sama di bagian strut lainnya. 5) Bandingkan resistan strut dan jumlah ayunan di bagian kanan dan kiri. Dan keduanya harus sama. Dengan strut yang baik, bodi kendaraan akan berhenti mengayun saat tangan dilepas atau setelah satu atau dua ayunan saja. Jika kondisi strut meragukan, bandingkan dengan kendaraan yang kondisi strutnya baik. • Periksa keausan bearing , bunyi tidak normal. Jika rusak, ganti. • Periksa retak atau perubahan bentuk pada spring seat. Jika rusak, ganti. • Periksa bump stopper. Jika rusak, ganti.



SUSPENSI DEPAN 3D-5



• Periksa rebound stopper dan strut mount dari keausan, retak atau berubah bentuk. Jika rusak, ganti.



Memeriksa Control Arm Suspensi, Steering Knuckle dan Wheel Hub Control Arm Suspensi dan Bushing Periksa kerusakan atau keausan. Jika rusak, ganti.



Steering Knuckle dan Wheel Hub Periksa retak atau rusak. Jika rusak, ganti.



Memeriksa Suspension Control Arm Joint • • • •



Periksa kehalusan atau kelembutan putaran. Periksa ball stud dari kerusakan. Periksa dust cover dari kerusakan. Periksa play ball joint. Jika rusak, ganti.



CATATAN: Control arm suspensi dan arm joint tidak dapat dipisah. Jika ada kerusakan diantara keduanya, ganti unit control arm assembly.



3D-6 SUSPENSI DEPAN



Memeriksa Pengencangan Suspensi Depan Memeriksa baut dan mur di bagian suspensi, kencangkan sesuai spesifikasi jika ada yang kendur, lihat “Uraian Umum”.



Memeriksa Roda, Mur Roda dan Bearing • Periksa masing-masing roda dari kemungkinan bengkok, terpuntir dan retak. Ganti roda yang rusak berat. • Periksa kekencangan mur roda dan jika perlu, kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



• Periksa bearing roda dari keausan. a) Lepas roda, lihat bab 3F. b) Kencangkan posisi disc brake dengan mur roda. c) Pasang dial gauge. d) Ukur thrust play bearing roda. Jika hasil pengukuran, ganti bearing. Batas thrust play: 0.1 mm (0.004 in.)



• Dengan memutar roda, periksa bearing roda dari noise dan putarannya. Jika rusak, ganti bearing.



SUSPENSI DEPAN 3D-7



Perawatan Kendaraan Strut Assembly Komponen



1.



Mur Strut:



7. Bump stopper



13. E-ring



2. Strut lock washer



8. Coil spring



25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



3. Strut support



9. Shock absorber



82 N.m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)



4. Strut bearing:



10.



Mur support strut.



5. Coil spring upper seat



11. Mur braket strut



6. Coil spring seat



12. Baut braket strut



95 N.m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft) [A] Depan



3D-8 SUSPENSI DEPAN



Melepas dan Memasang Strut Assembly Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas kabel negatif battery. Lepas glove box (untuk strut kiri). Naikkan kendaraan, biarkan suspensi depan tergantung. Lepas roda, lihat “Melepas Roda” di bab 3F.



5) Lepas Caliper (1) dengan carrier (2). PERHATIAN: • Gantung caliper dengan hook (3) atau sejenisnya untuk mencegah brake hose (4) dari tertekuk dan terpuntir atau tertarik. • Jangan mengoperasikan pedal rem saat pad dilepas.



6) Lepas E-ring (1) pengaman brake hose dan ambil brake hose dari bracket strut seperti pada gambar. 7) Lepas mur stabilizer bar joint dari strut. 8) Lepas baut-baut bracket strut (2).



9) Lepas mur support strut (1). CATATAN: Tahan strut sehingga tidak lepas. 10) Lepas strut assembly.



SUSPENSI DEPAN 3D-9



Memasang Pasang strut assembly dengan prosedur terbalik dari melepas, perhatikan instruksi berikut. • Pasang baut braket strut (1) dari arah belakang seperti pada gambar. • Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur bracket Strut (a): 95 N·m (9.5 kg-m, 68.5 lb-ft) Mur support strut (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) Mur strut (c): 82 N·m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft) Mur joint (d): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft) PERHATIAN: • Ketika memasang brake hose jangan sampai terpuntir. • Pasang E-ring (3) sejauh mungkin dari bracket (2) sebagaimana gambar. • Kencangkan baut roda sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) • Setelah pemasangan, periksa front wheel alignment sesuai “Pemeriksaan Awal untuk Front Alignment” di bab 3A.



A : Depan



Membongkar dan Merakit Strut Assy. Membongkar 1) Dengan special tool (A) pasang spring seperti pada gambar, putar baut special tool hingga tension spring lemah. Lemah atau belum diketahui dengan memutar strut perlahan saat strut spring dalam kondisi stationar. Special tool (A): 09940-71431



2) Lepas mur strut saat coil spring ditekan dan rebound stopper strut (1) ditahan ragum (2). 3) Bongkar strut assembly.



3D-10 SUSPENSI DEPAN



Merakit Untuk memasang (merakit), kebalikan dari prosedur membongkar, perhatikan instruksi berikut. • Berikan grease pada strut bearing (1) dan bagian strut rod yang bergesekan (2).



• Tepatkan ujung spring dengan bagian ujung (3) dudukan spring bagian bawah (2) seperti pada gambar. • Pasang spring seat pada coil spring dan salah satu baut support strut (1) di bagian tengah bracket strut (4). • Pasang bearing spacer, bearing, support strut dan unit strut sesuai urutan ini. • Kencangkan mur strut sementara (tidak terlalu kencang).



• Tahan strut rebound stopper (1) dengan ragum (2) seperti pada gambar, kencangkan mur strut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur strut (a): 82 N·m (8.2 kg-m, 59.5 lb-ft)



SUSPENSI DEPAN 3D-11



Melepas dan Memasang Control Arm dan Bushing Suspensi Melepas 1) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepas roda. 2) Lepas mur depan compression rod (7) dari suspension arm (1). 3) Lepas split pin ball stud (6) dan mur castle (5). 4) Lepas baut suspension arm (2) dan mur (3). 5) Lepas suspension arm baut stud baut dari knuckle dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09913-65230



6) Lepas bushing (1). Potong bushing flange (2) dengan pisau seperti pada gambar.



7) Dorong bushing dengan menggunakan hydraulic press (1) dan special tool. Special tool (A): 09951-16040



Memasang 1) Menggunakan hydraulic press dan special tool, press-fit bushing sehingga lower arm housing tertahan diantara flange. Special tool (A): 09951-16040 CATATAN: Ketika press fit bushing, berikan air sabun dibagian luar bushing untuk mempermudah pekerjaan.



3D-12 SUSPENSI DEPAN



2) Pasang suspension arm ke frame suspension dan kencangkan baut suspension arm (c) dan mur (d) sementara. CATATAN: Jangan kencangkan baut suspension arm terlalu kencang. Kencangkan baut tersebut sesuai momen spesifikasi saat kendaraan berada diatas lift dan tanpa beban. 3) Pasang compression rod ke suspension arm. Kencangkan mur rod tersebut dengan kekuatan tangan. 4) Pasang ball stud ke knuckle. 5) Kencangkan semua baut dan mur kecuali baut suspension arm. Momen pengencangan Suspension arm castle nut (a): 53 N.m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft) Mur compression rod (b): 50 N.m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft) 6) Pasang split pin to ball joint stud dan mur castle. 7) Pasang wheel dan lower vehicle. Kencangkan baut suspension arm sesuai momen spesifikasi. Momen pengencangan Baut suspension arm (c): 100 N.m (10.0 kg-m, 72.0 lb-ft) 8) Periksa toe dan setel jika perlu.



Memeriksa Control Arm dan Bushing Suspensi 1) 2) 3) 4) 5)



Periksa retak, perubahan bentuk atau rusak. Periksa kehalusan atau kelembutan putarannya. Periksa ball stud. Periksa dust cover. Periksa play ball joint. Jika ada kerusakan, ganti.



SUSPENSI DEPAN 3D-13



Melepas dan Memasang Compression Rod Melepas 1) Naikkan kendaraan dan lepaskan roda. 2) Lepas oli pan guard member dari kendaraan.



3) Lepas mur belakang compression rod (1).



4) Lepas mur depan compression rod (2) dari control arm. 5) Lepas compression rod (1).



Memasang Pasang compression rod dengan prosedur terbalik dari melepas, perhatikan instruksi berikut. Kencangkan mur compression rod depan dan belakang sesuai momen spesifikasi. Momen pengencangan Mur depan compression rod (a): 50 N.m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft) Mur belakang compression rod (b): 50 - 80 N.m (5.0 - 8.0 kg-m, 36.0 - 58.0 lb-ft)



3D-14 SUSPENSI DEPAN



Komponen Wheel Hub dan Steering Knuckle



1. Wheel hub depan



4. Steering knuckle



2. Circlip



5. Mur drive shaft: Calk, setelah pengencangan



7. Oil seal 250 N.m (25 kg-m, 181.0 lb-ft)



3. Bearing roda: Rubber seal dengan lekukan menghadap ke hub roda.



6. Cap



Jangan gunakan kembali.



Melepas dan Memasang Wheel Hub dan Steering Knuckle Melepas 1) Naikkan kendaraan ke atas lift dan lepaskan roda. 2) Lepas caliper (1) dengan carrier (2). PERHATIAN: • Kaitkan caliper dengan hook (3) atau sejenisnya untuk mencegah brake hose (4) tertekuk dan terpuntir atau tertarik. • Jangan menginjak pedal rem saat pad dilepas.



3) Lepas tie rod end (1) dari knuckle (2) dengan menggunakan special tool. Special tool (A) : 09913-65230



SUSPENSI DEPAN 3D-15



4) Lepas split pin (1) dan ball stud mur (2). 5) Lepas knuckle dari ball stud.



6) Lepas baut bracket strut (1). 7) Lepas knuckle (2) dari kendaraan.



8) Lepas hub cap. 9) Lepas lock nut bearing roda (1).



10) Lepas lock nut bearing roda depan.



11) Lepas wheel hub(1) dari knuckle (2) dengan menggunakan hydraulic press dan special tool. Special tool (A) : 09913-75510



3D-16 SUSPENSI DEPAN



12) Lepas oli seal bearing roda. 13) Lepas circlip bearing.



14) Lepas bearing dengan menggunakan hydraulic press (1) dan special tool. Special tool (A) : 09913-74510 (B) : 09951-16030 PERHATIAN: Jangan merusak dust cover disc brake . 15) Lepas stud bolts dari hub roda.



Memasang Pasang knuckle dengan prosedur terbalik dari melepas, perhatikan instruksi berikut. 1) Pasang stud bolts (1) baru pada lubang hub. Putar stud perlahan sehingga lurus dengan baut aslinya.



2) Press-fit bearing outer race hingga ujungnya menyentuh permukaan stepped knuckle dengan menggunakan hydraulic press dan special tool. PERHATIAN: Jangan gunakan kembali sirklip bearing roda dan oil seal bekas. Gunakan yang baru saat pemasangan. Special tool (A) : 09924-74510 (B) : 09944-88210



SUSPENSI DEPAN 3D-17



3) Pasang sirklip bearing pada celah hub roda. 4) Pasang oli seal bearing (1) dengan menggunakan special tool. Special tool (A) : 09924-74510 (B) : 09944-66010 PERHATIAN: • Berikan lithium grease (a) secara merata pada permukaan bibir oil seal dan bagian yang bergesekan. Pasang oli seal hingga lurus dengan ujung permukaan bearing, seperti pada gambar. • Pasang oil seal (1) dengan baik seperti pada gambar.



5) Beri sedikit lithium grease ke bagian dalam bearing roda (4). “A”: Grease 99000-25010 6) Pasang wheel hub (1) ke knuckle (2) dengan menggunakan hydraulic press (3) dan special tool. Special tool (B) : 09913-75810



7) Pasang bearing washer. 8) Kencangkan lock nut bearing roda sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Lock nut bearing roda (a): 250 N·m (25.0 kg-m, 181.0 lb-ft)



9) Kunci lock nut bearing roda seperti pada gambar. Spesifikasi Penguncian “a” : 0.5 mm (0.02 in.) atau lebih. PERHATIAN: Tidak boleh ada retak pada lock nut. Ganti mur yang retak dengan yang baru.



3D-18 SUSPENSI DEPAN



10) Pasang hub cap (1) dengan menggunakan general tool (A). PERHATIAN: • Ketika memasang hub cap, ketuk general tool dengan palu perlahan di beberapa tempat hingga rapat dengan knuckle. • Ganti hub cap dengan yang baru setiap melakukan pembongkaran untuk penggantian wheel bearing. Celah (a) : Max 0.2 mm (A) : General tool



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Baut brake caliper Mur compression rod depan Mur compression rod belakang Stud bolt control arm Baut suspension arm Mur strut Mur support strut Lock nut bearing roda Mur bracket strut Mur tie rod end Baut frame suspension Stud bolt tie rod end Joint nut stabilizer bar Baut braket stabilizer bar Baut braket compression rod Mur roda



Momen Pengencangan N•m kg-m lb-ft 85 8.5 61.5 50 5.0 36.0 50 - 80 5.0 - 8.0 36.0 - 58.0 53 5.3 38.5 100 10.0 72.0 82 8.2 59.5 25 2.5 18.0 250 25.0 181.0 95 9.5 68.5 45 4.5 32.5 95 9.5 68.5 43 4.3 31.0 50 5.0 36.0 25 2.5 18.0 55 5.5 40.0 85 8.5 61.5



SUSPENSI DEPAN 3D-19



Material Service Material Lithium grease Lithium grease



Produk SUZUKI (Nomor Part) SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010) SUPER GREASE E (99000-25050)



Penggunaan • Strut bearing • Permukaan bearing roda.



Special Tool



09913-65230 Tie rod end remover



09900-06108 Snap ring pliers (closing type)



09944-66010 Knuckle oli seal installer



09913-75810 Bearing installer



09944-88210 Bearing installer



09951-16030 Bearing remover



09951-16040 Control arm bush installer/remover



09924-74510 Bearing installer handle



09940-71431 Spring compressor



SUSPENSI BELAKANG 3E-1



BAB 3E



SUSPENSI BELAKANG PERINGATAN: Saat kendaraan diangkat, lakukan di titik dongkrak yang benar. Lihat petunjuknya di bab 0A. CATATAN: • Pengencangan pada bagian suspensi depan sangat penting artinya dalam menunjang kemampuan kerja bagian vital lainnya. Mengabaikan pengencangan di bagian suspensi dapat menyebabkan biaya perbaikan yang mahal. Gantilah komponen sesuai spesifikasi. Momen pengencangan harus diperhatikan untuk keawetan komponen kendaraan. • Jangan memanaskan, menempa atau meluruskan komponen suspensi. Ganti dengan yang baru, untuk menghindari kerusakan komponen.



DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................3E-2 Diagnosa ..........................................................3E-3 Tabel Diagnosa .............................................3E-3 Memeriksa Shock Absorber Belakang ..........3E-3 Memeriksa Leaf Spring dan Bump Stopper..........................................................3E-3 Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan........3E-3 Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda.......3E-4 Perawatan Kendaraan.....................................3E-5 Komponen Shock Absorber Belakang ..........3E-5 Melepas dan Memasang Shock Absorber Belakang .......................................................3E-5



Komponen Leaf Spring ................................. 3E-7 Melepas dan Memasang Leaf Spring ........... 3E-8 Komponen Axle Belakang........................... 3E-12 Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang .............................. 3E-13 Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang............................................ 3E-17 Melepas dan Memasang Axle Housing Belakang ..................................................... 3E-18 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 3E-20 Material Service............................................. 3E-21 Special Tool................................................... 3E-21



3E



3E-2 SUSPENSI BELAKANG



Uraian Umum Suspensi belakang menggunakan tipe leaf spring, terdiri dari leaf spring, axle housing, axle shaft dan bump stopper. Kedua ujung leaf spring depan dan belakang terhubung ke bodi melalui bushing. Axle housing terpasang di bagian kiri dan kanan leaf spring dengan spring seat dan U bolt. Kedua shock absorber (kiri & kanan) terpasang dengan bagian bawahnya pada spring seat dan bagian atasnya ke bodi kendaraan, semuanya melalui rubber bushing.



[A] Tipe rigid clamp



9. Baut tengah leaf spring



[B] Tipe Iso clamp



10. Bump stopper belakang



19. Brake drum 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)



1. Shock absorber belakang



11. Leaf spring seat



50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)



2. Leaf spring



12. Leaf spring clamp plate



45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



3. Bushing depan leaf spring



13. Leaf spring pad



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



4. Shackle pin



14. Axle shaft belakang



85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



5. Shackle plate



15. Bearing roda belakang



Jangan digunakan kembali.



6. Bushing shackle pin No.1



16. Oil seal axle shaft belakang : Berikan Lithium grease 99000-25010 pada bibir oil seal.



7. Bushing shackle pin No.2



17. Axle housing belakang : Berikan water tight sealant 99000-31090 to joint of brake back plate dan belakang axle housing.



8. U-bolt



18. Brake back plate



SUSPENSI BELAKANG 3E-3



Diagnosa Tabel Diagnosa Lihat “Tabel Diagnosa” di Bab 3.



Memeriksa Shock Absorber Belakang • Periksa perubahan bentuk atau rusak. • Periksa bushing dari aus atau rusak. • Periksa dari kebocoran oli. Ganti komponen yang rusak. 1



PERINGATAN: Saat menangani shock absorber belakang (1) dimana terdapat gas bertekanan tinggi, perhatikan hal-hal berikut. • Jangan dibongkar. • Jangan diletakkan dekat api. • Jangan disimpan di tempat yang panas. • Sebelum dilepas, buat lubang (sekitar diameter 3 mm (0.12 in.)) (2) seperti tanda panah pada gambar kemudian biarkan gas dan oli keluar. Pisahkan bagian ini, dikhawatirkan gas keluar bersama serbuk besi yang membahayakan.



Memeriksa Leaf Spring dan Bump Stopper Periksa dari retak dan rusak. Ganti jika terdapat kerusakan. Periksa jika bump stopper tepat pada tempatnya. Jika tidak pas dengan dudukannya, ganti.



Memeriksa Bushing Leaf Spring Depan Periksa dari aus dan patah. Ganti jika terdapat kerusakan.



3E-4 SUSPENSI BELAKANG



Memeriksa Disc, Mur dan Bearing Roda



(a)



1) Periksa masing-masing disc dari bengkok, berubah bentuk dan retak. Disc yang rusak harus diganti. 2) Periksa kekencangan mur roda, jika perlu, kencangkan sesuai spesifikasi. Momen Pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



3) Periksa bearing roda dari aus. Ketika mengukur thrust play, gunakan dial gauge di bagian tengah axle shaft. Jika melebihi batas, ganti bearing. Thrust play “a”: batas 0.8 mm (0.03 in.) “a”



4) Dengan memutar roda, periksa bearing roda dari noise dan kondisi putarannya. Jika rusak, ganti bearing.



SUSPENSI BELAKANG 3E-5



Perawatan Kendaraan Komponen Shock Absorber Belakang 3



2



(a)



4 5



1



5



4



2



(a)



3



1. Shock absorber belakang



3. Bush shock absorber belakang



2. Mur Shock absorber belakang



4. Washer No.1 shock absorber belakang



5. Washer No.2 shock absorber belakang 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



Melepas dan Memasang Shock Absorber Belakang CATATAN: Shock absorber belakang tidak dapat disetel, tidak dapat diisi kembali, dan tidak dapat dibongkar. Ganti shock absorber jika kondisinya tidak standar, ada kebocoran atau rusak.



Melepas 1) Angkat kendaraan. 1



2 1



2) Lepas mur shock absorber atas dan bawah (1). 3) Lepas shock absorber (2).



3E-6 SUSPENSI BELAKANG



Memasang 1) Pasang shock absorber seperti pada gambar. 2) Kencangkan mur (1) sesuai spesifikasi.



1, (a)



Momen pengencangan Mur shock absorber belakang (a): 45 N·m (4.5 kg-m, 32.5 lb-ft)



3) Turunkan dongkrak.



SUSPENSI BELAKANG 3E-7



Komponen Leaf Spring Leaf spring sebelah kiri 1



2



15 4



7



[A] 5



13 6



(a)



8 10



(b) 3



14



9 F 11



12 12



(b)



(b)



[A] Tipe Iso clamp



4. Shackle pin



9. Baut depan leaf spring



14. Leaf spring pad



F Bagian depan kendaraan



5. Shackle plate



10. Mur depan leaf spring



1. U-bolt



6. Shackle nut



11. Leaf spring seat



15. Axle housing 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)



2. Bump stopper belakang



7. Bushing shackle pin No.1



12. Mur U-bolt



80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)



3. Leaf spring



8. Bushing shackle pin No.2



13. Leaf spring clamp plate



3E-8 SUSPENSI BELAKANG



Melepas dan Memasang Leaf Spring Melepas 1) Angkat kendaraan, tetapi jangan meletakkan dongkrak (1) pada komponen yang berkaitan dengan sistem suspensi. Setelah itu gunakan safety stand di bawah chassis untuk menahan body.



1



CATATAN: 2



1



Jangan biarkan axle housing belakang bergantung pada selang rem atau pipa. Jika hal ini terjadi, maka selang rem atau pipa akan rusak. Untuk mencegahnya, gunakan safety stand (1) untuk menyangga axle housing belakang (2).



2) Lepas roda belakang. 3) Lepas clamp kabel rem tangan (1).



1



4) [Untuk tipe rigid clamp] Kendurkan mur U-bolt (1), kemudian lepas U-bolt (2) dan bump stopper belakang (3).



3



2



1



SUSPENSI BELAKANG 3E-9



5) [Untuk tipe iso clamp] Kendurkan mur U-bolt (1), kemudian lepas U-bolt (2), bump stopper belakang (3), leaf spring clamp plate (4) dan leaf spring pad (5).



2 4



3 5



5



1



6) Kendurkan shackle nut (1), kemudian lepas shackle pin (2) dan shackle plate (3). 1



2 3



7) Lepas baut (1) dan mur (2) depan leaf spring, kemudian lepas leaf spring (3). 2



1 3



Memasang CATATAN: Leaf spring assy. kiri dan kanan tidak sama. Hal ini harus diperhatikan saat memasang. • Lihat CATATAN pada halaman 3E-1 pada bab ini. • Pasang leaf spring dengan prosedur terbalik dari melepas danperhatikan hal-hal berikut.



3E-10 SUSPENSI BELAKANG



1) Press-fit bushing shackle pin No.1 (1) pada kendaraan, dan bushing shackle pin No.2 (2) pada leaf spring (3). Gunakan air sabun untuk memudahkan pemasangan bush.



1



1



CATATAN: Jangan berikan minyak apapun pada bush.



2



3



2) Pasang baut depan leaf spring (1) dari luar kendaraan ke arah dalam. 2 3. Bagian dalam kendaraan



1 3



3) Pasang shackle pin (1) dari bagian tengah kendaraan ke arah luar. 4) Pasang shackle plate (2). 3, (a)



CATATAN: Pasang shackle pin dan shackle plate hingga bagian yang runcing mengarah ke atas seperti pada gambar.



1 2



4



5) Kencangkan mur shackle pin (3) dan mur depan spring (2) sesuai spesifikasi.



2, (b) 2



4



Momen Pengencangan Shackle nut (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft) Mur depan leaf spring (b): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft) 4. Bagian luar kendaraan



6) [Untuk tipe rigid clamp] Pasang baut dan mur tengah leaf spring (1) pada lubang (2) leaf spring seat (3) dan axle housing (4).



4



2 1



3



SUSPENSI BELAKANG 3E-11



7) [Untuk tipe iso clamp] Pasang leaf spring (1), leaf spring pad (2) dan leaf spring clamp plate (3) pada axle housing (4) dan leaf spring seat (5) seperti pada gambar.



3



4 2 1



5 2



8) Pasang bump stopper belakang (1) pada axle housing belakang dengan mengikuti instruksi berikut. • Posisikan bump stopper belakang sehingga lubang (2) menghadap ke bagian depan kendaraan. • Pastikan celah pada stopper depan “b” dan belakang “a” sama besar.



9) Pasang U-bolt (1), dan kencangkan mur U-bolt (2) sesuai spesifikasi. CATATAN:



1



[A]



[B] 1



Kencangkan 4 mur U-bolt sama rata, sehingga besar “a” sama pada keempat titik. Momen pengencangan Mur U-bolt (a): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)



2, (a)



“a”



[A]: Tipe rigid clamp



[B]: Tipe Iso clamp



10) Pasang clamp kabel rem tangan (1). Momen pengencangan Baut kabel rem tangan (a): 9.0 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft) 1



(a)



3E-12 SUSPENSI BELAKANG



1 2



11) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



(a)



12) Turunkan dongkrak.



Komponen Axle Belakang



1. Axle housing belakang



6. Brake back plate : Berikan water tight sealant 99000-31090 pada joint brake back plate dan axle housing belakang.



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



2. Axle shaft belakang



7. Mur brake back plate



85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



3. Bearing roda belakang



8. Stud bolt



Jangan digunakan kembali



4. Retainer ring 5. Oil seal axle shaft belakang : Berikan Lithium grease 9900025010 pada bibir oil seal.



9. Mur roda 10. Brake drum



SUSPENSI BELAKANG 3E-13



Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang Melepas 1) Angkat kendaraan dan lepas roda belakang. 2) Pastikan rem tangan tidak ditarik. 3) Lepas brake drum belakang dengan menggunakan dua baut 8 mm (1). Selengkapnya lihat “Melepas dan Memasang Brake Drum” di Bab 5.



4) Keluarkan oil dari axle housing belakang, lihat “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F. 5) Lepas brake shoe sesuai “Melepas dan Memasang Brake Shoe” di Bab 5. 3 2



4



6) Lepas kabel rem tangan (1) dari brake back plate. 7) Lepas pipa rem (2) dari wheel cylinder dan pasang wheel cylinder bleeder plug cap (3) pada pipa untuk mencegah minyak mengalir keluar. 8) Lepas mur brake back plate (4) dari axle housing.



1



9) Gunakan special tool seperti pada gambar untuk menarik keluar axle shaft bersama dengan brake back plate. Special tool (A): 09942-15511 (B): 09943-17912



10) Untuk melepas retainer ring (1) dari axle shaft (3), gerinda dua bagian bearing retainer ring (2) hingga cukup tipis seperti pada gambar. PERHATIAN: Hati-hati saat menggerinda, jangan sampai terkena shaft.



3E-14 SUSPENSI BELAKANG



11) Patahkan bagian retainer ring yang tipis dengan menggunakan pahat, kemudian lepaskan.



12) Lepas bearing (2) dari shaft (1) dengan menggunakan mesin press (3). 13) Lepas brake back plate.



14) Lepas stud bolt (1) dengan menggunakan mesin press (2).



SUSPENSI BELAKANG 3E-15



Memasang Pasang komponen dengan urutan terbalik saat melepas, dan perhatikan hal-hal berikut: 1) Luruskan antara tanda stud bolt baru (1) dan flange, pasang stud bolt baru (1) dengan cara mengencangkan mur (2) seperti pada gambar. 3. Washer 4. Flange axle shaft



2) Pasang brake back plate, bearing roda baru dan retainer ring baru. 3) Tekan masuk bearing roda (1) dan retainer ring (2) dengan menggunakan mesin press (3). PERHATIAN: • Hati-hati jangan merusak bagian luar retainer ring. • Saat mengepress bearing, jangan menekan bagian luar bearing [diameter]. • Press-fit bearing roda (1) hingga menyentuh stepped part axle shaft. • Press-fit retainer ring (2) hingga menyentuh bearing (1).



4) Pasang oil seal axle shaft baru dan berikan grease pada bibir oil seal, lihat “Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang ” pada bab ini. 5) Bersihkan dan berikan sealant pada permukaan axle housing (1) yang bersentuhan dengan brake back plate. CATATAN: Bersihkan sealant yang lama sebelum memberikan sealant baru. “A”: Sealant 99000-31090 1,“A”



3E-16 SUSPENSI BELAKANG



6) Pasang axle shaft belakang pada axle housing belakang, dan kencangkan mur brake back plate (1) sesuai spesifikasi. 3, (b)



2



CATATAN: Saat memasang axle shaft belakang, hati-hati jangan sampai merusak bibir oil seal pada axle housing. 1, (a)



Momen pengencangan Mur brake back plate (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) 7) Pasang pipa rem (2) ke wheel cylinder dan kencangkan pipa rem flare nut (3) sesuai spesifikasi.



4



Momen pengencangan Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)



(c)



8) Pasang kabel rem tangan (4) ke brake back plate. Momen pengencangan Mur cap kabel rem tangan (c): 9.0 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft) 9) Pasang brake shoe sesuai “Melepas dan Memasang Brake Shoe” di Bab 5. 10) Pasang brake drum. Untuk lengkapnya, lihat “Melepas dan Memasang Brake Drum” di Bab 5. 11) Isi Kembali axle housing (differential) belakang dengan oli baru, lihat “Mengganti Oli Differential” pada Bab 7F. 12) Isi reservoir dengan minyak rem dan lakukan bleeding sistim rem, lihat “Bleeding Sistim Rem” di Bab 5.



1 2



13) Pasang roda (1) dan kencangkan mur roda (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



(a)



14) Tekan pedal rem sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) tiga hingga lima kali agar celah drum-ke-shoe tepat. 15) Setelah selesai, tarik rem tangan sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) lima hingga tujuh kali agar celah drum-ke-shoe tepat. Setel kabel rem tangan (penyetelan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5). 16) Turunkan dongkrak. 17) Pastikan brake drum tidak bergesek dan pengereman berfungsi dengan baik. 18) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan). (Untuk tes pengereman, lihat “Tes Pengereman” di Bab 5.) 19) Periksa kebocoran oli.



SUSPENSI BELAKANG 3E-17



Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang Melepas 1) Lepas axle shaft belakang sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”. 2) Lepas oil seal axle shaft (1) dari axle housing (2) dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09913-50121 3. Balok kayu



Memasang 1) Pasang oil seal (1) dengan menggunakan special tool hingga menyentuh oil seal protector (2) pada axle housing. CATATAN: • Pastikan oil seal tidak miring saat dipasang. • Pasang oil seal dengan benar seperti pada gambar. Special tool (A): 09913-85210 “A”: Grease 99000-25010 3. Sisi differential



2) Prosedur selanjutnya, lihat “ Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”.



3E-18 SUSPENSI BELAKANG



Melepas dan Memasang Axle Housing Belakang Melepas 1) Angkat kendaraan (pasang dongkrak di bawah chassis) dan lepas roda belakang. 2) Lepas axle shaft belakang (kiri dan kanan) lihat langkah 2) – 9) “ Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”. 3) Lepas oil seal axle shaft belakang sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang”. 4) Lepas pipa (3) dari flexible hose (2) dan lepaskan E-ring (1). 5) Lepas klem pipa rem dan pipa dari axle housing. 3 2



1



6) Sebelum melepas propeller shaft, beri tanda (1) pada joint flange dan propeller shaft (2) seperti pada gambar. 7) Lepas propeller shaft.



8) Selanjutnya, ganjal axle housing belakang dengan menggunakan dongkrak (1) di bawah axle housing (2).



9) Lepas differential belakang dari axle housing belakang sesuai prosedur “Membongkar dan Merakit Differential Belakang” di Bab 7F.



SUSPENSI BELAKANG 3E-19



1



10) Lepas U-bolt (1) dan bump stopper (2). 11) Lepas axle housing belakang (3).



2



4. Mur U-bolt



3



4



Memasang Pasang komponen yang dilepas dengan kebalikan dari urutan melepas dan dengan memperhatikan hal-hal berikut. 1) Pasang baut leaf spring tengah (1), mur pada lubang axle housing belakang (2) dan spring seat.



2) Pasang bump stopper (1) dan U-bolt (2). Selengkapnya, lihat “Melepas dan Memasang Leaf Spring”. 3) Kencangkan mur U-bolt sesuai spesifikasi.



1



Momen pengencangan Mur U-bolt (a): 80 N·m (8.0 kg-m, 58.0 lb-ft)



2



(a)



4) Pasang differential belakang pada axle housing belakang sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Differential Belakang” di Bab 7F. 5) Isi Kembali axle housing (differential) belakang dengan oli baru sesuai prosedur “Mengganti Oli Differential” di Bab 7F. 6) Pasang propeller shaft (1) pada joint flange dengan meluruskan tanda (2), kemudian kencangkan mur propeller shaft sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur propeller shaft (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)



3E-20 SUSPENSI BELAKANG



3 1



7) Pasang brake flexible hose (1) pada bracket axle housing dan kencangkan dengan menggunakan E-ring (2). 8) Pasang pipa rem (3) ke flexible hose rem dan kencangkan brake pipe flare nut (4) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Brake pipe flare nut (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft)



2 4, (a)



9) Pasang oil seal axle shaft belakang sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Oil Seal Axle Shaft Belakang”. 10) Pasang axle shaft belakang, brake shoe, brake drum dan roda sesuai langkah 5) sampai 13) pada “Melepas dan Memasang Axle Shaft dan Bearing Roda Belakang”. 11) Tekan pedal rem sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) sebanyak tiga sampai lima kali hingga celah drum-ke-shoe tepat. 12) Setelah semuanya selesai, tarik rem tangan sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) lima sampai tujuh kali hingga celah drum-keshoe tepat. Setel kabel rem tangan (penyetelan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5). 13) Turunkan dongkrak. 14) Pastikan brake drum tidak bergesekan dan pengereman bekerja dengan baik. 15) Lakukan tes rem (rem kaki dan rem tangan). (Untuk tes rem, lihat “Tes Pengereman” di Bab 5.) 16) Periksa kebocoran oli.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Mur shock absorber belakang Mur depan leaf spring Shackle nut Mur U-bolt Baut kabel rem tangan Mur brake back plate Brake pipe flare nut Mur cap kabel rem tangan Mur propeller shaft Mur roda



N•m 45 80 50 80 9.0 25 16 9.0 50 85



Momen Pengencangan kg-m 4.5 8.0 5.0 8.0 0.9 2.5 1.6 0.9 5.0 8.5



lb-ft 32.5 58.0 36.5 58.0 6.5 18.0 11.5 6.5 36.5 61.5



SUSPENSI BELAKANG 3E-21



Material Service Material Lithium grease Water tight sealant Minyak rem Sealant Oli



Recommended SUZUKI product (Nomoar Part) SUZUKI SUPER GREASE (A) (99000-25010) SUZUKI SEALING COMPOUND 366E (99000-31090) DOT 3 atau SEA J1703 Lihat “Penggantian Oli Differential Belakang” di Bab 7F.



Penggunaan • Oil seal axle shaft • Joint seam axle housing • Tangki reservoir • Joint seam differential dan axle housing • Differential (axle housing belakang)



Special Tool



09942-15511 Sliding hammer



09943-17912 Brake drum remover



09913-50121 Oil seal remover



09913-85210 Oil seal installer



RODA DAN BAN 3F-1



BAB 3F



RODA DAN BAN CATATAN: Komponen pengencangan pada bagian roda sangat penting artinya yang dapat mempengaruhi kerja komponen roda dan sistim lainnya, dan/atau mengabaikan bagian ini dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Jika perlu, penggantiannya harus dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan pula spesifikasi momen untuk keawetan seluruh komponen. Pengelasan di bagian ini tidak dianjurkan, karena dapat merusak dan menurunkan kwalitas metal.



DAFTAR ISI Uraian Umum................................................... 3F-2 Ban ................................................................ 3F-2 Roda.............................................................. 3F-2 Mengganti Ban .............................................. 3F-2 Mengganti Roda ............................................ 3F-3 Mur dan Baut Stud Roda Metrik .................... 3F-3 Diagnosa .......................................................... 3F-4 Tabel Diagnosa ............................................. 3F-4 Balancing Roda ............................................. 3F-4 Perawatan dan Penyetelan Ringan................ 3F-5



Roda dan Ban ............................................... 3F-5 Mencocokkan Ban dan Roda (Kendaraan dengan Velg Baja)..................................... 3F-5 Tekanan Ban............................................. 3F-5 Plakat Ban................................................. 3F-6 Rotasi Ban................................................. 3F-6 Perawatan ........................................................ 3F-7 Melepas dan Memasang Roda ..................... 3F-7 Melepas dan Memasang Ban ....................... 3F-7 Perbaikan Ban........................................... 3F-8 Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 3F-8



3F



3F-2 RODA DAN BAN



Uraian Umum Ban Kendaraan ini menggunakan ban ukuran 185/80 R14, 185 R14C atau 195/65 R15 jenis tubeless, hal ini dirancang untuk kenyamanan pemakaian dengan beban penuh pada kecepatan tinggi dengan tekanan angin ban sesuai spesifikasi. Tekanan ban yang sesuai spesifikasi dan kebiasaan berkendara sangat mempengaruhi keawetan ban. Beban berat, kecepatan tinggi dan pengereman yang tiba-tiba mempercepat kerusakan ban.



Roda Standar perlengkapan roda menurut bahan yang digunakan adalah baja 14 x 5J atau 14 x 51/2J



Mengganti Ban Bila ban perlu diganti, ganti dengan ban yang sesuai dengan spesifikasi, keterangan mengenai ban dan ukuran tekanan angin ban terdapat pada plakat. Penggunaan ban yang tidak sesuai spesifikasi kemungkinan akan berefek pada pengendaraan, handling, kalibrasi speedometer/odometer serta berubahnya ground clearance. CATATAN: Jangan menggunakan jenis dan ukuran ban yang berbeda, hal ini akan menyulitkan pengemudian dan dapat menimbulkan bahaya. Lakukan penggantian kedua ban pada axle yang sama, jika hanya satu ban yang akan diganti, pasangkan dengan ban yang paling bagus kembangnya, untuk keseimbangan saat pengereman.



Ukuran tekanan angin ban biasanya dinyatakan dengan kilopascal ( kPa ), pada plakat biasanya ditulis dua satuan yaitu kPa dan psi, Gunakan alat pengukur tekanan ban saat menambah tekanan angin. Konversi : 1 psi = 6.895 kPa : 1 kgf/cm2 = 98.066 kPa



RODA DAN BAN 3F-3



Mengganti Roda Roda harus diganti bila kondisinya penyok/lingkarannya tidak bulat dan ada kebocoran udara pada bagian yang dilas atau lubang bautnya membesar serta berkarat. Roda dengan lingkaran yang tidak bulat/rata dapat menimbulkan getaran. Penggantian roda harus disesuaikan dengan ukuran beban, diameter, lebar velg, konfigurasi mounting dan off-set aslinya. . Roda dengan ukuran tidak sesuai ketentuan dapat mempengaruhi keawetan bearing, pendingin rem, kalibrasi speedometer/odometer, jarak bodi/chasis dengan permukaan jalan. Untuk mengukur run-out roda, gunakan dial indicator yang akurat. Pengukuran ban dapat dilakukan dengan ban terpasang atau dilepas. Ukur lateral runout dan radial runout pada sisi dalam dan sisi luar rim. Atau hasil pengukuran run-out tidak sesuai spesifikasi dan tidak dapat dibalancing lagi, roda/ban harus diganti.. Batas lateral runout “a” : 1.20 mm (0.047 in.) Batas radial runout “b” : 0.70 mm (0.027 in.)



Mur dan Baut Stud Roda Metrik Semua mur dan baut stud roda menggunakan jenis metrik (ukuran M12 x P1.25).



3F-4 RODA DAN BAN



Diagnosa Tabel Diagnosa Lihat Bab 3 “Tabel Diagnosa”.



Balancing Roda Ada 2 jenis Balancing Roda : Statis dan Dinamis. Balancing statis, seperti pada gambar, adalah penyebaran beban secara merata ke seluruh bagian roda. Roda yang tidak balance secara statis menyebabkan guncangan yang disebut tramp. Hal ini sering menyebabkan keausan ban. 1. Heavy spot roda tramp



[A] : Sebelum perbaikan



2. Balance weights addition point



[B] : Perbaikan beban



3. C/L spindle



Balance Dinamis, seperti pada gambar, adalah penyebaran yang merata di semua garis tengah roda sehingga ketika ban berputar tidak ada kecenderungan ban untuk goyang. Roda yang tidak balance dinamis dapat menyebabkan kendaraan goyang. 1. Heavy spot roda shimmy



[C] : Sebelum perbaikan



2. Balance weights addition point



[D] : Perbaikan beban



3. C/L of spindle



Prosedur Umum Balancing Kotoran, batu, lumpur dll. di bagian ban dan velg harus dibersihkan terlebih dahulu. PERINGATAN: Batu atau kotoran lain yang terdapat di bagian kembang harus dibersihkan terlebih dahulu untuk menghindari bahaya saat ban berputar dan agar hasil balancing lebih akurat. Periksa ban dari kerusakan, kemudian lakukan balancing sesuai rekomendasi/petunjuknya.



Off-vehicle Balancing Alat Off-Vehicle Balance sistim elektronik memiliki akurasi yang lebih baik dibanding On-Vehicle Balance, disamping lebih mudah menggunakannya, juga dapat membalance secara dinamis, akurasinya mencapai 1/8 ons.



On-vehicle Balancing Balancing roda dengan alat On-Vehicle Balance terdapat bermacam-macam cara tergantung dari pabrik yang mengeluarkan alat tersebut. Ikuti petunjuk/manual untuk penggunaannya.



RODA DAN BAN 3F-5



Perawatan dan Penyetelan Ringan Roda dan Ban Perbaikan roda dengan las, pemanasan, atau diketok tidak dianjurkan. Semua roda yang rusak harus diganti.



Stud Jika stud patah, lihat Bab 3E (belakang) atau Bab 3D (depan) untuk Catatan dan prosedur penggantian.



Mencocokkan Ban dan Roda (Kendaraan dengan Velg Baja) Ban dan roda sudah terpasang dengan benar di pabrik. Artinya bagian keras radial ban atau “high spot”, sudah tepat dengan tanda radius kecil atau “low spot” roda. Hal ini dimaksudkan untuk kenyamanan pengendaraan. “High spot” ban aslinya ditandai oleh titik cat (1) di bagian luar ban. “Low spot” roda aslinya ditandai oleh titik cat (2) di bagian velg. Tanda pada velg (2) harus dicocokkan/diluruskan dengan tanda pada ban (1) seperti pada gambar. Jika ban harus dilepas dari roda, saat pemasangannya, tanda pada ban dan roda harus lurus/cocok. Jika tanda cat pada ban (1) tidak ada, buat garis ban dan roda sebelum pemasangan, dan pasang keduanya dengan tanda pada posisi yang sama.



Tekanan Ban Tekanan ban akan berpengaruh pada pengendaraan yang stabil, nyaman, dan keawetan ban. Pemeriksaan tekanan ban dilakukan saat ban dingin ( setelah 3 jam atau lebih) harus dilakukan setiap bulan secara berkala dengan memperhatikan spesifikasi pada plakat yang ada pada sisi panel instrumen Selama pengendaraan, adalah hal yang normal jika ban menjadi panas, jangan mengurangi tekanan ban saat panas, karena akan sangat berkurang lagi saat ban kembali dingin. Tekanan ban yang terlalu tinggi dapat menyebabkan: • Setir keras • Ban meledak. • keausan ban di bagian tengah. Tekanan ban yang berbeda antar kiri dan kanan dapat menyebabkan: • Pengereman tidak normal. • Setir menarik ke samping. • Pengendalian tidak nyaman • Percepatan tidak normal. Tutup pentil harus dipasang untuk menjaga masuknya debu dan air. Tekanan ban yang terlalu rendah dapat menyebabkan: • Ban berbunyi saat belok. • Setir keras. • Keausan ban di bagian ujung kembang. • Velg ban patah. • Kawat ban putus. • Ban panas. • Pengendalian tidak nyaman. • Bahan bakar boros.



3F-6 RODA DAN BAN



Plakat Ban Plakat ban terdapat di ujung instrumen panel sisi pengemudi yang berisikan seluruh informasi mengenai ban (beban maksimum, ukuran dan tekanan ban yang diperbolehkan).



Rotasi Ban Agar keausan merata, rotasi ban secara berkala seperti pada gambar. [A] : rotasi 5-ban [B] : rotasi 4-ban 1. Depan



RODA DAN BAN 3F-7



Perawatan Melepas dan Memasang Roda Melepas 1) Kendurkan mur roda ± 180° (separuh putaran). 2) Naikkan kendaraan ke atas lift. 3) Lepas roda. CATATAN: Jangan gunakan pemanasan untuk mengendurkan roda karena akan mengurangi keawetan roda dan merusak bearing roda .



Memasang Mur roda harus dikencangkan sesuai urutannya dan sesuai spesifikasi momen untuk menghindari roda, drum rem atau disc bengkok seperti pada gambar. CATATAN: Sebelum memasang roda, lepas karat pada permukaan dudukan roda dan drum rem atau permukaan dudukan disc dengan cara digosok atau menggunakan kawat besi. Jika pemasangan roda tidak memperhatikan kebersihan di bagian ini, dapat menyebabkan kendurnya mur, yang memungkinkan lepasnya roda saat berjalan. Momen pengencangan Mur roda (a) : 100 N·m (10.0 kg-m, 72.5 lb-ft)



Melepas dan Memasang Ban Untuk menghindari kerusakan pada ban, pekerjaan ini harus menggunakan peralatan khusus, . Sebelum melepas dan memasang ban dari velg, bersihkan permukaaan velg dan lumasi bagian yang besentuhan dengan ban dengan pelumas khusus. Setelah selesai memasang ban, pompa ban sesuai spesifikasi. PERINGATAN: Untuk mencegah bahaya, jangan berdiri di atas ban saat dipompa, dan sesuaikan tekanan ban sesuai spesifikasi / jangan melebihi 240 kPa (35 psi). Pasang pentil dan sesuai tekanan ban.



3F-8 RODA DAN BAN



Perbaikan Ban Banyak cara dan bahan yang digunakan untuk memperbaiki ban. Tidak semua jenis ban dilengkapi informasi mengenai cara dan kapan ban harus diperbaiki. Untuk melakukan perbaikan, mintalah cara perbaikan ke pabrik ban tersebut.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Mur roda



N•m 85



Momen Pengencangan kg-m lb-ft 8.5 61.5



PROPELLER SHAFT 4B-1



BAB 4B



PROPELLER SHAFT DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................4B-1 Propeller Shaft ..............................................4B-1 Diagnosa ..........................................................4B-1 Diagnosa Propeller Shaft ..............................4B-1 Memeriksa Propeller Shaft Joint ...................4B-2



Perawatan Kendaraan ....................................4B-2 Propeller Shaft .............................................. 4B-2 Memeriksa Kendaraan.................................. 4B-2 Melepas dan Memasang Propeller Shaft...... 4B-3 Memeriksa Propeller Shaft............................ 4B-4 Spesifikasi Momen Pengencangan ...............4B-4



4B



Uraian Umum Propeller Shaft Universal joint tidak membutuhkan perawatan. Pada propeller shaft sudah terdapat pelumas, propeller shaft ini tidak dapat ditambah pelumas. Universal joint harus diganti jika bunyi atau aus. Propeller shaft sudah dalam kondisi balance. Perbaiki dengan hati-hati sehingga balance dapat terjaga dengan baik.



Diagnosa Diagnosa Propeller Shaft Kondisi Bunyi tidak normal Getaran



• • • •



Kemungkinan Penyebab Baut universal joint kendur Spider bearing aus atau lengket Spider aus Propeller shaft berubah bentuk



Tindakan Kencangkan baut universal joint. Ganti propeller shaft. Ganti propeller shaft. Ganti



4B-2 PROPELLER SHAFT



Memeriksa Propeller Shaft Joint Periksa keausan universal joint jika dari analisa sebagai penyebab bunyi. Periksa gerakan cross spider di yoke dan ganti propeller shaft dengan yang baru jika rusak. Bunyi dari universal joint dapat dibedakan dengan mudah dari bunyi yang lain sebab bunyi tersebut akan muncul berkaitan dengan kecepatan kendaraan. Bunyi akan muncul pada saat kendaraan mulai berjalan atau saat berkendara.



Perawatan Kendaraan Propeller Shaft



1. Propeller shaft 2. Propeller Shaft Bolt



3. Propeller shaft but Tightening torque 50 N.m (5.0 kg.m, 36.5 lb.ft)



Memeriksa Kendaraan • Periksa baut propeller shaft dari kemungkinan kendur. Jika ada yang kendur, kencangkan sesuai spesifikasi. • Periksa propeller shaft joints dari kemungkinan aus, bunyi dan rusak. Jika ada, ganti.



PROPELLER SHAFT 4B-3



Melepas dan Memasang Propeller Shaft Melepas 1) Naikkan kendaraan ke atas lift. 2) Sebelum melepas propeller shaft, berikan tanda (1) pada propeller shaft flange yoke (3) dan companion flange (2) differential belakang seperti pada gambar. 3) Kendurkan baut propeller shaft di ujung depan dan belakang, dan lepas propeller shaft assy. PERHATIAN: • Jangan sampai merusak oil seal extension case transmission untuk menghindari kebocoran oli, lepas propeller shaft dengan hati-hati. • Jangan sampai ada benda asing yang masuk ke transmissi, berikan tutup di bagian ujung belakang extension housing oil seal.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas, pasang propeller shaft dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Saat memasang propeller shaft ke rear differential, tepatkan tandanya (1). Jika tidak, dapat menimbulkan getaran saat berkendara. • Berikan oil di bagian sliding yoke • Kencangkan baut-baut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut-baut propeller shaft (a) : 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 Ib-ft)



4B-4 PROPELLER SHAFT



Memeriksa Propeller Shaft • Periksa propeller shaft dan flange yoke dari kerusakan. • Periksa run-out propeller shaft. Jika ada kerusakan atau run-out shaft melebihi batas, ganti. Batas run-out propeller shaft : 1.0 mm (0.039 in.)



• Periksa putaran universal joint ke semua arah. 1. Sisi transmisi 2. Sisi differential



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Baut propeller shaft



Momen Pengencangan N•m kg-m lb-ft 50 5.0 36.5



REM 5-1



BAB 5



REM CATATAN: Pengencangan di bagian rem sangat penting artinya dan dapat mempengaruhi kinerja komponen dan sistim penting lainnya, dan/atau mengabaikannya dapat menimbulkan biaya perbaikan yang besar. Penggantian harus dilakukan dengan nomor part atau dengan kualitas yang sama. Perhatikan momen pengencangan saat pemasangan untuk keawetan komponen. Pengelasan tidak diperkenankan di bagian ini, karena dapat berakibat pada kerusakan dan melunakkan sifat metalnya.



DAFTAR ISI Uraian Umum.................................................... 5-2 Diagnosa ........................................................... 5-3 Tes Pengereman............................................ 5-3 Kebocoran Minyak Rem ................................. 5-3 Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Terkontaminasi............................................... 5-3 Tabel Diagnosa .............................................. 5-4 Pemeriksaan dan Penyetelan.......................... 5-6 Bleeding Sistim Rem ...................................... 5-6 Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem ............. 5-8 Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem 5-8 Memeriksa Ayunan Pedal .............................. 5-9 Memeriksa Play Pedal Rem ........................... 5-9 Memeriksa Jumlah Minyak Rem .................. 5-10 Memeriksa Selang dan Pipa Rem................ 5-10 Memeriksa Master Cylinder.......................... 5-10 Memeriksa Disc Brake ................................. 5-11 Memeriksa Brake Pad .................................. 5-11 Memeriksa Brake Shoe ................................ 5-11 Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan ....... 5-12 Menguras Sistim Hidrolik Rem ..................... 5-13 Memeriksa Fungsi Booster .......................... 5-13 Memeriksa Kerapatan Udara ................... 5-13 Memeriksa fungsi ..................................... 5-14 Periksa Kerapatan Udara Pada Beban .... 5-14 Perawatan Kendaraan.................................... 5-15 Lokasi Komponen Pipa Rem........................ 5-15 Melepas dan Memasang Selang/Pipa Rem . 5-16 Komponen Master Cylinder.......................... 5-17 Melepas dan Memasang Reservoir Master Cylinder ............................................ 5-17 Melepas dan Memasang Master Cylinder Assy. .............................................. 5-19 Membongkar dan Merakit Master Cylinder Assy. .............................................. 5-20



Memeriksa Master Cylinder Assy. ............... 5-21 Melepas dan Memasang Brake Booster...... 5-21 Melepas dan Memasang BPV (Blend Proportioning Valve) .................................... 5-24 Memeriksa BPV (Blend Proportioning Valve) 5-24 Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket . 5-25 Melepas dan Memasang Pedal Rem dan Bracket.................................................. 5-26 Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem 5-27 Lokasi Komponen Rem Depan .................... 5-28 Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan......................................... 5-29 Memeriksa Disc Brake Pad Depan .............. 5-30 Memeriksa Disc Brake Depan ..................... 5-31 Memeriksa Caliper Carrier ........................... 5-32 Melepas dan Memasang Disc Brake Caliper Depan .............................................. 5-32 Memeriksa Disc Brake Caliper Boot Depan. 5-34 Membongkar dan Merakit Disc Brake Caliper Depan .............................................. 5-34 Melepas dan Memasang Disc Brake Depan 5-38 Lokasi Komponen Tromol Rem ................... 5-39 Melepas dan Memasang Brake Drum ......... 5-40 Memeriksa Komponen Tromol Rem ............ 5-41 Melepas dan Memasang Brake Shoe .......... 5-43 Melepas dan Memasang Wheel Cylinder .... 5-44 Memeriksa Wheel Cylinder .......................... 5-45 Melepas dan Memasang Brake Back Plate . 5-45 Lokasi Komponen Rem Tangan .................. 5-46 Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan 5-47 Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan 5-48 Spesifikasi Momen Pengencangan .............. 5-50 Material Service.............................................. 5-50 Special Tool.................................................... 5-51



6F1 6F2 6G 6H 6K 7A 7A1 7B1 7C1 7D 7E 7F 8A 8B 8C 5



9 10 10A 10B



REM 5-2



Uraian Umum Saat pedal rem ditekan, terjadi tekanan hidrolik pada master cylinder yang akan menggerakkan piston (dua di depan dan empat di belakang) . Blend proportioning valve (BPV) terpasang pada sirkuit antara master cylinder dan rem belakang. Pada sistim rem ini, disc brake digunakan untuk rem roda depan, tromol rem (leading/trailing shoe) untuk rem roda belakang. Sistim rem tangan bekerja secara mekanik. Memberikan gaya pengereman hanya pada roda belakang saja melalui kabel dan sistim kerja mekanik. Shoe yang sama digunakan untuk pengereman.



1 2 3 4



6



5



1. Brake booster



3. Primary side



5. Blend proportioning valve (BPV)



2. Master cylinder



4. Secondary side



6. Depan



5-3 REM



Diagnosa Tes Pengereman Pengetesan harus dilakukan di jalan yang kering, bersih, halus dan rata serta tidak ramai Pengetesan dilakukan dengan cara menginjak pedal rem perlahan dan keras di semua kecepatan, untuk mengetahui efektifitas dan kemampuan pengereman. Kemudikan kendaraan untuk mengetahui apakah kendaraan menarik ke satu sisi dengan atau tanpa pengereman. Jika terjadi, periksa tekanan ban, front wheel alignment dan suspensi depan dari kondisi kendur. Lihat tabel diagnosa untuk penyebab lainnya.



Kebocoran Minyak Rem Periksa jumlah minyak rem pada master cylinder. Berkurangnya jumlah minyak rem secara perlahan yang disebabkan oleh adanya kebocoran pada sistim. Jika hal ini terjadi, periksa seluruh sistim rem dari kebocoran, jika terjadi kebocoran kecil saja, harus diperbaiki segera atau komponen yang rusak harus diganti. Jika jumlah minyak pada reservoir kurang dari minimum, isi kembali dengan minyak rem sesuai spesifikasi. Minyak rem: Lihat tutup tangki reservoir PERHATIAN: Jangan mencampur atau menggunakan minyak rem dengan tipe yang berbeda dengan yang tertera pada tutup reservoir, karena hal ini dapat mengakibatkan kerusakan. Jangan menggunakan minyak rem bekas, atau dari kemasan yang sudah terbuka segelnya.



Minyak Rem Yang Tidak Standar atau Terkontaminasi Minyak rem yang tidak tepat, minyak mineral atau air dapat menyebabkan minyak rem mendidih atau komponen karet pada sistim hidrolik rusak. Jika primary piston cup membesar dan komponen karetnya rusak, maka kerusakan dapat diketahui dengan membesarnya wheel cylinder piston cup pada tromol rem. Jika terjadi kerusakan pada karet, bongkar komponen hidrolik dan cuci dengan minyak rem sesuai spesifiikasi. Keringkan dengan udara bertekanan sebelum dipasang untuk mencegah minyak rem keluar dari sistim. Ganti semua komponen karet pada sistim, termasuk selang-selang. Dan juga, saat bekerja dengan mekanisme rem, periksa minyak yang terdapat pada kampas. Jika minyak berlebihan, ganti kampas. Jika kondisi piston seal master cylinder baik, periksa kebocoran atau panas yang berlebihan. Jika kebocoran tidak ada, keluarkan minyak rem, kuras dan isi dengan minyak baru dan lakukan bleeding pada sistim. Sistim harus dikuras jika ada keraguan mengenai grade minyak pada sistim atau jika minyak sudah digunakan sebelumnya atau sudah terkontaminasi.



REM 5-4



Tabel Diagnosa Kondisi Rem tidak pakem



Rem menarik ke satu sisi (rem tidak selaras)



Kemungkinan Penyebab Ada kebocoran minyak rem Rem overheat Shoe tidak menempel dengan baik pada tromol rem Disc brake atau drum lengket dengan oli Brake pad atau kampas lengket dengan oli atau basah oleh air Kampas (pad atau shoe) aus Wheel cylinder rusak Caliper assy. rusak Terdapat udara pada sistim Kampas pad dan/atau shoe basah atau lengket oleh minyak Penyetelan celah drum ke shoe tidak tepat (mekanisme auto adjusting tidak bekerja) Disc dan/atau drum tidak bulat Tekanan ban tidak sama Wheel cylinder tidak berfungsi Front wheel alignment tidak tepat Ban tidak sama Pipa dan selang rem rusak Caliper assy. tidak berfungsi Komponen suspensi kendur Caliper kendur



Noise (bunyi mencicit saat tidak ada pengereman) Ayunan pedal terlalu dalam (langkah terlalu besar)



Kampas depan aus Disc rem terlihat aus Sebagian sistim pengereman rusak Minyak pada reservoir master cylinder kurang



Terdapat udara pada sistim (pedal ngempos) Sistim rem belakang tidak disetel (mekanisme auto adjusting tidak berfungsi) Brake shoe bengkok Brake shoe belakang aus



Perbaikan Temukan dan perbaiki Temukan peyebabnya dan perbaiki Perbaiki Bersihkan atau ganti Ganti Ganti Perbaiki atau ganti Perbaiki atau ganti Lakukan bleeding Ganti Periksa mekanisme auto adusting Ganti Sesuaikan Perbaiki atau ganti Setel Gunakan ban yang sama kembangnya Periksa kerusakan selang dan pipa rem. Ganti dengan yang baru Periksa mounting suspensi Periksa mounting suspensi Periksa dan kencangkan baut sesuai spesifikasi. Ganti kampas Ganti pad Periksa sistim rem dan perbaiki jika perlu Isi reservoir dengan minyak rem yang tepat Periksa kebocoran dan udara pada sistim rem Periksa lampu peringatan Bleeding sistim jika perlu Bleeding sistim. Perbaiki mekanisme auto adjusting Setel rem belakang Ganti Ganti



5-5 REM



Kondisi Kemungkinan Penyebab Rem bergesek (terjadi Piston master cylinder tidak kembali dengan setelah pedal dilepas) benar Selang atau pipa rem tersumbat



Perbaikan Ganti master cylinder



Periksa kerusakan pada selang atau pipa dan ganti jika perlu Penyetelan rem belakang tidak sesuai Periksa dan setel sesuai spesifikasi. Return spring lemah atau patah Ganti Kabel rem tangan atau linkage lemah Perbaiki atau ganti Wheel cylinder atau caliper piston lengket Perbaiki Piston seal caliper aus Ganti piston seal Bearing roda kendur atau rusak Ganti bearing roda Pedal bergetar (saat ditekan untuk Steering knuckle atau axle shaft belakang mir- Ganti knuckle atau axle shaft belapengereman) ing kang Runout disc terlalu besar Periksa, jika tidak sesuai spesifikasi ganti atau perbaiki Paralel antara pad dan disc tidak sesuai spesi- Periksa, jika tidak sesuai spesifikasi fikasi ganti atau perbaiki Tromol rem belakang tidak rata Periksa runout Perbaiki atau ganti drum jika perlu Pengereman bunyi Brake shoe licin atau ada benda menempel Perbaiki atau ganti brake shoe Brake shoe aus atau miringn Ganti kampas (atau pad). Front wheel bearing kendur Ganti wheel bearing. Backing plate miring atau baut kendur Ganti atau kencangkan baut Disc brake aus Ganti pad Lampu rem hidup set- Rem tangan diaktifkan Lepas rem tangan dan periksa apaelah mesin hidup kah lampu rem mati Minyak rem kurang Tambahkan Ada kebocoran minyak rem Periksa kebocoran, perbaiki dan tambahkan minyak rem Sirkuit lampu rem rusak Perbaiki sirkuit Ada kebocoran minyak rem Periksa kebocoran, perbaiki dan Lampu rem tangan tambahkan minyak rem menyala saat rem diinjak Minyak rem kurang Tambahkan Ganti bohlam atau perbaiki sirkuit Lampu rem tidak men- Sirkuit lampu rem rusak yala saat rem tangan ditarik



REM 5-6



Pemeriksaan dan Penyetelan Bleeding Sistim Rem PERHATIAN: Minyak rem dapat merusak cat. Jika terkena permukaan cat, bersihkan segera. Lakukan bleeding jika perlu untuk melepas udara yang masuk ke dalam saluran hidrolik rem. Saluran hidrolik pada sistim rem terdiri dari dua saluran, satu untuk rem depan dan lainnya untuk rem belakang. Lakukan bleeding jika perlu pada rem bagian kanan dan kiri depan dan rem kiri belakang (3 tempat). Lakukan bleeding pada sistim rem sesuai prosedur ketika sirkuit dilepas. Saat pipa atau selang rem dilepas, lakukan bleeding pada kedua ujung pipa atau selang. Ketika bagian joint master cylinder atau joint lain antara master cylinder dan masing-masing rem dilepas, sistim hidrolik rem harus dibleeding di bagian kanan dan kiri depan dan kiri belakang (3 tempat).



3 1



4



7



CATATAN: 2 5



6



Lakukan bleeding dimulai dari wheel cylinder yang terjauh dari master cylinder. 1. Master cylinder



5. Caliper kiri depan



2. Blend proportioning valve



6. Wheel cylinder kiri belakang



3. Caliper rem kanan depan



7. Depan



4. Wheel cylinder kanan belakang



•:



Titik bleeding



1) Isi reservoir master cylinder dengan minyak rem dan isi 1 1/2 bagian selama proses bleeding. 2) Lepas bleeder plug cap (1). Pasang vinyl tube (2) ke bleeder plug wheel cylinder, dan pasang ujung lainnya ke container (3).



5-7 REM



3) Tekan pedal rem beberapa kali, dan sambil menekan pedal, kendurkan bleeder plug sekitar 1/3 hingga 1/2 putaran.



4) Saat tekanan minyak pada cylinder hampir kosong, kencangkan bleeder plug. 5) Ulangi langkah ini hingga tidak ada gelembung udara pada saluran hidrolik.



6) Jika sudah tidak ada lagi gelembung, sambil menekan pedal, kencangkan bleeder plug. Momen pengencangan Bleeder plug depan: 8.0 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft) Bleeder plug belakang: 8.0 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft) 7) Kemudian pasang bleeder plug cap. 8) Setelah selesai melakukan bleeding, berikan tekanan minyak pada pipa saluran dan periksa saluran. 9) Isi kembali reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi. 10) Periksa pedal rem dari “ngempos”. Jika ada, ulangi lagi prosedur bleeding.



REM 5-8



Memeriksa Tinggi Bebas Pedal Rem Buka karpet dan periksa tinggi pedal rem. Jika tidak sesuai spesifikasi, periksa dan setel hal-hal berikut. Tinggi pedal rem “a” dari lantai dan dash panel (tanpa sealer): 287 mm (11.3 in.) • Periksa pedal rem dari bengkok. • Periksa booster apakah sudah terpasang dengan benar. • Periksa posisi switch lampu rem sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem” di bawah ini. • Periksa ukuran antara permukaan dudukan booster dan bagian tengah lubang clevis pin sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Brake Booster”.



Memeriksa dan Menyetel Switch Lampu Rem Memeriksa 1) Periksa celah switch “a” antara pedal rem dan bodi switch lampu rem. Celah “a”: 0.5 – 1.5 mm (0.02 – 0.06 in.) 2) Periksa juga fungsi switch lampu rem.



Menyetel Jika celah antara pedal rem dan bodi switch lampu rem tidak sesuai spesifikasi, pasang kembali switch lampu rem ke bracket sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem”. Celah disetel secara otomatis sesuai spesifikasi saat dipasang kembali. Jika celah tidak optimal, ganti switch dengan yang baru.



5-9 REM



Memeriksa Ayunan Pedal 1) Buka karpet dan hidupkan mesin. 2) Tekan pedal beberapa kali. 3) Tekan pedal rem sekitar 300 N (30 kg, 66 lbs), ukur celah pedal ke silencer (1) “a”. 4) Jika celah “a” kurang dari spesifikasi, kemungkinan besar terjadi keausan yang berlebihan pada brake shoe belakang atau ada udara pada saluran. Jika celah “a” kurang dari spesifikasi meski brake shoe telah diganti dan telah dilakukan bleeding pada sistim, kemungkinan lain akan tetapi jarang terjadi adalah brake shoe adjuster belakang tidak berfungsi atau panjang booster push rod tidak tepat. – Lakukan bleeding sistim lihat “Bleeding Sistim Rem”. – Lepas tromol rem untuk memeriksa penyetelan. Jika rusak, perbaiki atau ganti. Celah antara pedal rem dan corner (lantai dan dash panel silencer) “a”: Lebih dari 185 mm (7.28 in.)



Memeriksa Play Pedal Rem Play pedal harus sesuai spesifikasi. Jika tidak sesuai spesifikasi, periksa switch lampu rem untuk posisi pemasangan dan setel jika perlu. Periksa juga baut pedal shaft dan pemasangan master cylinder pin dari kendur dan ganti jika rusak. Play pedal “a”: 1 – 6 mm (0.04 – 0.23 in.)



REM 5-10



Memeriksa Jumlah Minyak Rem Gunakan minyak rem dengan jenis seperti tertera pada tutup reservoir atau seperti yang dianjurkan pada buku petunjuk. Jangan menggunakan minyak rem dengan jenis yang berbeda. Jumlah minyak rem harus diantara tanda MIN dan MAX pada reservoir. Jika lampu rem menyala saat dikendarai, tambahkan minyak rem hingga tanda MAX. Jika minyak berkurang dengan cepat, periksa sistim rem dari kebocoran. Perbaiki titik kebocoran dan isi kembali sesuai spesifikasi. PERHATIAN: Jangan menggunakan minyak shock absorber atau minyak lainnya yang mengandung mineral. Jangan menggunakan penampung yang telah digunakan oleh minyak mineral atau basah. Minyak mineral dapat menyebabkan komponen karet pada pada sistim hidrolik rem mengembang atau rusak dan air yang tercampur dapat mendidih. Tutup rapat tempat minyak rem, untuk menghindari kontaminasi.



Memeriksa Selang dan Pipa Rem Selang rem harus diperiksa dari kerusakan, retak, bocor dan panas. Lampu dan kaca mungkin diperlukan dalam pemeriksaan ini. Jika ditemukan kerusakan pada selang rem, ganti. Periksa pipa dari kerusakan, retak, bengkok dan karat. Jika ada, ganti.



Memeriksa Master Cylinder Periksa master cylinder dan tangki reservoir dari retak, rusak dan bocor. Jika ada, perbaiki atau ganti



5-11 REM



Memeriksa Disc Brake Lihat “Memeriksa Disc Brake Pad Depan” untuk prosedur pemeriksaan.



Memeriksa Brake Pad Periksa kampas pad secara berkala sesuai jadwal perawatan saat ban dilepas (untuk rotasi ban atau perbaikan lain). Periksa lubang caliper rem dan periksa ketebalan kampas (1) masing-masing pad. Jika salah satu pad mencapai batas keausan, semua kampas harus diganti secara bersamaan. Ketebalan “a” Limit: 2.0 mm (0.08 in.)



Memeriksa Brake Shoe Brake shoe harus diperiksa secara berkala. Pemeriksaan harus dilakukan pada hal-hal berikut, setelah pemeriksaan travel pedal (celah pedal ke silencer) rem. Keausan brake shoe dapat diperiksa sebagai berikut. 1) Lepas tromol rem sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Tromol Rem”. 2) Periksa brake shoe dari aus. Jika keausan salah satu brake shoe mencapai batas, semua shoe harus diganti secara bersamaan. PERHATIAN:



“f”



Jangan mengamplas kampas, Serbuk kasarnya dapat menempel pada kampas dan merusak tromol. Jika perlu perbaikan, ganti dengan yang baru Ketebalan “f” Limit: Lihat “Memeriksa Komponen Tromol Rem”.



REM 5-12



Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan Memeriksa Tahan bagian tengah tuas rem tangan dan tarik ke atas dengan gaya sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs) force. Seperti pada gambar, hitung jumlah takik saat ditarik penuh ke atas, jumlah takik harus diantara 5 hingga 7. Periksa juga kedua ban kiri dan kanan apakah sudah terkunci dengan baik. Untuk menghitung dengan mudah, dengarkan bunyi “klik” pada saat menarik tuas rem tangan tanpa menekan tombolnya. Satu suara klik berarti satu takik. Jika jumlah takik tidak sesuai spesifikasi, setel kabel dengan melihat prosedur penyetelan agar sesuai spesifikasi. CATATAN: Periksa gigi masing-masing takik dari kerusakan atau aus. Jika ada yang rusak atau aus, ganti tuas rem tangan.



Menyetel CATATAN: Pastikan kondisi berikut ini sebelum menyetel kabel. • Tidak ada udara pada sistim rem. • Travel pedal sudah tepat. • Tekan pedal rem beberapa kali dengan beban sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs). • Tarik tuas rem tangan dengan gaya sebesar 200 N (20 kg, 44 lbs). JIka kabel rem tangan diganti dengan yang baru, tarik tuas ke atas beberapa kali dengan gaya sebesar 500 N (50 kg, 110 lbs). • Keausan brake shoe belakang tidak melebihi limit, dan mekanisme self adjusting bekerja dengan baik. • Jika langkah tuas tuas rem tangan tidak sesuai spesifikasi, kendurkan adjusting nut (1) sejauh mungkin dari ujung baut. Kemudian tekan pedal rem berulang-ulang dengan beban sebesar 300 N (30 kg, 66 lbs) hingga suara ‘klik’ adjuster actuator tidak terdengar dari drum brake. Setelah kondisi tersebut di atas tercapai, setel langkah tuas rem tangan dengan mengendurkan atau mengencangkan murnya. PERHATIAN: Periksa tromol rem dari gesekan setelah penyetelan. Langkah rem tangan Tuas ditarik ke atas dengan gaya 200 N (20 kg, 44 lbs).): 5 hingga 7 takik.



5-13 REM



Menguras Sistim Hidrolik Rem Kuras seluruh sistim dengan minyak rem yang bersih saat memasang komponen baru pada sistim hidrolik Penggantian minyak rem secara berkala juga dianjurkan.



Memeriksa Fungsi Booster Ada dua cara pemeriksaan, dengan dan tanpa tester. Biasanya, pemeriksaan dilakukan tanpa menggunakan tester CATATAN: Untuk pemeriksaan ini, pastikan tidak ada udara pada saluran hidrolik.



Memeriksa Kerapatan Udara 1) Hidupkan mesin. 2) Matikan mesin setelah 1 hingga 2 menit. 3) Tekan pedal rem beberapa kali dengan beban yang sama pada pengereman normal dan perhatikan travel pedal. 1. Pertama 2. Kedua 3. Ketiga



4) Jika travel pedal tidak berubah, maka tidak terjadi kerapatan udara. CATATAN: Jika rusak, periksa saluran vacuum dan sealing part, dan ganti jika ada kerusakan komponen. Jika sudah selesai, ulangi seluruh tes. 1. Pertama, kedua dan ketiga



REM 5-14



Memeriksa fungsi 1) Matikan mesin, tekan pedal rem beberapa kali dengan beban yang sama dan pastikan travel pedal tidak berubah.



2) Hidupkan mesin sambil menekan pedal rem. Jika travel pedal bertambah seperti pada gambar, berarti fungsinya baik. Tetapi, jika tidak ada perubahan travel pedal, artinya pedal rem tidak berfungsi dengan baik.



Periksa Kerapatan Udara Pada Beban 1) Hidupkan mesin, tekan pedal rem kemudian matikan mesin, sambil menahan pedal rem. 1. Tahan



2) Tahan pedal rem selama 30 detik. Jika tinggi pedal tidak berubah, berarti kondisinya baik. Tetapi jika tinggi pedal berubah, menunjukkan kondisinya tidak baik. 1. Tahan T. 30 detik



5-15 REM



Perawatan Kendaraan PERHATIAN: • • • • •



Lumasi komponen karet dengan minyak rem yang bersih/baru untuk memudahkan pemasangan. Jangan melumasi komponen rem dengan pelumas lain karena dapat merusak komponen karet. Jika komponen hidrolik dilepas atau saluran rem dilepas, lakukan bleeding sistim rem. Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi. Minyak rem jangan sampai tertumpah di atas permukaan cat, hal ini dapat merusak permukaan cat.



Lokasi Komponen Pipa Rem



1. Dari master cylinder primary ke BPV



9. Mur booster



Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur



2. Dari master cylinder secondary ke BPV



10. Gasket



9 N·m (0.9 kg-m, 6.5 lb-ft)



3. Dari BPV ke rem kiri depan



11. BPV (Blend proportioning valve)



4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5 lb-ft)



4. Dari BPV ke rem kanan depan



12. Baut BPV



15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)



5. Dari BPV ke rem kanan belakang



13. Baut bracket BPV



16 N·m (1.6 kg-m, 11.6 lb-ft)



6. Dari rem kanan belakang ke rem kiri belakang



14. Baut clamp pipa rem



Jangan digunakan kembali.



7. Master cylinder



15. Mur master cylinder



8. Brake hose belakang



16. Brake pipe flare nut



REM 5-16



Melepas dan Memasang Selang/Pipa Rem Melepas 1) Angkat dan ganjal kendaraan dengan baik. Lepas ban dan roda sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Roda” di bab 3F. 2) Bersihkan kotoran dan benda lainnya dari kedua ujung flexible hose dan ujung fitting pipa. 3) Kuras minyak rem dari reservoir. PERHATIAN: Minyak rem jangan sampai tertumpah ke permukaan cat, permukaan cat dapat rusak karenanya, bilas segera dengan air dan lap hingga benar-benar bersih. 4) Lepas flexible hose atau pipa rem.



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas flexible hose rem, perhatikan hal-hal berikut. PERHATIAN: Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat pengencangan baut, jika terpuntir pasang kembali dengan hati-hati.



• Pasang selang rem dengan baik, pastikan tidak ada kesalahan pada pemasangan metal fitting (1) selang yang terhubung ke bracket (2) pada bodi kendaraan. • Pasang E-ring (3) dengan baik, pastikan tidak menonjol dari ujung bracket (2). Setelah memasang E-ring (3), periksa apakah ujung ring tidak putus dan tidak ada celah antara metal fitting dengan bracket ujung selang. • Setir pada posisi lurus dan flexible hose tidak terpuntir atau terjepit. • Periksa flexible hose tidak tersangkut komponen suspensi lainnya, saat diputar penuh ke kiri dan kanan. Jika ada perbaiki. • Isi dan jaga jumlah minyak pada reservoir. • Bleeding sistim rem. Lihat “Bleeding Sistim Rem”. • Lakukan tes rem dan periksa kebocoran minyak.



5-17 REM



Komponen Master Cylinder



1



2



(a) 9



(b)



3



3



8 6



7 4



6



5



1. Reservoir



5. Secondary piston assy Berikan minyak rem ke permukaan yang bergesekan.



9. Mur master cylinder



2. Baut reservoir



6. Primary piston assy : Berikan minyak rem ke permukaan yang bergesekan. : Berikan sedikit silicon grease (juga pada spare part) ke permukaan yang menempel antara rod seal dan primary piston.



2.5 N·m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft)



3. Grommet : Berikan minyak rem.



7. Piston guide : Berikan sedikit rubber grease (termasuk spare part) ke permukaan yang menempel antara O-ring and piston guide / Secondary cup dan piston guide.



15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft)



4. Bodi master cylinder : Berikan minyak rem ke bagian dalam cylinder.



8. Circlip



Jangan digunakan kembali



Melepas dan Memasang Reservoir Master Cylinder Melepas 1) Bersihkan bagian luar reservoir.



1



2) Lepas soket fluid level switch (1). 3) Keluarkan minyak dengan penyuntik atau sejenisnya.



REM 5-18



4) Lepas connector reservoir atau bautnya (1). 5) Lepas reservoir (2) dan grommet (3) dari master cylinder (4).



1



4



2 3



Memasang 1) Berikan minyak rem pada grommet baru dan pasang grommet (2) ke master cylinder (1). 2



CATATAN: Gunakan selalu grommet baru. “A”: Minyak rem



1, "A"



2) Pasang reservoir (1) ke master cylinder. 3) kencangkan baut reservoir. 1



Momen pengencangan Baut reservoir (a): 2.5 N·m (0.25 kg-m, 2.0 lb-ft) 4) Hubungkan connector fluid level sensor (2). 5) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi hingga tanda MAX. 6) Setelah dipasang, keluarkan udara dan periksa kebocoran minyak rem.



2



(a)



5-19 REM



Melepas dan Memasang Master Cylinder Assy. Melepas 1) Bersihkan bagian luar master cylinder. 2) Keluarkan minyak rem dari reservoir. 3) Lepas soket fluid level switch (1) pada reservoir. 4) Lepas pipa rem (2) yang terhubung ke master cylinder.



1



PERHATIAN: Minyak rem jangan sampai mengenai permukaan cat, jika ini terjadi bilas dengan air dan bersihkan. 5) Lepas mur master cylinder (3). 6) Lepas master cylinder. 3



2



Memasang 1) Pasang master cylinder ke booster dan kencangkan mur master cylinder (3) sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Mur master cylinder (a): 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 Ib-ft)



1



2) Pasang pipa rem ke master cylinder dan kencangkan flare nut (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 Ib-ft)



3, (a)



2, (b)



3) Pasang connector fluid level switch (1) pada reservoir. 4) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi hingga tanda MAX. 5) Setelah selesai, bleeding udara dan periksa play pedal rem. 6) Lakukan tes rem dan periksa masing-masing komponen dari kebocoran.



REM 5-20



Membongkar dan Merakit Master Cylinder Assy. Membongkar 1) Lepas circlip dari master cylinder. 2) Lepas komponen bodi master cylinder.



Merakit PERHATIAN: • Sebelum merakit, cuci terlebih dahulu komponen dengan minyak yang dianjurkan. • Periksa apakah bagian dalam dinding cylinder, piston dan cup seal sudah bersih dari debu dan kotoran, dan hati-hati jangan sampai timbul kerusakan. • Jangan menjatuhkan komponen, komponen yang terjatuh tidak boleh digunakan kembali. 1) Berikan sedikit rubber grease (termasuk komponen) ke permukaan “a” (piston cup (3) dan piston guide (1)) dan “b” (piston guide (1) dan O-ring (2)). 2) Berikan sedikit silicon grease (termasuk komponen) ke permukaan “c” (rod seal (4) dan primary piston (5)). 3) Berikan minyak rem ke bagian dalam cylinder (5) dan piston assy. (secondary piston cup (6) dan primary piston cup (7)). “A”: Minyak rem 4) Pasang secondary piston assy. baru (6) ke bodi master cylinder (5). 5) Pasang primary piston assy. baru (7) ke master cylinder assy. (5).



5-21 REM



6) Pasang piston guide (1) dan circlip baru (2).



2



1



Memeriksa Master Cylinder Assy. Memeriksa 1) Periksa semua komponen yang dibongkar dari aus dan rusak. Jika ada yang rusak, ganti. PERHATIAN: • Cuci semua komponen yang dibongkar dengan minyak rem. • Jangan menggunakan kembali piston cup. 2) Periksa lubang screw di master cylinder dari karat. Jika ada kerusakan, ganti. PERHATIAN: Cuci master cylinder dengan minyak rem baru. Jangan menggunakan kain untuk mengeringkan cylinder agar fiber tidak menempel pada bagian dalam cylinder.



Melepas dan Memasang Brake Booster PERHATIAN: Brake booster tidak dapat dibongkar. Jangan menggunakan booster yang sudah dilepas. Jika booster rusak, ganti dengan yang baru.



Melepas 1) Lepas master cylinder lihat “Melepas dan Memasang Master Cylinder Assy”. 2) Lepas tangki washer. 3) Lepas lampu besar kanan.



REM 5-22



4) Lepas vacuum hose rem (1) dari booster rem. 5) Lepas pipa rem (dari master cylinder ke BPV). 1



3 1



6) Lepas push rod clevis (1) dari pedal rem (2). 7) Lepas mur-murnya (3) dan kemudian booster.



2



3



PERHATIAN: Jika menggunakan booster yang telah dilepas, jangan membongkar booster atau mengendurkan murnya (1) seperti pada gambar. Jika booster ada yang rusak, ganti dengan yang baru.



Memasang CATATAN: Posisi pemasangan panjang push rod length. Jika push rod clevis (1) diganti, setel jarak antara permukaan pemasangan booster (tidak termasuk packing) dan bagian tengah lubang clevis pin sesuai standar “a” dan kencangkan mur (2) sesuai spesifikasi momen. Jarak “a” antara bagian tengah lubang pin booster clevis dan permukaan booster Standar: 115.5 – 116.5 mm (4.547 – 4.586 in.) Momen pengencangan Clevis pin lock nut (a): 15 N·m (1.5 kg-m, 11.0 lb-ft) 1) Kendurkan baut bracket pedal rem . 2) Pasang booster rem dan gasket ke dash panel.



5-23 REM



1



3) Pasang booster push rod clevis (1) ke pedal arm (2) dengan clevis pin (3) dan clip (4). “A”: Grease A 99000-25010



2



3, "A" 4



4) Kencangkan mur-mur booster rem (1) dan kemudian baut bracket pedal rem (2) sesuai spesifikasi.



2, (b)



PERHATIAN: Saat mengencangkan mur booster (a) dan baut bracket pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih dahulu dan kemudian bautnya (b). 1, (a)



1



Momen pengencangan Mur booster (a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur Baut bracket pedal rem (b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur 5) Hubungkan vacuum hose (1) ke brake booster. 6) Pasang master cylinder lihat “Melepas dan Memasang Master Cylinder Assy”. 7) Periksa fungsi booster lihat “Memeriksa Fungsi Booster”.



REM 5-24



Melepas dan Memasang BPV (Blend Proportioning Valve) PERHATIAN: Jangan membongkar BPV. Hal ini dapat mengurangi kemampuan kerjanya. Ganti dengan yang baru jika rusak.



Melepas 1) Bersihkan sekitar BPV dan keluarkan minyak dengan penyuntik atau sejenisnya.



1



1



2) Lepas pipa rem (1) dari BPV (2). 3) Lepas baut BPV. 4) Lepas BPV dari bracket.



2



Memasang



(b)



1) Pasang BPV (1) ke bracket dan kencangkan baut BPV (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut BPV (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft) 2) Pasang pipa rem pada BPV dan kencangkan flare nut sesuai spesifikasi.



(b)



1



2, (a)



Momen pengencangan Baut BPV (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft) Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 lb-ft) 3) Isi reservoir dengan minyak rem sesuai spesifikasi dan bleeding sistim rem sesuai prosedur “Bleeding Sistim Rem”. 4) Selesai pemasangan, periksa kebocoran.



Memeriksa BPV (Blend Proportioning Valve) Memeriksa Periksa BPV dari retak, rusak dan kebocoran minyak rem. Jika ada kerusakan, ganti.



