Tahapan Proses Fermentasi [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAHAPAN PROSES FERMENTASI Secara umum, tahapan proses fermentasi adalah sebagai berikut : 1. Formulasi medium yang akan digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme, baik pada enrichment (pengkayaan) maupun pada proses produksi. 2. Sterilisasi medium, fermentor, dan perlengkapannya. 3. Produksi kultur murni atau campuran yang cukup untuk menginokulasi pada tahap produksi. 4. Optimasi produksi pada tahap fermentasi produk dengan kondisi optimum. 5. Ekstraksi (pemanenan hasil) dan purifikasi atau pemurnian produk. 6. Pembuangan effluen (limbah medium) yang dihasilkan selama produksi. 1.



Tahap Persiapan Medium Fermentasi Medium yang digunakan adalah medium cair yang terdiri dari 2 macam larutan. Larutan



pertama berisi garam-garam nutrisi untuk pertumbuhan ragi, sedangkan larutan kedua adalah substrat yang umumnya berbentuk larutan glukosa dalam air. Nutrisi yang diperlukan dalam medium pertumbuhan ragi antara lain unsur N, O, H, Mg, K, S, dan, Ca. Glukosa berperan sebagai sumber karbon dan sumber energi. Kadar senyawa-senyawa yang diperlukan supaya medium dapat mendukung pertumbuhan ragi secara optimal harus ditentukan berdasarkan komposisi masing-masing unsur dalam sel ragi. 2.



Tahap Sterilisasi Sterilisasi dilakukan terhadap bahan dan alat agar terbebas dari kontaminasi



mikroorganisme lain. Sterilisasi perlu dilakukan karena kontaminasi mikroba lain akan memberikan pengaruh yang tidak menguntungkan seperti berikut : 1. kontaminan meningkatkan persaingan di dalam mengkonsumsi substrat sehingga akan mengurangi perolehan. 2. kontaminan dapat menghambat proses metabolisme sel sehingga akan mengurangi perolehan. 3. kontaminan meningkatkan turbiditas sehingga dapat mengacaukan pengukuran terhadap jumlah sel setiap saat.



3.



Tahap Penyiapan Inokulum Setelah seluruh alat dan bahan steril, dilakukan proses inokulasi Saccharomycess



cereviceae dari biakan murni. Sebagai inokulumnya adalah biakan ragi. Komposisi medium starter adalah sama dengan komposisi media fermentasi dengan penambahan growth factor. Inokulum tersebut dimasukkan ke dalam campuran larutan nutrisi dan substrat yang diambil sebagian dari fermentor dan dimasukkan ke dalam wadah tertentu, misalnya labu erlenmeyer atau lainnya. Tujuan dibiakkannya ragi dalam starter adalah mengadaptasikan sel terhadap media fermentasi. Dengan adanya adaptasi pada starter ini diharapkan lag phase sebagai tahap awal fermentasi dapat dilewati. Biakan diusahakan tepat berada pada akhir fasa logaritmik. Dengan demikian pertumbuhan sel ragi akan maksimum dalam waktu yang relatif singkat. 4.



Tahap Pelaksanaan Fermentasi Tahap ini dimulai saat inokulum yang telah beradaptasi dalam medium dimasukkan



dalam medium di fermentor. Pelaksanaan fermentasi dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Nutrisi, substrat, dan inokulan dimasukkan ke dalam fermentor yang dilakukan secara aseptis. Nutrisi dimasukkan ke dalam fermentor sebelum disterilisasi dalam autoclave. Substrat dan inokulan dimasukkan dengan cara memanaskan mulut inlet dengan kapas yang dibakar kemudian medium dan inokulum dimasukkan ke dalam fermentor. 2. Kemudian dilakukan kecepatan aerasi dan agitasi. Aerasi berfungsi sebagai penyuplai oksigen untuk sel ragi dan disuplai dalam bentuk gelembung gas. Laju oksigen yang disuplai ke dalam fermentor harus selalu stabil. Ketidakstabilan laju alir oksigen dapat menurunkan unjuk kerja fermentor. Hai ini disebabkan karena laju transfer O2 tidak tetap, kadar DO tidak stabil, sehingga metabolisme sel ragi terganggu. Di sini, agitasi berfungsi sebagai alat penghomogen larutan fermentasi. Selain itu, ada pula proses teknik fermantasi untuk makanan sebagai berikut : 1. Tahap pengelolaan bahan baku Bahan baku yang akan difermentasi terlebih dahulu diolah menjadi subtrat dengan cara menghaluskan (pada bahan baku padat) atau dengan cara mengantur pH, penambangan air, dan pengaturan komposisi senyawa makro/mikro.



2. Tahap sterlisasi Bahan substrat disterilkan agar tidak terkontaminasi oleh mikroba lain yang dapat mengganggu proses. 3. Tahap fermentasi Proses fermentasi biasanya dilakukan dalam bioreaktor, yaitu suatu tabung tertutup yang dapat diatur untuk pengadukkan, pengudaraan (aerasi), dan suhu optimumnya. Di dalam bioreaktor telah terdapat ragi atau yang dibutuhkan. 4. Tahap pemisahan hasil Pemisahan antara produk dan residu (hasil sampingan) dapat dilakukan dengan cara filtrasi (penyaringan). 5. Tahap pengelolaan hasil Produk yang sudah dihasilkan diolah lebih lanjut dengan menambahkan zat adiktif untuk menambah aroma atau warna yang lebih menarik. 6. Tahap produk akhir Produk akhir merupakan produk yang telah siap dipasarkan.



DAFTAR PUSTAKA http://www.artikelkimia.info/proses-fermentasi-58591305092011. http://kulinet.com/artikel/manfaat+fermentasi/halaman/3/. Munawar.



2011.



Peranan



Mikroorganisme



dalam



Kehidupan.



http://munawarsmanti.blogspot.com/2011/04/peranan-mikroorganisme-dalamkehidupan.html. Diakses tanggal 5 Juni 2017.