Teknik Inspection [PDF]

  • 0 0 0
  • Suka dengan makalah ini dan mengunduhnya? Anda bisa menerbitkan file PDF Anda sendiri secara online secara gratis dalam beberapa menit saja! Sign Up
File loading please wait...
Citation preview

TEKNIK INSPECTION



Teknik Inspeksi adalah suatu cara pemeriksaan yang seragam ( sama antar satu dengan yang lain ) yang dimaksudkan untuk menjamin hasil produksi supaya berkualitas sesuai dengan standard yang ditentukan ( 100 % tanpa cacat )



Bagaimana menjamin produk hasil produksi bisa 100% tanpa cacat?



1. Menjaga proses produksi, karena Quality diciptakan melalui proses. Dengan proses yang stabil akan didapatkan hasil yang stabil pula. Apa yang termasuk dalam proses ini ? 1.1. Cara kerja (metode), pengontrolan cara kerja bisa dilakukan dengan pembuatan QCPC, Work Instruktion, Display contoh produk, Prosedur 1.2. Orang yang bekerja (man), pengontrolan orang yang bekerja ini bisa dilakukan dengan melakukan training, blind test, pembuatan job description, ataupun study banding 1.3. Equipment atau mesin, pengontrolan peralatan atau mesin ini bisa dilakukan dengan cara pencatatan parameter, WI pemakaian equipment/mesin, check sheet pemeliharaan mesin dan kalibrasi mesin/equipment 1.4. Material, pengontrolan material bisa dilakukan dengan pencatatan pemakaian material, pemisahan penempatan material, WI penanganan material ( termasuk identifikasi )



2.



Melakukan pemeriksaan langsung terhadap produk



Pemeriksaan terhadap produk ini adalah pemeriksaan terhadap produk yang dihasilkan ataupun terhadap material ( bahan baku ) yang akan diproduksi. Pemeriksaan terhadap produk harus dilakukan dengan acuan-acuan (standard) yang telah ditetapkan seperti : 2.1. Drawing produk 2.2. Approval sample 2.3. Rencana inspeksi



2.4. Standard appearance lainnya yang ditetapkan oleh customer



Hal-hal yang harus selalu diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan produk adalah : 1.



Pemahaman terhadap standard



2.



Pemahaman terhadap kriteria defect



3.



Pengetahuan terhadap defect produk itu sendiri



1. Pemahaman terhadap standard, Standard adalah acuan dalam melakukan inspeksi, sehingga dengan memahami standard akan mudah untuk memutuskan apakah produk tersebut NG ataupun OK. Bila produk itu masuk di dalam standard maka produk dinyatakan OK, bila sebaliknya adalah di luar standard maka produk tersebut adalah NG. Dengan kata lain standard adalah alat untuk memutuskan dalam pemeriksaan terhadap produk



2.



Kriteria defect digolongkan menjadi 3 :



1. Defect Kritikal : yaitu defect yang berpengaruh langsung ke fungsi daripada produk itu sendiri, baik apabila produk tersebut diassembly dengan pasangannya ataupun sebagai single part. Biasanya defect seperti ini sangat berhubungan dengan dimensi 2. Defect Mayor : yaitu defect yang tidak berpengaruh langsung terhadap fungsi akan tetapi sudah melebihi daripada standard quality daripada produk tersebut. Biasanya defect seperti ini berhubungan dengan appearance 3. Defect Minor : yaitu defect pada produk yang masih dalam standard daripada produk tersebut. Biasanya defect seperti ini berhubungan dengan appearance



Dengan memahami kriteria defect tersebut akan mudah untuk memutuskan apakah produk yang NG masih dapat dikategorikan masih bisa digunakan ( dengan cara khusus ) ataupun tidak bisa digunakan sama sekali



3. Pengetahuan tentang defect produk itu sendiri, apabila kita ingin menemukan defect A pada suatu produk maka kita harus tahu seperti apa defect A itu. Bila belum tahu defect A itu seperti apa tentunya kita tidak akan dapat mengatakan bahwa defect yang ditemukan adalah defct A.



