TAFSIR, Urgensi Tauhid Rububiyah Dan Tauhid Uluhiyah [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam merupakan agama yang besar, dan dibesarkan oleh orang nomor satu dunia yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasaallam, Beliau telah mendedikasikan seluruh hidupnya demi kejayaan dan penyebaran agama Islam. Beliau adalah sosok mulia yang menghabiskan hari-harinya dengan berdakwah menyampaikan risalah Allah subhaanahu wa ta’ala. Beliau tidak pernah lelah dan menyerah menghadapi hinaan, caci maki serta perlawanan dari musuh-musuh Islam.semua cacian dan hinaan itu dengan jelas terlihat saat rasulullah berdakwah di kota mekkah,kota dimana rasulullah shallahu ‘alaihi wasallam mengemban dakwah beliau pertama kali yakni dengan menyampaikan tauhid. Beliau adalah pribadi sempurna yang telah memberikan cahaaya kepada seluruh umat manusia. Beliau adalah panutan sepanjang zaman, dan ajaran serta pengabdian beliau selalu menjadi prioritas utama bagi umat Islam yang benar-benar talah mengislamkan dirinya, hatinya dan jiwanya. Sosok agung beliau yang telah meninggalkan kita sekian abad yang lalu, menambah cinta dan rindu kita kepadanya.



Rasulullah telah mengajarkan kepada seluruh umat Islam tentang betapa pentingnya menegakkan kalimah tauhid, dan Rasulullah selalu optimis terhadap janji Allah bahwa agama yang benar adalah Islam, dan kebenaran itu yang membuat Rasulullah memiliki kekuatan yang luar biasa ,berangkat dari situ maka seharusnya generasi islam harus menggali kembali pelajaran dari misi dakwah Rasulullah yakni Tauhid, karena dengan tauhid inilah kita dapat meraih kebahagian dunia dan akhirat, Maka pada makalah ini Insyaallah pemateri akan memaparkan Urgensi dari tauhid yang telah rasulullah bawa itu pada kita.



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 1



1.2.Rumusan Masalah 1) Apa itu Tauhid? 2) Apa itu Tauhid Rububiyah? 3) Apa itu Tauhid Uluhiyah? 4) Apa saja Urgensi dari mempelajari Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah? 5) Bagaimana penafsiran dari surat Al-Baqarah ayat 5 ? 6) Bagaimana penafsiran dari surat Adz-Dzariyat ayat 56-58 ?



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 2



BAB 2 PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Tauhid Tauhid adalah mashdar dari wahhada ( ‫ ) وحد‬yuwahhidu( ‫ ) يوحد‬tauhiidan ( ‫ ) توحيدًا‬yang artinya secara bahasa adalah : “mengesakan” yaitu menjadikannya satu. Dan istilah tauhid disebutkan dalam sunnah nabi shallahu ‘alaihi wa sallam. Diantaranya : ‫ وأنّ محمدًا اللهالرسول‬، ‫انك ستأتي قو ًّم أهل كتاب فإذ جئتهم فادعهمّ إلى أنّ شهدوا أنّ ال إله اال هللا‬



“Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum ahlul kitab. Maka jika engkau mendatangi mereka serulah mereka agar mereka bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah.”1 Dalam riwayat yang lain: ‫حيداللهتو‬ ‫فليكن أول ما تدعوهم إليه‬ ِ “Maka jadikanlah dakwahmu yang pertama kali kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah.” 2 Asalnya Tauhid itu tidak terbagi-bagi yakni tauhid Rububiyah,Uluhiyah, dan asma’ was shiffat-Nya, ia adalah satu kesatuan yang tidak dapat terpisah-pisahkan. Akan tetapi makhluk (kaum musyrikin). Dahulu setelah diutusnya Nabi Adam ‘alaihis salam, tauhid dipahami oleh manusia secara terakulumulasi tanpa ada pembagian, hingga akhirnya setelah 10 kurun muncullah kesyirikan. Kesyirikan inilah yang merupakan bentuk pemecahan tauhid, karena mereka mentauhidkan Allah pada sebagian sisi dan membatalkan tauhid Allah pada sisi yang lain. Allah berfirman tentang kondisi kaum musyrikin Arab.        



