Taktik, Teknik, Metode, Strategi, Pendekatan, Dan Model Pembelajaran Matematika [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TAKTIK, TEKNIK, METODE, STRATEGI, PENDEKATAN, DAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA A. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Menurut Percival dan Ellington, pendekatan pembelajaran dibedakan menjadi 2 yaitu: 1. Pendekatan ditinjau dari segi proses a. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach), penyajian bahan ajar yang hampir semui kegiatannya dikendalikan oleh guru dan staf lembaga pendidikan (sekolah) sementara peserta didik terkesan pasif. b. Pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach), penyajian bahan ajar yang lebih menonjolkan peran serta peserta didik selama proses pembelajaran, sementara guru hanya sebagai fasilitator pembimbing, dan pemimpin. 2. Pendekatan ditinjau dari segi materi a. Pendekatan kontekstual, penyajian bahan ajar yang dikontekskan pada situasi kehidupan di sekitar peserta didik. b. Pendekatan tematik, penyajian bahan ajar dalam bentuk topik-topik dan tema. Pendekatan atau prosedur yang harus dilalui di dalam mengajar antara lain: 1. Pendekatan deduktif yaitu pendekatan dari umum ke khusus. 2. Pendekatan Induktif yaitu pendekatan dari khusus ke umum. 3. Pendekatan Sintetis yaitu prosedur mengajar dimulai dari yang diketahui kemudian melangkah dengan logika dan akhirnya menemukan atau mendapatkan hal-hal yang ditanyakan. 4. Pendekatan Analisis yaitu pendekatan yang dimulai dari yang tidak diketahui kemudian melangkah dengan runtut sehingga mendapatkan hal-hal yang ditanyakan. 5. Pendekatan Paikem yaitu pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Dengan pendekatan ini guru tidak lagi menjadi pusat belajar tetapi sebagai fasilitator sehingga peserta didik dapat aktif dalam proses belajar mengajar. Contoh pembelajaran paikem yaitu jigsaw, STAD, TGT dan lain-lain. 6. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta didik dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. 7. Pendekatan Spiral dalam pembelajaran matematika adalah pembelajaran konsep dimulai dengan benda-benda riil konkret, kemudian pada tahap yang lebih tinggi konsep itu diajarkan lagi dalam bentuk pemahaman yang lebih abstrak.



8. Pendekatan prosedural yaitu strategi pengembangan materi pembelajaran berdasarkan aras urutan penyelesaian suatu tugas pembelajaran. 9. Pendekatan penemuan terbimbing, dalam pendekatan ini siswa didorong untuk berfikir sendiri sehingga dapat menemukan prinsip umum berdasarkan bahan yang difasilitasi guru. B. Strategi Pembelajaran Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan ke dalam strategi pembelajaran. Menurut Uno, strategi pembelajaran adalah cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk memilih kegiatan belajar yang digunakan selama proses belajar. Kemp mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Wina Senjaya (2008) dengan mengutip pemikiran J. R. David menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Newman dan Logan mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah: 1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. 2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan. Dilihat dari strateginya, pembelajaran menurut Rowntree dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu: (1) exposition-discovery learning; dan (2) group-individual learning. Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara strategi pembelajaran induktif dan strategi pembelajaran deduktif. Menurut Senjaya, strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual dan untuk mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something”.



1



Uno dan Mohamad mengemukakan bahwa strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode atau prosedur dan teknik yang akan digunakan selama proses pembelajaran berlangsung. Dengan perkataan lain, strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode dan teknik. Artinya metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. C. Metode Pembelajaran Istilah metode dapat digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui, melewati, jalan atau cara untuk memperoleh sesuatu. Berdasarkan pengertian tersebut, pengertian metode pada prinsipnya sama yaitu suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan. Menurut Uno dan Mohamad, metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru, dalam menjalankan fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Akan tetapi dalam pelaksanaannya, metode dan teknik memiliki perbedaan. Contoh: Ibu Nia dan Pak De sama-sama menggunakan metode demonstrasi. Keduanya telah menguasai penerapan metode itu di dalam proses pembelajaran, tetapi ternyata hasil belajar yang ditunjukkan oleh peserta didik dari masing-masing guru tersebut berbedabeda. Hal ini terjadi karena walaupun metodenya sama, yaitu demonstrasi tetapi teknik pelaksanaannya ternyata berbeda. Ibu Nia menggunakan teknik demonstrasi dimana peserta didik dituntut untuk dapat mendemonstrasikan kembali apa yang telah diamatinya, sedangkan Pak De hanya mendemonstrasikan saja kepada peserta didik tanpa memberikan kesempatan untuk mereka mendemonstrasikan kembali. Kedudukan metode pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai berikut: 1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar. 2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya. 3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran. 4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar. 5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya. 6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran. 7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran. Metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan 2



praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selanjutnya metode pembelajaran dijabarkan ke dalam teknik dan taktik (gaya) pembelajaran. Terdapat macam-macam metode pembelajaran, diantaranya: (1) ceramah; (2) demonstrasi; (3) diskusi; (4) simulasi; (5) laboratorium; (6) pengalaman lapangan; (7) brainstorming; (8) debat, (9) simposium, (10) ekspositori, (11) tanya jawab, (12) penugasan (retirasi), (13) eksperimen, (14) drill dan latihan, (15) discovery (penemuan), (16) inquiry, (17) permainan, (18) pemecahan masalah, (19) kerja kelompok, (20) karya wisata. D. Teknik Pembelajaran Teknik pembelajaran seringkali disamakan artinya dengan metode pembelajaran. Menurut Gerlac dan Erly, teknik adalah jalan, alat atau media yang digunakan oleh guru untuk mengarahkan kegiatan peserta didik ke arah tujuan yang ingin dicapai. Teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Menurut Uno dan Mohamad, metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, sedangkan teknik adalah cara yang digunakan dan bersifat implementatif. Dengan kata lain, metode yang dipilih oleh masing-masing guru adalah sama, tetapi mereka menggunakan teknik yang berbeda, demikian sebaliknya. E. Taktik Pembelajaran Taktik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode ceramah, tetapi mungkin akan sangat berbeda dalam taktik yang digunakannya. Dalam penyajiannya, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu. Dalam gaya pembelajaran akan tampak keunikan atau kekhasan dari masing-masing guru, sesuai dengan kemampuan, pengalaman dan tipe kepribadian dari guru yang bersangkutan. Dalam taktik ini, pembelajaran akan menjadi sebuah ilmu sekaligus juga seni. F. Model Pembelajaran Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. 3



Bruce Joyce dan Marsha Weil mengungkapkan 4 kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personalhumanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. G. Hubungan Taktik, Teknik, Metode, Strategi, Pendekatan, dan Model Pembelajaran Posisi hierarkis dari masing-masing istilah “taktik, teknik, metode, strategi, pendekatan, model” pembelajaran, dapat divisualisasikan sebagai berikut:



Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutanurutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun. Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum 2013. Mencermati upaya reformasi pembelajaran yang sedang dikembangkan di Indonesia, para guru atau calon guru saat ini banyak ditawari dengan aneka pilihan model pembelajaran, yang kadang-kadang untuk kepentingan penelitian (penelitian akademik maupun penelitian tindakan) sangat sulit menermukan sumber-sumber literarturnya. Namun, jika para guru (calon guru) telah dapat memahami konsep atau teori dasar pembelajaran yang merujuk pada proses (beserta konsep dan teori) pembelajaran sebagaimana dikemukakan di atas, maka pada dasarnya guru pun dapat secara kreatif 4



mencobakan dan mengembangkan model pembelajaran tersendiri yang khas, sesuai dengan kondisi nyata di tempat kerja masing-masing, sehingga pada gilirannya akan muncul model-model pembelajaran versi guru yang bersangkutan, yang tentunya semakin memperkaya khazanah model pembelajaran yang telah ada.



Demikianlah makalah yang dapat penulis buat, semoga dapat diambil manfaatnya, dan penulis meminta maaf apabila terdapat kesalahan.



Sumber: Hatimah, Ihat. 2012. Pengertian pendekatan, strategi, metode, teknik, taktik dan model pembelajaran. http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR.PEND._LUAR_SEKOLAH/1954040219801 12001-IHAT_HATIMAH/Pengertian_Pendekatan%2C_strategi%2C _metode%2C _teknik%2C _taktik_dan.pdf (16 Maret 2019) Pembelajar, Salam. 2015. Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. https://bismillahinspirasi matematika.file.wodpress.com/2015/11/bab-ii-pendekatan-strategi-metode-tekniktaktik-dan-model-pembelajaran2.pdf (16 Maret 2019) Rianto, Milan. 2006. Pendekatan, Strategi dan Metode Pernbelajaran. Malang: Depdiknas STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA, implementasi, Metode, Teknik, Pendekatan Pembelajaran.docx



5