19 0 1 MB
PERCOBAAN 5 TEKANAN HIDROSTATIS
A. TUJUAN Menentukan pusat tekanan dari zat cair, resultan gaya yang terjadi pada zat cair, dan besarnya momen.
B. DASAR TEORI Pengaruh tekanan hidrostatis memegang peranan penting dalam banyak bidang keteknikan, seperti pembuatan kapal, tanggul, bendungan, dan pintu air dan dalam bidang teknik kesehatan. Pada fluida diam tidak terjadi tegangan geser di antara partikel. Suatu benda dalam fluida diam akan mengalami gaya-gaya yang ditimbulkan oleh tekanan fluida. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus pada permukaan benda. Teori hidrostatika, bagian dari statika fluida, yang diaplikasikan pada zat cair. Teori ini banyak digunakan dalam bidang teknik sipil seperti : -
Analisa stabilitas bendungan
-
Pintu air dan sebagainya.
Gaya Hidrostatis Untuk Kondisi Tercelup Sebagian
1
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan titik pusat tekanan pada bidang datar dalam kondisi tercelup sebagian. L
a m.a. sesaat
d
beban
Yo
Y
Yc
F b
Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut: Yo 0,5 Y ; A b Y
F 0,5 γ b Y 2 1/12 b Y 3 Y Yc Yo 0,5 d Y 2 6
Y Y M F 0,5 γ b Y 2 a d 2 6
MM m g L dimana: F
= gaya hidrostatis (N)
MF
= Momen hidrostatis
MM
= Momen akibat massa pemberat
2
Kondisi Tercelup Penuh
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan titik pusat tekanan pada bidang datar dalam kondisi tercelup sepenuhnya. L
m.a. sesaat
a Yo
d
beban
Y
Yc
F b
Gaya hidrostatis yang bekerja pada sebuah bidang adalah sebagai berikut:
F γ Yo A = γ Yo b d
1/12 b d 3 1 d2 Yc Yo = b d Yo 12 Yo M F F a d/2) (Yc Yo Yo Y d/2
3
C. ALAT DAN BAHAN 1.
Bangku kerja hidrolis
2.
Alat tekanan hidrostatis dengan pemberatnya (bandul)
3.
Air
D. LANGKAH KERJA 1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.
Meletakkan
toroidal
quadrant
pada
perletakan
pivot
kemudian
kencangkan mur penjepit. 3.
Mengukur panjang a, b, d, dan L.
4.
Menempatkan tangki segiempat di atas meja hidrolis dan meletakkan lengan neraca pada perletakan pivot.
5.
Menghubungkan selang dengan katup pembuang kemudian tangki segi empat dalam posisi datar (seimbang) dengan melihat nivonya.
6.
Mengatur pemberat (counter balance) kemudian atur nivonya.
7.
Meletakkan beban pemberat awal yaitu dengan berat 50 gram.
8.
Meletakkan
beban
pemberat
selanjutnya,
dilanjutkan
dengan
menambahkan air kedalam tangki segi empat hingga mencapai keseimbangan. 9.
Mencatat beban pemberat (m), dan tinggi muka air Y.
10. Mengulangi langkah no. 7, 8 dan 9 dengan menambahkan beban sesuai prosedur pembimbing. Lanjutkan sampai mencapai permukaan diatas Toroidal quadrant (kondisi tercelup penuh dan tercelup sebagian). 11. Setelah langkah no.9 tercapai maka dilakukan pengurangan beban pemberat secara beraturan dan air dalam tangki persegi dikurangi kemudian mencatat tinggi muka air serta beban pemberatnya. 12. Mengitung dan membuatkan tabel Yc, A, F, M, Yc-Yo, Yo, m/Y2, dan Y 13. Menghubungkan plot antara m/Y2 dan 1/Y.
