Tanaman Rumput Mutiara [PDF]

  • Author / Uploaded
  • andy
  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TUGAS OBAT TRADISIONAL INDONESIA RUMPUT MUTIARA (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk)



Disusun Oleh: 



Andy Oktaviansyah



(24041315287)







Hesti Pratiwi



(24041315305)







Nur Arsita Pebruati



(24041315318)







Sri Haryati



(24041315325)







Wina Purnama Sari



(24041315328)



JURUSAN FARMASI FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS GARUT TAHUN 2015



1. Morfologi dan Ekologi Tumbuhan Rumput Mutiara Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk) mempunyai nama sinonim, yaitu Oldenlandia corymbosa, Linn yang termasuk dalam family Rubiaceae. Rumput mutiara ini juga mempunyai beberapa nama lokal, diantaranya rumput sikusiku, bunga telor belungkas (Indonesia), daun mutiara, rumput mutiara (Jakarta). Katepan, urek-urek polo (Jawa), pengka (Makasar), Shui xian cao (China). Herba atau perdu yang tegak. Bunga berbentuk bongkol/bertangkai atau tidak bergabung ke dalam panicula. Klasifikasi Hedyotis ini kuncinya berdasarkan cara pecahnya buah. Buah yang telah masak pecah pada bagian loculicidal sampai kemudian bagian bijinya terlihat. Bunganya terdiri dari 4 bagian, jarang yang 5 bagian.Semua atau kebanyakan bunga tersusun dalam bentuk bongkol atau dengan tangkai bunga yang pendek, tabung kelopak gundul, cuping kelopak pada buah berjauhan.Semua atau kebanyakan daunnya berukuran lebih dari 1 cm, gundul. Pada setengah bagian pucuk atau ujung tabung mahkota, atau bagian dasar cuping mahkota berbulu. Anther dan stigma menyatu dengan tabung mahkota, ditutupi oleh rambut-rambut panjang. Buah panjangnya sekitar 1,75 – 2 mm dan lebar sekitar 2–2,5 mm (tidak termasuk cuping kelopak), tanpa adanya sayap. Pangkal dan ujung daun runcing, dengan permukaan bagian bawah daun hijau pucat, panjang 1-3,5 cm dan lebarnya 1,5-7 mm dengan sedikit bulu pada bagian atas tepi daunnya. Tangkai daun sangat pendek. Karangan bunga tersusun bertangkai, yang terletak di bagian ketiak 2-8 helai bunga tersusun cymosa (terletak pada ibu tangkai bunga yang panjangnya 2-6 mm), atau 1-3 aksiler pada 4-8 mm panjang ibu tangkai bunga, cuping kelopak sebesar bakal buah, mahkota berwarna putih hingga ungu sangat pucat dengan panjang sekitar 2 mm. Stamen terselip sedikit di atas dasar tabung mahkota. Batangnya segi empat, 1



gundul atau dengan bulu sangat pendek. Tumbuh merayap/naik dan sering kali bercabang dari bagianpangkal batang. Tumbuhan musiman, dengan tinggi 0,05-0,6 m dan masa berbuah Januari sampai November, banyak ditemukan hampir di seluruh Jawa, dengan ketinggian letak tumbuh tanaman sekitar 1425 m dpl, menyukai cahaya, dan tanah yang tidak terlalu basah, serta seringkali tumbuh melimpah di area yang keras, taman, atau jalanan berbatu. Rumput mutiara subur pada tanah lembab di tepi jalan pinggir selokan, atau di tanah terlantar. Rumput mutiara diperbanyak dengan biji. Pemeliharaan tanaman mudah, perlu cukup air denngan cara penyiraman memadai, menjaga kelembapan, dan pemupukan, terutama pupuk dasar. Perlu tempat yang cukup matahari. Adapun gambar dari rumput mutiara adalah :



Gambar 1:Rumput mutiara (Crusson, 2007)



2. Klasifikasi Rumput Mutiara Division



: Spermatophyta



Subdivision



: Angiospermae



Class



: Dicotyledoneae



Order



: Rubiales



Family



: Rubiaceae



Genus



: Hedyotis 2



Species



: Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.



