Tehnik Lomba Pertolongan Pertama [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEHNIK LOMBA PERTOLONGAN PERTAMA Permisi Pak /bu ada kejadian apa disini sudah berapa lama kejadian terjadi Saya anggota PMR Apakah kami boleh menolong korban ??? Apakah Bapak/Ibu Bersedia menjadi saksi. Siapa nama Bapak/ibu Teman pakai APD bapak-ibu tolong hubungi Kepolisian dan atur keramaian Kawan tolong buat alat transportasi darurat Keadaan aman untuk melakukan pertolongan Tentukan kesan ( Trauma / Medis ) Setelah kami melakukan penilaian keadaan maka kami melakukannya penilaian dini dengan cara respon 4 tingkatan ASNT (Awas, Suara, Nyeri dan Tidak respon) Kami melakukan respon Awas dengan melambaikan tangan ternyata korban tidak respon Kemudian kami melakukan respon suara dengan cara memanggil sikorban (masmas/bu/pak/de/….. apakah mendengar suara saya) ternyata korban tidak respon langkah ketiga dengan respon nyeri lalu kami mencubit lengan korban dan menekan kuku ibu jari korban ternyata tidak respon lalu kami membuka jalan nafas dengan cara tekan dahi angkat dagu dan melakukan LDR (Lihat ,Dengar dan Rasakan) selama 3-5 detik lalu kami memberi nafas bantuan lalu periksa nadi teraba Korban sadar Pak/ Bu Tolong Panggilkan Ambulance Lalu kami melakukan Pemeriksaan Fisik secara rinci Dengan cara Penglihatan,Perabaan,Pendengaran Dimulai dari 1. Kepala Apakah ada PLNB Dahi apakah ada PLNB Pelipis apakah ada PLNB Pipi dan Tulang Pipi apakah ada PLNB Rahang Bawah apakah ada PLNB Dagu apakah ada PLNB Mata, hidung, Mulut,telinga apakah ada cairan 2. Leher Apakah ada PLNB 3. Bahu, Tulang Selangka 4. Dada apakah ada PLNB 5. Perut i. Kuadran kanan atas ii. Kuadran Kiri atas iii. Kuadran kanan Bawah iv. Kuadran Kiri bawah 6. Anggota gerak atas Bagian kanan Lengan atas apakah ada PLNB Siku apakah ada PLNB Lengan Bawah apakah ada PLNB Pergelangan tangan dan tangan apakah ada PLNB



7. Anggota gerak atas Bagian Kiri Lengan atas apakah ada PLNB Siku apakah ada PLNB Lengan Bawah apakah ada PLNB Pergelangan tangan dan tangan apakah ada PLNB 8. Anggota gerak Bawah Bagian kanan Tungkai Atas apakah ada PLNB Lutut apakah ada PLNB Tungkai bawah apakah ada PLNB Pergelangan kaki dan kaki apakah ada PLNB 9. Anggota gerak Bawah Bagian Kiri Tungkai Atas apakah ada PLNB Lutut apakah ada PLNB Tungkai bawah apakah ada PLNB Pergelangan kaki dan kaki apakah ada PLNB 10. Punggung Apakah ada PLNB (dilakukan setelah tindakan pertolongan difiksasi atau pemeriksaan berkala Lalu kami melakukan pemeriksaan tanda Vital Yang pertama Dengan cara mengukur suhu kemudian melakukan periksa nadi dan pernafasan dilakukan bersamaan kemudian kami melakukan pemeriksaan tekanan darah sikorban. - Suhu Tubuh 37O C Normal - Nadi 60/90 X Per menit Normal - Pernapasan 12-20 X Per menit Normal - Tekanan Darah 120/80 Normal Setelah melakukan pemeriksaan tanda vital kami membuat Riwayat Penderita dilakukan wawancara untuk mendapatkan data tambahan. Wawancara sangat penting jika menemukan korban dengan penyakit. Mengingat wawancara yang dilakukan dapat berkembang sangat luas, untuk membantu digunakan akronim : KOMPAK K = Keluhan Utama (gejala dan tanda) sesuatu yang sangat dikeluhkan penderita O = Obat-obatan yang diminum. Pengobatan yang sedang dijalani penderita atau obat yang baru saja diminum atau obat yang seharusnya diminum namun ternyata belum diminum. M = Makanan/minuman terakhir



Peristiwa ini mungkin menjadi dasar terjadinya kehilangan respon pada penderita. Selain itu data ini juga penting untuk diketahui bila ternyata penderita harus menjalani pembedahan kemudian di rumah sakit.



P = Penyakit yang diderita Riwayat penyakit yang diderita atau pernah diderita yang mungkin berhubungan dengan keadaan yang dialami penderita pada saat ini, misalnya keluhan sesak napas dengan riwayat gangguan jantung 3 tahun yang lalu. A = Alergi yang dialami. Perlu dicari apakah penyebab kelainan pada pasien ini mungkin merupakan suatu bentuk alergi, biasanya penderita atau keluarganya sudah mengetahuinya K = Kejadian. Kejadian yang dialami korban, sebelum kecelakaan atau sebelum timbulnya gejala dan tanda penyakit yang diderita saat ini. Wawancara ini dapat dilakukan sambil memeriksa korban, tidak perlu menunggu sampai pemeriksaan selesai dilakukan. Pemeriksaan Berkelanjutan atau Berkala Setelah selesai melakukan pemeriksaan dan tindakan, selanjutnya lakukan pemeriksaan berkala, sesuai dengan berat ringannya kasus yang kita hadapi. Pada kasus yang dianggap berat, pemeriksaan berkala dilakukan setiap 5 menit, sedangkan pada kasus yang ringan dapat dilakukan setiap 15 menit sekali. Beberapa hal yang dapat dilakukan pada pemeriksaan berkala adalah : 1. Keadaan respon 2. Nilai kembali jalan napas dan perbaiki bila perlu 3. Nilai kembali pernapasan, frekuensi dan kualitasnya 4. Periksa kembali nadi penderita dan bila perlu lakukan secara rinci bila waktu memang tersedia. 5. Nilai kembali keadaan kulit : suhu, kelembaban dan kondisinya Periksa kembali dari ujung kepala sampai ujung kaki, mungkin ada bagian yang terlewat atau membutuhkan pemeriksaan yang lebih teliti. 6. Periksa kembali secara seksama mungkin ada bagian yang belum diperiksa atau sengaja dilewati karena melakukan pemeriksaan terarah. 7. Nilai kembali penatalaksanaan penderita, apakah sudah baik atau masih perlu ada tindakan lainnya. Periksa kembali semua pembalutan, pembidaian apakah masih cukup kuat, apakah perdarahan sudah dapat di atasi, ada bagian yang belum terawat. 8. Pertahankan komunikasi dengan penderita untuk menjaga rasa aman dan nyaman Pelaporan dan Serah terima Biasakanlah untuk membuat laporan secara tertulis. Laporan ini berguna sebagai catatan anda, PMI dan bukti medis. Hal-hal yang sebaiknya dilaporkan adalah : • Umur dan jenis kelamin penderita • Keluhan Utama • Tingkat respon • Keadaan jalan napas



• Pernapasan • Sirkulasi • Pemeriksaan Fisik yang penting • KOMPAK yang penting • Penatalaksanaan • Perkembangan lainnya yang dianggap penting Bila ada formulirnya sertakan form laporan ini kepada petugas yang mengambil alih korban dari tangan anda. Serah terima dapat dilakukan di lokasi, yaitu saat tim bantuan datang ke tempat anda, atau anda yang mendatangi fasilitas kesehatan.