1



5-25 REM



Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket



1. Bracket pedal rem



4. Switch lampu rem



7. Pedal rem



2. Baut pedal rem



5. Pedal bush : Berikan SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010) ke permukaan yang bergeser.



8. Pedal pad



3. Mur pedal rem



6. Pedal shaft spacer : Berikan SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010) ke permukaan yang bergeser



29 N·m (2.9 kg-m, 21.0 lb-ft)



REM 5-26



Melepas dan Memasang Pedal Rem dan Bracket Melepas 1) 2) 3) 4)



4



1



Lepas connector switch lampu rem (1). Lepas push rod clevis pin (2) dari pedal rem. Lepas mur booster (3) dan baut bracket (4). Lepas bracket pedal rem dengan pedal.



3



2



Memasang 1) Pasang bracket pedal rem ke dash panel. 2) Hubungkan push rod clevis (1) ke pedal rem. “A”: Grease A 99000-25010 3) Kencangkan mur booster (2) dan kemudian mur bracket pedal (3) sesuai spesifikasi.



3, (b)



PERHATIAN: Saat mengencangkan mur-mur booster (a) dan baut bracket pedal rem (b), kencangkan mur (a) terlebih dahulu kemudian kencangkan baut (b).



4



2, (a)



1, "A"



Momen pengencangan Mur Booster (a): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur Baut bracket pedal rem (b): Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai prosedur 4) Hubungkan connector switch lampu rem (4). 5) Selesai memasang, periksa play pedal rem dan lakukan tes pengereman.



5-27 REM



Melepas dan Memasang Switch Lampu Rem Melepas 1) Lepas connector switch (1). 2) Lepas switch lampu rem (2). 1 2



Memasang 2 1



a



b



1) Pasang switch lampu rem (1) sebagai berikut. a) Tekan switch. b) Putar switch searah jarum jam. 2) Hubungkan connector switch (2). 3) Ukur celah “a” antara pedal rem dan bodi switch untuk memeriksa posisi switch. Celah “a”: 0.5 to 1.5 mm (0.02 – 0.06 in) 4) Periksa juga fungsi switch. Setel atau ganti switch, jika ada kerusakan.



REM 5-28



Lokasi Komponen Rem Depan PERHATIAN: Lumasi komponen sesuai spesifikasi. Jangan menggunakan pelumas lain karena akan merusak komponen karet. Jika komponen atau selang/pipa dilepas, bleeding sistim rem. Ganti pad satu set. Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak dilumasi.



1. Baut slide pin



8. Piston



2. Slide pin: Berikan rubber grease ke permukaan yang bergeser.



9. Piston seal : Berikan minyak rem.



15. Boot set ring 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)



3. Pin boot



10. Piston boot : Berikan minyak rem.



8 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)



4. Caliper rem



11. Brake pad



85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



5. Bleeder plug



12. Pad spring



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



6. Caliper carrier



13. Disc brake



Jangan digunakan kembali



7. Baut caliper carrier



14. Baut flexible hose



5-29 REM



Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan Melepas 1) Angkat kendaraan dan lepas roda. 2) Lepas baut slide pin (1).



3) Lepas caliper rem (1) dari caliper carrier. CATATAN: Gantung caliper yang dilepas dengan pengait (2) atau sejenisnya untuk mencegah hose tertekuk, terpuntir atau tertarik. Jangan mengoperasikan pedal rem saat brake pad dilepas. 4) Lepas brake pad (3) dan pad spring.



Memasang PERHATIAN: Perhatikan PERHATIAN Komponen Rem Depan”.



di



bagian



awal



“Lokasi



1) Pasang pad spring (2) dan pad (1). CATATAN: Pasang brake pad dengan sensor (3) ke bagian tengah kendaraan.



1



2 3



REM 5-30



2) Pasang caliper rem (1) dan kencangkan baut-baut slide pin (2) sesuai spesifikasi. PERHATIAN: Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencangkan baut hose. Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-hati. Momen pengencangan Baut slide pin (a): 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft) CATATAN: Pastikan boot (3) tepat pada groove. 3) Kencangkan baut-baut roda depan sesuai spsifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 4) Selesai pemasangan, lakukan tes pengereman.



Memeriksa Disc Brake Pad Depan Periksa kampas pad (2) dari aus. Jika salah satu pad aus mencapai limit, seluruh pad harus diganti secara bersamaan. PERHATIAN: Jangan mengamplas pad. Serbuk kasar amplas akan menempel pada kampas dan dapat merusak disc. Jika kampas pad perlu perbaikan, ganti dengan yang baru Ketebalan pad (kampas) Standar (a): 9.0 mm (0.354 in.) Limit (b): 1.0 mm (0.04 in.) CATATAN: Saat pad dilepas, periksa caliper dari kebocoran. Perbaiki jika ada kebocoran.



5-31 REM



Memeriksa Disc Brake Depan 1) Lepas caliper, lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan”. 2) Periksa permukaan disc dari goresan. Jika goresan pada permukaan disc dalam dan terjadi di seluruh permukaan, ganti dengan yang baru. Jika goresan di satu sisi saja, perbaiki. Ketebalan disc “a” Standar: 18.0 mm (0.70 in.) Limit: 16.0 mm (0.63 in.)



3) Gunakan mur dan plain washer untuk menahan disc pada hub, kemudian pasang dial indicator seperti pada gambar dan ukur run-out pada 20 mm (0.79 in.) dari ujung luar disc. Limit kemiringan disc: 0.10 mm (0.004 in.) CATATAN: Periksa bearing roda depan dari kendur sebelum pengukuran.



Memeriksa Rem Depan Setelah Dipasang Pasang ban dan periksa putarannya, dengan gaya sebesar 300 N (3.0 kg, 6.6 lb). 1. Spring measure 2. String



CATATAN: Untuk pemeriksaan di atas, perhatikan hal-hal berikut. • Angkat roda depan kiri dan kanan. • Pada gambar memperlihatkan lingkaran luar ban. • Hati-hati jangan menginjak pedal rem saat memeriksa putaran ban. Jika putarannya berat, periksa hal-hal berikut ini: • Bearing roda. • Kerataan disc (disc yang tidak rata menyebabkan putaran berat karena menempel dengan kampas). Untuk memeriksanya, ukur kemiringan disc.



REM 5-32



Memeriksa Caliper Carrier Lepas caliper, lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan”.



Cylinder Slide Pin Periksa gerakan slide pin (1) seperti pada gambar. Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti. Berikan rubber grease ke permukaan luar guiding dan locking pin. Rubber grease yang digunakan harus dapat berfungsi pada suhu rendah –40 °C (–40 °F). “A”: Rubber grease Locking pin (2) memiliki groove dan rubber tube tetapi guiding pin (1) tidak memiliki groove. Pasang guiding pin (1) ke lubang pin carrier bagian atas.



Boot Pelindung Periksa boot (3) dari patah, retak dan rusak. Jika rusak, ganti.



Melepas dan Memasang Disc Brake Caliper Depan Melepas 1) Angkat kendaraan dan lepas roda. 2) Lepas baut flexible hose (1) dari caliper (2). Hal ini dapat menyebabkan minyak rem mengalir keluar, letakkan penampung oli (3) di bagian bawah sebelumnya. PERHATIAN: Hati-hati flexible hose jangan sampai terpuntir saat baut dikendurkan.



5-33 REM



3) Lepas baut slide pin (1). 4) Lepas caliper.



1



1



Memasang PERHATIAN: Perhatikan PERHATIAN Komponen Rem Depan”.



di



bagian



awal



“Lokasi



Sebelum memasang caliper (bodi cylinder) ke caliper carrier, periksa slide pin (1) pada masing-masing lubang caliper carrier apakah dapat bergerak dengan baik. CATATAN: Gunakan rubber grease yang viskositasnya hanya berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F). “A”: Rubber grease



1) Pasang caliper (1) ke caliper carrier (2). PERHATIAN:



3, (a)



Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencangkan baut. Jika terpuntir, pasang kembali dengan hatihati. 1



2) Kencangkan baut slide pin (3) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut slide pin (a): 38 N·m (3.8 kg-m, 27.5 lb-ft)



3, (a) 2



CATATAN: Pastikan boot terpasang dengan benar pada groove.



REM 5-34



3) Pasang flexible hose (1) dan gasket baru (3) seperti pada gambar dan kencangkan bautnya (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut flexible hose (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 2, (a) 3 1



4) Pasang roda dan kencangkan murnya sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 5) Selesai pemasangan, isi reservoir dengan minyak rem dan lakukan bleeding sistim rem. Lakukan tes pengereman dan periksa kebocoran.



Memeriksa Disc Brake Caliper Boot Depan Periksa boot dari patah, retak, rusak dan bocor. Jika ada, ganti piston seal and piston boot.



Membongkar dan Merakit Disc Brake Caliper Depan Membongkar Sebelum dibongkar, bersihkan caliper dengan minyak rem.



5-35 REM



1) Lepas spring pad. 2) Semprotkan angin bertekanan ke cylinder melalui lubang baut dimana flexible hose dipasang. Hati-hati saat menyemprotkan, piston dapat terdorong keluar dari cylinder. PERINGATAN: Jangan menyemprot terlalu keras, piston dapat terlempar keluar dari cylinder. Lakukan berulang dengan tekanan sedang. Jangan meletakkan jari di depan piston saat menyemprotkan angin. 1. Kain



3) Lepas piston seal dengan menggunakan lempengan tipis seperti thickness gauge, dll. PERHATIAN: Hati-hati, jangan merusak bagian dalam (bore) cylinder.



Merakit Rakit kembali rem depan, kebalikan dengan urutan melepas. Perhatikan hal-hal berikut. PERHATIAN: • Cuci bersih komponen sebelum dipasang dengan minyak yang sama dengan yang ada di reservoir master cylinder. • Jangan menggunakan minyak lain atau thinner. • Sebelum memasang piston dan piston seal ke cylinder, berikan minyak terlebih dahulu. • Setelah saluran rem dipasang, lakukan bleeding. • Pasang piston seal baru pada groove cylinder dengan baik, dan pastikan tidak tertekuk. Sebelum memasang caliper, berikan rubber grease (sekitar 5 g) sesuai spesifikasi di bawah ini. • Groove boot “a” slide pin (1) dan sekitar permukaan “b” yang bergesekan dengan cylinder. • Caliper slide pin boot (2) “c”. Rubber grease: Ketika suhu mencapai –30 °C (–22 °F), gunakan rubber grease yang viskositasnya berubah sedikit pada suhu – 40 °C (– 40 °F).



REM 5-36



Piston Seal, Piston dan Boot CATATAN: Piston seal digunakan pada piston dan cylinder berfungsi untuk menyesuaikan celah antara pad dan disc. Ganti dengan yang baru setiap melakukan overhaul. 1) Pasang piston seal (1) baru pada groove cylinder, lakukan dengan hati-hati agar tidak tertekuk. 1



2) Sebelum memasang piston (2) ke cylinder, pasang boot (1) ke piston seperti pada gambar. “A”: 2-groove mengarah ke cylinder “B”: 3-groove mengarah ke pad



3) Pasang boot seperti pada gambar ke groove di cylinder dengan jari. Periksa apakah boot terpasang pada groove di cylinder dengan benar secara melingkar penuh.



4) Pasang piston ke cylinder dengan tangan dan pasang boot ke groove piston.



5-37 REM



5) Pasang boot set ring (2).



6) Untuk memastikan apakah boot sudah terpasang dengan benar pada groove cylinder, tarik piston keluar dari cylinder sedikit saja, jangan sampai keluar. 7) Pasang piston ke cylinder dengan tangan.



Slide Guide Pin 1) Sebelum memasang caliper (bodi cylinder) ke carrier, periksa apakah guide pin pada masing-masing lubang caliper carrier dapat bergerak dengan baik. 2) Berikan rubber grease ke slide pin (1). CATATAN: Saat suhu mencapai –30 °C, gunakan rubber grease yang viskositasnya berubah sedikit pada suhu –40 °C (–40 °F). “A”: Rubber grease



3) Pasang slide guide pin boot (1) ke caliper carrier dan pasang slide pin (2) ke caliper carrier lihat “Melepas dan Memasang Disc Brake Pad Depan”. CATATAN: Pastikan apakah boot sudah terpasang pada groove dengan baik.



REM 5-38



Melepas dan Memasang Disc Brake Depan PERHATIAN: Ketika melepas, hati-hati jangan merusak flexible hose dan jangan menekan pedal rem.



Melepas 1) Angkat kendaraan dan lepas roda, lihat “Melepas dan Memasang Roda” di bab 3F. 2) Lepas caliper assy. dengan mengendurkan baut caliper carrier (1). 1



3) Lepas disc brake menggunakan baut 8 mm (1) (2 bh.).



Memasang 1) Pasang disc brake ke hub roda. 2) Pasang caliper assy. ke steering knuckle. PERHATIAN:



1, (a)



Pastikan flexible hose tidak terpuntir saat mengencangkan baut joint. Jika terpuntir, pasang kembali dengan hati-hati. 3) Kencangkan baut caliper carrier (1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut caliper carrier (a): 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 4) Kencangkan baut roda depan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 5) Selesai pemasangan, lakukan tes pengereman.



5-39 REM



Lokasi Komponen Tromol Rem PERHATIAN: • Ganti semua komponen saat perbaikan tromol. Berikan pelumas komponen sesuai spesifikasi. • Jika ada komponen hidrolik atau saluran rem yang dilepas, lakukan bleeding sistim. • Perhatikan momen pengencangan untuk komponen yang kering dan tidak diberi pelumas.



1. Brake back plate: : Berikan sealant anti air (99000-31090) ke joint seam brake back plate dan axle belakang



10. Bleeder plug cap



2. Brake shoe



11. Adjuster spring



3. Push nut



12. Parking brake shoe lever



4. Shoe hold down spring



13. Brake drum



5. Shoe return upper spring



14. Shoe return spring



6. Shoe hold down pin



15. Baut Wheel cylinder



7. Brake strut (adjuster)



8 N·m (0.8 kg-m, 6.0 lb-ft)



8. Wheel cylinder : Berikan minyak rem ke piston cup



13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)



9. Bleeder plug



Jangan digunakan kembali.



REM 5-40



Melepas dan Memasang Tromol Rem Melepas 1) Angkat kendaraan dan lepas roda. 2) Lepas tuas rem tangan. 3) Lepas tromol rem. Tarik keluar tromol rem menggunakan baut 8 mm (1). CATATAN: Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari kebocoran. Perbaiki, jika ada.



Memasang 1) Sebelum memasang tromol rem, periksa diameter luar “a” brake shoe. Jika tidak sesuai spesifikasi di bawah ini, setel dengan memutar adjuster. Diameter luar = brake shoe “a”



Diameter dalam tromol rem







0.5 – 1.0 mm (0.02 – 0.04 in.)



2) Pasang tromol rem setelah bagian dalam tromol rem dan brake shoe benar-benar bersih dari kotoran dan oli.



3) Selesai seluruhnya, tekan pedal rem dengan beban 300 N (30 kg, 66 lbs) sedikitnya 15 – 20 kali hingga bunyi ‘klik’ adjuster actuator tidak terdengar dari tromol rem, yang berarti celah drum-ke-brake shoe sudah tepat. Setel kabel rem tangan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan”. 4) Pasang roda dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 5) Periksa apakah tromol tidak bergesekan dan pengereman bekerja normal. Turunkan kendaraan dan lakukan tes pengereman (rem tangan dan rem kaki).



5-41 REM



Memeriksa Komponen Tromol Rem Tromol Rem Diameter Dalam Periksa kebersihan tromol. Periksa keausan dengan mengukur diameter bagian dalam. Diameter dalam tromol rem Standar: 220 mm (8.66 in.) Limit: 222 mm (8.74 in.) Saat tromol dilepas, bersihkan seluruhnya dan periksa dari kondisi retak, gores atau bergelombang.



Tromol yang Retak, Gores atau Bergelombang Tromol yang retak tidak aman untuk perbaikan dan harus diganti. Jangan melakukan pengelasan pada tromol yang retak. Haluskan jika ada goresan. Jika goresannya terlalu dalam akan menyebabkan kampas tromol rem menjadi aus dan jika perlu lapisi permukaan tromol rem. Jika kampas aus dan tromol beralur, maka tromol harus dipolish dengan menggunakan kain dan amril, tetapi tidak boleh digosok memutar. CATATAN: Ketika tromol dilepas, periksa wheel cylinder dari kebocoran minyak rem, perbaiki kebocoran jika ada.



Brake Shoe Ketebalan Brake Shoe (Aus) Ketika keausan kampas melebihi limit, ganti brake shoe. Ketebalan (kampas + shoe rim) Standar: 6.0 mm (0.23 in.) Limit: 3.0 mm (0.12 in.) Jika salah satu kampas melebihi limit, semua kampas harus diganti bersamaan.



PERHATIAN: Kampas jangan diamplas. Serbuk kasar akan menempel pada kampas dan dapat merusak drum. Jika perlu memperbaiki kampas, ganti dengan yang baru.



REM 5-42



Wheel Cylinder Periksa wheel cylinder dari kebocoran.



Tuas Brake Shoe Rem Tangan Periksa gerakan brake shoe (1) pada shoe rim. Jika ada kerusakan, perbaiki atau ganti. PERHATIAN: Gunakan push nut yang baru.



1



Brake Adjuster (Strut) and Adjuster Actuator Periksa fungsi ratchet (1) adjuster dan adjuster actuator (2), aus atau rusak. Jika rusak, perbaiki atau ganti.



1



2



Spring Periksa shoe return spring, strut shoe return spring dan shoe hold down spring dari rusak, karat dan lemah. Jika ada yang rusak, ganti.



5-43 REM



Melepas dan Memasang Brake Shoe Melepas 1) Lepas tromol sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Tromol Rem”. 2) Lepas shoe hold down spring (1) dengan cara memutar shoe hold down pin (2).



1



2



3) Lepas adjuster spring dan adjuster actuator (2). 4) Lepas return spring (1), brake shoe dan strut.



2



1



5) Lepas kabel rem tangan (1) dari shoe lever (2). 2



1



6) Lepas push nut (1). 7) Lepas parking brake shoe lever (2) dari shoe rim (3).



REM 5-44



Memasang 1



[A]



[B]



1) Pasang komponen kebalikan dengan urutan melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Pasang shoe hold down spring (2) dengan cara ditekan dan memutar pin (1). [A] Rearward [B] Forward



2



2) Pasang tromol sesuai prosedur langkah 1) sampai 5) “Melepas dan Memasang Tromol Rem”.



Melepas dan Memasang Wheel Cylinder Melepas 1) Lepas tromol rem sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Tromol Rem”. 2) lepas brake shoe sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Brake Shoe”. 3) Kendurkan flare nut pipa rem (1) tapi jangan sampai bocor. 4) Lepas baut wheel cylinder (2). Lepas pipa rem dari wheel cylinder dan pasang wheel cylinder bleeder plug cap (3) ke pipa untuk mencegah minyak tumpah.



Memasang 1) Lepas bleeder plug cap dari pipa rem dan pasang pipa ke wheel cylinder untuk menghindari kebocoran. 2) Kencangkan wheel cylinder (1) ke brake back plate (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut wheel cylinder (a): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) 3) Kencangkan flare nut (3) pipa rem (4) yang dipasang pada langkah 1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Flare nut pipa rem (b): 16 N·m (1.6 kg-m, 12.0 lb-ft) 4) Pasang bleeder plug cap dari pipa kembali ke bleeder plug.



5-45 REM



5) Pasang brake shoe, lihat “Melepas dan Memasang Brake Shoe”. 6) Pasang tromol, lihat “Melepas dan Memasang Tromol Rem”. 7) Isi reservoir dengan minyak rem dan bleeding sistim. Lihat “Bleeding Sistem Rem” di bab 5.) 8) Selesai seluruh pekerjaan, tekan pedal sekitar 30 kg (66 lbs) 3 hingga 5 kali untuk mendapatkan celah drum-ke-shoe yang tepat. Setel kabel rem tangan. 9) Pasang roda dan kencangkan murnya sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur roda: 85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft) 10) Periksa tromol rem dari gesekan dan pengereman bekerja dengan baik. Kemudian turunkan kendaraan dari dongkrak dan lakukan tes pengereman (rem tangan dan rem kaki). 11) Periksa kebocoran oli.



Memeriksa Wheel Cylinder Periksa komponen wheel cylinder dari aus, retak, karat atau rusak.



CATATAN: Bersihkan komponen wheel cylinder dengan minyak rem.



Melepas dan Memasang Brake Back Plate Lihat “Melepas dan Memasang Axle Shaft Belakang dan Bearing Roda” di bab 3E.



REM 5-46



Lokasi Komponen Rem Tangan



“a”: Sudut pemasangan (tilt) equalizer (5) harus diantara 12 derajat.



4. Tidak ada



8. Baut clamp kabel rem No.2



1. Tuas rem tangan.



5. Equalizer Tilt “a”: antara 12 derajat.



9. Baut clamp kabel rem No.3



2. Baut tuas rem tangant



6. Kabel rem tangan



10. Baut clamp kabel rem No.4



3. Adjusting nut



7. Baut clamp kabel rem No.1



11. Baut kabel rem tangan



12. Parking brake shoe lever 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft) 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)



5-47 REM



Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan Melepas 1) Lepas tromol, lihat “Melepas dan Memasang Tromol Rem”. 2) Lepas kabel rem dari tuas brake shoe rem tangan lihat “Melepas dan Memasang Brake Shoe”. 3) Lepas kabel rem tangan (1) dari brake back plate (2) dan lepas clamp kabel. CATATAN: Jika perlu melepas kabel rem tangan kiri dan kanan, ulangi langkah 1) dan 2) pada roda kiri dan kanan.



1



2



4) Lepas kabel rem (1) dari equalizer (2).



1 2



Memasang 1) Pasang kabel rem tangan (1) ke equalizer (2).



1 2



2) Pasang kabel rem tangan (1) ke brake back plate (2) dan kencangkan baut kabel rem tangan (a). Momen pengencangan Baut kabel rem tangan No.4 (a): 9 N·m (0.9 kg-m, 7.0 lb-ft)



1 (a)



2



3) Pasang kabel rem tangan ke shoe lever lihat “Melepas dan Memasang Brake Shoe”



REM 5-48



4) Pasang brake shoe lihat “Melepas dan Memasang Brake Shoe”. 5) Pasang brake drum lihat langkah 1) hingga 5) “Melepas dan Memasang Brake Drum“. 6) Klem kabel rem tangan dengan baik dan aman. 7) Setel kabel rem tangan lihat “Memeriksa dan Menyetel Kabel Rem Tangan” dan periksa sudut kemiringan equalizer. Sudut equalizer “a”: Antara 12 derajat 8) Periksa tromol dari gesekan dan kerja sistim rem. Setelah kendaraan diturunkan, lakukan tes pengereman.



Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan Melepas 1) 2) 3) 4) 3 1



2



Lepas kabel negatif (–) battery. Lepas console box. Ganjal roda dan lepas tuas rem tangan. Lepas soket kabel utama switch rem tangan.



5) Kendurkan adjusting nut kabel rem tangan (1). 6) Lepas baut tuas rem tangan (2) dan kemudian lepas tuas rem tangan (3).



5-49 REM



Memasang 1) Pasang kebalikan dengan prosedur melepas. Periksa sudut kemiringan equalizer. Sudut equalizer “a”: antara 12 derajat Momen pengencangan Baut tuas rem tangan (a): 21 N·m (2.1 kg-m, 15.5 lb-ft) (a)



"a"



2) Setelah seluruh komponen terpasang, setel tuas rem tangan, lihat “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di bab 5. 3) Periksa tromol dari gesekan dan kerja sistim rem.



REM 5-50



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen yang dikencangkan Air bleeder plug



Rem depan Rem belakang



Baut reservoir Mur master cylinder Flare nut pipa rem Mur booster Baut bracket pedal rem Baut blend proportioning valve (BPV) Baut caliper pin Baut flexible hose Baut caliper carrier Baut cylinder roda Baut kabel rem tangan No.4 Baut tuas rem tangan Mur roda Booster push rod clevis lock nut



Momen pengencangan N•m kg-m lb-ft 8.0 0.8 6.0 8.0 0.8 6.0 2.5 0.25 2.0 15 1.5 11.0 16 1.6 12.0 Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai spesifikasi Kencangkan 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft) sesuai spesifikasi 9 0.9 7.0 38 3.8 27.5 23 2.3 17.0 85 8.5 61.5 13 1.3 9.5 9 0.9 7.0 21 2.1 15.5 85 8.5 61.5 15 1.5 11



Untuk momen pengencangan yang tidak terdapat pada tabel, lihat “Lokasi Komponen Pipa Rem”, “Komponen Master Cylinder”, “Lokasi Komponen Booster Rem”, “Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket Pedal Rem”, “Lokasi Komponen Rem Depan”, “Lokasi Komponen Tromol Rem” dan “Lokasi Komponen Kabel Rem Tangan”.



Material Service Produk SUZUKI (Nomor Part)



Material Minyak rem



Lithium grease Rubber grease



Sealant anti air



Penggunaan



DOT 3



• Untuk mengisi reservoir master cylinder. • Reservoir grommet. • Membersihkan dan melumasi bagian dalammaster cylinder. • Membersihkan dan melumasi bagian dalam caliper rem dan wheel cylinder saat dibongkar. SUZUKI SUPER GREASE A • Clevis pin. (99000-25010) • Pedal bush dan pedal shaft spacer. Rubber grease yang viskosistasnya • Berikan rubber grease ke permukaan luar guide pin. berubah sedikit pada suhu –40 °C (– 40 °F) SUZUKI BOND 366E • Untuk melumasi permukaan antara brake 99000-31090 back plate dan axle housing belakang.



Material service yang tidak termasuk pada tabel, lihat “Komponen Master Cylinder”, “Lokasi Komponen Pedal Rem dan Bracket Pedal Rem”, “Lokasi Komponen Rem Depan” dan “Lokasi Komponen Tromol Rem”.



5-51 REM



Special Tool



09950-78220 Flare nut wrench (8 mm)



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-1



BAB 6



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN DAFTAR ISI Informasi Umum................................................ 6-2 Kebersihan dan Perawatan ............................. 6-2 Informasi Umum Perawatan Mesin ................. 6-2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim Bahan Bakar ................................................... 6-3 Melepas Tekanan Bahan Bakar ...................... 6-3 Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar .............. 6-3 Diagnosa ............................................................ 6-4 Uraian Umum Diagnosa Mesin ....................... 6-4 Uraian Sistim On-Board Diagnostic................. 6-5 Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Diagnosa Masalah .......................................... 6-6 Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi .... 6-7 Form Memeriksa Masalah Customer (Contoh) .......................................................... 6-9 Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp (MIL) .............................................................. 6-10 Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) ............................................................ 6-10 Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC) ............................................................ 6-11 Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) .......... 6-13 Tabel Fail-safe .............................................. 6-14 Memeriksa Langsung .................................... 6-15 Memeriksa Dasar Mesin................................ 6-16 Diagnosa Gejala Pada Mesin........................ 6-17 Scan Tool Data ............................................. 6-22 Memeriksa ECM dan Sirkuitnya .................... 6-25 Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak “Menyala” Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati) ...................... 6-39 Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus (Mesin Hidup)............................................................ 6-40 Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Berkedip saat Kunci Kontak ON .... 6-41 Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Digroundkan .................................................. 6-41



Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup Meski Distarter. ............................................. 6-42 DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold Absolute Pressure Rendah/Tinggi ................ 6-45 DTC P0112 Input Sensor Intake Air Temperature Rendah.................................... 6-47 DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air Temperature Tinggi....................................... 6-49 DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Rendah.................................... 6-51 DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Tinggi....................................... 6-53 DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position Sensor Rendah ............................................. 6-55 DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle Position Tinggi .............................................. 6-57 DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position Sensor........................................................... 6-59 DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position Sensor........................................................... 6-61 DTC P0500 Vehicle Speed Sensor............... 6-63 DTC P0601 Memeriksa Memori Internal Control Module (Error) .................................. 6-65 Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector .... 6-66 Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya ...................................................... 6-67 Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar............................................................. 6-69 Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air Control .......................................................... 6-71 Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C (Kendaraan dengan Sistim A/C) ................... 6-73 Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit Sinyal ............................................................ 6-75 Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator Fan................................................................ 6-77 Special Tool..................................................... 6-79



6



6-2 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Informasi Umum Kebersihan dan Perawatan Mesin pada kendaraan merupakan susunan komponenkomponen yang mempunyai ukuran sangat presisi dengan toleransi hingga 1/1.000 milimeter, sehingga diperlukan kecermatan dan kebersihan saat perawatan. Dalam bagian ini ada hal-hal yang harus diperhatikan saat perawatan pada bagian mesin terutama bagian yang harus mendapat pelumasan. Di bawah ini dijelaskan prosedur perawatan bagianbagian pada mesin : • Saat memasang, gunakan oli yang bersih untuk melumasi komponen yang bergesekan. • Komponen seperti valve, piston, piston ring, connecting rod, rod bearing dan crankshaft journal bearing saat dilepas harus sesuai dengan urutan pada prosedur melepas dan dikembalikan ke posisi semula saat memasang. • Kabel battery harus dilepas sebelum melakukan perbaikan pada mesin. • Pada buku pedoman perbaikan ini keempat cylinder mesin diberi nomor : No.1 (1), No.2 (2), No.3 (3) and No.4 (4) mulai dari crankshaft pulley side ke arah flywheel.



Informasi Umum Perawatan Mesin Informasi mengenai perawatan mesin ini harus diperhatikan dengan baik untuk mencegah kerusakan yang akan mempengaruhi kemampuan mesin. • Saat mengangkat mesin untuk perbaikan, jangan mendongkrak di bagian oil pan, hal ini dapat menyebabkan oil pan penyok sehingga menghambat jalannya pelumasan oli ke bagian mesin lainnya. • Sistem kelistrikan mesin adalah 12 Volt, jika terjadi hubungan singkat (kosleting) dapat mengakibatkan kerusakan pada komponen listrik. Untuk mencegah hal tersebut, sebelum melaksanakan perbaikan, lepas kabel negatif battery. • Ketika melepas air cleaner, air intake hose, throttle body, atau Intake manifold, tutuplah lubang intake manifold. Hal ini untuk mencegah masuknya benda/kotoran kecil yang dapat mengakibatkan kerusakan fatal saat mesin dihidupkan.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-3



Hal-Hal yang Harus Diperhatikan pada Sistim Bahan Bakar Lihat “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” di Bab 6C.



Melepas Tekanan Bahan Bakar Setelan kondisi mesin dingin, lakukan langkah berikut ini untuk melepas tekanan bahan bakar. 1) Tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T ), tarik rem tangan, dan ganjal setir. 2) Lepas relay box cover. 1



3) Lepas fuel pump relay (1) dari relay box. 4) Buku tutup tangki bahan bakar untuk melepas tekanan, dan kemudian pasang kembali. 5) Hidupkan mesin dan biarkan hingga mati dengan sendirinya karena bahan bakar habis. Kemudian, cranking mesin 2-3 kali selama 3 detik untuk melepas tekanan yang terdapat di saluran. Seluruh sambungan bahan bakar kini aman untuk perbaikan. 6) Selesai perbaikan, hubungkan fuel pump relay ke connector.



Memeriksa Kebocoran Bahan Bakar Setelah melakukan perbaikan pada sistim bahan bakar, periksa untuk memastikan tidak ada kebocoran, sbb.: 1) Kunci kontak ke posisi ON selama 3 detik (untuk mengoperasikan fuel pump), kemudian putar ke posisi OFF. 2) Ulangi Langkah 1) sebanyak 3 atau 4 kali hingga terasa tekanan pada saluran bahan bakar, dengan cara memegang selang. 3) Pada kondisi ini, periksa kebocoran bahan bakar pada komponen atau sistim bahan bakar.



6-4 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Diagnosa Uraian Umum Diagnosa Mesin Kendaraan ini dilengkapi dengan sistim kontrol mesin dan emisi yang dikontrol oleh ECM. Sistim kontrol mesin dan emision pada kendaraan ini dikontrol oleh ECM. ECM memiliki sistim On-Board Diagnostic yang mendeteksi tidak berfungsinya sistim dan ketidak-normalan pada komponen emisi gas buang mesin. Ketika mendiagnoss masalah pada mesin, perhatikan “ Sistim On-Board Diagnostic” dan masing-masing hal pada “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Mendiagnosa Masalah” dan lakukan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistim Mesin dan Kontrol Emisi”. Terdapat hubungan antara mekanisme mesin, sistim pendingin mesin, sistim ignition, sistim gas buang, dll. dan mesin dan sistim kontrol emisi pada struktur dan cara kerjanya. Jika terjadi masalah pada mesin, meskipun tidak berfungsi indicator lamp (MIL) tidak ON, lakukan diagnosa sesuai “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi”.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-5



Uraian Sistim On-Board Diagnostic ECM mendiagnosa masalah yang terjadi pada komponen berikut ketika kunci kontak ON dan mesin hidup, dan menunjukkan hasilnya melalui nyala malfuntion indicator lamp (1). • sensor ECT • sensor TP • sensor IAT • sensor MAP • sensor CMP • sensor CKP • VSS • CPU (Central Processing Unit) ECM ECM dan malfuntion indicator lamp bekerja sbb.: • Tidak Berfungsi indicator lamp akan menyala saat kunci kontak ON (mesin mati) dengan switch terminal tidak digroundkan tanpa memperhatikan kondisi sistim kontrol mesin dan emisi. Hal ini hanya untuk memeriksa bohlam malfuntion indicator lamp dan sirkuitnya. • Jika sistim kontrol mesin dan emisi bebas dari masalah setelah mesin hidup (saat mesin hidup), malfuntion indicator lamp OFF. • Ketika ECM mendeteksi adanya masalah, malfuntion indicator lamp akan ON saat mesin hidup untuk mengingatkan pengemudi. Ketika ECM mendeteksi adanya kerusakan, termasuk kerusakan sementara, informasi diagnosa, diagnostic trouble code (DTC), tersimpan pada memory module. DTC dapat dideteksi dengan menggunakan SUZUKI scan tool (2) atau dengan membaca pola nyala lampu malfuntion indicator lamp menggunakan connector diagnosa (3). Untuk prosedur memeriksa, lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Untuk menghapus informasi diagnosa , lihat “Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)”.



1



2



3



Warm-up Cycle Warm up cycle artinya pengoperasian kendaraan hingga suhucoolant minimal mencapai 22°C (40°F) saat mesin mulai hidup hingga suhu minimum coolant 71°C (160°F).



Driving Cycle Driving cycle terdiri dari engine startup, driving mode dimana jika ada kerusakan akan dideteksi, dan mesin mati.



6-6 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Data Link Connector (DLC) DLC (1) terletak di bagian bawah panel instrument tempat duduk pengemudi. Serial data line (K line ISO 9141) (3) digunakan SUZUKI scan tool (Tech 2) untuk berkomunikasi dengan ECM. 2.



B+



4.



ground ECM



5.



ground bodi



2 16 15 8



1



7



3



14 13 6



12 11 10



9



5



4



1



4



5



3



2



Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Diagnosa Masalah • Jangan lepas soket dari ECM, kabel battery, kabel ground ECM dari mesin atau sikring utama sebelum mencatat informasi diagnosa (DTC, freeze frame data, etc.) yang disimpan pada memory ECM. Melepas bagian-bagian tersebut akan menghapus semua informasi yang tersimpan di dalam memory ECM. • Informasi diagnosa yang tersimpan di memory ECM dapat dihapus dengan menggunakan SUZUKI scan tool. Sebelum menggunakan scan tool, baca petunjuknya dengan seksama tentang cara penggunaannya. • Perhatikan “Hal-hal yang Harus Diperhatikan Dalam Perbaikan Sirkuit Kelistrikan” di Bab 0A sebelum memeriksa. • Penggantian ECM Ketika mengganti ECM, periksa kondisi berikut ini. untuk menghindari kerusakan ECM. – Besarnya tahanan semua relay, actuator harus sesuai spesifikasi. – Sensor MAP dan sensor TP dalam kondisi baik dan tidak ada sirkuit power short ke ground.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-7



Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi Lihat halaman berikut untuk masing-masing langkah. Langkah Tindakan 1 Analisa keluhan Customer 1) Lakukan analisa keluhan customer lihat ke “Analisa Keluhan Customer”. Apakah analisa keluhan customer telah dilakukan? 2 Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) , menyimpan dan menghapus 1) Memeriksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. 1) Apakah muncul DTC? 3 Memeriksa Langsung 1) Lakukan memeriksa langsung lihat “Memeriksa Langsung”. Apakah kondisinya rusak? 4 Memeriksa Langsung 1) Lakukan memeriksa langsung lihat “Memeriksa Langsung”. Apakah kondisinya rusak? 5 Konfirmasi Gejala Masalah 1) Konfirmasikan gejala masalah, lihat “Konfirmasi Gejala Masalah”. Apakah gejalanya dapat diikenali? 6 Periksa Kembali dan simpan DTC 1) Periksa Kembali untuk DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Apakah muncul DTC? 7 Periksa Kembali dan simpan DTC 1) Periksa kembali DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Apakah muncul DTC? 8 Memeriksa dasar mesin dan diagnosis table mesin 1) Periksa dan perbaiki, lihat “Memeriksa Dasar Mesin” dan “Diagnosa Gejala Mesin”. Apakah memeriksa dan perbaikan selesai? 9 Perbaikan DTC 1) Periksa dan perbaiki sesuai diag. flow table DTC, Apakah memeriksa dan perbaikan selesai? 10 Periksa masalah sesaat (kadang muncul) 1) Periksa untuk masalah sesaat lihat “Memeriksa Masalah Sesaat”. Apakah kondisinya rusak?



Ya Lanjut Ke langkah 2.



Tidak Lakukan analisa keluhan customer



Print DTC atau catat dan hapus, lihat “Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)”, dan kemudian lanjut ke langkah 3.



Lanjut ke langkah 4.



Lanjut ke langkah 5. Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, dan kemudian lanjut ke langkah 11.



Lanjut ke langkah 8.



Lanjut ke langkah 6.



Lanjut ke langkah 7.



Lanjut ke langkah 9.



Lanjut ke langkah 8.



Lanjut ke langkah 10.



Lanjut ke langkah 11.



Perbaiki atau ganti komponen yang rusak, kemudian lanjut ke langkah 11.



Periksa dan perbaiki komponen yang rusak, kemudian lanjut ke langkah 11.



Lanjut ke langkah 11.



6-8 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan Ya Lanjut ke langkah 6. 11 Tes Akhir 1) Hapus DTC jika ada. 2) Lakukan tes akhir, lihat “Tes Akhir”. Apakah muncul gejala masalah, DTC atau kondisi tidak normal?



Tidak Selesai



Langkah 1. Analisa Keluhan Customer Catat data masalah (kerusakan, keluhan) dan kronologis kejadiannya sesuai pembicaraan customer. Untuk ini, gunakan form memeriksa untuk mengumpulkan informasi dan hal-hal penting yang diperlukan untuk analisa dan diagnosa yang akurat.



Langkah 2. Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC), Menyimpan dan Menghapus Pertama-tama, periksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Jika DTC muncul, cetak atau catat dan kemudian hapus, lihat “Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC)”. DTC menunjukkan kerusakan pada sistim tetapi tidak menunjukkan waktu kejadiannya, apakah terjadi baru saja atau terjadi beberapa waktu lalu dan kondisi telah kembali normal. Untuk menentukan masalah yang terjadi, periksa gejala yang terjadi sesuai langkah 4 dan cocokkan dengan DTC yang muncul sesuai langkah 5. Lakukan diagnosa sesuai DTC yang muncul, kesalahan menghapus DTC pada langkah ini akan mengaburkan hasil diagnosa, atau kesulitan dalam melakukan perbaikan.



Langkah 3. dan 4. Memeriksa Langsung Sebagai langkah awal, lakukan memeriksa bagian-bagian yang berhubungan dengan fungsi mesin.



Langkah 5. Konfirmasi Gejala Masalah Berdasarkan informasi pada “Langkah 1. Analisa Keluhan Customer” dan “Langkah 2. Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) Menyimpan dan Menghapus”, konfirmasi gejala masalah. Dan juga, konfirmasikan DTC sesuai “Prosedur Konfirmasi DTC” sesuai masing-masing DTC.



Langkah 6. dan 7. Periksa kembali dan Catat DTC Lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC)” untuk prosedur memeriksa.



Langkah 8. Engine Basic Memeriksa dan Engine Diagnosis Table Lakukan memeriksa dasar berdasarkan “Basic Memeriksa Mesin”. Pertama.setelah didapatkan flow table, periksa komponen kemungkinan penyebab kerusakan lihat “Diagnosis Masalah Mesin” dan berdasarkan gejala yang ada pada kendaraan (keluhan customer, analisa keluhan, identifikasi masalah, basic memeriksa mesin) dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak.



Langkah 9. Perbaikan untuk DTC (Lihat Flow Tabel masing-masing DTC Diagnosa) Berdasarkan DTC yang muncul pada langkah 5 lihat tabel flow diagnosa DTC, tentukan penyebab masalahnya, misalnyaa sensor, switch, wire harness, connector, actuator, ECM atau komponen lain dan perbaiki atau ganti komponen yang rusak.



Langkah 10. Memeriksa untuk masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) Periksa komponen dimana mudah sekali terjadi masalah sesaat (terkadang muncul) (seperti, wire harness, connector, dll.), lihat “Masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan yang Kendur” di Bab 0A dan sirkuit yang berhubungan dengan DTC yang tersimpan di langkah 2.



Langkah 11. Tes Akhir Konfirmasikan gejala masalah yang telah diperbaiki dan mesin telah bebas dari kondsi abnormal. Jika muncul DTC masalah yang telah diperbaiki, hapus DTC segera, lakukan prosedur konfirmasi DTC dan pastikan DTC yang sama tidak muncul lagi.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-9



Form Memeriksa Masalah Customer (Contoh)



CATATAN: Diatas adalah contoh form standar. Lakukan modifikasi sesuai kondisi dan karakteristik masing-masing daerah.



6-10 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp (MIL) 1) ON kan kunci kontak (kondisi mesin mati) dan periksa bahwa MIL (1) menyala. Jika MIL tidak menyala, lanjut ke “Diagnostic Flow Table A1”. Jika MIL nyala berkedip, lanjut ke “Diagnostic Flow Table A3”. 2) Hidupkan mesin dan periksa bahwa MIL mati. 3) Jika MIL menyala dan tidak ada DTC pada ECM, lanjut ke “Tabel Flow Diagnostic A-2”.



1



Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) [Menggunakan SUZUKI scan tool atau Tech 2] 1) Siapkan SUZUKI scan tool. 2) Dengan kunci kontak OFF, hubungkan ke data link connector (DLC) (1) di bagian bawah instrument panel pengemudi. Special tool (A): SUZUKI scan tool



1 (A)



3) Putar kunci kontak ke posisi ON dan pastikan MIL menyala. 4) Perhatikan DTC yang muncul dan print atau catat. Lihat buku petunjuk scan tool untuk lebih jelasnya. Jika komunikasi antara scan tool dan ECM tidak mungkin, periksa scan tool dengan menghubungkannya dengan ECM pada kendaraan lain. Jika komunikasi baik, berarti scan tool dalam kondisi baik. Kemudian, periksa data link connector dan serial data line (sirkuit) pada kendaraan dimana scan tool tidak dapat berkomunikasi. 5) Setelah selesai memeriksa, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepas scan tool dari data link connector.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-11



[Tidak menggunakan SUZUKI scan tool] 1) Periksa malfuntion indicator lamp lihat “Memeriksa Malfuntion Indicator Lamp (MIL)”. 2) Dengan kunci kontak di posisi OFF, hubungkan switch terminal diagnosa (1) dan terminal ground (2) pada connector diagnosa (3) dengan kabel jumper (4). 3) Dengan kunci kontak ON dan mesin OFF, baca DTC dari pola penyalaan malfuntion indicator lamp lihat “Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC)”. Jika lampu tidak berkedip atau tetap ON atau OFF, lanjut ke “Tabel Flow Diagnosa A-4”.



3 1 2



4



CATATAN: • Jika terjadi kondisi abnormal atau ada yang tidak berfungsi di dua tempat atau lebih, tidak berfungsi indicator lamp akan menyala sesuai kode masing-masing secara bergantian. Dan, akan terus diulang selama terminal diagnosisa digroundkan dan kunci kontak pada posisi ON. • Catat terlebih dahulu diagnostic trouble code yang muncul . 4) Selesai memeriksa, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepas kabel jumper dari connector diagnosa.



Menghapus Diagnostic Trouble Code (DTC) [Menggunakan SUZUKI scan tool atau Tech 2] 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke data link connector dengan cara yang sama saat melakukan memeriksa DTC. 2) Kunci kontak pada posisi ON. 3) Hapus DTC. 4) Selesai menghapus DTC, putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepas scan tool dari data link connector.



6-12 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



CATATAN: DTC yang tersimpan di dalam memory ECM akan terhapus pada kondisi berikut. Hati-hati jangan mengapus DTC yang belum dicatat. • Ketika power ECM terputus (dengan melepas kabel battery, melepas sikring atau melepas connector ECM) • Ketika kerusakan yang sama (DTC) tidak dideteksi setelah 40 putaran engine.



[Tanpa menggunakan SUZUKI scan tool] Cara 1 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 2) Lepas kabel negatif battery sesuai spesifikasi waktu di bawah ini untuk menghapus diagnostic trouble code dalam memory ECM dan hubungkan kembali. Waktu yang diperlukan untuk menghapus DTC: Suhu ruang Di atas 0°C (32°F) Di bawah 0°C (32°F)



Waktu untuk memutus power ECM 30 detik atau lebih Tidak spesifik. lakukan di daerah dengan suhu di atas 0°C (32°F).



Cara 2 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 2) Hubungkan kabel jumper (1) ke terminal switch diagnosa (2) pada connector diagnosa (3). 3) Putar kunci kontak ke posisi ON. 4) Hubungkan ujung kabel jumper lainnya ke terminal ground (4) pada connector diagnosa sebanyak lebih dari 5 kali selama 10 detik.



3 2



1



4



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-13



Tabel Diagnostic Trouble Code (DTC) DTC No. P0107 P0108 P0112 P0113 P0117 P0118 P0122 P0123 P0335



P0340



P0500 P0601



Bagian Input sirkuit manifold absolute pressure rendah Input sirkuit manifold absolute pressure tinggi Input sirkuit intake air temperature rendah Input sirkuit intake air temperature tinggi Input sirkuit engine coolant temperature rendah Input sirkuit engine coolant temperature tinggi Input sirkuit throttle position sensor rendah Input sirkuit throttle position sensor tinggi



Kondisi Kerusakan Tegangan output sensor manifold absolute pressure kurang dari 0.75 V selama 0.5 detik Tegangan output sensor manifold absolute pressure kurang dari 4,5 V selama 0.5 detik Tegangan output sensor intake air temperature kurang dari 0.15 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor Intake air temperature kurang dari 4.85 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor engine coolant temperature kurang dari 0.15 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor engine coolant temperature lebih dari 4.85 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor throttle position kurang dari 0.1 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor throttle position lebih dari 4.8 V selama 0.5 detik. Tegangan output sensor crankshaft position Sirkuit crankshaft position tidak terdeteksi selama lebih dari 2 detik ketika sensor cranking. • Jumlah output sinyal pulse sensor CMP kurang dari atau sama dengan 3 selama 6 putaran crankshaft. Sirkuit camshaft position sen• Sinyal output sensor CMP pulse tidak terdesor teksi selama 6 putaran crankshaft antara BTDC 75 °CA dan BTDC 5 °CA. Sinyal output VSS tidak ada selama lebih dari 4 Vehicle speed sensor detik. meski kendaraan hidup dengan fuel cut pada penurunan percepatan. Internal control module memData write error ory error



Contoh Pola Kedip Malfunction Indicator Lamp (MIL) [A] (a)



(b) [B] (a)



(b) [C] (a)



(b) [A]: Normal (tidak ada DTC yang muncul)



[C]: DTC P0123



[B]: DTC P0108



(a): MIL ON



(b): MIL OFF



MIL 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle 1 driving cycle



1 driving cycle



1 driving cycle 1 driving cycle



6-14 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Tabel Fail-safe Ketika DTC berikut muncul, selama kerusakan terjadi, ECM memasukkan mode fail-safe tetapi mode tersebut akan dihapus setelah kondisi ECM normal kembali. No. DTC. P0107



P0108



P0112 P0113 P0117 P0118 P0122 P0123



P0335



P0340 P0500



Bagian Input sirkuit manifold absolute rendah Input sirkuit manifold absolute pressure tinggi Input sirkuit intake air temperature rendah Input sirkuit intake air temperature sensor tinggi Input sirkuit engine coolant temperature rendah Input sirkuit engine coolant temperature tinggi Input sirkuit throttle position sensor rendah Input sirkuit throttle position sensor tinggi



Cara Kerja Fail-Safe • Saat mesin di-starter, engine control bekerja pada tekanan 101 kPa pada manifold absolute pressure. • Pada putaran mesin idle, engine control bekerja pada tekanan 40 kPa manifold absolute pressure. • Pada saat mesin hidup kecuali kondisi di atas, engine control bekerja pada tekanan 67 kPa manifold absolute pressure. Engine control bekerja pada 20°C (68°F) intake air temperature. • Engine control bekerja pada 80°C (176°F) engine coolant temperature. • Radiator cooling fan bekerja terus.



Engine control bekerja pada 20° posisi throttle.



• Engine control bekerja hanya dengan camshaft position sensor. Sirkuit crankshaft position sensor • Fuel cut hanya bekerja pada putaran mesin di atas 4000 rpm. • Engine control bekerja hanya menggunakan crankshaft position sensor. Sirkuit camshaft position sensor • Fuel cut hanya bekerja pada putaran mesin di atas 4000 rpm. Vehicle speed sensor ECM menghentikan fungsi idle air control.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-15



Memeriksa Langsung Memeriksa komponen dan sistim. Bagian Memeriksa • Engine oil – – – – – jumlah, kebocoran • Engine coolant – – – – – jumlah, kebocoran • Bahan bakar – – – – – jumlah, kebocoran • Filter udara – – – – – kotor, tersumbat • Battery – – – – – jumlah, karat pada terminal • Water pump belt – – – – – tension, rusak • Kabel throttle – – – – – play, memasang • Selang vacuum air intake system – – – – – lepas, kendur, rusak, bengkok • Sambungan kabel/harness – – – – – lepas, gesek • Sikring – – – – – terbakar • Komponen – – – – – memasang • Baut – – – – – kendur • Komponen – – – – – rusak • Komponen lain yang dapat diperiksa secara langsung Periksa juga hal-hal berikut saat mesin hidup, jika mungkin • Indicator lamp tidak berfungsi – – – – – cara kerja • Charge warning lamp – – – – – cara kerja • Lampu peringatan tekanan oli – – – – – cara kerja • Engine coolant temp. meter – – – – – cara kerja • Fuel level meter – – – – – cara kerja • Udara masuk dari sistim air intake • Sistim exhaust – – – – – kebocoran gas buang, bunyi tidak normal • Komponen lain yang dapat diperiksa langsung



Lihat Bab Bab 0B Bab 0B Bab 0B Bab 0B Bab 0B Bab 0B Bab 6E



Bab 8



Bab 6 Bab 6H Bab 8 (bab 6 untuk memeriksa) Bab 8 Bab 8



6-16 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Memeriksa Dasar Mesin Memeriksa ini sangat penting untuk melakukan perbaikan ketika ECM tidak mendeteksi adanya DTC dan adanya kejanggalan saat memeriksa langsung. Perhatikan tabel flow berikut ini dengan seksama. Langkah Tindakan 1 Apakah “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi” sudah dilakukan? 2 3 4 5



6



7



8



9



10



Periksa apakah tegangan. battery 11 V atau lebih? Apakah mesin di-starter? Apakah mesin hidup? Periksa duty engine idle speed/IAC lihat “Memeriksa Duty Idle Speed/Idle Air Control (IAC) ” di Bab 6E. Apakah sesuai spesifikasi? Memeriksa ignition timing lihat “ Memeriksa dan Penyetelan Ignition Timing” di Bab 6F. Apakah hasil memeriksa sesuai spesifikasi? Periksa supply bahan bakar berikut. 1) Periksa apakah jumlah bahan bakar pada tangki cukup?. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON selama 2 detik dan kemudian OFF. Apakah tekanan balik (suara) dapat dirasakan pada selang bahan bakar saat kunci kontak di-ONkan? Periksa kerja fuel pump. 1) Apakah suara fuel pump terdengar dari lubang pengisian bahan bakar sekitar 2 detik setelah kunci kontak ON dan stop? Memeriksa pengapian busi lihat “Tes Pengapian Busi” di Bab 6F. Apakah kondisinya baik? Periksa fungsi fuel injector lihat “Memeriksa Fuel Injector” di Bab 6E. Apakah kondisinya baik?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Lanjut ke langkah 3. Lanjut ke langkah 4. Lanjut ke langkah 5. Lanjut ke langkah 6.



Lanjut ke “Diagnosa Gejala Mesin”.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Sistim Kontrol Mesin dan Emisi”. Charge atau ganti battery. Lanjut ke “Diagnosa” di Bab 6G. Lanjut ke langkah 7. Lanjut ke “Diagnosa Gejala Pada Mesin”.



Lanjut ke langkah 9.



Periksa komponen yang terhubung dengan ignition control, lihat Bab 6F. Lanjut ke langkah 8.



Lanjut ke “Tabel B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar”.



Lanjut ke “Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya”.



Lanjut ke langkah 10.



Lanjut ke “Diagnosa” di Bab 6F.



Lanjut ke “Diagnosa Gejala Mesin”.



Lanjut ke “Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector”.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-17



Diagnosa Gejala Pada Mesin Lakukan perbaikan lihat tabel ketika ECM tidak mendeteksi DTC dan kerusakan pada memeriksa langsung dan telah dilakukan memeriksa dasar sebelumnya. Kondisi Mesin sulit hidup



Kemungkinan Penyebab Busi rusak Kabel busi bocor Sambungan kabel busi kendur atau lepas Ignition coil rusak Selang atau pipa bahan bakar tersumbat Fuel pump tidak berfungsi Air masuk dari gasket intake manifold atau gasket throttle body Sistim idle air control rusak Sensor ECT atau MAP rusak



ECM rusak Low compression Busi kendur atau rusak Kompresi bocor dari dudukan valve Valve stem bengkok Valve spring lemah atau rusak Kompresi bocor dari gasket cylinder head Ring piston bengkok atau rusak Piston, ring atau cylinder aus PCV valve tidak berfungsi Fuel injector rusak Crankshaft timing belt pulley rusak CMP sensor sensing rotor rusak



Referensi “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. “Memeriksa Ignition Coil Assy (termasuk Ignitor)” di Bab 6F. “Table Flow Diagnosa B-3”. “Table Flow Diagnosa B-3”. “Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold” di Bab 6A. “Table Flow Diagnosa B-4”. “Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Memeriksa” atau “Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor Memeriksa” di Bab 6E. “Periksa Kompresi” di Bab 6A. “Melepas danMPemasang Busi” di Bab 6F. “Memeriksa Cylinder Head dan Valve” di Bab 6A. “Memeriksa Cylinder Head dan Valve” di Bab 6A. “Memeriksa Cylinder Head dan Valve” di Bab 6A. “Memeriksa Cylinder Head dan Valve” di Bab 6A. “Memeriksa Pistons, Piston rings, Connecting Rods dan Cylinders” di Bab 6A. “Memeriksa Pistons, Piston rings, Connecting Rods dan Cylinders” di Bab 6A. “Memeriksa SIstim PCV” di Bab 6E. “Memeriksa Fuel Injector” di Bab 6E. “Melepas dan Memeriksa Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A. “KOmponen Rocker Arms, Rocker Arm Shaft dan Camshaft” di Bab 6A.



6-18 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Kondisi Tekanan oli rendah



Kemungkinan Penyebab Viskositas oli tidak standar Oil strainer tersumbat Fungsi oil pump terganggu Oil pump relief valve aus



Bunyi tidak normal pada mesin Catatan: Sebelum memeriksa bunyi pada bagian mekanik, pastikan: Busi dan bahan bakar yang digunakan sesuai spesifikasi.



Celah antar komponen terlalu besar Valve lash tidak tepat Valve stem dan guide aus Valve spring lemah atau patah Valve tertekuk atau terlipat Piston, ring dan cylinder bore aus



Bearing rod aus



Starter pin aus



Mur-mur rod kendur



Overheating



Tekanan oli rendah Bearing aus Crankshaft journal aus Baut bearing cap kendur Crankshaft thrust play terlalu besar Thermostat tidak berfungsi Fungsi water pump kendur Radiator bocor atau tersumbat Grade oli mesin tidak standar Oil filter atau oil strainer tersumbat Fungsi oil pump kendur Kontrol sistim radiator fan rusak Rem bergesekkan Clutch selip Gasket cylinder head rusak



Referensi “Penggantian Oli Mesin dan Oil Filter” di Bab 0B. “Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer” di Bab 6A. “Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer” di Bab 6A. “Memberihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer” di Bab 6A. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Memeriksa Valves dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder” di Bab 6A. “Tekanan Oli Rendah” pada table “Memeriksa Main Bearing” di Bab 6A. “Memeriksa Crankshaft” di Bab 6A. “Memeriksa Main bearing” di Bab 6A “Memeriksa Crankshaft” di Bab 6A. “Memeriksa Thermostat” di Bab 6B. “Memeriksa Water Pump” di Bab 6B. “Memeriksa Radiator” di Bab 6B. “Penggantian Oli Mesin dan Oil Filter” di Bab 0B. “Memeriksa Tekanan Oli” di Bab 6A. “Memeriksa Oil Pressure” di Bab 6A. “Table Flow Diagnosa B-7”. “Table Diagnosa” di Bab 5”. “Table Diagnosa” di Bab 7C. “ Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-19



Kondisi Bahan bakar boros



Kemungkinan Penyebab Sambungan kabel busi bocor atau kendur Busi rusak (celah tidak standar, sisa karbon terlalu banyak dan electroda hangus, dll.) Putaran idle tinggi Kerja sensor TP, ECT atau MAP kendur



Rusak fuel injector(s) ECM rusak Tekanan rendah Dudukan valve kendur



Oli sangat boros



Rem bergesekan Clutch selip Thermostat tidak berfungsi dengan baik Tekanan ban tidak sesuai Gasket cylinder head rusak Oil seal camshaft bocor



Piston ring lengket



Piston dan cylinder aus



Piston ring groove dan ring aus



Lokasi piston ring gap tidak tepat



Valve stem seal aus atau rusak Valve stem aus



Referensi “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. “Putaran idle atau mesin tidak dapat dle” pada tabel ini. “Memeriksa Throttle Position (TP) Sensor”, “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT)” atau “Memeriksa Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E. “Tabel Flow Diagnosa B-1”. “Tekanan Rendah” pada tabel. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Tabel Diagnosa” di Bab 5. “Tabel Diagnosa” di Bab 7C. “Memeriksa Thermostat” di Bab 6B. “Perawatan Ban” di Bab 3F. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A. “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder ” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder ” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder ” di Bab 6A. “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder ” di Bab 6A. “Membongkar dan Merakit Valve dan Cylinder Head di Bab 6A. “Memeriksa Valve dan Cylinder Head” di Bab 6A.



6-20 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Kondisi Mesin tersendatsendat (Terkadang tidak ada respon saat pedal gas ditekan di semua kecepatan. Seringkali ketika saat pertama kali kendaraan akan berjalan dari kondisi berhenti.)



Hentakan (Tenaga mesin berubah-ubah tanpa ada perubahan tekanan pada pedal gas)



Ada Ledakan (Mesin terjadi letupan pada saat pembukaan throttle)



Kemungkinan Penyebab Busi rusak atau celah busi tidak standar



Referensi “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. Kabel busi bocor “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifkasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”. Kerja sensor TP, ECT atau MAP kendur “Memeriksa Sensor Throttle Position (TP)”, “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT” atau “Memeriksa Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E. Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”. Rusak ECM Engine overheating “Overheat” pada tabel ini. Compression rendah “Tekanan Rendah” pada tabel ini. Kabel busi bocor atau kendur “Melepas dan memasang Kabel Busi” di Bab 6F. Busi rusak (deposit carbon, gap dan elec“Melepas dan Memasang Busi” di Bab trode terbakar dll.) 6F. Variable fuel pressure “Tabel Flow Diagnosa B-3”. Kinky atau damaged fuel hose dan lines Rusak fuel pump (clogged fuel filter) MAP sensor tidak berfungsi “Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor” di Bab 6E. Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”. Rusak ECM Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. Kabel busi kendur “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. Engine overheating “Overheating” di table ini. Fuel filter atau salurannya tersumbat “Tabel Flow Diagnosa B-1” atau “Diagnostic Flow Table B-2”. Intake manifold atau gasket throttle body “Melepas dan Memasang Throttle Body bocor dan Intake Manifold ” di Bab 6A. ECT sensor atau MAP sensor tidak berfungsi “Engine Coolant Temperature (ECT) ” atau “Memeriksa Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E. Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”. ECM rusak Timbunan karbon terlalu banyak “Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston ring, Connecting Rod dan Cylinder ” di Bab 6A.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-21



Kondisi Mesin tidak bertenaga



Putaran idle mesin tidak standar



Kemungkinan Penyebab Busi rusak



Referensi “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. Ignition coil dengan ignitor rusak “Memeriksa Ignition Coil Assy (termasuk Ignitor)” di Bab 6F. Kabel busi kendur atau lepas “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. Selang atau pipa tersumbat “Tabel Flow Diagnosa B-3” Fuel pump tidak berfungsi “Tabel Flow Diagnosa B-2” Udara masuk dari gasket intake manifold atau “Melepas dan Memasang Throttle Body gasket throttle body dan Intake Manifold” di Bab 6A. Mesin overheat “Overheat” pada tabel ini. Penyetelan kabel gas tidak tepat “Penyetelan Kabel Gas” di Bab 6E. TPS, ECT atau MAP tidak berfunsi “Memeriksa Sensor Throttle Posisi (TP) ”, “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT)” atau “Memeriksa Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP” di Bab 6E. Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”. ECM rusak Rem bergesekan “Tabel Diagnosa” di Bab 5. Clutch selip “Tabel Diagnosa” di Bab 7C. Tekanan rendah “Memeriksa Rendah” di Bab 6A. Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifikasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”. Busi rusak “Melepas dan Memasang Busi” di Bab 6F. Kabel busi bocor “Melepas dan Memasang Kabel Busi” di Bab 6F. Ignition coil dengan ignitor rusak “Memeriksa Ignition Coil Assy (termasuk Ignitor)” di Bab 6F. Tekanan bahan bakar tidak sesuai spesifikasi “Tabel Flow Diagnosa B-3”. Gasket Manifold , throttle body, atau cylinder head bocor Sistim idle air control rusak “Tabel Flow Diagnosa B-4”. Fuel injector rusak “Tabel Flow Diagnosa B-1”. Sensor ECT, TP atau MAP tidak bekerja “Memeriksa Sensor Throttle Position (TP)”, “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT)” atau “Memeriksa Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E. ECM rusak Sambungan vacuum hose kendur PCV valve tidak berfungsi “Memeriksa Sistim PCV” di Bab 6E. Mesin overheat “Overheat” pada tabel ini. Tekanan rendah “Memeriksa Tekanan” di Bab 6A.



6-22 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Scan Tool Data Data di bawah ini adalah nilai standar pada kondisi pengendaraan normal dengan menggunakan SUZUKI scan tool, yang dapat digunakan sebagai referensi. Meski kendaraan dalam kondisi baik, dalam beberapa kasus hasil pemeriksaaan mungkin tidak sesuai dengan spesifikasi. Karenanya, kondisi abnormal kendaraan tidak dapat didasarkan hanya pada data ini semata. Kondisi pada tabel di bawah ini dapat diperiksa dengan menggunakan scan tool yang dideteksi oleh ECM dan output dari ECM berupa perintah-perintah dan pada beberapa kasus dimana mesin atau actuator tidak beroperasi sebagaimana yang ditunjukkan oleh scan tool. Gunakan timing light untuk memeriksa ignition timing. CATATAN: Ketika memeriksa data dengan kondisi mesin pada putaran idle atau tinggi, pindahkan tuas transmisi (M/T) ke posisi netral dan posisi “Park” (A/T) dan tarik rem tangan penuh. Jika mengindikasikan tidak ada beban, matikan A/C, semua beban kelistrikan, P/S dan switch lainnya. Data Scan Tool SUHU COOLANT (ENGINE COOLANT TEMP.) INTAKE AIR TEMP



Kondisi Kendaraan Idle speed sesuai spesifikasi setelah warming up



Idle speed sesuai spesifikasi setelah warming up



Kondisi/ Normal Nilai Standar 80 – 100°C, 176 – 212°F



–5°C (23°F) + suhu di sekitar hingga 40°C (104°F) + suhu di sekitar. ENGINE SPEED Pada putaran idlie tanpa beban setelah warming idle speed ideal up ±50 r/min Idle speed sesuai spesifikasi tanpa beban setelah 2.0 – 4.0 msec. INJ PULSE WIDTH (FUEL INJECTION PULSE warming up WIDTH) Pada putaran 2500 r/min tanpa beban setelah 2.0 – 3.6 msec. warming up pedal gas dilepas 0.2 – 0.95 V Kunci kontak ON/ TP SENSOR VOLT warmed up engine (TEGANGAN OUTPUT pedal gas ditekan penuh Kurang dari 4.8 V dihentikan THROTTLE POSITION SENSOR) 750 r/min IDLE IDEAL Pada putaran idle dengan radiator cooling fan (IDLE SPEED IDEAL) tidak berputar dan all komponen kelistrikan OFF setelah warming up, M/T posisi netral Pada putaran idle tanpa beban setelah warming 5 – 30% IAC FLOW DUTY up (IDLE AIR CONTROL FLOW DUTY) pedal gas dilepas 4 – 19% Kunci kontak ON/ THROTTLE POSITION (ABSOLUTE THROTTLE warmed up engine pedal gas ditekan penuh 60 – 90% dihentikan POSITION) Putaran idle sesuai spesifikasi tanpa beban sete20 – 40 kPa MAP lah warming up (INTAKE MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE) FUEL CUT Ketika mesin pada kondisi fuel cut ON Selain dari kondisi fuel cut OFF Throttle valve pada posisi idle ON POSISI THROTTLE MENUTUP (CLOSED Pembukaan throttle valve lebih besar dari posisi OFF THROTTLE POSITION) idle



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-23



Data Scan Tool



Kondisi Kendaraan



IGNITION ADVANCE (IGNITION TIMING ADVANCE UNTUK CYLINDER NO.1) TEGANGAN BATTERY FUEL PUMP



Putaran idle sesuai spesifikasi tanpa beban setelah warming up



BEBAN KELISTRIKAN



SWITCH REM RADIATOR FAN (RADIATOR FAN CONTROL RELAY) BLOWER FAN



SWITCH A/C (jika dilengkapi A/C) A/C MAG CLUTCH (jika dilengkapi A/C)



KECEPATAN KENDARAAN



Kondisi/ Normal Nilai Standar 8 – 16° BTDC



Kunci kontak ON/mesin mati Dalam 2 detik setelah kunci kontak ON atau mesin hidup Mesin mati pada kunci kontak ON Kunci kontak ON/lampu besar, lampu kota, defogger belakang, atau blower motor OFF Kunci kontak ON/lampu besar, lampu kota, atau defogger belakang ON Kunci kontak ON pedal rem dilepas pedal rem ditekan Kunci kontak ON Engine coolant temp.: di bawah 87.5°C (189.5°F) Engine coolant temp.: 90°C (194°F) atau lebih Kunci kontak ON Blower fan switch pada posisi kecepatan ke1 atau lebih Blower fan switch pada posisi OFF Mesin hidup setelah warming up, sistim A/C tidak bekerja Mesin hidup setelah warming up, A/C berfungsi Mesin hidup Switch A/C dan switch motor blower ON Switch A/C dan switch motor blower OFF Kendaraan tidak hidup



10 – 14 V ON OFF OFF ON OFF ON OFF ON ON



OFF OFF ON ON OFF 0 km/h



DEFINISI DATA SCAN TOOL COOLANT TEMP (ENGINE COOLANT TEMPERATURE, °C, °F) Dideteksi oleh sensor engine coolant temp.



INTAKE AIR TEMP (°C, °F) Dideteksi oleh sensor intake air temp.



ENGINE SPEED (rpm) Komputerisasi berdasarkan pulsa dari sensor camshaft posisi.



PANJANG/PENDEKNYA PULSA (PANJANG/PENDEKNYA PULSA INJEKSI BAHAN BAKAR, msec.) Menunjukkan waktu injector drive (pembukaan valve) berdasarkan pulsa dari ECM (tetapi waktu injector drive cylinder NO.1 untuk multiport fuel injection).



Tegangan TP SENSOR (TEGANGAN OUTPUT THROTTLE POSITION SENSOR, V) Throttle Position Sensor membaca adanya informasi pembukaan throttle valve dalam bentuk tegangan.



6-24 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



IDLE IDEAL (PUTARAN IDLE YANG IDEAL, rpm) Putaran idle seuai parameter internal ECM yang menunjukkan putaran idle yang diinginkan ECM. Jika mesin tidak hidup, besarannya tidak valid.



IAC FLOW DUTY (CONTROL DUTY IDLE AIR (PUTARAN), %) Parameter ini menunjukkan besar arus pada putaran IAC valve (rata-rata pembukaan valve) yang mengontrol jumlah udara langsung (bypass) (putaran idle).



THROTTLE POS (ABSOLUTE THROTTLE POSITION, %) Ketika throttle position sensor pada posisi tertutup penuh, nilai pembukaan throttle akan ditunjukkan 0% dan posisi membuka penuh 90 – 100%.



MAP (MANIFOLD ABSOLUTE PRESSURE, mmHg, kPa) Untuk menjaga jumlah campuran udara/bahan bakar (sesuai teori stoichiometric) . Hal tersebut akan dideteksi oleh sensor manifold absolute pressure.



FUEL CUT (ON/OFF) ON: Bahan bakar diputus (sinyal output ke injector dihentikan) OFF: Bahan bakar tidak diputus



POSISI THROTTLE MENUTUP (ON/OFF) Parameter akan membaca ON saat throttle valve tertutup penuh, dan OFF saat throttle tidak tertutup.



IGNITION ADVANCE (IGNITION TIMING ADVANCE UNTUK CYLINDER NO.1, °) Ignition timing cylinder NO.1 berdasarkan perintah dari ECM. Ignition timing secara aktual harus diperiksa dengan menggunakan timing light.



TEGANGAN BATTERY (V) Parameter ini menunjukkan tegangan positif battery yang masuk dari main relay ke ECM.



FUEL PUMP (ON/OFF) ON ketika ECM mengaktifkan fuel pump melalui switch fuel pump relay.



BEBAN KELISTRIKAN (ON/OFF) ON: Lampu besar, lampu kota, dan defogger belakang sinyal ON masuk. OFF: Semua beban kelistrikan OFF.



BRAKE SW (ON/OFF) Parameter ini menunjukkan kondisi switch brake.



RADIATOR FAN (RADIATOR FAN CONTROL RELAY, ON/OFF) ON: Mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan relay radiator fan. OFF: Tidak mengeluarkan perintah untuk mengaktifkan relay radiator fan.



BLOWER FAN (ON/OFF) Parameter ini menunjukkan kondisi blower motor switch.



A/C SWITCH (ON/OFF) ON: Perintah untuk mengaktifkan A/C dari ECM ke A/C amplifier. OFF:Tidak ada perintah untuk mengaktifkan A/C.



A/C MAG SWITCH (RELAY A/C COMPRESSOR, ON/OFF) Parameter ini menunjukkan kondisi switch A/C.



KECEPATAN KENDARAAN (km/h) Komputerisasi berdasarkan sinyal pulsa dari vehicle speed sensor.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-25



Memeriksa ECM dan Sirkuitnya ECM dan sirkuitnya dapat diperiksa pada soket ECM dengan cara mengukur tegangan, sinyal pulsa dan tahanan. PERHATIAN: ECM tidak dapat diperiksa secara langsung. Sangat dilarang untuk menghubungkan voltmeter atau ohmmeter ke ECM dengan soket dilepas.



Memeriksa Tegangan 1) Lepas ECM (1) dari bodi kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. 2) Periksa tegangan dan sinyal pulsa pada masing-masing terminal soket (2) terhubung, menggunakan voltmeter (3) dan oscilloscope (4).



1



3



CATATAN:



4



• Tegangan masing-masing terminal sesuai tegangan battery, besarnya 11 V atau lebih saat kunci kontak ON. • Tegangan dengan asterisk(*) tidak dapat diukur dengan voltmeter karena berupa pulse sinyal. Periksa dengan oscilloscope jika perlu.



2



C20



2



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 32 31 30 29 28 34 33



C21



2



2



7 6 5 4 3 2 1 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 35 34 33 32 31 30 29 28



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 25 24 23 22 21 20 19 18 31 30 29 28 27 26



1



1. ECM 2. Soket ECM (dilihat dari harness)



E06



6-26 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Nomor Terminal



Warna Kabel



C20-1



BLU



C20-2



C20-3



C20-4



Sirkuit Sinyal engine start



BRN/YEL Fuel injector No.4



BRN/WHT Fuel injector No.3



BRN



Fuel injector No.2



C20-5



LT GRN



C20-6 C20-7



BLK/YEL Ground BLK/YEL Ground



C20-8



ORN



Fuel injector No.1



IAC valve



C20-9



WHT/BLU Monitor output



C20-10



PNK/BLK Fuel pump relay



C20-11











Tegangan Normal 6 – 12 V 0–1V 10 – 14 V * 0 – 0.6 V ↑↓ 10 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.4, No.5 dan No.17) 10 – 14 V * 0 – 0.6 V ↑↓ 10 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.4, No.6 dan No.17) 10 – 14 V * 0 – 0.6 V ↑↓ 10 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.4, No.7 dan No.17) 10 – 14 V * 0 – 0.6 V ↑↓ 10 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.4, No.8, No.16 dan No.17) di bawah 0.3 V di bawah 0.3 V *0–2V ↑↓ 8 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.1) 10 – 14 V 0–1V 10 – 14 V –



Kondisi Selama cranking mesin Selain dari kondisi di atas Kunci kontak ON Mesin hidup (Output sinyal adalah pulsa rendah aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.) Kunci kontak ON Mesin hidup (Output sinyal adalah pulsa rendah aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.) Kunci kontak ON Mesin hidup (Output sinyal adalah pulsa rendah aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.) Kunci kontak ON



Mesin hidup (Output sinyal adalah pulsa rendah aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.)



Kunci kontak ON Kunci kontak ON Mesin pada putarant idle setelah warm up (Output sinyal adalah pulsa rendah aktif. Rasio duty tergantung beban mesin dan putaran idle mesin.) Kunci kontak ON Selama 2 detik dari kunci kontak ON Setelah 2 detik kunci kontak ON –



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-27



Nomor Terminal



Warna Kabel



Sirkuit



Tegangan Normal 10 – 14 V



C20-12



RED/WHT Radiator fan relay No.1 0–1V 10 – 14 V



C20-13



Radiator fan relay No.2 dan PNK/BLU No.3 (jika dilengkapi) 0–1V



C20-14 C20-15











BLK/ORN Main relay



C20-16 C20-17 C20-18 C20-19 C20-20 C20-21 C20-22 C20-23 C20-24 C20-25 C20-26 C20-27



– – – – – – – – – – – –



C20-28



GRN/WHT



C20-29 C20-30



PNK Test switch terminal BLU/WHT Diagnosis switch terminal



C20-31



Ignition coil assembly (untuk WHT/RED No.2 dan No.3 spark plugs)



C20-32



C20-33 C20-34



– – – – – – – – – – – – Power steering pressure switch (jika dilengkapi)



Ignition coil assembly (untuk WHT/BLK No.1 dan No.4 spark plugs)



– –



– –



– 10 – 14 V 0.4 – 1.5 V – – – – – – – – – – – – 10 – 14 V 0 – 1.5 V 10 – 14 V 10 – 14 V 0–1V * 0 – 0.6 V ↑↓ 4–6V (Referensi bentuk gelombang No.2) 0–1V * 0 – 0.6 V ↑↓ 4–6V (Referensi bentuk gelombang No.3 dan No.16) – –



Kondisi Kunci kontak ON, engine coolant temperature kurang dari 87.5°C (189.5°F) Kunci kontak ON, engine coolant temperature more dari 90°C (194°F) Kunci kontak ON, engine coolant temperature antara 90°C (194°F) dan 100°C (212°F) Kunci kontak ON, engine coolant temperature kurang dari 87.5°C (189.5°F) – Kunci kontak OFF Kunci kontak ON – – – – – – – – – – – – Kunci kontak ON Mesin pada putaran idle, steering wheel diputar ke kanan atau kiri hingga berhenti Kunci kontak ON Kunci kontak ON Kunci kontak ON Mesin hidup (Output sinyal adalah pulsa tinggi aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.) Kunci kontak ON Engine running (Output sinyal adalah pulsa tinggi aktif. Frequency pulsa bervariasi tergantung putaran mesin.) – –



6-28 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Nomor Terminal C21-1 C21-2 C21-3 C21-4 C21-5 C21-6 C21-7 C21-8 C21-9 C21-10



C21-11



Warna Sirkuit Kabel BLK Ground BLK/RED Power source BLK/RED Power source – – Shield wire ground untuk – CKP sensor – – – – Power source untuk MAP PNK/BLU sensor YEL/BLK Power source untuk sensors Power source untuk CO LT GRN adjusting resistor



YEL/GRN Sinyal sensor MAP



Tegangan NorKondisi mal Di bawah 0.3 V Kunci kontak ON 10 – 14 V Kunci kontak ON 10 – 14 V Kunci kontak ON – – Di bawah 0.3 V Kunci kontak ON – – 4.75 – 5.25 V



Kunci kontak ON



4.75 – 5.25 V



Kunci kontak ON



4.75 – 5.25 V



Kunci kontak ON



* 3.3 – 4.0 V (Referensi bentuk gelombang No.11) * 0.4 – 1.8 V (Referensi bentuk gelombang No.12) 0.3 – 1.0 V



C21-12



GRN/WHT Sinyal sensor TP 3.4 – 4.7 V



C21-13 C21-14



PNK –



CO adjusting resistor –



– – 2.70 – 3.00 V



C21-15



WHT/GRN Sinyal sensor ECT



0.65 – 0.80 V 0.30 – 0.40 V 2.10 – 2.50 V



C21-16



LT GRN/ BLK



Sinyal sensor IAT



– –



0.52 V 0.20 V



Kunci kontak ON dengan barometric pressure pada 100 kPa (760 mmHg) Engine running pada sesuai spesifikasi idle speed setelah warm up, barometric pressure pada 100 kPa (760 mmHg) Kunci kontak ON dan throttle valve pada idle posisi dengan warmed engine Kunci kontak ON dan throttle valve pada full putus posisi – – Kunci kontak ON, ECT pada 20°C (68°F) Kunci kontak ON, ECT pada 80°C (176°F) Kunci kontak ON, ECT pada 110°C (230°F) Kunci kontak ON, IAT pada 20°C (68°F) Kunci kontak ON, IAT pada 80°C (176°F) Kunci kontak ON, IAT pada 120°C (248°F)



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-29



Nomor Terminal



Warna Kabel



Sirkuit



C21-17



RED/BLU Sinyal sensor CKP (+)



C21-18 C21-19 C21-20 C21-21 C21-22 C21-23 C21-24 C21-25 C21-26 C21-27 C21-28 C21-29 C21-30



– – – – – – – – – – – – – – – – – – – – BLU/YEL Sensor ground – – – –



C21-31



ORN



Tegangan NorKondisi mal 0–1V Kunci kontak ON Mesin hidup pada putaran idle setelah warm up, antara sinyal (+) dan (– ) sensor CKP * 1 – 1.5 V (Input sinyal dengan bentuk gelom↑↓ bang sinusoid. 0–1V (Referensi ben- Frequency bentuk gelombang bertuk gelombang variasi tergantung pada putaran No.9 dan No.10) mesin. 30 pulsa terjadi setiap satu putaran crankshaft.) – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – di bawah 0.3 V Kunci kontak ON – – – – Kunci kontak ON, tekanan refrigerant A/C di bawah 1500 kPa (15 kg/ 0–1V cm2, 218 psi) Kunci kontak ON, tekanan refriger-



A/C pressure switch (jika dilengkapi) 10 – 14 V



C21-32



C21-33



BRN



WHT



Sinyal sensor CMP



Sinyal sensor CKP (–)



* 0 – 0.6 V ↑↓ 4–6V (Referensi bentuk gelombang No.9 dan No.10) 0–1V



ant A/C 1500 kPa (15 kg/cm2, 218 psi) atau lebih Mesin pada putaran idle setelah warm up (Frekquency sinyal sensor bervariasi tergantung pada putaran mesin.) (2 pulsa setiap 1 putaran camshaft.)



Kunci kontak ON Mesin hidup pada putaran idle setelah warm up, antara sinyal (+) dan (– ) sensor CKP * 1 – 1.5 V (Input sinyal dengan bentuk gelom↑↓ bang sinusoid. 0–1V (Referensi ben- Frequency bentuk gelombang bertuk gelombang variasi tergantung pada putaran No.9 dan No.10) mesin. 30 pulsa terjadi setiap satu putaran crankshaft.)



6-30 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Nomor Terminal



Warna Kabel



C21-34



YEL



C21-34







Sirkuit



Sinyal VSS







Tegangan Normal 0–1V ↑↓ 4–6V untuk kendaraan dengan tachometer (Referensi bentuk gelombangform No.13) 0–1V ↑↓ 10 – 14 V untuk kendaraan tanpa tachometer –



10 – 14 V – 10 – 14 V



Setiap saat



– – 10 – 14 V 0–1V 0–1V 10 – 14 V 10 – 14 V 0–1V –



– – Mesin hidup, A/C tidak bekerja Mesin hidup, A/C bekerja Kunci kontak ON, posisi lampu OFF Kunci kontak ON, posisi lampu ON Mesin hidup, A/C bekerja Mesin hidup, A/C tidak bekerja –



RED/WHT Switch defogger belakang 10 – 14 V 10 – 14 V



E06-2



PNK/BLU Switch blower fan 0–1V



E06-3











– 0–1V



E06-4



GRN/WHT Switch lampu stop 10 – 14 V



E06-5 E06-6 E06-7 E06-8 E06-9 E06-10 E06-11



BLK/WHT Kunci kontak – – Sumber arus untuk cadanWHT/RED gan – – – – Input sinyal A/C (jika BRN/WHT dilengkapi) RED/YEL Sinyal switch lampu



E06-12



GRY



E06-13







Sinyal cut A/C (jika dilengkapi) –



Kendaraan berjalan (Frequency pulse bervairasi tergantung pada kecepatan kendaraan) (2548 pulsa tiap 60 km/h (37.5 ml/ h).)



– Kunci kontak ON, switch defogger belakang OFF Kunci kontak ON, switch defogger belakang ON Kunci kontak ON, blower fan selector OFF Kunci kontak ON, blower fan selector pada posisi 1 atau lebih – Kunci kontak ON, switch lampu stop OFF Kunci kontak ON, switch lampu stop ON Kunci kontak ON –



0–1V E06-1



Kondisi



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-31



Nomor Terminal



E06-14



Warna Kabel



YEL



Sirkuit



VSS sinyal untuk combination meter



Tegangan Normal 0–1V ↑↓ 4–6V untuk kendaraan dengan tachometer (Referensi bentuk gelombang No.13) 0–1V ↑↓ 10 – 14 V untuk kendaraan without tachometer 0–1V



E06-15



E06-16 E06-17 E06-18 E06-19 E06-20 E06-21 E06-22 E06-23 E06-24 E06-25 E06-26 E06-27 E06-28 E06-29 E06-30 E06-31



BRN



Engine revolution sinyal untuk tachometer (jika dilengkapi)



Indicator lamp tidak berfungsi Saluran komunikasi serial PPL/WHT data link connector – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – – Ground (jika dilengkapi denBLK gan sistim A/C) – – PPL



*0–1V ↑↓ 10 – 14 V (Referensi bentuk gelombang No.14 dan No.15) 0–1V 10 – 14 V 10 – 14 V



Kondisi



Kendaraan hidup (Frequency pulsa bervairasi tergantung pada kecepatan kendaraan) (2548 pulsa par 60 km/h, 37.5 ml/h)



Kunci kontak ON dan mesin pada kondisi mati Saat mesin hidup (Frequency pulse bervairasi tergantung pada kecepatan kendaraan) (2 pulsa per 1putaran crankshaft.) (3000 r/min = 100 Hz) Kunci kontak ON dan mesin mati Mesin hidup Kunci kontak ON



– – – – – – – – – – – – di bawah 0.3 V –



– – – – – – – – – – – – Kunci kontak ON –



6-32 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



1. Referensi bentuk gelombang No.1 Sinyal valve IAC Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C20-8 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV WAKTU: 4 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



2. Referensi bentuk gelombang No.2 Sinyal ignition coil No.2 dan No.3 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-31 ke C21-1 CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal ignition No.2 dan No.3



3. Referensi bentuk gelombang No.3 Sinyal ignition coil No.1 dan No.4 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-32 ke C21-1 CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal ignition No.1 dan No.4



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-33



4. Referensi bentuk gelombang No.4 Sinyal fuel injector pada putaran mesin idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-4 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 4 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal Fuel injector a. Rentang pulsa fuel injection: 2 – 4 msec.