4
E. DATA HASIL PERCOBAAN Tabel 5.1 Data Hasil Percobaan Pada Saat Pengisian PADA SAAT PENGISIAN Kondisi Tercelup Sebagian Kondisi Tercelup Penuh m Y m Y No. No. (gram) (mm) (gram) (gram) 1. 50 45 1. 230 103 2. 70 53 2. 250 108 3. 90 62 3. 270 112 4. 110 69 4. 290 118 5. 130 75 5. 310 122 6. 150 80 6. 330 126 7. 170 85 7. 350 132 8. 190 91 8. 370 137 9. 210 97 9. 390 142 10. 10. 410 147 11. 11. 430 152 12. 12. 450 157 Tabel 5.2 Data Hasil Percobaan Pada Saat Pengosongan
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
PADA SAAT PENGOSONGAN Kondisi Tercelup Penuh Kondisi Tercelup Sebagian m Y m Y No. (gram) (mm) (gram) (gram) 450 157 1. 210 97 430 152 2. 190 91 410 147 3. 170 86 390 142 4. 150 81 370 137 5. 130 74 350 132 6. 110 67 330 127 7. 90 61 310 122 8. 70 53 290 117 9. 50 44 270 112 10. 250 107 11. 230 103 12.
5
F. ANALISA PERHITUNGAN 1. Kondisi Tercelup Sebagian Pada saat pengisian Untuk massa 50 gram Perhitungan jarak titik berat bidang : Yo
= 0,5 × Y = 0,5 × 0,045 = 0,0225 m
Luas bidang Vertikal tercelup sebagian : A
=b×Y = 0,075 × 0,045 = 0,00338 m2
Gaya Horizontal : F
= 0,5 . γ .b.Y2 = 0,5 . 1000 . 0,075. (0,045) 2 = 0,07594 kg.m
Perhitungan gaya Hidrostatik (Yc): Yc
=
=
1 . 12
b. Y3 2
0,5 . d . Y 1 . 12
.
Y
+ Yo
6
0,075 . 0,0453 2
0,5 . 0,1 . 0,045
.
0,045 6
+ 0,0225
= 0,02254 m Perhitungan Selisih Jarak : Y
= Yc – Yo = 0,02254 – 0,0225 = 0,00004 m
Momen gaya hidrostatis : MF
= F (a + d -
Y
Y
+ ) 2 6
= 0,07594 (0,075 + 0,1 -
6
0,045 2
+
0,045 6
)
= 0,01215 kg.m2 Momen akibat massa pemberat : MM
=m.g.L = 0,05 × 9,81 × 0,275 = 0,1349 kgm/dtk2. 2
Perhitungan m/ Y : m/ Y
2
=
Perhitungan m/Y :
0,05
m/Y
0,0452
= 24,69136 kg/m²
=
0,05 0,045
= 1,11111 kg/m
Perhitungan I/Y : I/Y
=
1 0,045
= 22,22222 m Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah a. Pada saat pengisian Tabel 5.3 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kondisi Tercelup Sebagian Pada Saat Pengisian m
Y
Yo
Yc
A
F
Mf
Yc-Yo
Mm
m/Y2
m/Y
I/Y
(kg)
(m)
(m)
(m)
(m2)
(kgm)
(kgm2)
(m)
(kgm/dtk2)
(kg/m2)
(kg/m)
(m-l)
1.
0,05
0,045
0,023
0,023
0,003
0,076
0,012
0,000
0,0135
24,6914
1,1111
22,2222
2.
0,07
0,053
0,027
0,027
0,004
0,105
0,017
0,000
0,0189
24,9199
1,3208
18,8679
3.
0,09
0,062
0,031
0,031
0,005
0,144
0,022
0,000
0,0243
23,4131
1,4516
16,1290
4.
0,11
0,069
0,035
0,035
0,005
0,179
0,027
0,000
0,0297
23,1044
1,5942
14,4928
5.
0,13
0,075
0,038
0,038
0,006
0,211
0,032
0,000
0,0351
23,1111
1,7333
13,3333
6.
0,15
0,08
0,040
0,040
0,006
0,240
0,036
0,000
0,0405
23,4375
1,8750
12,5000
7.
0,17
0,085
0,043
0,043
0,006
0,271
0,040
0,000
0,0459
23,5294
2,0000
11,7647
8.