3. Kandungan Kimia dan Khasiat Rumput mutiara dikenal sebagai tumbuhan yang memiliki rasa manis, sedikit pahit, lembut dan agak dingin. Dalam farmakologi Cina tumbuhan ini berkhasiat menghilangkan panas, antiradang, diuretik, menyembuhkan bisul, menghilangkan panas dan racun, dan juga mengaktifkan sirkulasi darah (Liang dkk., 2009). Tumbuhan ini juga telah lama digunakan dalam pengobatan berbagai penyakit, diantaranya tonsilis, bronkitis, gondongan, pneumonia, radang usus buntu, hepatitis, radang panggul, infeksi saluran kemih, bisul, borok, kanker limpa, kanker lambung, kanker leher rahim, kanker payudara, rectum, fibrosarcoma dan kanker nasopharynx (Ipteknet, 2005; Febriansah, 2008). Menurut Kusuma dan Zaky (2005) bagian tanaman rumput mutiara yang digunakan sebagai obat, yaitu seluruh tanaman, segar atau yang dikeringkan. Sifat fisika,kimia dan organoleptiknya diantaranya rasa manis, tawar, sedikit pahit, netral, lembut dan sejuk agak dingin. Tanaman ini mengandung hentriacontane, stigmasterol, ursolic acid, oleanolic acid, β- sitosterol, sitisterol-D-glucoside, p-coumaric acid, flavonoid glycosides, dan baihuasheshecaosu (kemungkinan analog kumarin), iridoid glikosida, alizarin, korogenin, dan ikatan antragalol, serta senyawa asam oleanolat dan asam ursolat yang diketahui dapat menurunkan proliferasi sel kanker. Herba rumput mutiara berkhasiat sebagai pereda demam (antipiretik), antiradang, antibakteri, diuretik, menghilangkan panas dan racun (detoksikan), melancarkan sirkulasi darah, dan antikanker. Selain itu digunakan sebagai pengobatan 3



tukak lambung, disentri, habis bersalin, gangguan pencernaan. Pemakaian di masyarakat dengan diminum, rebusan 15-60 g herba kering, untuk pemakaian luar, digiling herba segarnya sampai halus dan bubuhkan ketempat yang sakit. Nurhayati (2006) telah berhasil mendeteksi aktivitas antibakteri dalam rumput mutiara (Hedyotis corymbosa) terhadap bakteri E.coli, Staphyllococcus aureus, Shygella dicentriae, Pseudomonas aerugenosa dan Salmonella sp dengan konsentrasi hambat mnimum berkisar 2-8 μg/ml atau memiliki daya hambat 0,2-0,8%. Tabel 1: Penggunaan Rumput Mutiara di Masyarakat (setiawan D, 2008). Penyakit Kanker : lymphosarcoma, Ca lambung, ca serviks, kanker payudara, rectum, vibrosarcoma, dan nasophar Tonsillitis, pharyngitis, bronchitis, pneumonia, gondongan



Takaran (g) 60



Radang usus buntu



50



Sumbatan saluran sperma



30



Radang panggul dan infeksi saluran kemih



50



Hepatitis, dan cholecystitis



50



Bisul (carbuncle ), borok



-



60



Cara penggunaan Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas selama 6-8 hari Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas selama 3-4 minggu Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas Herba dicuci bersih, rebus dengan 4 gelas air hingga airnya tersisa 2 gelas, saring dan minum 2x sehari masingmasing 1 gelas Ambil secukupnya daun herba dicuci bersih, lumatkan seluruh bagian tanaman dan bubuhkan di bagian tubuh yang sakit