5. Referensi bentuk gelombang No.5 Sinyal fuel injector No.4 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-2 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal fuel injector No.4



6. Referensi bentuk gelombang No.6 Sinyal fuel injector No.3 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-3 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal fuel injector No.3



6-34 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



7. Referensi bentuk gelombang No.7 Sinyal fuel injector No.2 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-4 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal fuel injector No.2



8.Referensi bentuk gelombang No.8 Sinyal fuel injector No.1 pada putaran idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-5 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal fuel injector No.1



9. Referensi bentuk gelombang No.9 Sinyal sensor CMP pada mesin idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C21-17 ke C21-33 CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal CKP



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-35



10. Referensi bentuk gelombang No.10 Sinyal sensor CMP pada mesin idle Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C21-17 ke C21-33 CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV WAKTU: 20 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal CKP



11. Referensi bentuk gelombang No.11 Manifold absolute pressure sensor sinyal pada ignition switch turned ON Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-11 ke C21-28 CH2: C21-12 ke C21-28 CH1: 2 V/DIV, CH2: 1 V/DIV WAKTU: 200 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Kunci kontak ON



1. Sinyal sensor manifold absolute pressure 2. Sinyal sensor throttle position



12. Referensi bentuk gelombang No.12 Manifold absolute pressure sensor sinyal pada putaran mesin tinggi. Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-11 ke C21-28 CH2: C21-12 ke C21-28 CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV WAKTU: 200 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Pada putaran mesin tinggi



1. Sinyal sensor manifold absolute pressure 2. Sinyal sensor throttle position



6-36 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



13. Referensi bentuk gelombang No.13 Sinyal VSS pada 30 km/jam (19 mil/jam) Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-34 ke C21-1 CH2: E06-14 ke C21-1 CH1: 2 V/DIV, CH2: 2 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Kendaraan pada 30 km/jam (19 mil/h)



1. Sinyal VSS 2. Sinyal VSS untuk combination meter



14. Referensi bentuk gelombang No.14 Sinyal pulsa ignition pada putaran mesin idle. Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: E06-15 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV WAKTU: 40 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran mesin idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal pulsa ignition



15. Referensi bentuk gelombang No.15 Sinyal pulsa ignition pada putaran mesin idle. Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: E06-15 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 5 V/DIV WAKTU: 10 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin pada putaran idle sesuai spesifikasi



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal pulsa ignition



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-37



16. Referensi bentuk gelombang No.16 Ignition coil sinyal dan fuel injector sinyal pada engine distarter. Terminal pengukuran



Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C20-32 ke C21-1 CH2: C20-5 ke C21-1 CH3: C21-32 ke C21-1 CH4: C20-1 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 50 V/DIV CH3: 5 V/DIV, CH4: 10 V/DIV WAKTU: 100 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin distarter



1. Sinyal ignition coil No.1 dan No.4 2. Sinyal fuel injector No.1 3. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 4. Sinyal starting motor



17. Referensi bentuk gelombang No.17 Sinyal fuel injector pada mesin distarter Terminal pengukuran Penyetelan oscilloscope Kondisi pengukuran



CH1: C21-32 ke C21-1 CH2: C20-4 ke C21-1 CH1: 5 V/DIV, CH2: 20 V/DIV WAKTU: 10 ms/DIV • Setelah warm up ke suhu kerja normal • Mesin distarter



1. Sinyal referensi cylinder (sinyal referensi CMP) 2. Sinyal fuel injector 3. Rentang pulsa Injeksi: 6 – 12 msec.



6-38 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Memeriksa Tahanan (Tahanan) 1) Lepas soket ECM (1) dari ECM dengan kunci kontak OFF. PERHATIAN: Jangan menyentuh terminal ECM secara langsung atau menghubungkan voltmeter atau ohmmeter (2). 2) Periksa tahanan antara masing-masing terminal soket sebagaimana tabel berikut. PERHATIAN: • Hubungkan probe ohmmeter dari bagian soket wire harness. • Putar kunci kontak ke posisi OFF. • Tabel tahanan di bawah ini pada suhu 20°C (68°F).



Terminal C20-5 ke C21-2/3 C20-4 ke C21-2/3 C20-3 ke C21-2/3 C20-2 ke C21-2/3 C20-12 ke C21-2/3 C20-10 ke E06-5 C20-15 ke E06-7 C21-1 ke Body ground C20-6 ke Body ground C20-7 ke Body ground



Sirkuit Fuel injector No.1 Fuel injector No.2 Fuel injector No.3 Fuel injector No.4 Radiator fan relay No.1 Fuel pump relay Main relay Ground Ground Ground



Tahanan Standar 10 – 15 Ω 10 – 15 Ω 10 – 15 Ω 10 – 15 Ω 160 – 240 Ω 160 – 240 Ω 160 – 240 Ω ada hubungan ada hubungan ada hubungan



Kondisi



Battery dilepas



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-39



Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak “Menyala” Pada Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati) Wiring Diagram 7 5 PPL



E06-16



4 GRN



:5V



E06-5



BLK/WHT



: 12 V 3 6 WHT/BLU



80A



60A



YEL/BLK



BLK/ORN



BLK/RED



15A



C20-15



C20-30



BLU/WHT 8



C21-2 BLK



2



PNK BLK/RED



C20-29



C21-3



C20-6



BLK/YEL



C20-7



BLK/YEL



C21-1



BLK



1



9 C20 7



9 C21 3



6 15



E06 2



5



1 16



30 29



1. Battery



4. “IG” sikring (15 A)



7. ECM



2. Relay/sikring box



5. Lampu Check Engine (MIL)



8. Connector diagnosa



3. Switch ignition



6. Main relay



9. Connector ECM (dilihat dari harness side)



Keterangan Sirkuit Ketika kunci kontak ON, ECM mengaktifkan main relay untuk ON (contact point menutup). Dengan demikian ECM mempunyai power untuk menyalakan (ON) lampu check engine (MIL). Ketika mesin mulai hidup dan tidak terdeteksi adaya kerusakan pada sistim,lampu tersebut akan OFF tetapi jika dideteksi adanya kerusakan, MIL akan ON meski mesin hidup.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Indikator Lain/memeriksa lampu peringatan 1) Putar kunci kontak ke posisi ON. Apakah indikator lain/lampu peringatan pada combination meter ON?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Tidak Sikring utama (main fuse) putus, kunci kontak tidak berfungsi, sirkuit “BLK/ WHT” antara sikring “IG” dan combination meter atau hubungan soket pada combination meter kendur.



6-40 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 2 Memeriksa starter mesin Apakah mesin hidup?



3



Memeriksa sirkuit MIL 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan lepas connectors ECM. 2) Periksa hubungan ke ECM pada terminal “E06-16”. 3) Jika OK, kemudian gunakan kabel jumper, groundkan terminal “E06-16” pada connector yang dilepas. Apakah MIL menyala pada kunci kontak ON?



Ya Lanjut ke langkah 3.



Sirkuit test switch terminal short ke ground atau kabel “PNK” short ke ground (kendaraan dengan connector diagnosa). Ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Lanjut ke “Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine (MIL) Berkedip Saat Kunci Kontak ON”. Bohlam putus, kabel “PPL” atau sirkuit kabel “BLK/WHT” putus atau kabel “PNK” short ke ground.



Tabel A-2 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus (Mesin Hidup) Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit Lihat “Table A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala pada saat kunci kontak ON (mesin mati)”.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Memeriksa Diagnostic trouble code (DTC) 1) Periksa DTC lihat “Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) ”. Apakah muncul DTC(s)? 2 Memeriksa Diagnostic trouble code (DTC) Hidupkan mesin dan periksa kembali DTC. Apakah muncul DTC(s)? 3 Memeriksa sirkuit MIL 1) Kunci kontak ke posisi OFF. 2) Lepas connector dari ECM. MIL menyala saat kunci kontak ON?



Ya Lanjut ke langkah 2 “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”.



Tidak Lanjut ke langkah 2.



Lanjut ke langkah 3.



Sirkuit kabel “PPL” short ke ground.



Ganti ECM dan periksa kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-41



Tabel A-3 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Berkedip saat Kunci Kontak ON Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit Lihat “Table A- Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu tidak menyala saat Kunci Kontak ON (mesin mati)”.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Memeriksa sirkuit switch terminal diagnosis 1) Dengan kunci kontak OFF, lepas soket kelistrikan ECM. 2) Periksa sambungan dari terminal “C2030” connector ECM ke ground. Apakah ada hubungan?



Ya Tidak Ganti ECM dan periksa Kabel “BLU/WHT” ( switch terminal diagnosa) kembali. short ke ke sirkuit ground. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Tabel A-4 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Menyala Terus atau OFF Meski Switch Terminal Diagnosa Digroundkan Keterangan Wiring Diagram/Sirkuit Lihat “Tabel A-1 Memeriksa Sirkuit Lampu Check Engine – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON (Mesin Mati)”.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Switch terminal diagnosa sirkuit periksa 1) Dengan ignition switch OFF posisi, connector lepas ECM electrical. 2) Hubungkan kabel jumper (1) ke diagnosa switch terminal (2) dan ground terminal (3) dari connector diagnosa (4). Lihat Fig.1. 3) Periksa untuk continuity dari “C20-30” terminal of ECM connector ke ground. Is there continuity? 2 Memeriksa sirkuit test switch terminal 1) Periksa sambungan dari terminal “C20-29” connector ECM ke ground. Apakah ada hubungan?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Tidak Kabel “BLU/WHT” (switch terminal diagnosa), Kabel “BLK” monitor connector putus. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Kabel “PNK” (test switch terminal) terhubunga ke sirkuit ground . Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Hubungan connector ECM kendur. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali.



6-42 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



[A]



[A]: Gambar1 untuk Langkah 1



4 2 3



1



Tabel A-5 Memeriksa Sirkuit Power ECM dan Ground – Lampu Tidak Menyala Saat Kunci Kontak ON dan Mesin Tidak Hidup Meski Distarter. Wiring Diagram 7 5 PPL



E06-16



4 GRN



:5V



E06-5



BLK/WHT



: 12 V 3 6 WHT/BLU



80A



60A



YEL/BLK



BLK/ORN



BLK/RED



15A



C20-15



C20-30



BLU/WHT 8



C21-2 BLK



2



PNK BLK/RED



C20-29



C21-3



C20-6



BLK/YEL



C20-7



BLK/YEL



C21-1



BLK



1



9 C20 7



9 C21 3



6 15



E06 2



5



1 16



30 29



1. Battery



4. “IG” sikring (15 A)



7. ECM



2. Relay/sikring box



5. Malfunction indicator lamp (MIL)



8. Connector diagnosa



3. Ignition switch



6. Main relay



9. Connector ECM (dilihat dari harness)



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-43



Keterangan Sirkuit Ketika kunci kontak ON, main relay ON (contact point menutup) dan main power disuplai ke ECM.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Memeriksa sikring 1) Lepas connector ECM dengan kunci kontak OFF lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. 2) Periksa sambungan ke ECM pada terminal kabel “E06-5”, “C20-15”, “C21-2”, “C21-3”, “C20-6”, “C20-7” dan “C21-1”. 3) Jika OK, periksa sikring lainnya. Apakah kondisinya baik? 2 Memeriksa main relay 1) Periksa main relay lihat “Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay” di Bab 6E. Apakah kondisinya baik? 3 Memeriksa ignition sinyal sirkuit 1) Putar kunci kontak ke posisi ON. 2) Ukur tegangan antara terminal kabel “E06-5” pada connector ECM dan ground. Apakah tegangan 10 –14 V? 4 Memeriksa sirkuit main relay 1) Dengan kunci kontak pada posisi ON, Ukur tegangan antara kabel terminal “C20-15” pada connector ECM dan ground. Apakah tegangan 10 – 14 V? 5 Memeriksa sirkuit main relay 1) Lepas ECM dari kendaraan. 2) Hubungkan connector ke ECM. 3) Dengan kunci kontak pada posisi ON, Ukur tegangan antara terminal kabel “C20-15” pada connector ECM dan ground. Apakah tegangan 0 – 1 V? 6 Memeriksa sirkuit ground ECM 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 2) Lepas connector dari ECM. 3) Ukur tahanan antara masing-masing kabel terminal “C20-6”, “C20-7” dan “C21-1” pada connector ECM dan ground. Apakah tahanan 1 Ω atau kurang?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Tidak Ganti sikring yang putus, dan kemudian periksa sirkuit yang konslet dari sikring yang putus.



Lanjut ke langkah 3.



Ganti main relay.



Lanjut ke langkah 4.



Sirkuit kabel “BLK/WHT” atau “ORN” putus.



Lanjut ke langkah 5.



Lanjut ke langkah 9.



Lanjut ke langkah 7.



Lanjut ke langkah 6.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Sirkuit kabel “BLK/YEL” atau “BLK” putus atau tahanan tinggi.



6-44 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 7 Memeriksa sirkuit Main relay 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 2) Lepas connector dari ECM. 3) Gunakan kabel jumper, groundkan terminal kabel “C20-15” pada connector ECM. 4) Ukur tegangan antara masing-masing terminal kabel “C21-2” dan “C21-3” pada connector ECM dan ground. Apakah tegangan 10 – 14 V? 8 Memeriksa sirkuit main relay 1) Lepas main relay dari relay/box sikring. 2) Periksa sambungan kabel ke connectormain relay pada terminal kabel “YEL/ BLK” dan “BLK/RED”. 3) Jika OK, ukur tahanan antara masingmasing terminal kabel “C21-2” dan “C21-3” pada connector ECM dan terminal kabel “BLK/RED” pada connectormain relay . Apakah tahanan 1 Ω atau kurang? 9 Memeriksa sirkuit main relay 1) Lepas main relay dari relay/box sikring. 2) Ukur tegangan terminal kabel “YEL/ BLK” pada connector main relay dan ground. Apakah tegangannya 10 – 14 V?



Ya Ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Lanjut ke langkah 8.



Lanjut ke langkah 9.



Sirkuit kabel “BLK/RED” putus atau tahanan tinggi.



Sirkuit kabel “BLK/ORN” Sirkuit kabel “YEL/BLK” putus atau tahanan tinggi. putus. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-45



DTC P0107/P0108 Input Sirkuit Manifold Absolute Pressure Rendah/Tinggi Wiring Diagram



2



1



5V



AMP



3



PNK/BLU



C21-8



YEL/GRN



C21-11



BLU/YEL



C21-28



4



4



C20



5V



C21



E06



11



8 28



1. Sensor manifold absolute pressure (MAP)



3. Manifold pressure



2. ECM



4. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC DTC P0107: Output tegangan sensor manifold absolute pressure di bawah 0.75 V selama 0.5 detik. DTC P0108: Output tegangan sensor manifold absolute pressure di bawah 4.5 V selama 0.5 detik.



Area Masalah • Sensor manifold absolute pressure dan sirkuitnya • Saluran vacuum sensor manifold absolute pressure • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



6-46 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. tim Kontrol Emisi” ? 2



Memeriksa sinyal sensor MAP 1) Lepas ECM dari kendaraan tanpa melepas connector ECM lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. 2) Ukur tegangan antara terminal “C21-11” dan “C21-28” connector ECM pada kondisi berikut. • Dengan kunci kontak pada posisi ON dan mesin berhenti: sekitar 3.6 V • Pada putaran idle: sekitar 1.6 V Apakah hasil memeriksa sesuai spesifikasi?



3



Memeriksa sirkuit sensor MAP 1) Lepas connector sensor MAP dan ECM dengan kunci kontak pada posisi OFF. 2) Periksa hubungan ke sensor MAP pada masingmasing terminal. 3) Periksa shirt dan putus pada kabel “PNK/BLU”, “YEL/GRN” dan “BLU/YEL”. Apakah masing-masing kabel normal? Ganti ECM dan Memeriksa sensor MAP 1) Periksa kerja sensor MAP lihat “Memeriksa Sen- periksa kembali. sor Manifold Absolute Pressure (MAP)” di Bab 6E. Apakah hasil pemeriksaannya baik?



4



Masalah masalah sesaat (Terkadang Muncul) atau ECM rusak. Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Hubungan Kendur” di Bab 0A. Lanjut ke langkah 4.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Lanjut ke langkah 3.



Perbaiki kabel yang rusak.



Ganti sensor MAP.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-47



DTC P0112 Input Sensor Intake Air Temperature Rendah Wiring Diagram 2 5V 1 LT GRN/BLK



C21-16



BLU/YEL



C21-28



3



3



C20



C21



E06



16 28



1. Sensor intake air temperature (IAT) 2. ECM 3. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah Output tegangan sensor intake air temperature kurang dari 0.15 • Sirkuit sensor IAT V selama 0.5 detik. • Sensor IAT • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Kunci kontak pada posisi ON, kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”? 2



Ya Lanjut ke langkah 2.



Lanjut ke langkah 3. Memeriksa sensor IAT dan sirkuitnya 1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kontak OFF. 2) Turn ON kunci kontak. 3) Periksa intake air temp. pada layar scan tool. Apakah besarnya 119°C (246°F)?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Masalah masalah sesaat (terkadang muncul). lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan Kendur” di Bab 0A.



6-48 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 3 Memeriksa sirkuit sensor IAT 1) Lepas sensor connector IAT dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa intake air temp. pada tampilan scan tool. Apakah besarnya –40°C (–40°F) ? 4 Memeriksa sensor IAT 1) Periksa sensor IAT lihat “Memeriksa Sensor Intake Air Temperature (IAT)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Lanjut ke langkah 4.



Tidak “LT GRN/BLK” sirkuit short ke ground. Jika kabel OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Ganti ECM dan periksa Ganti sensor IAT. kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-49



DTC P0113 Input Sirkuit Sensor Intake Air Temperature Tinggi Wiring Diagram 2 5V 1 LT GRN/BLK



C21-16



BLU/YEL



C21-28



3



3



C20



C21



E06



16 28



1. SensorIntake air temperature (IAT) 2. ECM 3. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Output tegangan sensor intake air temperature lebih dari 4.85 V selama 0.5 detik.



Area Masalah • Sirkuit sensor IAT • Sensor IAT • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. tim Kontrol Emisi” ?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”.



6-50 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan Ya Lanjut ke langkah 3. 2 Memeriksa Sensor IAT dan sirkuitnya 1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kontak OFF. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON. 3) Periksa intake air temp. pada layar scan tool. Apakah besarnya –40°C (–40°F) ?



3



4



5



Lanjut ke Langkah 4. Memeriksa wire harness 1) Lepas connector sensor IAT dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa sambungan sensor IAT pada terminal kabel “LT GRN/BLK” dan “BLU/YEL”. Jika OK, kemudian dengan kunci kontak ON, apakah tegangan pada terminal kabel “LT GRN/BLK” sekitar 4 – 6 V? Lanjut ke langkah 5. Memeriksa wire harness 1) Menggunakan kabel jumper, hubungkan connector terminal sensor IAT. 2) Kunci kontak pada posisi ON dan periksa intake air temp. pada scan tool. Apakah besarnya 119°C (246°F) ? Memeriksa sensor IAT Periksa sensor IAT lihat “Memeriksa Sensor Intake Air Temperature (IAT)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Masalah masalah sesaat (terkadang muncul). Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan Kendur” di Bab 0A. Kabel “LT GRN/BLK” putus atau short ke sirkuit power, atau sambungan terminal “C21-16” kendur. Jika kabel dan sambungan OK, ganti ECM dan periksa kembali. Sirkuit “BLU/YEL” putus atau sambungan terminal “C21-28” kendur. Jika kabel dan sambungan OK, ganti ECM dan periksa kembali. Ganti sensor IAT.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-51



DTC P0117 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Rendah Wiring Diagram 2 5V 1 WHT/GRN



C21-15



BLU/YEL



C21-28



3



3



C20



C21



E06



15 28



1. Sensor Engine coolant temperature (ECT) 2. ECM 3. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Output tegangan sensor engine coolant temperature kurang dari 0.15 V selama 0.5 detik.



Area Masalah • Sirkuit sensor ECT • Sensor ECT • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle untuk 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sis- Lanjut ke langkah 2. tim Kontrol Emisi”?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”.



6-52 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan Ya Lanjut ke langkah 3. 2 Memeriksa sensor ECT dan sirkuitnya 1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kontak OFF. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON. 3) Periksa engine coolant temp. pada tampilan scan tool. Apakah menunjukkan 119°C (246°F) ?



3



4



Memeriksa Wiring Harness 1) Lepas connector sensor ECT dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa engine coolant temp. pada scan tool. Apakah menunjukkan –40°C (–40°F) ? Memeriksa sensor ECT 1) Periksa sensor ECT lihat “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Lanjut ke langkah 4.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) . Periksa masalah sesaat (terkadang muncul), lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Hubungan Kendur” di Bab 0A. Sirkuit “WHT/GRN” short ke ground. Jika kabel OK, ganti ECM dan periksa kembali. Ganti sensor ECT.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-53



DTC P0118 Input Sirkuit Engine Coolant Temperature Tinggi Wiring Diagram 2 5V 1 WHT/GRN



C21-15



BLU/YEL



C21-28



3



3



C20



C21



E06



15 28



1. Sensor engine coolant temperature (ECT) 2. ECM 3. ECM connectors (dilihat dari harness side)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah Output tegangan sensor engine coolant temperature di atas 4.85 V • Sirkuit sensor ECT selama 0.5 detik. • Sensor ECT • ECM



DTC Confirmation Prosedur 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan ignition switch turned OFF. ON kan kunci kontak, dan kemudian clear DTC dengan menggunakan scan tool. Start engine, dan kemudian run it pada idle speed untuk 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Troubleshooting Langkah Tindakan 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi” ?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”.



6-54 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 2 Memeriksa sensor ECT dan sirkuitnya 1) Hubungkan SUZUKI scan tool dengan kunci kontak OFF. 2) Turn ON ignition switch. 3) Periksa engine coolant temp. pada scan tool. Apakah menunjukkan –40°C (–40°F) ?



Ya Lanjut ke langkah 3.



3



Lanjut ke langkah Periksa Wiring harness 1) Lepas connector sensor ECT dengan kunci kontak 4. OFF. 2) Periksa hubungan ke sensor ECT pada terminal kabel “WHT/GRN” dan “BLU/YEL”. Jika OK, kemudian dengan kunci kontak ON, tegangan terminal kabel “WHT/GRN” sekitar 4 – 6 V?



4



Lanjut ke langkah Periksa Wiring harness 1) Gunakan kabel jumper, hubungkan connector ter- 5. minal sensor ECT. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa engine coolant temp. pada scan tool. Apakah muncul 119°C (246°F) ?



5



Memeriksa sensor ECT 1) Periksa sensor ECT lihat “Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul). Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Hubungan Kendur” di Bab 0A. Sirkuit “WHT/GRN” putus atau short ke power sirkuit, atau hubungan terminal “C21-15” kendur. Jika kabel dan hubungan OK, ganti ECM dan periksa kembali. Sirkuit di “BLU/YEL” putus atau hubungan terminal “C21-28” kendur. Jika wire dan hubungan OK, ganti ECM dan periksa kembali. Ganti sensor ECT.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-55



DTC P0122 Input Sirkuit Throttle Position Sensor Rendah Wiring Diagram 2 1 5V



5V YEL/BLK



C21-9



GRN/WHT



C21-12



BLU/YEL



C21-28



3 C20



3 C21



E06



12



9 28



1. Throttle posisi (TP) sensor 2. ECM 3. ECM connectors (viewed dari harness side)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah DTC Detecting Kondisi Trouble Area Lower dari 0.1 V throttle posisi sensor output tegangan is • TP sensor sirkuit detected untuk 0.5 detik. • TP sensor • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle speed selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Troubleshooting Langkah Tindakan 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”? 2



Ya Lanjut ke langkah 2.



Lanjut ke langkah 3. TP sensor dan its sirkuit periksa 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF, dan kemudian putar ke posisi ON. 2) Periksa persentase pembukaan throttle valve pada scan tool saat throttle valve. Apakah muncul 0%?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Masalah Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) . Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Hubungan Kendur” di Bab 0A.



6-56 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 3 Periksa wiring harness 1) Lepas connector dari sensor TP dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa hubungan ke sensor TP pada terminal kabel “YEL/BLK” dan “GRN/WHT” connector yang dilepas. 3) Jika OK, dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara terminal kabel“GRN/WHT” connector yang dilepas dan ground. Apakah tegangan sekitar 4 – 6 V? 4 Periksaan wiring harness 1) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara terminal kabel “YEL/BLK” connector yang dilepas dan ground. Apakah tegangan sekitar 4 – 6 V? 5 Memeriksa sensor TP 1) Periksa sensor TP lihat “ Memeriksa Throttle Posisi (TP) Sensor” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Lanjut ke langkah 4.



Tidak sirkuit “GRN/WHT” short ke ground atau hubungan terminal “C21-12” kendur. Jika kabel dan hubungan OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Lanjut ke langkah 5.



Kabel sirkuit “YEL/BLK” putus atau hubungan terminal “C21-9” kendur. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali. Ganti sensor TP.



Ganti ECM dan periksa kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-57



DTC P0123 Input Sirkuit Sensor Throttle Position Tinggi Wiring Diagram 2 1 5V



5V YEL/BLK



C21-9



GRN/WHT



C21-12



BLU/YEL



C21-28



3 C20



3 C21



E06



12



9 28



1. Sensor throttle posisi (TP) 2. ECM 3. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Higher dari 4.8 V throttle posisi sensor output tegangan is detected untuk 0.5 detik.



Area Masalah • TP sensor sirkuit • TP sensor • ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Apakah sudah dilakukan “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi” ?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”.



6-58 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 2 Memeriksa sensor TP dan sirkuitnya 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON. 3) Periksa persentase pembukaan throttle valve pada scan tool saat membuka throttle valve dari posisi idle ke posisi membuka penuh. Apakah muncul 99.6%? 3 Memeriksa wiring harness 1) Lepas connector sensor TP dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa hubungan ke sensor TP pada masing-masing terminal kabel. 3) Jika OK, dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara kabel terminal “GRN/ WHT” pada connector sensor TP dan ground. Apakah tegangannya sekitar 4 – 6 V? 4 Memeriksa wiring harness 1) Dengan kunci kontak OFF, lepas connectors dari ECM lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. 2) Periksa kabel “YEL/BLK”, “GRN/WHT” dan “BLU/WHT” dari putus dan short. Apakah masing-masing kabel normal? 5 Memeriksa sensor TP 1) Periksa sensor TP lihat “Memeriksa Sensor Throttle Position (TP)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Lanjut ke langkah 3.



Tidak Masalah masalah sesaat (terkadang muncul). Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan Kendur” di Bab 0A.



Lanjut ke langkah 4.



Sirkuit “GRN/WHT” putus atau short ke power supply.



Lanjut ke langkah 5.



Perbaiki kabel yang rusak.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Ganti sensor TP.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-59



DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Position Sensor Wiring Diagram 4 2



3



1



RED/BLU



C21-17



WHT



C21-33



C21-5



5



5



C20



C21



E06



5 17 33



1. Crankshaft position sensor sensing rotor



4. ECM



2. Starter position sensor



5. Connector ECM (dilihat dari harness)



3. Shield wire



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Area Masalah Output sinyal crankshaft position sensor tidak terdeteksi • sirkuit sensor CKP selama lebih dari 2 detik ketika cranking. • Gigi sinyal • Sensor CKP • ECM



Konfirmasi Prosedur DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON dan hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Starter mesin selama lebih dari 2 detik. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan CATATAN: Jika sirkuit starter putus (seperti, sirkuit sinyal starter OK tetapi mesin tidak dapat hidup), DTC ini disimpan di dalam memory saat switch starter ON, meskipun sensor CKP dalam kondisi baik. Ketika starter motor tidak dapat hidup dan muncul DTC ini, periksa sirkuit starter terlebih dahulu .



6-60 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan Ya 1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Emisi” sudah dilakukan? 2



Apakah mesin distarter?



Lanjut ke langkah 3.



3



Memeriksa sirkuit sensor CKP 1) Lepas connector ECM lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) ” di Bab 6E. 2) Lepas connector dari sensor CKP. 3) Periksa kabel “RED/BLU” dan “WHT/BLU” untuk putus dan short. Apakah masing-masing kabel normal? Periksa tahanan sensor CKP 1) Lepas connector sensor CKP dengan kunci kontak OFF. 2) Periksa hubungan ke CKP sensor pada terminal kabel “RED/BLU” dan “WHT”. 3) Jika OK, ukur tahanan antar terminal sensor. Lihat gambar 1. Tahanan sensor CKP : 360 – 460 Ω pada 20°C, 68°F 4) Ukur tahanan masing-masing terminal dan ground. Tahanan insulation: 1 MΩ atau lebih. Apakah nilai tahanan pada langkah 3) dan 4) Sesuai spesifikasi? Periksa sensor CKP dan pulley Lihat gambar 2. • Rusak • Tidak ada benda asing yang menempel. • Memasang sudah benar. Apakah kondisinya baik?



Lanjut ke langkah 4.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Lanjut ke “Diagnosa Gejala Sistim Cranking” di Bab 6G. Perbaiki kabel rusak.



Lanjut ke langkah 5.



Ganti sensor CKP.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Membersihkan, perbaiki atau ganti.



4



5



[A]



[A]: Gambar 1 untuk langkah 4 [B]: Gambar 2 untuk langkah 5



[B]



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-61



DTC P0340 Sirkuit Camshaft Position Sensor Wiring Diagram 2 1 +B



5V



BLK/RED BRN



C21-32



BLK



3 C20



3 C21



E06



32



1. Camshaft position (CMP) sensor 2. ECM 3. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC • Jumlah pulsa output sinyal sensor CMP kurang dari atau sama dengan 3 selama 6 putaran crankshaft. • Pulsa output sinyal sensor CMP tidak terdeteksi selama 6 putaran crankshaft antara BTDC 75 °CA dan BTDC 5 °CA.



• • • •



Area Masalah Sirkuit sensor CMP Sinyal rotor teeth Sensor CMP ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Putar kunci kontak ke posisi ON, dan kemudian hapus DTC dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian lakukan putaran idle selama 1 menit. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi” sudah dilakukan? 2



Periksa sensor CMP dan connector untuk memasang yang benar. Apakah sensor CMP terpasang dengan benar dan connector terpasang dengan aman?



Ya Lanjut ke langkah 2.



Lanjut ke langkah 3.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Perbaiki



6-62 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 3 Memeriksa wiring harness dan sambungan 1) Lepas connector dari sensor CMP. 2) Periksa sambungan ke sensor CMP pada masing-masing terminal. 3) Jika OK, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa tegangan pada masing-masing terminal connector sensor dan ground. Terminal kabel “BLK/RED” : 10 – 14 V Terminal kabel “BRN” : 4 – 5 V Terminal kabel “BLK” : 0 V Apakah hasil memeriksa baik? 4 Memeriksa sirkuit sensor CMP 1) Lepas connector ECM lihat “Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) ” di Bab 6E. 2) Periksa kabel “BLK/RED”, “BRN” dan “BLK” untuk putus dan short. Apakah masing-masing kabel normal? 5 Memeriksa sirkuit ground 1) Kunci kontak pada posisi OFF. 2) Ukur tahanan antara terminal “GND” connector sensor CMP dan ground mesin. Apakah tahanan di bawah 2 Ω? 6 Memeriksa sensor CMP 1) Periksa sensor CMP lihat “Memeriksa Sensor Camshaft Position (CMP)” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik? 7 Periksa sinyal rotor untuk hal-hal berikut. • Rusak • Benda asing yang menempel Apakah kondisinya baik?



Ya Lanjut ke langkah 5.



Tidak Lanjut ke langkah 4.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Perbaiki kabel yang rusak.



Lanjut ke langkah 6.



Kabel “BLK” putus atau sambungan ground kendur.



Lanjut ke langkah 7.



Ganti sensor CMP.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Ganti atau membersihkan gigi rotor.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-63



DTC P0500 Vehicle Speed Sensor Wiring Diagram



12V 3 YEL 2



5V 1



4



+B



5V YEL



E06-14



BLK/RED YEL



C21-34



BLK/YEL



5



5



C20



C21



E06



14 34



1. Vehicle speed sensor (VSS)



3. Speedometer tanpa tachometer



2. ECM



4. Speedometer dengan tachometer



5. Connector ECM (dilihat dari harness)



Kondisi Pendeteksian DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Output sinyal VSS tidak ada selama lebih dari 4 detik. saat kendaraan berjalan dengan fuel cut saat perlambatan.



• • • •



Area Masalah VSS sensor sirkuit VSS ECM Speedometer



Prosedur Konfirmasi DTC PERINGATAN: • Ketika melakukan road test, lakukan di daerah yang sepi atau kemungkinan terjadinya kecelakaan kecil dan lakukan dengan hati-hati. • Road test harus dilakukan oleh 2 orang, pengemudi dan tester. 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON dan hapus DTC dengan menggunakan SUZUKI scan tool. 3) Kendaraan pada kecepatan 80 km/jam di gigi 3 sambil memperhatikan kecepatan kendaraan pada SUZUKI scan tool. 4) Lepas pedal gas dengan mengaktifkan engine brake, dan pacu kendaraan selama 5 detik. 5) Periksa DTC dengan menggunakan SUZUKI scan tool.



6-64 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Lanjut ke langkah 2. Emisi” sudah dilakukan? 2 3



4



5



6



7



Apkah speedometer menunjukkan kecepatan kendaraan? Periksa Sinyal VSS. Apakah kecepatan kendaraan ditampilkan scan tool pada langkah 3) dan 4) prosedur konfirmasi DTC?



Lanjut ke langkah 3. Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) trouble atau ECM rusak. Periksa masalah sesaat (terkadang muncul), lihat “Masalah sesaat (terkadang muncul) dan Sambungan Kendur” di Bab 0A. Lanjut ke langkah 5.



1) Dengan kunci kontak OFF, lepas connector VSS. 2) Putar kunci kontak ke posisi ON tanpa mesin hidup. 3) Ukur tegangan dari terminal “BLK/RED” ke “BLK/YEL” connector VSS. Apakah tegangannya antara 10 – 14 V? 1) Lepas connector ECM “E06” lihat “Melepas Lanjut ke langkah 6. dan Memasang Engine Control Module (ECM)” di Bab 6E. 2) Dengan kunci kontak posisi ON, ukur tegangan antara kabel terminal “E06-14” connector ECM dan ground. Apakah tegangannya 4 – 6 V untuk kendaraan dengan tachometer atau 10 – 14 V untuk kendaraan tanpa tachometer? 1) Lepas connector dari combination meter lihat Lanjut ke langkah 7. “Melepas dan Memasang Combination Meter” di Bab 8. 2) Ukur tegangan kabel terminal “YEL” connector VSS ke ground. Apakah tegangannya 4 – 6 V? Sinyal rotor VSS.rusak 1) Lepas VSS. 2) Periksa sinyal rotor sensor VSS dari kerusakan. Apakah ada kerusakan?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Lanjut ke langkah 4. Kabel “YEL” antara VSS dan ECM putus atau short. Sambungan pada ECM dan connector terminal VSS kendur. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali. Kabel “BLK/RED” atau “BLK/YEL” putus atau short.



Kabel “YEL” antara combination meter dan VSS putus atau short. Sambungan pada ECM dan terminal connector combination meter. Jika OK, ganti combination meter. Kabel “YEL” putus atau short. Sambungan connector terminal ECM kendur. Jika OK, ganti ECM dan periksa kembali. Sambungan connector terminal VSS kendur. Jika OK, ganti VSS dan periksa kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-65



DTC P0601 Memeriksa Memori Internal Control Module (Error) Keterangan Sistim Internal control module terpasang di dalam ECM.



Kondisi Pendeteksiang DTC dan Area Masalah Kondisi Pendeteksian DTC Data error atau memeriksa error



Area Masalah ECM



Prosedur Konfirmasi DTC 1) 2) 3) 4)



Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. Kunci kontak pada posisi ON dan hapus DTC, dan freeze frame data dengan menggunakan scan tool. Hidupkan mesin, dan kemudian tepatkan putaran mesin idle jika mungkin. Periksa DTC dengan menggunakan scan tool.



Perbaikan Ganti ECM dan periksa kembali.



6-66 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Tabel B-1 Memeriksa Sirkuit Fuel Injector Wiring Diagram +B 5 BLK/RED 1 LT GRN



C20-5



BRN



C20-4



BRN/WHT



C20-3



BRN/YEL



C20-2



2



3



4



6 C20 5



4



6 C21



3



E06



2



1. Fuel injector No.1



3. Fuel injector No.3



5. ECM



2. Fuel injector No.2



4. Fuel injector No.4



6. Connector ECM (dilihat dari harness)



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi” sudah dilakukan? 2



3



4



Ya Lanjut ke langkah 2.



Sirkuit Fuel injector Memeriksa bunyi kerja Injector Menggunakan sound scope, periksa bunyi mas- dalam kondisi baik. ing-masing injector saat mesin di-starter. Apakah ke 4 injector bunyi? Apakah tidak ada dari ke 4 injector yang berbu- Lanjut ke langkah 4. nyi pada Langkah 2?



Memeriksa sirkuit power injector Apakah normal?



Periksa tahanan ke 4 injector. Jika tahanan OK, ganti ECM dan periksa kembali.



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Lanjut ke langkah 3.



Periksa sambungan soket, wiring harness injector dan injector tidak berbunyi lihat “Memeriksa Fuel Injector” di Bab 6F. Sirkuit power putus atau short.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-67



Tabel B-2 Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya Wiring Diagram 8 6 PNK/BLK



C20-10



PNK 7



BLK/WHT



BLK



BLK/RED 4 GRN



BLK/WHT



E06-5



BLK/ORN



C20-15



BLK/RED



C21-2



BLK/RED



C21-3



3 5 WHT/BLU



2



80A



60A



YEL/BLK



15A



1



9



6 15



BLK/YEL



C20-7



BLK/YEL



C21-1



BLK



9



C20 7



C20-6



C21 3



E06 2



5



1



10



1. Battery



4. “IG” sikring (15 A)



7. Fuel pump



2. Relay/sikring box



5. Main relay



8. ECM



3. Kunci kontak



6. Fuel pump relay



9. Connector ECM (dilihat dari harness)



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ” sudah dilakukan? 2



3



Ya Lanjut ke langkah 2.



Memeriksa sistim kontrol fungsi fuel Sirkuit fuel pump dalam kondisi baik. pump 1) Periksa jika bunyi fuel pump terdengar selama 2 detik setelah kunci kontak ON? Lihat gambar 1. Apakah terdengar bunyi? Lanjut ke langkah 4. Memeriksa Sikring 1) Periksa sikring yang berhubungan putus. Apakah normal?



Tidak Lanjut ke “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi”. Lanjut ke langkah 3.



Periksa short pada kabel yang ter sambung ke sikring yang putus.



6-68 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 4 Memeriksa relay Fuel pump 1) Periksa relay fuel pump lihat “Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay” di Bab 6E. Apakah normal? 5 Memeriksa sirkuit sistim 1) Periksa kabel “BLK/RED”, “BLK/WHT”, “PNK”, “PNK/BLK” dan “BLK” dari putus dan short. Apakah masing-masing kabel normal? 6 Memeriksa fungsi fuel pump 1) Periksa fungsi fuel pump lihat “ Memeriksa Fuel Pump Kendaraan” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Lanjut ke langkah 5.



Tidak Ganti fuel pump relay.



Lanjut ke langkah 6.



Perbaiki kabel yang rusak.



Ganti ECM dan periksa kembali.



Ganti fuel pump lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy” di Bab 6C.



[A]: Gambar1 untuk Langkah 2



[A]



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-69



Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar Wiring Diagram



1. Fuel injector



(A): Fuel pressure gauge



2. Delivery pipe



(B): Fuel pressure hose



3. Fuel pump



(C): 3 way joint



Perbaikan Langkah Tindakan Ya Lanjut ke langkah 2. 1 Memeriksa tekanan bahan bakar (Selengkapnya lihat Bab 6E) 1) Lepas tekanan pada saluran. 2) Pasang fuel pressure gauge. 3) Periksa tekanan dengan kunci kontak ON dan OFF berulang-ulang. Lihat gambar. 1. Apakah tekanan 270 – 310 kPa (2.7 – 3.1 kg/ 2



cm2, 38.4 – 44.0 psi)? Apakah tekanan sebesar 200 kPa (2.0 kg/



Tidak Lanjut ke langkah 4.



Tekanan normal.



Lanjut ke langkah 3.



Kebocoran pada selang, pipa atau sambungan. Fuel pressure regulator rusak. Fuel pressure control valve rusak.



Fuel pressure regulator.rusak Fuel filter tersumbat, selang atau pipa terjepit, fuel pump rusak atau kebocoran pada sambungan selang di tangki.



2,



3 4



cm 28.4 psi) atau lebih terjadi selama 1 menit setelah fuel pump dihentikan pada langkah 1? Apakah ada kebocoran pada selang, pipa atau sambungannya? Apakah tekanan lebih tinggi dari spesifikasi pada langkah 1?



6-70 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



[A]: Gambar untuk langkah 1 1. Fuel pressure gauge 2. Fuel pressure hose 3. 3 way joint & tool



Special tool (A): 09912-58442 (B): 09912-58432 (C): 09912-58490



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-71



Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air Control Wiring Diagram



4 GRN



E06-5



BLK/WHT



3 5 WHT/BLU



YEL/BLK



C20-15



BLK/ORN



7 80A



60A



15A



BLK/RED



C21-2



BLK/RED



C21-3



2



1



ORN



6



C20-8



C20-6



BLK/YEL



C20-7



BLK/YEL



C21-1



BLK



BLK



8 C20 6 15



7



C21 3



E06 2



5



1



8



1. Battery



4. Sikring “IG” (15 A)



7. ECM



2. Relay/sikring box



5. Main relay



8. connector ECM (dilihat dari harness)



3. Ignition switch



6. Idle air control (IAC) valve



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 Periksa putaran idle dan IAC duty lihat “Memer- Lanjut ke langkah 2. iksa Idle Speed/Idle Air Control (IAC) Duty” di Bab 6E. Apakah putaran idle sesuai spesifikasi? 2 Apakah IAC duty sesuai spesifikasi pada lang- Lanjut ke ke langkah 3. kah 1?



3



Apakah putaran idle mesin sesuai spesifikasi meski lampu besar ON?



Sistim dalam kondisi baik



Tidak Lanjut ke langkah 5.



Periksa hal-hal berikut. Kebocoran Vacuum Saluran udara IAC tersumbat Beban accessory mesin Posisi throttle tertutup PCV valve lengket Lanjut ke langkah 4.



6-72 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 4 Memeriksa sistim idle air control [Menggunakan SUZUKI scan tool] 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF, tarik rem tangan dan ganjal roda. 2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal. 3) Hapus DTC dan pilih mode “MISC TEST” pada SUZUKI scan tool. Apakah dimungkinkan mengontrol (naik dan turun) putaran idle mesin dengan SUZUKI scan tool? [Tidak menggunakan SUZUKI scan tool] 1) Lepas IAC valve dari throttle body lihat “Melepas dan Memasang Valve IAC” di Bab 6E. 2) Periksa fungsi valve IAC lihat “Memeriksa Valve IAC” di Bab 6E. Apakah hasil memeriksa baik? 5 Apakah putaran idle lebih tinggi dari spesifikasi seperti pada langkah 1? 6 Apakah IAC duty kurang dari 3% (atau lebih dari sekitar 97% untuk OFF duty meter) pada langkah 1?



7



8



Ya Tidak Lanjut ke langkah 8. Masalah masalah sesaat (terkadang muncul) atau ECM rusak. Periksa masalah sesaat (terkadang muncul) lihat “Masalah Sesaat (Terkadang Muncul) dan Sambungan Kendur” di Bab 0A.



Lanjut ke langkah 6.



Lanjut ke langkah 8.



Periksa udara masuk tidak normal dari sistim air intake dan sistim PCV.



Periksa sensor TP (posisi throttle menutup) dan fungsi sensor ECT. Jika sensor normal, ganti ECM. Perbaiki atau ganti sirkuit sinyal A/C atau sistim A/C.



Periksa sirkuit sinyal A/C (input) sinyal lihat Lanjut ke langkah 8. “Tabel B-5 Memeriksa Sistim Kontrol A/C (Kendaraan Dengan A/C)” di bab ini. Apakah kondisinya baik? Ganti IAC valve dan Memeriksa wiring harness dari putus dan periksa kembali. short 1) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 2) Lepas connector IAC valve. 3) Periksa sambungan ke IAC valve pada masing-masing terminal. 4) Jika normal, lepas connector ECM. 5) Periksa sambungan ECM pada terminal “C20-8” . 6) Jika normal, periksa sirkuit “BLK/RED”, “ORN” dan “BLK” untuk putus dan short. Apakah kondisinya baik?



Perbaiki atau ganti.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-73



Table B-5 Memeriksa Sirkuit Sinyal A/C (Kendaraan dengan Sistim A/C) Wiring Diagram 2 12V



1



BRN/WHT



E06-10



GRY



E06-12



12V



3 C20



3 C21



E06



12



1. Control module A/C



10



3. Connector ECM (dilihat dari harness)



2. ECM



Keterangan Sistim Control module A/C memancarkan “sinyal A/C” ke ECM ketika A/C kondisi ON. ECM memancarkan “sinyal A/C ON” ke control module A/C ketika “sinyal A/C” masuk ke ECM dan kondisi A/C ON. Kemudian, A/C bekerja.



Perbaikan Langkah Tindakan Ya 1 1) Lepas control module A/C dari heater dan Lanjut ke langkah 2. cooling unit lihat “Melepas dan Memasang Control Module A/C” di Bab 1B. 2) Lepas connector dari control module A/C. 3) Dengan kunci kontak ON, ukur tegangan antara kabel terminal “BRN/WHT” pada connector control module A/C dan ground. Apakah tegangannya 10 – 14 V? 2 1) Hubungkan connector ke A/C control mod- Lanjut ke langkah 3. ule. 2) Hidupkan mesin. 3) Ukur tegangan antara kabel terminal “BRN/ WHT” pada control module A/C dan ground. Apakah tegangannya 10 – 14 V pada posisi switch A/C OFF dan 0 V pada A/C posisi switch ON?



Tidak Sambungan pada kabel terminal “E06-10” connector ECM kendur atau kabel “BRN/WHT” putus atau short ke ground. Jika kabel dan sambungan OK, ganti ECM dan periksa kembali. Sambungan pada kabel terminal “BRN/WHT” connector control module A/C kendur atau ground control module A/C rusak. Jika sambungan dan ground OK, ganti control module A/ C dan periksa kembali.



6-74 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 3 1) Matikan mesin. 2) Lepas connector dari ECM. 3) Dengan ignition switch ON, ukur tegangan antara kabel terminal “E06-12” pada connector ECM dan ground. Apakah tegangannya 10 – 14 V?



4



Ya Lanjut ke langkah 4.



Sirkuit sistim sinyal0 1) Hubungkan connector ke ECM. A/C OK. 2) Hidupkan mesin. 3) Ukur tegangan antara kabel terminal “E0612 pada ECM dan ground. Apakah tegangannya 0 V pada switch A/C OFF dan 10 – 14 V pada switch A/C ON?



Tidak Sambungan pada kabel terminal “GRY” pada connector control module A/C kendur atau kabel “GRY” putus atau short ke ground. Jika kabel dan sambungan OK, ganti control module A/ C dan periksa kembali. Sambungan pada kabel terminal “E06-12” connector ECM kendur atau ground ECM rusak. Jika hubungan dan ground OK, ganti ECM dan periksa kembali.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-75



Tabel B-6 Memeriksa Beban Listrik Sirkuit Sinyal Wiring Diagram



5



IG1



1 2



+BB



RED/WHT



E06-1



RED/YEL



E06-11



3



4 6



6



C20



C21



E06 1 11



1. Switch defogger belakang



4. Lampu kota



2. Defogger belakang



5. ECM



3. Switch lampu kota



6. Connector ECM (dilihat dari harness)



Troubleshooting Langkah Tindakan Ya 1 Apakah ada SUZUKI scan tool? Lanjut ke langkah 2. Beban listrik sirkuit sinyal 2 Memeriksa beban listrik sirkuit sinyal dalam kondisi baik. 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. 2) Hidupkan mesin dan pilihmode “DATA LIST” pada SUZUKI scan tool. 3) Periksa beban listrik sinyal pada kondisi berikut. Beban listrik sinyal Lampu besar, lampu kota, dan/atau defogger belakang ON: ON Lampu besar, lampu kota, dan/atau defogger belakang OFF: OFF Apakah hasil memeriksa baik?



Tidak Lanjut ke langkah 3. Sirkuit “RED/WHT”, “RED/YEL” dan/atau “PNK/BLU” putus atau short, atau masing-masing beban listrik sirkuit tidak berfungsi.



6-76 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Langkah Tindakan 3 Memeriksa Beban listrik sirkuit sinyal Kunci kontak pada posisi ON. Periksa tegangan pada terminal “E06-1”, “E06-2” dan “E06-11”. Tegangan pada terminal “E06-1” Defogger belakang ON: 10 – 14 V Defogger belakang OFF: 0 – 1 V Tegangan pada terminal “E06-11” Lamu kota ON: 10 – 14 V Lamu kota OFF: 0 – 1 V Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Tidak Beban listrik sirkuit sinyal Sirkuit “RED/WHT”, dalam kondisi baik. “RED/YEL” dan/atau “PNK/BLU” putus atau short, atau masing-masing beban listrik sirkuit tidak berfungsi.



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-77



Tabel B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator Fan Wiring Diagram 2 5 80A



25A



RED/WHT



30A 15A



C20-12



BLU/RED BLU/RED



YEL/BLK



BLK



L+



H+



6 3



1



BLK



8



BLU/BLK H-



L-



9 PNK/BLU



BLK/ORN



RED/BLU BLK/RED



4



C20-13



7



BLU/WHT RED BLK



BLK/YEL



C20-6



BLK/YEL



C20-7



BLK



C21-1



10 C20 7



10 C21



E06 1



6 13 12



1. Battery



5. Radiator fan relay No.1



2. Relay/box sikring



6. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi)



3. Main relay



7. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)



4. Ke ECM



8. Radiator fan motor



9. ECM 10. Connector ECM (dilihat dari harness)



6-78 INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN



Perbaikan Langkah Tindakan 1 Memeriksa sistim control radiator fan 1) Hubungkan SUZUKI scan tool ke DLC dengan kunci kontak OFF. 2) Hidupkan mesin, dan kemudian pilih mode “DATA LIST” pada SUZUKI scan tool. 3) Panaskan mesin hingga suhu coolant 90°C (194°F) atau lebih dan matikan switch A/C. (Jika suhu engine coolant tidak naik, periksa sistim engine cooling atau sensor ECT.) Apakah radiator fan mulai bekerja saat suhu engine coolant 90°C (194°F)? 2 Memeriksa Sikring 1) Periksa jika sikring yang berhubungan putus. Apakah kondisinya normal? 3 Memeriksa Radiator fan relay 1) Matikan mesin. 2) Dengan kunci kontak posisi OFF, lepas radiator fan relay. Lihat gambar 1. 3) Periksa radiator fan relay lihat “Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay” di Bab 6E. Apakah kondisinya baik? 4 Memeriksa sistim sirkuit 1) Periksa kabel yang putus dan short. Apakah masing-masing kabel normal? 5 Radiator fan motor periksa 1) Periksa radiator fan motor lihat “Memeriksa Radiator Cooling Fan” di Bab 6B. Apakah hasil memeriksa baik?



[A]



Ya Tidak Sistim kontrol radiator Lanjut ke langkah 2. fan dalam kondisi baik.



Lanjut ke langkah 3.



Periksa short pada kabel yang terhubung ke sikring.yang putus



Lanjut Ke ke Langkah 4.



Ganti radiator fan relay dengan baru one.



Lanjut ke langkah 5.



Perbaiki kabel yang rusak.



Ganti ECM dan periksa Ganti radiator fan motor kembali. lihat “Melepas dan Memasang Radiator Cooling Fan” di Bab 6B.



[A]: Gambar1 untuk Langkah 3



2



1. Radiator fan relay No.1 2. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi) 3. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)



3 1



INFORMASI UMUM DAN DIAGNOSA MESIN 6-79



Special Tool



09912-58442 Fuel pressure gauge



09912-58432 Fuel pressure hose



09912-58490 3-way joint & tool



Tech 2 kit (SUZUKI scan tool) Lihat CATATAN.



CATATAN: Kit ini terdiri dari: 1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3 DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel, 6.DLC loopback adapter, 7. Kabel power battery, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter, 10. RS232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply



MEKANISME MESIN (G15) 6A-1



BAB 6A



MEKANISME MESIN (G15) DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................6A-2 Mesin.............................................................6A-2 Pelumasan Mesin..........................................6A-3 Informasi dan Prosedur Diagnosa.................6A-4 Memeriksa Tekanan......................................6A-4 Memeriksa Kevakuman Mesin ......................6A-5 Memeriksa Tekanan Oli ................................6A-6 Celah Valve ...................................................6A-7 Perawatan Kendaraan.....................................6A-9 Melepas dan Memasang Air Cleaner Element .........................................................6A-9 Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Element .........................................................6A-9 Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover.............................................................6A-9 Komponen Throttle Body dan Intake Manifold.......................................................6A-11 Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold ............................................6A-11 Komponen Exhaust Manifold ......................6A-14 Melepas dan Memasang Exhaust Manifold.......................................................6A-14 Komponen Timing Belt dan Tensioner ........6A-17 Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner ....................................................6A-17 Memeriksa Timing Belt dan Tensioner........6A-21 Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft ..............................................6A-22 Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft ................6A-23 Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft ..............................................6A-28 Komponen Valve dan Cylinder Head ..........6A-31 Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head............................................................6A-31 Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head ......................................6A-33 Memeriksa Valve dan Cylinder Head ..........6A-37



Unit Overhaul ................................................6A-41 Komponen Engine Mounting....................... 6A-41 Melepas dan Memasang Engine Assembly .................................................... 6A-41 Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer ....................................................... 6A-46 Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer........................................ 6A-46 Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer ....................................................... 6A-49 Komponen Pompa Oli................................. 6A-50 Melepas dan Memasang Pompa Oli ........... 6A-50 Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli................................................................ 6A-53 Memeriksa Pompa Oli................................. 6A-55 Komponen Piston, Piston Ring dan Connecting Rod .......................................... 6A-56 Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring dan Connecting Rod........................... 6A-56 Membongkar dan Merakit Kembali Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder....................................................... 6A-59 Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder....................................................... 6A-61 Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block ............................................. 6A-67 Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block.................... 6A-68 Memeriksa Crankshaft ................................ 6A-71 Memeriksa Main Bearing ............................ 6A-72 Memeriksa Oil Seal Belakang..................... 6A-77 Memeriksa Flywheel ................................... 6A-77 Memeriksa Cylinder Block .......................... 6A-78 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6A-79 Material Service.............................................6A-80 Special Tool...................................................6A-80



6A



6A-2 MEKANISME MESIN (G15)



Uraian Umum Mesin Mesin dilengkapi pendingin air, mesin tipe in line 4 cylinder, 4 langkah dengan S.O.H.C. mekanisme valve (Single Overhead Camshaft) untuk konfigurasi valve tipe “V” dan 16 valve (IN 2 dan EX 2 pada setiap cylinder). Single overhead camshaft terpasang pada cylinder head: digerakkan oleh crankshaft melalui timing belt dan kerja membuka dan menutup valve dilakukan rocker arm.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-3



Pelumasan Mesin Pompa oli yang digunakan adalah tipe trochoid, terpasang pada crankshaft di bagian pulley. Oli masuk ke oil pump strainer dan mengalir melalui pompa ke filter oli. Oli yang telah disaring kemudian mengalir ke dua bagian cylinder block. Di satu bagian, oli akan mengalir ke crankshaft journal bearing. Oli dari crankshaft journal bearing diteruskan ke connecting rod bearing melalui saluran pada crankshaft, dan diinjeksikan dari lubang kecil di ujung connecting rod untuk melumasi piston, ring, dan dinding cylinder. Di bagian lainnya, oli masuk ke cylinder head dan melumasi camshaft journal, rocker arm, camshaft, dll., mengalir ke oil gallery di rocker arm shaft. Oil relief valve terpasang pada pompa oli. Valve ini akan melepas tekanan oli saat tekanan melebihi 400 kPa (4.0 kg/cm2, 56.9 psi). Tekanan dilepaskan kembali ke oil pan.



6A-4 MEKANISME MESIN (G15)



Informasi dan Prosedur Diagnosa Memeriksa Tekanan Periksa tekanan pada keempat cylinder sebagai berikut: 1) Panaskan mesin. 2) Matikan mesin setelah mencapai suhu kerja normal. CATATAN: Setelah memanaskan mesin, pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral” (posisi “P” untuk model A/T), aktifkan rem tangan dan ganjal setir. 3) Lepas semua connector kabel injector. 4) Lepas ignition coil assembly dan semua busi sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Busi” dan “Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy. (Termasuk Igniter)” di Bab 6F.



5) Pasang special tool (compression gauge) pada lubang busi. Special tool (A): 09915-64510-001 (B): 09915-64510-002 (C): 09915-64530 (D): 09915-64550



6) Injak pedal kopling untuk memperkecil beban pada mesin (untuk model M/T), dan tekan pedal gas untuk membuka throttle valve penuh.



7) Starter mesin dengan kondisi battery penuh, dan perhatikan tekanan tertinggi pada compression gauge. CATATAN: Untuk mengukur tekanan, starter mesin sedikitnya 250 rpm. dengan gunakan battery yang penuh.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-5



Tekanan



Standar Limit Perbedaan maksimum antara dua cylinder



Tekanan kompresi 1400 kPa (14.0 kg/cm2, 199.0 psi) 1200 kPa (12.0 kg/cm2, 170.0 psi) 100 kPa (1.0 kg/cm2, 14.2 psi)



8) Lakukan langkah 5) hingga 7) masing-masing cylinder hingga 4 kali pembacaan. 9) Setelah pemeriksaan, pasang busi dan ignition coil assy. kemudian pasang connector kabel injector dengan baik.



Memeriksa Kevakuman Mesin Kevakuman yang terjadi pada saluran intake sebagai indicator baiknya kondisi mesin. Prosedur memeriksa kevakuman sebagai berikut: 1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal. CATATAN: Setelah mesin dipanaskan, pindahkan tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T), tarik rem tangan dan ganjal setir. 2) Matikan mesin, lepas selang vacuum fuel pressure regulator dari intake manifold dan hubungkan 3-way joint, selang dan special tool (vacuum gauge dan joint) antara intake manifold dan vacuum hose dilepas. Special tool (A): 09915-67311 (B): 09918-08210 SUZUKI GENUINE PARTS (C): Hose 09355-35754-6010 (D): 3-way joint 09367-04002 3) Hidupkan mesin sesuai spesifikasi idle, dan perhatikan vacuum gauge. Kevakuman harus sesuai spesifikasi berikut. Spesifikasi kevakuman (di atas permukaan laut) 52.6 – 72.3 kPa (40 – 55 cmHg, 15.7 – 21.6 in.Hg) sesuai spesifikasi putaran idle 4) Setelah pemeriksaan, pasang selang vacuum ke intake manifold.



6A-6 MEKANISME MESIN (G15)



Memeriksa Tekanan Oli CATATAN: Sebelum memeriksa tekanan oli, periksa hal-hal berikut ini. • Jumlah oli pada oil pan. Jika jumlahnya sedikit, tambahkan hingga tanda penuh (1). • Kualitas oli. Jika oli berubah warna atau tercampur, ganti. Untuk oli yang digunakan, lihat tabel “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B. • Kebocoran oli. Jika ada kebocoran, perbaiki. 2. Tanda kurang



1) Lepas oil pressure switch (1) dari cylinder block. 2. Filter oli



2) Pasang special tool (oil pressure gauge) ke lubang pada cylinder block. Special tool (A): 09915-77311 (B): 09915-78211 3) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal. CATATAN: Pastikan tuas transmisi pada posisi “Netral” (“P” untuk model A/T) dan tarik rem tangan dan ganjal setir. 4) Setelah memanaskan mesin, tingkatkan putaran mesin hingga 4.000 rpm dan ukur tekanan oli. Spesifikasi tekanan oli 330 kPa (3.3 kg/cm2, 46.9 psi) atau lebih 5) Matikan mesin dan lepas oil pressure gauge.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-7



6) Sebelum oil pressure switch dipasang kembali, bungkus ulir/ drat screw dengan sealing tape (1) dan kencangkan switch sesuai spesifikasi. CATATAN: Potong sealing tape jika ujungnya menggulung pada ulir switch. Momen pengencangan Oil pressure switch (a): 14 N·m (1.4 kg-m, 10.5 lb-ft) 7) Hidupkan mesin dan periksa oil pressure switch dari kebocoran.



Celah Valve 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover ” di bab ini. 3) Gunakan socket 17 mm, putar pulley crankshaft (1) searah jarum jam hingga tanda “V” (dengan cat putih) (2) pada pulley lurus dengan tulisan “0” (nol) pada timing belt cover.



4) Periksa apakah rocker arm cylinder No.1 tidak tepat pada kuping cam (camshaft); jika demikian, valve (1), (2), (5) dan (7) seperti terlihat pada gambar siap untuk pemeriksaan dan penyetelan celah. Periksa celah valve (1), (2), (5) dan (7). Jika rocker arms cylinder No.4 tidak tepat pada kuping cam, periksa celah valve (3), (4), (6) dan (8). CATATAN: Ketika memeriksa celah valve, pasang thickness gauge antara camshaft dan permukaan cam-riding rocker arm.



6A-8 MEKANISME MESIN (G15)



5) Jika celah valve tidak sesuai spesifikasi, setel dengan cara memutar adjusting screw setelah mengendurkan lock nut terlebih dahulu. Setelah penyetelan, kencangkan lock nut sesuai spesifikasi sambil menahan adjusting screw, dan pastikan lagi apakah celah valve sesuai spesifikasi. Spesifikasi celah valve Ketika dingin (Suhu coolant 15 – 25°C atau 59 – 77°F) Intake Exhaust



0.13 – 0.17 mm (0.005 – 0.006 in.) 0.23 – 0.27 mm (0.009 – 0.010 in.)



Ketika panas (Suhu coolant 60 – 68°C atau 140 – 154°F) 0.17 – 0.21 mm (0.007 – 0.008 in.) 0.28 – 0.32 mm (0.011 – 0.012 in.)



Special tool (A): 09917-18211 Momen pengencangan Rocker arm adjusting screw lock nut (a): 12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft) 1. Thickness gauge



6) Setelah memeriksa dan menyetel celah valve (1), (2), (5) dan (7), (atau (3), (4), (6) dan (8)) putar crankshaft satu putaran penuh (360°) dan periksa celah valve (3), (4), (6) dan (8) (atau (1), (2), (5) dan (7)). Setel jika perlu. 7) Setelah memeriksa dan menyetel semua valve, lakukan kebalikan prosedur melepas untuk memasangnya.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-9



Perawatan Kendaraan Melepas dan Memasang Air Cleaner Element Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas masing-masing hose dari case. Lepas connector IAT Sensor (2) dari case. Lepas air cleaner case clamp (1). Lepas air cleaner element dari case.



2 1



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang.



Memeriksa dan Membersihkan Air Cleaner Element Periksa air cleaner element dari kotoran. Ganti jika element terlalu kotor. Semprotkan debu dengan angin bertekanan dari sisi luar element.



Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas ignition coil assy. dengan kabel businya. 3) Lepas PCV valve dan breather hose dari head cover.



6A-10 MEKANISME MESIN (G15)



4) Lepas cylinder head cover (1) dengan cylinder head cover gasket (2) dan O-ring (3).



Memasang 1) Pasang O-ring (2) baru dan gasket cylinder head cover baru (1) ke cylinder head cover (3). CATATAN: Periksa masing-masing komponen dari perubahan atau rusak sebelum pemasangan dan ganti jika ditemukan kerusakan.



2) Pasang cylinder head cover (1) ke cylinder head dan kencangkan baut cover (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut cylinder head cover (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) CATATAN: Ketika memasang cylinder head cover, hati-hati agar gasket cylinder head cover atau O-ring tidak lepas atau terjatuh.



4



3 5



1 1 2



3) 4) 5) 6)



Pasang ignition coil assy. (1) dengan kabel businya (2). Pasang PCV valve hose (3) ke PCV valve (5). Pasang breather hose (4) ke head cover. Pasang kabel negatif battery.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-11



Komponen Throttle Body dan Intake Manifold



1. Intake manifold



5. Throttle body



2. Gasket intake manifold



6. Bracket kabel gas



3. Rear intake manifold stiffener



7. Intake manifold stiffener



4. Gasket throttle body



8. Engine hook



9. Baut intake manifold (panjang) 10. Baut intake manifold (pendek) Jangan digunakan kembali.



Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai “Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif battery. 3) Kuras coolant sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.



6A-12 MEKANISME MESIN (G15)



4) Lepas console box (1). 5) Lepas gear shift dan select cable sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A. 6) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan” di Bab 5. 7) Lepas engine room center member (2).



1



2



8) • • • • • • • • •



1 8



12 4



5



10



2 11



9



3 7



Lepas kabel kelistrikan berikut ini. Connector ignition coil assy. (1) Kabel ground intake manifold (2) Sensor manifold absolute pressure (MAP) (3) Sensor engine coolant temperature (ECT) (4) Soket injector lead wires (5) IAT Sensor (6) TP Sensor (7) IAC valve CMP Sensor (8)



9) Lepas kabel gas dan kabel throttle A/T (untuk A/T) dari throttle body. 10) Lepas hose berikut. • Brake booster hose (9) dari intake manifold • Hose (sisi luar) pendingin mesin (coolant) dari throttle body • Radiator inlet hose (10) dari thermostat cap • PCV hose (12) dari intake manifold dan cylinder head cover • Fuel feed hose dan return hose dari masing-masing pipa • Vacuum hose (11) dari intake manifold • AIr intake hose (13)



13



6



1



11) Lepas braket generator (1). 12) Lepas intake manifold stiffener dari intake manifold.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-13



13) Lepas intake manifold (1) dengan throttle body dari cylinder head (2), dan kemudian gasketnya (3).



1



3 2



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Gunakan gasket intake manifold yang baru (1).



1



1



• Ketika memasang intake manifold, pasang clamp (1) dengan posisi seperti pada gambar. • Setel play kabel intake manifold dan play kabel throttle A/T (untuk A/T), sesuai prosedur “Menyetel Kabel Gas” dan “ Menyetel Kabel Throttle A/T” di Bab 6E. • Sebelum memasang engine room center member, periksa apakah seal engine room center member berubah bentuk. Ganti jika perlu. • Pasang engine room center member sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A. • Setel kabel gear select sesuai prosedur “Menyetel Kabel Gear Select ” di Bab 7A. • Setel kabel rem tangan sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5. • Periksa dan pastikan komponen yang dilepas telah terpasang kembali pada posisinya semula. Pasang kembali komponen lain yang belum terpasang. • Isi kembali coolant sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. • Selesai pemasangan, putar kunci kontak ke posisi ON tetapi kondisi mesin OFF dan periksa kebocoran bahan bakar. • Selanjutnya, hidupkan mesin dan periksa kebocoran coolant.



6A-14 MEKANISME MESIN (G15)



Komponen Exhaust Manifold PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas. Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.



1. Exhaust manifold



4. Lower cover



2. Upper cover



5. Engine hook



3. Gasket



Jangan digunakan kembali



Melepas dan Memasang Exhaust Manifold PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melakukan perbaikan sistim exhaust saat mesin panas. Lakukan perbaikan setelah sistim sudah dingin.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-15



Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas oil pan guard member (1).



1



3) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.



1



4) Dengan hose terpasang, lepas compressor A/C (1) dari cylinder block (jika dilengkapi).



1



5) Dengan hose terpasang, lepas pompa P/S (1) dari cylinder block. 6) Lepas upper dan lower cover exhaust manifold.



1



6A-16 MEKANISME MESIN (G15)



1



2



7) Lepas baut-baut pipa exhaust (2). 1. Pipa exhaust



8) Lepas exhaust manifold (1), engine hook (3) dan gasket (2) dari cylinder head.



Memasang 1) Pasang gasket baru (1) dan exhaust manifold (2) ke cylinder head. 2) Pasang engine hook (3) ke exhaust manifold. 3) Pasang pipa exhaust ke exhaust manifold sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Exhaust Manifold” di Bab 6K. 4) Pasang upper dan lower cover ke exhaust manifold. 5) Pasang pompa P/S (1) ke cylinder block sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Pompa P/S” di Bab 3B1. 6) Pasang compressor A/C (1) ke cylinder block (jika dilengkapi) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor Assy.” di Bab 1B. 7) Pasang belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1. 8) Pasang oil pan guard member (1) ke body. 9) Pasang kabel negatif battery. Periksa sistim exhaust dari kebocoran gas.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-17



Komponen Timing Belt dan Tensioner



1. Timing belt



7. Baut pulley camshaft



13. Tensioner stud bolt



2. Tensioner



8. Seal



14. Baut cover timing belt



9. Inside cover seal



15. Mur cover timing belt



3. Tensioner plate 4. Tensioner spring



10. Inside cover



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



5. Pulley camshaft



11. Outside cover seal



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



6. Baut tensioner



12. Outside cover



60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)



Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner PERHATIAN: • Setelah timing belt dilepas, jangan memutar camshaft dan crankshaft sendiri-sendiri, seperti terlihat pada gambar. Jika diputar, akan terjadi kekacauan pada kerja piston dan valve, dan komponen lain yang berhubungan ke piston dan valve dapat rusak. • Jangan menekuk timing belt. 1. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda “V” pada head cover kiri dan kanan 2. Putaran camshaft yang diperbolehkan - - - Dengan tanda timing, 90° dari tanda panah pada oil pump case kiri dan kanan



6A-18 MEKANISME MESIN (G15)



Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kuras engine coolant dan lepas inlet hose dari radiator. 3) Angkat kendaraan. 4) Lepas oil pan guard member (1).



1



5) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1. 6) Lepas pulley water pump sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Water Pump” di Bab 6B. 1



7) Lepas pulley crankshaft dengan melepas 5 baut pulley (1).



8) Lepas timing belt outside cover (1).



MEKANISME MESIN (G15) 6A-19



9) Untuk memasang timing belt, luruskan 4 tanda timing seperti pada gambar dengan cara memutar crankshaft. 1. Tanda “V” pada cylinder head cover 2. Tanda timing dengan “E” pada pulley camshaft 3. Tanda panah pada oil pump case 4. Tanda pada crankshaft timing belt pulley



10) Lepas tensioner (6), tensioner plate (2), tensioner spring (5) dan timing belt (1). 3. Baut tensioner 4. Stud bolt tensioner



Memasang 1) Pasang tensioner plate (3) ke tensioner (4). Pasang lug (1) tensioner plate ke lubang (2) pada tensioner.



2) Pasang tensioner (2) dan tensioner plate (3): Kencangkan sementara baut tensioner (1) dengan tangan. Periksa gerakan plate sesuai arah tanda panah seperti pada gambar, pastikan tensioner bergerak ke arah yang sama. Jika gerakan antara plate dan tensioner tidak berhubungan, lepas kembali tensioner dan plate dan pasang kembali plate lug ke lubang tensioner.



3) Pastikan tanda timing “E” (2) pada pulley camshaft (3) lurus dengan tanda “V” (1) pada cylinder head cover seperti pada gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan memutar camshaft, hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Peringatan” dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.



6A-20 MEKANISME MESIN (G15)



4) Pastikan tanda (2) pada pulley crankshaft timing belt (3) lurus dengan tanda panah (1) pada oil pump case seperti pada gambar. Jika tidak, luruskan kedua tanda dengan putaran crankshaft dengan hati-hati hingga tidak melebihi batas putaran yang diperbolehkan seperti telah dijelaskan pada “Perhatian” dan “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”.



5) Pasang timing belt (1) dan tensioner spring (2). Sambil memperhatikan kelurusan kedua tanda, tekan tensioner plate ke atas dan pasang timing belt di kedua pulley hingga drive side belt (1) dapat bergerak bebas. Kemudian pasang tensioner spring seperti pada gambar, dan kencangkan tensioner stud bolt (3) dengan tangan. CATATAN: • Ketika memasang timing belt, luruskan tanda panah (→) pada timing belt dengan arah putaran crankshaft. • Pada kondisi ini, piston No.4 pada posisi top dead center langkah kompresi. 4. Damper



6) Untuk menarik bagian timing belt yang kendur (1), putar crankshaft sebanyak dua putaran searah jarum jam setelah timing belt terpasang. Setelah yakin timing belt tidak kendur, kencangkan tensioner stud bolt (2) terlebih dulu baru kemudian baut tensioner (3) sesuai spesifikasi. Pastikan lagi kedua pasang tanda telah lurus. Momen pengencangan Tensioner stud bolt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) Tensioner bolt (b): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) 7) Pasang cover timing belt (1). Sebelum memasang, pastikan ada seal antara water pump dan oil pump case. Momen pengencangan Baut cover timing belt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-21



8) Pasang pulley crankshaft (2). Tepatkan lubang pulley ke pin (1) pada pulley crankshaft, dan kencangkan baut pulley (3) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut pulley crankshaft (a): 16 N·m (1.6 kg-m, 11.5 lb-ft) 9) Pasang water pump pulley sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Water Pump” di Bab 6B. 10) Pasang water pump belt sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Water Pump/Generator” di Bab 6B. 11) Pasang belt pompa P/S sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1. 12) Pasang oil pan guard member (1) ke bodi. 13) Pasang radiator inlet hose ke radiator. 14) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 15) Pasang kabel negatif battery. 16) Pastikan tidak ada kebocoran coolant di sambungan selang.



1



Memeriksa Timing Belt dan Tensioner • Periksa timing belt dari aus atau retak. Ganti jika perlu.



• Periksa putaran tensioner.



6A-22 MEKANISME MESIN (G15)



Komponen Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft



[A]: Tempat sealant 1. Camshaft



15. Camshaft housing No.1 16. Camshaft housing No.2



2. Oil seal camshaft



17. Camshaft housing No.3



3. Rocker arm shaft



18. Camshaft housing No.4



4. O-ring



19. Camshaft housing No.5



5. Baut rocker arm shaft



20. Camshaft housing No.6 : Beri sealant 99000-31110 ke mating permukaan antara housing dan cylinder head.



6. Rocker arm (IN)



21. Case CMP sensor : Beri sealant 99000-31110 ke hatched part seperti pada gambar.



7. Rocker arm No.1 (EX)



22. O-ring



8. Rocker arm No.2 (EX)



23. Baut case CMP sensor



9. Valve adjusting screw



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



10. Valve adjusting screw



12 N·m (1.2 kg-m, 9.0 lb-ft)



11. Clip



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



12. Lock nut



Jangan digunakan kembali.



13. Rocker arm spring



: Berikan oli mesin ke permukaan part yang bergesekan.



14. Baut housing camshaft



MEKANISME MESIN (G15) 6A-23



Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas timing belt sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”. 3) Lepas pulley camshaft (1) dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09917-68221 4) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover ”.



5) Lepas connector CMP sensor dan lepas case CMP sensor (2) dari cylinder head. Letakkan tempat/wadah di bawah case CMP sensor, untuk menampung oli yang keluar saat melepas case. 1. CMP sensor



6) Setelah mengendurkan semua valve adjusting screw lock nut (2), putar adjusting screw (1) ke arah berlawanan agar rocker arm (3) dapat bergerak bebas.



7) Lepas camshaft housing dan camshaft. CATATAN: Untuk melepas baut camshaft housing, kendurkan sesuai urutan angka seperti ditunjukkan gambar, dengan cara sedikit demi sedikit.



6A-24 MEKANISME MESIN (G15)



8) Lepas rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt (2).



9) Lepas intake rocker arm (1) dengan clip (2) dari rocker arm shaft (3). CATATAN: Jangan menekuk clip ketika melepas intake rocker arm.



10) Lepas baut rocker arm shaft (1). 2. Rocker arm shaft



11) Tekan ujung rocker arm shaft ke flywheel dan lepas O-ring (2) dari shaft (1).



12) Lepas exhaust rocker arm (1) dan rocker arm spring (2) dengan menarik rocker arm shaft ke arah timing belt.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-25



Memasang 1) Beri oli mesin ke rocker arm shaft dan rocker arm. 2) Pasang rocker arm shaft, rocker arm (sisi exhaust) (2) dan rocker arm spring (1). CATATAN: Ketika memasang rocker arm shaft, putar hingga lubang bautnya menghadap ke atas.



3) Dengan groove O-ring pada rocker arm shaft (1) menghadap ke flywheel, pasang O-ring (2) baru ke rocker arm shaft.



4) Pasang baut rocker arm shaft (1) dan kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut rocker arm shaft (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



5) Masukkan sedikit oli mesin ke arm pivot holding part (3) pada rocker arm shaft. Pasang rocker arm (sisi intake) (1) dengan clip (2) ke rocker arm shaft.



6A-26 MEKANISME MESIN (G15)



6) Beri oli mesin pada cam dan journal camshaft dan letakkan camshaft pada cylinder head. Pasang camshaft housing ke camshaft dan cylinder head. • Beri oli mesin ke permukaan yang bergesekan dari masingmasing housing yang menempel pada camshaft journal. • Beri sealant ke permukaan camshaft housing No.6 (3) yang menempel pada cylinder head. “A” Sealant: 99000-31110 A: Sisi timing belt B: Sisi flywheel



• Tanda embos pada masing-masing camshaft housing, menunjukkan posisi dan arah untuk pemasangan. Pasang housing sebagaimana ditunjukkan dengan tandatanda ini. A. Menunjukkan posisi dari sisi timing belt. Pasang sesuai urutan nomor dimulai dari sisi timing belt. B. Menunjukkan arah housing. Pasang sehingga tanda panah menghadap timing belt.



• Camshaft housing No.1 menahan camshaft pada posisinya ke arah depan, pasang housing No.1 terlebih dahulu ke journal No.1 camshaft dengan baik. • Setelah baut housing diberi oli mesin, kencangkan sementara. Kemudian kencangkan dengan urutan nomornya seperti pada gambar. Kencangkan sedikit masing-masing baut dan ulangi dua atau tiga kali sebelum dikencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut camshaft housing (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



7) Pasang oil seal camshaft baru (1). Setelah bibir oil seal diberi oli mesin, press-fit camshaft oil seal hingga permukaan oil seal rata dengan permukaan housing.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-27



8) Pasang rocker arm shaft plug (1) dan inside cover timing belt (2). Kemudian kencangkan rocker arm shaft plug sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Rocker arm shaft plug (a): 32 N·m (3.2 kg-m, 23.0 lb-ft)



9) Pasang pulley camshaft (1) ke camshaft sambil memasukkan pin (2) pada camshaft ke slot pada tanda “E”.



10) Gunakan special tool dan kencangkan baut pulley sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut pulley camshaft (a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft) Special tool (A): 09917-68221 11) Pasang tensioner, timing belt, outside cover, pulley crankshaft dan belt water pump sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”. 12) Setelah bagian “A” diberi sealant seperti pada gambar, pasang case CMP sensor (2) cylinder head dan kencangkan baut sesuai spesifikasi. Pasang connector CMP sensor. “A” Sealant: 99000-31110 Momen pengencangan Baut case CMP sensor (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 1. O-ring



13) Setel celah valve sesuai prosedur “Celah Valve”. 14) Pasang cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover ”. 15) Isi Kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 16) Isi Kembali Minyak A/T sesuai prosedur “Mengganti Minyak” di Bab 7B1.



6A-28 MEKANISME MESIN (G15)



17) Pasang kabel negatif battery. 18) Setelah selesai pemasangan, pastikan tidak ada kebocoran coolant atau minyak A/T (untuk kendaraan A/T) di tiap-tiap sambungan. 19) Pastikan timing ignition sesuai spesifikasi sesuai prosedur “Memeriksa Timing Ignition” di Bab 6F.



Memeriksa Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft Adjusting Screw dan Rocker Arm Jika ujung adjusting screw (1) aus, ganti. Rocker arm (2) harus diganti jika permukaan cam-riding (3) aus. [A]: Sisi exhaust [B]: Sisi intake



Rocker Arm Shaft Runout Gunakan “V” blocks dan dial gauge, periksa runout. Jika runout melebihi limit, ganti rocker arm shaft. Limit runout rocker arm shaft 0.20 mm (0.008 in.)



Celah Rocker Arm-ke-Rocker Arm Shaft Gunakan micrometer dan bore gauge, ukur diameter rocker arm shaft dan diameter dalam rocker arm. Perbedaan antara kedua hasil pengukuran tersebut adalah limit celah arm-ke-shaft yang sesuai spesifikasi. Jika limit service terlalu besar, ganti shaft dan/atau arm. Diameter dalam Rocker arm Standar: 15.996 – 16.014 mm (0.6298 – 0.6304 in.) Diameter rocker arm shaft Standar: 15.969 – 15.984 mm (0.6287 – 0.6292 in.) Celah rocker arm ke rocker arm shaft Standar: 0.012 – 0.045 mm (0.0005 – 0.0017 in.) Limit: 0.09 mm (0.0035 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-29



Keausan Cam Gunakan micrometer, ukur tinggi cam. Jika tingginya di bawah limit, ganti camshaft. Tinggi cam



Intake cam Exhaust cam



Standar 36.184 – 36.344 mm (1.4246 – 1.4308 in.) 35.900 – 36.060 mm (1.4134 – 1.4196 in.)



Limit 36.084 mm (1.4206 in.) 35.800 mm (1.4094 in.)



Runout Camshaft Tahan camshaft diantara dua “V” blocks, dan ukur runout dengan menggunakan dial gauge. Jika runout melebihi limit, ganti camshaft. Limit runout camshaft 0.10 mm (0.0039 in.)



Keausan Journal Camshaft Periksa camshaft journal dan camshaft housing dari kondisi berlubang, goresan, aus atau rusak. Jika ada kerusakan, ganti camshaft atau cylinder head dengan housing. Jangan mengganti cylinder head tanpa mengganti housing. Periksa celah dengan menggunakan gaging plastic. Prosedurnya sebagai berikut. 1) Bersihkan housing dan camshaft journal. 2) Pasang camshaft ke cylinder head. 3) Tempatkan gaging plastic sesuai lebar celah journal camshaft (ke camshaft). 4) Pasang camshaft housing sesuai langkah 6) “Memasang” pada “Melepas dan Memasang Rocker Arms, Rocker Arm Shaft dan Camshaft”. CATATAN: Jangan memutar camshaft saat gaging plastic terpasang.



6A-30 MEKANISME MESIN (G15)



5) Lepas housing dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1) envelope, ukur tebal gaging plastic. Celah camshaft journal Standar: 0.040 – 0.082 mm (0.0016 – 0.0032 in.) Limit: 0.12 mm (0.0047 in.)



Jika ukuran celah camshaft journal melebihi limit, ukur bore journal (housing) dan diameter luar camshaft journal. Ganti camshaft atau cylinder head assy. jika perbedaannya lebih besar dari spesifikasi. Diameter bore camshaft journal Standar: 28.000 – 28.021 mm (1.1024 – 1.1031 in.) Diameter luar camshaft journal Standar: 27.939 – 27.960 mm (1.1000 – 1.1007 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-31



Komponen Valve dan Cylinder Head 12 8



1



(a)



1



2 3



4



4



2 3



11



9



5 5



7



1. Valve cotter 2. Valve spring retainer



10



6



9. Cylinder head : Tanda “TOP” pada gasket menghadap pulley crankshaft, ke atas. 10. Knock pin



3. Valve spring



11. Oil jet



4. Seal valve stem



12. Valve guide



5. Valve spring seat



66 N·m (6.6 kg-m, 47.5 lb-ft)



6. Exhaust valve



Jangan digunakan kembali



7. Intake valve



: Beri oli mesin pada permukaan yang bergesekan.



