6 0 257 KB
IDENTIFIKASI PELANGGAN DAN STAKEHOLDERS Pelanggan Internal Masyarakat
Pelanggan Eksternal Swasta (perusahaan),
Stakeholders Dinas pemerintah kehutanan, LSM (lembaga swadaya masyarakat)
Ekspetasinya Mendapat udara yang bersih, lestarinya kekayaan alam hingga pada para pewaris kita
Ekspektasinya Sebagai penunjang pendapatan negara
Ekspektasinya Peningkatan kapasitas masyarakat
Prioritas Melestarikan dan melindungi hutan agar terjaga dan tetap lestari
Prioritas Membangun kerjasama, menambah APBN
Prioritas Peningkatan pengetahuan dan keterampilan khususnya dalam pengelolaan sumber daya lahan secara lestari
IDENTIFIKASI LINGKUNGAN STRATEGIK INTERNAL
EKSTERNAL
KEKUATAN (STRENGTHS)
PELUANG (OPPORTUNITIES)
1. Sumber daya hutan tersedia 2. Melakukan Reboisasi 3. Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan lestari 4. Keberadaan mitra kehutanan serta potensi peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
1. Peraturan perundangan bidang kehutanan yang mendukung pengelolaan sumberdaya alam hutan. 2. Potensi kemanfaatan sumberdaya hutan besar. 3. Permintaan pasar terhadap hasil sumberdaya hutan tinggi. 4. Peluang investasi sumberdaya hutan tinggi.
KELEMAHAN (WEAKNESSES)
TANTANGAN / ANCAMAN (THREATS)
1. Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah. 2. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapat diterapkan/diimplementasikan. 3.kebiijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik. 4. pemanfaatan SDM kehutanann untuk pengelolaan hutan tidak optimal.
1. Kebakaran Hutan 2. Penebangan hutan secara liar, pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal 3. Kebutuhan lahan yang sangat tinggi 4. Bencana Alam
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR INTERNAL (KAFI) N O
FAKTOR INTERNAL STRATEGIK KEKUATAN
1 2 3
Sumber daya hutan tersedia Melakukan Reboisasi. Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan lestari. Keberadaan mitra kehutanan serta potensi peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
4
BOBOT
KELEMAHAN (WEAKNESSES) 1. 2. 3. 4.
Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan/diimplementasikan . Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik. Pemanfaatan SDM kehutanann untuk pengelolaan hutan tidak optimal. TOTAL
100
RATING
SKOR
KESIMPULAN PRIORITAS
KESIMPULAN ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL (KAFE) No
FAKTOR INTERNAL STRATEGIK PELUANG (OPPORTUNITIES)
1.
Peraturan perundangan bidang kehutanan yang mendukung pengelolaan sumberdaya alam hutan. Potensi kemanfaatan sumberdaya hutan besar. Permintaan pasar terhadap hasil sumberdaya hutan tinggi. Peluang investasi sumberdaya hutan tinggi.
2. 3. 4.
BOBOT
TANTANGAN / ANCAMAN (THREATS) 1. 2.
3. 4.
Kebakaran Hutan. Penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal. Kebutuhan lahan yang sangat tinggi Bencana Alam. TOTAL
100
RATING
SKOR
KESIMPULAN PRIORITAS
MATRIKS SWOT KAFI
KEKUATAN (S) Sumber daya hutan tersedia.
Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah.
Melakukan Reboisasi
Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan/diimplementasikan.
Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan lestari.
Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik.
Keberadaan mitra kehutanan serta potensi peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
Pemanfaatan SDM kehutanann untuk pengelolaan hutan tidak optimal.
KAFE
PELUANG (O)
KELEMAHAN (W)
STRATEGI : S – O
STRATEGI : W – O
Peraturan perundangan bidang kehutanan yang mendukung pengelolaan sumberdaya alam hutan.
Sumberdaya hutan tersedia apabila pemerintah memberlakukan peraturan perundangan biidang kehutanan sehingga dapat mendukung pengelolaan sumberdaya alam hutan (S1,O1)
Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah bila peraturan perundangan dapat di tegakkan maka dapat mendukung pengelolaan sumberdaya alam yang bearada dihutan. (W1,O1)
Potensi kemanfaatan sumberdaya hutan besar.
Melakukan reboisasi dapat meningkatkan potensi sumberdaya hutan secara besar. (S2,O2)
Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan/diimplementasikan hal tersebut membuat berkurangnya potensi kemanfaatan sumber daya hutan. (W2,O2)
Permintaan pasar terhadap hasil sumberdaya hutan tinggi.
Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan lestari dikarenakan permintaan pasar terhadap sumberdaya hutan tinggi. (S3,O3)
Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik menjadikan permintaan pasar terhadap hasil sumber daya hutan kecil. (W3,O3)
Peluang investasi sumberdaya hutan tinggi.
Keberadaan mitra kehutanan serta potensi peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung
Pemanfaatan SDM kehutanan untuk pengelolaan hutan tidak optimal menjadikan peluang investasi sumberdaya hutan rendah. (W4,O4)
pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan untuk peluang investasi sumberdaya hutan tinggi. (S4,O4) TANTANGAN (T)
STRATEGI : S – T
STRATEGI : W – T
Kebakaran Hutan.