0,19
0,091
0,046
0,046
0,007
0,311
0,045
0,000
0,0513
22,9441
2,0879
10,9890
9.
0,21
0,097
0,049
0,049
0,007
0,353
0,050
0,000
0,0567
22,3191
2,1649
10,3093
No.
7
Tabel 5.4 Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan Antara I/Y dengan m/Y dalam Kondisi Tercelup Sebagian Pada Saat Pengisian No.
y = m/Y
x = 1/Y
x2
y2
xy
1.
1,111
22,222
493,827
1,235
24,691
2.
1,321
18,868
355,999
1,744
24,920
3.
1,452
16,129
260,146
2,107
23,413
4.
1,594
14,493
210,040
2,541
23,104
5.
1,733
13,333
177,778
3,004
23,111
6.
1,875
12,500
156,250
3,516
23,438
7.
2,000
11,765
138,408
4,000
23,529
8.
2,088
10,989
120,758
4,359
22,944
9.
2,165
10,309
106,281
4,687
22,319
Σ
15,339
130,608
2.019,487
27,194
211,470
Rumus Persamaan Garis : y = a.x + b a
=
=
𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2
9 × 211,470 - 130,608 × 15,339 9 × 2019,487- (130,608)2
= -0,0897
b
=
=
∑𝑦∑𝑥 2 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2 15,330 × 2019,487 - 130,608 ×15,330 9 × 2019,487- (130,608)2
= 3,0057
8
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y pada saat pengisian adalah : y
= a.x + b
m/Y = -0,0897 x 1/Y + 3,0057 2.50
m/Y
2.00 1.50 y = -0.0897x + 3.0057 R² = 0.9488
1.00 0.50 0.00 8.00
10.00
12.00
14.00
16.00 I/Y
18.00
20.00
22.00
24.00
Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengisian Linear (Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengisian)
Grafik 5.1 Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam Kondisi Tercelup Sebagian Pada Saat Pengisian
b. Pada saat pengosongan Tabel 5.5 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kondisi Tercelup Sebagian Pada Saat Pengosongan No.
m
Y
Yo
Yc
A 2
F
Mf
Yc-Yo 2
m/Y2
Mm 2
2
m/Y
I/Y
(kg)
(m)
(m)
(m)
(m )
(kgm)
(kgm )
(m)
(kgm/dtk )
(kg/m )
(kg/m)
(m-l)
1.
0,21
0,097
0,049
0,049
0,007
0,353
0,050
0,000
0,0567
22,3191
2,1649
10,3093
2.
0,19
0,091
0,046
0,046
0,007
0,311
0,045
0,000
0,0513
22,9441
2,0879
10,9890
3.
0,17
0,086
0,043
0,043
0,006
0,277
0,041
0,000
0,0459
22,9854
1,9767
11,6279
4.
0,15
0,081
0,041
0,041
0,006
0,246
0,036
0,000
0,0405
22,8624
1,8519
12,3457
5.
0,13
0,074
0,037
0,037
0,006
0,205
0,031
0,000
0,0351
23,7400
1,7568
13,5135
6.
0,11
0,067
0,034
0,034
0,005
0,168
0,026
0,000
0,0297
24,5043
1,6418
14,9254
7.
0,09
0,061
0,031
0,031
0,005
0,140
0,022
0,000
0,0243
24,1870
1,4754
16,3934
8.
0,07
0,053
0,027
0,027
0,004
0,105
0,017
0,000
0,0189
24,9199
1,3208
18,8679
9.
0,05
0,044
0,022
0,022
0,003
0,073
0,012
0,000
0,0135
25,8264
1,1364
22,7273
9
Tabel 5.6 Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan Antara I/Y dengan m/Y Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengosongan No.
y = m/Y
x = 1/Y
x2
y2
xy
1.
2,165
10,309
106,281
4,687
22,319
2.
2,088
10,989
120,758
4,359
22,944
3.
1,977
11,628
135,208
3,908
22,985
4.
1,852
12,346
152,416
3,429
22,862
5.
1,757
13,514
182,615
3,086
23,740
6.
1,642
14,925
222,767
2,695
24,504
7.