8. Baut cylinder head : Lihat ke langkah 4) “Memasang”.



Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai prosedur “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif battery. 3) Kuras sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 4) Lepas intake manifold sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold”. 5) Lepas cylinder head cover sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover ”. 6) Kendurkan valve adjusting screws secara penuh.



6A-32 MEKANISME MESIN (G15)



7) Lepas timing belt dan camshaft sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft” . 8) Lepas generator adjust arm bracket dari intake manifold. 9) Lepas pipa exhaust dari exhaust manifold (1) dan lepas exhaust manifold.



10) Kendurkan baut cylinder head sesuai urutan nomor seperti pada gambar dan lepaskan cylinder head. “A”: Sisi timing belt “B”: Sisi flywheel



11) Periksa sekitar cylinder head dari komponen lain yang harus dilepas atau yang perlu dilepas. 12) Lepas cylinder head dengan intake manifold dan exhaust manifold, gunakan alat angkat.



Memasang 1) Lepas gasket yang lama dan oli di permukaan yang menempel dan pasang knock pin (2) dan gasket cylinder head yang baru (1) seperti pada gambar, tanda “TOP” pada gasket harus menghadap ke timing belt, menghadap ke atas (ke arah cylinder head). A: Sisi timing belt B: Sisi flywheel



2) Pastikan venturi plug (1) sudah terpasang dan tidak tersumbat. Ketika memasang, kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Venturi plug (a): 4 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-33



3) Pasang cylinder head ke cylinder block. 4) Beri oli mesin pada baut cylinder head dan kencangkan perlahan sebagai berikut. a) Kencangkan semua baut sebesar 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft) sesuai urutan nomor pada gambar. b) Dengan cara yang sama seperti langkah a), kencangkan sebesar 53 N·m (5.3 kg-m, 38.5 lb-ft). c) Kendurkan semua baut hingga momen 0. d) Sama seperti langkah a), kencangkan 33 N·m (3.3 kg-m, 24.0 lb-ft). e) Sama seperti langkah a) kemudian, kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut cylinder head (a): 66 N·m (6.6 kg-m, 47.5 lb-ft) “A”: Sisi timing belt



5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang. 6) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator” di Bab 6B. 7) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada “Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1. 8) Setel celah intake dan exhaust valve sesuai prosedur pada “Celah Valve”. 9) Setel play kabel gas dan play kabel throttle A/T sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel Gas” dan “Menyetel Kabel Throttle A/T” di Bab 6E. 10) Pastikan semua part yang dilepas telah terpasang kembali pada tempatnya semula. 11) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 12) Pasang kabel negatif battery. 13) Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant dan gas buang di masing-masing sambungan. 14) Pastikan ignition timing sesuai spesifikasi pada “Memeriksa Ignition Timing” di Bab 6F.



Membongkar dan Merakit Kembali Valve dan Cylinder Head Membongkar 1) Untuk memudahkan saat memperbaiki cylinder head, lepas intake manifold dengan throttle body dan exhaust manifold dari cylinder head. 2) Lepas rocker arm dan rocker arm shaft sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft”.



6A-34 MEKANISME MESIN (G15)



3) Gunakan special tool (valve lifter), compress valve spring dan kemudian lepas valve cotter (1) dengan menggunakan special tool (Forceps) seperti pada gambar. Special tool (A): 09916-14510 (B): 09916-14910 (C): 09916-84511 4) Lepas special tool, spring retainer dan valve spring. 5) Lepas valve dari sisi ruang bakar.



6) Lepas valve stem oil seal (1) dari valve guide, dan kemudian valve spring seat (2). CATATAN: Jangan menggunakan oil seal yang telah dilepas. Gunakan oil seal baru ketika memasang.



7) Gunakan special tool (valve guide remover) untuk mengeluarkan valve guide dari sisi ruang bakar ke sisi valve spring . Special tool (A): 09916-44910 CATATAN: Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah dilepas. Gunakan valve guide baru (Oversize) ketika memasang.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-35



8) Letakkan part yang dilepas kecuali seal valve stem dan valve guide sesuai urutan, untuk memudahkan saat memasangnya kembali.



Merakit Kembali 1) Sebelum memasang valve guide ke cylinder head, haluskan lubang guide dengan menggunakan special tool (reamer 11 mm) untuk melepas serpihan logam dan membuatnya benar benar bulat. Special tool (A): 09916-34542 (B): 09916-38210 2) Pasang valve guide ke cylinder head. Panaskan cylinder head pada suhu 80 hingga 100°C (176 hingga 212°F) agar head tidak rusak, dan pasang valve guide yang baru ke dalam lubang dengan special tool. Pasang valve guide baru hingga valve guide installer menyentuh cylinder head. Setelah pemasangan, pastikan tinggi tonjolan valve guide (1) dari cylinder head sesuai spesifikasi. Special tool (C): 09916-56011 (D): 09916-58210 CATATAN: • Jangan menggunakan kembali valve guide yang telah dilepas. Pasang valve guide baru (oversize). • Intake dan exhaust valve guide adalah sama. Valve guide oversize 0.03 mm (0.0012 in.) Tonjolan valve guide (In dan Ex) 11.5 mm (0.45 in.) 3) Haluskan lubang valve guide dengan special tool (5.5 mm reamer). Setelah dihaluskan, bersihkan bore. Special tool (A): 09916-34542 (B): 09916-34550 4) Pasang valve spring seat ke cylinder head.



6A-36 MEKANISME MESIN (G15)



5) Pasang seal valve stem yang baru (1) ke valve guide. Setelah memberikan oli mesin ke seal dan spindle special tool (valve guide installer handle), pasang oil seal ke spindle, dan kemudian pasang seal ke valve guide dengan cara menekan special tool dengan tangan. Setelah installing, pastikan seal terpasang dengan baik pada valve guide. PERHATIAN: Ketika memasang, jangan mengetuk atau memukul special tool dengan palu atau sejenisnya. Pasang seal ke guide hanya dengan menekan special tool dengan tangan. Mengetuk atau memukul special tool dapat menyebabkan kerusakan seal. Special tool (A): 09917-98221 (B): 09916-58210 6) Pasang valve (1) ke valve guide. Sebelum memasang valve ke valve guide, berikan oli mesin ke stem seal, valve guide bore, dan valve stem.



7) Pasang valve spring dan spring retainer. Setiap valve spring memiliki ujung atas (ujung besar (1)) dan ujung bawah (ujung kecil (2)). Pastikan posisi spring sudah benar dengan ujung bawahnya (sisi valve spring retainer (3)) menghadap ke bawah (sisi valve spring seat (4)).



8) Gunakan special tool (valve lifter), compress valve spring dan pasang dua valve cotter (1) ke dalam groove valve stem. Special tool (A): 09916-14510 (B): 09916-14910 (C): 09916-84511 9) Pasang rocker arm, spring dan rocker arm shaft sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft”. 10) Pasang intake manifold dan exhaust manifold.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-37



Memeriksa Valve dan Cylinder Head Valve Guide Gunakan micrometer dan bore gauge untuk mengukur diameter valve stem dan guide dan untuk memeriksa celah stem-ke-guide. Lakukan pemeriksaan lebih dari satu tempat di sepanjang masing-masing stem dan guide. Jika celah melebihi limit, ganti valve dan valve guide. Spesifikasi valve dan valve guide Item Diameter valve stem Diameter dalam valve guide Celah stem-keguide



In Ex In Ex In Ex



Standar 5.465 – 5.480 mm (0.2152 – 0.2157 in.) 5.440 – 5.455 mm (0.2142 – 0.2147 in.) 5.500 – 5.512 mm (0.2166 – 0.2170 in.) 0.020 – 0.047 mm (0.0008 – 0.0018 in.) 0.045 – 0.072 mm (0.0018 – 0.0028 in.)



Limit – – – 0.07 mm (0.0027 in.) 0.09 mm (0.0035 in.)



Jika bore gauge tidak ada, periksa ujung miring valve stem dengan dial gauge. Geser ujung stem ke arah (1) dan (2) untuk mengukur ujung miring. Jika kemiringan melebihi limit, ganti valve stem dan valve guide. Limit ujung miring valve stem Intake: 0.14 mm (0.005 in.) Exhaust: 0.18 mm (0.007 in.)



Valve • Lepas semua carbon dari valve. • Periksa masing-masing valve dari aus, angus atau kerusakan pada permukaannya dan stem, jika perlu ganti. • Ukur ketebalan valve head. Jika ketebalannya melebihi limit, ganti valve. Ketebalan valve head “a”:



Intake Exhaust “b”: 45°



Standar 0.8 – 1.2 mm (0.032 – 0.047 in.)



Limit 0.6 mm (0.023 in.) 0.7 mm (0.027 in.)



6A-38 MEKANISME MESIN (G15)



• Periksa ujung permukaan valve stem dari berlubang dan aus. Jika ada lubang atau aus, ujung valve stem harus diratakan, tetapi jangan terlalu banyak saat menggerinda chamfer. Ketika keausan mengakibatkan chamfer hilang, ganti valve.



• Lebar dudukan: Beri compound pada dudukan valve dan dengan memutar dudukan tapping dengan valve head. Gunakan valve lapper (alat untuk proses sekir valve). Pola yang terbentuk pada permukaan dudukan valve harus rata dan tanpa celah/patahan, dan ketebalannya harus diantara spesifikasi berikut. Standar lebar dudukan “a” pada permukaan valve Intake dan exhaust: 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)



• Perbaikan dudukan valve: Dudukan valve tidak membentuk pola gesekan yang seragam pada valve atau jika ada jarak tidak sesuai spesifikasi harus diperbaiki dengan cara menggerinda atau dipotong dan gerinda kembali, dan diakhiri dengan proses lapping. 1) Dudukan exhaust valve: Gunakan cutter untuk membuat tiga potongan seperti pada gambar. Potongan pertama membentuk sudut 15°, kedua membentuk sudut 75° dan terakhir membentuk sudut 45°. Potongan kedua harus sesuai dengan tebal dudukan. Lebar dudukan untuk exhaust valve 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.) 2) Urutan pemotongan dudukan Intake valve sama untuk exhaust valve seat. Lebar dudukan intake valve 1.1 – 1.3 mm (0.0433 – 0.0511 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-39



3) Sekir valve. Lakuan sekir dalam dua tahap, pertama menggunakan compound kasar kemudian menggunakan compound yang halus. Saat menggunakan lapper (alat sekir), lakukan dengan cara yang benar.



Cylinder Head • Lepas carbon dari ruang bakar. CATATAN: Jangan menggunakan alat yang tajam untuk melepas carbon. Hati-hati jangan sampai menggores atau mengelupas permukaan metal ketika melepas carbon. Hal yang sama untuk valve dan dudukan valve. • Periksa cylinder head dari retak pada intake dan exhaust port, ruang bakar, dan permukaan head. • Kerataan permukaan gasket: Gunakan mistar baja dan thickness gauge, periksa permukaan di 6 lokasi. Jika kerusakan melebihi limit, perbaiki permukaan gasket dengan plate dan amplas no. 400 (amplas anti air silicon carbide), amplas permukaan plate, dan permukaan dengan gasket untuk menghilangkan bagian yang tinggi. Jika hal ini masih tidak dapat mencapai standar pengukuran thickness gauge, ganti cylinder head. Kebocoran gas buang dari gasket joint sering terjadi kaerena permukaan gasket keriting, sehingga menyebabkan kurangnya tenaga mesin kendaraan. Limit kerusakan permukaan gasket cylinder head 0.05 mm (0.002 in.)



6A-40 MEKANISME MESIN (G15)



• Kerusakan permukaan dudukan manifold: Periksa permukaan dudukan cylinder head manifold, gunakan mistar baja dan thickness gauge, untuk menentukan apakah cylinder head dapat diperbaiki atau diganti. Limit kerusakan permukaan manifold 0.10 mm (0.004 in.)



Valve Spring • Lihat data di bawah ini, periksa masing-masing kondisi spring, pastikan tidak ada yang patah atau lemah. Perlu diingat, valve spring yang lemah dapat menyebabkan bunyi, dan kemungkinan berkurangnya tenaga output mesin karena adanya kebocoran gas. Panjang valve spring Standar: 36.83 mm (1.4500 in.) Limit: 35.67 mm (1.4043 in.) Preload valve spring Standar: 107 – 125 N (10.7 – 12.5 kg, 23.6 – 27.5 lb) for 31.5 mm (1.24 in.) Limit: 93 N (9.3 kg, 20.5 lb) for 31.5 mm (1.24 in.)



• Kelurusan spring: Gunakan permukaan plate yang rata dan lurus, kemudian periksa masing-masing celah spring antara ujung valve spring dan plate . Jika celah valve spring lebih besar dari limit, lakukan penggantian. Limit kelurusan valve spring 2.0 mm (0.079 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-41



Unit Overhaul Komponen Engine Mounting



1. Bagian depan kendaraan



8. Engine mounting belakang



2. Member engine mounting depan



9. Mounting member collar



15. Baut bracket engine mounting kiri 16. Baut No.1 engine mounting belakang



3. Engine mounting depan kiri



10. Mounting member cushion atas



4. Cover engine mounting depan kiri



11. Mounting member cushion bawah



55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)



5. Bracket engine mounting depan kiri



12. Baut mounting member



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



6. Engine mounting depan kanan



13. Mur engine mounting



7. Bracket engine mounting depan kanan



14. Baut bracket engine mounting kanan



17. Baut No.2 engine mounting belakang



Melepas dan Memasang Engine Assembly Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar sesuai prosedur pada “Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif battery.



6A-42 MEKANISME MESIN (G15)



3) Kuras sistim pendingin sesuai prosedur pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.



4) Lepas console box (1). 5) Lepas kabel gear shift dan kabel gear select sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A 6) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan” di Bab 5 7) Lepas engine room center member (2).



1



2



6 6



2



3 1



8



9



4



7



10 5



8) • • • • • • • • • • • • • •



Lepas kabel listrik berikut. Kabel ground dari intake manifold dan exhaust manifold Sensor manifold absolute pressure (MAP) (1) CMP sensor (2) Sensor engine coolant temperature (ECT) (3) TP sensor (4) IAC valve Fuel injector wire at the connector IAT sensor (5) MAF sensor Ignition coil assembly connector (6) CKP sensor Kabel ground dari cylinder block (jika dilengkapi) Engine oil pressure switch Power steering pressure switch dan lepas wire harnes dari clamp.



9) • • • • • • •



Lepas hose berikut. Breather hose (7) Radiator outlet hose (8) dari inlet pipa Brake booster hose (9) dari intake manifold Heater inlet dan outlet hose dari pipa Fuel feed hose dan return hose dari masing-masing pipa A/T fluid hose clamp dari bracket Air intake hose (10)



10) Lepas kabel gas dan kabel throttle A/T (jika dilengkapi) dari throttle body dan clamp-nya. 11) Angkat kendaraan. 12) Kuras oli mesin jika perlu.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-43



13) Lepas oil pan guard member (1).



1



14) Lepas belt pompa P/S (1) sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Belt Pompa P/S” di Bab 3B1.



1



15) Dengan hose dilepas, lepaskan compressor A/C (1) dari cylinder block (jika dilengkapi).



1



16) Dengan hose dilepas, lepaskan pompa P/S (1) dari cylinder block.



1



1



2



17) Lepas baut pipa exhaust (1).



6A-44 MEKANISME MESIN (G15)



18) Kuras oli transmisi sesuai prosedur “Mengganti Oli Transmisi” di Bab 7A. 19) Lepas kabel clutch dari clutch release arm sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Kabel Clutch” di Bab 7C. 1



20) Lepas soket switch lampu mundur (1) dan VSS (2). 21) Lepas propeller shaft sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B.



2



22) Ganjal engine assy. dan transmisi (2) dengan dongkrak (1). 23) Lepas baut engine mounting bracket dan baut mounting belakang. CATATAN: Sebelum melepas engine assy. dengan transmisi dari bodi, pastikan semua hose, kabel listrik dan kabel telah dilepas dari engine assy. dan transmisi.



2 1



24) Turunkan engine assy. dengan transmisi dari bodi. CATATAN: Sebelum menurunkan mesin, untuk menghindari pompa P/S dan compressor A/C dari kerusakan, perhatikan timing belt sewaktu mengangkat. Usahakan tidak ada gaya berlebihan pada hose. 25) Lepas transmisi dari engine assy. sesuai prosedur “Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A. 26) Lepas cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan Flywheel” di Bab 5C.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Pasang cover clutch, disk clutch dan flywheel sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disk Clutch dan Flywheel” di Bab 5C. • Pasang transmisi ke engine assy. sesuai prosedur “Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ” di Bab 7A. • Kencangkan baut mounting engine assy. sesuai prosedur pada “Komponen Engine Mounting”. • Pasang pipa exhaust sesuai prosedur pada “Komponen Sistim Exhaust” di Bab 6K.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-45



• Pasang pompa P/S sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Pompa P/S” di Bab 3B1. • Sebelum memasang engine room center member, periksa engine room center member seal dari kerusakan. Ganti jika perlu. • Pasang engine room center member sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A. • Setel belt pompa P/S sesuai prosedur pada “Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1. • Setel play kabel gas sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel Gas” di Bab 6E. • Setel kabel gear select sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel Gear Select ” di Bab 7A. • Setel kabel rem tangan sesuai prosedur pada “Memeriksa dan Menyetel Rem Tangan” di Bab 5 • Isi kembali oli transmisi sesuai prosedur pada “Mengganti Oli Transmisi” di Bab 7A. • Isi Kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B. • Isi Kembali coolant sesuai prosedur pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. • Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant dan gas buang di setiap sambungan. • Pasang battery dan periksa fungsi mesin, clutch dan transmisi.



6A-46 MEKANISME MESIN (G15)



Komponen Oil Pan dan Oil Pump Strainer



1. Oil pan : Beri sealant 99000-31250 ke permukaan yang menempel antara oil pan dan cylinder block, lihat langkah 1 “Memasang”.



6. CKP sensor



2. Oil pump strainer



7. Mur oil pan



10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



3. Seal



8. Baut oil pan



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



4. Drain plug gasket



9. Baut CKP sensor



50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)



5. Drain plug



10. Baut oil pump strainer



11. Baut bracket oil pump strainer



Jangan digunakan kembali.



Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer Melepas 1) Lepas engine assy. sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Engine Assembly”.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-47



2) Lepas soket CKP sensor (1) dan CKP sensor (2) dengan melepas bautnya (jika dilengkapi).



2 1



3) Kuras oli mesin dengan membuka drain plug (2). 1. Oil pan



4) Lepas oil pan (3) kemudian oil pump strainer (2). 1. Cylinder block



Memasang “A”



1) Bersihkan permukaan sealing pada oil pan dan cylinder block. 2) Beri sealant ke seluruh permukaan oil pan seperti pada gambar. “A”: Sealant 99000-31250 “a”: 2 mm (0.08 in.) “b”: 3 mm (0.12 in.)



“A”



“a”



“b”



“A”



“a”



“b”



6A-48 MEKANISME MESIN (G15)



3) Pasang seal baru (2) dengan posisi seperti pada gambar. 4) Pasang oil pump strainer (1) dan oil pan (3). Kencangkan baut strainer (4) dan kemudian baut bracket (5) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut oil pump strainer (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) Baut bracket oil pump strainer (b): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 5) Setelah memasang oil pan ke cylinder block, pasang bautbautnya dengan benar dan mulai pengencangan dari tengah kemudian gerakkan wrench ke arah luar dan kencangkan satu per satu. Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur dan baut oil pan (c): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



6) Pasang gasket baru dan drain plug (2) ke oil pan (1). Kencangkan drain plug sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Drain plug (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)



7) Pasang CKP sensor (1) dan pasang soketnya. Momen pengencangan Baut CKP sensor (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



8) Pasang engine assy. ke kendaraan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Engine Assembly”. 9) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B. 10) Pastikan tidak ada kebocoran di semua sambungan.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-49



Membersihkan Oil Pan dan Oil Pump Strainer • Bersihkan permukaan yang menempel antara oil pan dan cylinder block. Bersihkan oli, sealant, dan kotoran dari permukaan yang menempel dan bagian dalam oil pan.



• Bersihkan saringan oil pump strainer.



6A-50 MEKANISME MESIN (G15)



Komponen Pompa Oli



1. Rotor plate



6. Oil pump Pin



11. Oil pump plate screw



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



2. Inner rotor



7. Relief valve



12. Oil Pump plug



Jangan digunakan kembali



3. Outer rotor



8. Spring



13. Baut pompa oli (pendek)



4. Gasket



9. Retainer



14. Baut pompa oli (panjang)



5. Rotor plate pin



10. Circlip



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



Melepas dan Memasang Pompa Oli Melepas 1) Lepas engine assy. sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Engine Assembly”. 2) Lepas timing belt sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”. 3) Lepas generator dan bracketnya sesuai prosedur pada “Membongkar dan Melepas Generator” di bab 6H. 4) Lepas pulley crankshaft (3). Untuk mengunci crankshaft, pasang special tool (gear stopper) pada flywheel ring gear (1). Dengan crankshaft terkunci, lepas baut pulley timing belt crankshaft (2). Special tool (A): 09927-56010



MEKANISME MESIN (G15) 6A-51



5) Lepas oil pan (3) dan oil pump strainer (2) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”. 1. Cylinder block



6) Lepas pompa oli assy. (1) kemudian lepas rubber seal (2) dan oil pump pin.



Memasang 1) Pasang dua oil pump pin dan gasket pompa oli yang baru ke cylinder block. 2) Untuk mencegah bibir oil seal rusak atau terpuntir ketika memasang pompa oli ke crankshaft, pasang special tool (oil seal guide) ke crankshaft, dan beri oli mesin pada special tool. Special tool (A): 09926-18210



3) Pasang pompa oli ke cylinder block. Ada 2 tipe baut pompa oli, lihat gambar untuk penggunaan yang benar dan kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut pompa oli (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 1. Baut No.1 (pendek) 2. Baut No.2 bolts (panjang)



6A-52 MEKANISME MESIN (G15)



4) Pasang rubber seal di antara pompa oli dan water pump.



5) Pasang key (1) dan crank timing belt pulley (2). Lihat gambar untuk pemasangan yang benar. Dengan crankshaft terkunci, kencangkan baut crank timing belt pulley (3) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut crank timing belt pulley (a): 130 N·m (13.0 kg-m, 94.0 lb-ft) Special tool (A): 09927-56010 4. Dowel pin 5. Flywheel



6) Pasang timing belt, tensioner, oil pump strainer, oil pan dan komponen lain sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner” dan “Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”. 7) Pasang generator dan bracket sesuai prosedur pada “Membongkar dan Merakit Generator” di Bab 6H. 8) Pastikan semua komponen yang dilepas telah terpasang kembali pada tempatnya semula. 9) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada “Memeriksa dan Menyetel Tension Cooling Fan Belt” di Bab 6B. 10) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada “Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S” di Bab 3B1. 11) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B. 12) Pastikan tidak ada kebocoran coolant dan oli di tiap-tiap sambungan. 13) Setelah selesai pemasangan, periksa tekanan oli dengan menghidupkan mesin sesuai prosedur pada “Memeriksa Tekanan Oli”.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-53



Membongkar dan Merakit Kembali Pompa Oli Membongkar 1) Lepas baut oil level gauge guide (3) dan tarik keluar guide (2) dari pompa oli (1). 4. Guide seal



2) Lepas rotor plate (1).



3) Lepas rotor plate pin (1) dari oil pump case (2). 4) Lepas outer rotor (3) dan inner rotor (4).



5) Lepas relief valve (1), spring (2) dan retainer (3) dengan melepas circlip (4).



6A-54 MEKANISME MESIN (G15)



Merakit Kembali 1) Cuci, bersihkan dan keringkan semua komponen yang dibongkar. 2) Beri sedikit oli mesin ke inner dan outer rotor (1), oil seal, permukaan bagian dalam oil pump case dan plate. 3) Pasang outer dan inner rotor (2) ke pump case. 4) Pasang rotor plate pin (3) ke oil pump case (4).



5) Pasang rotor plate (2) dan kencangkan 5 screw (1) sesuai spesifikasi. Setelah memasang plate, pastikan rotor dapat berputar mudah dengan tangan. Momen pengencangan Oil pump plate screw (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



6) Berikan oli mesin pada relief valve (1) dan pasang dengan spring (2), retainer (3) dan circlip baru (4).



7) Berikan oli mesin pada guide seal (3) kemudian pasang guide seal dan guide (2). Kencangkan baut oil level gauge guide sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut oil level gauge guide (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 1. Pompa oli



MEKANISME MESIN (G15) 6A-55



Memeriksa Pompa Oli • Periksa bibir oil seal dari kerusakan. Ganti jika perlu. CATATAN: Ketika memasang oil seal baru (1), press-fit hingga ujungnya rata dengan ujung oil pump case (2).



• Periksa outer dan inner rotor, rotor plate, dan oil pump case dari aus atau rusak.



• Periksa celah radial antara outer rotor (1) dan case (2) dengan menggunakan thickness gauge. Jika celah melebihi limit, ganti outer rotor atau case. Limit celah radial antara outer rotor dan oil pump case 0.310 mm (0.0122 in.)



• Periksa celah samping dengan menggunakan mistar baja (1) dan thickness gauge. Limit celah samping oil pump inner rotor 0.15 mm (0.0059 in.)



6A-56 MEKANISME MESIN (G15)



Komponen Piston, Piston Ring dan Connecting Rod



1. Ring pertama



6. Connecting rod bearing cap : Jangan memberikan oli mesin ke permukaan dalam cap.



35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)



2. Ring kedua



7. Connecting rod bearing : Jangan memberikan oli mesin ke bagian di antara ujung besar rod dan bearing, antara cap dan bearing.



Jangan digunakan kembali.



3. Oil ring



8. Piston pin



:Berikan oli mesin pada permukaan yang bergesekan.



4. Piston 5. Connecting rod : Jangan memberikan oli mesin ke permukaan dalam ujung besar rod.



9. Piston pin circlip 10. Connecting rod bearing cap nut



Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring dan Connecting Rod Melepas 1) Lepas engine assy. sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Engine Assembly”. 2) Lepas cylinder head dari cylinder block sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head”. 3) Kuras oli mesin. 4) Lepas oil pan dan oil pump strainer sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”. 5) Tandai nomor cylinder di semua piston, connecting rod dan rod bearing cap, gunakan pencil silver atau cat yang cepat kering. 6) Lepas rod bearing cap.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-57



7) Pasang guide hose (1) melalui ulir baut rod. Hal ini untuk mencegah kerusakan bearing journal dan ulir baut rod ketika melepas connecting rod. 8) Lepas carbon di bagian atas bore cylinder sebelum melepas piston dari cylinder. 9) Tekan piston dan connecting rod assy. keluar melaui bagian atas bore cylinder.



Memasang 1) Berikan oli mesin pada piston, ring, dinding cylinder, connecting rod bearing dan crankpin. CATATAN: Jangan memberikan oli ke bagian antara connecting rod dan bearing atau antara bearing cap dan bearing. 2) Pasang guide hose melalui baut connecting rod. Karena guide hose berfungsi untuk melindungi crankpin dan ulir baut rod dari kerusakan selama pemasangan connecting rod dan piston assy.



3) Ketika memasang piston dan connecting rod assy. ke bore cylinder, arahkan tanda panah pada piston head ke timing belt. A: Sisi timing belt B: Sisi flywheel



4) Pasang piston dan connecting rod assy. ke bore cylinder. Gunakan special tool (piston ring compressor) untuk mengkompres ring. Pasang connecting rod ke crankshaft. Gunakan pegangan martil, ketuk piston head untuk memasang piston ke bore. Tahan ring compressor pada cylinder block hingga semua piston ring masuk ke dalam cylinder bore. Special tool (A): 09916-77310



6A-58 MEKANISME MESIN (G15)



5) Pasang bearing cap (1): Arahkan tanda panah (2) pada cap ke timing belt. Kencangkan mur cap sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur connecting rod bearing (a): 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft) A: Timing belt side



6) Kebalikan prosedur melepas untuk memasang, sebagaimana telah diterangkan sebelumnya. 7) Setel kekencangan belt water pump sesuai prosedur pada “Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator” di Bab 6B. 8) Setel kekencangan belt pompa P/S sesuai prosedur pada “Menyetel Kekencangan Belt Pompa P/S ” di Bab 3B1. 9) Setel celah valve intake dan exhaust sesuai prosedur pada “Celah Valve”. 10) Setel play kabel gas dan play kabel throttle A/T (untuk model 4 A/T) sesuai prosedur pada “Menyetel Kabel Gas” dan “Menyetel Kabel Throttle A/T” di Bab 6E. 11) Pastikan komponen yang telah dilepas, telah dipasang kembali di tempatnya semula. 12) Isi kembali oli mesin sesuai prosedur pada “Mengganti Oli Mesin dan Filter Oli” di Bab 0B. 13) Isi kembali sistim pendingin sesuai prosedur pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 14) Pasang kabel negatif battery. 15) Pastikan tidak ada kebocoran bahan bakar, coolant, oli dan gas buang di tiap-tiap sambungan. 16) Pastikan ignition timing sesuai spesifikasi, lihat “Memeriksa Ignition Timing” di Bab 6F.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-59



Membongkar dan Merakit Kembali Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder Membongkar 1) Gunakan piston ring expander, lepas dua compression ring (top dan 2nd) dan oil ring dari piston. 2) Lepas piston pin dari connecting rod. • Keluarkan piston pin circlip (1) seperti pada gambar.



• Tekan piston pin keluar.



6A-60 MEKANISME MESIN (G15)



Merakit Kembali CATATAN: Ada dua ukuran piston standar untuk menjaga celah piston-ke-cylinder. Ketika memasang piston standar, cocokkan piston dengan cylinder sebagai berikut. a) Setiap piston (5) memiliki nomor 1 atau 2 (6) seperti pada gambar. Nomor ini menunjukkan diameter piston. b) Terdapat juga nomor 1 dan 2 (6) pada cylinder block seperti pada gambar. Angka pertama menunjukkan diameter dalam cylinder No.1 (1), angka kedua cylinder No.2 (2), angka ketiga cylinder No.3 (3) dan angka keempat cylinder No.4 (4). A: Sisi timing belt B: Sisi flywheel



c) Nomor yang tertera pada piston dan cylinder block berhubungan. Karenanya, pasang piston nomor 2 ke cylinder nomor 2 dan piston nomor 1 ke cylinder nomor 1. Spesifikasi piston dan cylinder Piston Nomor di bagian atas (tanda) 1



2



Diameter luar 74.9801 – 74.9900 mm (2.9520 – 2.9523 in.) 74.9700 – 74.9800 mm (2.9516 – 2.9519 in.)



Cylinder Nomor (tanda)



1



2



Diameter Bore



Celah piston-ke-cylinder



75.0101 – 0.02 – 0.04 75.0200 mm mm (0.0008 (2.9531 – – 0.0015 in.) 2.9535 in.) 75.0000 – 0.02 – 0.04 75.0100 mm mm (0.0008 (2.9528 – – 0.0015 in.) 2.9531 in.)



Dan juga, huruf A, B atau C yang tertera pada bagian atas piston. Tetapi biasanya tidak perlu membedakan piston dengan hurufhuruf ini.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-61



1) Pasang piston pin ke piston (1) dan connecting rod (3): Setelah piston pin dan lubang piston pin pada piston dan connecting rod diberikan oli mesin, pasang connecting rod ke piston seperti pada gambar dan pasang piston pin ke piston dan connecting rod, kemudian pasang piston pin circlip. CATATAN: Circlip (5) harus dipasang dengan bagian potongannya menghadap ke atas atau bawah seperti pada gambar. 2. Tanda panah 4. Lubang oli A: Sisi timing belt



2) Pasang piston ring ke piston: • Perhatikan ukuran ring pertama (1) dari ring kedua (2) seperti pada gambar. • Seperti pada gambar, ring pertama dan kedua memiliki tanda masing-masing (4). Ketika memasang piston ring ke piston, arahkan tanda ke bagian atas piston. • Ketika memasang oil ring (3), pasang spacer terlebih dahulu dan kemudian kedua railnya. 3) Setelah memasang ketiga ring (1st, 2nd dan oil ring), luruskan ujung celahnya seperti pada gambar. 1. Tanda panah



5. Oil ring lower rail gap



2. Gap ujung 1st ring



6. Sisi intake



3. Gap ujung 2nd ring dan gap oil ring spacer



7. Sisi Exhaust



4. Oil ring upper rail gap



Memeriksa dan Membersihkan Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder Cylinder 1) Periksa dinding cylinder dari goresan, kasar atau aus. Jika cylinder bore sangat kasar atau goresannya dalam atau aus, lakukan corter pada cylinder dan gunakan piston oversize.



6A-62 MEKANISME MESIN (G15)



2) Gunakan cylinder gauge, ukur cylinder bore secara thrust dan axial di dua posisi seperti pada gambar. Jika ada kondisi berikut, lakukan corter pada cylinder. • Cylinder bore diameter melebihi limit. • Perbedaan antara dua posisi pengukuran melebihi limit taper. • Perbedaan antara pengukuran thrust dan axial melebihi limit out-of-round . Limit diameter cylinder bore 75.15 mm (2.9586 in.) Limit taper cylinder bore Limit: 0.10 mm (0.0039 in.) Cylinder bore out-of-round Limit: 0.10 mm (0.0039 in.) CATATAN: Jika dari keempat cylinder harus dicorter, lakukan corter pada keempatnya dengan ukuran yang sama. Hal ini perlu untuk keseimbangan kerja mesin. “a”: 50 mm (1.96 in.) “b”: 95 mm (3.74 in.)



Piston 1) Periksa piston dari kerusakan, retak atau lainnya. Piston yang rusak harus diganti. 2) Diameter piston: Seperti pada gambar, diameter piston harus diukur pada posisi “a” dari ujung piston dan tegak lurus dengan piston pin. Diameter piston Ukuran Piston Standar Over size: 0.50 mm (0.0196 in.) “a”: 23 mm (0.91 in.)



Diameter Piston 74.970 – 74.990 mm (2.9516 – 2.9523 in.) 75.470 – 75.480 mm (2.9713 – 2.9716 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-63



3) Celah piston: Ukur diameter cylinder bore dan diameter piston untuk mengetahui perbedaannya sebagai celah piston. Celah piston harus sesuai spesifikasi sebagaimana berikut. Jika tidak sesuai spesifikasi, lakukan corter pada cylinder dan gunakan piston oversize. Celah piston 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.) CATATAN: Diameter cylinder bore yang digunakan adalah hasil pengukuran pada dua posisi. “a”: 23 mm (0.91 in.)



4) Celah ring groove: Sebelum diperiksa, piston groove harus dibersihkan, keringkan dan bersihkan dari carbon. Pasang piston ring baru (1) ke piston groove, dan ukur celah antara ring dan ring land dengan menggunakan thickness gauge (2). Jika celah tidak sesuai spesifikasi, ganti piston. Celah ring groove Top: 0.03 – 0.07 mm (0.0012 – 0.0027 in.) 2nd: 0.02 – 0.06 mm (0.0008 – 0.0023 in.)



Piston Pin 1) Periksa piston pin, bore ujung kecil connecting rod dan piston bore dari aus atau rusak. Perhatikan dengan baik kondisi ujung kecil bore bush. Jika pin, bore ujung kecil connecting rod atau piston bore sangat aus atau rusak, ganti pin, connecting rod atau piston. 2) Celah piston pin: Periksa celah piston pin di bagian ujung kecil. Ganti connecting rod jika bagian ujung kecilnya sangat aus atau rusak atau jika pengukuran celah melebihi limit. Piston clearance ujung yang kecil Standard: 0.003 – 0.016 mm (0.0001 – 0.0006 in.) Limit: 0.05 mm (0.0020 in.) Bore connecting rod ujung yang kecil 19.003 – 19.011 mm (0.7482 – 0.7484 in.) Diameter piston pin. 18.997 – 19.000 mm (0.7479 – 0.7480 in.)



6A-64 MEKANISME MESIN (G15)



Piston Ring Untuk mengukur ujung gap, pasang piston ring (3) ke cylinder bore dan ukur gap dengan menggunakan thickness gauge (2). Jika pengukuran gap tidak sesuai spesifikasi, ganti ring. CATATAN: Bersihkan carbon dan bagian atas cylinder bore sebelum memasang piston ring. Gap ujung piston ring



Top ring 2nd ring Oil ring



Standar 0.20 – 0.33 mm (0.0079 – 0.0130 in.) 0.28 – 0.41 mm (0.0110 – 0.0161 in.) 0.20 – 0.50 mm (0.0079 – 0.0197 in.)



Limit 0.7 mm (0.0275 in.) 0.7 mm (0.0275 in.) 1.7 mm (0.0669 in.)



1. Cylinder block “a”: 120 mm (4.72 in.)



Connecting Rod 1) Celah sisi ujung besar: Pastikan ujung besar connecting rod, dengan rod terpasang dan terhubung ke crank pin. Jika pengukuran melebihi limit, ganti connecting rod. Celah sisi ujung besar connecting rod Standar: 0.10 – 0.25 mm (0.0039 – 0.0098 in.) Limit: 0.4 mm (0.0157 in.)



2) Kelurusan connecting rod: Pasang connecting rod pada aligner untuk memeriksa bengkok dan terpuntir dan jika melebihi limit, ganti. Kelurusan Connecting rod Limit bengkok: 0.05 mm (0.0020 in.) Limit terpuntir: 0.10 mm (0.0039 in.)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-65



Crank Pin dan Connecting Rod Bearing 1) Periksa crank pin dari aus atau rusak. Ukur crank pin dari out-of-round atau taper dengan micrometer. Jika crank pin rusak, atau out-of-round atau taper melebihi limit, ganti crankshaft atau bubut crank pin dengan melihat langkah f). Spesifikasi crank pin dan connecting rod bearing Ukuran Con. rod bearing Standar 0.25 mm (0.00984 in.) undersize



Diameter crank pin 43.982 – 44.000 mm (1.7316 – 1.7322 in.) 43.732 – 43.750 mm (1.7218 – 1.7224 in.)



Crank pin out-of-round Limit: 0.01 mm (0.0004 in.) Crank pin taper Limit: 0.01 mm (0.0004 in.) 2) Rod bearing: Periksa bearing shell dari tanda-tanda meleleh, berlubang, angus atau mengelupas dan perhatikan pola kontaknya. Bearing shell yang rusak harus diganti. Ada dua macam rod bearing, ukuran standar dan undersize 0.25 mm. Untuk membedakannya, pada undersize 0.25 mm tertera tulisan (US025) di bagian punggungnya seperti pada gambar, tetapi yang standar tidak ada tandanya.



3) Celah rod bearing: a) Sebelum memeriksa celah bearing, bersihkan bearing dan crank pin. b) Pasang bearing pada connecting rod dan bearing cap. c) Pasang gaging plastic (1) diantara crankpin dengan bearing (parallel ke crankshaft) tetapi hindari lubang oli.



d) Pasang rod bearing cap (1) ke connecting rod. Ketika memasang cap, pastikan tanda panah (2) pada cap mengarah ke sisi timing belt, seperti pada gambar. Setelah baut rod diberikan oli mesin, kencangkan mur cap sesuai spesifikasi. Jangan memutar crankshaft dengan gaging plastic terpasang. Momen pengencangan Mur bearing cap connecting rod (a): 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft) “A”: Sisi timing belt



6A-66 MEKANISME MESIN (G15)



e) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1) envelope, ukur lebar gaging plastic (celah). Jika celahnya melebihi limit, gunakan bearing standar baru dan ukur kembali celahnya. Celah oli connecting rod bearing Standar: 0.020 – 0.050 mm (0.0008 – 0.0019 in.) Limit: 0.080 mm (0.0031 in.)



f) Jika celah tidak dapat mencapai limit meski dengan menggunakan bearing standar baru, ganti crankshaft atau bubut kembali crankpin hingga undersize sebagai berikut. – Pasang bearing undersize 0.25 mm (0.00984 in.) ke ujung besar connecting rod. – Ukur diameter bore ujung besar connecting rod. – Bubut kembali crankpin hingga diameter berikut. Diametercrankpin .



Ukuran ujung besar = diameter bore. (termasuk bearing undersize)







0.035 mm (0.0014 in.)



– Pastikan celah bearing sesuai standar di atas.



Membersihkan Bersihkan carbon dari kepala piston dan ring groove dengan menggunakan tool yang sesuai.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-67



Komponen Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block



1. Cylinder block



7. Crankshaft



13. Baut housing (panjang)



Beri oli mesin ke permukaan yang bergesekan.



2. Oil seal depan



8. Thrust bearing



14. Input shaft bearing



54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft)



3. Main bearing: Jangan memberikan oli mesin di antara cylinder block dan bearing, antara bearing cap dan bearing.



9. Oil seal belakang



15. Flywheel



76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



4. Bearing cap



10. Pin



16. Baut flywheel



5. Baut cap



11. Baut housing (pendek)



17. Oil seal housing gasket



6. Timing pulley key



12. Oil seal housing : Beri sealant 9900031250 pada permukaan yang menempel



Jangan digunakan kembali



6A-68 MEKANISME MESIN (G15)



Melepas dan Memasang Main Bearing, Crankshaft dan Cylinder Block Melepas 1) Lepas engine assy. dari kendaraan sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Engine Assembly ”. 2) Lepas intake manifold sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold”. 3) Lepas piston dan connecting rod sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder”. 4) Lepas pompa oli (1) sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Pompa Oli”. 5) Lepas oil seal housing (1) dan gasket (2). 6) Lepas connecting rod bearing cap.



7) Kendurkan baut crankshaft bearing cap sesuai urutan nomornya seperti pada gambar satu persatu dan lepas bearing cap. 8) Lepas crankshaft (1) dari cylinder block (2).



Memasang CATATAN: • Semua komponen yang akan dipasang harus benarbenar bersih. • Berikan oli pada crankshaft journal, journal bearing, thrust bearing, crankpin, connecting rod bearing, piston, piston ring dan cylinder bore. • Journal bearing, bearing cap, connecting rod, rod bearing, rod bearing cap, piston dan piston ring sebagai satu set. Jangan dibongkar dan pastikan masing-masing komponen telah terpasang pada tempatnya semula.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-69



1) Pasang main bearing ke cylinder block (1). Bagian atas bearing (2) terdapat oil groove (3) dipasang ke cylinder block, dan bagian lainnya yang tanpa oil groove dipasang ke bearing cap. Pastikan kedua bagian tersebut mempunyai warna cat yang sama.



2) Pasang thrust bearing (1) ke cylinder block antara No.2 dan No.3 . Hadapkan oil groove (2) ke crank web. 3) Pasang crankshaft ke cylinder block.



4) Pasang bearing cap ke cylinder block dan pastikan tanda panah (pada masing-masing cap) menghadap ke timing belt. Pasang sesuai urutan, 1, 2, 3, 4 dan 5, dimulai dari sisi timing belt. 5) Setelah semua bearing cap bolt diberi oli, kencangkan bearing cap bolt sesuai urutan seperti pada gambar satu persatu sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut crankshaft bearing cap (a): 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft) CATATAN: Setelah mengencangkan baut cap, pastikan crankshaft dapat berputar dengan baik dengan gaya sebesar 8.0 N·m (0.8 kg-m, 5.8 lb-ft) atau di bawahnya.



6A-70 MEKANISME MESIN (G15)



6) Pasang gasket baru (4) dan oil seal housing belakang (1) ke cylinder block, dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi. CATATAN: Ada 2 tipe baut housing, lihat gambar untuk penggunaan yang benar. Momen pengencangan Baut oil seal housing belakang (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 2. Baut panjang 3. Baut pendek



7) Pasang pompa oli sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Pompa Oli”. 8) Pasang flywheel (1) (model M/T) atau drive plate (untukmodel A/T). Gunakan special tool untuk mengunci flywheel dan kencangkan bautnya sesuai spesifikasi. Special tool (A): 09924-17811 Momen pengencangan Baut flywheel atau drive plate (a): 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft) 9) Pasang piston dan connecting rod sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Piston, Piston Ring, Connecting Rod dan Cylinder”. 10) Pasang cylinder head assy. sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Valve dan Cylinder Head”. 11) Pasang rocker arm, rocker arm shaft dan camshaft sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Rocker Arm, Rocker Arm Shaft dan Camshaft”. 12) Pasang timing belt dan tensioner sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Timing Belt dan Tensioner”. 13) Pasang cylinder head cover sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Cylinder Head Cover ”. 14) Pasang oil pan dan oil pump strainer sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Oil Pan dan Oil Pump Strainer”. 15) Pasang intake dan exhaust manifold sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Throttle Body dan Intake Manifold” dan “Melepas dan Memasang Exhaust Manifold”. 16) Pasang clutch cover, clutch disc dan flywheel sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Clutch cover, Clutch disc dan Flywheel” di Bab 7C. 17) Pasang transmisi sesuai prosedur pada “Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual” di Bab 7A. 18) Pasang engine assy. ke kendaraan sesuai prosedur pada “Melepas dan Memasang Engine Assembly ”.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-71



Memeriksa Crankshaft Runout Crankshaft Gunakan dial gauge, ukur runout di bagian tengah journal. Putar crankshaft perlahan. Jika runout melebihi limit, ganti crankshaft. Limit runout crankshaft 0.06 mm (0.0023 in.)



Thrust Play Crankshaft 1) Ukur play dengan crankshaft terpasang di cylinder block, dengan thrust bearing (1) dan journal bearing caps terpasang.



2) Gunakan dial gauge untuk mengukur pergerakan pada arah axial (thrust) crankshaft. Jika limitnya terlalu besar, ganti thrust bearing dengan yang baru atau oversize untuk mencapai thrust play standar. Thrust play crankshaft Standar: 0.11 – 0.31 mm (0.0044 – 0.0122 in.) Limit: 0.38 mm (0.0149 in.) Ketebalan crankshaft thrust bearing Standar: 2.47 mm – 2.52 mm (0.0973 – 0.0992 in.) Oversize (0.125 mm (0.0049 in.)): 2.533 – 2.583 mm (0.0998 – 0.1016 in.)



Out-of-Round dan Taper (Keausan) Journal Keausan crankshaft journal dapat diketahui dari perbedaan diameter pada posisi menyilang atau sepanjang journal (atau keduanya). Perbedaan ini, jika ada, dapat diketahui dari micrometer. Jika journal rusak atau keausannya melebihi limit, bubut kembali atau ganti crankshaft. Limit out-of-round dan taper crankshaft journal 0.01 mm (0.0004 in.)



6A-72 MEKANISME MESIN (G15)



Memeriksa Main Bearing Informasi Umum • Main bearing mempunyai ukuran standar dan undersize 0.25 mm (0.0098 in.), dan dan masing-masing memiliki 5 macam tolerasi ukuran bearing. • Bagian atas bearing (2) memiliki oil groove (3) seperti pada gambar. Pasang bagian ini pada cylinder block (1).



• Pada masing-masing main bearing cap, terdapat tanda panah dan nomor seperti pada gambar. Ketika memasang masing-masing bearing cap ke cylinder block, tanda panah menghadap ke sisi timing belt dan pasang masing-masing cap dari sini ke arah flywheel sesuai urutan npmor “1”, “2”, “3”, “4” dan “5”. Kencangkan baut cap sesuai spesifikasi.



Memeriksa Secara Visual Periksa bearing dari berlubbang, gores, aus atau rusak. Jika ada kerusakan, ganti kedua bagian atas dan bawah. Jangan mengganti hanya satu bagian saja.



Celah Main Bearing Periksa celah dengan menggunakan gaging plastic sesuai prosedur berikut. 1) Lepas bearing cap. 2) Bersihkan bearing dan main journal.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-73



3) Pasang gaging plastic (1) ke bearing (parallel ke crankshaft) pada journal dan hindari lubang oli.



4) Pasang bearing cap sebagaimana telah diterangkan sebelumnya dan kencangkan baut cap sesuai spesifikasi. Bearing cap harus dikencangkan sesuai spesifikasi agar pengukuran celah akurat. Momen pengencangan Baut crankshaft bearing: 54 N·m (5.4 kg-m, 39.0 lb-ft) CATATAN: Jangan memutar crankshaft saat gaging plastic terpasang.



5) Lepas cap dan gunakan scale (2) pada gaging plastic (1) envelope, ukur lebar gaging plastic. Jika celahnya melebihi limit, ganti bearing. Lakukan penggantian bagian atas dan bawah sebagai satu unit. Bearing standar yang baru harus mencapai celah standar. Jika tidak, bubut kembali crankshaft journal untuk menggunakan bearing undersize 0.25 mm (0.009842 in.). Setelah memilih bearing baru, periksa kembali celah. Celah crankshaft bearing Standar: 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.) Limit: 0.060 mm (0.0023 in.)



Memilih Main Bearing Bearing Standar: CATATAN: • Jika bearing rusak atau celah bearing tidak sesuai spesifikasi, pilih bearing standar yang baru sesuai prosedur berikut. • Ketika mengganti crankshaft atau cylinder block karena sesuatu hal, pilih bearing standar baru yang akan dipasang dengan memperhatikan angka-angka yang tertera pada crankshaft dan/atau huruf-huruf yang terdapat pada cylinder block.



6A-74 MEKANISME MESIN (G15)



1) Pertama-tama, periksa diameter journal dengan menggunakan prosedur berikut. Seperti pada gambar, crank web cylinder No.2 dan No.3 memiliki lima angka. Tiga angka (“1”, “2” dan “3”) menunjukkan diameter journal berikut . Spesifikasi diameter journal Angka yang tertera 1 2 3



Diameter journal 51.9940 – 52.0000 mm (2.0470 – 2.0472 in.) 51.9880 – 51.9939 mm (2.0468 – 2.0469 in.) 51.9820 – 51.9879 mm (2.0466 – 2.0467 in.)



Pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima (kiri ke kanan) angka-angka ini menunjukkan diameter journal pada bearing cap “1”, “2”, “3”, “4” dan “5”. Sebagai contoh, pada gambar, Angka (paling kiri) “3” menunjukkan diameter journal pada bearing cap “1” antara 51.9820 – 51.9879 mm (2.0466 – 2.0467 in.), dan “1” yang kedua menunjukkan diameter journal pada cap “2” antara 51.9940 – 52.0000 mm (2.0470 – 2.0472 in.). 1. Crank web cylinder No.2 dan No.3



2) Kemudian, periksa diameter bore bearing cap tanpa bearing. Pada permukaan yang menempel dengan cylinder block, terdapat lima huruf seperti pada gambar. Tiga huruf (“A”, “B” dan “C”) menunjukkan diameter bore cap berikut. Spesifikasi diameter bore crankshaft bearing cap Huruf A B C



Diameter bore bearing cap (tanpa bearing) 56.0000 – 56.0060 mm (2.2048 – 2.2049 in.) 56.0061 – 56.0120 mm (2.2050 – 2.2051 in.) 56.0121 – 56.0180 mm (2.2052 – 2.2054 in.)



Huruf pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima (kiri ke kanan) menunjukkan bore diameter bearing cap “1”, “2”, “3”, “4” dan “5”. Sebagai contoh, pada gambar, huruf pertama (paling kiri) “B” menunjukkan bore diameter bearing cap “1” antara 56.0061 – 56.0120 mm (2.2050 – 2.2051 in.), dan the kelima (paling kanan) huruf “A” menunjukkan bore dia. cap “5” antara 56.0000 – 56.0060 mm (2.2048 – 2.2049 in.).



MEKANISME MESIN (G15) 6A-75



3) Ada lima macam bearing standar berdasarkan ketebalannya. Untuk membedakannya, perhatikan warna cat berikut pada posisi seperti pada gambar. Masing-masing warna menunjukkan ketebalan bearing. Spesifikasi bearing crankshaft Warna cat Hijau Hitam Tidak berwarna Kuning Biru



Ketebalan bearing 1.996 – 2.000 mm (0.07859 – 0.07874 in.) 1.999 – 2.003 mm (0.07870 – 0.07885 in.) 2.002 – 2.006 mm (0.07882 – 0.07897 in.) 2.005 – 2.009 mm (0.07894 – 0.07909 in.) 2.008 – 2.012 mm (0.07906 – 0.07921 in.)



1. Warna cat



4) Dari angka-angka yang tertera pada crank web cylinder No.2 dan No.3 dan huruf yang tertera pada permukaan cylinder block, gunakan bearing standar baru yang akan dipasang ke journal, dengan melihat pada tabel di bawah ini. Sebagai contoh, jika angka yang tertera pada crank web “1” dan huruf pada permukaannya “B”, pasang bearing standar baru yang berwarna “Hitam” ke journal. Spesifikasi standar crankshaft bearing baru



Huruf yang tertera pada permukaan yang menempel (bore diameter Bearing cap)



A B C



Angka yang tertera pada crank web (diameter journal) 1 2 3 Tak berHijau Hitam warna Tak berKuning Hitam warna Tak berKuning Biru warna Bearing standard baru yang akan dipasang.



1. Crank webs cylinder No.2 dan No.3



5) Periksa celah bearing dengan bearing standar baru sesuai prosedur “Celah Main Bearing” pada “Memeriksa Main Bearing” di bab ini. Jika celah masih melebihi limit, gunakan bearing yang lebih tebal dan periksa kembali celah.



6A-76 MEKANISME MESIN (G15)



Bearing Undersize (0.25 mm (0.00984 in.)): • Bearing undersize 0.25 mm (0.00984 in.) tersedia dalam lima ketebalan. Untuk menentukannya, tiap bearing di beri cat dengan warna berikut pada posisi seperti pada gambar. Tiap warna menunjukkan ketebalan center bearing. Ketebalan undersize bearing crankshaft Warna cat Hijau & Merah Hitam & Merah Merah saja Kuning & Merah Biru & Merah



Ketebalan bearing 2.121 – 2.125 mm (0.08351 – 0.08366 in.) 2.124 – 2.128 mm (0.08363 – 0.08377 in.) 2.127 – 2.131 mm (0.08374 – 0.08389 in.) 2.130 – 2.134 mm (0.08386 – 0.08401 in.) 2.133 – 2.137 mm (0.08398 – 0.08413 in.)



1. Warna cat



• Jika perlu, bubut kembali crankshaft journal dan gunakan bearing undersize sebagai berikut. 1) Bubut kembali journal hingga diameter berikut. Diameter crankshaft journal 51.732 – 51.750 mm (2.0367 – 2.0373 in.) 2) Gunakan micrometer, ukur diameter journal. Pengukuran harus dilakukan di dua arah tegak lurus untuk memeriksa out-of-round. 3) Gunakan diameter journal hasil pengukuran di atas dan huruf yang tertera pada permukaan cylinder block, pilih bearing undersize dengan melihat tabel di bawah ini. Periksa celah bearing dengan bearing undersize yang baru.



Spesifikasi crankshaft undersize bearing



Huruf pada permukaan cylinder block



A B C



Hasil pengukuran diameter journal 51.7440 – 51.7500 mm 51.7380 – 51.7439 mm 51.7320 – 51.7379 mm (2.0371 – 2.0373 in.) (2.0369 – 2.0371 in.) (2.0367 – 2.0369 in.) Hijau & Merah Hitam & Merah Merah Hitam & Merah Merah Kuning & Merah Merah Kuning & Merah Biru & Merah Bearing undersize yang akan dipasang



MEKANISME MESIN (G15) 6A-77



Memeriksa Oil Seal Belakang Periksa oil seal (1) belakang dari aus atau rusak. Jika aus atau rusak, ganti.



Untuk pemasangan oil seal, press-fit oil seal belakang (1) hingga ujung oil seal housing (2) rata dengan ujung permukaan oil seal.



Memeriksa Flywheel • Jika ring gear rusak, retak atau aus, ganti flywheel. • Jika permukaan disc clutch rusak, atau terlalu aus, ganti flywheel. • Periksa runout flywheel dengan dial gauge. Jika runout melebihi limit, ganti flywheel. Limit runout flywheel 0.2 mm (0.0078 in.)



6A-78 MEKANISME MESIN (G15)



Memeriksa Cylinder Block Kerusakan Permukaan Gasket Gunakan mistar baja dan thickness gauge, periksa permukaan dengan gasket dari kerusakan dan jika kerataannya melebihi limit, perbaiki. Limit kerusakan cylinder block 0.06 mm (0.0023 in.)



Honing atau Corter Cylinder 1) Ketika cylinder perlu dicorter, semua cylinder harus dicorter secara bersamaan. 2) Pilih piston oversize sesuai keausan cylinder. Diameter piston Ukuran Oversize 0.50 mm (0.020 in.)



Diameter piston 75.470 – 75.480 mm (2.9713 – 2.9716 in.)



3) Gunakan micrometer dan ukur diameter piston. “a”: 23 mm (0.91 in.)



4) Hitung diameter cylinder bore yang akan di-corter. D=A+B–C D: Bore diameter cylinder yang akan di-corter. A: Diameter piston. B: Celah piston = 0.02 – 0.04 mm (0.0008 – 0.0015 in.) C: Honing yang diperbolehkan = 0.02 mm (0.0008 in.) 5) Lakukan corter dan hone cylinder sesuai hasil perhitungan. CATATAN: Sebelum dicorter, pasang semua main bearing cap ditempatnya dan kencangkan sesuai spesifikasi untuk menghindari kerusakan bearing bore. 6) Ukur celah piston setelah honing.



MEKANISME MESIN (G15) 6A-79



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Oil pressure switch Rocker arm adjusting screw lock nut Baut cylinder head cover Baut pipa exhaust Tensioner stud bolt Baut tensioner Baut timing belt outside cover Baut pulley crankshaft Baut oil pump strainer Baut bracket oil pump strainer Mur dan baut oil pan Drain plug Baut CKP sensor Oil pump plate screw Baut oil level gauge guide Baut pompa oli Baut crank timing belt pulley Oil pump plug Baut camshaft housing Baut rocker arm shaft Rocker arm shaft plug Baut pulley camshaft Baut case CMP sensor Baut cylinder head Mur connecting rod bearing cap Mur dan baut bracket engine mounting Baut transmisi ke cylinder block Mur transmisi ke cylinder block Baut transmission stiffener Baut crankshaft bearing cap Baut rear oil seal housing Baut flywheel atau drive plate Mur dan baut bracket engine mounting frame side Venture plug



N•m 14 12 11 50 11 25 11 16 11 11 11 50 10 11 11 11 130 23 11 11 32 60 11 66 35 55 85 85 50 54 11 76 93 4



Momen Pengencangan kg-m 1.4 1.2 1.1 5.0 1.1 2.5 1.1 1.6 1.1 1.1 1.1 5.0 1.0 1.1 1.1 1.1 13.0 2.3 1.1 1.1 3.2 6.0 1.1 6.6 3.5 5.5 8.5 8.5 5.0 5.4 1.1 7.6 9.3 0.4



lb-ft 10.5 9.0 8.0 36.5 8.0 18.0 8.0 11.5 8.0 8.0 8.0 36.5 7.5 8.0 8.0 8.0 94.0 17.0 8.0 8.0 23.0 43.5 8.0 47.5 25.5 40.0 61.5 61.5 36.5 39.0 8.0 55.0 67.5 3.0



6A-80 MEKANISME MESIN (G15)



Material Service Material



Produk Yang Dianjurkan (Nomor Part)



Sealant



SUZUKI BOND NO.1207F (99000-31250)



Sealant



SUZUKI BOND NO.1215 (99000-31110)



Penggunaan • Permukaan antara cylinder block dan oil pan. • Permukaan cylinder block. • Permukaan camshaft housing (No.6). • Permukaan antara camshaft position sensor case dan cylinder head.



Special Tool



Lihat CATATAN “A”.



Lihat CATATAN “B”.



09915-77311 Oil pressure gauge



09915-78211 Oil pressure gauge attachment



09915-47331 Oil filter wrench



09915-67311 Vacuum gauge



09916-34542 Reamer handle



09916-34550 Reamer (5.5 mm)



MEKANISME MESIN (G15) 6A-81



09916-38210 Reamer (11 mm)



09916-44910 Valve guide remover



09916-56011 Valve guide installer attachment



09916-58210 Valve guide installer handle



09916-77310 Piston ring compressor



09916-84511 Forceps



09917-18211 Tappet adjuster wrench



09917-68221 Camshaft pulley holder



09917-98221 Valve stem seal installer



09918-08210 09924-17811 Vacuum gauge hose joint Flywheel holder



09927-56010 Gear stopper



09926-18210 Oil seal guide (Vinyl resin)



6A-82 MEKANISME MESIN (G15)



CATATAN: Kit ini terdiri dari: “A”: 1. 09915-64510-001 Compression gauge, 2. 09915-64510-002 Connector, 3. 09915-64530 Hose, 4. 09915-64550 Attachment “B”: 1. 09916-14510 Valve lifter, 2. 09916-14910 Valve lifter attachment



PENDINGIN MESIN 6B-1



BAB 6B



PENDINGIN MESIN DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................6B-2 Sirkulasi Sistim Pendingin .............................6B-2 Coolant ..........................................................6B-3 Diagnosa ..........................................................6B-4 Tabel Diagnosa .............................................6B-4 Memeriksa Sirkuit Sistim ...............................6B-4 Perawatan ........................................................6B-5 Memeriksa Jumlah Coolant...........................6B-5 Memperbaiki dan Memeriksa Sistim Pendingin ......................................................6B-6 Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin ......................................................6B-6 Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/ Generator ......................................................6B-8 Perawatan Kendaraan.....................................6B-9 Komponen Sistim Pendingin .........................6B-9 Mengosongkan Sistim Pendingin ................6B-10 Mengisi Kembali Sistim Pendingin ..............6B-10 Melepas dan Memasang Selang atau Pipa Sistim Pendingin .........................................6B-10



Melepas dan Memasang Thermostat ......... 6B-11 Memeriksa Thermostat ............................... 6B-11 Melepas dan Memasang Radiator .............. 6B-12 Memeriksa Radiator .................................... 6B-13 Membersihkan Radiator.............................. 6B-13 Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan ..... 6B-13 Melepas dan Memasang Radiator Cooling Fan.............................................................. 6B-14 Memeriksa Radiator Cooling Fan ............... 6B-14 Melepas dan Memasang Belt Water Pump/ Generator.................................................... 6B-15 Melepas dan Memasang Water Pump........ 6B-15 Memeriksa Water Pump ............................. 6B-16 Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor ........................ 6B-16 Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor .............................................. 6B-16 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6B-17 Material Service.............................................6B-17



6B



6B-2 PENDINGIN MESIN



Uraian Umum Sistim pendingin terdiri dari radiator cap, radiator, coolant reservoir, hoses, water pump, cooling fan dan thermostat. Radiator yang digunakan adalah tipe tube-and-fin.



Sirkulasi Sistim Pendingin • Ketika mesin dipanaskan (thermostat menutup), sirkulasi pendingin sebagai berikut.



1. Radiator inlet hose



4. Throttle body outlet hose



7. Throttle body



2. Radiator outlet hose



5. Thermostat



8. Mesin



3. Throttle body inlet hose



6. Water pump



9. Radiator



• Saat pendingin dipanaskan hingga suhu kerja normal thermostat membuka, pendingin akan mengalir hingga ke radiator core untuk didinginkan sebagai berikut.



1. Radiator inlet hose



4. Throttle body outlet hose



7. Throttle body



2. Radiator outlet hose



5. Thermostat



8. Mesin



3. Throttle body inlet hose



6. Water pump



9. Radiator



PENDINGIN MESIN 6B-3



Coolant Sistim recovery pendingin adalah standar. Pendingin pada radiator akan mengembang dengan adanya panas, dan kelebihannya akan ditampung di tangki reservoir. Ketika sistim kembali dingin, pendingin akan dialirkan kembali ke radiator. Sistim pendingin telah diisi coolant yang berupa campuran 70/30 antara air dan ethylene glycol anti beku. Campuran coolant 70/30 untuk mencegah pembekuan hingga suhu –14.5°C (6°F). • Penggunaan anti beku pada sistim pendinginan hingga suhu –14.5°C (6°F) adal ah untuk mencegah karat dan penguapan coolant. Hal ini harus diperhatikan walau kondisi tersebut tidak terjadi. • Tambahkan ethylene glycol base coolant ketika coolant harus ditambah saat coolant berkurang atau untuk mencegah pembekuan pada suhu di bawah –14.5°C (6°F). CATATAN: • Alcohol atau methanol base coolant atau air saja tidak boleh digunakan pada sistim pendingin, karena dapat menyebabkan kerusakan sistim. • Coolant harus dicampur dengan air didemineralisasi atau air murni.



Tabel Proporsi Anti Beku Suhu beku



°C °F



–14.5 6



Konsentrasi coolant antibeku/anti-karat



%



30



Itr. US pt. Imp pt.



1.65 / 3.85 3.49 / 8.13 2.90 / 6.78



Ratio campuran coolant



Kapasitas Coolant



Engine radiator dan heater Reservoir Total



Untuk M/T model Untuk A/T model 5.0 liters (10.00 US pt. / 8.80 lmp pt.) 0.5 liters (1.06 US pt. / 0.88 lmp pt.) 5.5 liters (11.62 US pt. / 9.68 lmp pt.)



6B-4 PENDINGIN MESIN



Diagnosa Tabel Diagnosa Kondisi Mesin overheat (kipas bekerja)



Kemungkinan Penyebab Belt water pump kendur atau patah Coolant kurang Thermostat rusak Water pump rusak Radiator fin bengkok atau kotor Kebocoran coolant pada sistim pendingin Radiator tersumbat



Mesin overheat (kipas tidak bekerja)



Radiator cap rusak Ignition timing tidak tepat Rem lengket Clutch selip Battery lemah Generator lemah ECT sensor rusak Relay radiator cooling fan rusak ECM rusak Wiring atau grounding rusak Terlalu banyak beban listrik Motor radiator cooling fan rusak Sikring putus



Relay radiator cooling fan rusak ECT sensor rusak Motor radiator cooling fan rusak Wiring atau grounding rusak ECM rusak



Memeriksa Sirkuit Sistim Lihat “Tabel B-7 Memeriksa Sistim Kontrol Fan Radiator” di Bab 6.



Tindakan Setel atau ganti. Periksa jumlah coolant dan tambahkan jika perlu. Ganti. Ganti. Bersihkan atau perbaiki. Perbaiki. Periksa dan ganti radiator jika perlu. Ganti. Setel. Setel brake. Setel atau ganti. Periksa dan ganti jika perlu. Periksa dan perbaiki. Periksa dan ganti jika perlu. Periksa dan ganti jika perlu. Periksa dan ganti jika perlu. Perbaiki. Kurangi Periksa dan ganti jika perlu. Periksa sikring 30A relay/box sikring dan periksa untuk circuit short ke ground. Periksa dan ganti jika perlu. Periksa dan ganti jika perlu. Periksa dan ganti jika perlu. Perbaiki jika perlu Periksa dan ganti jika perlu.



PENDINGIN MESIN 6B-5



Perawatan PERINGATAN: • Untuk menghindari bahaya dari air yang mendidih, jangan melepas tutup radiator untuk memeriksa jumlah coolant, periksa jumlah coolant secara langsung pada reservoir tank. Jika diperlukan, tambahkan coolant hanya melalui reservoir tank. • Dengan adanya tekanan pada sistim pendingin, suhu pendingin dapat lebih tinggi dari titik didih pada radiator. Melepas radiator cap saat mesin panas dan tekanan yang tinggi akan menyebabkan air sistim pendingin mendidih seketika dan bisa menyembur keluar mengenai fender mesin dan orang yang melepas cap. • Jangan menggunakan anti-beku yang mudah terbakar seperti alcohol untuk radiator coolant, hal ini dapat memicu terjadinya kebakaran.



Memeriksa Jumlah Coolant PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat tutup radiator dibuka dengan cepat. Untuk memeriksa jumlah coolant, angkat kap mesin dan lihat coolant pada reservoir tank. Jangan melepas radiator cap untuk memeriksa jumlah coolant. Saat mesin dingin, periksa jumlah coolant pada reservoir (1). Jumlah yang normal adalah diantara tanda “FULL” (2) dan “LOW” (3) pada reservoir (1). Jika coolant di bawah tanda “LOW” (3), lepas reservoir cap (4) dan tambahkan coolant pada reservoir hingga tanda “FULL” (2). Kemudian pasang kembali cap (4) dan luruskan tanda panah (5) pada reservoir dan cap (4). PERHATIAN: • Anti beku yang baik sudah terdapat pada sistim pendingin, untuk itu tidak diperlukan lagi bahan-bahan atau zat aditif lainnya, selain merusak kerja sistim, hal ini juga hanya sia-sia saja. • Saat memasang reservoir cap, luruskan tanda panah (5) pada reservoir dan cap.



6B-6 PENDINGIN MESIN



Memperbaiki dan Memeriksa Sistim Pendingin PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat tutup radiator dibuka dengan cepat. 1) Periksa sistim pendingin dari kebocoran atau kerusakan. 2) Cuci radiator cap dan filler neck dengan air bersih dengan melepas radiator cap saat mesin dingin. 3) Periksa jumlah dan cairan anti beku coolant. 4) Gunakan pressure tester (1), periksa sistim dan radiator cap (2) untuk kapasitas tekanan yang sesuai. Jika penggantian cap diperlukan, gunakan cap yang sesuai. Sistim pendingin dan radiator cap holding pressure (untuk memeriksa): 110 kPa (1.1 kg/cm2, 15.6 psi) CATATAN: Setelah memasang radiator cap pada radiator, pastikan bagian kuping cap parallel dengan radiator. 5) Kencangkan hose clamp dan periksa semua hose. Ganti hose jika retak, bengkak atau rusak. 6) Bersihkan bagian depan radiator core.



Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator panas. Uap dan cairan panas dapat menyembur keluar saat tutup radiator dibuka dengan cepat. CATATAN: Spesifikasi coolant secara lengkap, dapat dilihat pada “Coolant”. 1) Lepas radiator cap saat mesin dingin sebagai berikut. a) Putar cap berlawanan arah jarum jam secara perlahan hingga “mentok”. (jangan menekan saat memutar). b) Tunggu hingga tekanan yang ada keluar semua (ditandai oleh suara mendesis) kemudian tekan cap dan teruskan memutar.



PENDINGIN MESIN 6B-7



2) Dengan radiator cap dilepas, nyalakan mesin hingga hose atas terasa panas (hal ini menunjukkan thermostat terbuka dan coolant mengalir ke dalam sistim). 3) Matikan mesin dan kuras coolant dari radiator drain plug (1). 4) Tutup radiator drain plug, kemudian tambahkan air hingga sistim terisi penuh dan hidupkan mesin hingga radiator hose atas terasa panas kembali. 5) Lakukan langkah 3) dan 4) beberapa kali hingga air yang keluar tidak berwarna. 6) Tutup radiator drain plug dan kencangkan.



7) Lepas reservoir (1), dan lepas cap (2) dari reservoir. 8) Keluarkan cairan yang ada, sikat dan bersihkan bagian dalam reservoir dengan sabun dan air. Bilas dengan air bersih dan buang, kemudian pasang kembali reservoir. 9) Isi reservoir dengan coolant hingga tanda “Full” (3). 10) Pasang reservoir cap dan luruskan tanda (4) pada reservoir dan cap. 11) Kendurkan baut ventilasi udara (5) sebanyak satu setengah putaran. 12) Isi radiator dengan coolant hingga coolant keluar dari baut ventilasi udara. 13) Kencangkan baut ventilasi udara. 14) Isi radiator dengan coolant hingga bagian bawah leher radiator. 15) Hidupkan mesin pada putaran idle dengan radiator cap dilepas. 16) Lakukan putaran mesin 2000-3000 rpm, kendurkan baut ventilasi udara dan kencangkan sesuai spesifikasi setelah coolant keluar dari lubangnya. Momen pengencangan Baut ventilasi udara (a) : 3.0 N·m (0.30 kg-m, 2.0 lb-ft) 17) Hidupkan mesin hingga motor fan radiator bekerja. 18) Matikan mesin dan tunggu hingga mesin dingin untuk menghindari bahaya terbakar. 19) Tambahkan coolant ke radiator hingga bagian bawah leher radiator, dan pasang radiator cap. Pastikan bagian kuping cap parallel dengan radiator. 20) Pastikan jumlah coolant pada tanda “Full”. Jika coolant kurang, ulangi langkah 9) dan 10).



6B-8 PENDINGIN MESIN



Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator PERINGATAN: • Lepas kabel negatif battery sebelum memeriksa dan menyetel kekencangan belt. • Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas radiator cap saat mesin dan radiator masih panas. Caiiran dan uap panas dibawah tekanan akan menyembur jika tutup dilepas terlalu cepat. 1) Perika belt dari retak, putus, perubahan bentuk, aus dan kebersihannya. Jika perlu mengganti belt, Lihat “ Melepas dan Memasang Belt Water Pump/Generator”. 2) Pastikan kelenturan belt water pump/generator sesuai spesifikasi berikut saat ditekan dengan ibu jari. Kekencangan belt water pump/generator Kelenturan (a): 6 – 7 mm (0.24 – 0.28 in.) Tekanan (1): 10 kg (22 lbs) CATATAN: Kelenturan untuk belt water pump/generator yang baru adalah 4.5 – 5.5 mm (0.18 – 0.22 in.). 3) Jika belt terlalu kencang atau terlalu kendur, setel dengan cara menggeser posisi generator. 4) Untuk menyetel tension belt, kendurkan baut generator (2) dan geser posisi generator dengan mengendurkan atau mengencangkan baut adjuster (3). Momen pengencangan Generator adjusting bolt (a) : 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 5) Pasang kabel negatif battery.



PENDINGIN MESIN 6B-9



Perawatan Kendaraan PERINGATAN: • Melepas komponen sistim pendingin harus dilakukan saat suhu coolant dingin. • Lepas terminal negatif battery sebelum melepas komponen.



Komponen Sistim Pendingin



1. Radiator assembly



10. Radiator inlet engine hose



2. Reservoir



11. Thermostat cap



20. Mounting



3. Radiator cap



12. Thermostat



21. Hose, water circulation



4. Drain plug



13. Radiator outlet engine hose



22. Clip



5. Radiator outlet hose



14. Pipa water floor



23. Hose, Heater Inlet Eng.



6. Radiator inlet hose



15. Heater union plug (tanpa heater)



7. Cooling fan



16. Water inlet pipe



8. Motor cooling fan



17. O-ring



9. Shroud



18. Clamp



19. Bracket mounting



A: Ke intake manifold Jangan digunakan kembali.



6B-10 PENDINGIN MESIN



Mengosongkan Sistim Pendingin 1) Lepas radiator cap. 2) keluarkan coolant dari radiator drain plug (1). 3) Kencangkan kembali drain plug dengan baik.



Mengisi Kembali Sistim Pendingin Perhatikan langkah 7) sampai 20) “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.



Melepas dan Memasang Selang atau Pipa Sistim Pendingin Melepas 1) Kuras sistim sesuai prosedur “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”. 2) Untuk melepas pipa atau selang, kendurkan clamp masingmasing selang dan tarik ujung selang.



Memasang Pasang part yang dilepas dengan prosedur terbalik dari melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Kencangkan masing-masing clamp dengan baik. • Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) sampai 20) “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”.



PENDINGIN MESIN 6B-11



Melepas dan Memasang Thermostat Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim Pendingin”. 3) Lepas bagian tengah console box. 4) Lepas kabel gear shift control sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A. 5) Lepas kabel rem tangan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Kabel Rem Tangan” di Bab 5. 6) Lepas baut center member ruang mesin. 7) Lepas radiator inlet engine hose dan thermostat cap (1) dari intake manifold. 8) Lepas thermostat dari intake manifold.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Ketika meletakkan thermostat (1) pada thermostat case (2), pastikan posisi air bleed valve (3) berada di bagian atas seperti pada gambar. • Isi kembali sistim pendingin, perhatikan langkah 7) sampai 20) “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”. • Pastikan tidak ada kebocoran coolant pada setiap sambungan. A. Atas



Memeriksa Thermostat 1) Pastikan air bleed valve (1) pada thermostat kondisinya bersih, hal ini untuk mencegah overheat. 2) Pastikan valve seat (2) bebas dari benda asing untuk mencegah valve macet. 3) Periksa seal thermostat (3) dari bocor, berubah bentuk atau kerusakan lain.



6B-12 PENDINGIN MESIN



4) Pastikan gerakan thermostatic dari wax pellet sebagai berikut: a) Rendam thermostat (1) dalam air, dan panaskan air perlahan seperti pada gambar. b) Periksa apakah valve mulai membuka pada suhu tertentu. Thermostat valve mulai membuka: 82°C (179°F) Thermostat valve membuka penuh: 95°C (203°F) Valve terangkat: lebih dari 8 mm pada 95°C (203°F) c) Jika valve mulai membuka pada suhu di bawah atau di atas suhu spesifikasi, ganti thermostat dengan yang baru. 2. Thermometer 3. Heater



Melepas dan Memasang Radiator Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim Pendingin”. 3) Lepas soket cooling fan motor. 4) 5) 6) 7)



Lepas air cleaner suction pipe (3) Lepas radiator inlet dan outlet hose dari radiator (2). Lepas baut bracket radiator (1). Lepas bumper depan sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Bumper Depan” di Bab 9.



8) Lepas baut atas condenser A/C (1) dari radiator (jika dilengkapi dengan A/C).



PENDINGIN MESIN 6B-13



CATATAN: Gantung condenser A/C yang dilepas dengan tali (1) atau sejenisnya, untuk mencegah keluarnya refrigerant A/C dari pipa dan agar discharge hose tidak tertekuk. 9) Lepas baut bawah condenser A/C dari radiator. 10) Lepas radiator dengan cooling fan motor dari kendaraan. 11) Lepas radiator dari cooling fan motor.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Lepas mounting bawah radiator (1) dari radiator, kemudian pasang mounting pada member (2) seperti pada gambar. • Berikan air sabun pada lubang mounting untuk memudahkan saat memasang radiator. • Isi kembali Sistim Pendingin sesuai langkah 7) hingga 20) pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”. • Selesai memasang, periksa setiap sambungan dari kebocoran.



Memeriksa Radiator Periksa radiator dari kebocoran atau damage. Straighten bent fins, jika any.



Membersihkan Radiator Bersihkan bagian depan radiator core.



Memeriksa Relay Radiator Cooling Fan Lihat “Memeriksa Main Relay, Relay Fuel Pump dan Relay Radiator Fan” di Bab 6E.



6B-14 PENDINGIN MESIN



Melepas dan Memasang Radiator Cooling Fan Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kosongkan coolant sesuai prosedur “Mengosongkan Sistim Pendingin”. 3) Lepas radiator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Radiator”. 4) Lepas radiator cooling fan motor (1) dari radiator.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) hingga 20) pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”. • Setelah memasang, pastikan tidak ada kebocoran coolant pada tiap sambungan.



Memeriksa Radiator Cooling Fan 1) Periksa hubungan antar terminal. Jika ada yang putus, ganti radiator fan motor.



2) Hubungkan battery ke soket radiator fan motor seperti pada gambar, kemudian periksa kerja radiator fan motor. Jika radiator fan motor tidak bekerja dengan baik, ganti motor. Arus radiator cooling fan motor pada 12 V: 7A maximum (pada putaran rendah) 10A maximum (pada putaran tinggi) 1. Terminal (+) putaran tinggi 2. Terminal (-) putaran tinggi [A]: Putaran tinggi



3. Terminal (+) putaran rendah 4. Terminal (-) putaran rendah [B]: Putaran rendah



PENDINGIN MESIN 6B-15



Melepas dan Memasang Belt Water Pump/ Generator Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Jika kendaraan dilengkapi A/C, lepas belt compressor A/C (4) sebelum melepas belt water pump (1). Lihat “ Melepas dan Memasang Compressor Assy.” di Bab 1B. 3) Kendurkan generator adjusting bolt (2) dan baut bagian bawah generator (5). 4) Kendurkan generator adjuster bolt (3) untuk menggeser generator dan kemudian lepaskan belt water pump.



Memasang 1) Pasang belt (1) ke pulley water pump (2), pulley crankshaft (3) dan pulley generator (4). 2) Setel kekencangan belt sesuai prosedur “Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator”. 3) Jika kendaraan dilengkapi A/C, pasang belt compressor A/C (5) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor Assy.” di Bab 1B. 4) Pasang kabel negatif battery.



Melepas dan Memasang Water Pump Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kuras coolant sesuai prosedur “Menguras Sistim Pendingin”. 3) Lepas center member ruang mesin dengan gear shift control lever dan parking brake lever. 4) Lepas belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Water Pump/generator”. 5) Lepas timing belt sesuai prosedur “Melepas & Memasang Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A. 6) Lepas water pump assembly (1).



6B-16 PENDINGIN MESIN



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas untuk memasang dengan memperhatikan hal-hal berikut. 1) Pasang gasket water pump baru pada cylinder block. 2) Pasang water pump assembly (2) ke cylinder block dan kencangkan baut dan mur sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Mur dan baut water pump (a) : 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft) 3) Pasang rubber seal (1) antara water pump dan oil pump, dan yang lainnya antara water pump dan cylinder head. 4) Pasang timing belt sesuai prosedur “Melepas & Memasang Timing Belt dan Tensioner” di Bab 6A. 5) Pasang belt water pump/generator sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Belt Water Pump/Generator”. 6) Pasang belt compressor A/C (jika dilengkapi) sesuai prosedur “Melepas dan Memasang Compressor Assy” di Bab 1B. 7) Isi kembali sistim pendingin sesuai langkah 7) hingga 20) pada “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin”. 8) Pasang kabel negatif battery. 9) Periksa semua komponen dari kebocoran.



Memeriksa Water Pump CATATAN: Jangan membongkar water pump. Jika water pump perlu perbaikan, ganti secara assy. 1) Putar water pump dengan tangan untuk memeriksa putarannya. Jika pump tidak berputar dengan mudah atau timbul buyi, ganti. 2) Periksa impeller water pump dari kerusakan. Ganti jika perlu.



Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Lihat “Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor” di Bab 6E.



Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Lihat “Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor” di Bab 6E.



PENDINGIN MESIN 6B-17



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Baut thermostat cap Baut ventilasi udara Baut thermostat case Baut generator adjusting Mur dan baut water pump



N•m 11 3 25 23 11



Momen Pengencangan kg-m 1.1 0.3 2.5 2.3 1.1



lb-ft 8.0 2.0 18.0 17.0 8.0



Material Service Material Ethylene glycol base coolant (coolant antibeku/anti-karat)



Produk SUZUKI (Nomor Part) —



Penggunaan Tambahan pada sistim pendingin mesin untuk meningkatkan efisiensi pendinginan dan untuk mencegah karat.



BAHAN BAKAR MESIN 6C-1



BAB 6C



BAHAN BAKAR MESIN DAFTAR ISI Uraian Umum.................................................. 6C-1 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan................. 6C-2 Perawatan Kendaraan.................................... 6C-3 Komponen Sistim Bahan Bakar ................... 6C-3 Membuka dan Memasang Klem Selang Bahan Bakar (Klem Normal) ........................ 6C-4 Melepas dan Memasang Klem Selang Bahan Bakar (Tipe Quick Joint) ................... 6C-6 Memeriksa Saluran Bahan Bakar ................ 6C-6 Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar ............................................................ 6C-6 Memeriksa Tutup Bahan Bakar.................... 6C-8 Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet Valve ............................................................ 6C-8



Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve................. 6C-9 Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar............................................................ 6C-9 Memeriksa Tangki Bahan Bakar ................ 6C-12 Membuang (Melepas) Uap Bahan Bakar... 6C-13 Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan ... 6C-13 Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy. 6C-13 Memeriksa Fuel Tank Pressure Control Valve .......................................................... 6C-15 Melepas dan Memasang Sensor Fuel Level .......................................................... 6C-16 Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 6C-16 Special Tool.................................................. 6C-17



Uraian Umum Komponen utama pada sistim bahan bakar adalah tangki bahan bakar, fuel pump assy. (dengan fuel filter, fuel level gauge, fuel pressure regulator dan tank pressure control valve), saluran bahan bakar. Penjelasan lengkap tentang aliran bahan bakar, dapat dilihat pada “Uraian Umum” di bab 6E.