1 2



(HR. Al-Bukhari No. 1496 dan Muslim No. 19) (HR Ad-Daruquthniy dalam sunannya No.2059)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 3



“Dan sebahagian besar dari mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan dalam Keadaan mempersekutukan Allah (dengan sembahan-sembahan lain).”3 Jadi kaum musyrikin yang telah memisahkan tauhid, makah Allah pun menjelaskan keyakinan mereka dengan menjelaskan bahwa iman (Tauhid) mereka tercampur dengan kesyirikan. Ternyata keyakinan (tauhid) mereka yang disebut oleh Allah dengan “Iman” adalah keyakinan mereka bahwa Allah maha pencipta( yakni Tauhid Rububiyah). Adapaun kesyirikan mereka yang Allah sebutkan pada ayat tersebut adalah mereka menyembah kepada selain Allah, Artinya keyakinan mereka rusak dari sisi Tauhid al-‘ibadah, maka terjadilah pembagian tauhid secara otomatis untuk menjelaskan titik benar dan titik yang salah. Jadi merekalah kamu musyrikin yang membagi tauhid, maka Allah turunkan ayat-ayat kepada mereka agar mereka tidak membagi tauhid, supaya mereka bertauhid pada seluruh sisi.



2.2



Tauhid Rububiyah



Tauhid rububiyah adalah (‫حيداللهتو بأفعاله‬ ِّ ) artinya mengesakan perbuatan-perbuatan Allah, bahwasanya hanya Allah semata yang melakukanya tanpa ada campur tangan dan andil yang lain sama sekali, dan af’alullah ( ‫ ) افعال هللا‬banyak, seperti penciptaan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan, mengatur alam semesta, memberi manfaat dan mudharat, menyembuhkan mengabulkan doa dan lainya.



Tauhid ar-Rububiyah berporos pada tiga perkara, (1) Penciptaan (



‫) االخلق‬, yaitu Allah



menciptakan makhluk dari tidak ada menjadi ada, (2) Kepemilikan ( ّ‫) الملك‬, artinya karena hanya Allah yang menciptakan alam semesta beserta isinya, maka hanya Allah yang memiliki itu semuanya. (3) Pengaturan (‫)التدبير‬, jadi tidak ada yang ikut serta bersama Allah dalam pengaturan alam semesta, semuayang terjadi adalah dibawah aturan Allah. Ringkasnya, bahwa tauhid Rububiyah adalah mengesakan Allah Ta’ala dalam segala perbuatan-Nya.



3



(QS Yusuf:106)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 4



Dalil-dalil syar’i telah menegaskan tentang wajibnya beriman kepada Rububiyah Allah Ta’ala, seperti dalam firman-Nya:      “Segala puji bagi Allah, Rabb semesta Alam.” 4



Firman-Nya pula : 



















……



     “….Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.” (QS. Al-A’raaf:54)



Firman-Nya:        ..…  “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk mu…..” 5



Firman-Nya lagi:         “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh..” 6



4



(QS Yusuf:106) (QS. Al-Baqarah:29) 6 (QS. Adz-Dzaariyat:58) 5



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 5



Macam tauhid ini (Tauhid Rububiyah) tidak diperselisihkan oleh orang-orang kafir Quraisy dan para penganut aliran agama, maksudnya merka semua beri’tiqad bahwa pencipta alam semesta ini hanyalah Allah. Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman tentang mereka : 















              “dan Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" tentu mereka akan menjawab: "Allah". Katakanlah : "Segala puji bagi Allah"; tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.” 7 Allah juga Menyebutkan hal ini dalam surat Al-Mu’minuun ayat 89-90



