Tabel Kerajaan-Kerajaan Hindu-Budha Di Indonesia [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

KERAJAAN-KERAJAAN HINDU-BUDHA DI INDONESIA



KERAJAAN KUTAI Lokasi



:



Agama Raja-raja



: :



Peninggalan



:



Masa kejayaan/kehancuran :



KERAJAAN TARUMANEGARA Lokasi Agama Raja-raja Peninggalan



:



KERAJAAN SRIWIJAYA



Muara Sungai Citarum, Jawa Barat Hindu Raja Purnawarman Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Jambu, Prasasti Muara Cianten, Prasasti Tugu. Masa Kejayaan : Pada masa raja Purnawarman mencapai puncak kejayaan dapat dilihat dari kesejahteraan rakyat yang dibuktikan dari Prasasti Tugu dimana memerintahkan rakyatnya untuk membangun saluran air dari Sungai Gomati ke Candrabagasi yang berfungsi mencegah banjir, alat transportasi, pengairan, pelayaran dan perdagangan



Penjelasan



Lokasi Agama



: :



Raja-raja Peninggalan



: :



Masa kejayaan/kehancuran :



Di Muara Kaman, hulu sungai Mahakam Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur Hindu 1. Kudungga (Pendiri kerajaan Kutai) 2. Aswawarman 3. Mulawarman (raja terbesar kerajaan Kutai)  7 prasasti Yupa : berfungsi sebagai tugu peringatan yang bertuliskan huruf pallawa dan berbahasa sansekerta mengisahkan tentang silsilah raja-raja Kutai Masa kejayaan : Pada masa raja Mulawarman mengalami kemajuan di bidang pertanian, peternakan dan perdagangan terbukti dari keterangan salah satu Yupa bahwa raja Mulawarman telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana



Penjelasan



: : : :



Masa kejayaan/kehancuran



Penjelasan



Palembang, Sumatra Selatan Budha (kerajaan Budha terbesar yang pernah ada di Indonesia) Raja Balaputradewa Dalam Negeri : Prasasti Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuwo, Prasasti Telaga Batu, Prasasti Kota Kapur, PrasastiKarang Berahi, Prasasti Palas Pasemah Luar Negeri : Prasasti Ligor, Prasasti Nalanda, Prasasti Canton, Prasasti Grahi Masa kejayaan : Raja Balaputeradewa berhasil menaklukan semenanjung Malaya dan daerah strategis (terdapat di Prasasti Ligor) Faktor pendukung kerajaan Sriwijaya menjadi berkembang :  Letak Sriwijaya sangat strategis  Majunya aktivitas pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina  Memiliki armada laut yang kuat



Faktor kemunduran/keruntuhan kerajaan Sriwijaya:  Penyerangan ke wilayah Sriwijaya oleh Raja Rajendracola dari Colamandala  Banyak daerah kekuasaan melepaskan diri  Sriwijaya terdesak oleh kerajaan besar di sekitarnya



KERAJAAN MATARAM KUNO Lokasi Agama Raja-raja



: : :



Peninggalan



:



Penjelasan Jawa Tengah Hindu-Budha 1) Raja Sanjaya (raja pertama) membangun Dinasti Sanjaya menganut agama Hindu. 2) Rakai Panangkaran membangun Dinasti Syailendra menganut agama Budha. Dampaknya Jawa Tengah di bagi menjadi 2 wilayah Bagian Utara (Sanjaya) dan Bagian Selatan (Syailendra) 3) Rakai Pikatan : Bercita-cita menyatukan kembali Jawa tengah dengan menggunakan politik perkawinan antara Rakai Pikatan dan Pramodyawardani 4) Mpu Sendok : Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur dan mengganti nama menjadi Kerajaan Medang Kamulan Dinasti Sanjaya (Hindu) :  Candi Prambanan, Candi Panataran, Candi Ratu Boko Dinasti Syailendra (Budha) :  Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Mendut



Penjelasan



KERAJAAN MAJAPAHIT Lokasi Agama Raja-raja



: : :



Peninggalan



:



Masa kejayaan/kehancuran :



Jawa Timur Hindu-Budha  Raden Wijaya (Raja Pertama)  Sri Jayanegara  Tribhuanattunggadewi  Hayam Wuruk  Wikrama Wardhana  Bhre Wengker  Kertabumi Sumber Sejarah : Kitab Pararaton, Kitab Sutasoma dan Kitab Negarakertagama Prasasti : Prasasti Gunung Butak, Prasasti Kudadu, Prasasti Langgaran Masa Kejayaan : Mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk yang dibantu oleh Gajah Mada dengan daerah kekuasaan mencakup Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa tenggara, Maluku, Papua, Singapura dan sebagian Kepulauan Filipina. Keruntuhan Majapahit :  Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan  Mulai masuknya agama Islam menimbulkan kekuatan baru yang menentang kekuasaan Majapahit  Terjadinya perang saudara atau yang dikenal dengan Perang Paregreg.