POLA INSPEKSI DI PRODUKSI



Pemeriksaan secara acak sampling dilakukan oleh QC untuk memastikan produk yang dihasilkan tidak ada penyimpangan quality untuk proses selanjutnya ataupun bila dikirim ke customer



SAMPLING INSPECTION METHODE



Secara umum pemeriksaan secara sampling dilakukan sebagai langkah pemastian Quality terhadap hasil produksi yang sedang atau sudah dihasilkan setelah melalui seleksi 100% oleh operator. Pemakaian sampling methode di PT. NNI, adalah



JIS G-1 dan AQL 0.04



Ketentuan pemakaian AQL diserahkan kepada masing-masing pemakai yang disesuaikan dengan kondisi masing-masing pemakai. Pada dasarnya ketentuan sampling itu ada 3 :



1.



Normal inspection, apabila proses produksi berjalan normal



2. Tighten inspection, apabila proses produksi tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga Quality produk yang dihasilkan tidak stabil, dimaksudkan untuk langkah sementara sebelum tindakan perbaikan yang dilakukan efektif 3. No inspection, dilakukan untuk langkah efisiensi apabila produk yang dihasilkan dalam rentang lot tertentu tidak pernah ditemukan masalah yang dibuktikan dengan rekapitulasi data inspeksi yang akurat. Status no inspection bisa dicabut apabila ditemukan masalah baik di internal ataupun eksternal (customer) sesuai ketentuan yang telah dibuat dan disepakati



PENGERTIAN INSPEKSI PRODUK



Inspeksi produk maksudnya adalah melakukan pemeriksaan terhadap produk baik dilakukan pengukuran ataupun visual yang didasarkan pada ketentuan yang sama, pemeriksaan ini dimaksudkan agar judgement terhadap produk antara orang “A” orang “B” atau orang lain menjadi sama.



Langkah pemeriksaan :



1.



Dimensi, dilakukan sesuai drawing dengan mengisi chek sheet



2. Appearance/visual, dilakukan secara visual ( dengan mata ) dalam waktu tertentu, jarak tertentu, kondisi tertentu dilakukan dengan langkah yang berurutan untuk semua permukaan produk



Contoh cara inspeksi



Pemeriksaan dilakukan secara berurutan dari anak panah no 1 ( satu ) kemudian ke sisi no 2, selanjutnya ke sisi belakang, selanjutnya ke sisi samping (seperti memutar sebuah benda), baru kemudian sisi atas dan terakhir sisi bawah .



Ketentuan dalam meng-inspeksi ( memeriksa ) produk adalah: 1. Harus dilakukan dalam jarak yang tertentu maksudnya adalah jarak pandang satu orang dengan orang yang lain tidak boleh berbeda - Bila orang “A” inspeksi dengan jarak pandang 30 cm, maka orang “B” juga harus dengan jarak yang sama hal ini akan mengurangi perbedaan 2. Harus dilakukan dalam ketentuan waktu yang sama untuk luasan produk yang sama - Bila produk “A” di inspeksi dengan waktu 1 menit oleh orang “A” maka orang “B” harus melakukan inspeksi dengan waktu yang sama untuk produk “A” tersebut 3.



Harus dilakukan dalam kondisi pencahayaan yang sama,



- Bila produk “A” di inspeksi dalam kondisi yang terang, maka produk “A” yang lain harus dilakukan dalam kondisi yang terang juga



“Apabila pemeriksaan dilakukan dengan ketentuan yang berbeda maka akan terlihat perbedaan hasil pemeriksaannya”



QUALITY ASSURANCE adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematik dan terorganisasi untuk melakukan penjaminan terhadap kualitas produk yang diproduksi



FILOSOFI QUALITY ASSURANCE



Pada dasarnya produk yang dibuat oleh vendor akan dikirim ke customer (manufacturing) yang selanjutnya akan dipasarkan ke pemakai langsung (END USER),dan tidak diijinkan mengalami kerusakan dari hal-hal standard pemakai. Dengan kata lain produk tersebut haruslah 100% tanpa cacat.



Vendor membuat barang/komponen kemudian dikirim ke customer selanjutnya dirakit dan akhirnya akan dijual ke pemakai langsung (end user)



Vendor bertanggung jawab terhadap Quality Assurance (Jaminan Mutu) produk/part yang diproduksi berdasarkan prinsip "Quality diciptakan melalui proses"



Untuk merealisasikan QA produk 100% haruslah dibuat suatu system QA yang secara sistematik mampu menghasilkan produk dengan kualitas yang stabil secara terus menerus sesuai dengan kondisi awal



METHODE DASAR QUALITY ASSURANCE



Quality produk haruslah diseimbangkan melalui tahapan pengendalian (pengontrolan) proses kerja dari mulai penerimaan bahan baku (incoming) sampai pengiriman (delivery) produk jadi setiap produk.