6C



6C-2 BAHAN BAKAR MESIN



Hal-Hal yang Harus Diperhatikan PERINGATAN: Sebelum perbaikan di bagian sistim bahan bakar, perhatikan hal-hal berikut ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan. • Lepas kabel negatif battery. • Jangan merokok, dan pasang tanda “Dilarang Merokok” di area bekerja. • Pastikan CO2 fire extinguisher/pemadam kebakaran dekat dengan anda. • Pastikan area tempat bekerja memiliki ventilasi yang cukup dan jauh dari sumber api (seperti gas untuk heater). • Gunakan kacamata pengaman. • Untuk melepas uap bahan bakar pada tangki, lepas tutup tangki bahan bakar beberap saat, lalu pasang kembali. • Karena adanya tekanan di saluran bahan bakar, mengendurkan atau melepas saluran bahan bakar dapat mengakibatkan tersemburnya bahan bakar. Untuk menghindari bahaya tersebut, lihat petunjuknya di bab 6. • Sebagian kecil bahan bakar mungkin akan keluar saat melepas saluran bahan bakar. Bungkus bagian sambungan yang akan dilepas dengan kain untuk menghindari bahan bakar menyembur, setelah selesai buang di tempat yang benar. • Perhatikan sambungan selang, ukuran selang berbeda-beda tergantung pada jenis pipa. Pasang selang pada pipa yang sesuai dan kencangkan klemnya.



BAHAN BAKAR MESIN 6C-3



Perawatan Kendaraan Komponen Sistim Bahan Bakar



1. Tangki bahan bakar



9. Fuel tank inlet valve



17. Neck hose



2. Fuel pump assy.



10. Fuel filler neck protector



18. Fuel vapor hose-1 (jika dilengkapi)



3. Breather hose



11. Tank cover



19. Fuel vapor hose-2 (jika dilengkapi)



4. Fuel tank filler hose



12. Fuel pump gasket



Jangan digunakan kembali



5. Fuel filler cap



13. Baut tangki bahan bakar



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



6. Fuel feed pipe



14. Baut fuel pump assy.



10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



7. Fuel return pipe



15. Fuel filler neck assy.



8. Wire harness untuk fuel pump



16. Baut fuel filler neck



6C-4 BAHAN BAKAR MESIN



Membuka dan Memasang Klem Selang Bahan Bakar (Klem Normal) Jenis klem sangat banyak sesuai dengan tipe pipa. Pasang dan klem masing-masing selang dengan baik sebagaimana gambar.



Selain sistim bahan bakar [A]: Tipe lurus



“a”: 0 mm (0 in.)



[C]: Tipe pendek



“b”: 3 – 7 mm (0.12 – 0.27 in.)



1. Pipa



[A]



2. Selang



“c” “b”



2



1



3



[B]



“b” “a”



2



1



3



“b”



[C]



“a”



2



1



3



3. Klem



[B]: Tipe spool



“c”: 20 – 25 mm (0.79 – 0.98 in.)



BAHAN BAKAR MESIN 6C-5



Sistim Bahan Bakar



1. Pipa



“a”: 3 – 7 mm (0.12 – 0.27 in.)



“g”: 30 – 35 mm (1.18 – 1.38 in.)



2. Selang



“b”: 25 – 30 mm (0.98 – 1.18 in.)



“h”: 5 – 10 mm (0.20 – 0.39 in.)



3. Klem



“c”: 20 mm (0.79 in.)



“i”: Minimum 15 mm (0.59 in.)



4. Fuel filler hose klem screw



“d”: 5 – 12 mm (0.20 – 0.47 in.)



“j”: 1 - 3 mm (0.04 - 0.12 in.)



5. Bagian depan kendaraan



“e”: 35 mm (1.38 in.)



6. Bagian kanan kendaraan



“f”: 35 – 40 mm (1.38 – 1.57 in.)



2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)



6C-6 BAHAN BAKAR MESIN



Melepas dan Memasang Klem Selang Bahan Bakar (Tipe Quick Joint) Melepas a) Bersihkan lumpur, kotoran atau kotoran lain diantara pipa (1) dan quick joint (2) dengan meniupkan udara (air compressor). b) Buka kunci joint menggunakan special tool diantara pipa dan quick joint.



1 2



(A)



2



Special tool (A): 09919-47020



2



c) Lepas quick joint dari pipe.



1



Memasang Pasang quick joint ke pipa bahan bakar hingga terkunci dengan baik (terdengar bunyi ‘klik’), dan pastikan quick joint tidak dapat dilepas dengan tangan.



Memeriksa Saluran Bahan Bakar PERHATIAN: 1



Dengan adanya tekanan tinggi pada saluran bahan bakar (1), lakukan perbaikan dengan hati-hati. Periksa saluran dari kebocoran bahan bakar, selang yang retak atau rusak. Pastikan semua klem terpasang dengan baik. Ganti komponen jika perlu.



Melepas dan Memasang Pipa Bahan Bakar PERINGATAN: • Sebelum melakukan prosedur berikut, ikuti “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan” untuk mengurangi resiko dan terjadinya kecelakaan. • Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar setelah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas dengan kain. • Buang kain yang telah digunakan di tempat yang benar.



BAHAN BAKAR MESIN 6C-7



Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar pada saluran, lihat “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif (–) battery. 3) Angkat kendaraan. 4) Lepas joint dan selang (1) dari pipa (2) di bagian depan dan belakang pipa bahan bakar. 1 2



2 1



5) Beri tanda pada klem (1) pipa bahan bakar (2), agar klem tidak salah tempat saat dipasang kembali. 6) Lepas pipa (2) dengan klem (1) dari kendaraan. 7) Lepas klem (1) dari pipa (2).



Memasang 1) Pasang klem sesuai tandan pada pipa. Jika klem berubah bentuk atau kaitnya bengkok atau patah, ganti dengan yang baru. 2) Pasang pipa dengan pipa klem ke kendaraan. 3) Hubungkan selang bahan bakar dan pipa ke masing-masing pipa. PERHATIAN: Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran. 4) Turunkan kendaraan. 5) Hubungkan kabel negatif (–) battery. 6) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa kebocoran bahan bakar.



6C-8 BAHAN BAKAR MESIN



Memeriksa Tutup Bahan Bakar PERINGATAN: Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “HalHal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan. PERHATIAN: Jika tutup tangki perlu diganti, ganti dengan spesifikasi yang sama. Tutup tangki yang tidak standar dapat menyebabkan sistim tidak bekerja. Lepas tutup tangki (1), dan periksa gasket pada bagian leher tangki. Jika gasket (2) rusak, ganti tutup tangki.



Melepas dan Memasang Fuel Tank Inlet Valve PERINGATAN: Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “HalHal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan.



Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas tutup tangki. 3) Pasang selang pompa tangan ke dalam fuel filler hose (1) dan keluarkan bahan bakar “A” pada gambar. PERHATIAN: Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump hose akan merusak fuel tank inlet valve (2). 4) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar”.



5) Lepas fuel tank inlet valve (1) gunakan flat head rod (2) atau sejenisnya. PERHATIAN: Hati-hati jangan sampai merusak fuel tank inlet valve (1) dengan flat head rod (2) atau sejenisnya.



BAHAN BAKAR MESIN 6C-9



Memasang 1) Pasang fuel tank inlet valve (1) ke fuel tank dengan meluruskan tanda (2) dengan notch (3). 2) Pasang tangki bahan bakar ke kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar”. 3) Turunkan kendaraan dan pasang tutup tangki bahan bakar. 4) Hubungkan (–) kabel negatif battery. 5) Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa kebocoran.



Memeriksa Fuel Tank Inlet Valve



1



Periksa fuel tank inlet valve (1) sebagai berikut. • Rusak • Membuka dan menutup dengan baik Jika ada kerusakan atau tidak berfungsi, ganti.



Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar PERINGATAN: • Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan. • Sejumlah kecil bahan bakar mungkin akan keluar setelah selang bahan bakar dilepas. untuk menghindari kecelakaan, tutup selang dan pipa yang dilepas dengan kain. Selesai pekerjaan, simpan kain di tempat yang baik.



Melepas 1) Lepaskan tekanan di dalam saluran, lihat “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif (–) battery. 3) Angkat kendaraan.



6C-10 BAHAN BAKAR MESIN



4) Lepas protector (1).



1



5) Lepas fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2) dan neck hose (3) dari filler neck (4). PERHATIAN:



3



2 1



Jangan melepas fuel filler hose (1) dari fuel tank inlet, jika jumlah bahan bakar masih setengah atau lebih pada tangki, bahan bakar akan mengalir keluar.



6) Karena tidak adanya saluran pembuangan, kuras bahan bakar dengan cara dipompa keluar dari tangki. Gunakan pompa tangan untuk menguras bahan bakar. PERHATIAN: • Jangan memasukkan pump hose ke tangki, atau pump hose akan merusak fuel tank inlet valve. • Jangan menyimpan bahan bakar yang telah dikeluarkan di tempat/penampung yang terbuka, untuk menghindari kemunkginan terbakar atau meledak. 7) Lepas fuel pipe joint dan fuel hose (1) dari pipa (2). 1 2



BAHAN BAKAR MESIN 6C-11



8) Tahan tangki (1) dengan dongkrak (2) dan lepas baut-bautnya.



1



9) Turunkan tangki untuk melepas wire harness pada connector (1), kemudian lepas tangki.



Memasang PERHATIAN: • Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran. • Selang bahan bakar jangan sampai bersentuhan dengan harness sensor ABS (jika dilengkapi). 1) Jika ada komponen yang dilepas dari tangki bahan bakar, pasang kembali sebelum memasang tangki ke kendaraan. 2) Naikkan tangki (1) dengan dongkrak dan hubungkan connector fuel pump dan gauge dan klem wire harness. 3) Pasang tangki (1) ke kendaraan. Momen pengencangan Baut tangki bahan bakar (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



6C-12 BAHAN BAKAR MESIN



4) Hubungkan fuel filler hose (1), fuel tank breather hose (2) dan neck hose (3) ke filler neck (4) sebagaimana gambar figure dan klem dengan baik.



4



(a)



Momen pengencangan Klem fuel filler hose (a): 2 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)



3 2 1



5) Pasang protector fuel filler neck (1).



1



6) Hubungkan fuel hose (1) ke masing-masing pipa (2) sebagaimana gambar dan klem dengan baik. 7) Turunkan kendaraan. 8) Hubungkankabel negatif (–) battery. Dengan mesin OFF, putar kunci kontak ke posisi ON dan periksa kebocoran.



1



1



2



1 2



Memeriksa Tangki Bahan Bakar Setelah melepas tangki bahan bakar, periksa selang dan pipa yang terpasang ke tangki bahan bakar dari kebocoran, kendurkan sambungan, buruk atau rusak. Periksa juga fuel pump assy. gasket dari bocor, periksa tangki dari bocor dan rusak. Ganti komponen yang rusak.



BAHAN BAKAR MESIN 6C-13



Membuang (Melepas) Uap Bahan Bakar PERINGATAN: • Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan. • Prosedur ini tidak akan melepas semua uap bahan bakar. Jangan memperbaiki tangki dengan menggunakan panas, hal ini dapat menyebabkan kecelakaan. PERHATIAN: Setelah tangki dicuci, bersihkan dan keringkan dengan baik, untuk mencegah karat. 1) Setelah melepas tangki, lepas semua selang, pipa dan fuel pump assy. dari tangki. 2) Keluarkan semua bahan bakar dari tangki. 3) Letakkan tangki di tempat pembilasan. 4) Isi tangki dengan air hangat atau air kran, dan kocok agak cepat dan keluarkan airnya. Ulangi hingga tangki benarbenar bersih. Ganti tangki jika bagian dalamnya berkarat. 5) Bilas dan keringkan tangki setelah dicuci.



Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan Lihat to “Memeriksa Fuel Pump Pada Kendaraan” di Bab 6E.



Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy. PERINGATAN: Sebelum melaksanakan prosedur berikut, cermati “HalHal Yang Perlu Diperhatikan” pada bab ini untuk mengurangi risiko kebakaran dan kecelakaan. PERHATIAN: Jangan membongkar fuel pump assy. kecuali fuel level sensor. Membongkar bagian ini akan mempengaruhi kinerjanya . Jika ada kerusakan, ganti dengan yang baru.



Melepas 1) Lepas tangki bahan bakar dari kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar”.



6C-14 BAHAN BAKAR MESIN



2) Lepas connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3), fuel return hose (4) dan pipa dari fuel pump assy. (5).



1



3



5 2 4



3) Lepas fuel pump assy. (1) dari fuel tank (2). 1



2



Memasang PERHATIAN: Saat memasang joint, bersihkan permukaan pipa dimana joint akan dipasang, tekan joint ke pipa hingga joint mengunci dengan baik dan periksa apakah pipa telah terpasang dengan baik, atau ada kebocoran.



4



3 1



2



1) Bersihkan permukaan antara fuel pump assy. (1) dan tangki bahan bakar. 2) Pasang plate (2) pada fuel pump assy. (1) dengan mencocokkan tanda pada fuel pump assy. (3) ke lubang plate (4) sebagaimana gambar.



3



4



3) Pasang gasket baru (2) dan fuel pump assy. (1) dengan plate (3) ke fuel tank (4).



(a) 3 1



2



4



Momen pengencangan Baut fuel pump assy. (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



BAHAN BAKAR MESIN 6C-15 1



3



4) Hubungkan connector (1), neck hose (2), fuel feed hose (3) (pipe joint) dan fuel return hose (4) (pipe joint) ke fuel pump assy. (5). 5) Pasang tangki ke kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Tangki Bahan Bakar”.



5



2 4



Memeriksa Fuel Tank Pressure Control Valve Periksa tank pressure control valve sbb.: Jika udara tidak keluar melalui valve pada langkah b) atau terjadi kevakuman pada langkah c), ganti braket sub assy. PERINGATAN: Jangan menyumbat udara di bagian leher selang. Tekanan uap bahan bakar di dalam sangat berbahaya . a) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”. b) Udara harus keluar melalui valve (2) perlahan dari “A” fuel hose (3) ke “B” saat disemprot/tiup dengan keras. c) Dan juga, saat vacuum pump dipasang pada bagian leher selang dan pompakan udara melalui valve, udara harus keluar dari “B” ke “A”.



2 3



1



“A” “B”



Special tool (A): 09917-47011 3



(A)



1. Bracket sub assy.



2



“A”



1



“B”



6C-16 BAHAN BAKAR MESIN



Melepas dan Memasang Sensor Fuel Level PERHATIAN: • Jangan menyentuh resister plate (1) atau deform arm (2). Hal ini dapat menyebabkan fuel level sensor tidak berfungsi. • Hati-hati jangan merusak fuel tube (bagian dengan seal pada bore). Jika rusak, ganti dengan yang baru, atau akan terjadi kebocoran.



1



2



Melepas 1) Melepas fuel pump assy. dari tangki bahan bakar lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.”. 2) Lepas connector fuel level sensor. 3) Dengan pressing snap-fit part (2), lepas fuel level sensor (1) dengan menggesernya searah tanda panah, sebagaimana gambar. 2



1



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas.



Memeriksa • Periksa fuel level sensor dari kerusakan. • Untuk memeriksa fuel level sensor, lihat “Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit)” di Bab 8C.



Spesifikasi Momen Pengencangan Bagian Yang Dikencangkan Baut tangki bahan bakar Klem fuel filler hose Baut fuel pump assy.



N•m 23 2 10



Momen Pengencangan kg-m 2.3 0.2 1.0



lb-ft 17.0 1.5 7.5



BAHAN BAKAR MESIN 6C-17



Special Tool



09917-47011 Vacuum pump gauge



09919-47020 Quick joint remover



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-1



BAB 6E



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................6E-2 Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ...6E-2 Uraian Sistim Air Intake.................................6E-5 Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel Delivery) ........................................................6E-6 Uraian Sistim Kontrol Electronik....................6E-7 Perawatan Kendaraan...................................6E-12 Menyetel Kabel Gas ....................................6E-12 Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control (IAC) Duty ...................................................6E-12 Memeriksa/Menyetel Idle Mixture................6E-14 Sistim Air Intake ..........................................6E-15 Komponen Throttle Body.........................6E-15 Memeriksa Throttle Body pada Kendaraan...............................................6E-15 Melepas dan Memasang Throttle Body ........................................................6E-15 Membongkar dan Merakit Throttle Body ........................................................6E-17 Melepas dan Memasang Idle Air Control (IAC) Valve ..............................................6E-18 Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve...6E-18 Sistim Fuel Delivery ....................................6E-18 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar ..........6E-18 Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan...............................................6E-20 Melepas dan Memasang Fuel Pump.......6E-20 Memeriksa Fuel Pressure Regulator pada Kendaraan......................................6E-20 Melepas dan Memasang Fuel Pressure Regulator.................................................6E-20 Memeriksa Fuel Injector pada Kendaraan...............................................6E-22 Melepas dan Memasang Fuel Injector ....6E-22 Memeriksa Fuel Injector ..........................6E-24 Sistim Pengontrol Electronik .......................6E-25 Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) .........................................6E-25



Melepas dan Memasang Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor ........... 6E-26 Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor.......................................... 6E-27 Memeriksa Position (TP) Sensor pada Kendaraan............................................... 6E-27 Melepas dan Memasang Throttle Position (TP) Sensor ............................... 6E-28 Melepas dan Memasang Intake Air Temperature (IAT) Sensor ...................... 6E-28 Memeriksa Intake Air Temperature (IAT) Sensor..................................................... 6E-29 Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor..................... 6E-29 Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT) ................................. 6E-30 Melepas dan Memasang Camshaft Position (CMP) Sensor............................ 6E-30 Memeriksa Sensor Camshaft Position (CMP) dan Sirkuitnya .............................. 6E-31 Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor pada Kendaraan ......................... 6E-32 Melepas dan Memasang Crankshaft Position (CKP) Sensor ............................ 6E-32 Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)....................................................... 6E-33 Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS) .......................................... 6E-33 Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay ................ 6E-33 Memeriksa Fungsi Fuel Cut .................... 6E-34 Memeriksa Sistim Kontrol Radiator Fan .......................................................... 6E-34 Sistim Kontrol Emisi .................................... 6E-34 Memeriksa Sistim PCV ........................... 6E-34 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6E-35 Special Tool................................................... 6E-36



6E-2 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Uraian Umum Konstruksi Mesin dan Sistim Kontrol Emisi Mesin dan sistim kontrol emisi dibagi menjadi 4 sub-system utama: sistim pemasukan udara (air intake), sistim suplai bahan bakar (delivery), sistim kontrol elektronik dan sistim kontrol emisi. Komponen sistim air intake terdiri dari sarigan udara (air cleaner), throttle body, IAC valve dan intake manifold. Sistim delivery bahan bakar terdiri dari fuel pump, delivery pipe, fuel pressure regulator, dll. Sistim kontrol elektronik terdiri dari ECM, sensor-sensor dan peralatan kontrol. PCV termasuk dalam sistim kontrol emisi.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-3



Diagram Flow Mesin dan Sistim Kontrol Emisi



6E-4 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



27



25 2



8



7



1



4



3



9



10



13



5



6



11



12



14



15



14



16



31



30



28



24-3



24-2



24 23



22



21



19



18



17



20



24-1



26



29



Diagram Mesin dan Sistim Kontrol Emisi



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-5



1. Air cleaner



13. CKP sensor



2. IAT sensor



14. Ignition coil



24-1. Diagnosis switch terminal



24 Diagnosis connector



3. IAC valve



15. VSS



24-2. Test switch terminal



4. Throttle body



16. ECM



24-3. Duty output terminal



5. TP sensor



17. Switch lampu rem



6. MAP sensor



18. Power steering pressure switch (jika dilengkapi)



26. MIL



7. Fuel pressure regulator



19. A/C pressure switch (Jika dilengkapi)



27. Main relay



8. Fuel pump



20. DLC



28. Ignition switch



9. PCV valve



21. Electric load



29. Starting motor



10. CMP sensor



22. CO adjusting resistor



30. Main fuse



11. Fuel injector



23. A/C control module (Jika dilengkapi)



31. Battery



25. Radiator fan



12. ECT sensor



Uraian Sistim Air Intake Komponen utama sistim air intake adalah air cleaner (1), air cleaner outlet hose (2), throttle body (3), idle air control valve (4) dan intake manifold (5). Udara yang disaring (sesuai pembukaan throttle valve (6) dan putaran mesin) oleh air cleaner (1), menuju ke throttle body (3) dan masuk ke intake manifold (5) dan akhirnya masuk ke ruang bakar. Ketika idle air control valve (4) membuka sesuai sinyal dari ECM, udara yang melewati bypass (7) tanpa melalui throttle valve (6) dan akhirnya masuk ke intake manifold (5).



Diagram Sistim Air Intake



6E-6 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Uraian Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel Delivery) Sistim ini terdiri dari fuel tank (1), fuel pump (2) (dengan fuel filter (3)), fuel pressure regulator (11), delivery pipe (9) dan fuel injector (10). Bahan bakar di fuel tank dipompa naik oleh fuel pump, disaring oleh fuel filter dan bahan bakar bertekanan tersebut dusuplai/dialirkan ke injector melalui pipa. Tekanan bahan bakar didalam saluran akan tetap terjaga oleh adanya fuel pressure regulator. Pada saat injector terbuka (berdasarkan sinyal dari ECM) bahan bakar disalurkan ke intake (silinder). Bahan bakar yang tidak diinjeksikan akan dikembalikan ke fuel tank oleh fuel pressure regulator melalui fuel return lina (8).



Diagram Sistim Suplai Bahan Bakar (Fuel Delivery)



4. Fuel cut valve



6. Ke intake manifold



5. Fuel tank pressure control valve



7. Fuel feed line



Fuel Pump In-take tipe electric pump telah digunakan pada fuel pump (1). yang terpasang pada pump assy.; • Tank pressure control valve (2) menjaga tekanan di dalam tangki bahan bakar secara konstan untuk mencegah menyemburnya bahan bakar dan perubahan bentuk tangki. • Relief valve (3) berfungsi untuk mencegah tekanan yang berlebihan pada tangki. • Fuel cut valve (4) akan menutup saat pelampung naik sehingga bahan bakar tidak mengalir berlebihan ketika jumlah bahan bakar pada tangki naik tergantung pada jumlah bahan bakar di tangki dan sudut kemiringan kendaraan. Dan juga, termasuk fuel filter (5) dan fuel level gauge (6) terpasang di dalamnya.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-7



Uraian Sistim Kontrol Electronik Sistim kontrol electronik terdiri dari 1) sensor-sensor yang mendeteksi keadaan mesin dan kondisi pengendaraan, 2) ECM yang mengontrol berbagai peralatan sesuai sinyal dari sensor dan 3) berbagai peralatan kontrol lainnya. Fungsinya, dibagi kedalam beberapa sub system berikut: • Sistim fuel injection control • Sistim idle speed control • Sistim fuel pump control • Sistim kontrol A/C (jika dilengkapi) • Sistim kontrol radiator fan • Sistim kontrol pengapian



Penempatan Komponen Sistim Kontrol Electronik g



f



D



h e



a



A 1 E



B



10



C



c



5



4



b



11 d 7 9



8



2



3



6



6E-8 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



INFORMASI SENSOR



PERALATAN KONTROL



LAIN-LAIN



1. CO adjusting resistor



a: MIL



A: ECM



2. CMP sensor



b: IAC valve



B: A/C control module (jika dilengkapi)



3. VSS



c: Fuel injector



C: Data link connector



4. CKP sensor



d: Ignition coil assembly



D: Main relay



5. ECT sensor



e: Fuel pump relay



E: Diagnosis connector



6. MAP sensor



f: Radiator fan relay No.1



7. IAT sensor



g: Radiator fan relay No.2



8. TP sensor



h: Radiator fan relay No.3



9. Battery 10. Stop lamp switch 11. Power steering pressure switch (jika dilengkapi)



Tabel Input/Output Mesin & Kontrol Emisi



DIAGNOSIS SWITCH



SIGNAL FROM SENSOR, SWITCH AND CONTROL MODULE



STOP LAMP SWITCH STARTER RELAY IGNITION SWITCH POWER STEERING PRESSURE SWITCH (IF EQUIPPED) LIGHTING SWITCH REAR DEFOGGER SWITCH BLOWER SWITCH A/C CONTROL MODULE (IF EQUIPPED) VSS IAT SENSOR ECT SENSOR TP SENSOR MAP SENSOR CMP SENSOR CKP SENSOR TEST SWITCH TERMINAL CO ADJUSTING RESISTOR



MAIN RELAY



MIL



RADIATOR FAN RELAY



A/C CONTROL MODULE (IF EQUIPPED)



IAC VALVE



FUEL INJECTOR



INPUT



FUEL PUMP RELAY



OUTPUT



IGNITION COIL WITH IGNITER



ELECTRIC CONTROL DEVICE



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-9



Diagram Sirkuit Input/Output ECM



21



+B



1



BRN 2



C21-32



48



C20-5



LT GRN



C20-4



BRN



22 23 24



RED/BLU



C21-17



C20-3



BRN/WHT



WHT



C21-33



C20-2



BRN/YEL



C20-8



ORN



C20-10



PNK/BLK



25 26



C21-5 3 YEL/BLK



C21-9



GRN/WHT



C21-12



PNK/BLU



C21-8



YEL/GRN



C21-11



WHT/GRN



C21-15



LT GRN/BLK



C21-16



LT GRN



C21-10



PNK



C21-13



BLU/YEL



C21-28



27 28



P



4 C20-12



29



RED/WHT



5 6



30



L+ L-



7 C20-13



PNK/BLU



M H-



H+ 32



31



8



33 C20-32



WHT/BLK



IG1 PPL



E06-16



BRN



E06-15



YEL



E06-14



YEL



C21-34



34



10



9



C20-31



WHT/RED



+B 11



IG2



35



M GRN/WHT



BLK



E06-2



PNK/BLU



E06-10



BRN/WHT



E06-12



GRY



E06-30 PPS



E06-11 C41-17



E06-5



BLK/WHT



E06-7



WHT/RED 41



16 IG1



ORN



E06-4



15 RED/YEL



C21-31



+B IG1



13 GRN/WHT



+BB



37 38



+BB 14



36



C20-28



+B IG1 +BB IG2



12



C20-15



17 RED/WHT



E06-1



BLU/WHT



C20-30



C21-2



BLK/ORN BLK/RED



C21-3



BLK/RED



C20-1



BLU



40



IG2 IG1



39



ST 42



18 43



19



44



DN GND TS MON



20



+BB



WHT/BLU



C20-9



PNK



C20-29



PPL/WHT



E06-17



C21-1 C20-7 C20-6



45



BLK BLK/YEL BLK/YEL : 46 : 47 :5V : 12 V



6E-10 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



1. Sensor CMP



18. Rear defogger



35. Blower fan motor



2. Sensor CKP



19. Diagnosis connector



36. Switch blower fan



3. Sensor TP



20. Data link connector



37. A/C control module (jika dilengkapi)



4. Sensor MAP



21. ECM



38. A/C pressure switch (jika dilengkapi)



5. Sensor ECT



22. Fuel injector No.1



39. Kunci kontak



6. Ke combination meter



23. Fuel injector No.2



40. “IG” fuse



7. Sensor IAT



24. Fuel injector No.3



41. Main relay



8. CO adjusting resistor



25. Fuel injector No.4



42. Starter relay



9. Combination meter



26. IAC valve



43. Starter motor



10. MIL



27. Fuel pump relay



44. Main fuse box



11. VSS



28. Fuel pump



45. Battery



12. Power steering pressure switch (jika dilengkapi)



29. Radiator fan relay No.1



46. Engine ground



13. Switch lampu rem



30. Radiator fan relay No.2 (jika dilengkapi)



47. Body ground



14. Lamp rem



31. Radiator fan relay No.3 (jika dilengkapi)



48. Shield wire



15. Switch lampu



32. Radiator fan motor



16. Lampu kota



33. Ignition coil assembly (untuk busi No.1 dan No.4)



17. Switch rear defogger



34. Ignition coil assembly (untuk busi No.2 dan No.3)



Connector ECM (Susunan Terminal Dilihat dari sisi Kabel/Harness)



C20



C21



E06



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 32 31 30 29 28 34 33



7 6 5 4 3 2 1 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 35 34 33 32 31 30 29 28



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 25 24 23 22 21 20 19 18 31 30 29 28 27 26



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-11



Terminal



Warna kabel



Sirkuit



1



BIRU



Engine start sinyal



18











2



COK/KUN



Fuel injector No.4



19











3



COK/PUT



Fuel injector No.3



20











4



COK



Fuel injector No.2



21











5



HIJ MUDA



Fuel injector No.1



22











6



HIT/KUN



Ground



23











7



HIT/KUN



Ground



24











8



ORN



IAC valve



25











9



PUT/BIRU



Monitor output



26











10



PNK/HIT



27







11







28



BIRU/KUN



12



MER/PUT



Output radiator fan relay No.1



29











PNK/BIRU



Output radiator fan relay No.2 dan No.3 (jika dilengkapi)



30











31



ORN



32



COK



CMP



13



C20



C21



Warna kabel



Sirkuit



Terminal



C21



Output fuel pump relay –







– Sensor ground



14







15



HIT/ORN



16











33



PUT



Sinyal sensor CKP (–)



17











34



KUN



Sinyal VSS



18











35







19











1



MER/PUT



Rear defogger switch sinyal



20











2



PNK/BIRU



Blower fan switch



21











3







22











4



HIJ/PUT



Stop lamp switch



23











5



HIT/PUT



Sinyal ignition switch



24











6







25











7



PUT/MER



26











8







27











9







28



HIJ/PUT



Power steering pressure switch (jika dilengkapi)



10



COK/PUT



Sinyal input A/C (jika dilengkapi) Sinyal switch lampu



Output main relay



A/C pressure switch (jika dilengkapi)











– Power source untuk back-up – –



29



PNK



Test switch terminal



11



MER/KUN



30



BIRU/PUT



Diagnosis switch terminal



12



ABU



31



PUT/MER



Ignition coil assembly (busi No.2 dan No.3)



13







32



PUT/HIT



Ignition coil assembly (busi No.1 dan No.4)



14



KUN



Sinyal VSS untuk combination meter



33







15



COK



Sinyal putaran mesin untuk combination meter (jika dilengkapi)



16



UNG



Malfunction indicator lamp



17



UNG/PUT



– –



Sinyal A/C cut output (jika dilengkapi) –



34







1



HIT



2



HIT/MER



Sumber arus



18











3



HIT/MER



Sumber arus



19











4







20











5







21











6











22











7











23











8



PNK/BIRU



Sumber arus untuk sensor MAP



24











9



KUN/HIT



Sumber arus untuk sensor TP



25











10



HIJ MD



Sumber arus untuk CO adjusting resistor



26











11



KUN/HIJ



Sinyal sensor MAP



27











12



HIJ/PUT



Sinyal sensor TP



28











13



PNK



CO adjusting resistor



29











14







30



HIT



Switch terminal radiator fan control



31











E06



Ground



– Ground shield wire untuk sensor CKP







15



PUT/HIJ



ECT sensor sinyal



16



HIJ MD/HIT



Sinyal sensor IAT



17



MER/BIRU



Sinyal sensor CKP (+)



Serial communication line data link connector



Ground: kendaraan dengan sistim A/C Putus: kendaraan dengan sistim A/C –



6E-12 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Perawatan Kendaraan Menyetel Kabel Gas 1) Dengan throttle valve tertutup, periksa play pedal gas harus sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai spesifikasi, setel kabel gas (1) melaui murnya (2). Play pedal gas “a”: 2.0 – 5.0 mm (0.08 – 0.20 in.) 3. Lock nut



2) Dengan pedal gas ditekan penuh, periksa celah antara throttle lever (2) dan lever stopper (1) (throttle body) harus sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pengukuran tidak sesuai spesifikasi, setel dengan cara merubah tinggi baut stopper pedal (3). Celah “b”: 0.5 – 2.0 mm (0.02 – 0.08 in.)



Memeriksa Idle Speed/Idle Air Control (IAC) Duty Sebelum memeriksa idle speed/IAC duty, pastikan kondisi berikut ini. • Kabel dan selang electronic fuel injection dan sistim kontrol emisi sudah terpasang dengan baik dan benar. • Kabel gas memiliki play sesuai spesifikasi. • Celah valve diperiksa dan disetel sesuai jadwal perawatan berkala. • Timing pengapian sesuai spesifikasi. • Semua accessories (wiper, heater, lampu, A/C, dll.) tidak berfungsi. • Air cleaner sudah terpasang dengan benar dan dalam kondisi baik. • Tidak ada udara yang masuk dari sistim air intake. Setelah hal-hal tersebut di atas diperiksa, periksa idle speed dan IAC duty sebagai berikut. CATATAN: Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada posisi “Netral”, tarik rem tangan dan ganjal setir.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-13



1) Pasang SUZUKI scan tool pada DLC (1) dengan kunci kontak OFF.



[A]



Special tool (A): SUZUKI scan tool 2) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal. 3) Periksa putaran idle mesin dan “IAC duty” sbb.: [A]: Menggunakan scan tool [B]: Menggunakan duty meter



1



a) Menggunakan SUZUKI scan tool: i) Pilih mode “Data List” pada scan tool untuk memeriksa “IAC duty”. b) Menggunakan duty meter (7): i) Set tachometer. ii) Gunakan kabel jumper (2), groundkan “diagnosis switch terminal” (4) pada diagnosis connector (3), dan kemudian pasang duty meter antara “monitor output terminal” (5) dan “ground terminal” (6) diagnosis connector (3). 4) Jika “IAC duty” dan idle speed tidak sesuai spesifikasi, periksa sistim kontrol idle air lihat “Tabel B-4 Memeriksa Sistim Idle Air Control” di Bab 6.



(A)



[B]



Putaran idle Mesin dan IAC duty A/C OFF 750 ± 50 r/min (rpm) 5 – 25%



2



A/C ON 900 ± 50 r/min (rpm)



7 6



-



4 5



+



CATATAN: Duty di atas adalah indikasi ON duty (tegangan rendah) meter.



3



5) Lepas kabel jumper dari diagnosis connector. 6) Periksa putaran idle mesin apakah sesuai spesifikasi dengan A/C ON (jika dilengkapi A/C). Jika tidak OK, periksa sirkuit sinyal A/C ON dan sistim kontrol idle air.



6E-14 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Memeriksa/Menyetel Idle Mixture Semua kendaraan dari pabrik telah disetel CO% nya sbb:. Spesifikasi (CO%) pada putaran mesin idle : 0.5 – 1.5% Setelan CO (dari pabrik) tidak boleh dirubah/disetel. Meskipun, CO% tidak sesuai spesifikasi, id le mixture dapat disetel melalui prosedur berikut. CATATAN: Untuk pemeriksaan dan menyetel ini diperlukan exhaust gas tester (CO meter) dan engine tachometer. 1) Periksa idle speed, lihat “Memeriksa Putaran Idle/Duty Idle Air Control (IAC)”. 2) Gunakan exhaust gas tester, periksa idle mixture CO% sesuai spesifikasi di atas. Jika tidak sesuai spesifikasi, setel dengan memutar kenob penyetel resistor CO. "B" 1



"A"



CATATAN: Putar kenob CO adjusting resistor ke “A” menaikkan CO% (A/F campuran kaya) dan putar ke “B” menurunkan CO% (A/F campuran kurus). 1. CO adjusting resistor



3) Setelah menyetel, pastikan idle speed sesuai spesifikasi.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-15



Sistim Air Intake Komponen Throttle Body



5



(a)



2 4



3



1 6 5



(a) 7



8



1. Throttle body assembly



(b)



5. Sensor screw



: 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft)



2. Throttle body gasket



6. O-ring



: 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)



3. TP sensor



7. IAC valve



Jangan digunakan kembali



4. MAP sensor



8. IAC valve screw



Memeriksa Throttle Body pada Kendaraan Periksa jika throttle valve lever (1) dapat bergerak lembut.



Melepas dan Memasang Throttle Body Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kuras coolant dari sistim pendingin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B.



6E-16 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



3) Lepas kabel (1) dari throttle valve lever.



4) Lepas air cleaner outlet hose dari throttle body. 5) Lepas connector dari sensor TP (1), sensor MAP (3) dan valve IAC (2). 6) Lepas engine coolant hose (5) dari throttle body. 7) Lepas throttle body (4) dari intake manifold.



Memasang 1) Bersihkan permukaan yang menempel antara throttle body dan intake manifold. 2) Pasang gasket throttle body baru (1) ke intake manifold.



3) Pasang throttle body (4) dan bracket kabel gas ke intake manifold. 4) Pasang engine coolant hose (5). 5) Pasang connector ke sensor TP (1), sensor MAP (3) dan valve IAC (2) dengan benar.



6) Pasang air cleaner outlet hose ke throttle body. 7) Pasang kabel gas dan setel play kabel lihat “Menyetel Kabel Gas”.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-17



8) Isi kembali sistim pendingin dengan coolant lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. 9) Pasang kabel negatif battery.



Membongkar dan Merakit Throttle Body Membongkar Lepas sensor TP, sensor MAP dan valve IAC dari throttle body. CATATAN: Ketika membongkar dan merakit throttle body, jangan merusak lever pada throttle valve shaft dan komponen lainnya.



Merakit 1) Pasang IAC valve ke throttle body lihat “Melepas dan Memasang Idle Air Control (IAC) valve”. 2) Pasang sensor TP ke throttle body lihat “Melepas dan Memasang sensor Throttle Posisi (TP)”. 3) Pasang sensor MAP ke throttle body lihat “Melepas dan Memasang Sensor Manifold Absolute Pressure (MAP) ”.



Membersihkan Throttle Body Bersihkan lubang throttle body (1) dan saluran idle air (2) dengan menyemprotkan angin. PERHATIAN: Jangan meletakkan sensor TP, sensor MAP, IAC valve atau komponen lain (karet) pada solvent atau cleaner karena reaksi kimia yang dapat merusak komponen ini, seperti melar, mengeras dan tidak berfungsi.



6E-18 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Melepas dan Memasang Idle Air Control (IAC) Valve Melepas 1) Lepas throttle body dari intake manifold lihat “Melepas dan Memasang Throttle Body”. 2) Lepas IAC valve dari throttle body.



Memasang 1) Pasang O-ring (2) baru ke throttle body (1). 2) Pasang IAC valve (3) ke throttle body, dan kemudian kencangkan IAC valve screw sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan IAC valve screw (a): 3.5 N·m (0.35 kg-m, 2.5 lb-ft)



3) Pasang throttle body ke intake manifold, lihat “Melepas dan Memasang Throttle Body ”.



Memeriksa Idle Air Control (IAC) Valve 1) Pasang connector ke IAC valve (1), sensor TP dan sensor MAP. 2) Setelah kunci kontak ON, periksa apakah rotary valve (2) IAC valve membuka dan menutup sekali dan kemudian berhenti sekitar 60 ms. Jika rotary valve IAC valve tidak bekerja sama sekali, periksa wire harness dari kemungkinan putus dan short. Jika wire harness dalam kondisi baik, ganti IAC valve dan periksa kembali. CATATAN: • Pemeriksaan ini harus dilakukan oleh dua orang. Satu orang memutar kunci kontak dan yang lainnya memeriksa kerja valve. • Karena kerja valve sangat cepat, kemungkinan tidak terlihat. Untuk itu, lakukan memeriksa ini 3 kali atau lebih secara terus menerus.



Sistim Fuel Delivery Memeriksa Tekanan Bahan Bakar PERINGATAN: Lakukan pemeriksaan ini di area dengan ventilasi yang baik dan jauh dari sumber api, atau resiko kebakaran.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-19



1) Buang/lepas tekanan bahan bakar, lihat “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas fuel feed hose dari fuel delivery pipe. PERHATIAN: Letakkan penampung di bawah joint dengan kain untuk menampung atau menyerap bahan bakar yang tumpah. Jika sudah selesai, buang kain tadi di tempat yang aman. 3) Pasang special tool di antara fuel delivery pipe dan fuel feed hose seperti pada gambar, kemudian pasang clamp hose de ngan baik untuk mencegah kebocoran selama pemeriksaan. Special tool (A): 09912-58442 (B): 09912-58432 (C): 09912-58490



4) Periksa apakah tegangan battery di atas 11 V. 5) Untuk mengoperasikan fuel pump, putar kunci kontak ke posisi ON , kemudian OFF-kan setelah 2 detik. Ulangi hal ini 3 atau 4 kali, kemudian periksa tekanan bahan bakar. Spesifikasi tekanan bahan bakar Kondisi Fuel pump bekerja (mesin mati) Pada putaran mesin idle 1 menit setelah mesin (fuel pump) mati (tekanan akan berkurang)



Tekanan Bahan Bakar 270 – 310 kPa 2.7 – 3.1 kg/cm² 38.4 – 44.1 psi 210 – 260 kPa 2.1 – 2.6 kg/cm² 29.9 – 37.0 psi di atas 250 kPa 2.5 kg/cm² 35.6 psi



6) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal. 7) Ukur tekanan bahan bakar pada putaran idle. Jika tekanan tidak sesuai spesifikasi, lihat “Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6 dan periksa masing-masing kemungkinan kerusakan komponen. Ganti jika perlu. 8) Setelah memeriksa tekanan bahan bakar, lepas fuel pressure gauge. PERHATIAN: Jika fuel feed line pada tekanan tinggi, buang/lepas tekanan sesuai prosedur berikut. • Letakkan penampung bahan bakar di bawah joint. • Bungkus joint dengan kain, kemudian kendurkan mur joint perlahan untuk membuang/melepas tekanan.



6E-20 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



9) Lepas special tool dari fuel delivery pipe dan fuel feed hose. 10) Pasang fuel feed hose ke fuel delivery pipe dan clamp dengan baik. 11) Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran bahan bakar.



Memeriksa Fuel Pump pada Kendaraan PERHATIAN: Ketika filler cap dilepas, lakukan hal ini di area terbuka dan jauhkan sumber api dan dilarang merokok. 1) Lepas filler cap dan ON kan kunci kontak (2). Kemudian, suara kerja fuel pump harus terdengar dari fuel filler (1) sekitar 2 detik. Pasang kembali fuel filler cap. Jika hasil pemeriksaan di atas tidak memuaskan, lihat “Table B-2 Memeriksa Fuel Pump dan Sirkuitnya” di Bab 6.



2) Putar kunci kontak ke posisi OFF dan tunggu selama 10 menit. 3) Tekanan harus dapat dirasakan pada fuel feed hose (1) selama 2 detik setelah kunci kontak ON. Jika tekanan bahan bakar tidak terasa lihat “Table B-3 Memeriksa Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6.



Melepas dan Memasang Fuel Pump Lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assy.” di Bab 6C.



Memeriksa Fuel Pressure Regulator pada Kendaraan Lakukan memeriksa sesuai prosedur pada “Memeriksa Tekanan Bahan Bakar”.



Melepas dan Memasang Fuel Pressure Regulator Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar lihat “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif battery. 3) Lepas console box.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-21



4) Lepas engine room center member dengan tuas dan kabel rem tangan dari bodi kendaraan. 3 1



5) Lepas fuel return hose (1) dan vacuum hose (2) dari fuel pressure regulator. 6) Lepas baut fuel delivery pipe (3).



2



2



1



7) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake manifold. 8) Lepas fuel pressure regulator (2) dari fuel delivery pipe (1). PERHATIAN: Letakkan kain di bawah delivery pipe agar tetesan bahan bakar terserap kain.



Memasang Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas dengan memperhatikan hal-hal berikut. • Gunakan O-ring baru (1). • Beri bensin ke O-ring untuk memudahkan memasang. • Kencangkan baut fuel pressure regulator sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Baut fuel pressure regulator (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



• Periksa apakah injector insulator sobek atau rusak. Jika ada yang rusak, ganti dengan yang baru.



6E-22 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



(a)



• Kencangkan baut fuel delivery pipe sesuai spesifikasi momen dan pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Momen pengencangan Baut fuel delivery pipe (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



• Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat “Komponen Gear Shift Control Lever” di Bab 7A. • Dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran di sekitar sambungan.



Memeriksa Fuel Injector pada Kendaraan 1) Gunakan sound scope (1) atau sejenisnya, periksa suara injector (2) ketika mesin hidup atau saat starter. Putaran suara bervariasi sesuai putaran mesin. Jika tidak ada suara atau suaranya aneh, periksa sirkuit injector (kabel atau connector) atau injector.



2) Lepas connector dari injector, pasang ohmmeter antar terminal injector dan periksa tahanan. Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti fuel injector. Tahanan fuel injector: 10 – 15 Ω pada 20°C, 68°F



3) Pasang connector ke injector dengan baik.



Melepas dan Memasang Fuel Injector Melepas 1) Lepas tekanan bahan bakar lihat “Prosedur Melepas Tekanan Bahan Bakar” di Bab 6. 2) Lepas kabel negatif battery. 3) Lepas console box. 4) Lepas engine room center member dengan shift control lever dan kabel rem tangan dari bodi kendaraan.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-23



3 2



5) Lepas connector (1) dari masing-masing injector. 6) Lepas fuel return hose (2) dari fuel pressure regulator. 7) Lepas baut-baut fuel delivery pipe (3).



1



8) Lepas fuel delivery pipe (1) dengan fuel injector dari intake manifold. 9) Lepas fuel injector (2) dari fuel delivery pipe (1). PERHATIAN:



1



Setelah melepas injector bahan bakar mungkin akan keluar , tutuplah dengan kain. 2



Memasang Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan hal-hal berikut ini. • Ganti injector O-ring (1) dengan yang baru dan pasang dengan hati-hati. • Periksa apakah insulator (3) sobek rusak. Jika ada, ganti dengan yang baru. • Beri sedikit bensin pada O-ring (1) dan kemudian pasang injector (2) ke delivery pipe dan intake manifold. Pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Jika tidak, O-ring tidak terpasang dengan benar. Ganti O-ring dengan yang baru.



1



2



3



(a)



• Kencangkan baut-baut fuel delivery pipe sesuai spesifikasi momen dan pastikan injector dapat berputar dengan mudah. Momen pengencangan Baut fuel delivery pipe (a): 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



• Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat “Komponen Gear Shift Control Lever” di Bab 7A. • Setelah memasang, dengan mesin mati dan kunci kontak ON, periksa kebocoran di sekitar sambungan.



6E-24 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Memeriksa Fuel Injector PERINGATAN: Pada pemeriksaan ini, bahan bakar akan diinjeksikan, lakukan pemeriksaan di area terbuka dan jauhkan dari sumber api. hati-hati jangan sampai ada percikan saat melepas dan menghubungkan kabel tes ke dan dari battery.



1) Pasang injector (3) dan fuel pressure regulator (4) ke special tool (tool pemeriksa injector) dengan washer M10 antara holder special tool (tool pemeriksa injector) dan injector. Special tool (A): 09912-58421 2) Pasang special tool (hose dan attachment) ke fuel feed hose (1) kendaraan. Special tool (B): 09912-58432 3) Pasang special tool (test lead) ke injector. Special tool (C): 09930-88530 2. Fuel return line



4) Pasang vinyl tube yang sesuai pada injector nozzle untuk mencegah bahan bakar menyembur saat penginjeksian. 5) Letakkan cylinder di bawah injector. 2



6) Operasikan fuel pump dan beri tekanan pada injector jika hal-hal berikut terjadi: a) Lepas fuel pump relay (2) dari main fuse box. b) Pasang dua terminal relay connector dengan menggunakan kabel jumper (1) seperti pada gambar. PERHATIAN:



1



Pastikan menyambung antar terminal dengan benar. Kesalahan menyambung dapat menyebabkan kerusakan ECM, wire harness, dll. c) Putar kunci kontak ke posisi ON.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-25 ‘



7) Berikan tegangan battery (3) ke injector (2) selama 15 detik dan ukur volume penginjeksian dengan gelas ukur. Tes masing-masing injector dua atau tiga kali. Jika tidak sesuai spesifikasi, ganti injector. Volume penginjeksian: 48 – 52 cc/15 sec. (1.62/1.69 – 1.76/1.83 US/Imp. oz/15 sec.) 8) Periksa kebocoran dari injector nozzle. Jangan mengoperasikan injector untuk memeriksa ini (tetapi fuel pump harus bekerja). Jika ada kebocoran bahan bakar (1) melebihi spesifikasi, ganti injector. Kebocoran bahan bakar: kurang dari 1 tetes/menit. 4. Letakkan sejauh mungkin



Sistim Pengontrol Electronik Melepas dan Memasang Engine Control Module (ECM) PERHATIAN: ECM adalah komponen yang presisi, jangan memberikan beban berlebihan pada ECM.



Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas glove box dari panel instrumen. 2



1



3) Lepas connector dari ECM (1). 4) Lepas ECM (1) dengan melepas dua bautnya (2).



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Pasang connector ke ECM dengan baik.



6E-26 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Melepas dan Memasang Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas connector sensor MAP. 3) Lepas sensor MAP (1) dari throttle body.



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Ganti O-ring (2) dengan yang baru. • Kencangkan screw sensor MAP sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Screw MAP sensor (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft) • Pasang connector sensor MAP (1) dengan baik.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-27



Memeriksa Manifold Absolute Pressure (MAP) Sensor 1) Susun 3 buah battery 1,5 V baru (2) secara seri (total 4.5 – 5.0 V) dan pasang terminal positif ke terminal “Vin” sensor dan terminal negatif ke terminal “Ground”. Kemudian, periksa tegangan antara “Vout” dan “Ground”. Periksa juga apakah tegangan berkurang ketika terjadi vacuum hingga 400 mmHg dengan menggunakan vacuum pump (3). Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti sensor MAP (1). Tegangan output (Ketika tegangan input 4.5 – 5.5 V, suhu di luar 20 – 30°C, 68 – 86°F) Ketinggian (Referensi) (ft) (m) 0 0 2000 610 5000 1524 8000 2438 10000 3048



Tekanan Barometer (mmHg) (kPa) 760 100 707 95 634 85 567 75 526 70



Output Voltage (V) 3.5 – 3.7 3.3 – 3.5 3.0 – 3.2 2.7 – 3.0 2.6 – 2.8



Memeriksa Position (TP) Sensor pada Kendaraan 1) Lepas kabel negatif battery dan connector dari sensor TP (4). 2) Gunakan ohmmeter, periksa tahanan antara terminal pada masing-masing kondisi sesuai tabel di bawah ini. Jika hasil memeriksa tidak baik, ganti sensor TP. Tahanan sensor TP Terminal Antara terminal 1 dan 3 Antara terminal 2 dan 3



Tahanan 2.5 – 6.0 kΩ Throttle valve pada posisi idle Throttle valve pada posisi terbuka penuh



0.17 – 11.4 kΩ 1.72 – 15.50 kΩ



CATATAN: Perbedaan tahanan harus di atas 1.5 kΩ antara ketika throttle valve pada posisi idle dan terbuka penuh. 1. Referensi voltage terminal 2. Output voltage terminal 3. Ground terminal



3) Pasang connector sensor TP dengan baik. 4) Pasang kabel negatif battery.



6E-28 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Melepas dan Memasang Throttle Position (TP) Sensor Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas connector sensor TP. 3) Lepas sensor TP (2) dari throttle body (1).



Memasang 1) Pasang sensor TP (1) ke throttle body. Pasang sensor TP ke throttle body sehingga lubangnya (3) agak jauh dari lubang screw sensor TP (2) dan putar sensor TP hingga kedua lubang lurus. Momen pengencangan Screw TP sensor (a): 2.0 N·m (0.2 kg-m, 1.5 lb-ft) 4. Putar sensor TP setelah kedua lubang lurus



2) Pasang connector ke sensor TP dengan baik. 3) Pasang kabel negatif battery.



Melepas dan Memasang Intake Air Temperature (IAT) Sensor Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas connector dari sensor IAT (1). 3) Lepas sensor IAT (1) dari air cleaner case (2). 1



2



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan hal-hatl berikut ini • Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor IAT dan air cleaner case. • Pasang connector sensor IAT dengan baik.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-29



Memeriksa Intake Air Temperature (IAT) Sensor Taruh komponen pengukur suhu sensor IAT di dalam air (atau es) dan ukur tahanan antar terminal sensor, dengan cara yang sama ukur pada air panas. Jika pengukuran tahanan tidak menunjukkan characteristic seperti gambar, ganti sensor IAT. Tahanan IAT sensor Suhu Air °C (°F) 20 (68) 80 (176)



Tahanan (kΩ) 2.2 – 2.7 0.27 – 0.37



[A]: Tahanan [B]: Suhu



Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature (ECT) Sensor Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Kuras air pendingin lihat “Menguras dan Mengisi Kembali Sistim Pendingin” di Bab 6B. PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar, jangan melepas tutup radiator ketika mesin dan radiator panas. Dikhawatirkan, cairan dan uap panas dapat menyembur karena adanya tekanan. 2



3) Lepas connector (1) dari sensor ECT (2). 4) Lepas sensor ECT (2) dari intake manifold.



1



Memasang Untuk memasang, kebalikan dari prosedur melepas perhatikan hal-hal berikut. • Bersihkan permukaan yang menempel antara sensor ECT dan intake manifold. • Periksa O-ring dari kerusakan dan ganti, jika perlu.



6E-30 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



• Kencangkan sensor ECT sesuai spesifikasi. (a)



Momen pengencangan ECT sensor (a): 12.5 N·m (1.25 kg-m, 9.0 lb-ft) • Pasang connector (1) ke sensor ECT dengan baik.



1



• Isi kembali sistim pendingin dengan coolant.



Memeriksa Sensor Engine Coolant Temperature (ECT) Rendam komponen pengukur suhu sensor ECT di air (atau es) dan ukur tahanan antara sensor terminal (1) dan (2) sewaktu memanaskan air. Jika pengukuran tahanan tidak menunjukkan characteristic seperti gambar, ganti sensor ECT. Tahanan sensor ECT Suhu air °C (°F) 20 (68) 80 (176)



Tahanan (kΩ) 2.3 – 2.6 0.30 – 0.32



[A]: Tahanan [B]: Temperature [C]: ( ) Untuk referensi



Melepas dan Memasang Camshaft Position (CMP) Sensor Melepas 1) Lepas negatif kabel dari battery. 2) Lepas connector dari CMP sensor. 3) Lepas CMP sensor (1) dari sensor case.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-31



Memasang 1) Periksa O-ring (2) dari kerusakan. 2) Periksa sensor CMP (1) dan sinyal rotor tooth dari partikel metal dan kerusakan. 3) Pasang sensor CMP (1) ke sensor case. 4) Kencangkan baut sensor CMP sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut CMP sensor (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft)



5) Pasang connector ke sensor CMP dengan baik. 6) Pasang kabel negatif battery.



Memeriksa Sensor Camshaft Position (CMP) dan Sirkuitnya 1) Pastikan hubungan voltage terminal dan sirkuit ground pada terminal connector sensor CMP dalam kondisi baik lihat langkah 3 dan 5 “DTC P0340 (DTC No.15) Sirkuit Camshaft Posisi Sensor” di Bab 6. Jika tidak, perbaiki sirkuit sensor CMP . 2) Periksa voltage sinyal sensor CMP dengan prosedur berikut. a) Lepas sensor CMP dari sensor case. b) Lepas partikel metal di ujung permukaan sensor CMP, jika ada. c) Pasang connector ke sensor CMP. d) Putar kunci kontak ke posisi ON. e) Pastikan voltage antara kabel terminal “C21-32” connector ECM dan ground berubah seperti tabel di bawah ini. Voltage sinyal sensor CMP Position 1



0 - 1V



Position 2



4 - 5V



Position 3



0 - 1V



1. Posisi 1 2. Posisi 2 3. Posisi 3 4. Magnetic substance (besi) 5. Approx. 1 mm (0.03 in.)



6E-32 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor pada Kendaraan 1) Lepas kabel negatif dari battery. 2) Naikkan kendaraan. 3) Lepas connector dari sensor CKP. 4) Ukur tahanan antar terminal sensor CKP. Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti sensor CKP. Tahanan sensor CKP 360 – 460 Ω pada 20°C, 68°F



5) Pasang connector ke sensor CKP dan kabel negatif ke battery.



Melepas dan Memasang Crankshaft Position (CKP) Sensor Melepas 1) Lepas kabel negatif dari battery. 2) Lepas connector dari sensor CKP. 3) Lepas sensor CKP (1) dari oil pan.



Memasang 1) Periksa apakah sensor CKP dan pulley tooth bebas dari partikel metal dan kerusakan.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-33



2) Pasang sensor CKP (1) ke oil pan. 3) Kencangkan sensor CKP sesuai spesifikasi momen. Momen pengencangan Baut CKP sensor (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) PERHATIAN: Kencangkan sesuai spesifikasi. Sensor CKP akan rusak jika terlalu kencang, dan sinyal sensor CKP tidak masuk jika pemasangannya kendur. 4) Pasang connector ke sensor CKP dengan benar. 5) Pasang kabel negatif ke battery.



Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS) Periksa vehicle speed sensor lihat langkah 3 “DTC P0500 (DTC No.16) Vehicle Speed Sensor” di Bab 6. Jika ada kerusakan, ganti VSS.



Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS) Lihat “Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 7A.



Memeriksa Main Relay, Fuel Pump Relay dan Radiator Fan Relay 1) Lepas kabel negatif battery. 3



4 5



1



2



“B”



“C”



“D” “A”



2) Lepas main relay (1), fuel pump relay (2), radiator fan relay No.1 (3), radiator fan relay No.2 (4) (jika dilengkapi), dan radiator fan relay No.3 (5) (jika dilengkapi). 3) Periksa tidak ada hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika ada hubungan, ganti relay. 4) Pasang terminal positif (+) battery ke terminal “C” relay dan terminal negatif (–) battery “D” relay. Periksa hubungan antara terminal “A” dan “B”. Jika tidak ada hubungan ketika relay dihubungkan ke battery, ganti relay.



6E-34 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Memeriksa Fungsi Fuel Cut CATATAN: Sebelum memeriksa, periksa posisi tuas transmisi pada posisi netral, A/C OFF dan rem tangan ditarik penuh. 1) Panaskan mesin hingga suhu kerja normal. 2) Sambil mendengarkan suara injector (1) dengan menggunakan sound scope (2) atau sejenisnya, naikkan putaran mesin hingga lebih dari 3,000 r/min. 3) Periksa apakah suara kerja injector berhenti ketika throttle valve menutup dan terdengar lagi saat putaran mesin berkurang hingga 2,000 r/min.



Memeriksa Sistim Kontrol Radiator Fan PERINGATAN: Untuk mencegah kecelakaan hindarkan tangan, tool, dan pakaian dari fan. Fan bekerja berdasarkan arus listrik dan dapat bekerja saat mesin hidup atau mati. Fan bekerja secara otomatis sesuai sensor ECT dengan kunci kontak pada posisi ON. Periksa fungsi sistim lihat “Table B-7 Memeriksa Sistim Control Radiator Fan” di Bab 6. Jika radiator fan tidak bekerja dengan baik, periksa relay, radiator fan dan sirkuit kelistrikan.



Sistim Kontrol Emisi Memeriksa Sistim PCV CATATAN: Periksa apakah tidak ada masalah pada PCV valve atau hose sebelum memeriksa IAC duty, Masalah pada PCV valve atau hose mempengaruhi keakuratan penyetelan.



PCV Hose Periksa sambungan dari kemungkinan kebocoran, tersumbat dan rusak. Ganti jika perlu.



PCV Valve 1) Lepas PCV valve dari cylinder head cover dan pasang plug ke lubang head cover. 2) Tepatkan mesin pada idle.



MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI 6E-35



3) Untuk memeriksa kevacuuman, tutup dengan jari bagian ujung PCV valve (1) . Jika tidak ada vacuum, periksa apakah valve tersumbat. Ganti jika perlu.



4) Setelah memeriksa vacuum, matikan mesin dan lepas PCV valve (1). Goyang valve dan dengarkan bunyi check needle di dalam valve. Jika valve tidak berbunyi, ganti valve.



5) Setelah memeriksa bunyi, lepas plug dan pasang PCV valve.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Screw TP sensor Screw IAC valve ECT sensor Screw MAP sensor Baut CMP sensor Baut fuel delivery pipe Baut CKP sensor Baut fuel pressure regulator



N•m 2.0 3.5 12.5 2.0 10.0 25.0 10.0 11.0



Momen Pengencangan kg-m 0.2 0.35 1.25 0.2 1.0 2.5 1.0 1.1



lb-ft 1.5 2.5 9.0 1.5 7.5 18.0 7.5 8.0



6E-36 MESIN DAN SISTIM KONTROL EMISI



Special Tool



09912-58442 Pressure gauge



09912-58432 Pressure hose



09930-88530



Tech 2 kit (SUZUKI scan tool) (See NOTE “B”.)



Injector test lead



09912-58490 3-way joint & hose



09912-58421 Tool set memeriksa (See NOTE “A”.)



CATATAN: • “A”: Kit ini terdiri dari. 1. Tool body & washer, 2. Body plug, 3. Body attachment-1, 4. Holder, 5. Return hose & clamp, 6. Body attachment-2 & washer, 7. Hose attachment-1, 8. Hose attachment-2 • “B”: Kit ini terdiri dari. 1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adaptor, 5. Cigarette kabel, 6. DLC loopback adaptor, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adaptor, 10. RS 232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-1



BAB 6F



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) DAFTAR ISI Uraian Umum................................................... 6F-2 Konstruksi Sistim Pengapian ........................ 6F-2 Diagram Penempatan Komponen Sistim Pengapian ..................................................... 6F-3 Diagram Sirkuit Sistim Pengapian................. 6F-4 Diagnosa .......................................................... 6F-5 Diagnosa Gejala Sistim Pengapian............... 6F-5 Bentuk Gelombang ....................................... 6F-5 Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian........ 6F-5 Perawatan Kendaraan..................................... 6F-7 Tes Pengapian Busi ...................................... 6F-7 Melepas dan Memasang Kabel Busi............. 6F-7



Memeriksa Kabel Busi .................................. 6F-8 Melepas dan Memasang Kabel Busi ............ 6F-8 Memeriksa Busi ............................................ 6F-9 Melepas dan Memasang ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)......................................... 6F-9 Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)......................................................... 6F-10 Crankshaft Position (CKP) Sensor.............. 6F-10 Camshaft Position (CMP) Sensor ............... 6F-10 Memeriksa Ignition Timing .......................... 6F-10 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 6F-13 Special Tool................................................... 6F-13



6F



6F-2 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



Uraian Umum Konstruksi Sistim Pengapian Sistim pengapian yang digunakan adalah sistim pengapian elektronik tanpa distributor (distributorless). Yang terdiri dari komponen-komponen berikut ini. • ECM Mendetekasi kondisi mesin dan kendaraan melalui sinyal dari sensor, untuk menentukan ignition timing yang tepat dan waktu mengalirnya arus listrik ke primary coil dan mengirim sinyal ke ignitor (power unit) di pengapian coil assy. • Ignition coil assy. (termasuk igniter) Ignition coil assy dimana terdapat ignitor di dalamnya yang meng-ON-OFFkan aliran listrik ke primary coil sesuai sinyal dari ECM. Ketika arus mengalir ke primary coil diputus, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil. • Kabel busi dan busi. • Sensor CMP dan sensor CKP Menggunakan sinyal dari sensor-sensor ini, ECM mengidentifikasi cylinder mana yang pistonnya pada langkah kompresi, mendeteksi sudut crank dan menyetel ignition timing secara otomatis. • Sensor TP, sensor ECT, sensor MAP dan sensor lainnya/switch Lihat “Sistim Kontrol Elektronik ” di Bab 6E. Sistim pengapian tidak dilengkapi distributor, tetapi dilengkapi dengan ignition coil assy. (coil pertama untuk busi No.1 dan No.4 dan coil kedua untuk busi No.2 dan No.3). Ketika sinyal pengapian dikirim dari ECM ke ignitor pada ignition coil assy. untuk busi No.1 dan No.4, terjadi tegangan tinggi pada secondary coil dan busi No.1 dan No.4 secara bersamaan. Seperti, ketika sinyal pengapian dikirim ke ignitor pada ignition coil assy., busi No.2 dan No.3 secara bersamaan.



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-3



Diagram Penempatan Komponen Sistim Pengapian



1 12



13 7



5



11



3 8



9



2



6



4



10



1. ECM



5. Sensor CKP



2. Pengapian coil assy. untuk busi No.1 dan No.4



6. Sensor MAP



10. VSS



9. Sensor TP



3. Pengapian coil assy. untuk busi No.2 dan No.3



7. Sensor ECT



11. Pressure switch Power steering (jika dilengkapi)



4. Sensor CMP



8. Sensor IAT



12. Connector diagnosa



13. Data link connector (DLC)



6F-4 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



Diagram Sirkuit Sistim Pengapian 3



12



5 BRN



C21-32



RED/BLU



C21-17



WHT



C21-33



7 C20-32



10 BLK



WHT/BLK



6 4 8 18



C21-5



BLU/WHT



14



9 C20-31



WHT/RED



E06-5



BLK/WHT



E06-7



WHT/RED



BLK



C20-30



DN



13 2



GND TS MON



15



WHT/BLU



C20-15



C20-9



PNK



C20-29



PPL/WHT



E06-17



C21-2



BLK/GRN BLK/RED



C21-3



BLK/RED



C21-1 C20-7 C20-6



+BB



1



BLK BLK/YEL BLK/YEL



16 : 19 : 20 17



11



:5V : 12 V



C20



C21



E06



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 19 18 32 31 30 29 28 34 33



7 6 5 4 3 2 1 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 27 26 25 24 23 22 21 20 35 34 33 32 31 30 29 28



7 6 5 4 3 2 1 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 25 24 23 22 21 20 19 18 31 30 29 28 27 26



1. Kunci kontak



11. Informasi yang diterima (sensor MAP, sensor ECT, sensor IAT, sensor TP, VSS, sinyal beban listrik, sinyal engine start dan sinyal tekanan power steering)



2. Main relay



12. ECM



3. Pengapian coil assy. untuk busi No.1 dan No.4



13. “IG” fuse



4. Pengapian coil assy. untuk busir No.2 dan No.3



14. Diagnosa connector



5. Sensor CMP



15. Data link connector (DLC)



6. Sensor CKP



16. Main fuse box



7. Ke busi No.1



17. Battery



8. Ke busi No.2



18. Shield ground



9. Ke busi No.3



19. Engine ground



10. Ke busi No.4



20. Body ground



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-5



Diagnosa Diagnosa Gejala Sistim Pengapian Kondisi Mesin dapat distarter, tetapi tidak dapat hidup atau sulit hidup (Tidak ada pengapian atau pengapian tidak normal)



Bensin boros atau kerja mesin tidak baik



Kemungkinan Penyebab Sikring pengapian coil putus Sambungan kabel kendur atau lepas (kabel busi) Kabel busi rusak Busi rusak Ignition coil (ignitor) rusak Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor) rusak Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft rusak ECM rusak Ignition timing tidak tepat



Busi atau kabel busi rusak Ignition coil assy. rusak Sensor CKP atau crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor) Rusak Sensor CMP atau sensor rotor tooth camshaft rusak ECM rusak



Perbaikan Ganti. Pasang dengan baik. Ganti. Setel, bersihkan atau ganti. Ganti ignition coil assy. Bersihkan, kencangkan atau ganti. Bersihkan, kencangkan atau ganti. Ganti. Periksa sensor yang berhubungan dan crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor). Setel, bersihkan atau ganti. Ganti. Bersihkan, kencangkan atau ganti. Bersihkan, kencangkan atau ganti. Ganti.



Bentuk Gelombang Lihat bentuk gelombang No.2, No.3, No.9 dan No.10 pada “Memeriksa ECM dan Sirkuit” di Bab 6 untuk membangkitkan pengapian, sinyal sensor CMP dan sensor CKP.



Diagnosa Tabel Flow Sistim Pengapian Langkah 1



2



3



Tindakan Ya Apakah “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi ” Lihat langkah 2. di Bab 6 sudah dilakukan?



Tidak Lihat “Memeriksa Mesin dan Sistim Kontrol Emisi” di Bab 6. Lihat langkah 3.



Lihat langkah 12. Tes Pengapian Busi 1) Periksa kondisi dan tipe semua busi lihat “Memeriksa Busi”. 2) Jika OK, lakukan tes pengapian busi, lihat “Tes Pengapian Busi”. Apakah terjadi pengapian pada semua busi? Lihat DTC Diag. Lihat langkah 4. Memeriksa Diagnostic Trouble Code (DTC) 1) Periksa jika ada DTC yang muncul lihat “Memer- Flow Table di Bab 6. iksa Diagnostic Trouble Code (DTC)” di Bab 6. Apakah DTC tersimpan ECM?



6F-6 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



Langkah 4



5



6



7



8



9



10



11



12



Tindakan Periksa sambungan electrical 1) Periksa sambungan kabel ignition coil assy. dan kabel busi. Apakah dalam kondisi baik? Memeriksa Kabel Busi 1) Periksa tahanan kabel busi lihat “Memeriksa Kabel Busi”. Apakah hasil pemeriksaan baik? Memeriksa Power Supply Ignition Coil Assy dan Periksa Sirkuit Ground 1) Periksa power supply ignition coil assy. (kabel “BLK/WHT”) dan sirkuit ground (kabel “BLK”) dari putus dan short. Apakah sirkuit dalam kondisi baik? Memeriksa Ignition Coil Assy. 1) Periksa tahanan pengapian coil lihat “Memeriksa Pengapian Coil Assy. (termasuk ignitor)”. Apakah hasil memeriksa baik? Memeriksa Sensor Crankshaft Position (CKP) 1) Periksa sensor crankshaft position (CKP) lihat “DTC P0335 Sirkuit Crankshaft Positi Sensor” di Bab 6. Apakah hasil memeriksa baik? Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor 1) Periksa posisi CMP sensor lihat pada “DTC P0340 Camshaft Posisi Sensor Circuit” in Bab 6. Apakah hasil memeriksa baik? Memeriksa Sirkuit Sinyal Pengapian Trigger 1) Periksa kabel sinyal pengapian trigger (kabel “WHT/BLK” dan “WHT/RED”) dari putus, short dan sambungan buruk. Apakah sirkuit dalam kondisi baik? Penggantian Coil Assembly 1) Ganti ignition coil assy dan kemudian ulangi langkah 2. Apakah hasil memeriksa pada langkah 2 baik? Memeriksa ignition timing 1) Periksa ignition timing awal dan timing ignition lanjutan “Memeriksa Pengapian Timing”. Apakah hasil memeriksa baik?



Ya Lihat langkah 5.



Tidak Pasang dengan baik.



Lihat langkah 6.



Ganti kabel busi.



Lihat langkah 7.



Perbaiki atau ganti.



Lihat langkah 8.



Ganti ignition coil assembly.



Lihat langkah 9.



Kencangkan CKP sensor bolt, ganti CKP sensor atau crankshaft timing belt pulley.



Lihat langkah 10.



Kencangkan baut CMP sensor atau ganti CMP sensor.



Lihat langkah 11.



Perbaiki atau ganti.



Lihat langkah 12.



Ganti ECM, dan kemudian ulangi langkah 2.



Sistim dalam kondisi Periksa sensor CKP, baik. crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor) dan sinyal input yang berhubungan dengan sistim.



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-7



Perawatan Kendaraan Tes Pengapian Busi 1) Pindahkan tuas transmisi ke posisi “Netral”, aktifkan rem tangan, dan ganjal setir. 2) Lepas semua soket injector dari injector. PERINGATAN: Jika soket injector tidak dilepas, gas buang akan keluar dari lubang busi. Hal ini dapat menyebabkan kendaraan terbakar dan sangat berbahaya. 3) Lepas busi dari cylinder head lihat “Melepas dan Memasang Busi”. 4) Periksa kondisi dan tipe busi lihat “Memeriksa Busi”. 5) Jika OK, pasang soket pengapian coil ke pengapian coil assy. dan pasang busi ke pengapian coil assy. atau hightension cord, dan kemudian groundkan busi. 6) Crank engine dan periksa apakah busi memercikkan bunga api. 7) Jika tidak ada percikan, periksa komponen yang berhubungan lihat “ Diagnosa Gejala Sistim Pengapian”. 8) Setelah tes, lepas soket pengapian coil dari pengapian coil assy. 9) Pasang busi ke cylinder head lihat “Melepas dan Memasang Busi”. 10) Pasang semua soket injector ke injector.



Melepas dan Memasang Kabel Busi Melepas 3



1 2



1) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracket (2) dari bodi kendaraan dengan melepas baut bracket. 2) Lepas kabel busi (3) dari ignition coil assy. dengan memegang capnya.



6F-8 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



3) Tarik kabel busi dari busi dengan memegang capnya. PERHATIAN: Lepas tiap-tiap sambungan dengan memegang bagian cap agar tidak merusak kabel (resistive conductor).



Memasang 1) Pasang kabel busi ke busi dan ignition coil assy. dengan memegang bagian cap. PERHATIAN: • Jangan menggunakan metal conductor kabel busi sebagai komponen pengganti. • Pasang cap dengan baik. 2) Pasang reservoir minyak P/S dan bracketnya ke bodi kendaraan lihat “Komponen P/S Pump” di Bab 3B1. CATATAN: Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi kendaraan, jangan lupa memasang kabel ground dari exhaust manifold.



Memeriksa Kabel Busi



1 2



Ukur tahanan kabel busi No.1 (1) dan No.3 (2) dengan menggunakan ohmmeter. Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti kabel busi. Tahanan kabel busi No.1 1.2 – 3.2 Ω Tahanan kabel busi No.3 0.5 – 1.6 Ω



Melepas dan Memasang Kabel Busi Melepas 1) Lepas kabel busi lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”. 2) Lepas pengapian coil assy. lihat “Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”. 3) Lepas busi dari cylinder head.



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-9



Memasang 1) Pasang busi ke cylinder head dan kencangkan sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Busi : 25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) 2) Pasang ignition coil assy. lihat “Melepas dan Memasang Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor)”. 3) Pasang kabel busi dan reservoir minyak P/S dengan bracket lihat “Melepas dan Memasang Kabel Busi”.



Memeriksa Busi Periksa electrode, carbon dan insulator. Jika ada ketidak-normalan, setel celah, bersihkan atau ganti busi baru sesuai spesifikasi. Celah busi “a”: 0.7 – 0.8 mm (0.028 – 0.031 in.) Tipe busi NGK: BKR6E DENSO: K20PR-U



Melepas dan Memasang ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor) Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 6



4



2) Kendurkan reservoir minyak P/S (1) dan bracketnya (2) dari bodi kendaraan dengan melepas bautnya. 3) Lepas soket ignition coil (3) dari pengapian coil assy (5). 4) Lepas kabel busi (4) dari ignition coil assy. dengan memegang cap.



6



PERHATIAN: 3



3



1 2



5



Lepas tiap-tiap sambungan dengan memgang bagian cap untuk mencegah kerusakan bagian dalam kabel (resistive conductor). 5) Lepas baut-baut pengapian coil (6) dan tarik ignition coil assy. dari cylinder head cover.



6F-10 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang ignition coil assy. perhatikan instruksi berikut ini. • Kencangkan baut ignition coil sesuai spesifikasi . Momen pengencangan Baut ignition coil (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) • Kencangkan baut bracket reservoir minyak P/S lihat “Komponen P/S Pump” di Bab 3B1. CATATAN: Ketika memasang bracket reservoir minyak P/S ke bodi, jangan lupa memasang kabel ground dari exhaust manifold.



Memeriksa Ignition Coil Assy. (Termasuk Ignitor) Ukur tahanan lilitan secondar dengan menggunakan ohmmeter. Jika tahanan tidak sesuai spesifikasi, ganti ignition coil assy. Tahanan lilitan sekunder 7.1 – 9.5 kΩ pada 20°C, 68°F



Crankshaft Position (CKP) Sensor Lihat “Melepas dan Memasang Crankshaft Position (CKP) Sensor” dan “Memeriksa Crankshaft Position (CKP) Sensor” di Bab 6E.



Camshaft Position (CMP) Sensor Lihat “Melepas dan Memasang Camshaft Position (CMP) Sensor” dan “Memeriksa Camshaft Position (CMP) Sensor” di Bab 6E.



Memeriksa Ignition Timing CATATAN: • Ignition timing tidak dapat disetel. Jika ignition timing tidak sesuai spesifikasi, periksa komponen pada sistim yang berhubungan. • Sebelum menghidupkan mesin, tuas transmisi pada posisi “Netral” .



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-11



1) Ganjal semua roda. 2) Lepas console box. 3) Lepas kabel rem tangan dan connector kabel switch rem tangan pada tuas lihat “Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan” di Bab 5.



1



2



4) Lepas engine room center member (1) dari bodi dengan melepas baut-baut engine room center member, dan kemudian geser engine room center member ke sisi air cleaner case. 5) Lepas cap lubang memeriksa (2) pada case transmisi untuk mengetahui pengapian timing.



6) Pasang SUZUKI scan tool ke DLC (1) dengan kunci kontak OFF. Jika SUZUKI scan tool tidak ada, lanjut ke langkah berikut. Special tool (A): SUZUKI scan tool



(A) 1



7) Hidupkan mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal. 8) Pastikan semua beban kelistrikan pada kondisi OFF kecuali pengapian. 9) Periksa apakah putaran idle sesuai spesifikasi lihat “Memeriksa Putaran Idle/Idle Air Control (IAC) Duty” di Bab 6E.



2 4 3



1



10) Tepatkan ignition timing dengan menggunakan mode “Fixed Spark” SUZUKI scan tool. Jika SUZUKI scan tool tidak ada, pasang test switch terminal (3) dan ground terminal (4) connector diagnosa (1) dengan menggunakan kabel jumper (2) agar timimg pengapian tepat pada saat pertama dilakukan.



6F-12 SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK)



11) Gunakan timing light (1) ke kabel busi No.1, dan kemudian periksa ignition timing harus sesuai spesifikasi.



1,(A)



Ignition timing awal (Test switch terminal ground atau tepatkan dengan SUZUKI scan tool) 5 ± 3° BTDC pada putaran mesin idle



T 10



Urutan pengapian (FO) 1-3-4-2 Special tool (A): 09930-76420 2. Flywheel 3. Tanda timing match



3



2



12) Jika ignition timing tidak sesuai spesifikasi, periksa hal-hal berikut ini: • Sensor CKP • Crankshaft timing belt pulley (sinyal rotor) • Sensor TP • Sirkuit sinyal test switch 13) Setelah memeriksa ignition timing awal, lepas ignition timing fixation dengan menggunakan SUZUKI scan tool atau dengan melepas kabel jumper dari connector diagnosa. 14) Dengan putaran mesin idle (pembukaan throttle pada posisi menutup dan mobil berhenti), periksa lonjakan ignition timing antara 7° – 17° BTDC. (Bervariasi secara tetap pada beberapa derajat dari 7° – 17° tidak menunjukkan kondisi abnormal tetapi menunjukkan fungsi sistim kontrol timing electronik.) Dan juga, periksa meningkatnya putaran mesin berakibat pada ignition timing. Jika memeriksa di atas hasilnya tidak memuaskan, periksa sensor CKP, sirkuit sinyal test switch dan ECM. 15) Pasang cap lubang memeriksa pada case transmisi. 16) Pasang engine room center member ke bodi kendaraan lihat “Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di Bab 7A. 17) Pasang kabel rem tangan dan connector kabel switch rem tangan ke tuas rem tangan lihat “Melepas dan Memasang Tuas Rem Tangan” di Bab 5. 18) Pasang console box.



SISTIM PENGAPIAN (SISTIM PENGAPIAN ELEKTRONIK) 6F-13



Spesifikasi Momen Pengencangan Kompnen Yang Dikencangkan Busi Baut ignition coil



Momen Pengencangan N•m kg-m lb-ft 25 2.5 18.0 10 1.0 7.5



Special Tool



09930-76420 Timing light (tipe battery kering)



Tech 2 kit (SUZUKI scan tool) (Lihat CATATAN.)



CATATAN: Kit ini terdiri dari: 1. Tech 2, 2. PCMCIA card, 3. DLC kabel, 4. SAE 16/19 adapter, 5. Cigarette kabel, 6. DLC loopback adapter, 7. Battery power kabel, 8. RS232 kabel, 9. RS232 adapter, 10. RS232 loopback connector, 11. Tas, 12. Power supply



SISTIM STARTER 6G-1



BAB 6G



SISTIM STARTER CATATAN: Motor starter berbeda-beda tergantung spesifikasi kendaraan, dll. Pastikan model dan spesifikasi kendaraan sebelum melakukan penggantian part.



DAFTAR ISI Uraian Umum.................................................. 6G-2 Diagram Sirkuit Sistim Starter ...................... 6G-2 Diagnosa ......................................................... 6G-2 Diagnosa Sistim Starter ............................... 6G-2 Tes Sistim Starter........................................ 6G-4 Pull-in Test ............................................... 6G-4 Hold-in Test .............................................. 6G-4 Tes Plunger dan Pinion ............................ 6G-4 Tes Kinerja Tanpa Beban......................... 6G-5



Perawatan Kendaraan ....................................6G-5 Melepas dan Memasang Motor Starter.........6G-5 Membongkar dan Merakit Motor Starter .......6G-6 Pemeriksaan .................................................6G-8 Spesifikasi .....................................................6G-13 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6G-13 Material Service.............................................6G-13 Special Tool...................................................6G-14



6G



6G-2 SISTIM STARTER



Uraian Umum Diagram Sirkuit Sistim Starter



1. Pinion drive lever



5. Plunger



2. Pinion & Over-running clutch



6. Magnetic switch contacts



9. Flywheel gear



3. Magnetic switch



7. Pull-in coil



11. Ignition & Starter switch



4. Hold-in coil



8. Motor starter



12. Battery



10. A/T: Transmisi range switch (shift lever switch)



Diagnosa Diagnosa Sistim Starter Gejala yang menunjukkan masalah pada sistim starting sebagai berikut: • Motor starter tidak hidup (atau putaran lemah). • Motor starter hidup tetapi tidak dapat menstarter mesin. • Ada suara abnormal. Diagnosa yang tepat harus dilakukan untuk menentukan penyebab kerusakan apakah terjadi pada battery, wiring harness (termasuk switch motor starter), motor starter atau mesin. Jangan melepas motor hanya karena motor starter tidak hidup. Periksa hal-hal berikut dan perkecil kemungkinan penyebanya. 1) Kondisi masalah 2) Kekencangan terminal battery (termasuk kabel ground pada mesin) dan terminal motor starter 3) Kosongkan muatan battery 4) Pemasangan motor starter



SISTIM STARTER 6G-3



Kondisi Motor tidak berputar (tidak ada suara magnetic switch)



Kemungkinan Penyebab Tuas tidak pada posisi P atau N, atau tidak disetel (A/T) Battery lemah Tegangan battery terlalu lemah karena rusak. Sambungan terminal battery buruk



Kendurkan sambungan kabel grounding Sikring set kendur atau putus Hubungan kunci kontak dan magnetic switch buruk Soket kabel kendur Sirkuit antara kunci kontak dan magnetic switch putus Sirkuit pada pull-in coil putus Brushes tidak pas atau aus Gerakan plunger dan/atau pinion buruk Battery lemah Motor tidak berputar (suara magnetic switch Tegangan battery terlalu lemah karena battery terdengar) rusak Kendurkan sambungan kabel battery Contact point terbakar, atau kontak magnetic switch rusak Brushes tidak pas atau aus Spring bush lemah Commutator terbakar Sirkuit armature short Putaran crankshaft macet Motor Starter berputar Kontak magnetic switch tidak cukup tetapi terlalu lambat Sirkuit armature short (momen kecil) (Jika Commutator terlepas, terbakar atau aus battery dan wiring are baik, periksa motor Brushes aus starter) Brush spring lemah Ujung bush terbakar atau aus Pinion tip aus Motor Starter hidup, tetapi tidak cranking Over-running clutch tidak lancar mesin Over-running clutch selip Gigi ring gear aus Suara tidak normal Bush aus Pinion atau gigi ring gear aus Pinion (tidak dapat kembali) Internal atau gigi planetary gear aus Oli kurang Motor Starter tidak Contact point magnetic switch terhubung ke dapat berhenti sikring Sirkuit short magnetic switch coil ( sirkuit short) Kunci kontak tidak dapat kembali



Perbaikan Posisi P atau N, atau setel switch. Recharge battery. Ganti battery. Kencangkan kembali atau ganti. Kencangkan kembali. Kencangkan atau ganti. Ganti. Kencangkan kembali. Perbaiki. Ganti magnetic switch. Perbaiki atau ganti. Perbaiki. Recharge battery. Ganti battery. Kencangkan kembali. Ganti magnetic switch. Perbaiki atau ganti. Ganti. Ganti armature. Ganti. Perbaiki. Ganti magnetic switch. Ganti. Perbaiki commutator atau ganti armature. Ganti brush. Ganti spring. Ganti bush. Ganti over-running clutch. Perbaiki. Ganti over-running clutch. Ganti flywheel. Ganti bush. Ganti pinion atau flywheel. Perbaiki atau ganti. Ganti. Lumasi Ganti magnetic switch. Ganti magnetic switch. Ganti.



