Tak Spiritual Lansia [PDF]

  • Author / Uploaded
  • dian
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) SPIRITUAL "BERDOA'' PADA LANSIA



Disusun Oleh : 1. Andik Irawan 2. Dian Rahayu Putri 3. Ajeng Kusumaningrum 4. Heti Kriestana 5. Krisnadini Bunaini S 6. Laylatul Dewi A 7. Yuyun Widiyati 8. Susi Dwi Wardani 9. Vita Yuliana



PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2020



Terapi Aktivitas Kelompok Spiritual "BERDOA''



1. Latar Belakang Spiritual adalah suatu konsep yang unik pada masing-masing individu. Manusia adalah makhluk yang mempunyai aspek spiritual yang akhir-akhir ini dapat perhatian dari masyarakat yang disebut kecerdasan spiritual yang sangat menentukan kebahagiaan hidup seseorang. Spiritualitas adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta. Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek : 1)



berhubungan dengan sesuatu yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,



2)



menemukan arti dan tujuan hidup,



3)



menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,



4)



mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan Yang Maha Tinggi. Mempunyai kepercayaaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai



komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian. Pertama, kepercayaan didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam, Kristen, Budha, dan lain-lain. Kedua, kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Ketuhanan, kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau kuasa, suatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan (belief) dan keyakinan sepenuhnya (action). Harapan (hope), harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Harapan juga merupakan energi yang bisa memberikan motivasi kepada individu untuk mencapai sutau prestasi dan berorientasi ke depan. Agama, adalah sebagai sistem organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan dengan jelas secara lahiriah



mengenai spiritualitasnya. Agama adalah suatu sistem ibadah yang terorganisasi atau teratur. Terapi Aktivitas Kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan



karena



merupakan



keterampilan



terapeutik.Terapi



Aktivitas



kelomok



merupakan bagian dari terapi modalitas yang berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah pasien dalam waktu yang bersamaan. Dari latar belakang tersebut kami ingin melakukan TAK Spiritual khususnya pada lansia di Wisma Bima PSTW Magetan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas spiritual lansia dalam kegiatan sehari-hari. B.



Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan kelompok lansia klien dapat melakukan kegiatan ibadah secara teratur 2. Tujuan KhusuS Setelah mengikuti terapi spiritual : terapi doa diharapkan klien dapat :



a. Meningkatkan konsentrasi b. Meredakan stress dengan berdo’a c. Meredakan rasa sedih dengan berdo’a C.



Kriteri Pemilihan Anggota TAK 1. Karakteristik / Kriteria



a. Mencari lansia yang seiman/agama islam b. Bisa membaca huruf latin 2. Jumlah klien 6 orang



D.



Waktu dan Tempat Judul



: Terapi Aktifitas Kelompok Lansia Spiritual “Berdo’a”



Waktu



: 20 menit



Hari/Tanggal



: Senin, 27 Januari 2020



Tempat



: Wisma Bima



Setting Tempat



:



P



P



P



P O L



CO



P P



P



Keterangan : F Px L



: Fasilitator : Pasien : Leader



Co L : Co Leader O



: Observer



E. Metode TAK 1.



Metode



a. Diskusi b. Bermain peran/simulasi dan latihan F. Pengorganisasian 1.



Leader : Andik



P



P



Tugas a.



Menyusun TAK



b.



Mengarahkan kelompok sesuai tujuan



c.



Memfasilitasi anggota untuk perasaan pendapat dan memberikan umban balik.



d.



Role play



e.



Mengkaji hambatan dalam kelompok



f.



Mengkaji Komplik interpersonal.



g.



Mengkaji sejauh mana anggota kelompok mengerti dan melaksanakan kegiatan



2.



Co Leader : Ajeng Tugas :



a.



Pembantu pemimpin kelompok



b.



Pembantu mengorganisir anggota kelompok



c.



Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien.



d.



Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang.



e.



Mengingatkan leader tentang waktu.



