7 0 49 KB
HARDMAN – MA06091 Menindaklanjuti tugas presentasi tentang pohon industri kopi, selanjutnya diminta untuk membuat analisis usaha kopi dengan menggunakan alat SWOT. Berikut contoh Analisis usaha Kopi dengan menggunakan SWOT: A. Analisis Internal dan Eksternal Tabel Analisis SWOT Kopi a. Analisis Internal: No
INDIKATOR INTERNAL
Bobot (%)
Kekuatan Kelemahan Skor Nilai Skor Nilai
1
Kesesuaian Lahan
15
3
45
0
2
Ketersediaan lahan
15
3
45
0
3
Nilai Sewa Lahan
5
3
15
0
4
Fasilitas Lembaga Keuangan
5
3
15
5
Sarana dan Pra sarana Pendukung
10
6
Kebijakan Pemerintah Daerah
10
7
Status Penguasaan lahan
25
0
-3
-75
8
Keberadaan Industri Hilir
3
0
-2
6
9
Tradisi dan Buadaya Lokal
10
3
30
0
2
2
4
0
164
-121
10 SDM Pendukung Total Nilai
0 1
100
0 -4
10
-40 0
b. Analisis Eksternal No
INDIKATOR EKSTERNAL
Bobot (%)
Peluang Ancaman Skor Nilai Skor Nilai
1
Pasar
25
4
100
2
Harga Jual
20
4
80
3
Ketersediaan Saprotan
15
4
Keberadaan Investor
10
1
10
0
5
Kebijakan Pemerintah Pusat
10
1
10
0
6
Fasilitas Keuangan/Bank Nasional
5
3
15
7
Keberadaan Produk Sejenis Dari Daerah Lain
5
0
-1
-5
8
Masalah Keamanan dan Kepastian Hukum
10
0
-2
-20
Total Nilai
100
215
0
0 -2
-30
0
-55
HARDMAN – MA06091
B. Tabel SWOT (Strength, Weakness, Opportunities, Treat) Seluruh indikator kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman disusun ke dalam matrik SWOT kopi seperti terlihat pada Tabel berikut ini: Tabel Matriks SWOT Penentuan Pilihan Kebijakan Pengembangan Investasi Kopi
Strengths (S)
Faktor Internal Weaknesses (W)
S1= Kesesuaian Lahan, dan
W1= Status Penguasaan Lahan
S2= Ketersediaan lahan
W2= Sarana & prasarana pendukung,
Faktor Eksternal
Opportunities (O) O1= Pasar, dan O2= Harga jual
Threats (T)
S3= Tradisi dan budaya lok al Strategi S-O Kebijakan Pemanfaatan Lahan Potensial,dan Penyebaran Informasi pasar agribisnis(S1, S2 O1,O2,) Introduksi inovasi teknologi kopi yang efisien (S3,O1, O2) Strategi S-T
Strategi W-O Penataan kepemilikan lahan dan informasi harga jual (W1,O2) Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung yang memadai (W2,O1,O2) Strategi W-T
T1= Ketersediaan Sarana dan Prasarana Pendukung
Pengembangan lembaga saprotan Kebijakan penguasaan lahan dan untuk mendukung pertumbuhan saprotan untuk pengembangan agribisnis yang menguntungkan agribisnis (W1, W2, T1,T2) T2= Maslah Keamanan dan (S1, S2, T1,T2,) Kepastian Hukum
Matrik ini menunjukkan strategi yang harus dilakukan untuk pengembangan investasi kopi. Strategi tersebut adalah sebagai berikut :
Kebijakan Pemanfaatan Lahan Potensial,dan Penyebaran Informasi pasar agribisnis(S1, S2 O1,O2,) Introduksi inovasi teknologi kopi yang efisien (S3,O1, O2) Penataan kepemilikan lahan dan informasi harga jual (W1,O2) Pengadaan Sarana & Prasarana Pendukung yang memadai (W2,O1,O2) Pengembangan lembaga saprotan untuk mendukung pertumbuhan agribisnis yang menguntungkan (S1, S2, T1,T2,) Kebijakan penguasaan lahan dan saprotan untuk pengembangan agribisnis (W1, W2, T1,T2)
HARDMAN – MA06091 Contoh: Analisa Kelayakan Usaha Analisis kelayakan usaha tani kopi dilakukan pada luasan lahan sebanyak 50 ha di PT Kopi Indonesia Tbk. Analisis Kelayakan Usaha Tani Kopi di PT Kopi Indonesia Tbk.
Uraian A. Penerimaan B. Biaya a. Investasi / Reinvestasi b. Operasional c. Bunga Total
0
1 -
2 -
3 -
4
7
8
9
10
490,000, 514,500, 540,225, 567,236, 567,236, 567,236, 567,236, 000 000 000 250 250 250 250
845,500, 000
35,000,0 297,500, 00 000 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000
845,500, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 173,020, 138,020, 138,020, 138,020, 138,020, 435,520, 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000 000
C. Pendapatan (845,500, (138,020, (138,020, (138,020, Sebelum Pajak 000) 000) 000) 000) NPV DR 18% (Rupiah) IRR (%) BCR Pay Back Period (Tahun)
Tahun Ke5 6
351,980, 341,480, 402,205, 429,216, 429,216, 429,216, 131,716, 000 000 000 250 250 250 250
37,592,972 18.56 1.026
7.03
Investasi usaha tani kopi cukup layak yang digambarkan oleh nilai NPV sebesar Rp. 37.592.972 dan nilai IRR sebesar 18,56 % serta nilai BCR diatas 1. Dalam analisis kelayakan usaha tani ini diperoleh pay back period setelah 7 tahun lebih.