2.3



Tauhid Uluhiyah



Tauhid Uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam peribadatan, artinya seorang hamba hanya boleh beribadah kepada Allah semata. Jika tauhid ar-rububiyah berkaitan dengan ( ‫هللا‬ ‫) افعال‬



(Perbuatan-perbuatan Allah seperti,menciptakan, menghidupkan, mematikan memberi



rizki, dll) adapun tauhid uluhiyah ia berkaitan dengan ( ‫) افعال العبد‬



(perbuatan hamba) yang



mencakup bentuk-bentuk ibadah seperti berdo’a, bernadzar, menyembelih, khauf(takut), radja(berharap),tawakal,dll. Tauhid uluhiyah ialah mengesakan Allah Ta’ala melalui perbuatan para hamba, dinamakan juga dengan tauhid ibadah. Maknanya adalah keyakinan yang pasti bahwa Allah subhaanahu wa ta’ala adalah ilah yang haq dan tidak ada ilah selain-Nya, segala yang diibadahi selainNya adalah bathil, hanya dialah yang patut diibadahi, bagi-Nya ketundukan dan ketaatan secara mutlak. Tidak boleh siapapun dijadikan sebagai sekutu-Nya dan tidak boleh bentuk ibadah apapun diperuntukkan kepada selain-Nya, Ibadah kepada Allah harus dilandasi dengan



7



(QS. Luqman:25)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 6



rasa cinta cemas, dan harap secara bersamaan. Beribadah kepada-Nya dengan sebagian saja dan meninggalkan sebagian lainya adalah kesesatan. Allah Ta’ala berfirman:      “Hanya kepada



Engkaulah yang Kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah Kami



meminta pertolongan .”8



Tauhid uluhiyah adalah inti dakwah yang diserukan oleh para rasul, pengingkaran terhadap hal itu merupakan penyebab dari berbagai malapetaka yang menimpa Ummat-ummat terdahulu.



Tauhid uluhiyah merupakan awal dan akhir agama, bathin dan lahirnya, juga merupakan tema pertama dakwah para Rasul dan yang terakhir. Oleh karenanya, diutuslah para Rasul, diturunkan Kitab-Kitab samawi, disyaria’atkan jihad, dibedakan antara haq orang muslim dengan orang kafir, dan penghuni surge dengan penghuni neraka.



Itulah makna firman Allah:  …..    …. "……Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah) …..9 Allah Ta’ala berfirman:                 “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka beribadahlah kamu hanya kepadaku".10 8 9



(QS Al-Fatihah:5) (QS Al-Anbiya’:25)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 7



Allah Ta’ala juga berfirman:



Tauhid Uluhiyah merupakan konsekuensi dari tauhid rububiyah. Hal tersebut Terjadi karena orang-orang musyrik tidak menyembah Rabb Yang Esa, tetapi mereka menyembah banyak Rabb bahkan mereka menganggap Rabb-rabb tersebut dapat mendekatkan mereka kepada Allah dengan sedekat-dekatnya, walaupun demikian, mereka mengakui bahwa rabbrabb tersebut tidak dapat mendatangkan mudharat maupun manfaat.  Tauhid Uluhiyah ini tidak akan terelealisir kecuali bila ada 2 prinsip:



a.) Ibadah itu hanya ditujukan kepada-Nya dan tidak boleh kepada selain-Nya, kita bersujud hanya kepada-Nya, shalat hanya karena-Nya, serta bertawakal hanya KepadaNya



Dan Ibadah itu mencakup perkataan hati, lisan, dan juga perbuatan hati dan anggota tubuh. Allah Ta’ala berfirman:  



















    























    “Katakanlah: Sesungguhnya shalatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, semesta alam.”11 “Tiada sekutu bagiNya; dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)". b.) Ibadah itu harus sesuai dengan apa yeng diperintahkan oleh Allah Ta’ala dan RasulNya shallallhu ‘alaihi wasallam. Yakni:



10 11



(QS Al-Anbiya’:25) (QS Al-An’aam: 162-163)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 8







Mentauhidkan Allah Ta’ala dalam ibadah, tunduk, dan taat adalah realisasi dari syahadat: “Laa ilaaha illallah( tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah)







Mutaba’ah(mengikuti) rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam dan mentaati apa yang diperintahkannya



serta



yang



dilarangnya



adalah



realisasi



dari



syahadat:



“Muhammadur Rasulullah(Muhammad adalah utusan Allah).