Pada setiap tahap haruslah ada pengendalian, seperti pengontrolan apa saja yang harus dijalankan di receiving, selanjutnya pengontrolan apa saja yang harus dijalankan di preparation, di proses produksi, di storage, di delivery sampai akhirnya produk dikirim ke customer Penggunaan dari AQL Bagan di Quality Control



AQL adalah singkatan diterima TingkatKualitas, yang berarti standar terendahkualitas diperbolehkan saat barangsampel secara terus menerus di seluruh produksi. Ini adalah salah satugrafik kontrol kualitas yang palingpenting untuk produksi massal. Acceptable Tingkat Kualitas Bagandigunakan untuk menentukan standar minimum yang harus dipenuhi untuk pengiriman diterima pelanggan. Awalnya, meningkatnya permintaan barang-barang manufaktur menyebabkan produksi massal. Sayangnya, dengan munculnya produksi massal, masalah kualitas menjadi lebih dari sebuah isu, dan sistem harus diletakkan di tempat untuk menangani masalah ini. Namun, tidak mungkin untuk memeriksa setiap item, karena akan mengambil terlalu banyak waktu, dan dalam beberapa keadaanitem akan dihancurkan oleh pengujian. Oleh karena itu, sistem Tingkat Kualitas diterimadikembangkan, yang tes produk melalui sampling. The AQL grafik digunakan untuk mendefinisikandan mengatur sistem ini. Seorang manajer kontrol kualitas yang berpengalaman, yang memiliki pengetahuan tentangpenggunaan yang tepat dari bagan AQL, sangat penting ketika datang untuk memeriksa kesalahanproduksi, terutama dalam produk pakaian. Manajer ini memberikan berbagai tugas kepada timkontrol kualitas mereka. Setiap anggota tim harus memahami bagaimana untuk memeriksa secara efektif dan melaksanakan audit. Masing-masing juga harus memahami bagaimana pekerjaansebenarnya dilakukan dan bagaimana memimpin tim pekerja pabrik. Ukuran pabrik akanmenentukan berapa banyak anggota staf kontrol kualitas yang diperlukan. Sebagai contoh, jika 100.000 ritsleting celana sedang diproduksi, sejumlah tertentu (ukuran sampel) akan diambil dan diuji untuk melihat apakah mereka cocok dengan benar dan berfungsi dengan baik. Salah satu pos mungkin gagal untuk menarik atas dan ke bawah sebagaimana mestinya, dan dua ritsleting mungkin tidak telah dibuat sesuai dengan spesifikasi. Lulus data kemudian dibawasesuai dengan persentase ini. Persentase dari total item yang akan diperiksa didasarkan padapersentase yang gagal pemeriksaan ini. Banyak orang merasa bahwa grafik Tingkat Kualitas diterima tidak cukup akurat. Mereka berpendapat bahwa memiliki tingkat standar terendah memungkinkan terlalu banyak barang inferiormelewati produksi. Namun, seperti kebanyakan sistem di bawah manajemen kontrol kualitas