1,475
16,393
268,745
2,177
24,187
8.
1,321
18,868
355,999
1,744
24,920
9.
1,136
22,727
516,529
1,291
25,826
Σ
15,413
131,699
2.061,318
27,377
214,289
Rumus Persamaan Garis : y = a.x + b a
=
=
𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2
9 × 214,289 - 131,699 × 15,413 9 × 2061,318 - (131,699)2
= -0,0839
b
=
=
∑𝑦∑𝑥 2 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2 15,413 × 2061,318 - 131,699 ×15,413 9 × 2061,318 - (131,699)2
= 2,9396
10
Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y pada saat pengisian adalah : y
= a.x + b
m/Y = -0,0839 x 1/Y + 2,9396 2.50
m/Y
2.00 1.50 y = -0.0839x + 2.9396 R² = 0.959
1.00
0.50 0.00 8.00
10.00
12.00
14.00
16.00
18.00
20.00
22.00
24.00
I/Y
Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengosongan Linear (Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup sebagian pada saat pengosongan)
Grafik 5.2 Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam Kondisi Tercelup Sebagian Pada Saat Pengosongan
2. Kondisi Tercelup Penuh Pada saat pengisian Untuk massa 230 gram Perhitungan jarak titik berat bidang : Yo
=Y-
d 2
= 0,103 -
0,1 2
= 0,053 m Luas bidang Vertikal tercelup sebagian : A
=b×d = 0,075 × 0,1 = 0,0075 m2
11
Gaya Horizontal : = γ .Yo . A
F
= 1000 . 0,053. (0,0075) 2 = 0,39750 kg.m Perhitungan gaya Hidrostatik (Yc): Yc
= =
1 12 1 12
d2
×
Yo 0,12
×
0,053
= 0,01572 m Perhitungan Selisih Jarak : = Yc – Yo
Y
= 0,01572 – 0,053 = 0,03728 m Momen gaya hidrostatis : MF
= F (a + d/2) + ( Yc-Yo) = 0,39750 (0,0075 + 0,1/2) + ( 0,053 – 0,01572) = -0,01442 kg.m2
Momen akibat massa pemberat : MM
=m.g.L = 0,23 × 9,81 × 0,275 = 0,62048 kgm/dtk2. 2
Perhitungan m/ Y : m/ Y
2
=
Perhitungan m/Y :
0,23
m/Y
2
0,103
= 21, 67971kg/m²
=
0,23 0,103
= 2,23301 kg/m
Perhitungan I/Y : I/Y
=
1 0,103
= 9,70874 m Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di bawah 12
a. Pada saat pengisian Tabel 5.7 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengisian m
Y
Yo
Yc
A
F
Mf
Yc-Yo
Mm
m/Y2
m/Y
I/Y
(kg)
(m)
(m)
(m)
(m2)
(kgm)
(kgm2)
(m)
(kgm/dtk2)
(kg/m2)
(kg/m)
(m-l)
1.
0,23
0,103
0,053
0,016
0,008
0,398
-0,014
-0,037
0,6205
21,6797
2,2330
9,7087
2.
0,25
0,108
0,058
0,014
0,008
0,435
-0,019
-0,044
0,6744
21,4335
2,3148
9,2593
3.
0,27
0,112
0,062
0,013
0,008
0,465
-0,022
-0,049
0,7284
21,5242
2,4107
8,9286
4.
0,29
0,118
0,068
0,012
0,008
0,510
-0,026
-0,056
0,7823
20,8273
2,4576
8,4746
5.
0,31
0,122
0,072
0,012
0,008
0,540
-0,029
-0,060
0,8363
20,8277
2,5410
8,1967
6.
0,33
0,126
0,076
0,011
0,008
0,570
-0,032
-0,065
0,8903
20,7861
2,6190
7,9365
7.
0,35
0,132
0,082
0,010
0,008
0,615
-0,036
-0,072
0,9442
20,0872
2,6515
7,5758
8.
0,37
0,137
0,087
0,010
0,008
0,653
-0,040
-0,077
0,9982
19,7134
2,7007
7,2993
9.