2.4 Urgensi dan Faedah dari mengetahui Tauhid Rububiyah dan Tauhid Uluhiyah 1.)



Semua kebaikan yang diraih oleh seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat, begitu juga dengan semua keburukan yang terjauhkan dari seorang hamba baik di dunia maupun di akhirat, adalah karena buah dan pengaruh dari tauhid.Allah berfirman:            















     “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” 12 Jadi, tauhid adalah faktor utama yang menyebabkan amal seseorang menjadi sah, benar dan bernilai. Jika seseorang memiliki amal yang banyak dan besar, amal itu tidak akan Allah Ta’ala terima kecuali jika orang tersebut membangun amalnya di atas pondasi tauhid. 2.) Tauhid adalah sebab kemenangan dan ketinggian derajat di dunia dan di akhirat. 3.) Tauhid adalah sebab keselamatan dari azab dan murka Allah Ta’ala. Tauhid juga sebab masuk surga Allah Ta’ala.



12



(QS. An-Nahl [16]: 97)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 9



Jika seseorang merealisasikan tauhid, namun dia terjerumus dalam dosa dan maksiat selain syirik, maka dia akan selamat dari kekal di neraka. Karena tidaklah menjadi kekal di neraka, kecuali orang-orang musyrik saja. Hal ini sebagaimana terdapat dalam hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Allah Ta’ala memerintahkan malaikat untuk mengeluarkan dari neraka orang-orang yang tidak berbuat syirik kepada Allah sedikit pun dan orang-orang yang Allah Ta’ala kehendaki untuk mendapatkan rahmat-Nya yaitu orang-orang yang mengucapkan “laa ilaaha illallah”.” 13 4.) Tauhid adalah sebab terbesar lapangnya hati. 5.) Sesuai dengan level kesempurnaan dan kuatnya tauhid dalam diri seseorang, maka sebesar itulah kelapangan hati yang akan didapatkan oleh seorang mukmin. Allah Ta’ala berfirman,       







































      



















    “Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” 14 Hidayah dan tauhid adalah sebab terbesar lapangnya hati. Sebaliknya, syirik adalah sebab terbesar sempitnya hati seseorang. 13 14



(HR. Bukhari no. 7437 dan Muslim no. 182) (QS. Al-An’am : 125)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 10



6.) Allah Ta’ala menjamin ahli tauhid akan memperoleh kemuliaan dan mendapatkan pertolongan dari Allah Ta’ala di dunia dan juga sebab kokohnya kedudukan mereka di dunia, dan baiknya urusan-urusan mereka. 7.) Tauhid akan membuka pintu kebaikan, kebahagiaan, kelezatan, kegembiraan dan ketenangan. Sebagaimana firman Allah Ta’ala:              “Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah.Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” 15



2.5 Tafsir Surah Al-Baqarah ayat 5



























    “Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah orangorang yang beruntung.” 16 1.) Ibnu Katsir mengatakan : َٰ ُ ‫ ” أ‬Mereka itulah”, yaitu orang-orang yang Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman : ‫ولئِك‬ menyandang sifat di atas, yaitu beriman kepada hal-hal yang ghaib, mendirikan shalat, mengeluarkan rizki yang Allah berikan kepada mereka, beriman kepada kepada apa yang diturunkan kepada Rasul-Nya dan para Rasul sebelumnya, serta meyakini adanya kehidupan akhirat. Dan semua itu mengharuskan mereka bersiap diri menghadapinya dengan mengerjakan amal shalih dan meninggalkan semua yang diharamkan-Nya. 15