yang baik, bagan AQL paling efektif bila digunakan oleh manajer kontrol kualitas yang mampu, yangmemastikan bahwa terendah standar yang dapat diterima adalah standar yang baik. Kebanyakan ahli merasa bahwa grafik tidak menyediakan statistik yang dapat diandalkan. Mereka juga merasa bahwa ia menyediakan pengambilan sampel yang benar untuk standar seperti ukuran, pengerjaan dan kualitas bahan. Grafik termasuk jumlah total batch yang sedang diperiksa, sertatingkat pemeriksaan dan tingkat pemeriksaan umum. Yang paling umum digunakan adalah tingkatpemeriksaan umum. Banyak orang memilih tingkat inspeksi yang lebih tinggi, yang sesuai dengan ukuran sampel yang lebih besar, saat barang yang lebih berharga (misalnya perhiasan, jam tangan, dll). Berdasarkan titik pertemuan antara kuantitas batch dan tingkat pemeriksaan, grafik memberikantingkat kualitas yang dapat diterima. Dari level ini, inspektur menentukan berapa banyak cacat yangdiperbolehkan. Jumlah cacat diijinkan juga dapat dibagi menjadi orang-orang yang dianggap "besar" dan "kecil." Haruskah jumlah cacat dalam batch sampel melebihi jumlah yang diizinkan, seluruh batch akan gagal inspeksi. Bila menggunakan grafik Tingkat Kualitas diterima dengan angka yang lebih rendah, seperti 0,02, standar lebih tinggi dan lebih sulit untuk bertemu. Tapi kemungkinan bahwa barang cacat akanmembuatnya menjadi pengiriman akan sangat kecil. Ketika jumlah yang lebih banyak digunakan, seperti 500, standar tetes. Meskipun kritik dari bagan AQL berpendapat bahwa hal itu memungkinkan barang-barang berkualitas buruk untuk membuat ke pasar, itu adalah sistem yang telah terbukti efektivitasnyaselama bertahun-tahun. Dari sangat munculnya produksi massal, itu jelas bahwa setiap item tidak bisa secara individual diperiksa tanpa kerugian besar dalam hal waktu dan efisiensi. The AQL grafikmenyediakan pendekatan sistematis untuk pengujian, dan tanpa itu tingkat cacat akan sangat tinggi. Dengan demikian, bagan AQL pasti jawaban atas masalah kontrol kualitas yang ditimbulkan olehproduksi massal Perbedaan Antara Quality Assurance dan Quality Control



Kebanyakan orang menggunakan dua istilah Quality Control dan Quality Assurance ekuivalen untuk merujuk pada konsep yang sama. Namun keduaistilah yang berbeda dalam arti sertatujuan.



Hal ini sebenarnya sangat mudah untuk mendefinisikan dan menjelaskan keduaistilah. Mari kita mulai dengan melihat definisiQuality Assurance dan Quality control sesuai berbagai badan standar. American Society of Quality, ASQ QA didefinisikan sebagai "kegiatan yang direncanakan dan sistematis diimplementasikan dalamsistem mutu sehingga persyaratan mutu untuk suatu produk atau jasa akan terpenuhi." QC didefinisikan sebagai "The teknik observasi dan kegiatan yang digunakan untuk memenuhipersyaratan kualitas." Sesuai ISO 9000 QC didefinisikan sebagai "Sebuah bagian dari manajemen mutu difokuskan pada pemenuhanpersyaratan mutu" QA didefinisikan sebagai "Sebuah bagian dari manajemen mutu difokuskan pada penyediaankeyakinan bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi" Jelas, ada perbedaan mencolok antara Quality Assurance dan Quality Control. Perbedaan yang paling mencolok antara jaminan kualitas dan kontrol kualitas adalah bahwa sementara QC berorientasi produk, QA berorientasi proses. Kontrol kualitas lebih berfokus pada deteksi kegagalan. Ini terdiri dari berbagai metode, sistem dan strategi untuk memutuskan daerah-daerah tertentu yang berada di bawah ekspektasi dan standarperusahaan untuk produk dan layanan. Di sisi lain, jaminan kualitas berkaitan dengan proses dan aturan yang bertujuan untuk meramalkankegagalan potensial yang mungkin terjadi untuk mencegah hal ini terjadi bahkan sebelum hal itu terjadi. Diferensiasi lain antara QA dan QC adalah bahwa sementara Jaminan kualitas memastikan bahwaapa yang Anda lakukan adalah hal yang benar dengan cara yang benar, sementara QC memastikan bahwa hasil apa yang telah Anda lakukan adalah sesuai harapan Anda. QA adalah fungsi proaktif, oleh karena itu program jaminan kualitas memberikan kualitas yang lebih tinggi dari pekerjaan. QC berkaitan dengan memeriksa bahwa pekerjaan dilakukan dengan benar, dan sesuai. Ini berfokus



pada mengoreksi penyimpangan setelah pekerjaan telah dilakukan. Atau kita bisa mengatakan, kegiatan pengendalian kualitas bertindak sebagai langkah-langkah perbaikan. Perbedaan antara QA dan QC juga merupakan salah satu kekuasaan dan kontrol. QC berada di bawah kendali pengembangan sementara QA mengontrol pembangunan. Hal ini sering ditemukan bahwa sementara beberapa perusahaan lebih berkonsentrasi pada QC, lainberfokus terutama pada jaminan kualitas. Untuk efisien menjalankan dan kualitas produk, baik proses ini harus tunduk pada evaluasi yang tepat dan manajemen. Ringkasan Kedua QA dan QC memiliki tujuan yang sama, tetapi mereka berbeda dalam pendekatan dan gaya. Mereka sangat saling bergantung yang membuatnya sulit untuk menentukan perbedaan. Untukmembuat masalah lebih buruk, di beberapa organisasi, baik fungsi yang dilakukan oleh satu departemen. 2 Tren Quality Control