4. Aktivitas Farmakologi Rumput Mutiara 4



Rumput Mutiara (Hedyotis corymbosa) yang merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan secara empiris oleh masyarakat Indonesia untuk menyembuhkan penyakit ataupun untuk menjaga kesehatan. Banyak masyarakat yang menggunakannya dalam jangka waktu yang lama. Berbagai penelitian yang telah dikembangkan untuk mengeksplorasi aktivitas biologi herba rumput mutiara yang terkait dengan farmakologi, antara lain, aktivitas antikanker, antioksidan, antibakteri, dan antihepatotoksik, peningkat proliferasi limfosit, peningkat aktivitas fagositosis makrofag serta toksisitasnya. 5. Toksisitas Rumput Mutiara Menurut Nicholson (1974), racun adalah suatu zat yang masuk ke dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan organ sampai dengan kematian. Timbulnya efek racun atau toksik di dalam suatu organisme yang disebabkan oleh suatu zat tergantung pada banyaknya zat itu di suatu tempat yang rentan di dalam tubuh. Pada dasarnya semua obat dapat bersifat toksik, tergantung besarnya dosis yang diberikan. Efek toksik biasanya tercapai bila suatu rangsangan mencapai suatu nilai tertentu sehingga timbul mekanisme biologis yang nyata. Besar rangsangan sebanding dengan besar konsentrasi agen pada receptor site.Interaksi racun dan sel tubuh dapat bersifat timbal balik (reversible) atau tak terbalikkan (irreversible). Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan ketoksikan senyawa adalah Brine Shrimp Lethality Test (BST) dengan menggunakan larva udang Artemia salina Leach sebagai hewan uji. Artemia ini merupakan organisme sederhana, mudah berkembang biak dan menetas dalam kondisi normal laboratorium. Uji BST ini merupakan salah satu metode uji yang sederhana dan cepat pada pengujian biological dan toxicological untuk 5



semua



penelitian, khususnya yang berkaitan dengan skrining senyawa aktif



ekstrak tanaman. Hasil isolasi rumput mutiara fraksi larut etil asetat ekstrak kloroform menunjukkan toksisitas terhadap A. salina Leach (Uji BST) dengan nilai LC50-24 jam sebesar 55,87 dan 47,76 μg/mL.



6. Cara dan Teknik Penanaman Rumput Mutiara Rumput Mutiara diperbanyak dengan biji. Pemeliharaan tanaman mudah, perlu cukup air dengan cara penyiraman memadai, menjaga kelembaban dan pemupukan, terutama pupuk dasar. Perlu tempat yang cukup matahari. a. Memilih Rumput Pilih rumput yang berwarna hijau segar. Warna hijau yang merata menandakan rumput tumbuh subur. ini akan mempercepat adaptasi ditempat baru. Rumput yg didapatkan dari penjual pinggir jalan biasanya berupa lempengan atau lapisan tanah berbentuk kotak atau bulatan yg ditumbuhi dengan jenis rumput. Segera lakukan penanaman agar rumput tidak layu. b. Pengolahan Tanah Gemburkan tanah agar hara pada lapisan tanah terangkat dan air lebih meresap. Ratakan tanah sesuai dengan kontur tanah yang diinginkan. Kemudian bersihkan tanah dari puing atau batu serta rumput liar yg dpt mengganggu rumput hias nantinya. c. Berikan Pupuk Tanah yg subur mempunyai peranan penting dalam mempercepat pertumbuhan rumput. Pupuk yg diberikan dapat berupa pupuk kompos atau pupuk kandang. Untuk luasan 5 x 5 m s/d 10 x10 m dapat diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 25 kg. 6