0,39
0,142
0,092
0,009
0,008
0,690
-0,043
-0,083
1,0521
19,3414
2,7465
7,0423
10.
0,41
0,147
0,097
0,009
0,008
0,728
-0,047
-0,088
1,1061
18,9736
2,7891
6,8027
11.
0,43
0,152
0,102
0,008
0,008
0,765
-0,050
-0,094
1,1600
18,6115
2,8289
6,5789
12.
0,45
0,157
0,107
0,008
0,008
0,803
-0,053
-0,099
1,2140
18,2563
2,8662
6,3694
No.
Tabel 5.8 Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan Antara I/Y dengan m/Y Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengosongan No.
y = m/Y
x = 1/Y
x2
y2
xy
1.
2,233
9,709
94,260
4,986
21,680
2.
2,315
9,259
85,734
5,358
21,433
3.
2,411
8,929
79,719
5,812
21,524
4.
2,458
8,475
71,818
6,040
20,827
5.
2,541
8,197
67,186
6,457
20,828
6.
2,619
7,937
62,988
6,859
20,786
7.
2,652
7,576
57,392
7,031
20,087
8.
2,701
7,299
53,279
7,294
19,713
9.
2,746
7,042
49,593
7,543
19,341
10.
2,789
6,803
46,277
7,779
18,974
11.
2,829
6,579
43,283
8,003
18,611
12.
2,866
6,369
40,570
8,215
18,256
Σ
31,159
94,173
752,100
81,377
242,062
13
Rumus Persamaan Garis : y = a.x + b a
=
=
𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2
12 × 242,062 - 94,173 × 31,159 12 × 752,100 - (94,173)2
= -0,189
b
=
=
∑𝑦∑𝑥 2 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2 31,159 × 752,100 - 94,173 × 31,159 9 × 752,100 - (94,173)2
= 4,0794 Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y pada saat pengisian adalah : y
= a.x + b
m/Y = -0,0839 x 1/Y + 2,9396 3.00
m/Y
2.80 2.60 2.40 y = -0.189x + 4.0794 R² = 0.9937
2.20 2.00 5.00
7.00
9.00
11.00
I/Y Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengisian Linear (Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengisian)
Grafik 5.3 Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengisian
14
b. Pada saat pengosongan Tabel 5.9 Rekapitulasi Hasil Perhitungan Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengosongan m
Y
Yo
Yc
A
F
Mf
Yc-Yo
Mm
m/Y2
m/Y
I/Y
(kg)
(m)
(m)
(m)
(m2)
(kgm)
(kgm2)
(m)
(kgm/dtk2)
(kg/m2)
(kg/m)
(m-l)
1.
0,45
0,157
0,107
0,008
0,008
0,803
-0,053
-0,099
1,2140
18,2563
2,8662
6,3694
2.
0,43
0,152
0,102
0,008
0,008
0,765
-0,050
-0,094
1,1600
18,6115
2,8289
6,5789
3.
0,41
0,147
0,097
0,009
0,008
0,728
-0,047
-0,088
1,1061
18,9736
2,7891
6,8027
4.
0,39
0,142
0,092
0,009
0,008
0,690
-0,043
-0,083
1,0521
19,3414
2,7465
7,0423
5.
0,37
0,137
0,087
0,010
0,008
0,653
-0,040
-0,077
0,9982
19,7134
2,7007
7,2993
6.
0,35
0,132
0,082
0,010
0,008
0,615
-0,036
-0,072
0,9442
20,0872
2,6515
7,5758
7.
0,33
0,127
0,077
0,011
0,008
0,578
-0,033
-0,066
0,8903
20,4600
2,5984
7,8740
8.
0,31
0,122
0,072
0,012
0,008
0,540
-0,029
-0,060
0,8363
20,8277
2,5410
8,1967
9.
0,29
0,117
0,067
0,012
0,008
0,503
-0,026
-0,055
0,7823
21,1849
2,4786
8,5470
10.
0,27
0,112
0,062
0,013
0,008
0,465
-0,022
-0,049
0,7284
21,5242
2,4107
8,9286
11.
