Tafsir Ibnu Katsir Ali Imran 19 [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

Nama



: Medina Fitri Maulida



NIM



: G6401211096



Kelas



: ST26



Kel. Asistensi : 10 Asisten



: Shabrina Hajar Hasim



Tafsir Ibnu Katsir Surat Ali Imran Ayat 19



“Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam. Tidaklah berselisih orang-orang yang telah diberi Kitab kecuali setelah mereka memperoleh ilmu, karena kedengkian di antara mereka. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” (Q.S. Ali Imran/2:19)







Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat ini adalah sebagai berita dari Allah Swt. yang menyatakan bahwa tidak ada agama yang diterima dari seseorang di sisi-Nya selain Islam, yaitu mengikuti para rasul yang diutus oleh Allah Swt. di setiap masa, hingga diakhiri dengan Nabi Muhammad Saw. yang membawa agama yang menutup semua jalan lain kecuali hanya jalan yang telah ditem-puhnya. Karena itu, barang siapa yang menghadap kepada Allah (meninggal dunia) sesudah Nabi Muhammad Saw. diutus dengan membawa agama yang tidak sejalan syariat-Nya, tidak akan diterima oleh Allah. Seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya, yaitu: “Barang siapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) darinya.” (Q.S. Ali Imran/2: 85).







Dalam potongan ayat Q.S. Ali Imran ayat 19 di bawah ini, Allah memberitakan pembatasan, bahwa agama yang diterima oleh Allah hanyalah agama Islam.



Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas membaca firman-Nya: “Allah menyatakan sesungguhnya tiada Tuhan selain Dia, Yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. Bahwasanya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam.” (Ali Imran: 18-19) Dengan “innahu” yang di-kasrah-kan dan “anna” yang di-fathah-kan, artinya “Allah telah menyatakan —begitu pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu— bahwa agama yang diridai di sisi Allah adalah Islam”. Sedangkan menurut jumhur ulama, mereka membacanya kasrah' innad dina 'sebagai kalimat berita. Bacaan tersebut kedua-duanya benar, tetapi menurut bacaan jumhur ulama lebih kuat. 



Kemudian Allah Swt. memberitakan bahwa orang-orang yang telah diberikan AlKitab kepada mereka di masa-masa yang lalu, mereka berselisih pendapat hanya setelah hujah ditegakkan atas mereka, yakni sesudah para rasul diutus kepada mereka dan kitab-kitab samawi diturunkan buat mereka. Hal ini terkandung dalam potongan ayat Q.S. Ali Imran ayat 19 di bawah ini.



Maksudnya, sebagian dari mereka merasa dengki terhadap sebagian yang lainnya, lalu mereka berselisih pendapat dalam perkara kebenaran. Hal tersebut terjadi karena terdorong oleh rasa dengki, benci, dan saling menjatuhkan, hingga sebagian dari mereka berusaha menjatuhkan sebagian yang lain dengan menentangnya dalam semua ucapan dan perbuatannya, sekalipun benar. 



Kemudian Allah Swt. berfirman:



“Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat Allah,” Yakni barang siapa yang ingkar kepada



apa yang diturunkan oleh Allah di dalam kitab-Nya.



“Maka sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya.” Maksudnya,



Allah



akan



memberi balasan atas perbuatan tersebut dan menghisabnya atas kedustaan yang telah diperbuatnya itu serta menyiksanya atas penolakannya terhadap Kitab-Nya.