Dalam produksi, kontrol kualitas telah lama menjadi bagian dari sistem manajemen, alat untuk membantumanajer memeriksa dan mengontrol kualitas produk. Namun, karena karakteristik pengakuan dankepercayaan berbeda dari satu negarake negara, masing-masing metodekontrol kualitas, oleh karena itu, memiliki pendekatan dan efeknyasendiri. Yang paling menonjol darisemua adalah dua tren, duapendekatan dalam Quality Control di Jepang - AS dan di Eropa Barat.



1. The former trend Dimulai dari keyakinan bahwa manajemen mutu adalah masalah teknologi yang ditentukan olehstandar teknis dan persyaratan, bahan, mesin, teknologi .... oleh karena itu, untuk mengontrol kualitas, dasar pada Pengendalian Kualitas Statistik (SQC) dan menerapkan pemeriksaan otomatisalat dan setelah waktu produksi. Untuk membuat dasar untuk perbandingan, orang menciptakanstandar kualitas untuk produk



dan menyatukan metode pengujian. Setelah itu, mengambil tes untuk mengevaluasi keputusan kepatuhan produk dengan standar-standar atau persyaratan teknis. Atas dasar hasil pengujian, kualitas produk akan memutuskan untuk memuaskan atau tidak memuaskan. Dalam tren ini, metode Quality Control terbentuk seperti QC (Quality Control), Kualitas ProdukPemeriksaan dan TQC (Total QC). Dalam sistem produksi, ada karyawan yang terlatih untuk memeriksa kualitas produk - yang bekerja secara independen dan khusus. 2. The latter trend: Berbeda dengan keyakinan di atas, kecenderungan kedua mengasumsikan bahwa QC dengan memeriksa dan menghapus produk cacat tidak akan mampu menghindari kesalahan. Uji tidak menciptakan kualitas tetapi tidak seluruh proses, dari fase desain, fase produksinya ke fasekonsumsinya. Kualitas harus terjamin dalam setiap tahap, setiap pekerjaan dan harus melibatkansetiap karyawan dalam organisasi. Oleh karena itu, untuk mengontrol kualitas sesuai dengan tren ini, orang harus mempertimbangkanQuality Assurance menjadi tugas utama mereka. Tugas ini dilakukan oleh kegiatan rutin dan terencana dari manajer senior. Quality Assurance harus dimulai dengan yang ditetapkan sebagai tujuan utama perusahaan. Setelah terbuka diperkenalkan tentang Peningkatan Kualitas Program, semua karyawan akan melakukan penelitian untuk menemukan cara terbaik untuk memenuhi tugas mereka. Akibatnya, di perusahaan mengikuti tren ini, ada banyak Mutasi Kualitas dengan partisipasi dari semua karyawan. Metode manajemen mengikuti tren ini bisa sangat humanistik, seperti TQM (Total Quality Management), TQCo (Total Komitmen Mutu) dan CWQI (Perusahaan Peningkatan Kualitas Lebar). Dengan metode ini, orang dapat membuat penggunaan terbaik dari sumber daya manusia di perusahaan, dan hasilnya adalah bahwa tidak hanya kualitas produk terjamin tetapi juga operasi bisnis ditingkatkan. Di atas adalah dua tren yang paling penting dalam QC di dunia. Ini 2 tren terbentuk selama proseskesadaran tentang hal-hal yang relevan dengan kualitas dan telah diverifikasi selama lebih dari 40tahun aplikasi sebagai dasar untuk QC di banyak negara. Namun, yang tren dan model mana yang akan dipilih tergantung pada banyak kondisi spesifik masing-masing perusahaan, masing-masing negara dan setiap kebutuhan dari kenyataan