6G-4 SISTIM STARTER



Tes Sistim Starter PERHATIAN: Masing-masing tes harus dilakukan selama 3 – 5 detik untuk menghindari terbakarnya coil.



Pull-in Test Hubungkan battery ke magnetic switch seperti ditunjukkan gambar. Periksa apakah plunger dan pinion keluar. Jika plunger dan pinion tidak bergerak, ganti magnetic switch. CATATAN: Sebelum pengetesan, lepas kabel dari terminal M. 1. Terminal “S” 2. Terminal “M” 3. Lead wire (switch ke motor)



Hold-in Test Ketika dihubungkan seperti di atas dengan plunger keluar, lepas kabel negatif dari terminal “M”. Periksa apakah plunger dan pinion masih di luar. Jika plunger dan pinion kembali ke dalam, ganti magnetic switch.



Tes Plunger dan Pinion Lepas kabel negatif dari bodi motor starter. Periksa that plunger dan pinion kembali ke dalam. Jika plunger dan pinion tidak kembali, ganti magnetic switch.



SISTIM STARTER 6G-5



Tes Kinerja Tanpa Beban Hubungkan battery dan ammeter dengan 10A ke starter seperti pada gambar. Periksa apakah starter berputar lembut dan benar dengan pinion bergerak ke luar. Periksa apakah penunjukkan arus ammeter sesuai spesifikasi. Arus sesuai spesifikasi (tes tanpa beban): 53 A MAX. pada 11.5 V



Perawatan Kendaraan Melepas dan Memasang Motor Starter



Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas kabel negatif (–) battery. Lepas kabel magnetic switch (1) dan kabel battery (2) dari terminal motor starter. Lepas baut motor starter (3). Lepas transmisi assy., lihat “Melepas Unit Transmisi” di bab 7A untuk transmisi manual dan bab 7B1 untuk transmisi otomatis. 5) Lepas motor starter (5).



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas. Momen pengencangan Mur kabel battery motor starter (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) Mur dan baut motor starter (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft)



6G-6 SISTIM STARTER



Membongkar dan Merakit Motor Starter CATATAN: Berikan grease (99500-25010) ke bagian yang bergeser komponen di bawah ini.



1. Screw magnetic switch 2. Front housing



8. Stop ring



15. Armature shaft washer : ketebalan 0.5 mm (0.02 in.)



9. Over-running clutch



16. Bracket belakang



3. Pinion driver lever



10. Armature



17. Baut bracket belakang



4. Magnetic switch



11. Yoke



18. Screw bracket belakang



5. Field coil lead nut



12. Brush



6. Armature shaft bush



13. Brush holder



7. Snap ring



14. Armature shaft washer : ketebalan 1.8 mm (0.07 in.)



Jangan gunakan kembali.



SISTIM STARTER 6G-7



Membongkar CATATAN: Sebelum membongkar motor starter, buat tanda di dua lokasi seperti ditunjukkan pada gambar untuk menghindari kesalahan pemasangan. A, B: Tanda



1) Lepas mur kabel terminal field coil (1) di bagian kepala magnetic switch (2).



2) Lepas magnetic switch (2) dari bodi motor starter dengan melepas dua screw (1).



3) Kendurkan 2 baut dan 2 screw untuk melepas commutator end cover. 4) Pisahkan drive housing (1) dan armature (2) dari yoke (3).



5) Tarik brush (1) dari holder (2).



6G-8 SISTIM STARTER



Merakit Kebalikan dari prosedur membongkar.



Pemeriksaan Plunger Periksa plunger (1) dari aus. Ganti jika perlu.



Magnetic Switch Tekan masuk plunger (1) dan lepas. Plunger harus kembali dengan cepat ke posisi semula. Ganti jika perlu.



Tes Sirkuit Pull-in Coil Periksa hubungan antara switch magnetic terminal ‘S’ (1) dan terminal ‘M’ (2). Jika no hubungan, coil is putus dan should be diganti.



SISTIM STARTER 6G-9



Tes Sirkuit Hold-in Coil Periksa hubungan antara magnetic switch ‘S’ terminal (1) dan coil case. Jika tidak ada hubungan, coil putus dan harus diganti.



Bracket Bush Belakang Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.



Brush • Periksa brush (1) dari aus. Ukur panjang brush dan jika di bawah limit, ganti brush. Panjang Brush Standar Limit



17.0 mm (0.67 in.) 11.5 mm (0.45 in.)



• Pasang brush pada masing-masing brush holder dan periksa gerakannya.



Spring Periksa brush springsdari aus, rusak atau kondisi abnormal lainnya. Ganti jika perlu. Ketegangan spring brush P1 (gaya menarik) P2 (gaya mendorong)



31.4 N (3.14 kg) ± 10% 14.7 N (1.47 kg) ± 10%



6G-10 SISTIM STARTER



Drive Lever Periksa drive lever (1) dari aus. Ganti jika perlu.



Brush Holder • Periksa gerakan brush pada brush holder. Jika gerakan brush pada brush holder buruk, periksa brush holder dan permukaan gesek dari kerusakan. Bersihkan atau perbaiki jika perlu. • Periksa hubungan antara insulated brush holder (sisi positif) dan brush holder yang digroundkan (sisi negatif ). Jika ada hubungan, brush holder digroundkan dengan adanya insulation yang rusak dan harus diganti.



Armature • Periksa commutator dari kotoran atau hangus. Perbaiki dengan amplas atau lathe, jika perlu. 1. Amplas #300 – 400



• Periksa commutator dari aus dengan armature (1) ditahan oleh V-blocks (2). Jika penyimpangan dial gauge pointer (4) melebihi limit, perbaiki atau ganti. CATATAN: Spesifikasi di bawah ini jika armature tidak bengkok. Armature yang bengkok harus diganti. Commutator out of round Standar Limit 3. Magnetic stand



0.05 mm (0.002 in.) 0.1 mm (0.004 in.)



SISTIM STARTER 6G-11



• Periksa commutator dari aus. Jika diameter di bawah limit, ganti armature. Diameter luar commutator: 31.0 – 32.0 mm (1.22 – 1.30 in.)



• Periksa kedalaman insulator commutator. Perbaiki atau ganti jika di bawah limit. Kedalaman insulator commutator “a”: 0.5 – 1.0 mm (0.020 – 0.039 in.) A: Benar B: Salah 1. Commutator segment 2. Insulator



• Periksa commutator dan armature core. Jika ada hubungan, armature digroundkan dan harus diganti.



• Periksa hubungan antar segment. Jika tidak ada hubungan pada titik tes, ada sirkuit yang putus dan armature harus diganti.



6G-12 SISTIM STARTER



Field Coil Tes ground Periksa hubungan antara brush dan permukaan. Jika ada hubungan, field windings terhubung ke ground. Yoke assy. harus diganti.



Pinion dan Over-running Clutch • Periksa pinion dari aus, rusak atau kondisi abnormal lainnya. Periksa apakah clutch mengunci saat diputar dan berputar lembut saat diputar ke arah sebaliknya. Ganti jika perlu.



• Periksa gigi spline dari aus atau rusak. Ganti jika perlu. Periksa gerakan pinion.



Front Housing Bush Periksa bush dari aus atau rusak. Ganti jika perlu.



SISTIM STARTER 6G-13



Spesifikasi Tegangan Output Rating Arah putaran Panjang brush Jumlah gigi pinion Kinerja Karakteristik tanpa beban Sekitar 20°C (68°F)



Karakteristik beban Karakteristik terkunci



Kondisi 11.5 V 9V 150 A 5V



Tegangan kerja magnetic switch



12 volt 0.8 kW 30 detik Searah jarum jam dari sisi pinion Standar: 17.0 mm (0.67 in.) Limit: 11.5 mm (0.45 in.) 8 Guarantee 53 A maximum 6,000 rpm minimum 2.8 N·m (0.28 kg-m, 2.0 lb-ft) minimum 2,000 rpm minimum 360 A maximum 6.9 N·m (0.69 kg-m, 5.0 lb-ft) minimum 8 volt maximum



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Mur kabel battery motor starter Baut motor starter



Momen Pengencangan N•m kg-m lb-ft 10 1.0 7.5 23 2.3 16.5



Material Service Material Lithium grease



Produk SUZUKI (Nomor Part) SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010)



Penggunaan • • • •



Armature shaft Over-running clutch Armature shaft bushe Drive lever



6G-14 SISTIM STARTER



Special Tool



09900-06107 Snap ring pliers (Tipe buka)



09921-20200 Bearing remover



09930-30102 Sliding shaft



SISTIM PENGISIAN 6H-1



BAB 6H



SISTIM PENGISIAN DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................6H-2 Uraian Umum Battery....................................6H-2 Elektrolit Beku ...........................................6H-2 Pembentukan Kristal Sulfat .......................6H-2 Built-in Indicator (jika dilengkapi)...............6H-2 Merawat Battery ........................................6H-2 Uraian Umum Generator ...............................6H-3 Generator Mitsubishi .................................6H-4 Generator Denso.......................................6H-5 Diagnosa ..........................................................6H-6 Memeriksa Battery ........................................6H-6 Memeriksa secara Visual ..........................6H-6 Tes Hydrometer.........................................6H-6 Diagnosa Gejala pada Generator .................6H-7 Penyalaan Lampu Indikator.......................6H-7 Battery Lemah ...........................................6H-8 Memeriksa Tanpa Beban ..........................6H-8



Memeriksa Dengan Beban......................6H-10 Battery Overcharge .................................6H-10 Perawatan Kendaraan ..................................6H-11 Menjumper Battery untuk Kondisi Darurat ........................................................6H-11 Melepas dan Memasang Battery ................6H-12 Memeriksa dan Menyetel Belt Generator ...6H-12 Melepas dan Memasang Generator ...........6H-12 Membongkar dan Merakit Generator ..........6H-15 Generator Mitsubishi ...............................6H-15 Generator Denso.....................................6H-21 Spesifikasi .....................................................6H-25 Battery.........................................................6H-25 Generator....................................................6H-25 Spesifikasi Momen Pengencangan .............6H-26 Special Tool...................................................6H-26



6H



6H-2 SISTIM PENGISIAN



Uraian Umum Uraian Umum Battery Battery memiliki fungsi utama dalam sistim kelistrikan. • Sebagai sumber energi listrik untuk menstarter mesin. • Sebagai stabilizer tegangan sistim kelistrikan. • Untuk waktu tertentu, sebagai penyedia energi ketika beban melebihi kapasitas generator.



Elektrolit Beku Titik beku elektrolit tergantung pada berat jenisnya, jika electrolit membeku, battery akan rusak. Oleh karenanya battery harus tetap terisi arus listrik (full charge). Battery yang beku tidak boleh dicharge, hingga kembali dingin.



Pembentukan Kristal Sulfat Bila battery dibiarkan terlalu lama dan tidak disetrum kembali akan terjadi pembentukan kristal sulfat, kristal ini adalah hasil proses reaksi kimia pada battery. Battery yang sudah mengalami pengkristalan sulfat bila dicharge akan tegangan akan lebih rendah.



Built-in Indicator (jika dilengkapi) Pada battery terdapat built-in temperature compensated indicator di bagian atas battery. Indicator ini digunakan melalui prosedur diagnosa. Saat pemeriksaan indicator, pastikan bagian atas battery bersih.



Merawat Battery PERINGATAN: • Jangan meletakkan battery dekat api atau aliran listrikbecause of battery generate gas which is flammable and explosive. • Hindari cairan battery dari mata, kulit dan permukaan cat. Jika hal ini terjadi, bilas segera dengan air. • Jauhkan battery dari jangkauan anak-anak. 1) • • • •



Battery adalah komponen yang penting, yang perlu perawatan secara berkala. Jaga agar braket battery bersih. Hindari karat di bagian terminal. Jaga agar jumlah cairan di setiap sel sama banyak. Untuk battery yang sudah lama, ikuti instruksi di bawah ini. – Seminggu sekali, start mesin dan panaskan hingga suhu kerja normal pada putaran mesin 2.000 - 3.000 rpm. Semua switch elektrik harus dalam kondisi OFF sebelum kendaraan disimpan. – Recharge battery dua kali sebulan untuk mencegah battery soak. Hal ini harus dilakukan jika suhu di luar dingin. Battery akan soak jika kendaraan disimpan terlalu lama. Cairan battery akan membeku dan battery dapat pecah jika pada suhu dingin battery tidak dicharge.



2) Jaga kebersihan kabel battery Khususnya terminal posistif (+), sering terjadi karat di bagian permukaan konduktor yang mana terjadi aliran listrik. Bersihkan terminal dan fitting secara berkala dan lumasi grease untuk mencegah karat. 3) Ketahuilah kondisi charge battery. Gunakan hydrometer untuk mengetahui kondisi charge battery. Hydrometer berfungsi untuk mengukur gravitas (SG) elektrolit battery. Besarnya gravitas elektrolit menunjukkan kondisi charge.



SISTIM PENGISIAN 6H-3



Uraian Umum Generator Generator adalah sebuah benda kecil dengan kinerja tinggi yang di dalamnya terdapat regulator IC. Seluruh komponen di dalamnya terhubung secara elektronik sebagaimana digambarkan di halaman berikut. Generaot dapat digambarkan sebagai berikut: • Di dalam generator terdapat regulator. • Seluruh komponen regulator terpasang dalam solid mold. • Unit ini terpasang pada housing belakang. • Regulator IC menggunakan sirkuit yang terintegrasi dan mengontrol arusl listrik yang ditimbulkan generator, dan tidak dapat dilakukan penyetelan. • Bearing rotor generator sudah diberikan cukup grease untuk waktu yang lama. Kedua brush mengalirkan arus listrik ke dua slip ring dan fiel coil pada rotor, dan pada kondisi normal tidak memerlukan perawatan untuk waktu lama. • Winding stator terpasang pada bagian dalam laminated core pada frame generator. • Kondensor terpasang pada regulator assy. melindungi diode dari tegangan tinggi dan meredam noise radio. • The stator coil, rectifier and regulator dilas menjadi satu unit yang tidak dapat dipisahkan dab jika harus diganti sebagai unit assy. (untuk generator Denso).



6H-4 SISTIM PENGISIAN



Generator Mitsubishi Diagram Sirkuit



1. Generator dengan regulator assembly



3. Kunci kontak



2. Lampu indikator Charging



4. Battery



5. Beban



Konstruksi Generator



1. Pulley



3. “B” terminal



2. Pulley nut



4. “L” terminal



E. Ground 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)



SISTIM PENGISIAN 6H-5



Generator Denso Diagram Sirkuit



1. Generator assembly



4. Rectifier diode



2. Regulator



5. Field coil



8. Battery



3. Stator coil



6. Charge indicator light



9. Load switch



Konstruksi Generator



1. Pulley



3. terminal “B”



2. Pulley nut



4. terminal “L”



E. Ground 110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)



7. Ignition switch



6H-6 SISTIM PENGISIAN



Diagnosa Memeriksa Battery Memeriksa secara Visual Periksa kerusakan, seperti retak yang dapat menyebabkan kebocoran elektrolit, jika perlu ganti battery. Ketahui penyebab kerusakan tersebut dan perbaiki.



Tes Hydrometer Metode pemeriksaan kondisi charge battery secara langsung adalah dengan cara tes discharge tinggi, yang menggunakan voltmeter dengan presisi tinggi dan instrumen yang sangat mahal yang digunakan di bengkel, tapi tidak disarankan untuk digunakan oleh pengguna kendaraan. Pada suhu battery 20 °C (suhu cairan): – Kondisi battery penuh, SG elektrolit 1,280 – Battery setengah penuh, SG elektrolit 1,220 – Battery hampir lemah, SG 1,150 dan battery hampir beku. Dengan bervariasinya SG battery bergantung suhunya, jika suhu battery tidak pada 20 °C, periksa kembali SG (gunakan hydrometer). Untuk itu, lihat grafik yang menunjukkan hubungan antara perubahan suhu dan nilai SG. Membaca Grafik Jika pembacaan SG adalah 1,28 dan suhu battery –5°C (23°F). perhatikan perpotongan antara garis –5 °C dan garis 1.28 S.G. . Perpotongan pada zona “A” (area dengan bayangan) dan itu yang disebut “Perubahan”. Untuk mengetahui berapa banyak battery telah dicharge, gambar sebuah garis lurus dari zona batas ke arah kanan hingga bertemu scala prosentase. Sebagai contoh, Garis yang mencapai titik 85%, artinya battery dalam kondisi di-charge 85%.



SISTIM PENGISIAN 6H-7



Diagnosa Gejala pada Generator PERHATIAN: • Jangan salah menghubungkan kutub terminal L dan IG. • Jangan sampai terjadi short antara terminal L dan IG. Hubungkan terminal-terminal ini melalui lampu. • Jangan memberi beban antara L dan E. • Saat menghubungkan battery charger atau booster dengan battery kendaraan, perhatikan petunjuknya. Masalah pada sistim pengisian dapat diketahui dari kondisi berikut: 1) Nyala lampu indikator tidak sesuai. 2) Battery lemah diketahui dari sulitnya menstarter mesin. 3) Battery over charged diketahui dengan adanya semburan electrolyte dari lubang. Bunyi yang berasal dari generator dapat disebabkan oleh kendurnya pulley drive, baut-baut, bearing yang aus atau kotor, diode atau stator rusak. IG: Terminal kunci kontak (ON) ) B: Generator output (Terminal battery) E: Ground L: Terminal lampu



Penyalaan Lampu Indikator Masalah Kemungkinan Penyebab Lampu tidak menyala • Sikring putus saan kunci kontak ON • Lampu putus • Sambungan kabel kendur dan mesin OFF. • Regulator IC atau coil field rusak Lampu tidak menyala • Drive belt kendur atau aus saat mesin hidup (bat- • Regulator IC atau alternator rusak • Wiring rusak tery perlu dicharge) Noise dari radio • Condenser rusak



Perbaikan Periksa sikring Ganti lampu Kencangkan Periksa generator Setel atau ganti drive belt Periksa sistim pengisian Perbaiki wiring Ganti IC regulator assy. (generator Mitsubishi) atau Ganti rear housing assy. (generator Denso)



6H-8 SISTIM PENGISIAN



Battery Lemah Kondisi ini dapat diketahui dari sulitnya menstarter mesin yang disebabkan oleh satu atau beberapa gejala di bawah ini, meskipun lampu indikator bekerja normal. Prosedur berikut dapat digunakan pada kendaraan dengan voltmeter dan ammeter. • Pastikan kondisi battey lemah ini tidak disebabkan oleh penggunaan accessories untuk waktu yang lama. • Periksa tension drive bel. • Jika battery rusak, lihat petunjuk pemeriksaannya. • Periksa wiring, sambungan kabel battery, starter dan kabel ground ignition.



Memeriksa Tanpa Beban (Generator Mitsubishi) 1) Hubungkan voltmeter (V) 20 V dan ammeter (A) 100 A as seperti pada gambar. CATATAN: Gunakan battery yang penuh. 1. Generator 2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery) 3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground) 4. Battery 5. Beban 6. Switch (OFF)



2) Hidupkan mesin dari putaran idle hingga 2,000 rpm dengan semua accessories OFF dan baca meter. 3) Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa ground brush. Jika ground brush bagus, ganti regulator. 4) Jika tegangan di bawah standar, hidupkan mesin hingga putaran 2000 rpm kemudian hidupkan lampu besar dan motor blower. Ukur arus dan jika kurang dari 20 A, perbaiki generator. CATATAN: Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, seperti ditunjukkan gambar. PERHATIAN: Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal ini dapat merusak komponen elektronik. Arus standard Voltage standard



10A max. 14.4 - 15.0 V (at 20°C, 68°F)



SISTIM PENGISIAN 6H-9



(Generator Denso) 1) Hubungkan voltmeter 20 V (V) dan ammeter 100 A (A) seperti pada gambar. CATATAN: Gunakan battery yang penuh. 1. Generator 2. Ammeter (antara terminal (B) generator dan terminal (+) battery) 3. Voltmeter (antara terminal (B) generator dan terminal ground) 4. Battery 5. Beban 6. Switch (OFF)



2) Hidupkan mesin pada putaran idle hingga 2,000 rpm dengan semua accessories OFF dan baca meter (arus battery harus 10 A). Jika tegangan lebih tinggi dari standar, periksa ground brush. Jika brush tidak terhubung dengan ground, ganti regulator, rectifier dan stator coil seluruhnya. Jika tegangan di bawah standar, lakukan pemeriksaan berikut ini: Spesifikasi untuk battery lemah (pemeriksaan tanpa beban) Tegangan standar: 14.2 – 14,8 Volt pada 25°C (77°F) CATATAN: Tegangan akan berubah sesuai suhu regulator case, seperti ditunjukkan gambar. PERHATIAN: Saat mesin hidup, jangan melepas terminal battery. hal ini dapat merusak komponen elektronik. A: Regulated voltage (V) B: Heatsink temperature (°C)



6H-10 SISTIM PENGISIAN



Memeriksa Dengan Beban 1) Lakukan putaran mesin pada 1.200 rpm dan nyalakan lampu besar dan motor heater. 2) Ukur arus dan jika di bawah 20A, perbaiki atau ganti generator.



Battery Overcharge (Generator Mitsubishi) Untuk memeriksa generator saat battery overcharge, perhatikan petunjuk berikut. 1) Hidupkan mesin pada putaran 2.000 rpm dengan kondisi lampu besar ON dan ukur tegangan. 2) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, periksa ground brush atau IC generator.



(Generator Denso) 1) Untuk mengetahui kondisi battery, lihat petunjuk “Uraian Umum Battery” di bab ini. 2) Jika terjadi kondisi overcharge dengan adanya semburan elektrolit, ukur tegangan terminal B generator pada putaran mesin 2.000 rpm. 3) Jika hasil pengukuran lebih tinggi dari limit, bongkar generator. 4) Periksa ground brush, jika brush tidak digroundkan, ganti IC regulator. Kemudian periksa ground dan kemungkinan short pada field coil. A: Regulated voltage (V) B: Heatsink temperature (°C)



SISTIM PENGISIAN 6H-11



Perawatan Kendaraan Menjumper Battery untuk Kondisi Darurat Dengan Battery Lain (Booster) PERHATIAN: Untuk kendaraan model transmisi manual dan memiliki catalytic converter, jangan mendorong atau menariknya untuk menghidupkan mesin. Hal ini dapat merusak sistim emisi atau komponen lainnya. Hati-hati saat menyambung kabel jumper pada booster dan battery yang lemah. Ikuti instruksi di bawah ini, dan jangan sampai menimbulkan percikan api. PERINGATAN: • Mengabaikan prosedur di bawah ini dapat mengakibatkan: – Kerusakan mata, battery meledak, sifat asam battery, atau percikan api dari listrik. – Kerusakan komponen elektronik. • Lepas cincin, perhiasan lainnya • Gunakan kacamata pelindung. • Jangan sampai peralatan jumper atau bagian bodi menyentuh terminal positif (+) battery. Hal ini untuk menghindari terjadinya short. • Kabel negatif tidak boleh dihubungkan secara langsung ke terminal negatif battery yang lemah. 1) Aktifkan rem tangan dan tuas transmisi otomatis di posisi Park ( Netral untuk transmisi manual ). Kunci kontak pada posisi OFF dan semua beban kelistrikan dalam kondisi OFF. 2) Periksa jumlah cairan elektrolit, jika di bawah garis LOW, tambahkan air suling. 3) Pasang ujung kabel jumper ke terninal positif battery booster dan ujung lainnya ke terminal positif battery yang lemah. (gunakan battery 12 V untuk melakukan jumper). 4) Pasang ujung kabel negatif ke terminal negatife battery booster, dan ujung lainnya ke ground mesin (seperti exhaust manifold) degan jarak 45 cm (18 in.) dari battery kendaraan yang distarter. 5) Start mesin kendaraan dengan battery booster dan matikan seluruh asesoris. Kemudian start kendaraan dengan battery yang lemah. 6) Lepas kabel jumper dengan urutan terbalik.



Dengan Peralatan Charging PERHATIAN: Jumper dengan peralatan charging. Gunakan perlatan dengan ground negatif 12 volt, jangan menggunakan yang 24 volt, hal ini dapat menyebabkan kerusakan sistim dan komponen elektronik.



6H-12 SISTIM PENGISIAN



Melepas dan Memasang Battery Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas kabel negatif (1). Lepas kabel positi (2)f. Lepas retainer (3). Lepas battery (4).



Penanganan Ketika menangani battery, perhatikan hal-hal berikut untuk alasan keselamatan: • Gas hydrogen dihasilkan oleh battery. Api atau percikan di dekat battery dapat mengakibatkan gas tersulut. • Cairan battery sangat bersifat asam. Jangan sampai tumpah di kain atau pakaian, jika hal ini terjadi segera bilas dan cuci dengan air yang banyak



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas.



Memeriksa dan Menyetel Belt Generator Untuk melepas, memasang, memeriksa dan menyetel lihat “Memeriksa dan Menyetel Belt Water Pump/Generator ” di bab 6B.



Melepas dan Memasang Generator Melepas 1) 2) 3) 4)



Lepas kabel negatif battery. Lepas breather hose (1) dari air cleaner housing (2). Lepas vacuum hose (3) dari suction chamber (4). Lepas adjusting arm reinforcement (5).



SISTIM PENGISIAN 6H-13



5) Lepas mur terminal “B” (1) dan connector terminal “IG” & “L” (2) from generator (3) 6) Lepas clamp kabel bracket bolt (4). 7) Kendurkan baut bawah generator (7) dari bagian bawah vehicle. 8) Lepas generator adjusting bolt (5) dan adjuster bolt (6), kemudian lepas drive belt dari generator pulley.



9) Lepas baut oil level guide (1).



10) Lepas generator adjusting arm (1). 11) Lepas generator lower bolt. 12) Lepas generator (2) dari vehicle.



6H-14 SISTIM PENGISIAN



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Pasang baut bagian bawah generator sementara dengan tangandan kencangkan setelah tension belt disetel. Kekencangan belt generator Kelenturan (1) : 4.5 - 5.5 mm (0.18 - 0.22 in.) Tekanan (2) : 10 kg (22 lbs) Momen pengencangan Generator adjusting bolt (a): 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) Generator lower bolt (b): 48 N.m (4.8 kg-m, 34.5 lb-ft) Generator adjst. arm bolt (c): 25 N.m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft) Baut oil level guide (d): 11 N.m (1.1kg-m, 8.0 lb-ft) Mur terminal “B” (e): 6.9 N.m (0.69 kg-m, 5.0 lb-ft)



SISTIM PENGISIAN 6H-15



Membongkar dan Merakit Generator Generator Mitsubishi



1. Pulley



5. Retainer



2. Stator coil



6. Bearing



10. Baut



9. Brush



14. Front housing



13. Regulator



3. Insulator



7. Spacer



11. Rotor



15. Rear housing



4. Bearing



8. Rectifier



12. Pulley nut



110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)



Membongkar 1) Untuk memudahkan pemasangan, beri tanda (3) di bagian depan (1) dan belakang housing (2) seperti pada gambar, sebelum dilepas.



6H-16 SISTIM PENGISIAN



2) Lepas housing bolts (1) dari generator.



3) Lepas generator front housing (2) dan rear housing (1) dengan menggunakan special tool. Pada saat bersamaan, tapping front housing ke depan perlahan dengan menggunakan palu plastic (3). Special tool (A): 09912-34510



4) Lepas mur pulley dengan menahan rotor (1) dengan ragum (3), lalu tarik pulley. PERHATIAN: Beri kain bersih (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak tergores. 5) Lepas rotor dari front housing.



6) Lepas screw bearing retainer (2). 7) Lepas bearing (3) dari front housing (1).



SISTIM PENGISIAN 6H-17



8) Lepas rear bearing (1) dengan menggunakan hydraulic press (2), general rod (3) and general tool (4).



9) Lepas stator, rectifier dan regulator (3) dari rear housing dengan melepas tiga screw (1) dan mur terminal “B” generator (2).



10) Lepas stator coil (1), rectifier (2) dan regulator (3) dengan menggunakan solder.



11) Lepas wire cover (1) dari brush holder (2). 12) Lepas brush wire (3) dari regulator dengan menggunakan solder.



Merakit Kebalikan dari prosedur melepas, perhatikan instruksi berikut. 1) Periksa gambar “A” untuk arah pemasangan brush (1) yang benar.



6H-18 SISTIM PENGISIAN



2) Kencangkan mur pulley generator dengan menahan rotor (1) dengan ragum (3) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Pulley Nut: 110 N.m (11.0 kg-m, 8.0 lb-ft) PERHATIAN: Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak rusak. 3) Ditekan brush pada brush holder, kemudian tahan brush dengan kabel (1) hingga lubang pada rear housing (2). Kemudian pasang rotor ke rear housing. CATATAN: • Lepas kabel setelah rotor dipasang. • Periksa apakah tanda pada front dan rear housing sudah lurus. 4) Setelah memasang generator, pastikan rotor berputar dengan lembut.



Memeriksa Rotor 1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan antara slip rings rotor (1). Jika tidak ada hubungan, lepas rotor. Standard resistance: 2.6 - 3.2 Ω



2) Gunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada hubungan antara slip rings dan rotor (1). Jika ada hubungan, ganti rotor. 3) Periksa permukaan atau goresan pada slip rings. Jika ada ganti rotor.



SISTIM PENGISIAN 6H-19



Stator 1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan semua kabel. Jika tidak ada hubungan, ganti stator (1).



2) Gunakan ohmmeter, periksa apakah tidak ada hubungan antara coil lead (2) dan stator core (1). Jika ada hubungan, ganti stator.



Brush dan Brush Holder Periksa brush dari keausan dengan mengukur panjangnya seperti pada gambar. Jika brush aus hingga garis service limit (1), ganti brush. Panjang brush “A”



Standard 18.5 mm (0.73 in)



Garis Service limit 5 mm (0.2 in)



6H-20 SISTIM PENGISIAN



Rectifier 1) Gunakan ohmmeter, periksa hubungan antara upper dan lower rectifier bodi dan tiap-tiap diode lead (2) seperti pada gambar. Periksa keduanya dengan membalik probe ohmmeter dan hanya boleh hubungan satu arah saja. Jika tidak, ganti rectifier. 2) Dengan cara yang sama pada langkah 1) di atas, apakah hanya ada hubungan one-way diantara kedua lead diode trio (3). 1. Rectifier



Condenser Periksa kapasitas condenser (2). Kapasitas Condenser: 0.5 µF 1. Regulator



SISTIM PENGISIAN 6H-21



Generator Denso



1. Pulley



5. Retainer



2. Insulator



6. Retainer screw



10. Brush holder assy



9. Washer



13. Pulley nut 14. Screw brush holder



3. Front housing assy



7. Through bolt



11. Mur rear housing cover



15. Rear housing unit



4. Bearing



8. Rear housing cover



12. Rotor assy



110N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft)



Membongkar 1) Untuk memudahkan pemasangan, beri tanda (1) pada front dan rear housing seperti pada gambar sebelum dilepas.



6H-22 SISTIM PENGISIAN



2) Lepas mur terminal “B” (2). 3) Lepas tiga mur (1), kemudian lepas end cover (4) dan insulator (3).



4) Lepas baut brush (1), kemudian lepas brush holder assy. (2). 5) Lepas baut generator housing (3).



6) Lepas generator front housing dengan rotor (2) dan unit rear housing (1) dengan cara memukul rear housing perlahan menggunakan palu plastik (3). CATATAN: Rear housing, stator core, rectifier dan regulator adalah satu unit assembly dan tidak dapat dibongkar.



7) Lepas mur pulley dengan menahan rotor (1) dengan ragum (3), kemudian tarik pulley. PERHATIAN: Berikan kain (2) antara rotor dan ragum agar rotor tidak rusak. 8) Lepas rotor dari front housing.



SISTIM PENGISIAN 6H-23



9) Lepas screw bearing retainer (1) dan retainer (2). 10) Lepas bearing (3) dari front housing (4).



Merakit Berdasarkan masalah yang ditemukan sebelum dibongkar, dan masalah yang ditemukan saat pemeriksaan setelah dibongkar, persiapkan komponen pengganti dan rakit kembali generator dengan prosedur terbalik dari membongkar. CATATAN: • Ketika memasang brush holder assembly, pastikan brush dan slip ring sudah bersih dari grease. • Pasang front housing (1) ke rear housing (2) dengan memasang washer (3) di belakang rear bearing. • Luruskan tanda (4), kemudian kencangkan baut generator (5) bertahap secara menyilang sehingga front housing rata dan pas dengan rear housing.



• Pasang kabel (1) atau sejenisnya melalui lubang seperti pada gambar sebelum pemasangan brush. Momen pengencangan Baut housing generator Pulley nut Baut brush holder Baut rectifier Baut regulator



: 60 N.m (0.60 kg-m, 4.0 lb-ft) : 110 N.m (11 kg-m, 80.0 lb-ft) : 1.8 N.m (0.18 kg-m, 1.5 lb-ft) : 2.2 N.m (0.22 kg-m, 1.5 lb-ft) : 1.5 N.m (0.15 kg-m, 1.0 lb-ft)



6H-24 SISTIM PENGISIAN



Memeriksa Rotor GROUND Antara slip ring (2) dan rotor core (1) harus diberi insulator. Gunakan ohmmeter (3) untuk pemeriksaan.



Periksa hubungan dan resistance field coil (1) dengan menggunakan probe ohmmeter pada slip ring (2). Jika resistan tidak sesuai spesifikasi, ganti rotor. Resistan field coil: 1.8 – 2.4 Ω



Fan Pastikan fan blade dalam kondisi baik.



Bearing Periksa putarannya dengan tangan.



SISTIM PENGISIAN 6H-25



Spesifikasi Battery Tipe battery Nominal output Kapasitas rata-rata Arus saat cold cranking Elektrolit Spesifikasi gravitas elektrolit Dimensi battery



Panjang (L) Lebar (W) Tinggi (H)



M/T 36B20R



A/T 55B24R 12 V



35 Ah 277 A 2.4 L



45 Ah 415 A 3.0 L 1.280 saat penuh pada 20°C



193 – 197 mm 125 – 129 mm 220 – 226 mm



234 – 238 mm 125 – 127 mm 223 – 227 mm



Generator Tipe Rated voltage Nominal output Putaran max. Putaran tanpa beban Setting voltage Suhu udara luar Polarisasi Arah putaran



Mitsubishi 60 A



Denso 80 A 12 V



60 A



80 A 18000 r/min. 1250 r/min (rpm)



14.4 sampai 15.0 V



14.2 sampai 14.8 V



–30 sampai 90°C (–22 sampai 194°F) Ground negatif Searah jarum jam dari sisi pulley



6H-26 SISTIM PENGISIAN



Spesifikasi Momen Pengencangan Generator Mitsubishi Komponen Yang Dikencangkan Mur outer terminal “B” Screw rectifier dan regulator Retainer bearing screw Housing through bolt Mur Pulley



N•m 11 4 4 4.4 110



Momen Pengencangan kg-m 1.1 0.4 0.4 0.44 11.0



lb-ft 8.0 3.0 3.0 3.0 80.0



N•m 6.0 6.9 110 1.8 2.2 1.5



Momen Pengencangan kg-m 0.60 0.69 11.0 0.18 0.22 0.15



lb-ft 4.0 5.0 80.0 1.5 1.5 1.0



Generator Denso Komponen Yang Dikencangkan Baut generator housing Mur terminal“B” Mur Pulley Baut brush holder Baut rectifier Baut regulator



Special Tool



09912-34510 Case separator



SISTIM EXHAUST 6K-1



BAB 6K



SISTIM EXHAUST DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................6K-2 Perawatan ........................................................6K-2 Perawatan Kendaraan.....................................6K-3 Komponen Sistim Exhaust ............................6K-3 Melepas dan Memasang Exhaust



Manifold ........................................................ 6K-4 Memeriksa Exhaust Manifold ........................ 6K-4 Melepas dan Memasang Exhaust Pipe ........ 6K-4 Spesifikasi Momen Pengencangan ...............6K-4



6K



6K-2 SISTIM EXHAUST



Uraian Umum Sistim exhaust terdiri dari exhaust manifold, exhaust pipes, muffler dan seal, gasket dll.



Perawatan PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya terbakar (luka bakar), jangan menyentuh sistim exhaust saat panas. Perbaikan pada sistim exhaust harus dilakukan saat dingin. Pada saat pemeriksaan berkala atau untuk saat kendaraan dinaikkan ke atas lift, periksa juga sistim exhaust sbb.: • Periksa kerusakan atau posisi karet mounting (1). • Periksa kebocoran, kendur, bengkok atau rusak pada sistim exhaust. • Jika baut atau mur kendur, kencangkan sesuai spesifikasi. • Periksa kondisi rusak, hilang, bergesar, terkelupas, berlubang, kendur atau lainnya yang memungkinkan masuknya gas buang ke dalam kabin kendaraan. • Periksa jarak antara komponen sistim exhaust dengan bodi bagian bawah, untuk menghindari terjadinya rambatan panas yang terlalu besar yang dapat membakar karpet. • Kerusakan pada sistim harus diperbaiki segera.



SISTIM EXHAUST 6K-3



Perawatan Kendaraan Komponen Sistim Exhaust PERINGATAN: Untuk menghindari bahaya, jangan menyentuh sistim exhaust saat sistim panas. Pengerjaan di bagian ini harus dilakukan saat sistim dingin.



1. Exhaust manifold



5. Seal ring



2. Gasket



6. Baut pipa exhaust



9. Exhaust manifold stud bolt



3. Exhaust upper cover



7. Muffler



50 N·m (5.0 kg-m, 36.5 lb-ft)



4. Exhaust lower cover



8. Muffler mounting



Jangan dipakai lagi.



10. Pipa exhaust



6K-4 SISTIM EXHAUST



Melepas dan Memasang Exhaust Manifold Melepas dan Memasang Lihat “Melepas dan Memasang Exhaust Manifold” di bab 6A1.



Memeriksa Exhaust Manifold Periksa gasket dan seal dari kerusakan. Ganti jika perlu.



Melepas dan Memasang Exhaust Pipe Melepas dan Memasang Penggantian exhaust pipe, naikkan kendaraan ke atas lift dan perhatikan “PERINGATAN” pada “Perawatan” di bagian ini. • Kencangkan baut sesuai spesifikasi momen ketika dipasang kembali, liha “Komponen Sistim Exhaust” di bab ini. • Selesai pemasangan, start mesin dan periksa setiap joint sistim exhaust dari kebocoran.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Baut exhaust pipe



N•m 50



Momen Pengencangan kg-m 5.0



lb-ft 36.5



TRANSMISI MANUAL 7A-1



BAB 7A



TRANSMISI MANUAL DAFTAR ISI Uraian Umum...................................................7A-1 Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Manual ..........................................................7A-1 Mekanisme Case Tuas Transmisi .................7A-3 Diagnosa ..........................................................7A-4 Diagnosa Masalah Transmisi Manual ...........7A-4 Perawatan Kendaraan.....................................7A-4 Mengganti Oli Transmisi Manual...................7A-4 Mengganti Oil Seal ........................................7A-5 Komponen Tuas Gear Shift Control ..............7A-6 Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control .........................................7A-7 Menyetel Kabel Gear Select .........................7A-9 Melepas dan Memasang Switch Lampu Mundur ........................................................7A-10 Memeriksa Switch Lampu Mundur ..............7A-10 Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS) ..............................................7A-11 Unit Overhaul.................................................7A-12 Komponen Unit Transmisi Manual ..............7A-12 Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual ........................................................7A-13 Komponen Gear Shift Lever Case Assy. ....7A-14 Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy. ..................................................7A-15 Membongkar dan Merakit Gear Shift Lever



Case Assy................................................... 7A-16 Komponen Transmisi Manual Assy. ........... 7A-19 Membongkar dan Memasang Unit Transmisi Assy. ........................................................... 7A-20 Mengganti Oil Seal Input Shaft ................... 7A-23 Komponen Gear Shift Shaft dan Fork......... 7A-24 Melepas dan Memasang Gear Shift Shaft dan Fork...................................................... 7A-25 Memeriksa Gear Shift Fork dan Locating Spring.......................................................... 7A-28 Komponen Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft............................................................ 7A-30 Melepas dan Memasang Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft............................................................ 7A-31 Membongkar dan Merakit Input Shaft Assy. ........................................................... 7A-37 7A Membongkar dan Merakit Main Shaft Assy. ........................................................... 7A-38 Memeriksa Main Shaft ................................ 7A-41 Membongkar dan Merakit Countershaft Assy. ........................................................... 7A-42 Spesifikasi Momen Pengencangan .............7A-43 Material Service.............................................7A-44 Special Tool...................................................7A-45



Uraian Umum Kontruksi dan Perbaikan Transmisi Manual Transmisi manual terdiri dari input shaft, main shaft, countershaft and reverse idle gear yang terpasang di dalam case yang terbuat dari aluminum dengan plate yang terbuat dari besi baja (cast iron). Lima tingkat gigi kecepatan maju menggunakan sistim synchro mesh dan gigi mundur menggunakan sistim constant mesh. Main shaft gear terpasang pada needle bearing dan di dalamnya terdapat synchronizer ring dan synchronizer sleeve & hub.



Gear shift lever case terletak di sisi atas extension case dan terdapat cam (reverse shift limit yoke) yang berfungsi untuk mencegah dari gigi 5 masuk ke gigi mundur. Antara aluminum case dan plate dilapisi dengan selant (gasket liquid). Pada saat memasang/merakit diharuskan menggunakan sealant asli atau yang sejenis. Jangan lupa untuk mengencangkan baut sesuai spesifikasi.



7A-2 TRANSMISI MANUAL



1. Input shaft



10. Main shaft 5th gear



19. Reverse gear shaft



2. Clutch release bearing



11. Breather plug



20. Oil drain plug



3. Clutch release shaft



12. Gear shift lever shaft



21. Reverse idle gear



4. Main shaft 3rd gear



13. Gear select shaft



22. Intermediate plate



5. Main shaft 2nd gear



14. Gear shift lever case



23. Countershaft reverse gear



6. Main shaft low gear



15. switch lampu mundur



24. Transmission case



7. Locating spring bolt (plug)



16. Extension case



25. Countershaft



8. Main shaft release gear



17. Main shaft



26. Clutch housing



9. Gear shift shaft



18. VSS exciter ring



TRANSMISI MANUAL 7A-3



Mekanisme Case Tuas Transmisi Reverse shift limit yoke, retainer, spring dan pin terdapat di case tuas transmisi yang berfungsi untuk mencegah masuknya dari gigi 5 ke gigi mundur.



1) Saat tuas di posisi gigi 5, shift lever pin menekan kebawah limit yoke (3). Ketika tuas mencapai posisi gigi 5, limit yoke kembali ke posisi semula oleh kekuatan spring pengembalian. 1. Shift lever pin (Neutral) 2. Shift lever pin (5th position) 4. Limit yoke retainer 5. Spring 6. Shift limit pin



2) Pergerakan dari gigi 5 ke gigi mundur tidak mungkin terjadi, sebab yoke akan membatasi pergerakan lever pin, dan limit pin membatasi pergerakan yoke. 3) Ketika tuas transmisi dipindahkan ke gigi netral dari posisi gigi 3 atau gigi 4, mekanisme shift limit tidak difungsikan oleh karena adanya aksi dari spring 1. Shift lever pin (5th position) 2. Shift lever pin (Neutral position of 3rd – 4th)



7A-4 TRANSMISI MANUAL



Diagnosa Diagnosa Masalah Transmisi Manual Kondisi Susah masuk gigi



Gigi tidak bisa dipindahkan Gigi susah dipindahkan



Bunyi



Kemungkinan Penyebab Shift fork shaft aus. Shift fork atau synchronizer sleeve aus. Locating spring lemah atau rusak. Bearing pada input shaft atau main shaft aus. Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Circlip tidak ada atau hilang Synchronizer spring lemah atau rusak. Shift shaft atau shift fork tidak berfungsi. Jarak bebas pedal tidak sesuai Gear select cable (kabel tuas transmisi) tidak sesuai. Clutch disc kurang berfungsi atau rusak. Pressure plate rusak. Synchronizer ring aus. Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus. Shift shaft tidak berfungsi. Oli transmisi kurang Bearing aus atau rusak. Gear aus atau rusak. Synchronizer ring aus atau rusak. Gigi-gigi pada sleeve atau gear aus atau rusak.



Perbaikan Ganti. Ganti. Ganti. Ganti. Ganti sleeve dan gear. Pasang. Ganti. Ganti. Setel. Setel. Ganti. Ganti clutch cover. Ganti. Ganti sleeve dan gear. Ganti. Isi (tambah). Ganti. Ganti. Ganti. Ganti.



Perawatan Kendaraan PERHATIAN: Jangan menggunakan kembali circlip, spring pin, E-ring, oil seal, gasket, self caulking nut (mur pengunci) dan komponen spesifik. Penggunaan kembali komponen tersebut dapat menyebabkan masalah.



Mengganti Oli Transmisi Manual 1) Sebelum mengganti atau memeriksa, pastikan mesin dalam kondisi mati dan kendaraan dinaikkan menggunakan lift secara horizontal. 2) Dengan kondisi tersebut periksa kebocoran oli. Perbaiki jika terdapat kebocoran. CATATAN: Saat kendaraan dinaikkan menggunakan lift untuk keperluan perbaikan tertentu, periksa selalu kebocoran oli



TRANSMISI MANUAL 7A-5



3) Lepas oil filler plug (2). 4) Lepas drain plug (1), dan keluarkan oil. 5) Berikan sealant pada ulir drain plug, dan kencangkan sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31110 Momen pengencangan Drain plug (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 6) Isi dengan oli yang telah ditentukan hingga mencapai batas bawah lubang filler plug (3) seperti pada gambar. CATATAN: • Klasifikasi SAE, lihat chart viscositas [A] seperti gambar. • Rekomendasi untuk menggunakan API GL-4 80W-90 gear oil. Spesifikasi oil transmisi: API GL-4 Referensi: Kapasitas oli transmisi: 1.75 liter (3.7/3.1 US/Imp. pt) 7) Berikan sealant pada ulir level / filler plug, dan kencangkan sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31110 Momen pengencangan Level / filler plug (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



Mengganti Oil Seal 1) Naikkan kendaraan (horizontal). 2) Lepas propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B. 3) Lepas oil seal. 4) Gunakan special tool dan plastic hammer, pasang dan tekan oil seal baru pada case (rumah transmisi) hingga menyentuh bagian extension case. Special tool (A): 09926-26020 5) Berikan grease pada bibir oil seal. “A”: Grease 99000-25010 6) Pasang propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Propeller Shaft” di Bab 4B.



7A-6 TRANSMISI MANUAL



Komponen Tuas Gear Shift Control



6 10



A



6



1



10



9



9



2



5 6 8



A



7



4



3



11



(a)



1. Knob



5. Gear shift cable : Apply grease 99000-25010 ke cable end.



9. E-ring



2. Boot



6. Clip



10. Washer



3. Gear shift control lever assembly



7. Cable grommet



11. Gear shift control lever bolt



4. Gear select cable : Apply grease 99000-25010 ke cable end.



8. Grommet plate



20 N·m (2.0 kg-m, 15.0 lb-ft)



TRANSMISI MANUAL 7A-7



Melepas dan Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control Melepas 1 4 2



1) Lepas gear shift dan select cable (1) dari gear shift lever (2), kemudian lepas kabel dari bracket (3) setelah melepas Ering (4). 2) Lepas console box belakang. 3) Lepas knob control lever. 4) Lepas console box depan.



3



5) Lepas clip (1) yang terdapat di ujung gear shift cable dan lepas gear shift and select cable (2) dari gear shift control lever (3). 3



1



2



2 1



3 4



6) Lepas cable grommet (1) dan cable grommet plate (2) dari engine room center member (3). 7) Lepas gear shift and select cable (4). 8) Lepas gear shift control lever (5) dari engine room center member.



5



Memasang 1) Pasang gear shift control lever (1). 1



(a)



Momen pengencangan Baut gear shift control lever (a): 20 N·m (2.0 kg-m, 15.0 lb-ft)



7A-8 TRANSMISI MANUAL



2) Pasang gear shift and select cable (1) ke gear shift control lever, kemudian pasang cable grommet (2) dan cable grommet plate (3) ke engine room center member (4). 3) Sambungkan dan setel gear select cable, lihat “Menyetel Kabel Gear Select” di bab ini.



2 3



1 4



4) Berikan grease di ujung gear shift cable, kemudian sambungkan gear shift cable (1) ke gear shift control lever (2). 2



“A”: Grease 99000-25010 5) 6) 7) 8) 3



1, “A”



1 3



4



Pasang clip (3) ke ujung gear shift cable dengan baik. Pasang console box depan. Pasang knob control lever. Pasang console box belakang.



2



9) Pasang gear shift dan select cable (1) ke bracket kabel (2), kemudian pasang E-ring (3). 10) Sambungkan gear shift and select cable ke gear shift lever (4).



TRANSMISI MANUAL 7A-9



Menyetel Kabel Gear Select 1) Lepas plate pengunci (1) yang mengunci pergerakan cable end holder (2). 2) Tekan cable end holder (2) keluar dari penyetel dengan menggunakan alat yang tersedia (3).



3) Berikan grease ke pin pada gear shift control lever, kemudian pasang penyetel/adjuster (1) ke dalam pin dari gear shift control lever dengan baik. 4 3



1



“A”: Grease 99000-25010 4) Tekan masuk cable end holder (2) sesuai arah A. C



2



3 A



CATATAN: Pada kondisi tersebut, jangan menggunakan tekanan searah B ke adjuster. 5) Geser lock plate (3) searah C, hingga mencapai pengunci/ claw (4) pada cable end holder.



B 1,“A”



7A-10 TRANSMISI MANUAL



Melepas dan Memasang Switch Lampu Mundur Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Naikkan kendaraan. 3) Lepas coupler switch lampu mundur (1). 4) Lepas switch lampu mundur (2).



1 2



Memasang 1) Lumasi oil ke O-ring baru (1), dan kencangkan switch lampu mundur (2) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Switch lampu mundur (a): 19 N·m (1.9 kg-m, 13.5 lb-ft) 2) Sambungkan coupler switch lampu mundur. 3) Sambungkan kabel negatif battery. 2, (a)



1



Memeriksa Switch Lampu Mundur 1



Periksa fungsi switch lampu mundur (1) menggunakan ohmmeter. Jika rusak, ganti. Switch ON (dilepas): Ada hubungan Switch OFF (ditekan): Tidak ada hubungan



TRANSMISI MANUAL 7A-11



Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS) Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Naikkan kendaraan dengan lift. 3) Lepas coupler VSS (1). 4) Lepas VSS (2).



2



1



Memasang 1) Lumasi oil ke O-ring baru (1), dan pasang VSS ke extension case setelah memeriksa bahwa tidak ada adhesif dari serbuk besi dll. Momen pengencangan Baut VSS (a): 5 N·m (0.5 kg-m, 3.5 lb-ft)



(a)



1



2) Sambungkan coupler VSS. 3) Sambungkan kabel negatif battery.



7A-12 TRANSMISI MANUAL



Unit Overhaul Komponen Unit Transmisi Manual



9



(b)



6



7



1 10



(c)



8



(a)



5



2 3 4



1. Transmission unit



6. Rear intake manifold stiffener



50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)



2. Transmission left stiffener



7. Rear mounting



55 N·m (5.5 kg-m, 40.0 lb-ft)



3. Transmission right stiffener



8. Transmission stiffener bolt



25 N·m (2.5 kg-m, 18.0 lb-ft)



4. Clutch housing lower plate



9. Rear mounting bolt



5. Cable bracket



10. Rear mounting bracket bolt



TRANSMISI MANUAL 7A-13



Membongkar dan Merakit Unit Transmisi Manual Membongkar 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas baut dan connector kabel pada motor starter, lihat “Melepas dan Memasang Motor Starter” di Bab 6G, kemudian ikat motor starter untuk menghindari terjatuh saat transmisi dilepas dari mesin. 3) Keluarkan/tap oli transmisi, lihat “Mengganti Oli Transmisi Manual” di bab ini. CATATAN: Tidak perlu mengeluarkan/mengetap oli transmisi jika hanya memperbaiki clutch. 4) Lepas kabel clutch dari clutch release arm, lihat “Melepas dan Memasang Clutch Cable ” di Bab 7C. 5) Lepas kabel gear shift and select dari transmisi, lihat “Melepas and Memasang Kabel dan Tuas Gear Shift Control” di bab ini. 6) Lepas coupler switch lampu mundur (1) dan coupler VSS (2). 7) Lepas propeller shaft, lihat “Melepas dan Memasang Propeller Shaft ” di Bab 4B.



1



2



8) Lepas stiffener transmisi (1). 9) Lepas stiffener intake manifold belakang (2).



2 1



1



10) Lepas clutch housing lower plate (1). 11) Tahan/topang transmisi dengan jack. 12) Lepas baut dan mur yang mengikat antara transmisi dan mesin. 13) Lepas baut mounting belakang. 14) Tarik transmisi kearah luar (belakang) sehingga terlepas dari clutch disc, kemudian turunkan transmisi.



7A-14 TRANSMISI MANUAL



Merakit Kebalikan dari prosedur membongkar, perhatikan hal-hal berikut. • Kencangkan mur dan baut sesuai spesifikasi, lihat “Komponen Unit Transmisi Manual” di bab ini. • Pasang dan clamp setiap kabel dengan aman. • Isi kembali transmisi lihat ke “Mengisi Oli Transmisi Manual” di bab ini. • Sambungkan battery dan periksa fungsi mesin, clutch dan transmisi.



Komponen Gear Shift Lever Case Assy. 3 (a)



4 5 (b)



8



6



1215



7



2



9



(c) (b)



8



1215



1



11 10 16 12 13



15 24



21



A



23



A



14



22



19 20



A



18



A



17



1. Gear shift lever case



11. Retainer washer



21. Gear shift lever pin



2. Gear shift lever shaft



12. Reverse shift limit yoke



22. Select return low spring



3. Boot



13. Reverse shift limit yoke spring



23. Select return low holder : Apply grease 99000-25010 ke holder inside.



4. Gear select arm nut



14. Reverse shift limit yoke retainer



24. Shift lever shaft oil seal : Apply grease 99000-25010 ke oil seal lip.



5. Gear select arm lock washer



15. Dowel pin



17 N·m (1.7 kg-m, 12.5 lb-ft)



6. Gear select arm washer



16. Gear select shaft



10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)



7. Gear select lever



17.



11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



8. Gear shift lever case bolt : Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of bolt.



18. Select return reverse holder : Apply grease 99000-25010 ke holder inside.



9. Shift lever shaft locating bolt



19. Select return reverse spring



10. Reverse shift limit pin



E-ring



20. Gear shift lever : Apply grease 99000-25010 ke gear shift lever inside.



Do not reuse.



TRANSMISI MANUAL 7A-15



Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy. Melepas 1) Lepas unit transmisi lihat ke “Membongkar dan Merakit Unit Transmisi” di bab ini. 2) Lepas gear shift lever case assy. (1) dari extension case (2).



Memasang 1) Bersihkan permukaan kedua extension case (2) dan gear shift lever case (3), dan berikan sealant ke lever case seperti gambar. 2) Pasang lever case yang telah diberi sealant ke extension case, juga berikan sealant pada baut lever case (1), kemudian kencangkan sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31110 Momen pengencangan Baut Gear shift lever case (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.5 lb-ft) 3) Pasang kembali unit transmisi, lihat “Membongkar dan Merakit Unit Transmisi” di bab ini.



7A-16 TRANSMISI MANUAL



Membongkar dan Merakit Gear Shift Lever Case Assy. Membongkar 1) Lepas gear select lever (1), shaft (2) dan washer.



2) Tahan/topang lever case dengan ragum yang lunak, lepas holder stop E-ring (1) gunakan ujung tipis obeng minus (2) atau sejenisnya.



3) Lepas shift lever shaft locating bolt (1).



4) Tarik keluar gear shift lever shaft (1), dan lepas gear shift lever (2), select return spring (3) dan select return holder (4).



TRANSMISI MANUAL 7A-17



5) Lepas retainer limit yoke (1), limit yoke (2), spring dan washer. 6) Lepas oil seal (3), jika diperlukan.



Merakit 1) Periksa bagian komponen yang aus, tidak berfungsi maksimal atau rusak. Jika terdapat kerusakan, Ganti komponen yang rusak dengan yang baru. 2) Pasang oil seal baru (1) ke case dengan menggunakan special tool, dan berikan grease ke bibir oil seal tersebut. Special tool (A): 09926-26020 “A”: Grease 99000-25010



3) Pasang washer, spring, limit yoke (1) dan retainer limit yoke (2).



4) Berikan grease ke bagian dalam select return holder (1) dan shift lever (2), kemudian pasang shift lever shaft (3), lever, select return holder dan spring (4) ke case. CATATAN: Arah posisi lever shaft ke lever harus seperti pada gambar. “A”: Grease 99000-25010



7A-18 TRANSMISI MANUAL



5) Tekan (Compress) spring dengan tangan dan pegang dengan special tool seperti pada gambar. Pasang E-ring (1) kedalam celah shaft. Special tool (A): 09912-34510



6) Kencangkan shift lever shaft locating bolt (1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Shift lever shaft locating bolt (a): 11 N·m (1.1 kg-m, 8.0 lb-ft)



7) Berikan grease ke oil seal (1), kemudian pasang gear select shaft (2), lever, washer (3) dan lock washer (4). “A”: Grease 99000-25010 Momen pengencangan Mur gear select shaft (a): 17 N·m (1.7 kg-m, 12.5 lb-ft)



TRANSMISI MANUAL 7A-19



Komponen Transmisi Manual Assy. (f)



20



7



1215



1215



(g)



19 1215



18



OIL



15



(d)



17



11 (d)



22



1322



16



5



6 14



13



(b)



12



(e)



11



11 8



4



(a)



3



1



10



(c) 11



2



(a)



8



21 9



(b)



(d)



1215



1215



1215



(d)



1215



1215



(d)



A



7A-20 TRANSMISI MANUAL



1. Clutch housing



17. Extension case oil seal : Apply grease 99000-25010 ke oil seal lip.



2. Input shaft bearing retainer : Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of input shaft bearing retainer and transmission case.



18. O-ring



3. Transmission case : Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of transmission case and intermediate plate.



19. switch lampu mundur



4. Intermediate plate assembly



20. Gear shift lever case bolt : Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of bolt.



5. Transmission bearing retainer



21. Input shaft bearing retainer bolt : Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of bolt.



6. Extension case : Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of extension case and intermediate plate.



22. Transmission bearing retainer bolt : Apply thread lock 99000-32110 ke all around thread part of bolt.



7. Gear shift lever case assembly : Apply sealant 99000-31110 ke mating surface of gear shift lever case and extension case.



35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)



8. Clutch housing stud bolt



85 N·m (8.5 kg-m, 61.5 lb-ft)



9. Transmission ke engine nut



50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft)



10. Clutch housing bolt



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



11. Dowel pin



13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)



12. Transmission ke engine bolt



10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)



13. Transmission case stud bolt



19 N·m (1.9 kg-m, 13.5 lb-ft)



14. Transmission oil drain plug : Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of plug.



Do not reuse.



15. Transmission oil level / filler plug : Apply sealant 99000-31110 ke all around thread part of plug.



Apply transmission oil.



16. Extension case bolt



Membongkar dan Memasang Unit Transmisi Assy. Membongkar 1) Lepas gear shift lever case dari extension case, lihat “Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy. ” di bab ini. 2) Lepas extension case (1) menggunakan special tool. Special tool (A): 09912-34510 3) Lepas clutch release bearing.



4) Lepas clutch housing (1).



TRANSMISI MANUAL 7A-21



5) Lepas retainer input shaft bearing (1) menggunakan special tool. Special tool (A): 09912-34510



6) Lepas circlip input shaft bearing (1).



7) Lepas/pisahkan case transmisi (1) dari intermediate plate (2) dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09912-34510



Merakit 1) Bersihkan permukaan case transmisi (1), intermediate plate (2) dan extension case (3), serta berikan sealant pada case transmisi case dan extension case seperti pada gambar. “A”: Sealant 99000-31110 2) Rakit case transmisi, intermediate plate dan extension case.



7A-22 TRANSMISI MANUAL



3) Kencangkan baut extension case (1) dan mur (2) sesuai spesifikasi. Pasang kaitan/hook (3) pada tempatnya seperti pada gambar. Momen pengencangan Baut dan mur extension case (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



4) Pasang circlip input shaft bearing (1) di celah bearing.



5) Bersihkan permukaan kedua case transmisi (1) dan reatianer input shaft bearing (2), serta berikan sealant ke reatiner input shaft bearing seperti pada gambar. 6) Pasang retainer input shaft bearing, dan berikan sealant ke baut reatiner input shaft bearing (3), kemudian kencangkan sesuai spesifikasi. “A”: Sealant 99000-31110 Momen pengencangan Baut retainer Input shaft bearing (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



TRANSMISI MANUAL 7A-23



7) Pasang clutch housing (1). Momen pengencangan Baut clutch housing (a): 50 N·m (5.0 kg-m, 36.0 lb-ft) 8) Pasang clutch release bearing. 9) Pasang case gear shift lever ke extension case, lihat “Melepas dan Memasang Gear Shift Lever Case Assy.” di bab ini.



Mengganti Oil Seal Input Shaft 1) Lepas oil seal dari retainer input shaft. 2) Pasang oil seal baru (1) mengunakan special tool dan pukul ke arah luar dari permukaan case. Special tool (A): 09913-84510 3) Berikan grease pada oil seal. “A”: Grease 99000-25010



7A-24 TRANSMISI MANUAL



Komponen Gear Shift Shaft dan Fork



1. Spring pin



11. Interlock ball : Berikan grease 99000-25010.



2. Low speed gear shift yoke



12. Interlock pin : Berikan grease 99000-25010.



3. Locating plug : Beri sealant 99000-31110 to bolt thread.



13. Low speed gear shift fork



4. Locating spring (panjang)



14. High speed gear shift fork



5. Locating spring (pendek)



15. Reverse & 5th gear shift fork



6. Locating ball : Beri grease 99000-25010.



16. Shaft stop plate



7. Reverse & 5th gear shift yoke



17. Stop plate bolt : Berikan thread lock 99000-32110 to bolt thread.



8. Low speed gear shift shaft



18. Locating washer



9. High speed gear shift shaft 10. Reverse & 5th gear shift shaft



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) Jangan digunakan kembali



TRANSMISI MANUAL 7A-25



Melepas dan Memasang Gear Shift Shaft dan Fork Melepas 1) Lepas locating plug (1), washer, spring dan ball. CATATAN: Letakkan balok kayu (2) di bawah countershaft untuk memudahkan pengerjaan dan untuk melindungi komponen dari kerusakan.



2) Lepas low speed, high speed dan reverse & 5th gear shift fork pin menggunakan special tool. Special tool (A): 09922-85811



3) Lepas shaft stop plate (1). 4) Tarik low speed gear shift shaft (2), kemudian lepas interlock ball. CATATAN: Ketika melepas gear shift shaft pastikan gear shift shafts pada posisi netral .



5) Posisi reverse & 5th gear shift shaft (1) seperti pada gambar, kemudian tarik high speed gear shift shaft (2) dengan interlock pin. 6) Lepas interlock ball dan reverse & 5th gear shift shaft. CATATAN: Hati-hati interlock ball dan pin jangan hilang.



7A-26 TRANSMISI MANUAL



7) Lepas tiap yoke dari shaft dengan menggunakan special tool. Special tool (A): 09922-85811



Memasang 1) Pasang masing yoke ke shaft dengan spring pin (1) baru seperti pada gambar. 2. Reverse & 5th gear shift yoke 3. Low speed gear shift yoke 4. Reverse & 5th gear shift shaft 5. Low speed gear shift shaft 6. Long 7. Short



2) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) ke fork (3) dan intermediate plate (2) tetapi spring pin jangan diputar masuk (fork terpasang sementara).



3) Tekan masuk reverse & 5th gear shift shaft (1) saat memutarnya 90 derajat. 4) Berikan grease ke interlock ball (2), kemudian pasangkan. “A”: Grease 99000-25010



TRANSMISI MANUAL 7A-27



5) Pasang high speed gear shift fork (1) dan low speed gear shift fork (2) ke masing-masing sleeve. 6) Berikan grease ke interlock pin (4), kemudian pasang ke high speed gear shift shaft (3). “A”: Grease 99000-25010 7) Pasang high speed gear shift shaft (3) dengan interlock pin (4) ke intermediate plate dan high speed gear shift fork (1). CATATAN: • Saat memasang high speed gear shift shaft, periksa reverse shaft sebagaimana pada langkah 3). Jika tidak, high speed gear shift shaft tidak dapat dipasang. • Ketika memasang high speed gear shift shaft, hati-hati interlock pin jangan sampai terjatuh.



8) Pasang reverse & 5th gear shift shaft (1) dan high speed gear shift shaft (2) pada posisi netral. 9) Berikan grease ke interlock ball (3), kemudian pasangkan. “A”: Grease 99000-25010 [A]: Posisi netral 4. Reverse & 5th gear shift yoke



10) Pasang low speed gear shift shaft (1) ke intermediate plate (4) dan low speed gear shift fork. 11) Pasang shaft stop plate (2) dan kencangkan bautnya (3) yang telah diberikan thread lock cement sebelumnya. “A”: Thread lock cement 99000-32110 Momen pengencangan Baut stop plate (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 12) Pastikan interlock system bekerja dengan baik sbb. a) Ketika pada posisi gigi 1, perpindahan ke gigi 3, gigi 4, gigi 5 atau mundur tidak dimungkinkan. [A]: Posisi gigi 1 1. Reverse & 5th gear shift yoke 2. Low speed gear shift yoke 3. High speed gear shift shaft



7A-28 TRANSMISI MANUAL



b) Ketika pada posisi gigi 5, perpindahan ke gigi 1, gigi 2, gigi 3 atau gigi 4 tidak dimungkinkan. [A]: Posisi gigi 5 1. Reverse & 5th gear shift yoke 2. Low speed gear shift yoke 3. High speed gear shift shaft



13) Pasang spring pin baru (1) ke masing-masing fork (mundur & 5, high speed dan low speed) memiliki panjang A yang sama di kedua sisinya.



14) Pasang locating ball (1) dengan grease, spring dan washer (6) ke intermediate plate (5). “A”: Grease 99000-25010 15) Berikan sealant ke locating plug (3), dan kencangkan sesuai spesifikasi . “B”: Sealant 99000-31110 Momen pengencangan Locating plug (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 2. Spring (pendek) 4. Spring (panjang)



Memeriksa Gear Shift Fork dan Locating Spring Dengan menggunakan feeler gauge, periksa celah antara sleeve (1) dan gear shift fork (2). Ganti komponen jika perlu. Celah antara fork dan sleeve Service limit “a”: 1.2 mm (0.047 in.)



TRANSMISI MANUAL 7A-29



Periksa locating spring dari rusak dan ganti dengan yang baru jika perlu. Locating spring Panjang locating spring High & reverse Low



Standar



Service limit



25.0 mm (0.98 in.) 31.7 mm (1.25 in.)



23.4 mm (0.92 in.) 29.9 mm (1.18 in.)



7A-30 TRANSMISI MANUAL



Komponen Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft



40



18 8



8 45



46



8



38 39



44 38



43 42



37



18



41



30



36 34 34



35



8 31 28 29



33 28



27



18



27



32 26 18 7



21



24 23 18



25 22 19 20 19 18



8



23 8



1



14 13



17 12 15



8



A



11 16 8



8 10



7 6



9 8



2



5 3



4



1322



(a)



1. Intermediate plate



17. Input shaft



33. Low gear



2. Reverse idle gear washer



18. Needle bearing



34. Bearing washer



3. Reverse idle gear



19. High speed synchronizer spring



35. Main shaft center bearing



4. Reverse idle shaft stop plate bolt : Berikan thread lock cement 99000-32110 to bolt thread.



20. High speed synchronizer hub



36. Reverse gear bush



5. Stop plate



21. High speed synchronizer key



37. Main shaft reverse gear



6. Reverse idle gear shaft



22. High speed synchronizer sleeve



38. Reverse synchronizer spring



7. Ball



23. High speed synchronizer ring



39. Reverse synchronizer hub



8. Circlip



24. 3rd gear



40. Reverse synchronizer key



9. Countershaft front bearing



25. Main shaft



41. Reverse synchronizer ring



10. Countershaft



26. 2nd gear



42. Main shaft 5th gear



11. Countershaft center bearing



27. Low speed synchronizer ring



43. 5th gear washer



12. Reverse gear



28. Low speed synchronizer spring



44. Main shaft rear bearing



13. Countershaft 5th gear



29. Low speed synchronizer hub



45. VSS exciter ring



14. Countershaft rear bearing



30. Low speed synchronizer key



46. Reverse synchronizer sleeve



15. Input shaft oil seal : Berikan grease 99000-25010 to oil seal lip.



31. Low speed synchronizer sleeve



23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



16. Input shaft bearing



32. Low gear bush



Jangan digunakan kembali.



TRANSMISI MANUAL 7A-31



Melepas dan Memasang Input Shaft, Main Shaft, Countershaft dan Reverse Idle Gear Shaft Melepas 1) Lepas VSS exciter ring (1) setelah melepas circlip exciter ring belakang (2) menggunakan flat head obeng (6) atau sejenisnya. 2) Lepas circlip exciter ring depan (3) dan circlip main shaft bearing belakang (4) menggunakan flat head screw driver (6) atau sejenisnya. 5. Main shaft rear bearing



3) Lepas main shaft rear bearing (1) menggunakan puller. 4) Lepas main shaft 5th gear washer dan ball.



5) Lepas circlip countershaft belakang, dan kemudian lepas countershaft rear bearing (1) together dengan countershaft 5th gear (2) menggunakan puller. 6) Lepas countershaft reverse gear (3) dan main shaft 5th gear (4), synchronizer ring dan needle bearing.



7) Lepas circlip (1), reverse synchronizer sleeve dan hub assy. (2), needle bearing dan reverse gear (3). CATATAN: Ketika membongkar reverse synchronizer sleeve dan hub assy., pisahkan antara reverse synchronizer spring dan high speed synchronizer spring untuk memudahkan saat memasang kembali.



7A-32 TRANSMISI MANUAL



8) Lepas reverse idle gear shaft (1) dengan idle gear (2), ball, washer dan stop plate (3).



9) Lepas retainer transmission bearing (1) dari intermediate plate (2).



10) Lepas circlip main shaft bearing (1) dan circlip countershaft center bearing (2).



11) Pisahkan input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) dengan countershaft assy. (3) dari intermediate plate (4).



TRANSMISI MANUAL 7A-33



Memasang 1) Bersihkan semua komponen, periksa kondisi abnormal dan ganti dengan yang baru jika perlu. Berikan oli transmisi ke permukaan bearing dan gear yang bergesekan .



2) Letakkan intermediate plate (1) pada balok kayu (2) dengan bagian ujung dalam menghadap ke atas. 3) Periksa untuk memastikan dowel pin (3) sudah terpasang.



4) Pasang input shaft assy. (1) dan main shaft assy. (2) dengan countershaft (3) ke intermediate plate (4).



5) Pasang circlip main shaft bearing (1) dan circlip countershaft center bearing (2), kemudian pastikan apakah circlip terpasang pada alurnya dengan benar.



7A-34 TRANSMISI MANUAL



6) Pasang transmission bearing retainer (1) dan kencangkan baut (2) yang telah diberikan thread lock cement. “A”: Thread lock cement 99000-32110 Momen pengencangan Baut transmission bearing retainer (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft)



7) Pasang reverse idle gear (1), shaft (2), ball (3) dan washer (4) dengan arah sesuai spesifikasi seperti pada gambar, kemudian pasang ke intermediate plate (10). 8) Kencangkan baut stop plate (6) yang telah diberi thread lock cement untuk memasang shaft dengan stop plate (5). “A”: Thread lock cement 99000-32110 Momen pengencangan Baut reverse idle shaft stop plate (a): 23 N·m (2.3 kg-m, 17.0 lb-ft) 7. Oil hole 8. Chamfered side 9. Intermediate plate side



9) Pasang main shaft reverse gear (1) dan needle bearing (2).



TRANSMISI MANUAL 7A-35



10) Pasang reverse synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sebagai berikut. a) Pasang reverse synchronizer sleeve ke hub sesuai spesifikasi seperti pada gambar. b) Pasang 3 key (2) sesuai spesifikasi seperti pada gambar. c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang projection part synchronizer spring (5) pada lubang hub (6). Ketebalan reverse synchronizer spring Ketebalan “a”: 1.3 mm (0.051 in.) Ketebalan “b”: 1.6 mm (0.062 in.) 7. Main shaft reverse gear



11) Pasang reverse synchronizer sleeve dan hub assy. pada main shaft.



12) Pasang circlip (1) main shaft (2) pada alurnya.



13) Pasang main shaft 5th gear (1), synchronizer ring (2) dan needle bearing (3) pada main shaft (4).



7A-36 TRANSMISI MANUAL



14) Pasang countershaft reverse gear (1) dan 5th gear (2) sesuai spesifikasi seperti in pada gambar. 3. Chamfered side



15) Pasang bearing countershaft belakang (1) dengan menggunakan special tool, kemudian pasang circlip countershaft belakang. Special tool (A): 09913-80113



16) Pasang ball (1) dan 5th gear washer (2). Oil groove washer harus menghadap 5th gear. 3. Oil groove



17) Pasang bearing main shaft belakang (1) dengan menggunakan special tool. 18) Pasang circlip. Special tool (A): 09925-18010



19) Pasang VSS exciter ring (1) dan circlip (2). 20) Periksa apakah main shaft dapat berputar halus dengan countershaft.



TRANSMISI MANUAL 7A-37



Membongkar dan Merakit Input Shaft Assy. Membongkar 1) Lepas circlip input shaft dan tarik input shaft bearing (1) dengan menggunakan bearing puller kemudian press.



Merakit 1) Pasang input shaft bearing (1) dengan menggunakan special tool sesuai spesifikasi seperti pada gambar. Special tool (A): 09925-18011 2. Groove circlip



2) Pasang circlip (1). 3) Untuk memudahkan pelumasan, semprotkan lubang oli (2) dan pastikan bebas dari kerusakan.



7A-38 TRANSMISI MANUAL



Membongkar dan Merakit Main Shaft Assy. Membongkar 1) Lepas input shaft needle bearing. 2) Lepas circlip high speed hub. 3) Lepas high speed synchronizer hub dan sleeve assy. (1), 3rd synchronizer ring (2), 3rd gear (3) dan needle bearing (4). CATATAN: Ketika membongkar high speed synchronizer hub dan sleeve assy., pisahkan antara high speed synchronizer spring dan reverse synchronizer spring untuk memudahkan pemasangan. 4) Lepas reverse gear bush, ball dan bearing washer. CATATAN: Perhatikan steel ball yang keluar dari dalam washer, jangan sampai hilang. 5) Tarik main shaft center bearing (1) dengan menggunakan bearing puller kemudian press. 6) Lepas bearing washer, ball, low gear dan low gear bearing.



7) Lepas low gear bush (1) bersamaan dengan low speed synchronizer sleeve dan hub assy. (2), synchronizer ring, 2nd gear (3) dan 2nd gear needle bearing.



Merakit 1) Bersihkan semua komponen dan periksa dari ketidak-normalan dan ganti dengan yang baru jika perlu. Berikan oli transmisi ke komponen.



TRANSMISI MANUAL 7A-39



2) Pasang needle bearing (1), 2nd gear (2) dan 2nd synchronizer ring (3) ke main shaft (4).



3) Pasang low speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb.: a) Pasang low speed synchronizer sleeve ke hub sesuai spesifikasi seperti in pada gambar. b) Pasang 3 key (2) ke hub. c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasukkan synchronizer spring (5) pada lubang hub (6). 7. 2nd gear



4) Pasang low speed synchronizer assy. sesuai spesifikasi seperti pada gambar. 5) Pasang low gear bush ke main shaft.



6) Pasang low gear needle bearing, synchronizer ring, low gear (1) dan ball (3). 7) Pasang washer (2) sehingga groove di atas ball (3). Pasang washer dengan keliling tirusnya menghadap ke main shaft center bearing.



7A-40 TRANSMISI MANUAL



8) Press masuk main shaft center bearing (1) dengan menggunakan special tool dan press as seperti pada gambar. Special tool (A): 09925-18011 2. Groove circlip



9) Pasang ball (1) dan washer (2) sehingga bagian tirusnya menghadap center bearing dan groove di atas ball. 10) Pasang reverse gear bush ke main shaft (3).



11) Pasang needle bearing (1), 3rd gear (2) dan synchronizer ring (3) ke main shaft (4).



TRANSMISI MANUAL 7A-41



12) Pasang high speed synchronizer sleeve (4) dan hub (3) sbb: a) Pasang high speed synchronizer sleeve ke hub sesuai spesifikasi seperti pada gambar. b) Pasang 3 key (2) ke hub. c) Pasang synchronizer spring (1) dengan memasang synchronizer spring (5) pada lubang hub (6). Ketebalan high speed synchronizer spring Ketebalan “a”: 1.18 mm (0.046 in.) 13) Pasang high speed synchronizer assy. seperti pada gambar.



14) Pasang circlip (1) dialurnya pada main shaft (2).



Memeriksa Main Shaft Periksa celah “a” antara synchronizer ring (1) dan gear (2), key slot lebar “b” synchronizer ring dan masing-masing gigi tirus gear dan synchronizer ring. Ganti dengan yang baru jika perlu. Dan juga, periksa gigi-gigi gear. Celah “a” antara gear dan synchronizer ring Standar: 1.0 – 1.4 mm (0.039 – 0.055 in.) Service limit: 0.5 mm (0.019 in.) Ketebalan key slot “b” synchronizer ring Standar: 10.1 mm (0.397 in.) Service limit: 10.4 mm (0.409 in.)



7A-42 TRANSMISI MANUAL



Membongkar dan Merakit Countershaft Assy. Membongkar 1) Lepas bearing countershaft tengah (1) menggunakan bearing puller kemudian press.



2) Lepas circlip countershaft depan (1) dengan menggunakan obeng minus (2) atau sejenisnya.



3) Lepas bearing countershaft depan (1) dengan menggunakan bearing puller, press dan special tool. Special tool (A): 09913-84510



Merakit 1) Bersihkan semua komponen, periksa kondisi abnormal dan ganti dengan yang baru jika perlu. 2) Pasang bearing countershaft depan (1) dengan menggunakan special tool dan press, kemudian pasang circlip. Special tool (A): 09913-84510



TRANSMISI MANUAL 7A-43



3) Pasang countershaft center bearing (1) menggunakan special tool dan press sesuai spesifikasi seperti pada gambar. Special tool (A): 09925-18011 2. Groove of circlip



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen yang dikencangkan Oil level / filler plug (transmisi) Oil drain plug (transmisi) Baut gear shift control lever Back up lamp switch Baut VSS Baut gear shift lever case Baut shift lever shaft locating Mur gear select shaft Mur dan baut extension case Baut input shaft bearing retainer Baut clutch housing Baut stop plate Baut locating Baut transmission bearing retainer Mur gear select arm Baut transmission stiffener Baut mounting belakang Baut bracket mounting belakang Baut clutch housing stud Mur dan baut yang mengikat transmisi ke mesin Baut bearing retainer transmisi Baut case stud transmisi



N•m 23 23 20 19 5 10 11 17 23 23 50 23 23 23 17 50 55 25 35 85 23 13



Momen pengencangan kg-m 2.3 2.3 2.0 1.9 0.5 1.0 1.1 1.7 2.3 2.3 5.0 2.3 2.3 2.3 1.7 5.0 5.5 2.5 3.5 8.5 2.3 1.3



lb-ft 17.0 17.0 15.0 13.5 3.5 7.5 8.0 12.5 17.0 17.0 36.0 17.0 17.0 17.0 12.5 36.0 40.0 18.0 25.5 61.5 17.0 9.5



7A-44 TRANSMISI MANUAL



Material Service Material Lithium grease



Produk yang dianjurkan (Nomor part) SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010)



Sealant



SUZUKI BOND NO. 1215 (99000-31110)



Thread lock cement



THREAD LOCK 1322 (99000-32110)



Penggunaan • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •



Ujung kabel gear select. Ujung kabel gear shift Locating ball Extension case oil seal. Select return holder. Input shaft oil seal. Interlock pin. Interlock ball. Shift lever shaft oil seal. Gear shift lever. Input shaft needle bearing. Select shaft oil seal. Permukaan gear shift lever case. Permukaan case transmisi. Permukaan retainer input shaft bearing. Permukaan case extension. Locating plug. Baut case gear shift lever. Oil lever / filler dan drain plug. Baut retainer input shaft bearing. Baut bearing retainer transmisi. Baut stop plate. Baut reverse idle shaft stop plate.



TRANSMISI MANUAL 7A-45



Special Tool



09912-34510 Case separator



09913-80113 Bearing installer



09925-18011 Bearing installer



09926-26020 Oil seal installer



09913-84510 Bearing installer



09922-85811 Spring pin remover



CLUTCH 7C-1



BAB 7C



CLUTCH DAFTAR ISI Uraian Umum.................................................. 7C-2 Diagnosa ......................................................... 7C-3 Tabel Diagnosa ............................................ 7C-3 Perawatan Kendaraan.................................... 7C-4 Komponen Kabel Clutch .............................. 7C-4 Melepas dan Memasang Kabel Clutch ........ 7C-5 Memeriksa Kabel Clutch .............................. 7C-6 Komponen Pedal dan Braket Clutch ............ 7C-7 Memeriksa Pedal Clutch .............................. 7C-8 Ketinggian pedal clutch ............................ 7C-8 Jarak bebas pedal clutch.......................... 7C-8 Unit Overhaul.................................................. 7C-9 Komponen Sistim Clutch .............................. 7C-9 Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disc Clutch dan Flywheel ..................................... 7C-9



Memeriksa Cover Clutch, Disc Clutch dan Flywheel..................................................... 7C-11 Bearing input shaft ................................. 7C-11 Disc clutch.............................................. 7C-12 Cover clutch ........................................... 7C-12 7C Flywheel ................................................. 7C-12 Melepas dan Memasang Mekanisme Clutch Release...................................................... 7C-12 Memeriksa Mekanisme Clutch Release..... 7C-14 Clutch release bearing ........................... 7C-14 Clutch release shaft ............................... 7C-14 Spesifikasi Momen Pengencangan ............ 7C-14 Material Servis.............................................. 7C-15 Special Tool.................................................. 7C-15



7C-2 CLUTCH



Uraian Umum Clutch yang digunakan adalah tipe dry single disc. Spring diaphragma menggunakan tipe tapering-finger dengan ring solid yang terdapat pada bagian diameter luarnya, dengan susunan tapered finger/jari-jari mengarah kedalam. Terdapat 4 coil torsional spring pada disc yang terpasang di gerigi input shaft transmisi Saat pedal kopling dilepas (clutch bekerja) Clutch cover yang terpasang (dibaut) pada flywheel akan menekan pressure plate ke arah flywheel (matahari), sehingga terjadi kaitan antara flywheel, clutch dan pressure plate, dengan demikian putaran mesin akan diteruskan ke inputshaft melalui clutch. Saat pedal kopling ditekan (clutch tidak bekerja) Dengan menekan pedal kopling menyebabkan release bearing bergerak maju menekan spring diafragma. Hal ini menyebabkan pressure plate bergerak mundur membebaskan clutch dari pressure plate dan flywheel, dengan demikian putaran mesin tidak diteruskan ke inputshaft.