Sumber daya hutan tersedia akan tetapi masih banyaknya manusia yang tidak bertanggun jawab membaar hutan. (S1,T1)
Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah hal itu menjadikan manusia semena-mena membakar hutan demi keuntungan pribadi. (W1,T1)
Penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal.
Melakukan Reboisasi merupakan salah satu cara solusi akibat penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal. (S2,T2)
Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan/diimplementasikan akib Penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal.atnya masih banyaknya (W2,T2)
Kebutuhan lahan yang sangat tinggi.
Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan hutan lestari harus dikembangkan dikarenakan mengingat akan butuhnya permintaan lahan yang sangat tinggi. (S3,T3)
Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik dapat memperkecil lahan, sehingga lahan tersebut menjadi terbengkalai. (W3,T3)
Bencana Alam.
peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan sangat diperlukan untuk menjaga dan melestarikan hutan. Apabila hutan tidak diurus dan dirawat maka akan mengakibatkan bencana alam. (S4,T4)
Pemanfaatan SDM kehutanan untuk pengelolaan hutan secara tidak optimal dapat menyebabkan bencana alam. (W4,T4)
MATRIKS PENETAPAN URUTAN ASUMSI DAN PILIHAN STRATEGI
Asumsi Strategik So : 1. Sumberdaya hutan tersedia apabila pemerintah memberlakukan peraturan perundangan biidang kehutanan sehingga dapat mendukung pengelolaan sumberdaya alam hutan (S1,O1) 2. Melakukan reboisasi dapat meningkatkan potensi sumberdaya hutan secara besar. (S2,O2)
3. Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan lestari dikarenakan permintaan pasar terhadap sumberdaya hutan tinggi. (S3,O3) 4. Keberadaan mitra kehutanan serta potensi peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan melalui keterlibatannya dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
KETERKAITAN DENGAN VISI Terwujudnya kelestarian hutan untuk kesejahteraan masyarakat
MISI Optim alisasi pengel olaan hutan lestari
Meningkat kan pembangun an ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustr i, dan industrialis asi. Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang.
Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang.
NILAI
Urutan Pilihan Strategi
untuk peluang investasi sumberdaya hutan tinggi. (S4,O4) ST : 1. Sumber daya hutan tersedia akan tetapi masih banyaknya manusia yang tidak bertanggun jawab membaar hutan. (S1,T1) 2. Melakukan Reboisasi merupakan salah satu cara solusi akibat penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal. (S2,T2) 3. Dukungan internasional yang besar untuk pengelolaan hutan lestari harus dikembangkan dikarenakan mengingat akan butuhnya permintaan lahan yang sangat tinggi. (S3,T3) 4. peran serta masyarakat yang potensial dalam mendukung pembangunan kehutanan sangat diperlukan untuk menjaga dan
Terwujudnya kelestarian hutan untuk kesejahteraan masyarakat
Optim alisasi pengel olaan hutan lestari
Meningkat kan pembangun an ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustr i, dan industrialis asi. Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang.
Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang
melestarikan hutan. Apabila hutan tidak diurus dan dirawat maka akan mengakibatkan bencana alam. (S4,T4) WO : 1. Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah bila peraturan perundangan dapat di tegakkan maka dapat mendukung pengelolaan sumberdaya alam yang bearada dihutan. (W1,O1) 2. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan /diimplementasi kan hal tersebut membuat berkurangnya potensi kemanfaatan sumber daya hutan. (W2,O2) 3. Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik menjadikan permintaan pasar terhadap hasil sumber daya hutan kecil. (W3,O3) 4. Pemanfaatan
Terwujudnya kelestarian hutan untuk kesejahteraan masyarakat
Optim alisasi pengel olaan hutan lestari
Meningkat kan pembangun an ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustr i, dan industrialis asi. Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang.
Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang
SDM kehutanan untuk pengelolaan hutan tidak optimal menjadikan peluang investasi sumberdaya hutan rendah. (W4,O4) WT : 1. Kelembagaan dan kemampuan mengelola sumberdaya hutan masih lemah hal itu menjadikan manusia semena-mena membakar hutan demi keuntungan pribadi. (W1,T1) 2. Peraturan perundangan bidang kehutanan belum sepenuhnya dapatditerapkan /diimplementasi kan akib Penebangan hutan secara liar dan pencurian kayu dan perdagangan kayu ilegal.atnya masih banyaknya (W2,T2) 3. Kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan kurang menarik dapat memperkecil lahan, sehingga lahan tersebut
Terwujudnya kelestarian hutan untuk kesejahteraan masyarakat
Optim alisasi pengel olaan hutan lestari
Meningkat kan pembangun an ekonomi yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, berbasis agrobisnis/ agroindustr i, dan industrialis asi. Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang.
Meningkat kan pembangun an yang berkelanjut an, dan penataan ruang
menjadi terbengkalai. (W3,T3) 4. Pemanfaatan SDM kehutanan untuk pengelolaan hutan secara tidak optimal dapat menyebabkan bencana alam. (W4,T4)
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN
1.
2.
3.
4.
ANALISIS SWOT PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA TIMUR
OLEH : NAVY ARMIA R.
(20170510011)
NURUL HIDAYAH
(20170510020)
ILMU ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HANG TUAH SURABAYA 2019