3.



Fasilitator : Heti, Dini, Vita, Yuyun, Laylatul, Susi Tugas:



a.



Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dalam mengkonsentrasikan anggota kelompok untuk ikut dan focus pada arahan yang diarahkan oleh leader.



b.



Membantu memotifasi ddalam kelompok agar ikut dalam kegiatan.



c.



Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan berlangsung.



d.



Mempertahankan kehadiran peserta :



-



Selama kegiatan TAK berlangsung kurang lebih 45 menit



-



Peserta yang ingin kebelakang untuk zin dan kembal ke kelompok awal



4.



Observer : Dian



Tugas : a.



Mengobservasi respon klien



b.



Mengobservasi pelaksanaan TAK



c.



Mengobservasi jalannya / proses TAK



d.



Mencatat perilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung.



G. Pelaksanaan 1.



Alat : a. Sound system b. Spidol c. Papan tulis (white borad) d. Bola e. Lembar evaluasi f. Bolpoin



2.



Langkah-langkah kegiatan : Persiapan a.



Membuat kontrak dengan klien tentang TAK



b.



Menyiapkan alat dan tempat bersama



1)



Orientasi



a.



Salam Terapeutik Salam perkenalan kepada pasien.



b.



Evaluasi / Validasi ·



Menanyakan perasaan klien saat ini



·



Menanyakan masalah yang dirasakan



·



Menanyakan penerapan TAK yang lalu



c.



Kontrak



1.



Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu berdo’a



2.



Menjelaskan aturan main berkut : Ø Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok , harus meminta izin kepada terapis. Ø



Lama kegiatan 20 menit.



Ø Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai. 2)



Tahap Kerja a. Menanyakan agama dan kepercayaan masing-masing klien b. Mendiskusikan kegiatan ibadah yang biasa dilakukan masing-masing klien c. Meminta klien untuk memilih satu doa d. Meminta klien mendemonstrasikan doa yang dipilih. e. Memberikan pujian pada penampilan klien.



3)



Tahapan Terminasi



a.



Evaluasi



b.







Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK







Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.



Tindak Lanjut 



Menganjurkan klien menggunakan kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah jika stimulus penyebab perilaku kekerasan terjadi.







Menganjurkan klien melatih kegiatan fisik, interaksi sosial yang asertif, dan kegiatan ibadah secara teratur.



 c.



Memasukkan kegiatan ibadah pada jadwal kegiatan harian klien.



Kontrak yang akan datang 



Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang.







Menyepakati waktu dan tempat.



H. 1.



Antisipasi Masalah



Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok a. Memanggil Pasien b. Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab sapaan perawat atau pasien yang lain.



2.



Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit : a. Panggil nama pasien. b. Tanya alas an pasien meninggalkan permainan. c. Berikan penjelasan tentang tujuan spiritual dan berikan penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan keperluannya setelah pasien boleh kembali lagi.



3.



Bila ada pasien lain ingin ikut. a. Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditunjukan pada pasien yang telah dipilih b. Katakan pada pasien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat diikuti oleh pasien tersebut. c. Jika pasien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi peran pada permainan tersebut.



I. 1.



Kriteria Evaluasi



Evaluasi input a. Tim berjumlah 9 orang yang terdiri atas 1 leader,1 co leader,6 fasilitator,dan 1 observer. b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.



c. Tidak ada kesulitan memilih pasien yang sesuai dengan spiritual. 2.



Evaluasi proses a. Leader menjelaskan aturan main dengan jelas. b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah pasien. c. Observer menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannya permainan. d. 90% pasien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.



3.



Evaluasi output Presentasi jumlah pasien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang direncanakan :



a. 90 % dari jumlah pasien mampu menyebutkan identitas dirinya b. 90% dari jumlah pasien mampu mengemukakan pendapatnya. c. 90% dari jumlah pasien mampu menghafal salah satu doa d. 90% dari jumlah pasien mampu mengikuti aturan dalam kegiatan.