1. Crankshaft



5. Clutch cover



2. Flywheel



6. Diaphragm spring



10. Clutch housing



9. Input shaft



3. Clutch disc



7. Lepas shaft



11. Lepas bearing



4. Pressure plate



8. Input shaft bearing



CLUTCH 7C-3



Diagnosa Tabel Diagnosa Kondisi Clutch Selip



Clutch Berdenyit



Clutch Bergetar



Clutch bunyi



Clutch lengket



Kemungkinan Penyebab Jarak bebas pedal clutch tidak standar Permukaan clutch kotor / berminyak



Perbaikan



Setel Ganti disc. Ganti disc, cover clutch atau Permukaan clutch, pressure plate atau flywheel rusak flywheel Spring diafragma lemah Ganti cover clutch Kabel clutch berkarat Ganti kabel Jarak bebas pedal tidak standar Setel Spring diafragma lemah atau spring tip aus Ganti cover clutch Spline input shaft berkarat Lumasi Spline input shaft transmisi rusak atau aus Ganti input shaft Disc clutch goyang Ganti disc Kampas patah atau berminyak Ganti disc Kampas clutch licin Perbaiki atau ganti dic Kampas berminyak Ganti disc Putaran lepas bearing pada input shaft bearing Lumasi atau ganti input shaft retainer tidak halus bearing retainer Disc clutch goyang atau permukaan kampas rusak Ganti disc Momen spring lemah (pada disc clutch) Ganti disc Rivet disc clutch kendur Ganti disc Ganti cover clutch atau flyPressure plate atau permukaan flywheel rusak wheel Mur dan baut kendur Kencangkan atau ganti Lepas bearing rusak atau aus Ganti lepas bearing Front input shaft bearing rusak Ganti input shaft bearing Clutch disc hub bunyi Ganti disc Clutch disc retak Ganti disc Pressure plate dan spring diafragma bunyi Ganti cover clutch Clutch disc terendam oli Ganti disc Clutch disc rem rusak Ganti disc



7C-4 CLUTCH



Perawatan Kendaraan Komponen Kabel Clutch



8



A



7



9



(a)



6



5



2



(b)



4



A 1



3



A



[A]



[A]: Dilihat dari dari A



4. Joint nut kabel clutch



8. Hook kabel clutch : Berikan grease 99000-25010 hook.kabel



1. Kabel clutch



5. Clutch lepas lever nut



9. Clutch kabel klem bolt



2. Clutch lepas lever



6. Clutch lepas lever bolt



6 N·m (0.6 kg-m, 4.5 lb-ft)



3. Joint pin kabel clutch : Berikan grease 99000-25010 to joint pin.



7. Clutch pedal



13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)



CLUTCH 7C-5



Melepas dan Memasang Kabel Clutch Melepas 1) Lepas kabel negatif battery. 2) Lepas mur clutch cabel joint (1). 3) Lepas joint pin (2) dari clutch release lever (3). 4) Lepas kabel clutch dari klem dan braket. 2



3



1



5) Lepas pengait kabel (1) dari clutch pedal (4). 6) Lepas kabel clutch (3) dari braket (5).



1 4 5



2



3



Memasang



1



1) Berikan grease ke ujung pengait kabel (1) dan juga joint pin (2) sebelum memasang kabel. “A”: Grease 99000-25010



“A” 2



4) Pasang kabel clutch (2) ke braket (3). 5) Pasang dan putar mur joint dan setel jarak bebas pedal clutch sesuai spesifikasi, lihat “Jarak Bebas Pedal Clutch”. 6) Periksa fungsi clutch saat mesin hidup.



1 3 2 4



2) Kaitkan ujung kabel pada pedal dengan menggunakan obeng atau pliers hidung panjang dari bagian dalam cabin, kemudian gabungkan joint .pin bagian dalam kabel pada release lever. 3) Hubungkan kabel clutch ke klem dan braket.



7C-6 CLUTCH



Memeriksa Kabel Clutch Periksa kabel clutch dan ganti jika kondisi di bawah ini terjadi. • Kabel bergesekan • Kabel sobek • Kabel bengkok atau terpuntir • Boot sobek • Ujung kabel aus



CLUTCH 7C-7



Komponen Pedal dan Braket Clutch



A



9-2



(a)



1



2



1



(b)



4 5



4



A



A



7



A



A 6 9-1 [A]



(a)



A



8



[A]: Dilihat dari A



6. Clutch pedal : Berikan grease 99000-25010 ke groove pedal-pin.



1. Braket pedal clutch : Berikan grease 99000-25010 ke kait spring.



7. Pedal spring



2. Pedal shaft nut



8. Pedal pad



3. Pedal shaft bolt



9. Mur dan baut pedal braket : Kencangkan mur (9-1) first kemudian baut (9-2).



4. Pedal bush : Berikan grease 99000-25010 ke seluruh permukaan.



13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)



5. Pedal shaft spacer : Berikan grease 99000-25010 ke permukaan bagian luar.



29 N·m (2.9 kg-m, 21.0 lb-ft)



7C-8 CLUTCH



Memeriksa Pedal Clutch Ketinggian pedal clutch Ukur ketinggian pedal clutch (a), jarak antara posisi bagian tengah pedal pad (1) dan joint dash panel (2) dan floor panel (3). Standar tinggi “a”: 213.5 mm (8.41 in.)



Jarak bebas pedal clutch 1) Tekan pedal clutch (1), hentikan jika sudah terasa ada gaya menahan, dan ukur jarak (jarak bebas clutch pedal). Jarak bebas harus sesuai spesifikasi. Jika jarak bebas pedal tidak sesuai spesifikasi, lanjut ke langkah 2). Jarak bebas pedal “a”: 5 – 15 mm (0 – 0.4 in.)



2) Setel mur joint kabel (1). Jarak mur dengan ujung kabel (untuk referensi) a: 3 ± 2 mm (0.12 ± 0.08 in.)



1



a



3) Periksa fungsi clutch saat mesin hidup.



CLUTCH 7C-9



Unit Overhaul Komponen Sistim Clutch



6



A



5



4 3 1



8 10



11



2



A



9



7



A



A



(a)



1. Flywheel



8. Return spring



2. Baut flywheel



9. Clutch release shaft : Berikan grease 99000-25010 ke ujung release shaft arm.



3. Clutch disc



10. Release bearing : Berikan grease 99000-25010 ke joint bearing dan release shaft arm dan juga bagian dalam bearing.



4. Clutch cover



11. Input shaft bearing



5. Clutch cover bolt



76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)



6. Clutch release shaft No.1 bush : Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush



23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft).



7. Clutch release shaft No.2 bush : Berikan grease 99000-25010 ke bagian dalam bush



Melepas dan Memasang Cover Clutch, Disc Clutch dan Flywheel Melepas 1) Turunkan transmisi assy. lihat “Melepas dan Memasang Kembali Unit Transmisi” di bab 7A. 2) Tahan flywheel dengan special tool, dan lepas baut cover clutch (1), cover clutch (2) dan disc clutch. Special tool (A): 09924-17811



7C-10 CLUTCH



3) Lepas flywheel (1) dan lepas input shaft bearing dengan menggunakan special tool (A) jika perlu. Special tool (A): 09925-98210



Memasang CATATAN: Sebelum memasang, pastikan permukaan flywheel dan pressure plate telah dibersihkan dan dikeringkan sebelumnya. 1) Dengan menggunakan special tool, pasang input shaft bearing ke flywheel (1) jika dilepas. Special tool (A): 09925-98210



2) Pasang flywheel (1) ke crankshaft, dan kencangkan baut (2) sesuai spesifikasi momen. CATATAN: Luruskan posisi knock-pin crankshaft dengan lubang pada flywheel. Special tool (A): 09924-17811 Momen Pengencangan Baut flywheel (a): 76 N·m (7.6 kg-m, 55.0 lb-ft)



CLUTCH 7C-11



3) Tepatkan posisi disc clutch ke bagian tengah flywheel dengan menggunakan special tool, pasang cover clutch(1) dan bautnya. Kemudian kencangkan baut sesuai spesifikasi. CATATAN: • Saat mengencangkan baut cover clutch, compress disc clutch dengan special tool (C) tahan disc dengan tangan agar posisinya tengah. • Kencangkan baut cover sedikit demi sedikit dengan cara menyilang. Special tool (A): 09924-17811 (C): 09923-36320 Momen Pengencangan Baut cover clutch (b): 23 N·m (2.3 kg-m, 16.5 lb-ft) 4) Berikan sedikit grease ke input shaft (1), kemudian pasang transmisi assy. denga mesin mesin lihat “Melepas dan Memasng Unit Transmisi” di Bab 7A. “A”: Grease 99000-25210 CATATAN: Saat memasang inputshaft transmisi ke disc clutch, putar crankshaft sedikit demi sedikit hingga inputshaft masuk dengan tepat.



Memeriksa Cover Clutch, Disc Clutch dan Flywheel Bearing input shaft Periksa putaran bearing (1) dan ganti jika tidak normal.



7C-12 CLUTCH



Disc clutch Ukur kedalaman rivet head, yakni jarak antara rivet head dan permukaan. Jika ada salah satu lubang yang melebihi limit, ganti disc assy. Kedalaman rivet head Standar: 1.3 – 1.9 mm (0.05 – 0.07 in.) Service limit: 0.5 mm (0.02 in.)



Cover clutch 1) Periksa spring diaphragm (1) dari aus atau rusak. 2) Periksa pressure plate (2) dari aus atau hangus. 3) Jika ada yang tidak normal, ganti clutch cover. Jangan dipisahkan menjadi diaphragm spring dan pressure plate (2).



Flywheel Periksa permukaan clutch disc dari aus atau hangus. Ganti atau perbaiki jika perlu.



Melepas dan Memasang Mekanisme Clutch Release Melepas 1) Lepas lepas lever dengan mengendurkan mur dan bautnya. 2) Keluarkan release bearing dengan cara memutar release shaft (1). 3) Lepas kaitan return spring (2) dengan menggunakan pliers. 4) Keluarkan bush clutch release shaft No.1 dengan menggunakan special tool dan palu. Special tool (A): 09925-48510 5) Lepas release shaft (1) dan return spring (2). 6) Lepas bush clutch release shaft No.2.



CLUTCH 7C-13



Memasang 1) Pasang bush clutch release shaft No.2 dan kemudian berikan grease ke bagian dalam bush. Grease 99000-25010 2) Pasang release shaft dengan return spring. 3) Berikan grease ke bagian dalam bush clutch release shaft No.1 (1) dan press-fit hingga bush menempel pada stopper (3) clutch housing (2) seperti pada gambar dengan menggunakan special tool. “A”: Grease 99000-25010 Special tool (A): 09925-98221



4) Kaitkan return spring (4). 5) Berikan grease ke release bearing (1) inside dan lepas shaft arm (2), kemudian pasang release bearing (1). “A”: Grease 99000-25010 6) Berikan grease pada alur gigi dan ujung depan input shaft (3). “B”: Grease 99000-25210



7) Pasang release lever (1) ke release shaft (2) turuskan tandanya (3), kemudian kencangkan mur (4).



2



Momen Pengencangan Mur release lever (a): 13 N·m (1.3 kg-m, 9.5 lb-ft)



4, (a)



3



1



7C-14 CLUTCH



Memeriksa Mekanisme Clutch Release Clutch release bearing Periksa putaran clutch release bearing. Jika ada kerusakan, ganti. CAUTION: Release bearing jangan dicuci. Hal ini dapat menyebabkan kebocoran grease dan berakibat bearing rusak.



Clutch release shaft Periksa clutch release shaft dan pin dari miring atau rusak. Jika tidak normal, ganti.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen Yang Dikencangkan Baut flywheel Baut cover clutch Lepas lever nut Baut braket pedal Pedal braket nut Pedal shaft nut Baut klem kabel clutch



N•m 76 23 13 13 13 29 6



Momen Pengencangan kg-m 7.6 2.3 1.3 1.3 1.3 2.9 0.6



lb-ft 55.0 16.5 9.5 9.5 9.5 21.0 4.5



CLUTCH 7C-15



Material Servis Material Lithium grease



Produk Suzuki (Nomor Part) SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010)



SUZUKI SUPER GREASE I (99000-25210)



Penggunaan • Kabel end hook dan joint pin. • Lepas shaft bushes. • Lepas shaft. • Lepas bearing inside. • Pedal spring. • Pedal shaft spacer. Input shaft spline dan front end.



Special Tool



09921-26020 Bearing remover



09923-36320 Clutch center guide



09924-17811 Flywheel holder



09925-98210 Input shaft bearing installer



09925-98221 Bearing installer



09930-30104 Sliding shaft



09925-48510 Bush remover



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-1



BAB 7F



DIFFERENTIAL BELAKANG DAFTAR ISI Uraian Umum................................................... 7F-2 Konstruksi Differential ................................... 7F-2 Diagnosa .......................................................... 7F-3 Diagnosa Gejala Pada Differential ................ 7F-3 Perawatan Kendaraan..................................... 7F-4 Mengganti Oli Differential .............................. 7F-4 Melepas dan Memasang Differential Assy.... 7F-5 Unit Perbaikan Overhaul ................................ 7F-6 Komponen Differential................................... 7F-6



Membongkar dan Merakit Differential ........... 7F-7 Memeriksa Differential ................................ 7F-12 Mengukur Celah Side Bearing Pack ........... 7F-13 Memilih Shim Side Bearing ......................... 7F-14 Memilih Shim Bevel Pinion ......................... 7F-17 Menyetel Backlash Drive Bevel Gear ......... 7F-19 Spesifikasi Momen Pengencangan ............. 7F-21 Material Service............................................. 7F-21 Special Tool................................................... 7F-22



7F



7F-2 DIFFERENTIAL BELAKANG



Uraian Umum Konstruksi Differential Tipe differential yang digunakan adalah hypoid bevel pinion and gear. Differential assy. sangat penting karena seluruh tenaga penggerak kendaraan terkonsentrasi di sini. Karenanya, gunakan selalu suku cadang asli SUZUKI dan perhatikan momen pengencangan. Selanjutnya, karena gesekan antara pinion dan gear sangat besar, lumasi bagian-bagian tersebut dengan hypoid gear oil. Hypoid gear memiliki keuntungan karena tidak menimbulkan bunyi, untuk hal tersebut diperlukan penyetelan (kontak gigi dan backlash yang tepat). 1



3 8 2 4 8



8 6 7 1. Companion flange



5. Differential pinion



2. Axle housing



6. Differential side gear



3. Drive bevel gear (hypoid gear)



7. Differential case



4. Drive bevel pinion (hypoid gear)



8. Adjusting shim



5



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-3



Diagnosa Diagnosa Gejala Pada Differential Kondisi Bunyi pada gear



Bunyi pada bearing



Oil bocor (rembes)



Kemungkinan Penyebab Pelumas rusak atau tercampur dengan air Pelumas kurang Penyetelan backlash antara bevel pinion dan gear tidak tepat Kontak gigi antara bevel pinion dan gear tidak tepat Baut bevel gear kendur Gear atau pinion rusak Bunyi tetap (konstant): Pelumas rusak atau tercampur air Bunyi tetap (konstan): Pelumas kurang Bunyi saat jalan: Bearing bevel pinion rusak Bunyi saat belok: Bearing differential rusak Plug pernafasan (breather) tersumbat Oil seal aus atau rusak Oli berlebihan



Perbaikan Perbaiki dan tambahkan. Perbaiki dan tambahkan. Setel dan periksa kembali. Setel atau ganti. Ganti atau kencangkan kembali. Ganti. Perbaiki atau tambahkan. Perbaiki atau tambahkan. Ganti. Ganti. Bersihkan. Ganti. Kurangi.



7F-4 DIFFERENTIAL BELAKANG



Perawatan Kendaraan Mengganti Oli Differential 1) Sebelum mengganti atau memeriksa oli, matikan mesin dan tempatkan kendaraan secara horizontal. 2) Periksa jumlah oli dan kebocoran. Untuk memeriksa secara cepat, lihat bagian bawah lubang oli. Jika ada kebocoran, perbaiki penyebabnya. 3) Lepas baut cover differential (1). CATATAN:



1



1



Untuk mencegah cover differential terjatuh, pasang 2 atau 3 bautnya sementara (belum kencang). 4) Letakkan oil pan di bagian bawah antara cover differential dan housing. 5) Untuk mengeluarkan oli differential, lepas cover differential dengan special tool dan palu (hammer) (2).



(A) 1



CATATAN: Hati-hati jangan sampai oli differential tumpah dari celah antara cover dan housing.



2



Special tool (A): 09921-96510 1



1 “A”



6) Bersihkan permukaan antara cover differential dan housing (1).



7) Berikan sealant ke permukaan cover differential (1) seperti pada gambar. “A”: Loctite 5699 “a”: Tebal 4 – 6 mm (0.125 – 0.250 in.) “b”: Tinggi 4 – 6 mm (0.125 – 0.250 in.)



“a”



“b”



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-5



(a)



8) Pasang cover differential ke housing.



(a) 2



Momen pengencangan Baut cover differential (a): 41 N·m (4.1 kg-m, 30.0 lb-ft) 9) Isi oil sesuai spesifikasi dengan jumlah seperti dibawah ini (hingga lubang oli). 10) Pasang tutup yang baru (2). (a)



CATATAN: • Gunakan oli SAE 80W-90. • Ketika kendaraan dinaikkan lift untuk suatu perbaikan, periksa kebocoran oli. Oli differential Hypoid gear oil API GL-5 Untuk viskositas oli, lihat diagram di samping. Kapasitas oli differential 1.05 liter (2.2/1.8 US/Imp. pt) [A]: Diagram viskositas SAE



Melepas dan Memasang Differential Assy. Melepas Untuk melepas differential assy. termasuk axle housing belakang, lihat “Melepas dan Memasang Axle Housing” di bab 3E.



Memasang Untuk memasang differential assy. pada axle housing belakang, lihat “Melepas dan Memasang Axle Housing Belakang” di bab 3E.



7F-6 DIFFERENTIAL BELAKANG



Unit Perbaikan Overhaul Komponen Differential



1. Mur drive bevel pinion : Kencangkan mur agar momen putar drive bevel pinion sesuai spesifikasi.



13. Drive bevel gear (hypoid gear)



25. Differential pinion washer



2. Companion flange



14. Spring pin



26. Differential pinion



3. Oil seal



15. Differential case



27. Differential side gear



4. Plate



16. Drive bevel gear bolt



28. Differential side washer



5. Drive bevel pinion front bearing



17. Shim side bearing(s)



29. Differential pinion shaft



6. Drive bevel pinion front bearing outer race



18. Differential side bearing



Jangan digunakan kembali



7. Axle housing



19. Differential side bearing outer race



Berikan oli differential.



8. Pinion spacer



20. Side bearing cap Differential



105 N·m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)



9. Drive bevel pinion rear bearing outer race



21. Side bearing cap Differential bolt



60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)



10. Drive bevel pinion rear bearing



22. Cover differential



41 N·m (4.1 kg-m, 30.0 lb-ft)



11. Shim bevel pinion(s)



23. Cover differential bolt



12. Drive bevel pinion (hypoid gear)



24. Level / filler cap



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-7



Membongkar dan Merakit Differential Membongkar 3



1) Beri tanda (“R” atau “L”) (3) pada differential bearing cap (2) dan axle housing dengan marker pen.



2



3



L R



1



2) Lepas bearing cap differential dengan melepas bautnya. 3) Tahan axle housing (2) dengan 0.5 mm (0.0197 in.) gunakan special tool dan lepas differential case (1) dengan drive bevel gear dari axle housing. (B)



PERHATIAN:



1



Jangan menahan axle housing lebih dari 0.5 mm (0.0197 in.). Jika terlalu besar dapat merusak axle housing.



2



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607



(A)



4) Lepas special tool.



5) Gunakan special tool, tarik bearing differential. Special tool (A): 09925-86110 (B): 09926-37610-001 (C): 09926-37610-003



(C) (A) (B)



1



2



6) Dengan plat aluminum pada ragum, jepit differential case dan lepas baut drive bevel gear. 7) Ketuk drive bevel gear (2) dengan palu plastic untuk melepas drive bevel gear dari differential case (1).



7F-8 DIFFERENTIAL BELAKANG



8) Keluarkan spring pin dengan special tool.



(A)



Special tool (A): 09922-85811 1. Differential case



1



9) Lepas differential pinion shaft. 10) Lepas gear differential, pinion dan washer.



11) Tahan companion flange dengan special tool, kemudian lepas mur drive bevel pinion dengan menggunakan socket wrench (2) dan power wrench (3). Special tool (A): 09922-66021 1. Baut



(A) (B)



12) Lepas companion flange dari drive bevel pinion. Gunakan special tool jika sulit untuk melepasnya. Special tool (A): 09913-61510 (B): 09913-85230 13) Lepas drive bevel pinion dengan rear bearing, dan spacer dari axle housing.



14) Lepas drive bevel pinion rear bearing (2) dengan menggunakan bearing puller (3) dan hydraulic press. 1. Drive bevel pinion



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-9



15) Lepas oil seal (1) dari axle housing menggunakan special tool atau flat head. Special tool (A): 09913-50121



(A)



16) Lepas bearing depan drive bevel pinion dan plate.



1



Merakit PERHATIAN: • Drive bevel gear dan drive bevel pinion harus diganti satu set. • Ketika mengganti taper roller bearing, ganti inner race & outer race assy. Tentukan kerusakan yang terjadi sebelum membongkar dan periksa secara langsung bearing dan gigi-gigi gear dll. setelah dibongkar, siapkan komponen pengganti dan rakit kembali sesuai prosedur di bawah ini. Pastikan komponen yang dipasang dalam keadaan bersih. 1) Pasang outer race bevel pinion bearing (depan dan belakang) hingga bagian bawah lubang pemasangan dengan menggunakan special tool seperti pada gambar.



(A)



PERHATIAN: Lakukan press-fitting dengan hati-hati sehingga outer race tidak terpuntir. Outer race yang terpuntir dapat merusak outer race atau axle housing.



(B)



Special tool (A): 09913-85210 (B): 09913-75510



7F-10 DIFFERENTIAL BELAKANG



(A) 1



2) Pasang differential gear (2), pinion (3) washer dan pinion shaft (4) pada differential case (1). 3) Pasang spring pin baru untuk pinion shaft differential hingga ujung pin rata dengan permukaan differential case. Special tool (A): 09922-85811



3 4



2



4) Pasang drive bevel gear (1) ke differential case (2) dengan baut baru (3).



2 3, (a)



Momen pengencangan Baut drive bevel gear (a): 105 N·m (10.5 kg-m, 76.0 lb-ft)



5) Pilih bearing shim lihat “Mengukur Celah Bearing Pack” dan “Memilih Bearing Shim”. 6) Pasang bearing shim (3) ke differential case (2) dan press-fit bearing differential (1) menggunakan special tool.



(A) 1 3



Special tool (A): 09913-70123 (B): 09913-85230



2



1



3 (B)



7) Pilih shim bevel pinion lihat “Memilih Drive Shim Bevel Pinion”. 8) Pasang shim bevel pinion ke drive bevel pinion (2) dan press-fit drive bevel pinion rear bearing menggunakan special tool.



(A) (B) 1



Special tool (A): 09924-07730 (B): 09940-51710



3 2



9) Pasang pinion spacer baru (1) ke drive bevel pinion. CATATAN: Gunakan selalu spacer baru (3) saat memasang. 1



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-11



10) Pasang drive bevel pinion (1) dan bearing depan drive bevel pinion (2) ke axle housing (3).



11) Pasang plate dan oil seal baru (1) ke axle housing (2) hingga rata dengan ujung axle housing menggunakan pad dan palu.



1, “A”



2



12) Pasang companion flange (1) ke drive bevel pinion dan kencangkan mur drive bevel pinion dengan special tool dan power wrench bertahap, hingga preload sesuai spesifikasi. PERHATIAN: Preload tidak boleh lebih dari spesifikasi dan jangan mengendurkan mur pinion untuk mengurangi preload pinion bearing. Jika preload terlalu besar, pasang collapsible spacer baru. Langkah 9) – 12) harus diulangi. CATATAN: • Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan. • Preload bearing drive bevel Pinion dapat disetel dengan mengencangkan mur drive bevel pinon. Untuk penyetel, gunakan selalu spacer baru dan kencangkan mur drive bevel pinion bertahap dan periksa momen awal (preload) setiap kali mengencangkan untuk mencegah kerusakan spacer. • Untuk mengukur preload bearing drive bevel Pinion, putar drive bevel pinion sekitar 5/6 putaran per detik. (A): 09922-66021 Preload bearing drive bevel Pinion Bearing baru : 1.5 – 2.1 N·m (0.15–0.21 kg-m, 1.10 – 1.50 lb-ft) Bearing bekas: 1.0–1.5 N·m (0.1–0.15 kg-m, 0.75–1.1 lb-ft) Momen pengencangan Mur drive bevel pinion : 217 – 678 N·m (21.7 – 67.8 kg-m, 157.0 – 490.0 lb-ft) (untuk referensi)



7F-12 DIFFERENTIAL BELAKANG



13) Renggangkan axle housing (2) 0.5 mm (0.0197 in.) menggunakan special tool dan pasang differential case (1) dengan drive bevel gear ke axle housing. (B)



PERHATIAN:



1



Jangan meregangkan axle housing lebih dari 0.5 mm (0.0197 in.). Hal ini dapat menyebabkan kerusakan axle housing. 2



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607



(A)



14) Lepas special tool dari axle housing (2). 15) Pasang side bearing cap differential dengan mencocokkan tandanya (1).



1



1



L R



Momen pengencangan Baut side bearing cap differential (a): 60 N·m (6.0 kg-m, 43.5 lb-ft)



16) Ukur backlash lihat “Mengukur Backlash Drive Bevel Gear”. 17) Kunci mur drive bevel pinion dengan baik.



Memeriksa Differential • • • •



Periksa companion flange dari aus atau rusak. Periksa bearing dari aus atau berubah warna. Periksa axle housing dari retak. Periksa drive bevel pinion dan bevel gear dari aus atau retak. • Periksa side gear, pinion gear dan pinion shaft dari aus atau rusak. • Periksa side gear spline dari aus atau rusak.



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-13



Mengukur Celah Side Bearing Pack CATATAN: Celah ini harus diukur tanpa drive bevel pinion. 1) Pasang special tool (side bearing dummy) ke differential case (1).



1



CATATAN: Jangan memasang shim side bearing. (A)



(A)



2) Pasang differential case dengan special tool (side bearing dummy) ke axle housing sama seperti membongkar differential lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.



(B) 1



2



Special tool (A): 09922-76270



(A)



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607 3) Lepas special tools (spreader, spreader adapter kit dan dial gauge) dari axle housing (2).



4) Pasang dial gauge dengan magnet stand seperti pada gambar. Ujung dial gauge pada permukaan yang rata dari baut drive bevel gear. CATATAN:



(A)



Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen. Special tool (A): 09900-20607



5) Ukur play arah tegak lurus (thrust) differential case. Celah side bearing pack “s” (A)



= Hasil pengukuran dial gauge



6) Lepas dial gauge dan magnet stand.



7F-14 DIFFERENTIAL BELAKANG



7) Lepas differential case dengan special tool (side bearing dummy) (1) dari axle housing sama seperti differential assy. lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.



(B) 1



2



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607 8) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial gauge) dari axle housing (2).



(A)



Memilih Shim Side Bearing CATATAN: Pilih shim dengan drive bevel pinion terpasang. 1) Pasang special tool (side bearing dummy) ke differential case (1).



1



CATATAN: Jangan memasang shim side bearing. (A)



(A)



2) Pasang differential case dengan special tool (side bearing dummy) ke axle housing sama seperti saat membongkar differential lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.



(B) 1



2



Special tool (A): 09922-76270



(A)



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607 3) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial gauge) dari axle housing (2).



4) Pasang dial gauge dengan magnet stand seperti pada gambar. Ujung dial gauge pada permukaan salah satu baut drive bevel gear. (A)



CATATAN: Tandai baut drive bevel gear dengan marker pen. Special tool (A): 09900-20607



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-15



5) Tekan drive bevel gear agar tepat dengan pinion gear sesuai arah tanda panah seperti pada gambar. Kunci drive bevel gear agar gear bertautan. Dengan tetap menekan differential case, set indicator pada angka 0 (nol).



6) Tekan differential case (drive bevel gear) jauh dari pinion gear, agar tercapai pembacaan indicator. Ulangi hingga pembacaannya sama setiap kali diulang. Pembacaan ini diperlukan untuk menentukan jumlah shim antara differential case dan differential side bearing pada ring gear. Catat hasil pengukuran dial gauge. Hasil pengukuran dial gauge “a”



7) Lepas dial gauge dan magnet stand. Special tool (A): 09900-20607 8) Lepas differential case dengan special tool (side bearing dummy) (1) dari axle housing sama seperti saat merakit differential lihat “Membongkar dan Merakit Differential”.



(B) 1



2



(A)



Special tool (A): 09923-06110 (B): 09900-20607 9) Lepas special tool (spreader, spreader adapter kit dan dial gauge) dari axle housing (2).



7F-16 DIFFERENTIAL BELAKANG



10) Pilih ketebalan shim bevel gear (1) bearing differential case sesuai hasil pengukuran “a” diantara ukuran yang tersedia. Hasil pengukuran dial gauge Ketebalan shim “a” = “a” sebagaimana langkah 6) yang diperlukan CATATAN: Gunakan shim dengan ketebalan yang paling benar, jika mungkin. Ketebalan shim yang tersedia “a”: 0.08, 0.13, 0.25 dan 0.76 mm (0.0031, 0.0051, 0.0098 dan 0.0299 in.)



1



11) Hitung ketebalan shim “b” dengan menggunakan perhitungan sbb.: “a”



2



“b”



12) Pilih shim (2) terdekat dengan hasil perhitungan “b” . CATATAN: Gunakan shim dengan ketebalan yang sesuai, jika mungkin. Ketebalan shim yang tersedia “b”: 0.08, 0.13, 0.25 dan 0.76 mm (0.0031, 0.0051, 0.0098 dan 0.0299 in.)



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-17



Memilih Shim Bevel Pinion



2



1



3



• Drive bevel gear dan drive bevel pinion terpasang dalam satu set. Angka yang tertera pada (1) dan (3) pada kedua drive bevel pinion dan drive bevel gear adalah untuk penentuan (verifikasi). Jika gear set baru digunakan, cocokkan angka pada drive bevel pinion dan drive bevel gear sebelum melanjutkan merakit. • Jika drive bevel gear dan drive bevel pinion set lama akan digunakan kembali, ukur ketebalan shim lama dan gunakan shim baru dengan dimensi yang sama. • Pada ujung bawah masing-masing pinion tertera tulisan plus (+), angka (2), minus (–) , atau nol (0) , yang mengindikasikan posisi gear set. Dimensi ini dikontrol oleh shim yang terletak di belakang pinion head. 1) Pasang special tool dan bearing (1) dan (2) seperti pada gambar.



(C)



(D) 2 1 3, (B) (A)



Special tool (A): 09922-76160 (B): 09922-76190 (C): 09922-76260 (D): 09922-76170 CATATAN: Sebelum mengukur, periksa putaran dengan tangan sebanyak 15 putaran lebih. 2) Kencangkan mur bevel pinion (special tool) (3) dengan tangan. 3) Pasang special tool ke axle housing seperti pada gambar. Special tool (A): 09922-76180 (B): 09922-76280



7F-18 DIFFERENTIAL BELAKANG



4) Pasang dial gauge ke special tool dan setel hingga menunjukkan angka 0 (nol) pada permukaan plate.



(B)



(A)



Special tool (A): 09910-20607 (B): 09910-26510 CATATAN: “c”



• Jarak pengesetan special tool (referensi) “c”: 2 – 3 mm (0.079 – 0.118 in.) • Sebaiknya jarum pendek menunjukkan lebih dari 3 mm (0.118 in.), dan jarum panjang menunjukkan 0 (nol). 5) Tempatkan dial gauge support dan dial gauge yang telah diset (1) pada bevel pinion block dummy (2) dan ukur antara posisi 0 (nol) dan gerakan ujung dial gauge. 6) Ukur ketebalan shim dengan menggunakan hasil pengukuran “d” pada langkah 6 dan penghitungan berikut.



1



“d”



Ketebalan shim “t”: Untuk tanda (+) “A” 2



“t”=



Hasil pengukuran dial gauge “d”







Huruf “A” 0.00A mm



+



Huruf “B” 0.00B mm



Untuk tanda (–) “B”



“t”=



Hasil pengukuran dial gauge “d”



Untuk angka 0 (nol) “t”=



Hasil pengukuran dial gauge “d”



7) Pilih shim bevel pinion. CATATAN: Jika mungkin, gunakan satu shim dengan ketebalan yang tepat. Ketebalan shim yang tersedia “t”: 0.97 – 2.13 mm (0.0382 – 0.0839 in.)



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-19



Menyetel Backlash Drive Bevel Gear CATATAN: Lakukan pengukuran ini dengan differential case dan side bearing cap terpasang.



(A)



1) Untuk mengukur backlash drive bevel gear, pasang dial gauge pada gigi bevel gear dengan sudut yang benar, tepatkan drive bevel pinion, kencangkan kedua retainer dan baca dial gauge sambil menggeser bevel gear. CATATAN: • Ujung pengukur dial gauge pada sudut yang benar pada sisi cembung (convex) dari gigi. • Ukur sedikitnya pada 3 titik di sekeliling drive bevel gear. Backlash drive gear Standar: 0.13 – 0.20 mm (0.0052 – 0.0078 in.) Perbedaan max. antara dua titik: 0.05 mm (0.0019 in.) Special tool (A): 09900-20607 2) Periksa pola kontak gear sbb.: PERHATIAN: Saat memberikan gear marking compound ke gigi, lumuri permukaan gigi secara merata. Pasta jangan terlalu kering atau terlalu cair. a) Setelah membersihkan permukaan gigi drive bevel gear, lumuri gigi dengan gear marking compound dengan menggunakan kuas atau sponge dll. CATATAN: Hati-hati jangan memutar bevel gear lebih dari satu putaran, hal ini dapat mengaburkan hasil pemeriksaan. b) Putar gear agar bagian yang dilumuri compound tepat dengan bevel pinion dan putar ke depan dan belakang dengan tangan untuk mengulang pola kontaknya. c) Putar bagian dengan compound ke atas dan periksa pola kontaknya, lihat tabel berikut ini. Jika pola kontak tidak normal, setel kembali atau ganti jika perlu sesuai instruksi pada tabel.



7F-20 DIFFERENTIAL BELAKANG



Pola Kontak Gigi



Diagnosa dan Perbaikan NORMAL



HIGH CONTACT Pinion terlalu jauh dari bagian tengah drive bevel gear. 1) Tambah ketebalan shim ketinggian pinion dan dekatkan pinion ke bagian tengah gear. 2) Setel drive bevel gear backlash sesuai spesifikasi. LOW CONTACT Posisi pinion terlalu dekat dengan bagian tengah drive bevel gear. 1) Kurangi ketebalan shim ketinggian pinion dan jauhkan posisi pinion dari bagian tengah gear. 2) Setel backlash drive bevel gear sesuai spesifikasi. Pola kontak ini menunjukkan “offset” differential terlalu besar atau terlalu kecil. Perbaiki dengan mengganti axle housing dengan yang baru.



Pola kontak ini, di bagian atas dan bawah drive dan coast, artinya 1) kedua pinion dan gear rusak, 2) carrier tidak sesuai dan persegi, atau 3) gear tidak tepat duduk pada differential case. Perbaikannya dengan mengganti member yang rusak.



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-21



Pola Kontak Gigi



Diagnosa dan Perbaikan Pola tidak tetap: Jika polanya tidak oval, artinya bevel gear rusak. High atau low spot pada permukaan gigi atau pada dudukan bevel gear menjadi penyebab pola tidak tetap pada beberapa gigi. Perbaikannya dengan mengganti pinion dan gear set dan jika dudukannya rusak, ganti juga axle housing.



Spesifikasi Momen Pengencangan Komponen yang dikencangkan Baut cover differential Mur drive bevel pinion (untuk referensi) Baut drive bevel gear Baut side bearing cap differential



Momen pengencangan N•m kg-m lb-ft 41 4.1 30.0 217 – 678 21.7 – 67.8 157.0 – 470.5 105 10.5 76.0 60 6.0 43.5



Material Service Material Sealant Lithium grease



Produk yang disarankan (Nomor Part) Loctite 5699 SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010)



Penggunaan Permukaan cover differential Oil seal



7F-22 DIFFERENTIAL BELAKANG



Special Tool



09900-20607 Dial gauge



09910-26510 Dial gauge support



09913-50121 Oil seal remover



09913-61510 Bearing puller



09913-70123 Bearing installing tool



09913-85210 Bearing pulling holder



09913-85230-000 Bearing remover tool



09921-96510 Oil pan seal cutter



09922-66021 Flange holder



09922-76160 Bevel pinion shaft



09922-76170 09922-76180 Bevel pinion block dummy Bevel pinion bearing dummy



09922-76190 Bevel pinion nut



09922-76260 Bevel pinion front collar



09922-76270 Side bearing dummy



09922-76280 Mounting shaft dummy



DIFFERENTIAL BELAKANG 7F-23



09922-85811 Spring pin remover



09923-06110 Spreader



09924-07730 Bearing installer



09926-37610-001 Bearing puller



09926-37610-003 Bearing remover attachment



09940-51710 Bearing installer



09925-86110 Bearing puller attachment



SISTIM LAMPU 8B-1



BAB 8B



SISTIM LAMPU DAFTAR ISI Diagnosa ..........................................................8B-2 Diagnosa Gejala Pada Lampu Besar ............8B-2 Diagnosa Gejala Pada Lampu Sein dan Hazard....................................................8B-2 Diagnosa Gejala Pada Lampu Kota, Lampu Belakang dan Lampu Plat Nomor .....8B-3 Diagnosa Gejala Pada Lampu Mundur .........8B-3 Diagnosa Gejala Pada Lampu Rem..............8B-3 Diagnosa Gejala Pada Lampu Kabut Depan (Jika Dilengkapi) ................................8B-4 Diagnosa Gejala Pada Lampu Interior ..........8B-4 Perawatan Kendaraan.....................................8B-5 Perhatian Untuk Perbaikan Sistim Kelistrikan Bodi .............................................8B-5 Uraian Switch Untuk Sistim Lampu ...............8B-5 Melepas dan Memasang Switch Lampu (Termasuk Switch Lampu Besar dan Switch Lampu Sein) ......................................8B-6 Memeriksa Headlight Switch (Switch Lampu)8B-6 Melepas dan Memasang Lampu Besar. .......8B-7 Menyetel Arah Sinar Lampu Dengan Layar ..8B-8 Mengganti Bohlam Lampu Besar ..................8B-9



Melepas dan Memasang Switch Lampu Kabut Depan ..................................... 8B-9 Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan..... 8B-10 Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan ...... 8B-10 Melepas dan Memasang Lampu Kabut Depan ............................................... 8B-11 Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan Dengan Layar.................................. 8B-12 Arah Sinar ............................................... 8B-12 Mengganti Bohlam Lampu Kabut Depan .... 8B-13 Melepas dan Memasang Switch Lampu Sein................................................. 8B-13 Memeriksa Switch Lampu Sein................... 8B-14 Melepas dan Memasang Switch Lampu Hazard ............................................ 8B-14 Memeriksa Switch Lampu Hazard .............. 8B-15 Melepas dan Memasang Relay Lampu Sein dan Lampu Hazard ................. 8B-15 Memeriksa Relay Lampu Sein dan Hazard (Jika Tidak Dilengkapi Sistim Keyless Entry)............................................. 8B-15 Memeriksa Sirkuit Sistim Lampu Sein dan Hazard (Jika Dilengkapi Sistim Keyless Entry)............................................. 8B-16



8B



8B-2 SISTIM LAMPU



Diagnosa Diagnosa Gejala Pada Lampu Besar Kondisi Hanya satu lampu yang tidak menyala Lampu besar tidak menyala saat switchpada posisi “HEAD”



Kemungkinan Penyebab Bohlam putus Sikring putus Socket, wiring atau grounding rusak Main sikring putus Switch lampu besar rusak



Wiring atau grounding rusak



Perbaikan Ganti bohlam. Ganti sikring to periksa untuk short. Perbaiki socket atau sirkuit. Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet. Periksa switch lampu besar, lihat “Pemeriksaan Switch Lampu Besar”. Perbaiki sirkuit.



Diagnosa Gejala Pada Lampu Sein dan Hazard Kondisi Kemungkinan Penyebab Wiring atau grounding rusak Frekwensi kedipan tinggi atau hanya satu Bohlam tidak sesuai yang berkedip Bohlam terbakar Relay sein dan lampu hazard rusak



Tidak berkedip



Sirkuit putus atau tahanan tinggi antara switch sein dan lampu sein menyala (satu sisi) Sikring sirkuit lampu sein dan lampu hazard putus. Sirkuit putus atau tahanan tinggi antara battery dan lampu sein atau switch lampu hazard Relay sein dan lampu hazard rusak



Switch sein rusak Switch lampu hazard rusak



Frekwensi kedipan rendah



Wiring atau grounding rusak Arus listrik terlalu kecil Relay sein dan lampu hazard rusak



Perbaikan Perbaiki sirkuit. Ganti bohlam. Ganti bohlam. Periksa relay sein dan lampu hazard, lihat “Memeriksa Relay Lampu Sein dan Lampu Hazard (Jika tidak dilengkapi sistim Keyless Entry)” atau “Pemeriksaan Sirkuit Sistim Sein dan Lampu Hazard(Jika dilengkapi sistim Keyless Entry )”, di bab ini. Perbaiki sirkuit. Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet. Perbaiki sirkuit. Periksa relay sein dan lampu hazard lihat “Memeriksa Relay Sein dan Lampu Hazard ”. Periksa switch sein lihat “Memeriksa Switch Sein”. Periksa switch lampu hazard lihat “Memeriksa Switch Lampu Hazard”. Perbaiki sirkuit. Periksa sistim charging lihat “Generator” di Bab 6H. Periksa relay sein dan lampu hazard lihat to “Memeriksa Relay Sein dan Lampu Hazard”.



SISTIM LAMPU 8B-3



Diagnosa Gejala Pada Lampu Kota, Lampu Belakang dan Lampu Plat Nomor Kondisi Salah satu lampu tidak menyala Tidak ada lampu yang menyala saat switchpada posisi “SMALL”



Kemungkinan Penyebab Bohlam putus Wiring atau grounding rusak Sikring putus Switch rusak



Perbaikan Ganti bohlam. Perbaiki sirkuit. Ganti sikring periksa short. Periksa switch lihat “Memeriksa Switch Lampu Besar”.



Diagnosa Gejala Pada Lampu Mundur Kondisi Kemungkinan Penyebab Lampu tidak menyalat Sikring putus Bohlam putus Switch rusak



Lampu ON terus



Wiring atau grounding rusak Wiring atau grounding rusak Switch lampu mundur rusak



Perbaikan Ganti sikring periksa untuk short. Ganti bohlam. Periksa switch lihat “Memeriksa Switch Lampu Mundur” di Bab 7A. Perbaiki sirkuit. Perbaiki sirkuit. Periksa switch lampu mundur lihat “Memeriksa Switch Lampu Mundur” di Bab 7A.



Diagnosa Gejala Pada Lampu Rem Kondisi Kemungkinan Penyebab Lampu rem tidak men- Sikring putus yala Bohlam burnt out Switch lampu rem rusak Wiring atau grounding rusak Lampu rem ON terus Switch rusak Hanya satu lampu rem Bohlam putus tidak menyalat Wiring atau grounding rusak



Perbaikan Ganti sikring to periksa untuk short. Ganti bohlam. Setel atau ganti switch. Perbaiki sirkuit. Setel atau ganti switch. Ganti bohlam. Perbaiki sirkuit.



8B-4 SISTIM LAMPU



Diagnosa Gejala Pada Lampu Kabut Depan (Jika Dilengkapi) Kondisi Kemungkinan Penyebab Salah satu lampu tidak Bohlam putus menyala Socket, wiring atau grounding rusak Tidak ada lampu yang Sikring putus menyala Wiring atau grounding rusak Relay lampu kabut depan rusak Switch lampu kabut rusak Switch lampu rusak



Perbaikan Ganti bohlam. Perbaiki socket atau sirkuit. Ganti sikring untuk memeriksa short. Perbaiki sirkuit. Periksa relay lihat “Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan”. Periksa switch lihat “Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan”. Periksa switch lihat “Memeriksa Switch Lampu Besar ”.



Diagnosa Gejala Pada Lampu Interior Kondisi Lampu interior tidak menyala



Kemungkinan Penyebab Sikring putus Bohlam putus Wiring atau grounding rusak Switch pintu rusak Lampu interior rusak Switch lampu interior rusak



Perbaikan Ganti sikring periksa short. Ganti bohlam. Perbaiki sirkuit. Periksa switch lihat “Memeriksa Switch Pintu” di Bab 8D. Periksa lampu interior. Periksa switch lampu interior.



SISTIM LAMPU 8B-5



Perawatan Kendaraan Perhatian Untuk Perbaikan Sistim Kelistrikan Bodi Ketika melakukan perbaikan yang berhubungan dengan sistim kelistrikan, perhatikan dengan seksama “Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Sirkuit Kelistrikan” di Bab 0A untuk melindungi komponen kelistrikan dan mencegah terjadinya kebakaran.



Uraian Switch Untuk Sistim Lampu



7 6



5



4



3 2



1. Switch lampu



5. Switch lampu kabut depan



2. Switch lampu pada posisi “OFF”



6. Switch lampu hazard



3. Switch lampu pada posisi “SMALL”



7. Relay lampu sein dan hazard



4. Switch lampu pada posisi “HEAD”



1



8B-6 SISTIM LAMPU



Melepas dan Memasang Switch Lampu (Termasuk Switch Lampu Besar dan Switch Lampu Sein) Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2



2) Lepas steering column hole cover (1) dan steering column cover (2).



1



3) Lepas switch lampu (1) dari combination switch assy. (2) dan lepas soketnya (3).



1



2 3



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



Memeriksa Headlight Switch (Switch Lampu) Periksa hubungan tiap-tiap posisi switch. Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi, ganti switch. Spesifikasi switch lampu besar (switch lampu)



HL



HU



T



EL RF



B



Terminal Switch Position OFF LO PASS HI LO SMALL PASS HI LO HEAD PASS HI



B



T



RF



EL



HL



HU



SISTIM LAMPU 8B-7



Melepas dan Memasang Lampu Besar. Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas bumper depan lihat “Bumper Depan dan Belakang” di Bab 9. 3) Lepas baut dan clip lampu besar. 4) Lepas lampu besar (1) dari vehicle. 5) Lepas soket dari lampu besar (1).



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang. Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat “Menyetel Arah Sinar Lampu Denan Layar”.



8B-8 SISTIM LAMPU



Menyetel Arah Sinar Lampu Dengan Layar CATATAN: Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel arah sinar lampu sesuai prosedur berikut. 1) Ikuti langkah-langkah berikut ini. • Kendaraan di tempat yang datar/permukaannya rata menghadap ke dinding (layar) (1). Jarak antara layar dan lampu “a”: 10 m (32.8 ft.) • Setel tekanan ban sesuai spesifikasi. • Ayun kendaraan beberapa kali dengan tangan untuk menormalkan kerja suspensi. • Seorang pengemudi yang siap mengarahkan sinar lampu. Berat pengemudi 75 kg (165 lb) 2) Periksa apakah hot spot (6) (zona intensitas tinggi) masingmasing low beam axis seperti pada gambar. Spesifikasi hot spot “H”: Sekitar. 130 mm (5.15 in.) 3) Arahkan sinar lampu sesuai spesifikasi dengan menyesuaikan gear. 2. Garis potong (bounding line) 3. Lampu besar 4. Gear (untuk penyetelan kanan / kiri) 5. Gear (untuk penyetelan atas/bawah) X-X: Garis tengah horizontal bohlam A-A: Garis tengah vertikal bohlam lampu besar kiri B-B: Garis tengah vertikal bohlam lampu besar kanan [A]: Lampu besar kiri [B]: Lampu besar kanan



SISTIM LAMPU 8B-9



Mengganti Bohlam Lampu Besar PERINGATAN: • Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan anda. Ganti bohlam setelah dingin. • Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan. Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau terjatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati. PERHATIAN: Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih dahulu. 1) Lepas kabelnegatif (–) battery. 2) Lepas soket dari bohlam. 3) Lepas socket cover (1). 4) Ganti bohlam (2). 5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



1



2



b) b) a) A



a)



Melepas dan Memasang Switch Lampu Kabut Depan Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas garnish (1).



1



8B-10 SISTIM LAMPU



3) Lepas switch lampu kabut depan (1) dan lepas soket (2).



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



1



2



Memeriksa Switch Lampu Kabut Depan ILE



Periksa hubungan tiap-tiap posisi switch. Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi, ganti switch.



E



Spesifikasi switch lampu kabut depan Terminal



IL



IG



Switch Position OFF ON



LOAD



IG



LOAD



E



IL



ILE



Memeriksa Relay Lampu Kabut Depan 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas relay lampu kabut depan (1) dari box sikring. 3) Periksa apakah tidak ada hubungan antara terminal “c” dan “d”. Jika ada hubungan, ganti relay. 4) Periksa apakah ada hubungan antara terminal “c” dan “d” saat battery 12 V dihubungkan ke terminal “a” dan “b”. Jika tidak ada hubungan, ganti relay.



1



b



a



c d



c



d



a



b



SISTIM LAMPU 8B-11



Melepas dan Memasang Lampu Kabut Depan Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas bumper depan lihat “Bumper depan dan Belakang” di Bab 9. 3) Lepas screw (1). 4) Lepas lampu kabut assy. (2) dari bumper depan.



2 1 1



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang. Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lampu lihat “Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan Dengan Layar”.



8B-12 SISTIM LAMPU



Penyetelan Arah Sinar Lampu Kabut Depan Dengan Layar Arah Sinar CATATAN: • Sesuaikan dengan peraturan daerah setempat, setel arah sinar lampu sesuai prosedur berikut. • Sebagai contoh jarak lampu ke dinding 10 m seperti pada gambar. Jarak “H” dihitung pada jarak “a” 10 m dan sudut “b” (1.2°). 1) Ikuti langkah-langkah berikut ini. • Tempatkan kendaraan di atas permukaan yang datar/rata dan di depan dinding (layar) (1) lampu kabut depan menghadap ke depan. Jarak antara layar dan lampu kabut depan “a”: 10m (32.8ft.) • Setel tekanan semua ban sesuai spesifikasi. • Ayun bodi kendaraan dengan tangan untuk menstabilkan suspensi. • Seorang pengemudi didalam kendaraan untuk mengarahkan sinar lampu. Berat pengemudi 75 kg (165 lb) 2) Periksa apakah hot spot (zone intensitas tinggi) masingmasing titik jatuh sinar lampu kabut sebagaimana gambar. Spesifikasi hot spot Sudut “b”: 1.2° (Spesifikasi) Jarak “H”: Sekitar. 210 mm (8.27 in.) 3) Jika tidak sesuai, sesuaikan arah lampu sesuai spesifikasi dengan memutar gear. 2. Putar (untuk penyetelan naik) 3. Putar (untuk penyetelan turun) 4. Hot spot 5. Bounding line X-X: Garis tengah horizontal bohlam lampu kabut depan A-A: Garis tengah vertikal bohlam lampu kabut depan kiri B-B: Garis tengah vertikal bohlam lampu kabut depan kanan



SISTIM LAMPU 8B-13



Mengganti Bohlam Lampu Kabut Depan PERINGATAN: • Bohlam lampu yang baru saja dimatikan akan terasa sangat panas sekali, dan dapat mencederai tangan anda. Ganti bohlam setelah dingin. • Bohlam lampu besar berisi gas halogen bertekanan. Dapat meledak dan berbahaya jika terbentur atau terjatuh. Lakukan dengan sangat hati-hati. PERHATIAN: Minyak pada tangan anda dapat menyebabkan bohlam dengan gas halogen menjadi overheat dan meledak saat dinyalakan. Pegang bohlam dengan dilapisi kain terlebih dahulu. 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas bumper depan lihat “Bumper Depan dan Belakang” di Bab 9.



2



1



3) Lepas socket cover (1). 4) Ganti bohlam (2). 5) Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang. Setelah memasang, periksa dan setel arah sinar lihat “Penyetelan Arah Sinar Lampu Dengan Layar”.



Melepas dan Memasang Switch Lampu Sein Lihat “Melepas dan Memasang Switch Lampu (termasuk switch lampu besar dan switch lampu sein)”.



8B-14 SISTIM LAMPU



Memeriksa Switch Lampu Sein Periksa hubungan masing-masing posisi switch. Jika hubungan pada switch lampu sein tidak ada pada salah satu posisi, ganti switch lampu sein.



L



N



Spesifikasi switch lampu sein Terminal Switch Position L N R



R



TR TB



TL



TB



TR



TL



Melepas dan Memasang Switch Lampu Hazard Melepas 1) Lepas negatif (–) kabel battery. 2) Lepas garnish (1).



1



3) Lepas switch lampu hazard (1) dan lepas soketnya (2). 2



Memasang 1



Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



SISTIM LAMPU 8B-15



Memeriksa Switch Lampu Hazard d



c



b



Periksa hubungan masing-masing posisi switch. Jika tidak ada hubungan pada salah satu posisi switch hazard , ganti switch lampu hazard.



a



Hazard warning light switch specification Terminal Switch Position j



i



g



h



f



a



b



c



d



e



f



g



h



i



j



OFF



e



ON



Melepas dan Memasang Relay Lampu Sein dan Lampu Hazard Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas combination meter lihat “Melepas dan Memasang Combination Meter” di Bab 8C. 3) Lepas relay lampu sein dan hazard (1).



1



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas untuk memasang.



Memeriksa Relay Lampu Sein dan Hazard (Jika Tidak Dilengkapi Sistim Keyless Entry) 1



3



1) Hubungkan relay lampu sein dan hazard (1), battery (2) dan bohlam tes (12 V, 43 W) (3) seperti pada gambar dengan wire harness. 2) Jika lampu tidak berkedip terus menerus, ganti relay lampu sein dan hazard. Spesifikasi siklus kedip relay lampu sein dan hazard 60 – 120 putaran/menit



+ 2



8B-16 SISTIM LAMPU



Memeriksa Sirkuit Sistim Lampu Sein dan Hazard (Jika Dilengkapi Sistim Keyless Entry) 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas combination meter lihat “Melepas dan Memasang Combination Meter”. 3) Lepas connector “E36” relay lampu sein dan hazard (1).



1



4) Hubungkan kabel negatif (–) battery.



3 8



6



7



2



1



5



4



3 8



7



6



5) Pastikan apakah lampu sein kanan atau kiri menyala saat menghubungkan terminal “E36-4” ke “E36-2” atau terminal “E36-3” kabel jumper. Jika lampu sein tidak menyala, periksa bohlam atau perbaiki sirkuit. 1. Connector relay lampu sein dan hazard “E36” dilihat dari sisi harness



1



2



1



5



4



1



6) Periksa tegangan dan hubungan antara masing-masing terminal dan bodi ground pada masing-masing kondisi. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, perbaiki sirkuit. Jika semua hasil pemeriksaan OK, ganti relay lampu sein dan hazard dan periksa kembali.



V



1. Connector relay lampu sein dan hazard “E36” dilihat dari sisi harness



SISTIM LAMPU 8B-17



Pemeriksaan sirkuit sistim lampu sein dan hazard Terminal



Wire



E36-1



BRN



E36-4



WHT/BLU



Power supply lampu sein dan hazard



BLU



Sirkuit switch lampu sein kanan



E36-5



E36-6 E36-7



E36-8



Sirkuit Sirkuit kunci kontak



RED/BLK Sirkuit switch lampu sein kiri BLK



Ground



WHT



Switch hazard dan sirkuit sistim keyless entry



Specification 10 – 14 V 0–1V 10 – 14 V Hubungan Tidak ada hubungan Hubungan Tidak ada hubungan 0–1Ω



Hubungan



Tidak ada hubungan



Condition Kunci kontak posisi ON. Kunci kontak posisi OFF. – Switch lampu sein pada posisi L. Switch lampu sein pada posisi N atau R. Switch lampu sein pada posisi R. Switch lampu sein pada posisi N atau L. – Switch hazard pada posisi ON. Sekitar 1,3 detik setelah tombol UNLOCK pada transmitter ditekan. Sekitar 0,5 detik setelah tombol LOCK pada transmitter ditekan. switch hazard pada posisi OFF.



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-1



BAB 8C



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI CONTENTS Diagnosa ..........................................................8C-2 Diagnosa Masalah Speedometer dan VSS...8C-2 Diagnosa Masalah Unit Fuel Meter dan Fuel Gauge ...................................................8C-2 Diagnosa Masalah Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge dan ECT Sensor8C-2 Diagnosa Masalah Lampu Tekanan Oil ........8C-3 Sistim Lampu Rem (Indikator Lampu Parkir dan Peringatan Minyak Rem)........................8C-3 Perbaikan Kendaraan .....................................8C-4 Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal.......................................................8C-4 Memeriksa Ignition (Main) Switch .................8C-4 Melepas dan Memasang Ignition (Main) Switch............................................................8C-5 Sirkuit Combination Meter .............................8C-5



Melepas dan Memasang Combination Meter8C-9 Memeriksa Fuel Gauge.................................8C-9 Melepas dan Memasang Fuel Level Sensor (Gauge Unit) ...................................8C-10 Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit)8C-10 Melepas dan Memasang VSS ....................8C-11 Memeriksa VSS ..........................................8C-11 Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge...............................................8C-11 Melepas dan Memasang ECT Sensor ........8C-12 Memeriksa ECT Sensor..............................8C-12 Engine Oil Pressure Switch Inspection .......8C-12 Melepas dan Memasang Engine Oil Pressure Switch ..........................................8C-12 Memeriksa Brake Fluid Level Switch ..........8C-13 Memeriksa Parking Brake Switch ...............8C-13



8C



8C-2 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



Diagnosa Diagnosa Masalah Speedometer dan VSS Kondisi Speedometer tidak bekerja atau bekerja tapi tidak normal



Kemungkinan Penyebab Sikring putus



Perbaikan Periksa dari kemungkinan konslet, ganti sikring. Wiring atau grounding rusak Perbaiki sirkuit. Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat “Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E. Combination meter rusak Periksa sirkuit combination meter, lihat “Sirkuit Combination Meter ” di bab ini. Signal rotor Vehicle speed sensor (VSS) rusak Periksa vehicle speed sensor, lihat “Pemeriksaan Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E.



Diagnosa Masalah Unit Fuel Meter dan Fuel Gauge Kondisi Fuel meter tidak bekerja



Kemungkinan Penyebab Sikring putus Wiring atau grounding rusak Unit Fuel gauge rusak



Combination meter rusak



Perbaikan Periksa kemungkinan konslet, ganti sikring. Perbaiki sirkuit Periksa unit fuel gauge, lihat “Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit)” di bab ini Periksa sirkuit combination meter, lihat “Memeriksa Fuel Gauge” di bab ini



Diagnosa Masalah Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge dan ECT Sensor Kondisi Engine coolant temperature meter tidak bekerja atau bekerja tapi tidak normal



Kemungkinan Penyebab Sikring putus Wiring atau grounding rusak ECT sensor rusak Combination meter rusak



Perbaikan Periksa kemungkinan konslet, ganti sikring. Perbaiki sirkuit. Periksa ECT sensor lihat, “Memeriksa ECT Sensor” di bab ini. Periksa combination meter sirkuit lihat “Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge” di bab ini.



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-3



Diagnosa Masalah Lampu Tekanan Oil Kondisi Lampu tekanan oil tidak menyala saat posisi kunci kontak ON (mesin mati)



Kemungkinan Penyebab Sikring putus Wiring atau grounding rusak Oil pressure switch rusak



Combination meter rusak



Lampu tekanan oil stays ON



Wiring rusak Oil pressure switch rusak



Perbaikan Periksa kemungkinan konslet, ganti sikring. Perbaiki sirkuit. Periksa oil pressure switch, lihat “Memeriksa Engine Oil Pressure Switch” di bab ini. Periksa sirkuit combination meter, lihat “Memeriksa Sirkuit Combination Meter” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa oil pressure switch, lihat “Memeriksa Engine Oil Pressure Switch” di bab ini.



Sistim Lampu Rem (Indikator Lampu Parkir dan Peringatan Minyak Rem) Kondisi Kemungkinan Penyebab Sikring putus Sistim lampu rem tidak menyala (ketika minyak rem sedikit Wiring atau grounding rusak atau rem parkir ditarik Brake fluid level switch rusak penuh) Parking brake switch rusak



Lampu rem menyala terus



Wiring atau grounding rusak Brake fluid level rusak Brake fluid level switch rusak



Parking brake switch rusak



Perbaikan Periksa kemungkinan konslet, ganti sikring. Perbaiki sirkuit. Periksa brake fluid switch, lihat “Pemeriksaan Brake Fluid Switch” di bab ini. Periksa switch parking brake, lihat “Memeriksa Parking Brake Switch” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa brake fluid level. Periksa brake fluid switch lihat “Brake Fluid Level Switch Inspection” di bab ini. Periksa parking brake switch, lihat “Memeriksa Parking Brake Switch” di bab ini.



8C-4 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



Perbaikan Kendaraan Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab 8B.



Memeriksa Ignition (Main) Switch 1) Lepas kabel battery negatif. 2



2) Lepas cover steering hole (1) dan cover steering column (2).



1



3) Lepas coupler ignition (main) switch (1). 1



"c"



"b"



"a"



4) Periksa kesambungan (hubungan) antara terminal di setiap posisi switch. Jika kesambungan tidak sesuai dengan tabel berikut, ganti ignition (main) switch. Memeriksa ignition (main) switch Terminal



"f"



"e"



"d"



Position LOCK ACC ON START



a



b



c



d



e



f



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-5



Melepas dan Memasang Ignition (Main) Switch Lihat “Melepas dan Memasang Steering Lock Assembly (Kunci Kontak) ” di Bab 3C.



Sirkuit Combination Meter Tidak dilengkapi tachometer



E32-3 E32-10 1 E31-8 2 E31-3 3 E32-11



E32-9



E32-6 E31-6 E31-5 E31-9 E31-10 E31-14



1. Speedometer



E31-1



E31-16



E31-11



E31-12



E32-1



E32-2



2. Fuel gauge



3. Engine coolant temperature gauge



2



1



16 15 14 13 12 11 10 9



1. Connector E31 viewed from harness side



8



7



6



5



4



3



2



1



13 12 11 10 9



2. Connector E32 viewed from harness side



8



7



6



5



4



3



2



1



8C-6 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



Terminal E31 E31-1



Warna Kabel GRN/YEL



E31-2 E31-3 E31-4 E31-5 E31-6 E31-7 E31-8 E31-9 E31-10 E31-11 E31-12 E31-13 E31-14 E31-15 E31-16



– YEL/RED – WHT/GRN GRN – YEL BLU RED/BLK WHT/BLU RED – GRN/RED – BLK



Terminal E32 E32-1 E32-2 E32-3 E32-4 E32-5 E32-6 E32-7 E32-8 E32-9 E32-10 E32-11 E32-12 E32-13



Warna Kabel RED/YEL BLK WHT/RED – – PPL – – BRN/YEL WHT BLK/YEL – –



Sirkuit Ke combination switch (Control signal indikator signal belok kanan) – Ke fuel level gauge – Ke generator (Control signal indikator peringatan pengisian) Ke oil pressure switch – Ke ECM (Signal speedometer) Ke brake fluid level switch Ke parking brake switch Ke sikring “H/L, L” Ke combination switch (Control signal indikator high beam) – Ke combination switch ( Control signal indikator signal belok kiri) – Ke ground bodi Sirkuit Ke combination switch (Control signal Illumination ) Ke ground bodi Ke sikring “RADIO” (Signal igniton ON) – – Ke ECM (Control signal indikator MIL) – – Ke ECT sensor Ke sikring “METER” (Signal IGNITION on) Ke ground mesin – –



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-7



Model dilengkapi dengan tachometer



8



E34-8



1



7



E34-9



2



7 7



E33-18



3



7



5V



E33-19



7



E33-20



7



4



10 5



5V



6



7



E33-16



5V 9



7



7



E33-15



7 7



E33-2



E34-5



E33-3 E34-4 E33-5 E34-7 E33-8



E34-10



E34-6



E34-11



1. Speedometer



4. Engine coolant temperature gauge



7. Interface



2. Tachometer



5. ODO-TRIP



8. Power supply



3. Fuel gauge



6. EEPROM



9. Trip switch



10. CPU



8C-8 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



2



1



10 9



8



7



6



22 21 20 19 18 17



5 4



3



2



1



16 15 14 13 12 11



1. Connector E33 viewed from harness side



Terminal E33 E33-1 E33-2 E33-3 E33-4 E33-5 E33-6 E33-7 E33-8 E33-9 E33-10 E33-11 E33-12 E33-13 E33-14 E33-15 E33-16 E33-17 E33-18 E33-19 E33-20 E33-21 E33-22



Warna Kabel – PPL BLU RED/BLK WHT/GRN – – GRN/RED – – – – – – YEL/RED BRN/YEL – RED/YEL YEL BRN – –



Terminal E34 E34-1 E34-2 E34-3 E34-4 E34-5 E34-6



Warna Kabel – – – – GRN GRN/YEL



E34-7 E34-8 E34-9 E34-10



RED WHT/RED WHT BLK/YEL



7



6



5



16 15 14 13



4 3



2



1



12 11 10 9 8



2. Connector E34 viewed from harness side



Sirkuit – Ke ECM (Control signal indikator MIL) Ke brake fluid level switch Ke parking brake switch Ke generator (Control signal indikator peringatan pengisian) – – Ke combination switch (Control signal indikator signal belok kiri) – – – – – – Ke fuel level gauge Ke ECT sensor – Ke combination switch (Control signal illumination) Ke ECM (Signal speedometer) Ke ECM (Signal tachometer) – – Sirkuit – – – – Ke oil pressure switch Ke combination switch (Control signal indikator signal belok kanan) Ke combination switch (Control signal indikator high beam) Ke sikring “RADIO” Ke sikring “METER” (Signal ignition ON) Ke ground mesin



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-9



Terminal E34 E34-11 E34-12 E34-13 E34-14 E34-15 E34-16



Warna Kabel BLK – – – – –



Sirkuit Ke ground bodi – – – – –



Melepas dan Memasang Combination Meter Melepas 1) Lepas kabel battery negatif. 2) Lepas panel instrument cluster (1). 3) Lepas panel meter cluster and combination meter (2). 4) Lepas semua coupler dari combination meter.



1



3. Screw



Memasang Kebalikan dari prosedur melepas.



2



3



3



Memeriksa Fuel Gauge 1) Lepas kabel battery negatif. 2) Lepas connector instrument harness “E41” (1) dari connector floor harness “L01”. 1



3) Lepas combination meter lihat, “Melepas dan Memasang Combination Meter ” di bab ini. 4) Hubungkan connector combination meter ke combination meter.



8C-10 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



5) Sambungkan kabel battery negatif. 6) Periksa bahwa meter pointer (2) dari fuel level gauge menunjukkan “E” setelah 5 minute saat kunci kontak di ON kan. 7) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 8) Hubungkan connector kabel terminal “YEL/RED” combination meter ke ground bodi melalui bohlam 20 W (1) seperti gambar. 9) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwa lampu menyala dan meter pointer (2) fuel level gauge bergerak dari “E” ke “F”. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai, ganti combination meter.



[A] 1



2



[B] [A] Without tachometer model [B] With tachometer model



1



2



Melepas dan Memasang Fuel Level Sensor (Gauge Unit) Lepas fuel pump assembly, lihat “Melepas dan Memasang Fuel Pump Assembly ” di Bab 6C.



Memeriksa Fuel Level Sensor (Gauge Unit) • Periksa bahwa tahanan antara terminal “2” dan “3” fuel level sensor berubah dengan berubahnya posisi float. • Periksa tahanan antara terminal “2” dan “3” di setiap posisi float. Jika hasil pengukuran diluar spesifikasi, ganti fuel level sensor. Spesifikasi fuel level sensor Posisi Float Atas “a” 103.8 mm (4.09 in.) Tengah (1/2) “b” 148.1 mm (5.83 in.) Bawah “c” 216.1 mm (8.51 in.) 1. Fuel pump assembly



Tahanan (Ω) 2–4 29.5 – 35.5 119 – 121



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-11



Melepas dan Memasang VSS Lihat “Melepas dan Memasang Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E1.



Memeriksa VSS Lihat “Memeriksa Vehicle Speed Sensor (VSS)” di Bab 6E1.



Memeriksa Engine Coolant Temperature (ECT) Gauge 1) Lepas kabel battery negatif. 2) Lepas connector engine coolant temperature sensor (ECT sensor) lihat, “Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature Sensor (ECT Sensor)” di Bab 6E1. 3) Lepas combination meter, lihat “Melepas dan Memasang Combination Meter ” di bab ini. 4) Sambungkan connector combination meter ke combination meter. 5) Sambungkan kabel battery negatif. [A]



1



2



6) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwa meter pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge menunjuk ke “C”. 7) Putar kunci kontak ke posisi OFF. 8) Hubungkan connector terminal kabel “BRN/YEL” combination meter ke ground bodi melalui bohlam 10 W (1) seperti gambar. 9) Putar kunci kontak ke posisi ON, dan periksa bahwat meter pointer (2) engine coolant temperature (ECT) gauge berubah dari “C” ke “H”. Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, ganti combination meter.



[B] [A] Without tachometer model



1



[B] With tachometer model



2



8C-12 PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI



Melepas dan Memasang ECT Sensor Lihat “Melepas dan Memasang Engine Coolant Temperature Sensor (ECT Sensor) ” di Bab 6E1.



Memeriksa ECT Sensor 1) Rendam bagian sensor temperature dari ECT sensor (1) di dalam air. 2) Ukur tahanan antara terminal sensor (2) dan bagian hex sensor sa’at air panas. Jika tahanan tidak turun sa,at temperatur naik atau diluar spesifikasi berikut: Spesifikasi ECT sender gauge 136 – 216 Ω at 50 °C (122 °F) 16.4 – 19.4 Ω at 120 °C (248 °F)



Engine Oil Pressure Switch Inspection 1) Lepas kabel oil pressure switch (1). 2) Periksa kesambungan (hubungan) antara terminal engine oil pressure switch (2) dan cylinder block (3) seperti di gambar. Jika tidak memuaskan, ganti engine oil pressure switch (1). Memeriksa engine oil pressure switch Selama mesin hidup: Tidak ada hubungan Saat mesin mati: Ada hubungan 4. Engine oil filter F. Depan



Melepas dan Memasang Engine Oil Pressure Switch Lihat “Memeriksa Oil Pressure” di Bab 6A1.



PANEL INSTRUMEN/INFORMASI PENGEMUDI 8C-13



Memeriksa Brake Fluid Level Switch



1



Periksa kesambungan (hubungan) antar terminal brake fluid level switch (1). Jika rusak, ganti reservoir master cylinder. Spesifikasi brake fluid level switch Posisi OFF (float naik): Tidak ada hubungan Posisi ON (float turun): Ada hubungan



Memeriksa Parking Brake Switch



2



1



Periksa apakah ada hubungan antara terminal parking brake switch dan ground bodi. Jika rusak, ganti parking brake switch. Spesifikasi parking brake switch Posisi OFF (tuas parking brake diturunkan) (1): Tidak ada hubungan Posisi ON (parking brake ditarik penuh (2): Ada hubungan



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-1



BAB 8D



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI DAFTAR ISI Diagnosa ..........................................................8D-2 Diagnosa Gejala Pada Window Defogger Belakang (Jika Dilengkapi)............................8D-2 Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Depan ..............................................8D-2 Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Belakang (Jika Dilengkapi)............................8D-3 Diagnosa Gejala pada Control Sistim Power Window (Jika Dilengkapi)...................8D-4 Diagnosa Gejala pada Sistim Power Door Lock (Jika Dilengkapi) ..........................8D-4 Diagnosa Gejala Sistim Keyless Entry (Jika Dilengkapi)............................................8D-5 Control Sistim Power Door Mirror (Jika Dilengkapi) Gejala Diagnosa ................8D-5 Perbaikan Kendaraan .....................................8D-6 Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal ...............................................8D-6 Memeriksa Switch Window Defogger Belakang .......................................8D-6 Memeriksa Kabel Window Defogger Belakang .......................................8D-6 Memperbaiki Kabel Window Defogger Belakang .......................................8D-7 Komponen Wiper dan Washer ......................8D-8 Melepas dan Memasang Switch Wiper dan Washer ...................................................8D-9 Memeriksa Switch Wiper dan Washer ........8D-10



Melepas dan Memasang Washer Tank dan Washer Pump ......................................8D-12 Memeriksa Washer Pump Depan dan Belakang ..............................................8D-12 Memeriksa Motor Wiper Depan ..................8D-13 Memeriksa Motor Wiper Belakang ..............8D-13 Memeriksa Main Switch Power Window .....8D-14 Memeriksa Sub Switch Power Window ......8D-15 Memeriksa Switch Stop Lamp (Brake)........8D-16 Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock....................................................8D-16 Memeriksa Kerja Sistim Power Door Lock....................................................8D-17 Memeriksa sirkuit sistim power door Lock ................................................8D-17 Memeriksa Switch Key Cylinder .................8D-18 Memeriksa Actuator Door Lock...................8D-19 Memeriksa Switch Pintu..............................8D-20 Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock dengan Sistim Keyless Entry.....8D-20 Uraian Sistim...............................................8D-21 Memeriksa Kerja Sistim Keyless Entry .......8D-21 Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry......8D-21 Mengganti Battery Transmitter....................8D-23 Prosedur Pencatatan Kode Transmitter......8D-23 Memeriksa Power Door Mirror ....................8D-24 Melepas dan Memasang Actuator Power Door Mirror.......................................8D-24 Memeriksa Actuator Power Door Mirror......8D-25



8D



8D-2 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Diagnosa Diagnosa Gejala Pada Window Defogger Belakang (Jika Dilengkapi) Kondisi Defogger belakang tidak bekerja



Penyebab Kemungkinan Sikring putus Wiring atau grounding rusak Kabel window defogger belakang rusak



Switch window defogger belakang rusak



Perbaikan Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet. Perbaiki sirkuit. Periksa kabel window defogger belakang, lihat “Memeriksa Kabel Window Defogger Belakang” di bab ini. Periksa switch, lihat “Memeriksa Switch Window Defogger Belakang”.



Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Depan Kondisi Wiper depan tidak bekerja atau bergerak tapi tidak sesuai spesifikasi



Penyebab Kemungkinan Sikring putus Wiring atau grounding rusak Motor wiper depan rusak Switch wiper dan washer rusak



Wiper depan tidak dapat kembali ke posisi semula



Arm wiper kendur Wiring atau grounding rusak Switch wiper dan washer rusak



Motor wiper depan rusak



Wiper intermittent timer depan rusak



Hanya wiper intermit- Wiring atau grounding rusak tent wiper depan tidak Switch wiper dan washer rusak bekerja Wiper intermittent timer depan rusak



Perbaikan Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet. Perbaiki sirkuit. Periksa motor wiper depan, lihat “Memeriksa Motor Wiper Depan”. Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Pasang kembali arm wiper dengan benar. Perbaiki sirkuit. Periksa switch wiper dan washer lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Periksa motor wiper depan, lihat “Memeriksa Motor Wiper Depan” di bab ini. Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer di bab ini”.



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-3



Kondisi Washer atau wiper tidak bekerja ketika switch washer ON



Penyebab Kemungkinan Selang washer atau nozzle tersumbat Wiring atau grounding rusak Washer pump rusak



Switch wiper dan washer rusak



Wiper intermittent timer depan rusak



Perbaikan Perbaiki selang atau nozzle Perbaiki sirkuit. Periksa motor washer lihat, “Memeriksa Washer Pump” di bab ini. Periksa switch wiper dan washer lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Periksa switch wiper dan Washer, lihat “Memeriksa Switch wiper Dan WASHER” di bab ini.



Diagnosa Gejala pada Wiper dan Washer Belakang (Jika Dilengkapi) Kondisi Wiper tidak berkerja atau tidak kembali ke posisi semula



Penyebab Kemungkinan Pemasangan arm wiper kendur Wiring atau grounding rusak Sikring putus Switch wiper dan washer rusak



Motor wiper belakang rusak



Belakang washer mal- Selang washer atau nozzle tersumbat function Wiring atau grounding rusak Washer pump rusak



Switch wiper dan washer rusak



Perbaikan Pasang Kembali arm wiper dengan benar. Perbaiki sirkuit. Ganti sikring, dan periksa dari kemungkinan konslet Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch Wiper dan Washer” di bab ini. Periksa motor wiper belakang, lihat “Memeriksa Motor Wiper Belakang” di bab ini. Perbaiki selang atau nozzle. Perbaiki sirkuit. Periksa washer motor, lihat “Memeriksa Washer Pump” di bab ini. Periksa switch wiper dan washer, lihat “Memeriksa Switch wiper Dan washer” di bab ini.



8D-4 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Diagnosa Gejala pada Control Sistim Power Window (Jika Dilengkapi) Kondisi Penyebab Kemungkinan Semua Power window Sikring putus tidak berfungsi Wiring atau grounding rusak Kunci kontak rusak Main switch Power window rusak



Hanya salah satu power window yang tidak berfungsi



Wiring atau grounding rusak Main switch power window rusak



Switch sub power Window rusak



Motor power window rusak



Perbaikan Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet Perbaiki sirkuit. Periksa kunci kontak, lihat “Memeriksa Kunci Kontak” in Bab 8C. Periksa main switch power window, lihat “Memeriksa Main Switch Power Window” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa main switch power Window lihat “Memeriksa Main Switch Power Window” di bab ini. Periksa switch sub power window, lihat “Memeriksa Switch Sub Power window” di bab ini. Periksa motor power window.



Diagnosa Gejala pada Sistim Power Door Lock (Jika Dilengkapi) Kondisi Semua pintu tidak dapat dikunci atau terkunci menggunakan switch



Penyebab Kemungkinan Sikring putus Switch pintu rusak Wiring atau grounding rusak Controller power door Lock rusak



Semua pintu tidak dapat dikunci atau terkunci hanya menggunakan power door lock switch Semua pintu tidak dapat dikunci atau terkunci hanya menggunakan key cylinder switch sisi pengemudi



Wiring atau grounding rusak Controller power door lock rusak



Key cylinder switch sisi pengemudi rusak



Wiring atau grounding rusak Controller power door lock rusak



Hanya satu pintu tidak Wiring atau grounding rusak dapat dikunci atau Actuator power door lock rusak terkunci



Perbaikan Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet Periksa switch pintu, lihat “Memeriksa Switch Pintu” di bab ini. Periksa sistim power door Lock lihat “Sistim Power Door Lock Sirkuit Pemeriksaan” di bab ini. Periksa sistim power door Lock lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Power Door Lock” di bab ini.



Periksa key cylinder switch sisi pengemudi, lihat “Memeriksa Key Cylinder Switch” di bab ini. Periksa sistim power door Lock, lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Power Door Lock” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa actuator power door lock, lihat “Memeriksa Actuator Power Door lock” di bab ini.



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-5



Diagnosa Gejala Sistim Keyless Entry (Jika Dilengkapi) CATATAN: Diagnose sistim keyless entry lihat table berikut setelah memastikan bahwa sistim power door Lock dalam kondisi baik. Kondisi Penyebab Kemungkinan Transmitter battery rusak Semua pintu tidak dapat dikunci atau Transmitter rusak terkunci hanya meng- Kode registrasi error gunakan keyless entry transmitter Key remainder switch (di kunci kontak) rusak Wiring atau grounding rusak Controller power door Lock rusak Lampu sein tidak menyala saat pintu dikunci atau terkunci oleh keyless entry transmitter Lampu Interior tidak menyala ketika pintu dibuka menggunakan keyless entry transmitter



Wiring atau grounding rusak Controller power door Lock rusak



Wiring atau grounding rusak Controller power door Lock rusak



Perbaikan Ganti battery. Ganti transmitter. Lakukan registrasi kode, lihat “Prosedur Regristasi Kode Transmitter” di bab ini. Periksa kunci kontak, lihat “Memeriksa Kunci Kontak” in Bab 8C. Periksa sirkuit sistim keyless Entry lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry” di bab ini. Periksa sirkuit sistim keyless Entry, lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry” di bab ini. Periksa sirkuit sistim keyless Entry lihat “Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry” di bab ini.



Control Sistim Power Door Mirror (Jika Dilengkapi) Gejala Diagnosa Kondisi Semua power door mirror tidak bekerja



Penyebab Kemungkinan Sikring putus Wiring atau grounding rusak Switch power door mirror rusak



Salah satu power door Wiring atau grounding rusak mirror tidak bekerja Switch power door Mirror rusak



Actuator power door mirror rusak



Perbaikan Ganti sikring, periksa dari kemungkinan konslet Perbaiki sirkuit. Periksa switch power door Mirror, lihat “Memeriksa Switch Power Door Mirror” di bab ini. Perbaiki sirkuit. Periksa switch power door Mirror lihat “Switch Power Door Mirror Pemeriksaan” di bab ini. Periksa actuator power door Mirror lihat “Memeriksa Actuator Power Door Mirror” di bab ini.



8D-6 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Perbaikan Kendaraan Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal Lihat “Perhatian dalam Perbaikan Sistim Bodi Elektrikal” di Bab 8B.



Memeriksa Switch Window Defogger Belakang Lihat “Memeriksa Switch Defogger Belakang”.



Memeriksa Kabel Window Defogger Belakang CATATAN: • Ketika membersihkan window glass belakang, gunakan kain kering dan bersihkan searah heat wire (1). • Ketika membersihkan glass, jangan gunakan detergent atau pembersih yang mengandung abrasive. • Ketika mengukur tegangan kabel, gunakan tester dengan probe negatif (2) terbungkus dengan foil (kertas dll.) tipis (3) dan tekan dengan jari saat mengukur.



• Memeriksa kerusakan kabel. a) Putar kunci kontak ON. b) Putar switch defogger ON. c) Periksa tegangan di bagian tengah (1) dari setiap heat wire seperti pada gambar berikut. Jika hasil pengukuran tegangan adalah 10 V, kabel antara bagian tengah dan ujung positive (5) rusak. Jika tegangannya 0 V, kabel antara bagian tengah dan ujung ground (6) rusak. Tegangan kabel defogger Tegangan Mendekati. 4 – 6 V (2) Mendekati. 9 – 11 V (3) atau 0 – 2 V (4) X: Damage point



Kriteria Baik (Tidak ada kerusakan didalam kabel) Kabel rusak



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-7



1



2



3



+



-



4



• Lokasi kerusakan. a) Putar kunci kontak ON. b) Putar switch defogger ON. c) Tempelkan kabel postif voltmeter (+) ke ujung terminal positif heat wire (1). d) Tempelkan kabel negatif voltmeter (–) strip foil ke ujung terminal positif (1), kemudian gerakkan sepanjang ujung terminal kabel negatif (2). e) Fluktuasi voltmeter dari 0 – 2 V (3) ke volt (menunjuk ke beberapa nilai volt) (4), kondisi tersebut adalah rusak. X: Point kerusakan



Memperbaiki Kabel Window Defogger Belakang 1) Untuk membesihkan, gunakan bensin putih. 2) Berikan masking tape (1) pada kedua sisi atas dan bawah dari heat wire (2). 3) Berikan commercially-available repair agent (3) dengan menggunkan fine-tip brush (4). 4) 2 ke 3 menit kemudian, lepas masking tape (1). 5) Tinggalakan/biarkan selama ± 24 jam sebelum mengoperasikan kembali defogger.



8D-8 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Komponen Wiper dan Washer



3



7 1



2 9



7



2



2



5 6



1 1 6



8 4



3 6



1. Wiper blade



4. Washer pump



7. Washer nozzle



2. Arm wiper



5. Washer tank



8. Wiper link



3. Motor wiper



6. Washer selang



9. Wiper switch



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-9



Melepas dan Memasang Switch Wiper dan Washer Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas cover steering column hole (1) dan cover steering column (2). 3) Lepas switch wiper dan washer (3). 4) Lepas connector switch wiper dan washer (4). 3



Memasang



4



2



1



Kebalikan prosedur melepas, untuk memasang perhatikan halhal berikut. • Hubungkan connector switch wiper dan washer dengan baik. • Tekan switch wiper dan washer steering lock assy. hingga bunyi klick.