(QS. Ar-Ra’du:28)



16



(QS. Al-Baqarah [2]: 5)



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 11



‫ ” عل َٰى هُدًى‬Yang tetap mendapatkan petunjuk,” maksudnya mereka senantiasa mendapatkan pancaran cahaya, penjelasan, serta petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. َٰ ُ ‫ “ وأ‬Dan merekalah orang-orang yang beruntung,” yaitu orang-orang yang ‫ولئِك ُه ُم ْال ُم ْف ِل ُحون‬ mendapatkan apa yang mereka inginkan dan yang selamat dari kejahatan yang mereka jauhi. 2.) Dalam Tafsir Al-Muyasssar disebutkan : Orang-orang yang memiliki sifat-sifat tersebut berjalan di atas cahaya dari Rabb mereka dan meraih taufik dari pencipta dan pemberi hidayah mereka.mereka adalah orang-orang yang beruntung yang meraih apa yang mereka cari dan selamat dari keburukan di mana mereka lari dari nya . 3.) Dalam Tafsir al-Jalalain Disebutkan : (Merekalah), yakni orang-orang yang memenuhi sifat-sifat yang disebutkan di atas (yang beroleh petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah orang-orang yang beruntung) yang akan berhasil meraih surga dan terlepas dari siksa neraka.



2.6 Tafsir Surat Adz-Dzariyat ayat 56-58 ‫ُون‬ ِ ‫اْل ْنس إِ ََّّل ِلي ْعبُد‬ ِ ْ ‫وما خل ْقتُ ْال ِج َّن و‬ “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepadaKu.”17. ْ ‫ق وما أ ُ ِريد ُ أ ْن ي‬ ‫ون‬ ٍ ‫ما أ ُ ِريد ُ ِم ْن ُه ْم ِم ْن ِر ْز‬ ِ ‫ُط ِع ُم‬ “Aku tidak menghendaki rezeki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” ُ ‫الر َّز‬ ُ‫اق ذُو ْالقُ َّوةِ ْالمتِين‬ َّ ‫إِ َّن‬ َّ ‫َّللا هُو‬



17



[QS 51:56]



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 12



“Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” 1.) Dalam Tafsir Ibnu Katsir Disebutkan : Allah Jalla Jalaaluhu berfirman : ‫ُون‬ ِ ‫اْل ْنس إِ ََّّل ِلي ْعبُد‬ ِ ْ ‫وما خل ْقتُ ْال ِج َّن و‬ ''Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. " Maksudnya, Aku ciptakan mereka itu dengan tujuan untuk menyuruh mereka beribadah kepada-Ku, bukan karena Aku membutuhkan mereka. Mengenai firman Allah Ta' ala,( Illa liya’budun) ''Melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. " 'Ali bin Abi Thalhah meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas: "Artinya, melainkan supaya mereka mau tunduk beribadah kepadaKu, baik secara sukarela maupun terpaksa. Dan itu pula yang menjadi pilihan Ibnu Jarir. Sedangkan Ibnu Juraij menyebutkan: "Yakni, supaya mereka mengenalKu." Dan masih mengenai firman-Nya, (Illa liya’ budun ) ''Melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. "