0,25
0,107
0,057
0,015
0,008
0,428
-0,018
-0,042
0,6744
21,8360
2,3364
9,3458
12.
0,23
0,103
0,053
0,016
0,008
0,398
-0,014
-0,037
0,6205
21,6797
2,2330
9,7087
No.
Tabel 5.6 Persamaan Regresi Untuk Grafik Hubungan Antara I/Y dengan m/Y Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengosongan No.
y = m/Y
x = 1/Y
x2
y2
xy
1.
2,866
6,369
40,570
8,215
18,256
2.
2,829
6,579
43,283
8,003
18,611
3.
2,789
6,803
46,277
7,779
18,974
4.
2,746
7,042
49,593
7,543
19,341
5.
2,701
7,299
53,279
7,294
19,713
6.
2,652
7,576
57,392
7,031
20,087
7.
2,598
7,874
62,000
6,752
20,460
8.
2,541
8,197
67,186
6,457
20,828
9.
2,479
8,547
73,051
6,144
21,185
10.
2,411
8,929
79,719
5,812
21,524
11.
2,336
9,346
87,344
5,459
21,836
12.
2,233
9,709
94,260
4,986
21,680
Σ
31,181
94,269
753,955
81,474
242,496
15
Rumus Persamaan Garis : y = a.x + b a
=
=
𝑛∑𝑥𝑦 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2
12 × 242,496 - 94,269 × 31,181 12 × 753,955 - (94,269)2
= -0,1834
b
=
=
∑𝑦∑𝑥 2 − ∑𝑥∑𝑦 𝑛∑𝑥 2 − ∑(𝑥)2 31,181 × 753,955 - 94,269 ×31,181 12 × 753,955 - (94,269)2
= 4,039 Jadi persamaan regresi untuk grafik hubungan antara 1/Y dengan m/Y pada saat pengisian adalah : y
= a.x + b
m/Y = -0,0839 x 1/Y + 2,9396 3.00
m/Y
2.70 2.40
y = -0.1834x + 4.039 R² = 0.9978
2.10 1.80 1.50 6.00
7.00
8.00
9.00
10.00
I/Y Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengosongan Linear (Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam kondisi tercelup penuh pada saat pengosongan)
Grafik 5.4 Hubungan antara I/Y dan m/Y dalam Kondisi Tercelup Penuh Pada Saat Pengosongan
16
G. KESIMPULAN Dari hasil pengolahan data diatas d dapat di ketahui bahwa : 1.
Kondisi tercelup sebagian Dari hasil pengolahan data diatas d dapat di ketahui bahwa : a. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka jarak dari titik berat bidang (Yo) juga akan semakin bertambah dari Yo sebelumnya,dan massa akan bertambah besar. b. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka luas bidang (A) yang mengalami gaya hidrostatis (F), tekanan (P) yang bekerja akan makin kecil. c. Jika beban semakin bertambah (m) maka A dan F juga akan semakin bertambah hal ini dikarenakan m dan Y berbanding lurus. d. Berdasarkan grafik kondisi tercelup sebagian hubungan antara 1/Y & m/Yadalah semakin bertambah nilai 1/Y maka m/Y semakin menurun.
2. Kondisi tercelup Penuh a. Jika tinggi muka air (Y) makin naik maka jarak dari titik berat bidang (Yo) juga akan semakin bertambah dari Yo sebelumnya,dan massa akan bertambah besar. b. Jika beban (m) semakin bertambah maka A dan F juga akan semakin bertambah hal ini dikarenakan beban (m) dan tinggi muka air (Y) berbanding lurus. c. Berdasarkan grafik kondisi tercelup penuh hubungan antara 1/Y & m/Y adalah semakin bertambah nilai 1/Y maka m/Y semakin menurun.
17
H. DOKUMENTASI Alat
Alat tekanan hidrostatis
Beban Pemberat
Beban Pemberat
18
Proses Kerja
Proses pemberian beban
Proses penambahan air kedalam tangki
Proses pelepasan air ketika kelebihan beban
Proses pembacaan tinggi muka air sesaat 19
20