8D-10 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa Switch Wiper dan Washer 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas switch wiper dan washer, lihat “Melepas dan Memeriksa Switch Switch wiper Dan WASHER” di bab ini. 3) Periksa kesambungan (hubungan) antara setiap posisi terminal, seperti pada gambar berikut. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch wiper dan washer. Spesifikasi switch wiper switch depan MIST WASH OFF OFF ON WASH



INT ON + WASH LO HI



S



1



B



2



Spesifikasi switch wiper switch belakang



1R



WR



W



EW



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-11



OFF INT



EW



1



V B



S



4) Periksa sirkuit relay intermittent wiper seperti berikut (jika dilengkapi). a) Putar switch wiper depan ke posisi “INT”. b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal “B” dan terminal negatif (–) ke terminal “EW”. c) Hubungkan kabel voltmeter positive (+) ke terminal “1” dan kabel negatif (–) ke terminal battery negatif (–). d) Periksa bahwa voltmeter menunjukkan tegangan battery (10 – 14 V). e) Hubungkan terminal “S” dan terminal “B” selama 5 detik. atau lebih dengan menjumper bakel. f) Lepas ujung kabel jumper dari terminal “B”. g) Hubungkan ujung kabel jumper yang dilepas ke terminal “EW”, kemudian periksa bahwa tegangan antara terminal “1” dan terminal “EW” berubah seperti pada gambar. Ganti, jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan. Spesifikasi switch INT 10-14V



0V 3.3±1 sec.



WASH



V EW



1



B



5) Periksa sirkuit hubungan washer sebagai berikut (jika dilengkapi). a) Pastikan posisi switch wiper depan “OFF”. b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal “B” dan terminal negatif (–) ke terminal “EW”. c) Hubungkan kabel voltmeter positive ke terminal “1” dan kabel negatif ke terminal battery negatif (–). d) Periksa bahwa perubahan tegangan seperti pada gambar berikut. Spesifikasi sambungan sirkuit Washer ON OFF Approx. 2.2 sec.



High Low Approx. 0.3 sec.



8D-12 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Melepas dan Memasang Washer Tank dan Washer Pump Melepas 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Lepas sisi kanan lampu besar, lihat “Melepas dan Memasang Lampu Besar Assy. ” in Bab 8B. 3) 4) 5) 6)



Lepas mur washer tank. Lepas coupler kabel pump dan selang(s). Lepas washer tank (1). Lepas washer pump dari washer tank (1).



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas. Setelah memasang lampu lampu besar sisi kanan, pastikan untuk memeriksa dan menyetel arah sinar, lihat “Menyetel Arah Sinar Lampu Besar dengan Layar” in Bab 8B.



Memeriksa Washer Pump Depan dan Belakang Untuk memeriksa kerja pump, hubungkan terminal battery (+) dan (–) terminal pump (+) dan (–) dengan benar. Periksa kerja kedua washer pump depan dan belakang. Rata-rata pemompaan Washer pump depan : lebih dari 1.0 l/min (2.1 US pt./min, 1.76 lmp pt./min) Washer pump belakang : lebih dari 1.0 l/min (2.1 US pt./min, 1.76 lmp pt./min)



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-13



Memeriksa Motor Wiper Depan B A D



C



2 1



B



3 A



D



C



2 1



4 3



5



1) Memeriksa low speed. a) Gunakan battery 12 V b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal motor motor wiper “B” dan terminal battery negatif (–) ke bracket motor wiper (1) (ground motor wiper). Jika putaran motor (2) pada kecepatan putaran rendah dari 44 hingga 52 rpm, kondisinya baik. 2) Periksa untuk kecepatan tinggi. a) Gunakan battery 12 V. b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke motor wiper terminal “A” dan battery negatif (–) terminal ke bracket motor wiper (1) (ground motor wiper). Jika putaran motor (2) pada putaran kecepatan tinggi dari 64 hinggan 78 rpm, kondisinya baik. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper. 3) Periksa gerak stop secara otomatis. a) Hubungkan terminal 12 V battery (+) ke motor wiper terminal “B” dan battery (–) terminal ke bracket (1) (motor wiper ground), dan biarkan motor berhenti (2). b) Lepas terminal motor wiper “B” battery, dan biarkan motor berhenti (2). c) Hubungkan terminal motor wiper “B” dan “C” dengan kabel jumper (3), dan hubungkan terminal motor wiper “D” ke terminal battery (+). Perhatikan motor (2) akan berputar sekali kemudian berhenti pada posisi yang diberikan. d) Ulangi a) ke c) beberapa kali dan periksa, motor (2) berhenti pada posisi yang telah diberikan beberapa kali. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper. 4. Step a) 5. Step c)



Memeriksa Motor Wiper Belakang 1) Lakukan test gerak motor. a) Gunakan battery 12 V. b) Hubungkan terminal battery positive (+) ke terminal motor wiper “A” dan terminal battery negatif (–) ke terminal motor wiper “B”. Jika putaran motor (1) pada kecepatn putaran rendah, 35 hingga 45 rpm, kondisinya baik. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper belakang.



1



A B



C



8D-14 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



2) Periksa berhenti secara otomatis. a) Hubungkan terminal 12 V battery (+) ke terminal motor wiper “A” dan terminal battery (–) ke terminal motor wiper “B”, dan biarkan motor (2) berputar. b) Lepas terminal motor wiper “A” dan “B” battery, dan biarkan motor (2) berhenti. c) Hubungkan terminal 12 V battery positive (+) ke terminalmotor wiper “A” dan terminal battery negatif (–) ke bracket motor wiper (1). Periksa apakah motor (2) berputar sekali lagi kemudian berhenti pada posisi yang telah diberikan. d) Ulangi langkah a) ke c) beberapa kali dan periksa, motor (2) berhenti pada posisi yang telah diberikan beberapa kali. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti motor wiper belakang.



4 1 2 3



A C



B



3. Step a) 4. Step c)



Memeriksa Main Switch Power Window Sisi pengemudi 1) Lepas main switch power Window dengan connector terpasang. 2) Periksa kesambungan (hubungan) atau ukur tegangan antara terminal berikut. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main switch power Window.



1



DRD



DRU



E



IG



Switch Window Sisi Spesifikasi Pengemudi (1) UP • Hubungan harus ada hubungan antara “DRD” dan “E”. • Tegangan battery harus ada antara terminal “DRU” dan “E” ketika diberikan tegangan battery pada terminal antara “IG” dan “E”. OFF • Hubungan harus ada antara terminal “DRU” dan “E” dan antara terminal “DRD” dan “E”. DOWN • Hubungan harus ada antara “DRU” dan “E”. • Tegangan battery harus ada antara terminal “DRD” dan “E” ketika tegangan battery diberikan antara terminal “IG” dan “E”.



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-15



Selain dari sisi pengemudi Lepas connector main switch power Window. Periksa hubungan antara tiap posisi terminal. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main switch power Window.



1 3



2



E



RRD



RRU



ASD



RLD



RLU



ASU



IG



Memeriksa Sub Switch Power Window Periksa hubungan antara tiap posisi terminal. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch sub power window. Spesifikasi switch sub power window Terminal Switch Position UP OFF DOWN



U



SU



B



SD



D



B



SU



SD



U



D



8D-16 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa Switch Stop Lamp (Brake) Periksa hubungan tiap terminal switch stop lamp (brake). Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti switch stop lamp (brake).



1



Spesifikasi switch stop lamp (brake) Terminal [A] – [B] Switch slider (1) ditekan: Ada hubungan Switch slider (1) dilepas: Tidak ada hubungan [B]



[A]



Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock



7 2 3



4



6



8



1



5



1. Controller power door Lock



4. UNLOCK posisi



7. Back door actuator



2. Pengemudi sisi door knob switch



5. Depan door actuator



8. Switch pintu



3. LOCK posisi



6. Belakang door actuator



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-17



Memeriksa Kerja Sistim Power Door Lock 1) Periksa kerja seperti berikut: a) Ketika door key cylinder sisi pengemudi diputar sekali ke LOCK, periksa apakah semua pintu terkunci. b) Ketika door key cylinder sisi pengemudi diputar dua kali ke UNLOCK, periksa apakah semua pintu tidak terkunci. Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, lihat ke “Memeriksa Sirkuit Sistim Power Door Lock” di bab ini.



Memeriksa sirkuit sistim power door Lock 1) Lepas kabel battery negatif (–). [A]



5 4 12 11 10 9



3



2 1



8



7 6



1



2) Lepas coupler controller door lock (1). 3) Pastikan bahwa semua pintu tidak terkunci. Hubungkan terminal battery positive (+) dan negatif (–) ke terminal coupler controller door lock dan periksa kerja power door lock sebagai berikut. Jika tidak bekerja sesuai spesifikasi, perbaiki sirkuit atau periksa actuator. Jika it bekerja sesuai spesifikasi, lanjut ke langkah berikutnya. Kerja power door lock TERMINAL OPERATION



E38-10 E38-11



[B]



5 4 12 11 10 9



3



2 1



8



7 6



1



[A]



UNLOCK



[B]



LOCK



LOCK UNLOCK



1. Controller power door Lock coupler “E38” viewed dari harness sisi



4) Hubungkan kabel battery negatif (–). 5 4 12 11 10 9



3



2 1



8



7 6



V



1



5) Periksa bahwa tegangan dan kesambungan (hubungan) antara terminal berikut dan ground bodi sesuai spesifikasi berikut. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, perbaiki sirkuit. Jika hasil pemriksaan OK, periksa kembali sistim power door Lock sepert berikut. a) Ganti dengan controller door lock yang baik. b) Periksa kembali sirkuit sistim power door Lock. 1: Controller power door Lock coupler “E38” viewed dari harness sisi



8D-18 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa sirkuit sistim power door Lock Terminal Kabel Sirkuit E38-7 WHT/GRN Main power supply E38-8 BRN Sirkuit key cylinder sisi pengemudi (sinyal LOCK)



E38-9



E38-12



BRN/WHT Sirkuit Key cylinder sisi pengemudi (sinyal UNLOCK) BLK



Ground



Spesifikasi 10 – 14 V Ada hubungan Tidak ada hubungan Ada hubungan Tidak ada hubungan 1 Ω atau kurang



Kondisi – Key cylinder sisi pengemudi pada posisi LOCK. Kecuali kondisi tersebut diatas. Key cylinder sisi pengemudi posisi UNLOCK. Kecuali kondisi tersebut diatas. –



Memeriksa Switch Key Cylinder 1) Lepas kabel battery negatif (–). 2) Lepas kunci pintu assy. depan, lihat “Kunci Pintu Depan Assy.” di Bab 9. 3) Periksa kesambungan (hubungan) antara posisi terminal key berikut. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti kunci pintu assy...



[A]



[B]



Spesifikasi switch key cylinder



[C]



[A]: Lock [B]: Neutral [C]: Lock



e



b



a



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-19



Memeriksa Actuator Door Lock 1) Lepas kabel battery negatif (–). 2) Lepas kunci pintu depan assy., kunci pintu belakang assy. dan kunci pintu bagasi assy,. lihat “Kunci Pintu Depan Assy.”, “Kunci Pintu Belakang Assy.” dan “Kunci Pintu Bagasi Assy.” di bab 9. [A]



3) Hubungkan battery 12 V terminal positive dan negatif ke terminal actuator kunci pintu seperti pada gambar berikut. Jika tidak bekerja sesuai spesifikasi seperti tabel berikut, ganti kunci pintu assy..



[C]



Spesifikasi actuator kunci pintu depan dan belakang [D] 1



c



d



Spesifikasi actuator kunci pintu bagasi [C]



Unlock



[B]



Lock



a



b



Lock



+







Unlock







+



2



4) Periksa switch dari kesambungan (hubungan). Jika tidak berfungsi, ganti actuator kunci pintu bagasi. Spesifikasi switch kunci pintu bagasi Posisi OFF (Pintu tertutup) Posisi ON (Pintu terbuka)



b



[C]



b



a



a



Tidak ada hubungan Ada hubungan



8D-20 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa Switch Pintu Lepas switch pintu dari bodi dan periksa hubungan switch. Jika rusak, ganti switch.



[B]



Spesifkasi switch pintu



[A]



OFF [A] posisi (Pintu tertutup) ON [B] posisi (Pintu terbuka)



Tidak ada hubungan Ada hubungan



Lokasi Komponen Sistim Power Door Lock dengan Sistim Keyless Entry



7 2 3



4



6



9



1



5



8



1. Controller power door Lock



4. UNLOCK posisi



7. Back door actuator



2. Pengemudi sisi door knob switch



5. Depan door actuator



8. Transmitter



3. LOCK posisi



6. Belakang door actuator



9. Switch pintu



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-21



Uraian Sistim Sistim keyless entry mempunyai mode sinyal seperti berikut untuk sinyal feed back ketika controller memerima sinyal LOCK dan UNLOCK dari transmitter.



Memeriksa Kerja Sistim Keyless Entry 1) Pastikan bahwa sistim power door Lock dalam kondisi baik, lihat “Memeriksa Kerja Sistim Power Door Lock” di bab ini. 2) Pastikan bahwa sinyal lampu sein dan hazard dalam kondisi baik, lihat “Sistim Peringatan Sinyal Sein dan Hazard” di bab ini. 3) Periksa kondisi battery transmitter. Jika battery rusak, ganti battery, lihat “Mengganti Battery Transmitter” dibagian “Transmitter” di bab ini. 4) Pastikan bahwa semua pintu tertutup dan tidak terkunci. 5) Periksa kerja seperti: a) Ketika menekan tombol “LOCK” (1) pada transmitter (2), periksa semual door lock dan dan nyala sekali lampu peringatan hazard. b) Ketika menekan tombol “UNLOCK” (3) pada transmitter (2), periksa semua door unlock dan nyala dua kali lampu hazard dan nyala lampu interior sekitar 15 detik dengan switch lampu interior di posisi tengah.



2



3 1



Jika hasil pemeriksaan tidak memuaskan, lanju ke “Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry” di bab ini.



Memeriksa Sirkuit Sistim Keyless Entry



5 4 V



12 11 10 9



3



2 1



8



7 6



1



1. Door lock controller



Periksa bahwa tegangan dan kesambungan (hubungan) antara terminal berikut dan bodi ground sesuai spesifikasi pada setiap kondisi. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, periksa sirkuit berikut. Jika sirkuit normal dan sistim belum normal, periksa kembali sirkuit sistim keyless Entry sebagai berikut. 1) Ganti controller door lock dengan yang baik. 2) Lakukan register key code, lihat “Prosedur Registrasi Kode” di bab ini. 3) Periksa Kembali sirkuit sistim keyless Entry.



8D-22 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa sirkuit sistim keyless Entry Terminal E38-2



Kabel Sirkuit BLU/YEL Key remainder sirkuit



Spesifikasi 0–1V 0–1V



E38-4



BLK/RED



Sirkuit switch pintu & lampu interior



10 – 14 V



Gambar “A”



E38-5



WHT



Sirkuit signal peringatan Hazard



[A]



Gambar “B” Gambar “C”



[B]



2ms/div



[B]: Gambar “B” [C]: Gambar “C”



12V



0V



0V



[A]: Gambar “A”



[C]



12V



12V



Kondisi – Pintu sisi pengemudi, sisi penumpang, sisi belakang pengemudi, sisi belakang penumpang atau pintu bagasi terbuka. Semua pintu tertutup Penuhi kondisi berikut. • Semua pintu tertutup. • Switch lampu Interior di posisi tengah. • 15 detik setelah penekanan tombol “UNLOCK” pada transmitter. Tekan tombol “LOCK” pada transmitter. Tekan tombol “UNLOCK”pada transmitter.



0V 0.5 s/div



0.5 s/div



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-23



Mengganti Battery Transmitter Jika transmitter tidak sesuai, ganti battery transmitter seperti berikut.



1 2



3



4



1) Lepas screw (1) dan transmitter cover (2). 2) Lepas transmitter (3) dari transmitter holder (4). 3) Letakkan ujung coin atau bagian pipih obeng ke slot transmitter (3) dan ungkit bagian tersebut untuk membukanya. 4) Ganti battery (tipe lithium disc CR1616 atau battery sejenis) sehingga terminal + menghadap tanda “+” pada transmitter. 5) Pasang bersama dengan transmitter (3) dan pasang ke ransmitter holder (4). 6) Pasang transmitter cover (2) dan screw (1). 7) Pastikan pintu mengunci sesuai pengoperasian transmitter. PERHATIAN: Hati-hati grease atau kotoran jangan sampai menempel ke printed cirkuit board (pcb) dan battery. CATATAN: • Untuk mencegah pencurian, patahkan transmitter sebelum dibuang. • Buang battery bekas di tempat yang benar. Jangan membuang battery lithium bersama dengan sampah rumah tangga lainnya.



Prosedur Pencatatan Kode Transmitter Jika transmitter atau door lock controller diganti, catat kode sebagai berikut. 1) Pastikan kendaraan pada kondisi berikut. • Semua pintu tertutup. • Kunci kontak telah dicabut. • Pintu sisi pengemudi tidak terkunci dan jendelanya terbuka. 2) Lepas kabel negatif (–) battery. 3) Setelah 30 detik, lakukan prosedur berikut selma 60 detik. a) Hubungkan kabel negatif (–) battery. b) Operasikan knop switch pintu pengemudi sisi dari lock ke posisi unlock dua kali. c) Tekan tombol “LOCK” transmitter dan pastikan semua pintu bekerja dari lock ke posisi unlock. d) Tekan knop switch pintu sisi pengemudi ke posisi lock. e) Tekan tombol “LOCK” pada transmitter dua kali dan pastikan semua pintu bekerja dari unlock ke posisi lock. Dengan demikian, pencatatan kode sudah selesai. CATATAN: • Dua kode transmitter dapt dicatat. • Ketika kode transmitter dicatat, kode yang lama akan dihapus.



8D-24 JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI



Memeriksa Power Door Mirror 1) Lepas kabel negatif (–) battery. 2) Tarik main switch power Window dari door trim. 3) Lepas soket kabel switch kaca spion. 4) Periksa hubungan antar terminal pada tiap-tiap posisi switch. Jika hasil pemeriksaan tidak sesuai spesifikasi, ganti main switch power Window. Spesifikasi switch power door Mirror



M1L



M1R



M2L M2L



E2 COM B



Melepas dan Memasang Actuator Power Door Mirror Melepas 1) Lepas door garnish (1) dari door. 2) Lepas door mirror coupler (2). 3) Lepas mur door mounting (3), dan lepas door mirror assy. (4).



4



3



2



1



Memasang Untuk memasang, gunakan prosedur kebalikan dengan prosedur melepas door mirror assy. perhatikan hal-hal berikut. • Hati-hati harness antara pintu dan kaca spion jangan sampai terjepit. • Hubungkan connector door mirror dengan baik.



JENDELA, KACA SPION, KEAMANAN DAN KUNCI 8D-25



Memeriksa Actuator Power Door Mirror Periksa apakah spion bekerja dengan benar ketika tegangan battery dialirkan ke terminal connector sebagai berikut. • Hubungkan terminal positif dan negatif battery ke terminal kaca spion seperti pada gambar berikut. Jika sesuai tabel, ganti door mirror assy. spesifikasi actuator power door Mirror



M2



COM



M1



PERBAIKAN BODI 9-1



BAB 9



PERBAIKAN BODI CATATAN: Pengikat (mur/baut/screw) merupakan komponen tambahan yang dapat mempengaruhi penampilan komponen vital dan sistem, dan/atau dapat menyebabkan biaya perbaikan yang besar. Mereka harus Mereka harus diganti dengan part yang sama atau sejenis apabila terjadi penggantian. Jangan menggunakan komponen pengganti yang memiliki kualitas dibawahnya atau merubah desain. Nilai torsi harus diikuti sesuai spesifikasi untuk menjamin ketahanan komponen.



DAFTAR ISI Kaca, Jendela dan Spion.................................. 9-2 Melepas dan Memasang Kaca Pintu Depan.............................................................. 9-2 Memeriksa Jendela Pintu Depan .................... 9-6 Melepas dan Memasang Regulator Jendela Pintu Depan .................................................... 9-6 Memeriksa Regulator Jendela Pintu Depan.............................................................. 9-7 Melepas dan Memasang Spion....................... 9-8 Melepas dan Memasang Jendela Pintu Belakang ......................................................... 9-9 Memeriksa Jendela Pintu Belakang .............. 9-13 Melepas dan Memasang Regulator Jendela Pintu Belakang .............................................. 9-13 Memeriksa Regulator Jendela Pintu Belakang ................................................... 9-14 Melepas dan Memasang Windshield ............ 9-15 Persiapan .................................................. 9-15 Melepas dan Memasang Q uarter Window ......................................................... 9-21 Melepas dan Memasang Kaca Pintu Bagasi ........................................................... 9-22 Tipe I ............................................................. 9-22 Struktur Bodi ................................................... 9-24 Melepas dan Memasang Pintu Depan .......... 9-24 Melepas dan Memasang Pintu Belakang...... 9-27 Melepas dan Memasang Pintu Bagasi.......... 9-28 Melepas dan Memasang Hood ..................... 9-30 Menyetel Hood .............................................. 9-30 Memeriksa Hood ........................................... 9-31 Melepas dan Memasang Fender Depan ....... 9-31 Melepas dan Memasang Bumper Depan dan Bumper Belakang................................... 9-32 Melepas dan Memasang Ekstension Bumper Belakang.......................................... 9-33 Ruang Mesin ............................................. 9-34 Depan........................................................ 9-35 Pintu Bagasi .............................................. 9-36



Bodi Bagian Samping................................ 9-37 Windshield................................................. 9-38 Bagian Atap............................................... 9-39 Bodi Bagian Bawah................................... 9-40 Celah Panel .................................................. 9-41 Informasi Pengemudi dan Instrumentasi ..... 9-43 Melepas dan Memasang panel instrumen ...................................................... 9-43 Tempat Duduk ................................................. 9-45 Melepas dan Memasang Tempat Duduk Depan ........................................................... 9-45 Melepas dan Memasang Tempat Duduk Belakang ....................................................... 9-46 Kunci dan Keamanan ..................................... 9-50 Melepas dan Memasang Kunci Pintu Depan Assy................................................... 9-50 Memeriksa Kunci Pintu Depan Assy............. 9-53 Melepas dan Memasang Kunci Pintu Belakang Assy .............................................. 9-54 Memeriksa Kunci Pintu Belakang Assy ........ 9-56 Melepas dan Memasang Kunci Pintu Bagasi Assy .................................................. 9-57 Melepas dan Memasang silinder kunci Kunci Kontak ............................................. 9-59 Trim Eksterior dan Interior............................. 9-59 Melepas dan Memasang Karpet Lantai ........ 9-59 Melepas dan Memasang Console Box Tengah.......................................................... 9-60 Melepas dan Memasang Head Lining .......... 9-61 Cat dan Pelapisan ........................................... 9-64 Perlakuan Anti Korosi ................................... 9-64 Area Pemberian Sealant............................... 9-65 Pelapisan (Coating) Area Bagian Bawah...... 9-71 Area Pemberian Campuran Anti Korosi ........ 9-72 Finishing Komponen Plastik.......................... 9-73 Material Service............................................... 9-73



9



9-2 PERBAIKAN BODI



Kaca, Jendela dan Spion Melepas dan Memasang Kaca Pintu Depan



1. Kaca pintu



4. Trim pintu



7. Weather-strip bukaan pintu



2. Regulator jendela assembly : Apply lithium grease 99000-25010 to sliding part.



5. Sealing cover pintu



8. Pemegang kaca bawah



3. Sash pintu



6. Screw channel bawah



9. Weatherstrip luar pintu depan



PERBAIKAN BODI 9-3



Melepas 1) Turunkan jendela hingga ujung atasnya mencapai ketinggian “a”, sekitar 6,5 cm (2,56 in) dari weatherstrip luar.



2) Lepaskan regulator handel jendela (1) (jika dilengkapi). Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan menggunakan kain (2) seperti pada gambar.



3) Lepaskan screw handel dalam (1).



4) Lepaskan garnish dalam spion . 5) Lepaskan mounting screw trim pintu(1).



6) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel pintu (2) dan putar seperti pada gambar. 7) Lepaskan switch power window dan kabel switch spion pada konektor (jika dilengkapi).



9-4 PERBAIKAN BODI



8) Lepaskan bracket trim pintu (1). 9) Lepaskan sealing cover pintu (2). 10) Lepaskan spion. Lihat “Melepas dan Memasang Spion” di bab ini.



11) Lepaskan weather-strip luar (1). Jangan merusak saat melepas.



12) Lepaskan konektor speaker depan dan speaker dilengkapi). 13) Lepaskan screw channel bawah (1).



(jika



14) Lepaskan kaca pintu (1) sambil diputar seperti pada gambar.



PERBAIKAN BODI 9-5



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kaca pintu dengan memperhatikan hal berikut. • Tepatkan channel bawah (1) pada bagian bawah kaca seperti pada gambar seperti pada gambar. Posisi pemasangan kaca pada channel bawah “a”: 93 mm (3.69 in.) • Kencangkan screw channel bawah. Kencangkan screw depan terlebih dahulu, kemudian screw belakang.



• Pasang sealing cover pintu (1) dengan adhesive (2). • Hubungkan konektor speaker depan dan speakernya (jika dilengkapi).



• Pasang trim pintu depan seperti gambar.



• Pasang regulator handel jendela (1) (jika dilengkapi) sehingga membentuk sudut 45° ketika kaca tertutup penuh seperti pada gambar. A : Depan



9-6 PERBAIKAN BODI



Memeriksa Jendela Pintu Depan Periksa kelurusan run kaca. Jika rusak, ganti dengan yang baru.



Melepas dan Memasang Regulator Jendela Pintu Depan Melepas 1) Lepaskan kaca pintu sesuai “Melepas dan Memasang Pintu Depan Window ” di bab ini. 2) Lepaskan kabel motor power window pada coupler dan kendorkan clamp, jika dilengkapi. 3) Kendorkan screw mounting regulator dan keluarkan regulator melalui lubang (1) seperti pada gambar.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jendela dengan memperhatikan hal berikut. • Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar (1) dari regulator. Grease 99000-25010



• Urutan pengencangan baut panel pintu : Dengan power window (1) → (2) → (3) → (4) → (5) → (6)



PERBAIKAN BODI 9-7



Tanpa power window (1) → (2) → (3) → (4) → (5) → (6)



Memeriksa Regulator Jendela Pintu Depan Periksa gigi (1)terhadap aus dan kerusakan. Jika rusak, ganti dengan yang baru.



9-8 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Spion Ketika melepas atau memasang spion, lihat gambar berikut.



1. Spion



a. Screw mount spion



Urutan pengencangan : a → b →c



2. Garnish dalam



b. Screw mount spion



4.5 N·m (0.45 kg-m, 3.5 lb-ft)



3. Clip



c. Screw mount spion



PERBAIKAN BODI 9-9



Melepas dan Memasang Jendela Pintu Belakang



1. Kaca pintu



4. Sealing cover pintu



7. Braket handel dalam pintu belakang



2. Regulator jendela assy : Berikan lithium grease 99000-25010 pada bagian yang bergerak.



5. Partisi kaca pintu



8. Handel dalam pintu belakang



3. Trim pintu



6. Weatherstrip luar pintu belakang



9. Channel bawah kaca



9-10 PERBAIKAN BODI



Melepas 1) Lepaskan handel regulator jendela (1). Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan menggunakan kain (2) seperti pada gambar.



2) Lepaskan screw handel dalam (1).



3) Kendorkan screw mounting trim pintu (1). 4) Lepaskan handel trim pintu (2).



5) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel dalam (2) diputar seperti pada gambar. 6) Lepaskan konektor power window (jika dilengkapi).



PERBAIKAN BODI 9-11



7) Lepaskan braket trim pintu (1). 8) Lepaskan sealing cover pintu (2).



9) Lepaskan weatherstrip luar (1). Jangan merusaknya saat melepas. Turunkan jendela sepenuhnya. Gunakan pisau yang dibungkus kain (atau obeng) untuk mengeluarkan weatherstrip luar.



10) Lepas sash tengah pintu belakang. 11) Lepaskan kaca pintu. 12) Lepaskan channel bawah dengan menggunakan pelumas seperti air sabun atau air detergen.



13) Lepaskan kaca partisi pintu belakang (1) dengan menarik ke arah depan kendaraan.



Memasang Untuk memasang kebalkan dari prosedur melepas kaca pintu dengan memperhatikan hal berikut.



9-12 PERBAIKAN BODI



• Pasang channel bawah (1) pada bagian bawah kaca seperti pada gambar. Berikan pelumas seperti air sabun atau detergen untuk memasang channel bawah. Posisi pemasangan kaca pada channel bawah “a”: 226.7 mm (8.93 in.)



• Kencangkan screw sash belakang dan baut sesuai urutan pengencangan. Urutan pengencangan sash pintu belakang (1) → (2) → (3)



• Pasang sealing cover pintu (1) dengan adhesive (2).



• Pasang trim pintu belakang.



PERBAIKAN BODI 9-13



• Pasang handel regulator jendela pintu (1) sehingga membentuk sudut 45° ± bila kaca ditutup. A : Depan



Memeriksa Jendela Pintu Belakang Periksa kerusakan pada run kaca. Jika ditemukan kerusakan, ganti dengan yang baru.



Melepas dan Memasang Regulator Jendela Pintu Belakang Melepas 1) Lepaskan kaca pintu (1) sesuai dengan “Melepas dan Memasang Jendela Pintu Belakang” di bab ini. 2) Kendorkan screw mounting regulator (2). 3) Lepaskan konektor power window (jika dilengkapi). 4) Keluarkan regulator melalui lubang (3) seperti pada gambar.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas regulator jendela dengan memperhatikan hal berikut. • Berikan grease pada bagian yang bergeser dan berputar atau regulator. Grease 99000-25010 • Urutan pengencangan baut pada panel pintu. (1) → (2) → (3) → (4) A. Dengan power window B. Tanpa power window



9-14 PERBAIKAN BODI



Memeriksa Regulator Jendela Pintu Belakang Periksa roller (1) dari kemungkinan rusak dan aus. Jika ditemukan kerusakan, ganti dengan yang baru.



PERBAIKAN BODI 9-15



Melepas dan Memasang Windshield Persiapan Windshield depan dipasang dengan menggunakan adhesive khusus (yaitu satu komponen urethane adhesive yang digunakan dengan primer).Untuk penggantian windshield, sangat penting untuk menggunakan adhesive yang memberikan kekuatan rekat yang cukup dan ikuti prosedur yang ada.



1. Kaca windshield



3. Stopper kaca windshield



2. Molding windshield



4. Spacer kaca windshield



5. Trim windshield



PERHATIAN: • Penjabaran di bab ini adalah penggantian kaca dengan menggunakan 3 tipe primer dan 1 tipe adhesive yang dibuat oleh YOKOHAMA (satu komponen urethane adhesive yang digunakan dengan primer dengan combination). Ketika menggunakan primer dan adhesive yang dibuat oleh pabrik lain, perhatikan cara instruksi penanganan yang disediakan. Pengabaian prosedur atau penyalahgunaan adhesive dapat menyebabkan penurunan fungsi adhesive. Karena itu, sebelum bekerja, pastikan mengikuti petunjuk dan penjelasan yang diberikan oleh pabrik pembuat dan ikuti prosedur yang diberikan. • Jika terdapat permukaan yang tergores atau rusak, perbaiki bagian yang rusak tersebut, jika tidak dapat menyebabkan terjadinya korosi. Gunakan adhesive yang memiliki sifat sebagai berikut. Kekuatan geser adhesive kaca : 40 kg/cm2 (569 lb/in2) atau lebih Material adhesive dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk melepas dan memasang. • Satu komponen urethane adhesive dan primer yang digunakan secara kombinasi (Untuk satu lembar windshield) – Adhesive (470 g (15.7 oz.)) – Primer untuk kaca (30 g (1.0 oz.)) – Primer untuk bodi (30 g (1.0 oz.)) – Primer untuk molding (30 g (1.0 oz.)) • Eyeleteer • Piano string • Pisau windshield • Kuas untuk pemberian primer (2 pcs) • Pisau • Rubber sucker grip



9-16 PERBAIKAN BODI



• Sealant gun (untukmengisi adhesive) • Putty spatula (untuk memperbaiki komponen yang telah menempel)



Melepas 1) Bersihkan permukaan kaca luar dan dalam dan sekelilingnya. 2) Lepaskan wiper arm dan garnish. 3) Gunakan solasi, tutupi permukaan bodi disekeliling kaca untuk mencegah kerusakan. 4) Lepaskan spion dalam, sun visor, dan pillar trim depan (kanan dan kiri). 5) Jika perlu, lepaskan panel instrumen. Lihat “Melepas dan Memasang panel instrumen” di bab ini. 6) Jika perlu, lepaskan head lining. Lihat “Melepas dan Memasang Head Lining” di bab ini. 7) Lepaskan (atau potong) molding windshield. 8) Lubangi dengan eyeleteer (1) pada adhesive dan masukkan senar piano melaluinya.



9) Potong adhesive disekeliling windshield (1) dengan senar piano (2). Saat menggunakan pisau windshield (3) untuk memotong adhesive, hati-hati jangan merusak windshield. Gunakan kawat untuk memotong adhesive sepanjang bagian bawah windshield. CATATAN: Gunakan senar piano (2) sedekat mungkin dengan kaca untuk mencegah kerusakan pada bodi dan panel instrumen.



PERBAIKAN BODI 9-17



10) Gunakan pisau (1), bersihkan adhesive (2) yang tersisa pada sisi bodi (3) sehingga memiliki ketebalan 1 – 2 mm (0.039 – 0.078 in.) disekelilingnya. CATATAN: Sebelum menggunakan pisau (1), bersihkan dengan alkohol atau sejenisnya untuk menghilangkan oli yang melekat.



11) Bila menggunakan windshield lama, lepaskan adhesive (1), dan jangan sampai merusak lapisan primer (2).



Memasang 1) Gunakan larutan pembersih, bersihkan tepi windshield dimana kaca windshield akan ditempel. (biarkan mengering selama 1 menit atau lebih.) 2) Pasang stopper kaca yang baru (1) (2 pieces) pada bagian bawah windshield.



3) Untuk menentukan posisi pemasangan kaca (1) ke bodi (2), tempatkan kaca pada bodi sehingga memiliki celah antara atas kaca (1) dan bodi (2) 10.8 - 12.8 mm (0.43 in.) dan celah antara setiap ujung (kanan dan kiri) kaca (1) dan bodi (2) antara 6.6 - 8.6 mm. Tandai permukaan kontak pada kaca (1) dan bodi (2) seperti pada gambar. Celah atas dapat disetel dengan menggerakkan posisi stopper kaca. Celah windshield “a”: 10.8 - 12.8 mm (0.43 - 0.50 in.) “b”: 6.6 - 8.6 mm (0.26 - 0.34 in.)



9-18 PERBAIKAN BODI



4) Bersihkan permukaan kontak dari adhesive lama (1), cat atau logam bodi. Jika permukaan cat sudah rusak atau logam bodi terlihat, berikan primer (2) ke bodi. (Perhatian) jangan memberikan primer (2) ke permukaan adhesive yang masih ada di bodi. CATATAN: • Pastikan melihat petunjuk pemakaian primer untuk penggunaan dan waktu pengeringan yang benar. • Jangan memegang bodi dan permukaan adhesive lama dimana kaca akan ditempel. 3. Jangan memberikan primer 4. Berikan primer



5) Pasang molding baru (1) ke kaca (2). 6) Bersihkan permukaan kaca yang akan ditempel ke bodi dengan lap bersih. Jika menggunakan cairan pembersih, biarkan mengering selama 10 menit atau lebih. Area yang dibersihkan untuk windshield (jarak dari ujung kaca atau molding) “a”: 30 – 50 mm (1.18 – 1.97 in.)



7) Pasang spacer baru (1) ke windshield (2).



PERBAIKAN BODI 9-19



8) Gunakan brush baru, berikan sejumlah primer untuk kaca sepanjang permukaan kaca yang akan ditempel ke bodi. CATATAN: • Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, penggunaan dan waktu pengeringan yang benar. • Jangan memberikan primer dibagian luar permukaan yang dilapisi keramik. • Jangan menyentuh permukaan yang dilapisi primer. Lebar primer pada windshield “a”: 15 mm (0.59 in.) 1. Molding 2. Spacer 3. Berikan primer



9) Berikan primer untuk molding disekeliling permukaan molding 10) Berikan adhesive (1) seperti pada gambar. CATATAN: • Tekan kaca (2) ke permukaan bodi panel segera setelah diberikan adhesive (1). • Gunakan pemegang kaca untuk membantu memegang dan membawa kaca setelah diberikan adhesive (1). • Lakukan langkah 8) sampai 9) selama 10 menit untuk memastikan sudah melekat erat. • Pastikan melihat petunjuk pemakaian adhesive untuk penanganan dan waktu pengeringan yang benar. • Mulai dari bagian bawah kaca (2). • Jangan sampai merusak primer. Spesifikasi jumlah dan posisi adhesive untuk windshield Lebar “a”: kurang lebih 8 mm (0.31 in.) Tinggi “b”: kurang lebih 14 mm (0.55 in.) Posisi “c”: kurang lebih 10 mm (0.39 in.) untuk depan, belakang dan bagian atas. Posisi “d”: kurang lebih 16 mm (0.63 in.) untuk bagian bawah. 3. Molding



9-20 PERBAIKAN BODI



11) Tahan pemegang kaca (1), tempatkan kaca pada bodi dengan meluruskan tanda pada langkah 3) dan tekan.



12) Periksa kebocoran air dengan menyiramkan air ke windshield. Jika ditemukan kebocoran, keringkan windshield dan tambal titik yang bocor dengan adhesive. Jika masih terjadi kebocoran, lepaskan kaca dan ulangi prosedur pemasangan lagi. CATATAN: • Jangan menggunakan air bertekanan tinggi. • Jangan menggunakan udara bertekanan pada adhesive saat pengeringan. • Jangan menggunakan sinar infra merah atau sejenisnya untuk pengeringan. PERHATIAN: Setelah selesai memasang, perhatikan hal berikut. • Penutupan pintu secara kasar sebelum adhesive mengering dapat menyebabkan kaca menjadi longgar atau lepas. Karena itu, jika pintu dibuka atau ditutup sebelum adhesive mengering, pastikan untuk membuka semua kaca pintu dan hati-hati. • Jika molding tidak terpasang dengan baik, tahan dengan selotip sampai adhesive mengering. • Setiap adhesive memiliki waktu pengeringan yang berbeda. • Pastikan untuk melihat petunjuk pemakaian, periksa waktu pengeringan adhesive yang digunakan dan perhatikan saat adhesive akan mengering. • Jangan mengemudi sampai adhesive benar-benar kering untuk memastikan sudah merekat dengan baik.



PERBAIKAN BODI 9-21



Melepas dan Memasang Quarter Window Melepas dan Memasang Tipe I Lihat “Melepas dan Memasang Windshield” di bab ini karena prosedur melepas dan memasang sama secara prinsip. Namun, perhatikan hal berikut. • Perhatikan hal berikut saat memberikan adhesive (1) sepanjang tepi kaca (2). • Adhesive (1) harus diberikan secara merata terutama pada tinggi. • Jangan merusak primer (3). • Tekan kaca pada bodi segera setelah adhesive (1) diberikan. Spesifikasi jumlah adhesive dan posisi untuk quarter window Tinggi “a”: 14 mm (0.55 in.) Lebar “b”: 8 mm (0.31 in.) Lebar “c”: 16 mm (0.63 in.) Posisi “d”: 13 mm (0.51 in.) untuk bagian depan, bawah dan atas kaca. Posisi “d”: 16.5 mm (0.65 in.) untuk bagian belakang kaca.



Tipe II Untuk quater window menggunakan weatherstrip, pasang seperti gambar dengan memperhatikan hal berikut. Urutan pemasangan : 1→2→3→4 1,2, 3,4



Urutan pemasangan



F.



Depan



5.



Panel luar sisi bodi



A.



Panel quarter saja



6.



Kaca quarter window glass atau panel quarter window belakang



x.



Pasang ujung hingga menyentuh panel



7.



Panel quarter window belakang



y.



Posisi awal pemasangan Lokasi joint pemasangan weatherstrip pada tengah bagian bawah.



8.



Weatherstrip panel jendela



z.



Posisi akhir pemasangan



9-22 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Kaca Pintu Bagasi Tipe I



1. Kaca pintu bagasi



2. Pengikat



3. Lubang Mounting



Lihat “Melepas dan Memasang Windshield” di bab ini, karena pada prinsipnya prosedur melepas dan memasang adalah sama Namun, perhatikan hal berikut. • Perhatikan hal berikut saat memberikan adhesive (1) pada tepi kaca (2). • Adhesive (1) harus diberikan secara merata terutama tingginya. • Jangan merusak primer (3). • Dengan posisi pengikat (5) lurus, pasang kaca (2) padapanel pintu belakang (4). • Tekan kaca ke bodi segera setelah adhesive (1) diberikan. Spesifikasi jumlah adhesive dan posisi untuk kaca pintu bagasi Tinggi “a”: 14 mm (0.55 in.) Lebar “b”: 8 mm (0.31 in.) Lebar “c”: 16 mm (0.63 in.) Posisi “d”: 15.5 mm (0.61 in.) untuk bagian atas kaca Posisi “d”: 16 mm (0.63 in.) untuk bagian bawah kaca Posisi “d”: 26 mm (1.02 in.) untuk bagian samping kaca



PERBAIKAN BODI 9-23



Tipe II



1,2,3



Urutan pemasangan jendela pintu bagasi



6.



Kaca jendela



A.



Kaca saja



y.



Posisi akhir pemasangan



4.



Panel luar pintu bagasi



7.



Weatherstrip kaca jendela



x.



Posisi awal pemasangan



z.



Pemasangan ujung sampai menyyentuh panel



5.



Kaca jendela pintu bagasi



Untuk kendaraan yang menggunakan weatherstrip, pasang kaca pintu bagasi seperti pada gambar dengan memperhatikan hal berikut. Urutan pemasangan 1→2→3



9-24 PERBAIKAN BODI



Struktur Bodi Melepas dan Memasang Pintu Depan



1. Panel pintu



4. Baut engsel pintu depan



2. Engsel pintu : Berikan lithium grease 99000-25010 untuk bagian yang berputar : Berikan sealant 99000-31110 untuk permukaan kontak



26 N·m (2.6 kg.m, 18.81 lb-ft)



3. Stopper bukaan pintu



Melepas 1) Lepaskan ujung kabel harness pintu pada setiap konektor (jika dilengkapi). 2) Sanggah pintu panel (1) menggunakan dongkrak (2) dengan sepotong kayu (4) antara dongkrak (2) dan panel (1) seperti gambar. 3. Kain lap



PERBAIKAN BODI 9-25



3) Kendorkan baut mounting engsel (1).



4) Lepaskan baut stopper bukaan pintu pada bodi (1). 5) Lepaskan pintu assy.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu assy dengan memperhatikan hal berikut. • Saat mengganti pintu, lapisi bagian dalam pintu pengganti dengan wax untuk perawatan anti korosi. Lihat “Area Pemberian Campuran Anti Korosi” di bab ini. • Berikan sealant pada permukaan kontak “A” di engsel (1). “A”: Sealant 99000-31110 • Berikan grease pada bagian yang berputar “B” di engsel (1). “B”: Lithium grease 99000-25010



• Kencangkan engsel baut (1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Baut mounting pintu engsel (a): 26 N·m (2.6 kg-m, 18.81 lb-ft)



9-26 PERBAIKAN BODI



• Pasang stopper bukaan pintu (1) seperti spesifikasi berikut. Arah pemasangan stopper bukaan pintu Pintu kanan : tanda R di atas Pintu kiri : tanda L di atas 2. Tanda



• Setel posisi latch striker pintu sesuai “Melepas dan Memasang Kunci Assy Pintu Depan” di bab ini. • Setel cushion pintu depan sehingga pintu rata dengan sisi bodi. • Setelah memasang, buka dan tutup pintu untuk memeriksa kelonggaran. • Bila weatherstrip mengeras, kebocoran dapat terjadi. Bila terjadi, ganti dengan yang baru.



PERBAIKAN BODI 9-27



Melepas dan Memasang Pintu Belakang



1. Panel pintu belakang



4. Pintu belakang engsel baut



2. Pintu belakang engsel : Apply lithium grease 99000-25010 to rotating part : Apply sealant 99000-31110 to contact face



26 N·m (2.6 kg·m,18.81 lb-ft)



3. Pintu open stopper



Lihat “Melepas dan Memasang Pintu Depan” di bab ini dengan memperhatikan hal berikut. • Untuk momen pengencangan, grease dan sealant, lihat gambar diatas. • Pasang stopper bukaan pintu (1) sebagai berikut. Arah pemasangan stopper bukaan pintu Pintu kanan : tanda R di atas. Pintu kiri : tanda L di atas. 2. Tanda



9-28 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Pintu Bagasi



1. Panel pintu bagasi



5. Trim pintu



2. Unit balancer pintu bagasi



6. Tutup lampu plat nomor



3. Weatherstrip



7. Garnish pintu bagasi



4. Sealing cover pintu



Melepas 1) Lepaskan trim pintu bagasi (1). 2) Lepaskan ujung atas belakang head lining dan trim quarter belakang. 3) Lepaskan konektor harness pintu bagasi (2) dan selang washer (3). 4) Lepaskan balancer pintu bagasi (4) (pertama pada sisi pintu dan berikutnya pada sisi bodi). 5) Lepaskan mur engsel pintu dan lepaskan pintu bagasi assy. 6) Lepaskan konektor wiring harness di dalam pintu bagasi.



PERBAIKAN BODI 9-29



PERINGATAN: Penanganan balancer pintu bagasi (Damper) • Jangan membongkar balancer (1) karena silinder dipenuhi dengan gas. • Tangani balancer hati-hati. Jangan menggores permukaan piston rod, dan jangan biarkan cat atau minyak menempel di permukaannya. • Jangan memutar piston rod saat balancer memanjang penuh. • Bila membuang balancer pintu bagasi (damper), gunakan bor ukuran 2 – 3 mm (0.08 – 0.12 in.) (2) untuk membuat lubang seperti pad gambar. • Gas yang keluar tidak berbahaya namun dapat keluar bersamaan dengan chip yang terjadi saat pengeboran. Karena itu, gunakan kacamata pelindung.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas pintu bagasi dengan memperhatikan hal berikut. • Pasang wiring harness (1).



• Berikan sealant ke permukaan kontak “A” engsel pintu (1). “A”: Sealant 99000-31110 • Berikan grease pada bagian yang berputar “B” di engsel (1). “B”: Lithium grease 99000-25010



• Setel posisi latch striker pintu sesuai “Kunci Pintu Bagasi” di bab ini. • Setel cushion pintu sehingga pintu menjadi rata dengan bodi. • Setel celah pintu dengan mengendorkan baut mounting dan mur engsel pintu sesuai “Celah Panel” di bab ini.



9-30 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Hood Melepas PERHATIAN: Tempatkan kain pada “A” seperti gambar untuk mencegah kerusakan. 1) Lepaskan selang washer (1) dari hood (2). 2) Lepaskan 4 baut mounting (3) untuk melepas hood (2).



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas hood dengan memperhatikan hal berikut. • Berikan sealant pada permukaan kontak “B” pada engsel hood (4). “B”: Sealant 99000-3110



Menyetel Hood Setel hal-hal berikut:: • Penyetelan posisi hood. Penyetelan depan dan belakang dan kiri dan kanan. Setel celah hood dengan mengendorkan baut mounting hood, lihat “Celah Panel” di bab ini. • Penyetelan vertikal Jika hanya satu sisi (kanan atau kiri) dari hood tidak rata dengan fender depan, ratakan dengan mengencangkan atau mengendorkan cushion hood (1).



• Penyetelan posisi kunci hood. Saat menginstal kunci hood (1), set hood latch posisi terendah. Momen pengencangan Baut hood latch (a): 10 N·m (1.0 kg-m, 7.2 lb-ft)



PERBAIKAN BODI 9-31



Memeriksa Hood Pastikan hood terbuka dan menutup dengan halus dan benar. Lumasi jika perlu. Juga pastikan latch kedua bekerja dengan baik (pastikan latch kedua menjaga hood dari terbuka penuh) dan hood mengunci saat ditutup. Setel posisi kunci hood jika perlu.



Melepas dan Memasang Fender Depan



Melepas 1) Lepaskan bumper depan. 2) Lepaskan lampu besar assy. Lihat “Melepas dan Memasang lampu besar Assy” di bab 8B. 3) Lepaskan fender depan.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas fender depan dengan memperhatikan hal berikut. • Jika cat pada baut fender terkelupas, lakukan pengecatan ulang. • Setel celah panel sesuai “Celah Panel” di bab ini.



9-32 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Bumper Depan dan Bumper Belakang Saat melepas atau memasang bumper depan dan bumper belakang, lihat gambar berikut.



[A]: Bumper depan



1. Bumper depan



3. Clip



[B]: Bumper belakang



2. Screws



4. Bumper belakang



5. Baut



PERBAIKAN BODI 9-33



Melepas dan Memasang Ekstension Bumper Belakang Saat melepas atau memasang ekstension bumper belakang, lihat gambar berikut.



1. Ekstension bumper belakang



3. Screw



2. Pemegang ekstension



4. Clip



9-34 PERBAIKAN BODI



Dimensi Bodi CATATAN: Seluruh titik pengukuran berada pada permukaan luar panel.



Ruang Mesin



a (a’)



Lubang pemasangan center member paling luar (M6, dengan center member dilepas))



Jarak lubang ke lubang a-b: 511.0 mm (20.12 in) a-b’: 550.6 mm (21.68 in) b-b’: 200.0 mm (7.87 in)



b (b’)



a’-b’: a’-b:



Lubang pemasangan center member belakang (dengan center member dilepas)



511.0 mm (20.12 in) 550.6 mm (21.68 in)



PERBAIKAN BODI 9-35



Depan



a. Lubang clip cowl top garnish



e (e’) Lubang jig datum atas lamp support panel



b (b’). Lubang pemasangan belakang fender depan (dengan panel fender dilepas) c (c’). Lubang pemasangan depan fender depan (dengan panel fender dilepas)



f (f’). Lubang jig datum lower member depan g (g’). Lubang jig datum bawah lamp support panel



d. Lubang mounting front hood stopper



Jarak lubang ke Lubang a-c: a-c’: a-d: b-b’: b-c: b-c’:



757.5 mm (29.82 in) 644.4 mm (25.37 in) 454.6 mm (17.90 in) 1326.0 mm (52.20 in) 205.3 mm (8.08 in) 1338.8 mm (52.71 in)



b’-c: b’-c’: c-c’: c-d: c’-d’: e-e’:



1338.8 mm (52.71 in) 205.3 mm (8.08 in) 1320.0 mm (51.97 in) 694.3 mm (27.33 in) 694.3 mm (27.33 in) 732.0 mm (28.82 in)



e-f: e-f’: e’-f: e’-f’: f-f’: g-g’:



496.1 mm (19.53 in) 916.0 mm (36.06 in) 916.0 mm (36.06 in) 496.1 mm (19.53 in) 810.0 mm (31.89 in) 1258.0 mm (49.53 in)



9-36 PERBAIKAN BODI



Pintu Bagasi



a (a’). Lubang jig datum hole pada sisi depan flange pada ujung inner panel b (b’). Lubang pemasangan rear combination lamp



c (c’). Lubang pemasangan ekstension bumper belakang d Lubang pemasangan kanan latch striker



Jarak lubang ke Lubang a-a’: 519.9 mm (20.47 in) a-c: 1291.2 mm (50.83 in) a-c’: 1489.4 mm (58.64 in)



a-d: a’-c: a’-c’:



1371.0 mm (53.98 in) 1489.4 mm (58.64 in) 1291.2 mm (50.83 in)



a’-d: 1363.4 mm (53.68 in) b-b’: 1124.0 mm (44.25 in) c-c’: 1060.0 mm (41.73 in)



PERBAIKAN BODI 9-37



Bodi Bagian Samping



a. Lubang jig panel luar pilar A



e. Lubang pemasangan switch pintu



i. Lubang atas engsel pintu



b. Lubang jig panel dalam atap depan



f. Step panel lantai depan (bagian atas)



j. Lubang pemasangan atas latch striker



c. Lubang jig panel luar pilar B



g. Lubang jig atap belakang pada ujung lengkungan



k. Lubang jig datum diatas engsel bawah pintu



d. Lubang atas engsel pintu depan



h. Lubang jig panel luar pilar C



l. Lubang jig datum sisi depan switch pintu



Jarak lubang ke Lubang a-c: a-f: b-f: c-f: d-e:



681.6 mm (26.83 in) 1071.5 mm (42.18 in) 1313.3 mm (51.70 in) 1239.5 mm (48.80 in) 911.8 mm (35.90 in)



e-f: g-h: g-k: g-l:



708.7 mm (27.30 in) 860.3 mm (33.87 in) 1011.8 mm (39.83 in) 1206.7 mm (47.51 in)



h-k: h-l: i-j: k-l:



1264.2 mm (49.77 in) 784.1 mm (30.87 in) 1004.1 mm (39.53 in) 853.4 mm (33.60 in)



9-38 PERBAIKAN BODI



Windshield



a (a’). Lubang jig datum panel luar atap depan



c (c’). Lubang jig datum panel dalam atap depan



b (b’). Lubang pemasagan paling luar cowl top garnish



d. Lubang pemasangan latch striker bangku baris ke dua



Jarak lubang ke Lubang a-a’: a-b: a-b’: a’-b:



800.0 mm (31.50 in) 753.2 mm (29.65 in) 1254.2 mm (49.38 in) 1254.2 mm (49.38 in)



a’-b’: b-b’: c-d: c’-d:



753.2 mm (29.65 in) 1256.9 mm (49.48 in) 1920.9 mm (75.63 in) 2028.7 mm (79.87 in)



PERBAIKAN BODI 9-39



Bagian Atap



a (a’). Lubang jig pilar A



e (e’) Lubang jig pilar C



b (b’). Lubang jig atap depan



f Lubang pemasangan latch striker bangku baris kedua (lubang kiri dari latch striker kiri



c (c’). Lubang jiga pilar B



g (g’) Lubang jig datum pada flange sisi depan



d.(d’) Lubang jig atap



Jarak lubang ke Lubang a-a’: a-f: b-f: b’-f: a’-f: c-c’: d-f



1258.2 mm (49.54 in) 1916.3 mm (75.44 in) 1704.4 mm (67.10 in) 1877.5 mm (73.92 in) 2083.7 mm (82.04 in) 1267.2 mm (49.89 in) 1425.9 mm (56.14 in)



d’-f: e-e’: e-f: e’-f: f-g: f-g’:



1627.7 mm (64.08 in) 1231.0 mm (48.46 in) 1071.5 mm (42.18 in) 1342.8 mm (52.87 in) 1520.8 mm (59.87 in) 1609.2 mm (63.35 in)



9-40 PERBAIKAN BODI



Bodi Bagian Bawah



a. Lubang jig paling depan pada sisi member b (b’). Lubang jig belakang frame depan c (c’). Lubang jig depan frame tengah d (d’). Lubang jig belakang frame tengah e (e’). Lubang jig belakang frame belakang



Jarak lubang ke Lubang a-a’: a-b: a-b’: a’-b: a’-b’: b-b’: b-c



810.0 mm (31.89 in) 959.4 mm (37.77 in) 1247.8 mm (49.13 in) 1263.3 mm (49.74 in) 959.4 mm (37.77 in) 810.0 mm (31.89 in) 332.7 mm (13.10 in)



b-c’: b’-c: b’-c’: c-c’: c-d: c-d’: c’-d:



917.2 mm (36.11 in) 894.9 mm (35.23 in) 335.0 mm (13.19 in) 876.0 mm (34.49 in) 798.7 mm (31.44 in) 1253.3 mm (49.34 in) 1253.3 mm (49.34 in)



c’-d’: d-d’: d-e: d-e’: d’-e: d’-e’: e-e’:



798.7 mm (31.44 in) 1065.0 mm (41.93 in) 1270.0 mm (50.00 in) 1657.4 mm (65.25 in) 1657.4 mm (65.25 in) 1270.0 mm (50.00 in) 1065.0 mm (41.93 in)



PERBAIKAN BODI 9-41



Celah Panel



Jarak panel 7.5 - 10.5 mm (2.95 - 4.13 in.) b: 34.4 mm (1.35 in.) c: 6.6 mm (0.26 in.) a:



d: e: f:



3.6 - 5.6 mm (0.14 - 0.22 in.) 3.4 - 5.4 mm (0.13 - 0.21 in.) 3.5 - 5.5 mm (0.14 - 0.22 in.)



9-42 PERBAIKAN BODI



Jarak panel g: 2.6 - 4.6 mm (0.10 - 0.18 in.) h: 1.0 - 3.0 mm (0.04 - 0.12 in.) i: 0.5 - 2.0 mm (0.02 - 0.08 in.) j: 2.7 - 3.7 mm (0.11 - 0.15 in.) k: 4.2 - 6.2 mm (0.17 - 0.24 in.) l: 4.3 - 6.3 mm (0.17 - 0.25 in.) m: 2.4 - 4.4 mm (0.09 - 0.17 in.)



n: o: p: q: r: s: t:



5.0 - 7.0 mm (0.20 - 0.28 in.) 5.1 - 7.1 mm (0.20 - 0.28 in.) 6.1 - 8.1 mm (0.24 - 0.32 in.) 5.3 - 7.3 mm (0.21 - 0.29 in.) 4.1 - 6.1 mm (0.16 - 0.24 in.) 5.1 - 7.1 mm (0.20 - 0.28 in.) 5.4 - 7.4 mm (0.21 - 0.29 in.)



u:



7.6 - 9.6 mm (0.30 - 0.38 in.) v: 3.5 - 5.5 mm (0.14 - 0.22 in.) w: 4.1 - 6.1 mm (0.16 - 0.24 in.) x: 13.0 - 15.0 mm (0.51 - 0.59 in.) y: 5.7 - 7.7 mm (0.22 - 0.30 in.) Z: 6.5 - 8.5 mm (0.26 - 0.33 in.) aa: 5.3 - 7.3 mm (0.21 - 0.29 in.)



PERBAIKAN BODI 9-43



Informasi Pengemudi dan Instrumentasi Melepas dan Memasang panel instrumen Melepas 1) Lepaskan kabel negatif battery. 2) Lepaskan steering column hole cover (1).



3) Lepaskan steering column assy sesuai “Melepas dan Memasang Steering Column Assy ” di bab 3C. 4) Lepaskan glove box (1). 5) Lepaskan hood latch release lever (2).



6) Lepaskan konektor harness panel instrumen, dan antena yang perlu dilepas untuk melepas panel instrumen. 7) Lepaskan kabel ground panel instrumen. 8) 9) 10) 11) 12)



Lepaskan pillar trim (1). Lepaskan tutup speaker (2). Lepaskan instrument cluster. Lepaskan tray penumpang. Lepaskan tape control panel (jika dilengkapi).



9-44 PERBAIKAN BODI



13) Lepaskan mounting screw panel instrumen (2). 14) Lepaskan panel instrumen (1).



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas panel instrumen dengan memperhatikan hal berikut. • Saat memasang setiap komponen, pastikan tidak ada kabel atau wiring harness yang terjepit. • Saat memasang steering column assy. Lihat “Melepas dan Memasang Steering Column Assembly” di bab 3C.



PERBAIKAN BODI 9-45



Tempat Duduk Melepas dan Memasang Tempat Duduk Depan



1. Tempat duduk assy 2. Baut



3. Cover baut tempat duduk baut cover 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)



Melepas 1) Lepaskan console box. 2) Lepaskan 2 baut mounting untuk melepaskan tempat duduk assy.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas tempat duduk depan. Kencangkan sesuai spesifikasi yang terdapat pada gambar tersebut di atas.



9-46 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Tempat Duduk Belakang



1 - 7 Urutan pengencangan baut 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)



F. Depan



PERBAIKAN BODI 9-47



[A] Tempat duduk baris ke tiga tipe bench [B] Kendaraan tipe 2 tempat duduk



1 - 8 Urutan pengencangan baut 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)



9. Plug



9-48 PERBAIKAN BODI



1. Baut



2. Baut



3. Baut dengan tutup resin Catatan : Kencangkan dengan tangan atau hexagon wrench 35 N·m (3.5 kg·m, 25.81 lb-ft)



PERBAIKAN BODI 9-49



Melepas 1) Lepaskan baut tempat duduk seperti terlihat pada gambar. 2) Lepaskan tempat duduk assy.



Memasang Pasang tempat duduk assy dengan mengikuti urutan pengencangan seperti pada gambar. Kencangkan sesuai spesifikasi seperti pada gambar.



Tempat Duduk Baris Ketiga Tipe Bench Memasang 1) Kencangkan striker dengan (1) baut. 2) Kencangkan lubang yang tidak terpakai untuk tempat duduk dengan (2) baut (6 tempat). 3) Kencangkan bagian kaki tempat duduk baris ketiga sementara. Urutan pengencangan : (3)-(4)-(5)-(6)-(7)-(8) 4) Kencangkan baut (3)-(8) setelah tempat duduk baris ketiga terkunci pada striker.



9-50 PERBAIKAN BODI



Kunci dan Keamanan Melepas dan Memasang Kunci Pintu Depan Assy



[A]: Tanpa power door lock



3. Handel dalam



[B]: Dengan power door lock



4. Latch striker



7. Retainer atas silinder kunci 8. Screw latch pintu



1. Latch assy pintu depan : Berikan lithium grease 99000-25010 ke bagian yang bergesek



5. Shim



9. Screw latch striker pintu



2. Handel luar



6. Silinder kunci



10. Screw aktuator latch pintu



Melepas 1) Lepaskan handel regulator jendela (1) (jika dilengkapi). Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan menggunakan kain (2) seperti pada gambar.



PERBAIKAN BODI 9-51



2) Lepaskan handel dalam (1).



3) Lepaskan garnish dalam spion. 4) Kendorkan screw mounting trim pintu (1).



5) Naikkan jendela. 6) Lepaskan trim pintu (1). Dengan handel dalam (2) diputar seperti pada gambar. 7) Lepaskan switch power window dan ujung kabel switch spion pada konektor (jika dilengkapi).



8) Lepaskan bracket trim pintu (1). 9) Lepaskan sealing cover pintu (2).



10) Lepaskan sash pintu (1).



9-52 PERBAIKAN BODI



11) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dari handel luar. 12) Lepaskan control rod latch pintu (2). 13) Lepaskan ujung kabel motor kunci pintu (door lock motor) pada konektor (jika dilengkapi). 14) Lepaskan tombol kunci pintu (3). 15) Kendorkan screw latch pintu (4), baut aktuator latch pintu (5) (jika dilengkapi with power door lock) dan lepaskan kunci pintu assy (6).



16) Lepaskan retainer silinder kunci (1). 17) Lepaskan silinder kunci (2).



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu depan assy dengan memperhatikan hal berikut. • Pasang silinder kunci sebagai berikut: a) Pasang silinder kunci (1) ke panel pintu depan. b) Masukkan retainer atas silinder kunci (2). c) Masukkan retainer bawah silinder kunci (3). d) Masukkan retainer sampai retainer bawah bersentuhan dengan retainer atas. • Berikan grease pada komponen yang bergesek pada latch pintu assy. Grease 99000-25010 • Gerakkan latch striker pintu (2) ke atas atau ke bawah sehingga bagian tengahnya lurus dengan bagian tengah celah “A” pada kunci pintu assy (1) seperti terlihat. Striker harus digerakkan vertikal dan ditempat datar. Jangan menyetel kunci pintu. 3. Shaft



PERBAIKAN BODI 9-53



• Gerakkan latch striker pintu (1) ke samping untuk menyetel permukaan panel luar pintu (2) rata dengan panel luar pintu belakang atau permukaan panel luar bodi (3) seperti gambar. Untuk mendapatkan pengoperasian kunci pintu, tambah atau kurangi jumlah shim yang dimasukkan antara bodi dan striker (1) untuk menyetel. [A]: Pintu depan [B]: Pintu belakang



Memeriksa Kunci Pintu Depan Assy • Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar. • Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada posisi latch penuh. • Setel posisi latch striker pintu jika perlu.



9-54 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Kunci Pintu Belakang Assy



[A]: Tanpa power door lock



2. Handel dalam



5. Screw latch pintu



8. Screw actuator latch pintu



[B]: Dengan power door lock



3. Latch pintu belakang latch assy : Berikan lithium grease 99000-25010 pada bagian yang bergeser



6. Screw latch striker pintu



9. Control rod kunci pintu



4. Latch striker



7. Shim



1. Handel luar



Melepas 1) Lepaskan handel regulator jendela (1). Untuk melepas, tekan dan keluarkan pengunci dengan menggunakan kain (2) seperti pada gambar.



2) Lepaskan screw handel dalam.



PERBAIKAN BODI 9-55



3) Kendurkan screw mounting trim pintu (1). 4) Lepaskan handel trim pintu (2).



5) Lepaskan trim pintu (1) dengan handel dalam (2) diputar seperti pada gambar. 6) Lepaskan konektor power window jika dilengkapi.



7) Lepaskan bracket trim pintu (1). 8) Lepaskan sealing cover pintu (2).



9) Lepaskan control rod bukaan pintu (1) dan control rod latch pintu (2). 10) Lepaskan kabel motor pengunci pintu pada konektor (jika dilengkapi) dan lepaskan kunci pintu assy (4).. 11) Kendorkan screw mounting latch pintu (3), baut aktuator latch pintu (5) (jika dilengkapi dengan power door lock)



9-56 PERBAIKAN BODI



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu belakang lock assy sesuai “Melepas dan Memasang Kunci Pintu Depan Assy ” di bab ini.



Memeriksa Kunci Pintu Belakang Assy • Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar. • Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada posisi latch penuh. • Setel posisi latch striker pintu jika perlu.



PERBAIKAN BODI 9-57



Melepas dan Memasang Kunci Pintu Bagasi Assy



1. Latch pintu bagasi assy



3. Control rod kunci pintu



2. Screw latch pintu



4. Control rod



10 N·m (1.0 kg-m, 7.0 lb-ft)



Melepas 1) Lepaskan trim pintu (1).



2) Lepaskan control rod kunci pintu (1) dan control rod (2). 3) Lepaskan kabel motor kunci pintu (jika dilengkapi). 4) Kendorkan screw latch pintu (3) dan lepaskan latch pintu assy (4).



9-58 PERBAIKAN BODI



5) Lepaskan retainer silinder kunci pintu bagasi (1). 6) Lepaskan silinder kunci pintu bagasi (2).



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas kunci pintu bagasi assy dengan memperhatikan hal berikut. • Setel latch striker pintu sehingga bagian tengah lurus dengan bagian tengah celah pada latch base pintu.



Memeriksa Kunci Pintu Bagasi Assy • Periksa pintu terbuka dan menutup dengan halus dan benar. • Pastikan pintu berhenti pada latch kedua (mencegah pintu membuka penuh) dan pastikan pintu menutup rapat pada posisi latch penuh. • Setel posisi latch striker pintu jika perlu.



PERBAIKAN BODI 9-59



Melepas dan Memasang silinder kunci Kunci Kontak Lihat “Melepas dan Memasang Steering Lock Assy (Kunci Kontak) ” di Bab 3C.



DIAGNOSA ELEKTRIK Untuk mengatasi masalah elektrikal kunci kontak, lihat “Melepas dan Memasang Kunci Kontak” di Bab 8C.



Trim Eksterior dan Interior Melepas dan Memasang Karpet Lantai



1. Karpet lantai depan 2. Karpet lantai belakang bagian depan 3. Karpet lantai belakang bagian belakang



Melepas 1) Lepaskan cushion tempat duduk depan dan tempat duduk belakang. 2) Lepaskan baut anchor bawah seat belt lower anchor baut. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan Assy” di Bab 10. 3) Lepaskan trim sisi dash, sisi depan sill scuffs, trim bawah pillar tengah dalam, trim dalam dan sisi belakang sill scuffs. 4) Lepaskan cover tuas rem tangan dan console box. 5) Lepaskan karpet lantai.



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas karpet lantai depan, dengan memperhatikan hal berikut. • Untuk momen pengencangan baut anchor seat belt. Lihat “Melepas dan Memasang Seat Belt Depan Assy” di Bab 10.



9-60 PERBAIKAN BODI



Melepas dan Memasang Console Box Tengah Saat melepas dan memasang console box tengah, lihat gambar berikut.



1. Console box tengah bagian depan 2. Console box tengah bagian belakang 3. Screw F. Depan



PERBAIKAN BODI 9-61



Melepas dan Memasang Head Lining Melepas 1) Lepaskan lampu interior (1). 2) Lepaskan sun visor (2).



3) Lepaskan lampu ruang belakang (1).



4) Lepaskan assistant grip (1).



5) Lepaskan door opening trim (1).



9-62 PERBAIKAN BODI



6) Lepaskan trim quarter window (1).



7) Lepaskan seat belt depan dan belakang (1).



8) Lepaskan trim dalam pilar depan (1).



9) Lepaskan panel air condition belakang sesuai “Melepas dan Memasang Unit A/C Belakang” di Bab 1B. 10) Lepaskan head lining.



PERBAIKAN BODI 9-63



Memasang Untuk memasang kebalikan dari prosedur melepas head lining dengan memperhatikan hal berikut. • Satukan tanda pada head lining (1) dengan notch (2) pada panel atap. • Masukkan kawat lis (3) ke sisi panel dalam bodi (4).



• Gunakan double-face tape (1) pada head lining (2) seperti gambar. • Kencangkan screw assistant grip (3) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Screw assistant grip (a): 4.0 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)



• Kencangkan screw sun visor (1) sesuai spesifikasi. Momen pengencangan Screw sun visor (a): 4 N·m (0.4 kg-m, 3.0 lb-ft)



9-64 PERBAIKAN BODI



Cat dan Pelapisan Perlakuan Anti Korosi PERINGATAN: Standard kerja di bengkel, terutama perlindungan mata, harus diipatuhi selama pekerjaan berikut berlangsung, hal ini untuk menghindari cedera individu (personal). Untuk perlakuan anti karat, lembaran baja diberikan ketahanan korosi dibagian dalam dan/atau luar. Material lembaran baja yang anti korosi ini disebut satu dari dua sisi lembaran baja galvanis. Karena proteksi terhadap karat maka material ini dipilih dan diberikan beberapa perlakuan seperti berikut. • Lembaran baja diberikan elektroprimer katodik yang baik untuk ketahanan korosi. • Lapisan wax anti karat diberikan pada pintu dan side sill dalam dimana kelembaban sangat mungkin terjadi. • Lapisan vinyl diberikan pada bagian bawah bodi dan di dalam wheel housing. • Sealer diberikan pada hem pintu hem, sambungan lembaran baja pada kompartemen mesin, dan bagian yang sepertinya untuk mencegah penetrasi air dan mengakibatkan terjadinya karat Pada penggantian panel atau perbaikan kerusakan akibat tabrakan, membiarkan area tersebut tanpa terlindungin dapat menyebabkan gangguan pada sistem perlindungan korosi dan akan mengakibatkan terjadinya korosidi daerah tersebut. Karena itu, merupakan fungsi yang penting untuk melakukan pelapisan ulang pada bagian terkait di area tersebut. Seluruh panel logam dilapisi dengan conditioner logam dan lapisan primer selama produksi kendaraan. Mengikuti perbaikan dan/atau pemasangan penggantian komponen, setiap logam yang terekspos (sobek, lecet dll.) permukaannya harus dibersihkan dan dilapisi dengan primer anti karat. Lakukan langkah ini sebelum pemberian sealer dan lapisan wax anti karat. Sealer diberikan pada sambungan tertentu pada kendaraan selama produksi. Sealer ditujukan untuk mencegah debu memasuki kendaraan dan berfungsi sebagai lapisan pencegah korosi. Sealer diberikan di daerah pintu dan hem hood dan antara panel. Perbaiki dan lakukan seal ulang pada sambungan yang memiliki seal jika mengalami kerusakan. Seal ulang sambungan pada penggantian panel dan daerah hem pada penggantian pintu atau hood. Gunakan sealer yang berkualitas untuk sambungan flange, sambungan yang bertumpuk dan las. Sealer harus memiliki karakterisitik fleksibel dan mampu dicat setelah diberikan pada area yang diperbaiki. Sealer yang digunakan untuk mengisi sambungan terbuka, gunakan material caulking. Pilih sealer yang sesuai dengan tempat dan tujuan tertentu. Perhatikan petunjuk pembuat saat menggunakan sealer. Dalam banyak kasus, tempat yang memerlukan perbaikan membutuhkan pengecatan. Bila ini diperlukan, ikuti petunjuk teknis untuk persiapan tahap akhir, pengecatan dan pembentukan undercoating. Wax anti karat, campuran penetrasi, diberikan pada permukaan logam dengan logam (pintu dan bagian dalam side sill) dimana sulit untuk menggunakan material undercoating untuk pelapisan. Karena itu, saat memilih wax anti karat, mungkin tipe penetratif. Selama pemberian undercoating (vinyl coating), perhatikan agar sealer tidak diberikan pada komponen yang berkaitan dengan mesin dan shock absorber mounting atau komponen yang berpuar. Selama under coating, pastikan lubang drain bodi tetap terbuka. Urutan pemberian material anti korosi adalah sebagai berikut. 1) Bersihkan dan siapkan permukaan logam. 2) Berikan primer. 3) Berikan sealer (semua sambungan diberikan sealer saat produksi). 4) Lakukan pengecatan dibagian yang memerlukan seperti hem flange, sambungan terbuka dan komponen di bawah bodi. 5) Berikan campuran anti korosi (penetrative wax). 6) Berikan undercoating (material anti karat).



PERBAIKAN BODI 9-65



Area Pemberian Sealant



“A”: Berikan sealant rata



“C”: Sikat



“B”: Berikan sealant



“D”: Bersihkan sealant berlebih



9-66 PERBAIKAN BODI



“A”: Berikan sealant rata



“C”: Sikat



“B”: Berikan sealant



“D”: Bersihkan sealant berlebih



PERBAIKAN BODI 9-67



“A”: Berikan sealant rata



“C”: Sikat



“B”: Berikan sealant



“D”: Bersihkan sealant berlebih



“E” :



Jangan berikan sealant pada lubang



9-68 PERBAIKAN BODI



“A”: Berikan sealant rata



“C”: Sikat



“B”: Berikan sealant



“D”



Bersihkan sealant berlebih



PERBAIKAN BODI 9-69



“A”: Berikan sealant “B”: Rapikan sealant dengan sikat



9-70 PERBAIKAN BODI



“A”: Berikan sealant “B”: Berikan sealant sehingga bagian atas flange tertutup dengan baik.



PERBAIKAN BODI 9-71



Pelapisan (Coating) Area Bagian Bawah



“A”: Berikan undercoating (300 µm atau lebih)



“C”: Fa ding Zone (0 - 300µm)



“B”: Berikan anti-chip coat (300 µm atau lebih)



“D” Jangan berikan anti-chip coat



“E”



Jangan berikan under coating



9-72 PERBAIKAN BODI



Area Pemberian Campuran Anti Korosi



“A”: Berikan wax anti karat (wax panas 50 µm atau lebih)



“B”: Berikan wax anti karat (wax kekentalan tinggi 50 µm atau lebih)



PERBAIKAN BODI 9-73



Finishing Komponen Plastik Komponen plastik yang dapat dicat adalah komponen plastik ABS.



PENGECATAN Plastik ABS kaku atau keras tidak memerlukan primer coating. Larutan acrylic secara umum dapat digunakan untuk mengecat plastik ABS keras dalam istilah kerekatan 1) Gunakan cairan pembersih untuk untuk membersihkan tiap komponen. 2) Gunakan cat acrylic konvensional untuk mengecat permukaan komponen. 3) Ikuti petunjuk cat yang memerlukan waktu pengeringan (Temperature pengeringan yang cocok adalah antara 60 – 70 °C (140 – 158 °F)).



REFERENSI Komponen plastik tidak hanya terdiri dari ABS (Acrylonitrile Butadiene Styrene) saja namun juga polypropylene, vinyl, atau sejenisnya. Metode tes bakar untuk mengidentifikasi plastik ABS dijabarkan sebagai berikut. 1) Gunakan pisau tajam untuk memotong bagian plastik dari komponen pada bagian belakangnya. 2) Pegang sampel dengan penjepit dan bakar langsung. 3) Perhatikan kondisi plastik yang terbakar. 4) Plastik ABS akan menghasilkan asap hitam yang mudah dibedakan saat terbakar dengan residu akan tinggal sementara di udara. 5) Polypropylene tidak akan menghasilkan asap yang dapat dibedakan saat dibakar.



Material Service Material Lithium grease Sealant



Rekomendasi produk SUZUKI SUZUKI SUPER GREASE A (99000-25010) SUZUKI BOND No. 1215 (99000-31110)



• • • •



Penggunaan Regulator jendela Engsel pintu Engsel hood Engsel pintu



SISTIM RESTRAIN 10-1



BAB 10



SISTIM RESTRAIN PERHATIAN: Ketika pengencang dilepas, pasang kembali pada tempat yang sama saat dilepas. Jika pengencang perlu diganti, gunakan dengan nomor part yang sama. Jika tidak ada, gunakan pengganti yang mempunyai ukuran atau kekuatan sama (atau lebih kuat). Pengencang yang tidak dapat digunakan kembali, dan yang memerlukan thread-locking compound saat pemasangannya, jangan digunakan kembali. Perhatikan spesifikasi momen pengencangan. Jika prosedur di atas tidak diikuti, dapat mengakibatkan kerusakan komponen atau sistim.



DAFTAR ISI Uraian Umum................................................... 10-2 Konstruksi Sabuk Keselamatan .................... 10-2 Pemeliharaan Kendaraan ............................... 10-3 Hal-hal yang Harus Diperhatikan .................. 10-3 Service dan diagnosa................................ 10-3 Komponen Sabuk Keselamatan Depan ........ 10-4 Sabuk keselamatan depan........................ 10-4 Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan Depan...................................... 10-4



Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan .... 10-5 Komponen Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-5 Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) ..... 10-6 Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) ........................... 10-6 Spesifikasi Momen Pengencangan ............... 10-6



10



10-2 SISTIM RESTRAIN



Uraian Umum Konstruksi Sabuk Keselamatan



1



4 2 1



3 2



5



2



7 6 5 4 2



1. Sabuk keselamatan depan dengan ELR



4. Sabuk keselamatan belakang dengan ELR (jika dilengkapi)



2. Retractor assy.



5. Buckle untuk belakang seat sabuk keselamatan (jika dilengkapi)



3. Buckle untuk sabuk keselamatan depan



6. Belakang center seat sabuk keselamatan (jika dilengkapi)



7. Buckle untuk belakang center seat sabuk keselamatan (jika dilengkapi)



Seat Sabuk Keselamatan dengan ELR Sabuk keselamatan dengan emergency locking retractor (ELR) didesain untuk mengunci secara darurat (mencegah webbing tertarik terlalu jauh dari retractor) ketika hal-hal berikut terdeteksi; • Kecepatan yang menyebabkan webbing tertarik keluar retractor. • Penambahan atau penurunan kecepatan kendaraan. • Kemiringan.



SISTIM RESTRAIN 10-3



Pemeliharaan Kendaraan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Service dan diagnosa PERINGATAN: Jika sabuk keselamatan perlu diganti, ganti buckle dan ELR (atau webbing) bersama-sama satu set. Hal ini untuk keamanan penguncian tongue plate dengan buckle. Jika diganti secara terpisah, pengunciannya menjadi kurang sempurna. Karenanya, SUZUKI menyediakan satu set buckle dan ELR (atau webbing) sebagai persediaan/cadangan. Sebelum memperbaiki atau mengganti sabuk keselamatan, perhatikan hal-hal berikut. • Sabuk keselamatan harus digunakan secara normal antara retractor dan buckle. • Jauhkan benda tajam dan benda berbahaya lainnya dari sabuk keselamatan. • Hindari buckle atau latch plate sabuk keselamatan dari tertekuk atau rusak. • Jangan mencuci bagian webbing sabuk keselamatan . (Gunakan air sabun dan air hangat untuk membersihkannya.) • Saat memasang anchor bolt sabuk keselamatan, kencangkan terlebih dahulu dengan tangan agar dratnya tepat, kemudian kencangkan sesuai spesifikasi momen. • Jangan memperbaiki mekanisme retractor atau retractor covers. Ganti dengan yang baru. • Jaga agar sabuk bersih dan kering setiap saat. • Jika ada hal-hal yang meragukan, ganti. • Ganti sabuk yang bagian webbingnya sobek atau rusak. • Jangan meletakkan benda apapun dimana sabuk keselamatan terpasang.



10-4 SISTIM RESTRAIN



Komponen Sabuk Keselamatan Depan Sabuk keselamatan depan



5



(a)



1



(a)



(a)



4 (a) (a)



3



2



1. Anchor atas



3. Retractor assy.



2. Anchor bawah



4. Buckle



5. Shoulder adjuster (jika dilengkapi) 35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)



Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan Depan Melepas 1) Lepas center pillar trim bawah. 2) Lepas sabuk keselamatan depan dari kendaraan.



Memasang Pasang dengan urutan terbalik saat melepas, perhatikan hal-hal berikut. • Baut anchor sabuk keselamatan harus dengan alur/ulir yang sama (7/16-20 UNF). Tidak boleh menggunakan baut yang berbeda ukuran atau screw metric. • Kencangkan baut dan dan kencangkan dengan urutan (“A” – “C”) seperti pada gambar. • Kencangkan baut sesuai spesifikasi lihat “ “Komponen Sabuk Keselamatan Depan”. • Pastikan sabuk keselamatan tidak terpuntir saat dipasang.



SISTIM RESTRAIN 10-5



Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan Sabuk keselamatan dan komponen yang terpasang lainnya dapat mempengaruhi komponen dan sistim penting pada kendaraan. Karenanya, periksa dengan hati-hati dan ganti dengan yang asli. • Sabuk keselamatan Webbing atau strap harus dalam keadaan baik. • Retractor assy Harus mengunci webbing saat ditarik dengan cepat. Sabuk keselamatan retractor assy. depan (1) harus lulus pemeriksaan di atas dan harus mengunci webbing meski dimiringkan (sekitar 15°) ke arah depan dan belakang atau kiri dan kanan. • Anchor bolt Anchor bolts harus dikencangkan sesuai spesifikasi. • Latch sabuk Keselamatan Harus aman saat mengunci.



Komponen Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) b



1



5



7



6



5



4 (a)



a 3 c (a)



2



(a)



(a)



1. Anchor atas



5. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang



b. Mounting bolt Anchor sabuk keselamatan belakang : Urutan pengencangan: a → b → c



2. Anchor bawah



6. Sabuk keselamatan belakang tengah



c. Mounting bolt anchor bawah sabuk keselamatan belakang : Urutan pengencangan: a → b → c



3. Retractor assy.



7. Buckle untuk sabuk keselamatan belakang tengah



4. Sabuk keselamatan belakang dengan ELR



a. Mounting bolt retractor sabuk keselamatan belakang : Urutan pengencangan: a → b → c



35 N·m (3.5 kg-m, 25.5 lb-ft)



10-6 SISTIM RESTRAIN



Melepas dan Memasang Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) Melepas 1) Lepas seat cushion belakang, jika perlu. 2) Lepas sabuk keselamatan belakang lihat “Komponen Sabuk Keselamatan Belakang”.



Memasang Kebalikan dengan prosedur melepas, untuk pemasangan sabuk keselamatan belakang perhatikan hal-hal berikut. • Anchor bolt sabuk keselamatan harus dengan alur/drat yang sesuai (7/16-20 UNF). Jangan menggunakan yang ukurannya berbeda atau metric screw. • Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang dengan urutan (“a” – “c”) lihat “Komponen Sabuk Keselamatan Belakang”. • Kencangkan baut sabuk keselamatan belakang sesuai spesifikasi momen lihat “Komponen Sabuk Keselamatan Belakang” . • Pastikan sabuk keselamatan tidak terpuntir saat dipasang.



Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Belakang (Jika Dilengkapi) Periksa sabuk keselamatan belakang seperti “Pemeriksaan Sabuk Keselamatan Depan”.



Spesifikasi Momen Pengencangan Fastening part Baut upper dan lower anchor Baut retractor assembly Baut shoulder adjuster Baut buckle



N•m 35 35 35 35



Tightening torque kg-m 3.5 3.5 3.5 3.5



lb-ft 25.5 25.5 25.5 25.5



Disusun oleh PT. INDOMOBIL SUZUKI INTERNATIONAL



Edisi I Juli, 2004 Dicetak di Indonesia Cetak: Agustus., 2004



768