Ar-Rabi' bin Anas mengatakan: "Maksudnya tidak lain kecuali untuk beribadah." AsSuddi mengemukakan: "Di antara ibadah itu ada yang bermanfaat dan ada pula yang tidak bermanfaat." Allah berfirman: (walainsaaltahum sampai ayat habis) “Dan sesungguhnya jika engkau tanykan kepada mereka : ‘Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?’ Tentu mereka akan menjawab : ‘Allah’” (QS. Luqman : 25). Ibadah mereka yang disertai dengan kesyirikan itu sama sekali tidak mendatangkan manfaat bagi mereka. Adh-Dhahak mengatakan : “ Dan yang dimaksud dengan hal itu adalah orang-orang yang beriman.” Dan firman Allah Ta’ala: (Ma uridu minhum sampai akhir ayat 58) “Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak mengendaki supaya mereka memberi Aku makan. Sesungguhnya Allah, Dia-lah Mahapemberi rizki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” Makna ayat tersebut, bahwa Allah Tabaaraka wa Ta'ala telah menciptakan hamba-hamba-Nya dengan tujuan agar mereka beribadah kepada-Nya semata, Rabb yang tiada sekutu bagi-Nya. Barangsiapa mentaati-Nya, maka ia akan diberikan balasan yang sempurna. Dan barangsiapa yang durhaka kepada-Nya, maka ia akan mendapatkan adzab yang san gat pedih. Dan Allah



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 13



Ta' ala juga memberitahukan bahwa Dia sama sekali tidak membutuhkan mereka, tetapi justru merekalah yang sangat membutuhkan-Nya dalam segala keadaan. Dengan demikian, Dia adalah Pencipta dan Pemberi rizki mereka.



2.) Dalam Tafsir Al-Muyassar disebutkan : Tafsir ayat 56 : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia dan mengutus para rasul kecuali untuk tujuan luhur, yaitu beribadah hanya kepadaku semata, bukan kepada selainku. Tafsir ayat 57 : Aku tidak menghendaki pemberian dari hamba-hambaKu, Aku juga tidak butuh makanan mereka, karena sesungguhnya Aku adalah Dzat yang Maha Kaya, Dzat yang memiliki kekayaan mutlak dan Dzat yang memberikan rejeki dan makanan, bukan yang diberi makan



Tafsir Ayat 58 : Sesungguhnya hanya Allah yang memberi rejeki setiap yang membutuhkan dan Dzat yang Maha Kuat. {Al-Matiin} sebagai penegas kata sebelumnya.



3.) Dalam Tafsir Jalalain disebutkan : Tafsir ayat 56 : (Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku) pengertian dalam ayat ini sama sekali tidak bertentangan dengan kenyataan, bahwa orang-orang kafir tidak menyembah-Nya. Karena sesungguhnya tujuan dari ayat ini tidaklah memastikan keberadaannya. Perihalnya sama saja dengan pengertian yang terdapat di dalam perkataanmu, “Aku runcingkan pena ini supaya aku dapat menulis dengannya.” Dan kenyataannya terkadang kamu tidak menggunakannya. Tafsir ayat 57 : Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka) untuk-Ku dan untuk mereka serta untuk selain mereka (dan Aku tidak menghendaki supaya mereka memberi Aku makan) baik dari diri mereka atau pun dari selain mereka. Tafsir ayat 58 : (Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh) yakni Sangat Perkasa.



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 14



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 15



BAB 3 PENUTUP Diantara fadhilah tauhid yang telah kita pelajari adalah bahwa ia merupakan penyebab terbesar untuk mencegah kesempitan hidup di dunia dan di akhirat dan Tauhid juga bisa menghindarkan kita dari siksa keduanya. Karena sebab tauhidlah seseorang tercegah dari kekekalan di neraka bila di dalam hatinya masih terdapat iman walaupun sebesar biji sawi. Bila tauhid seseorang sempurna ia akan terhindar dari neraka.



Orang yang bertauhid dan mengesakan Allah ia akan mendapatkan petunjuk secara sempurna pula dan merasa aman di dunia dan di akhirat serta merupakan satu-satunya sebab untuk mendapatkan ridha Allah dan pahalanya. Maka sudah sepantasnya kita setiap hari untuk selalu memperhatikan perkara ini yakni perkara tauhid, karena dengan perkara inilah kita akan tau siapa diri kita sebenarnya.



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 16



Baca



selengkapnya



https://muslim.or.id/44495-keistimewaan-dan-keutamaan-tauhid-bag-



3.html



Urgensi Tauhid Rububiyah dan Uluhiyah| 17