Pupuk kandang usahakan yg sudah benar-benar matang dan halus, karena dapat mencegah adanya bibit rumput liar pd pupuk. perbandingan pupuk dengan tanah adalah 1 : 1. d. Penanaman Cara tanam yg baik bisa dilakukan dengan rapi, tersusun seperti papan catur atau lempengan untuk rumput gajah mini. Bila menginginkan pertumbuhan yang baik maka rumput diberi jarak antara 2-4 cm sehingga pertumbuhan tidak berdesakan dan menyembul tdk rata. Namun penanaman bisa dilakukan secara rapat untuk mencegah adanya pengikisan tanah biasanya pada lereng atau kontur yg miring. e. Pemberian Pasir Untuk menambah daya serap air, dapat diberikan pasir pada sela-sela tanah yg masih terlihat diantara rumput yg ditanam. Pasir yg diberikan usahakan jangan terlalu banyak dan jgn menutupi rumput. Pasir yg baik digunakan adalah pasir putih dari pantai. Jika memang sulit didapat, bisa juga diganti dengan tanah halus. f. Penyiraman Siramlah rumput tanpa menimbulkan genangan air, karena dapat menyebabkan rumput menjadi busuk. Untuk perawatan, penyiraman dapat dilakukan 2 kali sehari. g. Jangan Injak Rumput Rumput yg baru ditanam usahakan jangan sampai terinjak hingga rumput benarbenar terlihat bisa hidup ditempat yg baru. Menginjak rumput dalam keadaan hujan juga bisa merusak rumput dan tanah.



7. Penyiapan Simplisia



7



8



a. Tanaman Herba yang diambil adalah seluruh bagian tanaman yang berkhasiat dan yang sudah melalui pemilihan setelah panen yaitu herba segar. b. Setelah diambil herba sebaiknya dicuci bersih, terutama pada bagian akar tanaman, karena cukup banyak tanah yang melekat. Akar dari herba sebaiknya direndam terlebih dahulu agar tanah yang melekat bisa terlepas secara sempurna. c. Setelah dilakukan sortasi basah dilakukan pencucian secara menyeluruh untuk mengurangi kotoran yang masih menempel pada herba. d. Pengecilan ukuran yaitu tanaman ditiriskan agar airnya terbuang sebelum dilakukan proses pengeringan dan berfungsi untuk memepercepat waktu pengeringan dan memperbesar luas permukaan . “Dalam proses ini simplisia bisa langsung digunakan sebagai obat” . e. Setelah ditiris dilakukan pengeringan dengan menggunakan sinar matahari atau oven, pengeringan berfungsi untuk mencegah terjadinya proses enzimatis dengan mengurangi kadar air yang terdapat pada herba. f. Setelah didapatkan simplisia herba dilakukanlah penggilingan yang bertujuan 9



untuk mengubah ukuran dan bentuk menjadi serbuk agar mempercepat proses ekstraksi. g. Serbuk yang didapatkan bisa langsung diektraksi dengan menggunakan pelarut dan metode yang sesuai. h. Setelah ektrak didapatkn baik dalam bentuk cair atau ekstrak kental, bisa dibuat formulasi sebagai sediaan obat seperti tablet, kapsul, pil dll.



DAFTAR PUSTAKA



10



Ruwaida, Dinah Giyanti. 2010. Uji toksisitas senyawa hasil isolasi rumput mutiara (hedyotis corymbosa (l.) Lamk.) Dengan metode brine shrimp lethality test (bst). Fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam Universitas sebelas maret :Surakarta. Hayanti, Irma Putri. 2011. Kajian berbagai konsentrasi pupuk organik cair dan ektrak rumput mutiara terhadap pertumbuhan tunas pegagan (Centella asiatica L.) Secara in-vitro. Fakultas pertanian Universitas sebelas maret: surakarta. Andreanus A. Soemardji dkk. Study on Rumput Mutiara (Hedyotis Corimbosa) Herbs as Medicine vol 1 no 2 Bandung Institute of Technology Faculty of Pharmacy :Indonesia. Lela Mukmilah ,2012, Uji Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Rumput Mutiara(Hedyotis corymbosa (L.) Lamk), Valensi Vol. 2: Universitas Muhammadiyah Sukabumi.



11